Selasa, 17 September 2019

Isekai ni Tensei Shitandakedo Ore, Tensai tte Kanchigai Saretenai? Web Novel Bahasa Indonesia Chapter 11 – Penelitian Alice-chan

Chapter 11 – Penelitian Alice-chan



Note :
Dikarenakan English Chapter 11 dan seterusnya diambil dari website yang berbeda, gaya penulisannya pun akan berbeda dari Chapter sebelumnya mulai sekarang, jadi mohon dimaklumi~
Terimakasih~



---Arakawa POV---


[Apa ya, yang harus kulakukan untuk subjek penelitianku.....] (Alice)

Beberapa saat setelah hampir terhempaskan oleh rudal ballistik, kami bertiga, seperti biasa menikmati kudapan kami di kafetaria akademi, ketika tiba-tiba Alice-chan mengeluh. 

[Aku sudah menentukan mau buat apa] (Saitou)

Saitou-kun yang dengan rakusnya melahap donburi-nya membalas gumaman Alice-chan, tapi sepertinya tidak dihiraukan. 

Sekarang setelah disebutkan, di lain hari sensei memberi tahu tentang sesuatu dimana setiap individu harus melakukan studi dan melaporkannya setiap hari.

Yah, itu tidak berlaku bagiku sih......

Aku sebenarnya ingin mencoba melakukan penelitian perihal logam baru seperti di lab penelitian kemarin, tetapi aku tidak punya akses pada dana dan fasilitas seperti mereka. 

Pertama-tama, ketika aku berkonsultasi kepada Kepala Sekolah tentang masalah penelitian, beliau berkata sambil menampilkan ekspresi gelisah "Itu tidak diperlukan."

Tapi, penelitian Alice-chan huh.....?

[Bukannya kau ahli soal ke-farmasian? Kenapa gak coba itu aja dulu, bagaimana?] (Kouki)

Ketika aku mengatakan hal itu, entah kenapa ia mulai memelototiku dengan tatapan *Jiii....*. 

Ah.....tidak, jika kau menatapku dengan tatapan yang seperti itu bisa-bisa aku merasa aneh. Pokoknya, untuk sekarang alihkan dulu tatapanku darinya.

[Bisa tidak, kau bantu aku?] (Alice)

Tungg..... jika kau menatapku dengan tatapan seperti binatang kecil itu, bagaimana caraku untuk menolaknya! 

Baiklah kalau begitu. Aku akan membantumu, dan Saitou-kun juga akan sepenuh hati memberi bantuan. 

Mendengar jawabanku itu, dengan bahagianya Alice-chan mulai mengisi kolom subjek penelitian di lembaranku.

Yah, untuk beberapa alasan Saitou-kun mulai gemetaran dengan meneteskan air mata sambil bergumam [Waktu penelitianku......]. Dia gemetaran, tapi aku percaya kalau dia pasti bahagia bisa membantu Alice-chan.

 Malah seharusnya, berterima kasihlah padaku karena lekukan dibawah hidungmu memanjang.
<TLN: Lekukan dibawah hidung memanjang bisa diartikan sedang memikirkan hal yang ecchi.>

[Untuk sekarang, aku berpikir untuk mengembangkan hal-hal seperti antibiotik.] (Alice)

Fumu, meningkatkan apa yang sudah ada, kah..... Jika seperti itu, aku rasa aku sanggup melakukannya dengan mudah.

Tetapi, bagaimana cara kita mengetes ke-efektifannya?

Meskipun, jika mungkin mama secara tiba-tiba terkena demam musim panas, tidak mungkin aku diperbolehkan menyuntikkan obat baru padanya! Jika Saito-kun mau menemani dan dengan tulus dipintai tolong, aku akan dengan senang hati mau menjadi subjek tes percobaan, tapi........ kau gila ya, mencoba mengetesnya pada dirimu sendiri!? Jika begitu, maka dengan sangat berat hati aku menolak.

Aku bertanya padanya tentang apa yang kucemaskan.

[Bagaimana dengan subjek tesnya? Apakah berlebihan menggunakan Saitou-kun?] (Kouki)

[Buhi! Ke-Kenapa kesimpulannya harus aku yang melakukannya?.... tapi, jika itu untuk Alice-chan aku akan berusaha semampuku!] (Saitou)

Alice-chan menanggapi dengan [Ah.....] lalu terdiam.

Dan juga Saitou-kun, aku pikir tidak baik kau membahayakan dirimu hanya untuk mendapatkan poin impresi yang bagus.

[Bisakah kita meminta seseorang seperti Ibu Arakawa-kun untuk mencoba mengetesnya pada sample yang ada di laboratorium khususnya?] (Alice)

Fumu, mama kah. Aku seharusnya bisa menyiapkannya jika meminta.... maksudku, aku tidak akan membiarkan Saitou-kun mengetesnya, aku tidak mau kehilangan seorang teman.

Saat aku memberitahu mereka kalau aku tidak masalah membicarakannya pada mama, aku merasa senang bisa melihat Alice-chan bahagia. Pada akhirnya pula, setiap orang akan senang membahagiakan gadis yang manis.

Atau begitulah yang awalnya kupikirkan, tapi, apa yang menunggu kami didepan adalah benar-benar neraka......

Dari hari itu seterusnya, sepulang sekolah kami melakukan penelitian di laboratorium Alice-chan, itu terasa menyenangkan, tapi ada satu hal mengejutkan yang tak diharapkan. 

[Saitou-kun, apa hal selanjutnya yang harus dilakukan?] (Kouki)

[Kalau tidak salah, kau harus mengukur konsentrasi senyawa menggunakan kertas itu. Buhi!?  Apa yang harus kita lakukan, ini mulai terbakar.] (Saitou)

Alice-chan memperlakukan pekerjanya dengan sangat kasar. Sejujurnya, ini benar-benar tidak masuk akal.

Aku ingin menyuarakan komplain kepadanya, tapi jika ia mengatakan [Aku minta maaf.] sambil meneteskan mata, tidak mungkin aku akan memarahinya pada saat itu. Hari ini juga, menggantikan tempatnya, aku dengan susah payah berusaha melanjutkan penelitian mengikuti apa katanya. Faktanya, ia sedang berjuang keras juga, dan meskipun kita ingin menunjukkan sisi baik kita, kami bekerja dengan tenang.

[Arakawa-kun] (Saitou)

Saitou-kun berjalan menuju ke arahku dengan pandangan serius diwajahnya.

Ada hawa-hawa tak menyenangkan bertebaran disekitar, tapi untuk saat ini mari dengarkan dulu apa yang mau dikatakannya.

[Aku mengacaukan jumlah takarannya, secara tak sengaja aku memasukkan 2 kali dari jumlah kuantitasnya.] (Saitou)

Apa yang harus kita lakukan...... Jika kami berakhir mengulang lagi dari awal, kita bakalan menjalani beban kerja yang benar-benar kompleks sekali lagi dari awal.

Jika hanya dua-kali jumlah takaran, maka, entah bagaimana mungkin masih bisa bekerja.

[Saitou-kun, tidak ada apapun yang terjadi, oke? Kau hanya sedang kelelahan.] (Kouki)

Dengan wajah serius kukatakan hal itu, Saitou-kun pun mengulangi kata tersebut seperti yang diinstruksikan, dan mulai kembali mengerjakan pekerjaannya.

Sekarang, mari kembali ke apa yang kutinggalkan. Aku telah mencapai sejauh ini, tinggal sedikit lagi dan pekerjaan untuk hari ini selesai....

[Arakawa-kun, Arakawa-kun!!] (Saitou)

Merasa ada seseorang memanggil namaku, aku sontak bangun. Sepertinya aku telah tertidur....

Aku melihat jam dan menyadari kalau baru 20 menit berlalu.

Ini buruk. Benar-benar buruk. 

Bergegas bangun, aku melihat ke centrifuge dan menjadi terdiam membisu, di sana ada sesuatu yang tidak kuketahui. Diselimuti perasaan putus asa karena usahaku terbuang sia-sia, seseorang menepuk pundakku. Kutolehkan wajahku dan kutemukan Saitou-kun berbicara dengan serius.
<TLN: Centrifuge adalah alat pemisah senyawa dengan cara menempatkan senyawa dalam tabung reaksi terus memutarnya dalam centrifuge. Selebihnya cari di Wikipedia>

[Tidak ada yang terjadi, oke? Tidak ada apapun yang terjadi.] (Saitou)

Itu benar.... tidak ada apapun yang terjadi.

Lalu, aku melanjutkan pekerjaanku sambil mengulang kata-kata itu.

Setelah itu, 3 kali [Tidak ada yang terjadi] terulang, tapi untungnya aku bisa menyelesaikan catatan yang diberikan Alice-chan. 

Selagi kita berdua duduk karena kelelahan, Alice-chan datang dari laboratorium lain.

[Maaf ya soal ini! Aku harus pergi ke laboratorium yang lain untuk mencampur obat karena tidak bisa dilakukan disini. Omong-omong, apa yang kuminta sudah selesai dikerjakan?] (Alice)

Di saat aku memberikan bagian yang kukerjakan (dimana di berbagai titik telah berubah menjadi sesuatu yang lain) Alice-chan memelukku dengan erat.
[Terima Kasih banyak! Dengan ini, akhirnya kita dapat membuat prototype.]

Katanya dengan gembira. Dengan menjulangnya semangat yang berbeda dari Alice-chan, kami menelan bulat-bulat perasaan bersalah selagi melihat pencampuran selesai.

[Saitou-kun, menurutmu apa obatnya bakal bekerja?] (Kouki)

[Aku dengan sangat meragukannya] (Saitou)

Meskipun begitu, ini adalah suatu hal yang takkan pernah kami ucapkan. Layaknya janji diantara pria, kita memutuskan untuk menutup rapat-rapat kasus ini didalam hati kita. Ketika obatnya selesai, Alice-chan dengan bahagia berkata.

[Tolong berikan ini pada Ibumu, dan sampaikan padanya untuk mencobanya pada sample apapun itu.] (Alice)

Dan, selagi menerima ampul untuk dibawa pulang ke rumah, aku merasa tercekik oleh perasaan lelah tak berujung.
<TLN: Ampul adalah botol yang biasanya digunakan untuk menyimpan senyawa atau campuran senyawa. https://en.wikipedia.org/wiki/Ampoule>

--- Arakawa Miki POV ---

Membawa ampul yang dikirimkan padaku oleh Kouki sore kemarin, aku tiba di laboratorium penelitian virus. 

Aku menerima penjelasan dari Kouki bahwa ini adalah Obat Anti-Virus yang dibuat olehnya dan teman-temannya. Untuk saat ini, aku diberitahu untuk mencobanya pada sample virus viral apa saja, tapi aku tidak tahu sampel virus apa yang harus di uji coba. 

[Jika ini datang dari anak itu, berarti, bukan untuk sampel yang biasa.] (Miki)

Untuk memulainya, aku memutuskan untuk menggunakan pada sampel tingkat keamanan ke-3, tapi setelah dicoba tidak ada efek apapun yang terjadi. Setelah merenungkannya untuk sesaat aku memutuskan untuk menggunakannya pada sampel tingkat keamanan ke-4.

[Bukan Smallpox maupun Ebola kah...] (Miki)

Sebenarnya ini digunakan untuk sampel seperti apa?

Jika bisa, aku mau mencobanya dengan mulai menggunakannya pada sampel tingkatan ke-1, sayangnya isi dalam ampul tidak cukup ini. 

Apa mungkin hasil penelitiannya gagal? Terkadang peralatan yang digunakan di akademi bisa saja gagal, tapi teman-teman Kouki adalah anak-anak yang menakjubkan. 

Lalu, sebuah ide tiba-tiba terlintas dalam pikiranku. 

Aku menjadi sangat bersemangat, karena jika jalan pikiranku ini memang benar maka, para peneliti harus menulis ulang buku hasil kajiannya.

[Nyonya Arakawa, itu terlalu berbahaya! Itu adalah sesuatu yang belum bisa ditangani oleh umat manusia!?] (Peneliti)

Peneliti dari institut mencoba untuk menghentikanku, tapi aku tidak bermaksud untuk menurutinya sedikitpun.

Aku saat ini telah berada di lantai basement level ke-8 yang dilindungi oleh pintu khusus setebal 2 meter. Semua manusia yang di-isolasi di dalam ruang ini akan dibakar.

Aku dengan hati-hati mengambil sampel dan menuangkan isi ampul di atasnya.

[Tak bisa dipercaya.... ini benar-benar bekerja] (Miki)

Aku tidak bisa mempercayai apa yang terjadi di depan mataku. Aku menggunakan semua sisa isi dalam ampul untuk mengecek hasil berulang-kali tapi hasilnya tetap sama. 

Kita harus secepatnya menghubungi WHO.... kita harus menghubungi akademi untuk meminta catatan dari hasil penelitian ini. 
<TLN: WHO singkatan dari World Health Organization>

Virus yang berhasil diatasi oleh ampul adalah satu-satunya virus dengan tingkatan ke-5 di dunia ini yang disebut [European Tragedy].

--- Alice Alford POV--- 

Sebuah insiden besar terjadi.

Ternyata obat yang kami kembangkan efektif untuk [European Tragedy]. Oleh karena itu, laboratoriumku telah ditutup sejak kemarin. 

Meskipun begitu tidak semuanya buruk, Ayahku yang biasanya pendiam dan tegas yang mana kukagumi, dan karena beliau-lah aku mengambil jalur farmasi memujiku dengan sungguh-sungguh. Sambil memelukku beliau berkata. 

[Kau melakukannya dengan baik. Kamulah kebanggaan Ayahmu.]

Katanya.

Jika aku ingat dengan benar, aku pernah dengar bahwa kakek dari ayahku meninggal karena [European Tragedy].

Dia mengatakan padaku bahwa karena alasan itulah beliau menjadi peneliti, jadi, mungkin saja aku telah mencuri impiannya, tapi ketika aku bertanya padanya: 

[Apa yang kau bicarakan? Kau telah berhasil melakukan apa yang telah gagal kulakukan, kau harus membusungkan dadamu dan bangga akan dirimu sendiri.] (Ayah Alice)

Aku sangat bahagia dan berakhir menangis di dekapan ayahku. 

Aku harus mengucapkan terima kasih kepada Arakawa-kun dan Saitou-kun, tapi....

[[Sungguh. Kita tidak tahu apa-apa!!]] (Kouki-Saitou)

Mereka mencoba untuk memberikan segala kreditnya kepadaku.

Meskipun aku bilang pada mereka bahwa prestasi itu tak bisa kugapai dengan sendirian, kenapa mereka berdua tersenyum pahit sambil mengalihkan pandangan dariku?

Pada akhirnya, setidaknya aku memberikan penghargaan kepada mereka dengan menerbitkan nama mereka sebagai asisten peneliti.....

Aku membayangkan, kapan aku bisa membayar hutangku pada mereka akan tiba? Pada saat itu, tidak peduli apapun yang terjadi, aku akan dengan sekuat dan sepenuh hati membantu mereka.

Pada tahun 2102, WHO dengan formal mengumumkan obat penyembuh penyakit [European Tragedy]. Pembuat Institut Akademi Internasional Sains dan Teknologi [Alice Alford], [Saitou Shingo] dan [Arakawa Kouki].

--- Author Note --- 

Selain Saitou-kun dan Kouki, semua orang telah salah paham besar. Omong-omong, obat penumbuh rambut tercipta dari beberapa penelitian untuk membuat obat penyakit jantung. Sesuatu yang mempunyai efek yang luar biasa besar merupakan basis dari pembuatan obat penumbuh rambut.

TL: Conscriptra2
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar