Rabu, 11 September 2019

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 52. Peningkatan

Chapter 52. Peningkatan


“Seharusnya disekitar sini.... menurutku.”
“Aku pikir juga begitu”
“Yup”

Retakan merah menyebar di tanah, dan itu adalah awal dari gelombang. Satu demi satu iblis merangkak keluar dari sana.

“Hm?”

Ada hantu seperti ikan yang berwarna putih jernih, memiliki mata merah, mulut besar yang lebar dengan taring, dan wajah yang mengerikan.
Tapi, monster itu hanya berbaring.
Apakah monster-monster hebat dari gelombang telah habis?
Itu sangat mirip hantu.... Aku memiliki firasat bahwa serangan fisik tidak akan mempan pada iblis ini. 

“Seekor ikan?”
“Apa-apaan ini.......”
“Hm..... Ini tidak terlihat seperti musuh yang terlalu sulit.”
“Kau berpikir seperti itu juga?”
“Serangan biasa tidak akan mempan. Hanya sihir yang berpengaruh.”

Ada informasi dari game internet tentang itu

“Kalau begitu Firo bisa bertarung!”
“Huh? Bukankah tendangan tidak berpengaruh?”
 “Yup. Firo, bisa juga menggunakan sihir?”
“Bilang itu dari awal!”
“Tidaak. Tendangan lebih cepat dari sihir.”

Hah.... Firo tidak mengerti bagaimana sihir bisa sangat berguna. 
Mengajukan pertanyaan kepadanya seperti mencoba memahami awan.

“Apakah mereka sudah mengalahkan bosnya?”

Dimana mereka?
Saat aku melihat sekeliling terdengar suara benturan logam.

“Sebelah sana?”
“Kau benar. Ayo pergi kesana”

Firo juga mendengarnya, jadi kami berlari ke sumber suara.

“Rinbu Rei no Kata * Gyaku Shiki Setsugekka!”

Langit yang berwarna merah mulai bersinar.
Ketika aku melihatnya ada bulan berwarna merah yang mirip dengan hasil perbuatan antagonis.
Lalu, sesuatu yang berbentuk seperti manusia menggambar lingkaran melaluinya dan kemudian ada kilatan berwarna merah. 
“””Guaaaaaaaaa!”””
Kami tiba saat jeritan serentak terdengar. 
Motoyasu, Ren, dan Itsuki terperangkap dalam tornado, seluruh rekan mereka tergeletak di sekelilingnya

“Guha!”

Apa yang sebenarnya terjadi disini?
Dari apa yang bisa kukatakan, musuh menembakan serangan sihir yang besar di tempat ini.
Tidak, tidak, mereka ini seharusnya berada di level yang sangat tinggi. Mereka tidak seharusnya dikalahkan dengan mudah. 
Tapi, apa yang terjadi?
Motoyasu terlempar didekat kami.

“Meteor Spear seharusnya kena.......”
Ren bergumam menanggapi Motoyasu.
“Meteor Sword seharusnya bekerja......”
Dan Itsuki.
“Meteor Bow seharusnya berpengaruh.....”

“...... Apa kalian ingin jadi terkenal?”
Semua hero pingsan. Yah, aku pikir mereka belum mati.
Meteor... apakah serangan itu sangat hebat?

“Apakah kau adalah bala bantuan mereka?”

Setelah tornadonya berhenti seseorang muncul dari tengahnya.
Orang ini mengenakan kimono hitam legam dengan sulaman berwarna perak, seperti pakaian yang dikenakan untuk pemakaman di duniaku.
Disana berdiri seorang gadis yang cantik. Wajahnya tidak kalah dengan Raphtalia.
Kepribadiannya sepertinya tegas, dan rambutnya panjang.
Tapi, ada yang tidak beres. Terkadang, dia terlihat sedikit tembus pandang, seperti hantu.
Senjatanya adalah kipas besi. Memegang kipas besi dikedua tangan, seperti sebuah tarian. 
Wanita bertubuh manusia ini nampaknya adalah pemenang dari pertarungan tadi.

“Semua hero didunia ini sepertinya hanya banyak bicara tetapi ternyata lemah, cukup mengecewakan.” 
Wanita..... bertubuh manusia itu berbicara sambil berbalik.

“Master~~, orang ini sangat kuat.”

Firo memberitahuku sementara semua bulu ditubuhnya berdiri tegak.

“Ya, aku merasakan tekanan yang kuat disini. Kekuatan ini jauh dari iblis biasa.”
Raphtalia juga memperingatiku ketika ekornya berdiri. 

“Jadi kau mengalahkan orang-orang bodoh ini?”

Aku menginjak wajah pingsan wanita sialan sambil bertanya. 

“Hmm... Begitukah caramu memperlakukan rekanmu?”
Nampaknya wanita berpakaian kimono tidak menyukai sikapku. 

“Aku minta maaf, tapi mereka bukan rekanku.”
Setelah menginjak-injak wajahnya 3 kali, amarahku sedikit berkurang.

“Tidak masalah, apa yang kau lakukan itu tidak adil.”
“Berbicara tentang adil, pelacur ini telah melakukan tindakan yang jauh lebih kejam. Aku hanya ‘membalas budi’.”
“Master seperti penjahat~”
“Diam”
“Aku tidak punya pendapat yang adil untuk musuh.....”
Raphtalia sedikit kagum saat dia bergumam. Penonton sangat menjengkelkan.
“Bisakah Firo melakukan itu juga?”
Firo mengangkat kakinya dan mengarahkan pada Motoyasu.

“Hentikan, jika kau melakukannya dia akan mati.”
“Oke~”

Musuhnya terlihat sedikit kagum pada tindakan kami. 

“.....Meski mereka bukan rekanmu, tindakanmu tidak seperti manusia yang adil. ”
“Terserah apa katamu.”
“Yah, aku tersesat di dunia ini, tapi aku tidak bisa pergi.”

Musuh menyerang dengan kipas besi mereka.
Dia cepat!
Aku mengangkat perisaiku seketika.

Gagin!

Sial..... Itu sangat berat.
Bahkan zombie naga tidak seberat ini serangannya. 
Serangan yang begitu berat dari kipas besi, itu akan sangat berbahaya jika Raphtalia atau Firo terkena salah satunya. 

“Raphtalia, Firo! Hati-hati.... Dia kuat.”
“Oke!”
“Tentu!”

“Aku adalah hero perisai yang menafsirkan dan memanggil kekuatan alam untuk bertahan!”
“Fast Guard!”

Setelah aku memanggil sihir pendukung untuk kami bertiga, pertarungan dimulai.
Lawan memahami niatku jadi dia berpindah lokasi. Kami mengejarnya.  
Jadi hero lain dan rekannya  tidak akan terbangun dan mengganggu.
Dia mungkin mengalahkan bos dari gelombang juga.
Aku menerima luka yang menyakitkan dari kipas besi setiap kali aku menerima serangan dimanapun selain perisaiku. 
Setiap kali aku sempat aku menggunakan sihir penyembuh untuk diriku sendiri, tapi serangannya begitu intens.
Serangannya tidak hanya cepat, tapi juga sangatlah kuat. 
Dia mencoba mengubah sasarannya ke Raphtalia atau Firo tapi aku mencegahnya.

“Seolah aku akan membiarkanmu!”
Jadi untuk menghalanginya aku menarik kakinya.

“Uhg... Cepat lepaskan aku!”
Bagaimanapun, kau tidak bisa lepas dari cengkramanku hanya dengan hal seperti itu.

“Apa cara bertempurmu sama? .....Ini lebih merepotkan dari orang-orang sebelumnya.”  
Musuh tetap acuh tak acuh bahkan setelah menjadi sasaran Snake Poison Fang (Menengah).
Sedangkan untuk pertahanannya, aku harus mempertimbangkannya dengan serius setelah dia memblok serangan dari Raphtalia dan Firo.
Bagaimanapun, dia itu kuat. Dalam segalanya. Fakta bahwa hero lainnya telah dikalahkan adalah bukti yang cukup.
“Master, perhatikan sihir Firo~”
Dia menyilangkan tangan kirinya di sebelah kanan, dan bergegas menuju musuh.

“Aku datang~”

Untuk sesaat, ya hanya sesaat, Firo seperti menghilang.

GeshiGeshiGeshiGeshiGeshi!

Guncangan yang bergetar akibat benturan yang dirasakan melalui musuh.

“Sial.......!”

Musuh berwajah penuh penderitaan.

“Sungguh.... orang ini begitu keras kepala. Untuk menerima serangan Firo dan tidak terhempas.”
“Serangan yang begitu berat.... Kekuatannya menyaingi Hero Pedang. Menendangku berkali-kali dalam sekejap......”

Eh? Kau bisa melihat serangan Firo?
“Firo, lakukan itu lagi!”
“Eh...... Tidak mungkin, Kekuatan sihirku habis dan perlu waktu untuk bersiap.”

Apakah itu serangan pamungkas Firo?

“Terima ini!”

Raphtalia menembus celah.

“Naif!”
Kipas besi menangkis pedangnya disaat terakhir. 
Bakin!
“Ap-”

Pedang Raphtalia patah?
Berapa besar kekuatan yang dia miliki. Sebenarnya kipas besi bisa mematahkan pedang, tapi itu membutuhkan penguasaan penuh.
Meski aku sudah menerapkan Fast Guard, aku hampir tidak bisa memblokirnya dengan perisaiku.
Dan Firo sudah menggunakan kartu As-nya.

“Sial......”
Raphtalia mundur dan mengeluarkan sebuah pedang cadangan.
Apakah ada cara untuk menang.....

“Huff.....Huff.... Sudah cukup.”
Tidak, pertarungan ini mungkin bisa menjadi pertandingan stamina.
Orang ini bertempur melawan 3 hero dan rekan mereka.
Tidak peduli siapa kau pasti seharusnya akan merasa kelelahan.

“Aku akan akhiri dengan ini.”

Seluruh tubuhnya musuh mulai bersinar.
Ini buruk! Ini adalah serangan yang mengalahkan mereka bertiga.

“Raphtalia, Firo!”

Musuh mulai berputar dengan kecepatan tinggi seperti tarian.
Raphtalia dan Firo bersembunyi dibelakangku, meski mereka nyaris tidak berhasil. 

“Shield Prison!”

Sebuah sangkar terbuat dari perisai dan sihir mengelilingi kami. 

“Rinbu Rei no Kata * Gyaku Shiki Setsugekka!”

Badai besar muncul dari kipas besi dan mulai mengikis perisaiku.

“Sialan......”
Serangan yang luar biasa. Tidak heran jika hero lain tersapu olehnya, bahkan aku hampir tidak bisa menahannya. 

“Kalian berdua, apa kalian baik-baik saja?”
“Nyaris tidak”
“Itu sakit......”

Ketika aku melihat kebelakang keduanya tampak seperti menerima luka yang cukup parah.
Aku mengoleskan salep ke luka mereka.
Karena skill penyembuhan jarak jauh, luka mereka secara bertahap sembuh.

“Sungguh? ...... Menerima serangan andalanku dan masih bertahan? ...... Pertahananmu cukup mengesankan.”

Tornadonya berhenti, dan dia muncul kembali.

“Aku merasa terhormat dengan pujianmu.”
Meski aku cukup terpukul, kami belum kalah. Tapi kami tidak punya apapun untuk mengeluarkan kami dari keadaan sulit ini.

“Ei~”

Firo bergerak dengan kecepatan tinggi dan melukai musuh sedikit demi sedikit. Ini akan menjadi pertarungan yang panjang. 
Apakah kita bisa memenangkan pertandingan stamina ini atau tidak, masih diragukan. 
 Apa yang harus dilakukan........
Hanya ada satu langkah dalam situasi ini yang bisa membalik keadaan. 

“Raphtalia.”
Aku menangkap Raphtalia yang terjatuh.

“Ada apa?”
“Pinjami aku kekuatanmu.”

Sepertinya Raphtalia menebak apa yang akan aku lakukan.

“Oke. Aku adalah pedang Naofumi-Sama. Meski jika kau pergi ke neraka, aku akan mengikutimu.” 
“....Aku tahu.”

Aku percaya itu.
Tidak ada ketakutan sama sekali kalau kepercayaanku akan dikhianati.
Tapi jika aku kalah disini, Raphtalia dan Firo akan mati......
Meski aku tidak suka, aku berharap dengan sepenuh hati kalau aku ingin melindungi mereka dengan segala cara.
Aku tidak akan termakan kemarahan. Aku bersumpah....
Aku meletakkan tanganku di perisai dan berpikir.
Shield of Anger!

Meningkat karena inti Zombie Naga. 
Peningkatan kemampuan dari Curse Series, Shield of Anger!

Shield of Anger 2
Kemampuan telah terbuka...... 
Bonus peralatan: Kemampuan “Change Shield (Serang)” “Iron Maiden”
Efek Khusus: Self-Burning Curse, Physical Strength Up, Rage of the Dragon,  Roar,  Frenzy of Companions

Kemudian-----
Apakah ini adalah ingatan terakhir dari naga yang aku serap ke perisaiku? Adegannya diproyeksikan. 
Bagian dada dan tengah dahi ditusuk oleh Hero Pedang.
Kemarahan yang terasa jauh dari bayangan.
Aku kalah dari manusia itu. Aku bisa memahami betapa memalukannya itu untuk naga. 
Meningkat...... seperti neraka!?
Bentuk dari perisai berubah dari dikelilingi api hingga berbentuk menyerupai naga.
Selanjutnya, dalam hubungannya dengan perisai, Barbarian Armor +1 juga berubah.
Apakah ini karena..... Inti zombie naga?
Bajuku berubah menjadi seperti naga berwarna hitam legam. 

Dan sebagai kompensasi, bayangan hitam mengaburkan pandanganku........ 




TL: Fujiwara-Sama
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar