Selasa, 03 September 2019

Isekai ni Tensei Shitandakedo Ore, Tensai tte Kanchigai Saretenai? Web Novel Bahasa Indonesia Chapter 9 – Ujian dan Bahasa Inggris

Chapter 9 – Ujian dan Bahasa Inggris



- Sudut Pandang Arakawa Kouki -

Hari ini, kami sedang mengikuti ujian pertama kami di sekolah. Tergantung pada seberapa cepat kami menyelesaikan ujian ini, jumlah jam belajar yang harus kami ikuti akan berubah.

Di sekolah ini, dalam rangka memajukan bidang keahlian seseorang, kurikikulum individu disatukan.

Setiap awal tahun, para siswa mengambil ujian, dan siswa dengan nilai yang tinggi di mata pelajaran tertentu akan terbebas dari mata pelajaran tersebut dalam kurikulum mereka. Sebagai contoh, Saitou-kun sangat terampil dalam teknik listrik sehingga dia akan dibebaskan dari matematika dan Ilmu komputer.

Adapun Alice-chan, karena obat-obatan adalah keahliannya, dia akan dibebaskan dari Kimia, bahasa Inggris dan Jerman, ku pikir.

Ngomong-ngomong, untuk ku.... Aku tidak memiliki keahlian apapun!

Meskipun dengan perkataan itu, lagian aku tidak berpikir aku akan bisa bersaing dengan kelas di sekolah ini.

Haruskah aku menyerah secara halus?

Tidak, aku akhirnya mendapatkan beberapa teman, aku harus mencoba yang terbaik.

Baru-baru ini Alice selalu mengirimiku email hampir setiap malam... setelah semua itu, aku tidak ingin melakukan sesuatu seperti meninggalkan sekolah.

Dan ada Saitou-kun juga...

Jadi aku belajar dengan serius. Aku hanya punya hari sabtu dan minggu, tapi aku mengeluarkan sebuah buku tua dan mempelajarinya!

Dan pada hari pertama ujian...

"......."

Aku tidak bisa membaca soalnya!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Eh? Kenapa soalnya bahkan memakai bahasa Inggris?

Kalau kau menanyaiku soal matematika dalam bahasa inggris seperti itu, bagaimana aku bisa tahu apa yang harus ku lakukan?!!

Kau ini bodoh ya? Aku sangat tidak mahir dalam bahasa asing!

Meskipun disebut Bahasa Internasional, jadi aku rasa jika bahasa inggris akan digunakan di mana saja, di sini akan menjadi tempatnya

Ah, itu benar. Tempat ini disebut『Institut Teknologi Internasional』 kan?

Itu benar bukan, Inggris jelas merupakan bahasa standar.

Tapi kau tahu, kenapa kita semua tidak menggunakan bahasa Inggris dalam percakapan normal?

Maksudku, bahkan di kelas guru tidak harus mengajar dalam bahasa inggris?

Meskipun jika mereka menggunakannya, aku akan mengalami kesulitan ini dari awal...

Sambil memikirkan hal seperti itu, aku melihat tesku sebelumnya.

"Na, Nah-huh?... tidak, nama kah"

Aku mungkin menemukan di mana aku harus menuliskan namaku, tapi aku tidak yakin apakah aku benar atau tidak. Tidak, kau mengerti apa yang ku maksud? Misalnya, ketika kau mencoba untuk mengakses situs 'pink' yang ditunjukan untuk orang dewasa, dan sebuah link tiba-tiba melemparmu ke sebuah halaman dimana sepenuhnya ditulis dalam bahasa inggris!

Kau tidak akan tahu apa yang harus kau lakukan pada saat itu, kan?

Nah! Itulah yang sedang aku rasakan sekarang.

Tapi aku tidak bisa menggunakan tombol 'kembali' pada browser dalam situasi ini, sehingga pada akhirnya aku mendapatkan masalah.

Aku memutuskan... Sepertinya aku harus menyerahkan kertas kosong.

Saat makan siang, aku memakan ramen di kantin.

Di hadapanku, aku melihat Alice memakan pasta, membuat suara 『Mokyu ♪ Mokyu ♪』 dan memulihkan jiwa ku.

Di sebelahku, Saitou-kun melahap potongan daging babinya seolah-olah dia binatang.

Makanlah lebih sopan ketika di depan seorang wanita! Alice-chan tiba-tiba kembali menatapku.

"Ada apa? Kau menatapku seperti sedang memikirkan sesuatu."

Entah bagaimana dia tampak seperti bisa mengetahui isi pikiranku, tapi aku tidak dapat menanggapinya dengan tepat.

Itu tidak menjadi masalah bagi Alice-chan yang berbicara dalam bahasa Inggris setiap hari, tapi bagiku itu tidak mungkin.

Dengan hati batinku menangis, aku melihat Alice-chan dan sebuah pemikiran muncul : Bisakah Saitou-kun menggunakan bahasa Inggris? ketika aku bertanya kepadanya, dia menjawab,

"Jangan mengejekku! Jelas kau akan perlu bahasa Inggris untuk masuk ke sekolah ini."

Saitou-kun dan Alice-chan melihat kearahku dengan wajah mereka yang mengatakan "Apa yang kau katakan?"

Maafkan aku, aku bahkan tidak bisa melakukan sesuatu seperti hal-hal dasar. Aku tertekan karena aku tidak bisa menghadapi tes sore ini dengan benar.


- Sudut Pandang Roberta-Sensei -


Lagi... Tes telah dimulai sekali lagi, ku pikir.

Dan Arakawa-kun, dengan wajah yang kesulitan, sedang melipat tangan di depan kertas ujian yang kosong.

Tes saat ini hanya untuk mengkonfirmasi pengetahuan dasar, sehingga tingkat kesulitannya tidak tinggi. Namun dia belum menjawab satupun pertanyaan, dia bahkan tidak menulis namanya.

Karena kupikir kesehatannya mungkin buruk, aku menghampirinya dan Arakawa-kun perlahan membuka matanya.

"..."

Eh? Dia menatapku dengan tatapan tajam, matanya seolah-olah berkata

'Jangan mendekat padaku'

Karena itu aku takut untuk melihat pada Arakawa-kun selama ujian.

Ketika ujian berakhir, aku pergi melaporkan hal ini kepada Kepala Sekolah, dan Kepala sekolah bergegas membuat panggilan ke suatu tempat sambil kebingungan, dan kemudian berbalik ke arah ku.

"Aku akan berbicara dengan Arakawa-kun, serahkan masalah ini padaku."

Itulah yang dia katakan kepadaku. Meskipun aku guru wali kelasnya... Aku secara perlahan menjadi kurang percaya diri terhadap diriku sendiri.


- Sudut Pandang Arakawa Kouki -


Selama ujian di sore hari, aku mencoba untuk mencari beberapa alasan, tapi tidak ada ide yang muncul.

Dan saat aku sedang melakukan itu, Roberta-sensei datang untuk melihat situasiku.

Aku tidak menulis satu jawabanpun dan aku benar-benar terhening, tapi ketika dia melihat wajahku dia menunjukkan ekspresi bermasalah, matanya menjadi ber-air dan dia berbalik.

Kupikir semua itu benar, itu memalukan bagi seorang siswa karena tidak mampu menjawab satu pertanyaan pun pada ujian.

Kukira dikeluarkan adalah jalan yang terbaik. Maksudku aku sangat tidak cocok di akademi ini. 'Tapi aku minta maaf, ma, karena tidak bisa memenuhi harapan mama setelah mendaftarkan ku disini'.

Aku memikirkan hal semacam itu sambil berkeliaran dengan goyah di sekolah, dan entah bagaimana diriku berada di menara sekolah.

Aku kira aku akan pulang, dan akan berbicara jujur pada ibu. Seperti yang telah aku pikirkan, ketika aku mencoba untuk ,

"Kelas 1-S, Arakawa Kouki-kun, silahkan melapor ke kantor kepala sekolah sesegera mungkin,"

Sebuah siaran muncul. Sejauh inikah aku bisa bersekolah disini? Setelah sudah berputus asa, aku mengetuk pintu kepala sekolah yang berada didepanku.

Setelah aku memasuki ruangan, kepala sekolah tampak terkejut saat melihat aku yang langsung datang.

"Silahkan duduk disana."

Kepala sekolah menunjuk ke arah kursi. Sambil duduk bertatap muka dengan kepala sekolah, aku bingung bagaimana untuk memecahkan keheningan ini, jadi aku mulai berbicara tanpa memanis-maniskan kata-kataku.

"Sepertinya saya akan berhenti sekolah. Sekolah ini tidak cocok untuk Saya."

Setelah aku mengatakan itu, wajah kepala sekolah terlihat meringis dengan jelas... Yah, masuk akal sih.

Tidak peduli seberapa terkenalnya keajaibanku, sudah jelas aku memasuki sekolah ini tanpa bakat atau talenta apapun. Seperti noda yang tidak dapat diterima di sekolah, dan akan merusak martabat lembaga.

Meskipun ini bukan suatu hal yang dapat diselesaikan hanya dengan meminta maaf, untuk saat ini aku hanya harus menundukan kepalaku dan meninggalkan sekolah... Itulah yang kupikirkan, tapi kepala sekolah berkata.

"Aku minta maaf, Arakawa-kun! Ini semua karena aku gagal untuk menjelaskan situasi itu kepada orang yang bertanggung jawab untuk jurusan lanjutan!"

Dia tiba-tiba membungkuk. Aku menegang karena terkejut saat dia melanjutkan untuk menjabarkan alasan.

"Hal tersebut benar-benar tidak diperlukan bagi dirimu untuk mengikuti tes yang pertama. Ada kesalahan dalam komunikasi, orang yang bertanggung jawab akan segera dipecat, jadi aku meminta kau melupakan hal ini pernah terjadi."

Apa maksudmu aku tidak perlu mengikuti ujian? Sebaliknya, apa yang kau maksud dengan pemecatan?

"Ada kesalahpahaman karena kau tidak perlu mengikuti ujian. Karena kau adalah seorang siswa khusus, aku telah menyetujui agar kau dapat memilih jurusanmu sendiri, hanya kelas etika yang wajib. Itu semualah yang diminta sekolah ini padamu."

Oh aku mengerti, itu masuk akal.

Aku memasuki sekolah ini tanpa tahu nilaiku, dan aku diperlakukan sebagai siswa beasiswa! Itu masuk akal, ini tidak seperti aku masuk ke tempat yang disebut "Sekolah Teknologi Internasional" yang dikatakan ibuku.

Itu hanya sebuah hal sederhana yang terkipirkan olehku, mengapa aku tidak menyadarinya sebelumnya?

Kelas etika mungkin ada untuk memberitahu kami "Tidak boleh melakukan hal-hal buruk" jadi aku kira aku harus mengambil itu.

Ahhh, aku lega. Sekarang aku tidak perlu khawatir pada ibuku, dan aku masih bisa bertemu Alice-chan setiap hari.

Dan Saitou-kun... Yah, terserahlah.

Yah, dan tidak perlu untuk menghukum orang yang bertanggung jawab! Semua orang pernah melakukan kesalahan, jadi harap berhati-hati di saat berikutnya. Ketika aku mengatakan itu, wajah kepala sekolah menjadi lega.

"Terima Kasih"

Dan menunjukkan senyum manis.


- Sudut pandang Kepala Sekolah : Yamamoto Kaori -


Saat aku mendengar cerita tentang Arakawa-kun selama waktu ujian dari Roberta-Sensei, aku hampir pingsan.

Bisa-bisanya memberikan 『Arakawa Kouki』 ujian sekolah!

Meskipun aku telah menjelaskan terlebih dahulu kalau itu tidak diperlukan, tampaknya pesan tersebut belum diterima...

Namun, Roberta-sensei datang dan mengatakan padaku kalau dia marah dengan lengannya yang disilangkan dan dengan lembaran jawaban kosong.

Dia tampak begitu ketakutan dengan tatapannya, dia tidak dapat melakukan apa-apa selain melaporkannya kepadaku.

Aku akan mengajukan keluhan pada orang yang bertanggung jawab nanti, aku membiarkan Roberta-sensei dan mengirim pesan melalui jalur dedikasi rahasia sekolah yang telah dipersiapkan sejak pendaftaran Arakawa-kun.

"Ini Yamamoto, ada keadaan darurat. Apakah semuanya siap untuk akhir kalian?"

Di ujung lain percakapan adalah operator dari pasukan pertahanan militer.

"Saar ini, ada tiga unit yang siap untuk melakukan serangan mendadak dengan segera. Silahkan keluarkan instruksi anda melalui jalur ini, Tim Terdepan akan tiba dalam delapan menit."

200 tentara bersenjata lengkap... Meskipun tidak cukup untuk meredakan kekhawatiranku, sepertinya aku harus percaya pada mereka.

"Aku akan menyerahkan itu pada kalian semua. Apapun yang terjadi, aku ucapkan terima kasih atas kerja sama kalian."

Setelah aku mengatakan itu, aku memutuskan komunikasi. Selanjutnya, aku harus menemukan cara untuk menenangkan Arakawa-kun...

"Kelas 1-S, Arakawa Kouki-kun, mohon melapor ke kantor kepala sekolah sesegera mungkin."

Terlalu cepat! Aku tidak ingin dia pergi ke tempatku berada sekarang! Aku perlu mempersiapkan penda- Tok, Tok.

Arakawa-kun, kenapa kau sudah ada disini!? Tenang, tanggapi dengan tenang.

Ini tidak seperti dia akan menekan semacam tombol peluncuran dan menembakan sesuatu, kan? Penting bagi kami untuk menyelesaikan segala sesuatu melalui diskusi.

"Silahkan duduk disana."

Aku memberi isyarat baginya untuk duduk di kursi dan dia duduk dalam diam.

Apa yang harus kulakukan?

Sebelum aku bisa mengatakan apa-apa, dia mulai berbicara.

"Saya pikir saya akan berhenti sekolah. Sekolah ini tidak cocok untuk saya."

Dengan ekspresi kuat, itu seolah-olah dia menembakku sampai mati dengan tatapannya. Aku menebak dia memikirkan 『Kau pikir aku akan menetap di tempat rendahan ini??』.

Tapi itu tidak boleh terjadi.

Sejak kecil, Arakawa-kun yang abnormal telah membuat penemuan dan menciptakan penemuan lagi dan lagi, sehingga tes sebelumnya hanya formalitas.

Aku ingin meneriakan ini, tapi aku yakin jika aku mengatakannya maka tamatlah diriku... Sebaliknya, lembaga itu sendiri mungkin akan jatuh.

Aku tidak bisa menjaga wajahku dari distrosi putus asa karena hal yang kupikirkan itu.

Saat ini, data tekstual mulai mengalir ke monitor model kontakku.

"Tim terdepan telah tiba, Evakuasi siswa... selesai. Siswa diberitahu jika itu adalah latihan evakuasi"

Sekarang aku bisa masuk ke negoisasi yang sesungguhnya! Berpikir demikian, aku mulai berbicara kepada Arakawa-kun.

"Aku minta maaf, Arakawa-kun! Ini semua karena aku gagal untuk menjelaskan situasi itu kepada orang yang bertanggung jawab untuk jurusan lanjutan!"

Tampaknya dia bersedia untuk mendengarkan.

Aku melanjutkan, menjelaskan, kalau dia tidak perlu mengikuti ujian.

Kalau aku akan memecat orang yang bertanggung jawab.

Dan kalau aku akan suka jika dia akan bertindak seakan-akan ini tidak pernah terjadi.

Setelah berpikir sejenak, dia setuju dengan segala hal yang kukatakan, dan dia juga mengatakan kalau tidak perlu untuk memecat orang yang bertanggung jawab.

Untuk yang satu itu, aku benar-benar bersyukur, karena orang yang bertanggung jawab adalah seorang veteran dari lembaga yang telah menduduki posisi mengajar selama bertahun-tahun.

Orang berbakat yang sangat berharga... aku mengatakannya dari lubuk hati ku,

"Terima kasih"

Dan aku bisa mengekspresikan rasa syukurku.


- Sudut pandang Arakawa Kouki -


Latihan evakuasi darurat sedang terjadi ketika aku meninggalkan ruangan, jadi aku pikir Alice-chan dan Saitou-kun telah pergi hari ini. Kurasa aku akan pulang juga, pikirku.

Aku naik ke mobil yang biasa mengantarku.

"Selamat datang kembali, Kouki-kun"

Dia adalah si Kepala Botak dari beberapa waktu lalu....

Aku mencoba untuk keluar dari mobil, tapi sudah ada dua kepala pelontos duduk di kedua sisiku.

Lagipula, apakah kepala Botak itu berkembang biak!? Apa? Apakah mereka membelah diri?

Beberapa hari ini hanya ada perempuan, jadi aku tertangkap basah.

Selanjutnya, kemarin aku membuka teminal pribadiku dan mencoba untuk melihat berkas favorit ku, tapi tanpa aku sadari, data yang aneh mulai muncul... itu seperti film horor!

Aku yakin aku melihat wanita berbaju renang sebelum saat ini juga...

Sementara melarikan diri dari kenyataan, aku gemetaran dan kembali ke rumah.

TL: Conscriptra2
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar