Senin, 30 November 2020

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 183. Kecurigaan

 Chapter 183. Kecurigaan




Raphtalia mendarat lalu mengayunkan pedangnya sambil melihat kami, dia melakukan itu agar lendir dari Wrath Dragon terlepas.

“Hah?”

Wow. Entah kenapa seperti ada lumpur di mataku, yang membuat Raphtalia berkilau ketika aku melihatnya.
Padahal ini adalah wajah yang sering aku lihat namun sekarang melihatnya saja sudah membuat hatiku berdebar-debar.
Dia sangat cantik. Dia memiliki ekor dan telinga lembut seperti tanuki dan rakun, dari kedua hewan yang mirip itu terlahirlah seorang gadis ramping yang cantik.
Dia tidak memiliki ciri khas yang dimiliki kebanyakan tanuki.

“Ehem.... anu....”

Aku bermaksud untuk mengucapkan terima kasih padanya, namun suaraku tidak keluar.
Ini aneh sekali. Biasanya aku bisa berbicara kepadanya dengan mudah, namun kali ini aku tidak bisa menatapnya dalam waktu yang lama.

“Hebat....”
“Raphtalia-chan. Kau sudah semakin kuat ya.”
“Tidak, sebenarnya, aku hanya datang dan membelas monster itu menjadi dua dengan pedang saja.”

Raphtalia mengatakan itu sambil menunjuk pada mayat Wrath Dragon.
Itu bukan masalah.

“Kalau tidak salah, Tuan Naofumi pernah mengatakan bahwa yang menyelamatkannya dari pengaruh perisai adalah Raphtalia-san?”
“Itu benar, tapi....”
“Sepertinya dia menyadari, kelemahan terbesarnya adalah Raphtalia-chan, Oneesan ini kesal dengan itu.”
“Filo-chan. Apa kau baik-baik saja?”
“Yah. Tadi itu memang terasa sakit, namun sekarang sudah baik-baik saja.”

Filo yang ditunggangi oleh Atla mengangguk dan memeluk Melty.

“Setelah Tuan Naofumi pergi, tidak lama setelah itu Raphtalia-san kembali. Kemudian aku menjelaskan semua yang terjadi lalu segera menuju kemari.”
“Tadinya kami ingin meninggalkan Filo karena keadaannya sedang buruk, tapi dia tidak membiarkan itu terjadi....”

Raphtalia mengelus-elus kepala Filo dengan wajah bermasalah.
Meskipun jaraknya jauh, dia masih bisa sampai secepat ini.
Ya, tapi Filo tanpa kereta, kecepatannya memang tidak tertandingi.

“Lagi pula Firo mengira tidak akan pernah sampai tepat waktu.”
“Tapi semua berjalan dengan baik. Terima kasih banyak, Alta-san.”
“Semua ini untuk Tuan Naofumi.”

Syukurlah. Dengan ini masalahnya telah selesai. Sekarang kita hanya perlu berbicara dengan Gaelion saja.

“KyuA?”

Gaelion melompat pada pangkuan Taniko lalu menjilati wajahnya.
Apa dia sudah kembali semula? Atau hanya berpura-pura saja?

“Gaelion. Kau baik-baik saja?”
“KyuA!”
“Kembalikan barang milik Firo!”
“KyuA!”

Gaelion dan Filo mulai bertengkar kembali, jadi aku beralih pada mayat Wrath Dragon.

“Mungkin barang milikmu berada disana.”
“Ngomong-ngomong, naga kecil disana itu benar-benar Gaelion?”
“Benar. Dia menjadi seperti ini karena berusaha sekeras mungkin.”
“Kembalikan EXP-ku!”

Filo meneriaki mayat Wrath Dragon dengan keras.
Kelakuannya memang bodoh tapi dia itu imut sekali.

Lupakan dia, sebaiknya aku memikirkan Raphtalia.
.... Oh tidak.
Ternyata dia secantik ini, mengapa aku tidak berpegangan tangan dengannya lebih lama, atau lebih sering tidur dengannya?

Raphtalia pasti memiliki perasaan cinta padaku.
Itu sudah pasti.

“Aaa, anu....”

Aku mencoba berbicara dengan Raphtalia dengan nada biasa.
Lalu, dia membalasnya.

“Ah, Naofumi-sama....?”

Raphtalia melihatku sambil memiringkan wajahnya, aku melihat cahaya terang dari wajahnya.
Wow, hanya dengan itu saja sudah membuat hatiku berdebar.

“Anu, Naofumi-sama, apa itu dirimu?”
“I-iya, ini aku.”
“Apa ada hal, yang aneh?”
“Memangnya ada apa?”
“Pandanganmu.... terlihat aneh. Terutama dari aura yang dipancarkan olehmu.”
“Sungguh?”

Dia adalah seorang gadis yang mau memilihku, dan seorang gadis yang ikut bertualang bersamaku.
Baiklah, sepertinya malam ini aku akan sulit tidur, jadi aku mau menggunakan kalimat klise padanya ketika sampai di desa.
....? Kenapa ya? Aku merasa ada hal yang membuatku merasa trauma.
Aku melupakan sesuatu.

Tidak ada, tetapi, saat ini Raphtalia sudah melakukan hal yang luar biasa.
Jadi, aku harus memujinya.

“Kau sudah menyelamatkan kami. Terima kasih. Pada saat itu kami memang kesulitan. Semuanya berakhir dengan baik, itu semua berkatmu, Raphtalia.”
“Naofumi-sama?”
“Jika kau mau, mungkin kita bisa berbicara berduaan nanti malam?”
“Naofumi-sama, tingkahmu sangat aneh. Pandanganmu juga terlihat aneh dan kau tidak pernah memperlihatkan senyuman menjijikkan seperti ini. Cara berbicaramu juga berbeda, apa ada yang terjadi ketika aku sedang pergi berlatih?”
“Ah, banyak hal dari dirinya yang disedot oleh dragon itu sampai dirinya menjadi aneh. Ketika bertarung dia biasa saja, namun dia terlihat agak menyeramkan.”

Melty memberikan penjelasan aneh mengenaiku.

“Melty, apa kau gadis yang suka berkata kasar seperti itu?”

Aku mencubit pipi Melty dengan bersikap agak sombong.
Dari dulu aku ingin mencoba ini.

““Pasti ada yang aneh dengannya-----!””

Raphtalia dan Melty menunjuk dan meneriakiku secara bersamaan.
Kenapa kalian berpikiran seperti itu?

“Aku mulai mengkhawatirkan hubunganku dengan Melty----“
“Tolong diam sebentar!”

Aku tidak tahu apa yang terjadi dengannya. Melty mulai menjauh dariku dengan wajah memerah dan berbicara dengan Raphtalia dan yang lainnya.
Raphtalia, Melty dan Atla sedang berdiskusi. Pemandangan yang bagus.

“Bagaimana caranya agar Naofumi-sama yang kita ketahui kembali!?”
“Aku akan terus mengikuti apapun yang dikatakan Tuan Naofumi.”
“Apa yang kau katakan. Tidak mungkin orang yang tersenyum menjijikkan seperti itu adalah Naofumi yang kita ketahui.”
“Wujudnya tetap sama. Tuan Naofumi akan lebih mudah menemukan kebahagiaan dengan dirinya yang seperti itu. Raphtalia-san, tolong terima dirinya saat ini.”
“Tidak mau!”

Raphtalia yang tidak terima dengan apa yang dikatakan oleh Alta, mulai menoleh pada Sadina dan Rat.
Yah, kecantikan Raphtalia itu berbeda dari yang lain.
Melihatnya saja sudah membuat hati ini senang.
Tapi.... aku merasa ada hal yang aneh. Tapi karena hatiku senang jadi tidak kupikirkan.

“Apa kalian tahu cara agar Naofumi-sama kembali?”
“Tidak. Oneesan tidak tahu sama sekali.”
“Bagaimana dengan melemparnya ke mayat Dragon itu?”

Rat dan Sadina menunjuk pada mayat Wrath Dragon.
Setelah mendengar saran mereka, Raphtalia mulai mendekatiku.
Aku melihatnya dengan kagum, sebelum menyadari kedua tangannya berada di pundakku.
Hatiku mulai berhenti berdetak saat aku melihat matanya.
Lalu....

“Eh, tunggu! Apa yang akan kalian lakukan!”

Raphtalia, Melty yang dibantu oleh Rat dan Sadina, mereka mengangkatku dan bermaksud untuk melemparku pada mayat Dragon Zombie.

“Maafkan aku Naofumi-sama, aku harap.... kau akan kembali normal.”
“Jika Naofumi-chan tertelan oleh mayat dragon itu, pastinya akan menjadi masalah besar. Raphtalia-chan, berjuanglah.”
“““Eh!?”””

Hey, pikirkan dulu sebelum melemparku!
Apa yang dipikirkan para gadis ini. Mereka tidak sopan sekali menyebutku menjijikkan!

“Goushijin-sama, apa yang kau lakukan? Firo juga ingin ikut.”

Lalu, Filo melompat dan bersandar padaku yang sedang berada diatas mayat Dragon Zombie.
Pada saat itu.

“Raphtalia! Kau adalah ----!“

Dengan suara yang keras, perisai mulai menyedot sesuatu.
Pada waktu yang bersamaan, ada sesuatu yang mengalir menuju Filo.

..... Mengapa aku melupakan semua itu?
Kebencian pada Bitch dan dunia ini.

Lagi pula, jika aku melenceng dari awal, apakah aku akan menjadi orang menjijikkan seperti itu?
Aku sangat kesal. Kenapa aku sampai mencoba menggoda Raphtalia yang selalu berusaha keras? Kebodohan itu pasti ada batasnya.
Bahkan sampai melihat Melty dan Atla dengan padangan mesum. Itu sama saja aku menjadi Motoyasu sebelumnya.

Lalu, sedikit demi sedikit mayat Dragon Zombie menghilang setelah disedot oleh perisai.

“Hmm.... aku membuat masalah besar disini.”

Aku masih mengingat pemikiran sebelumnya.
Mengingatnya saja sudah membuatku marah.
Aku sudah seperti anjing kelaparan.
Namun, tadi itu aku ingin mengatakan apa ya?

... Aku sudah melupakannya.
Masa lalu biarlah menjadi masa lalu.
Apakah kemarahan merupakan bentuk sifatku yang sebenarnya?

... Namun ini lebih baik daripada kejadian sebelumnya.
Sebaiknya aku lupakan saja ini.

“Ah, pandanganmu sudah kembali.”
“Naofumi-chan itu lebih menarik jika sedang kesal.”
“Hah? Apa yang kau katakan?”
“Benar, jika tidak seperti itu dia tidak cocok.”

Sepertinya mereka sudah bisa membedakan kepribadianku yang sebenarnya.

“Raphtalia, kau sangat membantu. Saat ini kami akan menuju desa, apa yang akan kau lakukan?”
“Aku akan ikut sampai desa, setelah itu aku akan kembali menuju tempat latihan.”
“Begitu ya, maaf sudah mengganggu waktu berlatihmu.”
“Tidak. Mau bagaimana lagi, ini adalah kejadian yang sangat mendadak.”

Aku mengubah arah pengelihatanku pada Gaelion.

“KyuA?”
“Cepat jelaskan semua ini.”

Kalau tidak salah, tadi dia berbicara kepadaku.
Meskipun itu hanya suara lirih yang hanya dapat terdengar olehku.

“KyuA!”

Dia melompat dan mulai bermain denganku.
Aku meliriknya dengan muka serius namun tidak ada perubahan sedikitpun.
Apa dia kembali menjadi normal?

“Ah! Yang boleh bermain dengan Goushijin-sama hanya Firo.”
“Berisik sekali kalian! Sekarang kita akan pulang. Ngomong-ngomong, Filo. Bagaimana keadaanmu sekarang?”
“Sekarang tubuhku sudah nyaman, tapi.... bagian yang diambil Gaelion masih belum kembali semuanya.”

Aku mengecek statistiknya.
Sekarang... Filo berlevel 41. Dia mengalami kerugian besar.
Berbanding terbalik dengan Gaelion, sekarang dia berada pada level 60, padahal dia itu hanya memisahkan diri dengan Wrath Dragon.
Sekarang level mereka berbanding terbalik.

“Kembalikan!”
“Kyua!”

Mulai muncul percikan listrik dihadapan Filo dan Gaelion.

“Kyua! Kyuakyua!”
“Kata Gaelion, dia tidak tahu itu, dan kesukaan Hero Perisai adalah Gaelion.”
“Mu-!”

Yang melakukan penyerangan pertama adalah Gaelion. Dengan ekor pendeknya dia mengenai pipi Filo dengan tertawa.

“Kembalikan! Kembalikan! Kembalikan!”
“Kyua! Kyua! Kyua!”

Terdengar suara saling memukul antara Filo dan Gaelion.
Semua kejadian ini, berawal dari Gaelion dan dia tidak merasa bersalah sama sekali. Bukan hanya itu, dia bahkan seperti berpura-pura tidak tahu.
Itu merupakan perbuatan yang sangat aku benci. Kali ini aku harus membuatnya langsung menyesali perbuatannya.

“Sudah, sudah. Gaelion, cepat kembalikan semua itu pada Filo. Jika kau menjadi makan malam Filo, pasti akan ada yang kembali padanya.”

Aku langsung menggenggam Gaelion, lalu mencoba untuk memasukkannya pada mulut Filo, lalu.....

“KyuAAA....!?”
“Tidak!”

Aku dicegah oleh Taniko.

“Mu~! Apa yang Goushijin-sama berikan padaku!”
“Kau itu rakus, aku rasa Dragon akan membuatmu sehat.”
“Mu~! Aku sudah muak dengan Dragon~!”

Wow, berkat ini rasa rakusnya akan berkurang.
Aku harap dia bisa diet dengan baik.

“Filo jangan suka pilih-pilih makanan.”
“Tidak mau!”
“Naofumi-sama.... jangan membuat Filo suka memakan sembarang makanan.”
“Ini hukuman untuknya. Filo pasti mau menerima dirinya yang menjadi wujud dari ketakutan itu sendiri.”
“Tidak mau!”
“Jangan lakukan hal aneh pada Filo-chan!”

Kali ini, Melty yang melindungi Filo.
Lalu dia mulai melihat Taniko.

“Masalah ini bermula dari dragon kecil itu, sudah menjadi hukum alam untuk memusnahkannya!”
“Dia itu sudah menjadi baik, jadi itu bukan masalah!”

Ah, baiklah. Terserah kalian.




TL: Bajatsu
EDITOR: Isekai-Chan 

0 komentar:

Posting Komentar