Jumat, 08 Februari 2019

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 7. Tuduhan Palsu

Chapter 7. Tuduhan Palsu


Saat kita tiba di kerajaan, para kesatria mendorong ku – yang masih hanya menggunakan pakaian dalam – ketengah ruang pertemuan, tombak mereka di posisikan seperti ingin menusukku. Raja dan para menteri nya menungguku dengan muka yang jengkel.

Dan…

“Mein!”

Bukan hanya itu, Ren, Motoyasu, dan Itsuki telah berada di sini, bersama dengan semua pengikutnya, termasuk Mein. Bagaimanapun, ketika aku memanggilnya dia bersembunyi di belakang Motoyasu dan menatapku.

“Huh ? Ada apa dengan reaksi itu ?”

Semua melihatku seperti melihat penjahat.

“Jangan bilang kau tidak mengingatnya ?”

Motoyasu bertanya padaku dengan suara yang mengancam. Ada apa ini ?

“Tidak ingat ap… huh ?”

Aku kemudian menyadari bahwa Motoyasu menggunakan Chain Mailku.

“Tunggu sebentar… kau! Kau adalah pencurinya !”
“Siapa kau, berani menyalahkan orang lain ?! Aku tidak pernah berpikir ternyata kau sebegitu rendahnya, kau… kau iblis!”
“Iblis ? Apa yang kau bicarakan?”

Saat itu, suasana ruang pertemuan berganti. Aku merasa seperti sedang di sidang.

“Tolong sampaikan tuduhan kepada hero perisai.”
“Tuduhan ? apa yang kau bicarakan ?”
“Ke-kemarin malam hero perisai mabuk, kemudian dia menerobos masuk ke kamarku, dan… dan… memaksaku melawan kehendaku!”
“Huh ?”
“Dia… dia memberitahuku bahwa malam ini masih panjang, dan mulai merobek pakaianku…”

Mein menempel pada punggung Motoyasu dan menuduhku sambil menangis.

“Itu sungguh menakutkan… aku hampir tidak bisa meloloskan diri dari kamar, berteriak. Untungnya Motoyasu-sama disana untuk membantuku.”
“Eh ?”

Dari mana cerita itu ? Semua yang aku ingat semalam hanyalah berada di kasur lebih awal dan tidur seperti bayi.

Aku bingung melihat Mein.

“Apa yang kau katakan ? Setelah makan malam, semua yang aku lakukan hanyalah pergi ke kamarku dan tidur”
“Bohong! Jika itu benar, kenapa Mein menangis hingga seperti ini?”
“Kenapa kau sangat melindunginya? kau bahkan hampir tidak mengenalinya! Dan dimana kau berada saat itu, jelaskan dari mana kau mendapatkan Chain Mail itu !”

Apakah kemarin bukan pertemuan pertama mereka ?

“Oh, ini? kemarin aku secara tidak sengaja menabrak Mein saat aku sedang minum sendiri di tempat makan. Kita bicara sebentar dan dia memberikan ini sebagai hadiah.”
“Huh?”

Tidak peduli bagaimana caraku melihatnya, itu adalah Chain Mailku. Maksudku, kemungkinan dia membelinya dengan uangnya sendiri tidaklah nol, tapi mengingat Chain Mailku juga hilang tepat saat Motoyasu mendapatkannya, bagaimanapun… semua orang pasti akan curiga.

Aku menyerah untuk berbicara dengan Motoyasu dan beralih langsung ke raja.

“Yang mulia! Kemarin malam harta bendaku kecuali perisaiku telah dicuri oleh seseorang! Aku mohon padamu, tolong tangkap pencuri itu.”
“Diam, iblis!”

Secara terus terang, raja langsung menolakku.

“Melakukan pelanggaran seksual kepada salah satu warga kotaku merupakan penyerangan yang tidak mungkin di maafkan. Jika kau bukan hero, aku sudah membuatmu mati ditempat!”
“Aku sudah bilang, ini adalah kesalahpahaman! Aku tidak melakukan apapun!”

Bagaimanapun, semua yang berada di ruangan ini telah memutuskan bahwa aku bersalah. Ini terasa seperti dunia telah menjatuhkanku.

Apa – apaan ini? apa – apaan ini? APA INI!?

Kenapa aku harus mendapatkan perlakuan seperti ini untuk sesuatu yang tidak aku lakukan ?

Dan terjadi lagi. Sesaat ketika Mein sadar bahwa tidak ada lagi yang memperhatikannya, ekspresinya berubah. Senyuman puas terlihat di wajahnya, dan dia menjulurkan lidahnya ke arahku dengan tujuan mengejek.


Semuanya jelas.

Aku menatap tajam ke arah Motoyasu, emosi yang gelap meluap dari dalam perutku.

“Kau! Kau yang melakukan ini! Kau telah mengatur semuanya!”

Bahkan aku kaget dengan suara yang muncul dari mulutku.

“Ha! tidak ada satupun yang ingin mendengar perkataan dari seorang pemerkosa!”

Motoyasu melangkah ke depan Mein, seolah memperingatkanku untuk menjauhkan pandanganku dari Mein, dan bermain sebagai hero yang menolong korban yang malang.

“Jangan bercanda denganku! Itu lah yang sebenarnya terjadi kan? kau merencanakan semua ini demi mendapatkan uang dan peralatanku!”

Dia mungkin tahu jika aku akan membelikan Mein banyak barang bagus untuk menutupi kelemahanku. Rencana awalnya mungkin adalah dengan membuatku menghabiskan uangku, kemudian mengambil semua sisa uangku. Lalu, semua sandiwara ini hanya digunakan untuk mengeluarkanku dan memastikan bahwa mereka tidak akan ditangkap.

… Sial, aku hampir terkagum dibuatnya.

Jika di pikir, dia tidak pernah memanggilku dengan namaku kan? apa itu cara dia mengatakan bahwa dunia ini tidak membutuhkan lebih dari satu hero?

“Melakukan hal seperti itu dengan satu – satunya pengikut nya di dunia lain… Sampah.”
“Kau benar, bahkan aku tidak bisa membuat diriku serendah itu.”

Ren dan Itsuki juga tidak ragu untuk menghukumku. Jadi, mereka semua sudah merencanakan ini dari awal kah? Karena aku memiliki perisai, karena aku lemah, karena aku tidak bisa bertarung, mereka hanya mengolok-olokku demi keuntungan mereka ?

… Sampah.

Mereka semua sampah. Tidak ada satupun dari mereka yang mempercayaiku. Baiklah, hancur sudah! Kenapa aku harus melindungi orang seperti mereka! Aku tidak peduli jika dunia ini terbakar!

“… Baik, terserah. Kenapa kau tidak mengirimku kembali saja? dengan begitu kau bisa mendapatkan hero perisai yang baru.”

Dunia lain? Ha! Kenapa aku harus pergi sangat jauh jika hanya untuk mendapatkan ini?!

“Setelah semuanya menjadi kacau dia lari kah? Menjijikan.”
“Aku setuju. Seseorang yang meninggalkan kewajibannya dan menyerang perempuan…”
“Silahkan pergi! Kau tidak akan pernah bisa menjadi hero!”

Aku ingin membunuh mereka. Ren, Motoyasu, Itsuki – aku ingin membunuh mereka sekarang juga. Ini seharusnya menjadi kesempatanku untuk berpetualang di dunia lain, namun mereka mengacaukan semuanya.

“Baiklah, apa yang kau tunggu?! Kembalikan aku!”

Tetapi, Raja hanya melipat tangannya dan mengerutkan keningnya

“Aku sungguh berharap ada cara untuk mengembalikan hero seperti ini ke dunia asalnya. Namun, penelitiku telah memberitahu bahwa pemanggilan selanjutnya hanya dapat dilakukan ketika keempat hero telah tiada”
“… Apa?”
“Tidak mungkin…”
“Tidak mungkin…”

Akhirnya, bahkan ketiga hero telah kehilangan kata – katanya.

Tidak ada cara untuk kembali ke dunia asal kita?

“Maksudmu kita terjebak disini?”

Ini pasti hanya lelucon!

“Kalian bisa melepaskanku kapan saja kalian mau!”

Aku berjuang untuk keluar dari genggaman kesatria.

“Hei! Apa yang kau lakukan?”
“Jangan kabur!”

Sebagai respon, salah satu dari mereka memukulku.

*Buk*

Suara yang bagus. Itu sama sekali tidak sakit. Namun sepertinya hal yang berbeda terjadi pada kesatria itu, dia memegangi tangan yang dia gunakan untuk memukulku sambil meringis kesakitan.

“Jadi? jika kau tidak bisa mengirimku kembali, apa yang akan kau lakukan?”

Aku menggerakan lenganku yang sedang di tahan, dan bertanya kepada Raja.

“…Tidak ada. kau ada untuk menghadapi gelombang kehancuran, jadi tidak akan ada hukuman. Namun, kejahatanmu telah diketahui oleh seluruh penduduk. Itu lah yang akan menjadi hukumanmu. Jangan harap kau menemukan suatu pekerjaan di kerajaanku.”
“Wah, kau sungguh murah hati.”

Singkatnya, dia memintaku untuk menaikan levelku sebagai petualang dan bersiap untuk menghadapi gelombang serangan.

“Kau akan kembali kesini setelah sebulan untuk bertarung, walaupun kau adalah kriminal, kau tetaplah hero perisai. Jangan coba untuk lepas dari tanggung jawabmu.”
“Aku mengerti! Lagi pula aku lemah. Dan waktu terus berjalan”

*Krincing*

Ah, itu benar, aku lupa dengan uang yang aku sembunyikan di balik perisai.

“Hei! Ini yang kau inginkan kan?”

Aku melempar 30 silver terakhirku ke muka Motoyasu.

“Woah! Apa yang kau… !”

Tentu saja, Motoyasu mulai mengoceh lagi, tapi tidak aku pedulikan.

Setelah aku meninggalkan kerajaan, orang-orang mulai menunjukku dan saling berbisik. Ini sama sekali tidak membuatku terkejut. Karena rumor akan menyebar dengan cepat.

Bagaimanapun, kepercayaan dan uangku telah hilang semua.

Ini adalah kebenaran, awal yang menyedihkan dari petualanganku di dunia lain.




TL: LoliLover
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar