Sabtu, 16 Februari 2019

Death March kara Hajimaru Isekai Kyousoukyoku Bahasa Indonesia : Chapter 15-30 Hukuman Ilahi (4), Basis

Chapter 15-30. Hukuman Ilahi (4), Basis


Satou di sini. Ada orang-orang yang, "mengenal bagian dari diri mereka sendiri yang terburuk.", Dan orang-orang yang, "Tahu bagian dari diri mereka yang terbaik."
Tapi, bukankah yang paling banyak adalah orang-orang yang menggunakan kedua kasus itu tergantung pada situasinya?


"Ada apa? Jangan bilang kau tidak pernah berpikir bahwa identitasmu yang sebenarnya akan terkuak."

Tactician Touya menunjuk ke arahku dengan ekspresi kemenangan di wajahnya.

"Aku bukan Dewa - Kau tidak akan percaya padaku bahkan jika aku mengatakan itu kan?"
"Tentu saja!"

Tactician Touya penuh percaya diri.

"Bisakah Kau memberi tahu aku dasarnya, hingga kau berpikir bahwa aku adalah Dewa?"

Setelah aku mengatakan itu, tactician Touya menyeringai dan mulai berbicara.

"Ada terlalu banyak misteri di sekitarmu."

Tactician Touya dengan tenang berbicara seolah-olah dia adalah aktor panggung.

Namun, aku ingin terhindar dari pose aneh yang sedikit narsis.
Aku entah bagaimana merasa bahwa seleranya akan cocok dengan Dog-head.

"Tulisan pertama tentang kau di batu tulis adalah tentang pertarunganmu dengan black greater demon di kota Seryuu."

Memang seperti itu kejadiannya.
Tentu saja, aku tertulis sebagai [Hero Topeng Perak] di batu tulis.

"Seseorang dengan level satu digit tidak mungkin menang melawan greater demon."

Tidak, aku lupa mengubah levelku di Kolom Exchange saat itu.

"Kau pasti memiliki semacam artefak tipe penyembunyian. Atau begitulah yang kami pikirkan, jadi kami harus terus menyelidiki identitasmu."

Setelah mengatakan itu, tactician Touya menatap mataku seolah memeriksa reaksiku.

"Namun, bahkan orang-orang yang paling terampil tidak dapat menemukan jejak tentangmu sebelum kau muncul di Kota Seryuu. Ya, sangat sempurna, kami dipaksa berpikir seolah-olah kau datang bersama dengan『 Bintang Jatuh 』."

Tidak tidak, aku pikir aku disummon pada waktu itu, jadi bagian yang tiba-tiba muncul adalah kebenaran.

"Kami bermain aman dan benar-benar memastikan untuk mengejar keberadaanmu untuk mencegah kontak. Dan dengan setiap laporan, kami tidak bisa tidak mempertanyakan kewarasan informan kami."

Tactician Touya perlahan menggelengkan kepalanya dengan jari di dahinya.
Sikap itu membuatku kesal entah bagaimana.

"Membunuh greater demon satu demi satu, dan bahkan dengan mudahnya mengalahkan Golden Wild Boar King yang kekuatannya terkenal di antara generasi-generasi berikutnya dan Great Monstrous Fish Tovkezeera yang mengerikan."

Orang yang mengalahkan Tovkezeera adalah Hero Nanashi, tidak ada informasi tentang diriku sebagai orang yang sama dengan Hero Nanashi di batu tulis.

"Dan bukan hanya itu, kau bahkan mengalahkan『 Ancient King Dog Head 』-dono yang disebut dewa kejahatan dan kaki tangan dari Demon God-sama."

--Tidak? Apa ini?

Aku merasakan sesuatu yang aneh barusan.
Perasaan aneh itu hilang sebelum aku bisa mengatakannya, tetapi pertanyaan lain muncul.

"Bukankah dikatakan bahwa tidak ada orang selain Dragon God dan Demon God yang pernah mengalahkan Dog-Head?"

Ketika aku menunjukkan hal itu, tactician Touya tampak sedikit tidak puas.
Sepertinya dia samar-samar memperhatikan itu juga.

"Hmph, itu kemungkinan besar karena itu terjadi tepat setelah『 Ancient King Dog Head 』-dono baru saja dihidupkan kembali sehingga dia dalam keadaan lemah."

Pemusnahan Dog-head ditulis dengan lucu di batu tulis, tetapi detail tentang bagaimana aku benar-benar mengalahkannya tidak digambarkan, dan secara misterius, gadis kecil yang mengganggu dalam pertarunganku dengan Dog-head tidak tertulis sama sekali.

"Dan, meskipun kau memiliki kekuatan untuk mengalahkan Dog head-dono, walaupun dia sedang dalam kondisi lemah, kau menyembunyikan semua pencapaianmu dan melanjutkan perjalananmu sebagai orang biasa. Kau bisa mendapatkan segala jenis kemuliaan dan ketenaran jika kau memberitahukannya ke publik, namun Kau hanya bersenang-senang dan melanjutkan pekerjaan dermawan-mu. "

Karena tujuan utamaku adalah melakukan tur di dunia lain.

"Kami memeras otak kami pada tindakan misteriusmu. Namun, semuanya terungkap setelah kami mengkonfirmasi fenomena tertentu."

Alasan Tactician Touya terasa akrab bagiku entah bagaimana.
Sebuah deja vu yang berakhir dengan dugaanmu terbukti salah.

"Dan? Fenomena apa itu?"

Aku tahu bahwa dia salah, tetapi menertawakannya akan terlalu menyedihkan sehingga aku mendesaknya untuk melanjutkan.
Ini bukan karena aku mengasihani dia sebagai sesama penderita kesalahan. Benar-benar tidak seperti itu.

"Kau bisa dengan tidak sengaja melakukan teleportasi dalam jumlah dan jarak yang mustahil. Namun, itu tidak masalah. Kami pikir kau hanya menyembunyikan Unique Skill-mu."

Apakah dia berbicara tentang Unit Arrangement?
Karena aku bisa berteleportasi jarak jauh dengan magic space, aku penasaran mana yang dia maksud?

"Namun, sepertinya kau tidak membayar kompensasi untuk itu. Bukan dengan MP, bukan dengan jiwamu, tidak ada kompensasi apapun!"

Dia seharusnya tidak bisa mengetahui konsumsi MP-ku, mungkin dia merujuk padaku cara berteleportasi di luar batas tanpa pengisian ulang?

"Hal seperti itu tidak mungkin bagi seseorang yang telah diberikan fragmen dewa, seseorang yang baru saja diberikan sebagian dari otoritas. Seseorang yang dapat dengan bebas memerintahkan absurditas seperti itu sesuka hati adalah keberadaan di luar prinsip. Dengan kata lain, hanya seorang Dewa . "

Begitu, jadi Unit Arrangement adalah kemampuan yang tidak masuk akal.

Kalau dipikir-pikir, ketika aku bereksperimen untuk melihat batasnya, aku bisa mengulanginya seperti iklan yang terus diulang hingga tidak lucu lagi, dan aku juga bisa melarikan diri dari pusat gravitasi berkali-kali.

"Kami juga punya dasar lain."
"Dan itu adalah?"

Aku juga ingin mendengarkan semuanya.

"--30 tahun."

Apa?
Apakah aku tidak mendengarkan dia lagi?

"Apakah kau masih bermain bodoh? Sudah 30 tahun sejak kau dikalahkan dan dibunuh oleh Dragon God!"

Tactician Touya berteriak kesal.
Taringnya akan mencapai level berbahaya, tolong tenang.

Dia tampaknya merujuk kepada Dewa Zaikuon yang hidup kembali meskipun baru 30 tahun sejak kematiannya.

"Ini tentu aneh. Tolong katakan padaku alasannya jika kau tahu mengapa."
"Hmph, kau tidak akan mengakui bahwa kau adalah Dewa Zaikuon sampai akhir huh."

Maksudku, itu salah.

"Ada arti yang sebenarnya di dalam semua tindakanmu, tidak hanya menumpuk prestasi sebagai hero palsu tetapi juga menyembunyikan pekerjaan dermawanmu."

Dengan efek suara [zubi], tactician Touya mengarahkan jarinya ke arahku sambil mengambil pose seolah dia menyandarkan punggungnya.

Aku hampir secara spontan berteriak, "Apa yang Kau katakan!" dengan keras, tapi aku menahan diri.
Aku punya perasaan bahwa dia akan rusak dan berubah menjadi demon lord jika aku menggodanya seperti itu.

"Aku punya gelar hero sungguhan, kau tahu?"

Aku membiarkan dia tenang dengan menunjukkan kesalahannya sedikit.

"Ya, dalam makna yang sebenarnya!"

Tactician Touya benar-benar mengabaikanku dan melanjutkan.
Tidak dapat dihindari, aku akan mendengarnya sampai akhir tanpa melakukan interupsi yang tidak perlu.

"Seperti apa?"
"Aku hanya akan berkotbah kepada yang mempercayainya, tapi aku akan membuatmu mendengarnya."

Untuk saat ini, aku mendesaknya untuk melanjutkan.

"Periode kebangkitan untuk dewa yang telah mati sudah ditentukan."

Kaisar weasel dengan tenang memelototiku untuk tidak melewatkan sedikitpun gerakanku.
Tidak seperti tactician Touya, sepertinya dia tidak sepenuhnya yakin bahwa aku adalah Dewa Zaikuon.

"Namun, ada juga cara untuk mempersingkat itu."

Menilai dari oracle yang aku dengar sebelum pergi ke sini, kalau tidak salah itu doa kan?

"Untuk mempersingkatnya, cara yang paling efektif adalah doa dan kesalehan orang yang tulus. Kekaguman dan penghormatan juga dapat mempersingkat masa kebangkitan tetapi itu tidak akan seefektif itu."

Penjelasan rinci seperti itu tidak tertulis di batu tulis.
Sepertinya tactician Touya memiliki sumber informasi lain selain batu tulis.

"Kau harus mengerti bahwa bermain bodoh setelah sejauh ini tidak ada artinya!"

Rambut ungu tipis mulai tumbuh di kepala botak tactician Touya.
Rupanya, dia hanya mencukur rambutnya.

"Singkatnya, apa yang ingin kau katakan adalah - Aku mengumpulkan doa dan kesalehan dari orang-orang dengan bertindak sebagai Satou dan Nanashi untuk mempercepat kebangkitan Dewa Zaikuon?"
"Benar!"

Swoosh, rambut tactician Touya tumbuh menjadi rambut panjang lurus sampai ke pinggangnya.

"Kau adalah kerangka fana Dewa Zaikuon. Pecahan jiwanya!"

Aku mulai berpikir bahwa identitasku mungkin benar-benar Dewa Zaikuon setelah mendengar bukti-butki sebanyak ini.

Tentu saja itu adalah deduksi salah yang salah arah.
Jika apa yang dia katakan adalah kebenaran, maka itu berarti Pecahan jiwa Dewa Zaikuon yang bahkan bukan tubuh utama dapat mengalahkan Dog Head dan kaki tangan Demon God.

Sepertinya aku tidak bisa mendapatkan informasi yang lebih berguna, aku kira aku akan berhenti menemani omong kosongnya dan pergi dari sini?


"Atau mungkin kau tidak ingat?"

Tactician Touya berbicara dengan suasana hati yang sedikit berbeda ketika aku sedang menunggu waktu yang tepat untuk pergi.

Dia mungkin merasa bahwa aku tidak percaya deduksi itu.
Nada bicaranya entah bagaimana berubah menjadi bujukan.

"Apakah kau pernah berpikir bahwa ingatanmu tidak konsisten? Apakah itu terputus?"

--Mu.

Aku tidak bisa menyangkal itu.

Ingatanku terputus di antara saat aku tertidur dan terbangun dalam tubuh yang lebih muda di [Dragon Valley].
Alasan peremajaan-ku tidak diketahui, siapa yang memindahkanku juga tidak diketahui.

"Apakah kau tidak pernah merasa bahwa pikiranmu sedang dimanipulasi oleh seseorang?"

--Mumumu.

.... Tidak pernah.

Meskipun aku tidak bisa dengan yakin mengatakan itu, aku tidak bisa mengingat waktu ketika Hikaru menghilang.
Kenapa aku berpikir bahwa kepergiannya pada saat itu bukan masalah, dan bagaimana aku tidak memikirkan Hikaru apalagi mengkhawatirkannya sampai terjadinya reuni kami juga aneh.

"Apakah kau pernah melupakan hal-hal yang ingin kau lakukan sebelum kau sadar?"

Setelah bersatu kembali dengan Hikaru, aku lupa untuk mengejar keraguan itu lebih jauh meskipun ada di pikiranku.

"Sepertinya aku telah memukul paku di kepala."

Ekspresi kemenangan Touya sang tactician itu menyebalkan.

Namun, semakin aku menyangkal ketidakmungkinan itu, semakin aku ragu bahwa mungkin pikiran itu adalah pengaruh dari kekuatan luar.
Tactician Touya mengejar lebih jauh di hatiku yang terguncang.

"Akui saja! Pecahan Jiwa Dewa Zaikuon!"

--Mustahil.

Namun, hatiku berayun, tidak dapat menyangkal secara cerdas seperti sebelumnya.
Memikirkan ingatanku sendiri dan pikiran yang dimanipulasi membawa kecemasan dan tekanan yang belum pernah muncul sebelumnya di hatiku.

Mungkin.

Mungkin saja.

Apakah – itu mungkin saja kebenaran?

『Tidak mungkin itu benar bukan?』

Aku mendengar suara yang akrab di telingaku.
Suara yang jelas-jelas menjijikkan itu memiliki kekuatan untuk menghilangkan kekhawatiranku dalam sekejap.

"Tenang. Hero-ku."
"Kau -"

Dua tangan kecil memeluk leherku bersama-sama dengan sensasi seperti salju yang sekejap berlalu.

Dia adalah gadis kecil yang ada di lukisan itu.


- Gadis kecil di lukisan itu.

Makhluk misterius yang muncul dalam lukisan di dalam kastil Duke Oyugock dan ketika aku disesatkan oleh Dog-head Demon Lord.
Dog-head Demon Lord memanggilnya [Dewa Parion], dia ditampilkan sebagai [UNKNOWN] seperti kaki tangan Demon God pada pembacaan AR-ku.

"Kau siapa?"
"Aku? Aku tuan putrimu. Kau adalah hero ku. Kita adalah dua burung yang berbagi tubuh dan sepasang sayap yang berjalan bersama selamanya - - 
<TLN: Ekspresi untuk 'pasangan yang menikah bahagia '.>

Suaranya yang nyaman dan jelas mirip dengan Lulu hampir merenggut kesadaranku.
Aku lupa bagaimana dia menghindari pertanyaanku dan akhirnya membenamkan diri dalam suara kata-katanya.

"Dengan siapa Kau berbicara?"
"--Eh?"

Tactician Touya melihat sekeliling dengan curiga.

Sepertinya orang lain tidak bisa melihat keberadaannya.
Karena Dog-head Demon Lord bisa, dia sepertinya bisa memilih siapa saja yang bisa melihatnya.

"Apakah kau memanipulasi--"

Dia meletakkan jari kelingkingnya di mulutku di tengah jalan.

『Aku hanya melakukan apa yang Kau inginkan. Aku akan berada di sana seperti yang Kau inginkan. Jika Kau tidak dapat mengingatnya, itu berarti sesuatu yang tidak Kau butuhkan saat ini. ingatanmu akan muncul secara alami ketika Kau benar-benar membutuhkannya. 』

Biasanya itu kedengarannya sulit dipercaya, tapi untuk beberapa alasan, aku merasa ingin mempercayainya tanpa keraguan.

『Apakah Kau yakin?』
"--Ya."

Aku mengangguk ke arah gadis itu.
Tubuh gadis kecil yang tersenyum itu menjadi transparan.

Benar, mungkin dia tahu tentang itu.

"Apakah kau tahu alasan mengapa Dewa Zaikoun dihidupkan lebih cepat?"

Aku bertanya kepadanya sambil merasa sedikit tidak sabar.

『Alasan? Mungkin anak-anak yang tidak ingin peradaban maju bersatu? Karena Hukuman Ilahi tidak dapat terjadi kecuali ketujuh Dewa yang datang menunggangi pohon dunia berkumpul. 』

--Hah? Aku merasakan sesuatu yang aneh lagi.

『Lihat itu, heroku.』

Cahaya kuning menyebar di tanah tempat gadis kecil itu menunjuk.
Itu adalah tempat di mana seorang demon lord bertempur melawan seorang rasul.

『Seorang idiot pencinta pertempuran besar telah muncul.』

Cahaya kuning menjadi bentuk orang besar.
Aku pikir tingginya setidaknya 100 meter?

Informasi bentuk orang yang ditunjukkan pada AR-ku sama dengan gadis kecil itu - [UNKNOWN].

Sama seperti rasul, tetapi jelas berbeda.
Peringatan dari Crisis Perception cukup mengkhawatirkan untuk mengencangkan hatiku meskipun sangat jauh.

"Itu, jangan bilang--"
『Itu dia. Kau bisa memberi tahu idiot besar lainnya di sana juga. 』

Gadis kecil yang sedang melihat bentuk orang kuning itu menoleh padaku.

『Katakan pada mereka, itu Zaikuon yang kau cari.』
"Itu, God Zaikuon?"
"A-apa yang kau katakan!"

Tactician Touya mendengar gumamanku.

"Apa yang kau ingin aku lakukan?"
"--Tidak ada."

Gadis kecil itu tersenyum lembut.
Ekspresinya seperti seorang ibu, tidak cocok untuk usianya.

『Lakukan sesukamu, hero-ku. Lakukan apa pun yang kau suka kapan saja kau mau. 』

Setelah mengatakan itu, gadis kecil itu menghilang di udara.
Kata-kata perpisahannya terdengar seperti undangan dari demon atau demon god, tapi aku merasakan kasih sayang yang mendalam pada diriku di dalamnya.
Kupikir dia mungkin orang yang memanggilku ke [Dragon Valley].


"Katakan! Siapa yang ada di sini! Tidak, apa yang ada di sini!"

Tactician Touya menggenggam bahuku dan dengan paksa membalikkanku.
Dan sejak kapan aku tenggelam dalam sensasi pelukan seperti ini, sungguh pria yang kejam.

"Gadis kecil yang tidak dikenal."
"Gadis kecil? --Dewa Parion!"

Seperti aku katakan, tidak dikenal.

"Touya. Apakah dia pecahan jiwa Dewa Zaikuon atau tidak, itu hanya hal sepele sekarang."

Kaisar menunjuk pada sosok orang kuning - Dewa Zaikuon dengan garis pandangnya.

"Fragmenku yang diberikan oleh Dewa sedang sakit. Tidak ada kesalahan lagi, itu adalah seorang Dewa--"

Apakah itu hanya imajinasiku atau kaisar weasel memang sedang membengkak.

"- Musuh kita."

Cahaya kuning yang membentuk Dewa Zaikuon berdenyut.

<<< HUKUMAN ILAHI >>>

Perasaan berat bersama dengan kekaguman tiba langsung di otakku.
Ibukota Kekaisaran dan special tank corps di luar berubah menjadi garam, ditelan oleh tsunami putih dan menghilang.

"Ibukota Kekaisaran mulai memutih?"
"Itu hukuman ilahi."

Ibukota Kekaisaran berubah menjadi putih mulai dari tepi kota.

Beberapa pilar cahaya ungu muncul di daerah kumuh.
Sepertinya beberapa orang yang bereinkarnasi telah berubah menjadi demon lord.

Meskipun aku seharusnya membawa semua orang yang bereinkarnasi dan [Brain] ketika aku menculik orang-orang ibu kota tadi, di mana mereka bersembunyi ....

"Sepertinya demon lord tidak berubah menjadi garam."
"Tentu saja. Itu hanya bekerja pada『 Makhluk Yang Tidak Abadi (Mortal) 』. Itu tidak berpengaruh pada pengikut Demon God, demon lord yang『Abadi 』."

Kaisar weasel menatapku.

"Hero Nanashi, tampaknya kekuatan Dewa lebih kuat dari yang kita harapkan. Sangat mungkin bahwa orang-orang tidak akan berhasil selamat dari hukuman ilahi hanya dengan bersembunyi di bawah tanah. Tolong lakukan itu jika Kau memiliki sedikit simpati untuk rakyat kami. "
"Aku meninggalkan orang-orang di kastil kekaisaran, tapi aku sudah menyelamatkan penduduk."
"Begitukah .... Terima kasih, Hero Nanashi."

Kaisar tampak lega ketika aku mengatakan itu padanya.

"Apa yang akan kalian lakukan?"

Mungkin karena aku melihatnya, aku menanyakan Kaisar weasel dan tactician Touya hal seperti itu.

"Ini bagus asalkan rakyat kami aman. Namun, aku ingin melindungi ruang bawah tanah. Lindungi dari tangan para Dewa."
"Oke. Aku akan memblokirnya dengan penghalang yang kuat."

Itu bukan karena aku diminta oleh mata yang jernih seperti martir.
Aku akan melindunginya karena ini merupakan fasilitas penting bagi diriku juga.

"Kami akan mengalahkan Dewa."

Kaisar yang terbungkus cahaya ungu dengan mudah berdiri dari tahta.

"Sebagai demon lord terhebat generasi ini, aku akan menantang dan membantai Dewa."

Kaisar menekan kedua tangannya di tanah dan berubah menjadi binatang ungu.

"Jika aku menjadi binatang buas yang kehilangan akal sehatnya setelah menghancurkan Dewa, aku ingin kau membunuhku dengan kekuatan absurdmu itu."

Sepertinya tekad kaisar sudah bulat.

"Dimengerti."
"Terima kasih, Hero Nanashi."

Kaisar yang telah berubah menjadi binatang buas besar dan menerobos langit-langit yang tinggi dari ruang tahta.

"Kami akan mengalahkan Dewa."
"Aku mengerti."

Tanpa bersorak atau menghentikannya, aku melihat kaisar pergi.

"Apakah kau tidak pergi?"
"Giliranku akan menjadi yang terakhir. Peran tubuh ini adalah untuk meluncurkan kembang api besar terakhir yang disebut Imperial Castle."

Tactician Touya menjawabku dengan beberapa kata-kata kuno.
Dia mungkin ingin menarik garis untuk membuat standar dalam pemberontakan mereka melawan Dewa.

"Ledakan adalah romansa. Dan tidak ada romansa yang lebih besar dari ledakan yang membawa kematian Dewa dengan itu, kan?"

Itu mengingatkanku, dia tipe pria seperti ini.

"Kau benar."
"Ya, sialan diriku."

Sambil melihat pertarungan antara demon lord dan bentuk orang kuning di kejauhan, tactician Touya tertawa seolah dia menguap.
Aku merasakan kegilaan dalam ekspresinya yang kelam, mengirimkan rasa dingin di punggungku.

Seharusnya tidak perlu bagiku untuk melihatnya sampai akhir.

Aku harus datang lagi setelah semuanya selesai.
Para birokrat dan para wanita pengadilan yang tetap tinggal di kastil tampaknya telah meninggalkan ibukota dengan menggunakan VTOL.

Ksatria Kuil dan tentara masih berjuang melawan para rasul bahkan sampai sekarang.

"--Selamat tinggal."

Sambil menggumamkan kata perpisahan yang tidak seperti diriku, aku pergi menuju titik teleportasi di pemakaman.

Aku, yang telah menyelesaikan semua peranku, meninggalkan Ibukota Kekaisaran yang sedang memutih.




Note :
Chapter yang menguak banyak misteri-. Bisa dibilang semua pertanyaan dari 15 volume terjawab disini.



---Jangan dibaca lebih lanjut jika tidak ingin terkena spoiler---










Dari sini mimin bisa menyimpulkan kalo gadis kecil yang dilihat satou bukanlah ketujuh dewa yang turun dengan pohon dewanya. Dan karena satou adalah pangerannya, sudah jelas siapa dong dia :3. Kalian bisa tahu identitas sebenarnya satou dari chapter ini 
Chapter 6 Intermission 4: Mimpi Tentang Hari di Musim Panas.
Authornya emang keren sih~ Semua chapternya terhubung. Bagi yang pengen kena spoiler lebih jelas komen dibawah yak ;)


TL: Isekai-Chan
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar