Jumat, 27 November 2020

Kuma Kuma Kuma Bear Light Novel Bahasa Indonesia Volume 1 : Chapter 15. Beruang Mengambil Libur di Hari Hujan. Bagian Satu

Volume 1
Chapter 15. Beruang Mengambil Libur di Hari Hujan. Bagian Satu


Hari berikutnya, hujan mulai turun dan belum berhenti sampai saat ini. Aku memutuskan untuk berdiam diri di kamar, mengisi kekosongan dengan membaca buku kumpulan info tentang monster. Kebanyakan yang terangkum didalamnya adalah makhluk-makhluk fantasi yang biasa kalian jumpai pada game RPG, light novel, maupun manga. Mencoba berkeliling dunia untuk mencari mereka mungkin bukan ide yang buruk.

Setelah beberapa saat membaca buku itu, perutku meminta untuk diisi, jadi aku turun ke bawah untuk menyantap makan siang. Ruang makan penginapan tetap ramai oleh pengunjung meskipun hari sedang hujan. Saat aku menanyakannya pada Elena, dia menjawab, "Oh, itu karena hujan menyebabkan kios-kios pinggir jalan menutup dagangan mereka. Orang-orang pergi mencari toko yang menyediakan tempat berteduh di saat-saat seperti ini."

Aku menyapu pandanganku pada ruang makan penginapan dan tidak menemukan satupun meja yang kosong. Aku sungguh tidak ingin berbagi meja dengan orang asing, jadi aku tidak berniat untuk makan di ruang makan.

"Yuna-san, mohon maaf, tapi kelihatannya kami kehabisan tempat duduk. Jika anda berkenan, maukah anda menyantap makan siang anda di kamar?"

"Ya, tidak masalah. Aku pesan menu khusus hari ini."

"Dimengerti. Saya akan mengantarkannya ke kamar anda segera."

Sekitar lima menit setelah aku memasuki kamar, sebuah suara ketukan terdengar dari luar. Lebih cepat dari perkiraanku, pikirku.

"Yuna-san, bisakah anda membuka pintunya?"

Saat aku membuka pintu, Elena tampak tengah berdiri sambil membawa hidangan dengan asap yang masih mengepul. Karena tagihan makan siang tidak masuk biaya sewa, aku membayarnya setelah membawa masuk hidangan tersebut dan meletakkannya di atas meja.

"Terima kasih."

"Elena, semoga beruntung melayani pelanggan di bawah sana."

"Tentu, sekarang adalah waktu yang tepat untuk menghasilkan uang." Jawabnya dengan penuh percaya diri sebelum akhirnya berbalik dan turun ke bawah.

Dengan perasaan bahagia, aku menyantap hidangan yang tersedia di atas meja; sepiring tumis sayur dengan campuran daging dan semangkuk sup hangat dengan tambahan roti yang baru keluar dari tungku perapian. Aku tetap mengunyah rotinya meskipun lidahku mulai merindukan nasi. Begitu juga dengan ramen, aku sangat ingin menikmatinya, namun belum pasti apakah mereka punya yang seperti itu di dunia ini. Lain kali, aku akan coba bertanya pada Elena.

Aku menyelesaikan makanku dan mulai memikirkan bagaimana cara mengisi waktu senggang ku. Aku kemudian memeriksa layar status milikku.


Nama: Yuna 
Umur: 15 tahun
Level: 18
Kemampuan: Fantasy World Language, Fantasy World Literacy, Bear Extradimensional Storage, Bear Identification, Bear Detection, Bear Map
Sihir: Bear Light, Bear Physical Enhancement, Bear Fire Magic, Bear Water Magic, Bear Wind Magic, Bear Earth Magic

Perlengkapan
Tangan kanan: Black Bear Glove (Nontransferable)
Tangan kiri: White Bear Glove (Nontransferable)
Kaki kanan: Black Bear Shoe (Nontransferable)
Kaki kiri: White Bear Shoe (Nontransferable)
Pakaian: Black and White Bear Clothes (Nontransferable)
Pakaian dalam: Bear Underwear (Nontransferable)


Aku memperoleh kemampuan baru. Bear Map? Yang benar saja, jangan seenaknya mencantumkan kata "beruang" ke dalam apapun.


Bear Map
Setiap area yang masuk dalam jarak pandang mata beruang akan dipetakan.


Bear Map menampilkan sebuah peta dengan aku sebagai pusat dan sekitarku sebagai indikator wilayah; kota meliputi sekitarnya, hutan bagian timur, serta area sekitar desa tempat munculnya goblin. Wilayah lain mengindikasi warna hitam, tidak menunjukkan apa-apa. Rasanya mirip dengan sistem pemetaan pada World Fantasy Online. Berguna sih, tapi hanya tempat-tempat yang pernah aku kunjungi saja yang dipetakan. Aku khawatir jika wilayah tertera pada peta seluruhnya terungkap, itu akan menghilangkan keseruan tersendiri dalam melakukan eksplorasi.

Sesuatu terpikirkan dalam benakku saat melihat area pada peta yang mengindikasi gua tempat Goblin King bersarang, aku kemudian mengeluarkan dari dalam penyimpanan beruang pedang milik raja goblin yang kusimpan. Saat kupegang, pedang tersebut tidak menampakkan aura jahat seperti ketika berada dalam genggamannya. Itu berubah menjadi pedang anggun dengan kilau perak yang bersinar.

Aku menggunakan Bear Identification untuk memeriksanya.


Goblin King's Sword
Kemampuan: peningkatan serangan fisik, efek pengimbuhan sihir

Peningkatan serangan fisik: kekuatan fisik dari pengguna akan ditingkatkan.
Efek pengimbuhan sihir: pengguna dapat mengimbuhi pedang tersebut dengan kekuatan sihir miliknya.


Atmosfir jahat yang sebelumnya terpancar dari pedang tersebut kemungkinan adalah cerminan dari kekuatan milik Goblin King. Saat aku mengalirkan mana pada pedang tersebut, itu memancarkan kilau perak yang cantik. Mungkin aku akan mencobanya saat hujan sudah berhenti.

Hujan tampaknya tidak akan reda dalam waktu dekat, jadi aku memeriksa agenda yang kumiliki hari ini. Meskipun dulu tinggal seorang diri, aku selalu berhasil mengatasi kebosanan dengan melakukan berbagai kegiatan; mulai dari bermain (game), membaca, dan menonton. Tidak dapat melakukan semua hal tadi, aku berakhir dengan rasa bosan yang hebat. Hal lain yang dapat kulakukan hanyalah tidur, namun jika sekarang aku tidur, maka akan sulit bagiku untuk terlelap di malam hari. Semua hal yang aku lakukan saat bergadang di jepang sana tidak ada yang bisa kulakukan di dunia ini. Aku perlu berpikir kreatif.

Aku sedikit terganggu saat melihat bayangan diriku memegang pedang raja goblin dengan lengan lembekku yang tampak seperti jeli, jadi aku memutuskan untuk sedikit berolahraga. Kemungkinan penyebabnya adalah kostum beruang yang kukenakan, tapi tidak peduli berapa kali aku melakukan push-up—mau itu sepuluh atau seratus kali—tidak membuatku lelah sama sekali. Aku tidak akan pernah bisa melatih otot lenganku jika seperti ini.

Berpikir demikian, aku melepas set perlengkapan beruang yang kukenakan, menyisakan hanya pakaian dalam pada tubuhku. Yah, aku masih mengenakan kaos sebagai atasan, tapi bagian bawahku hanya dibalut dengan celana dalam. Celana dalam yang kubeli tempo hari terasa gatal saat dikenakan, membuatku tidak ingin menggunakannya. Mungkin aku akan mengunjungi toko kelas atas lain waktu.

Aku mencoba melakukan push-up. Belum sempat melakukannya sepuluh kali aku sudah kelelahan. Tak ada yang berubah semenjak kedatanganku kemari dari jepang. Aku menyerah untuk melatih otot lenganku yang lembek dan dengan patuh mengenakan kembali kostum beruang yang sebelumnya telah kulepas. Mengerikan seperti biasa, aku semakin tidak bisa lepas dari kostum aneh tersebut.




TL: Boeya
EDITOR: Zatfley

0 komentar:

Posting Komentar