Minggu, 15 September 2019

Tate no Yuusha no Nariagari Light Novel Bahasa Indonesia Volume 8 : Chapter 5 - Demonstrasi Penjualan

Volume 8
Chapter 5 - Demonstrasi Penjualan


Pagi berikutnya kami menyeberangi jembatan dan mengikuti jalan menuju area perbelanjaan yang besar dan ramai. Kami mendirikan toko di sudut  jalan dan mulai memanggil pelanggan. Kami membuat tikar jerami untuk menjadikan kami lebih seperti bisnis.

Untuk keamanan, kami membeli topeng dari toko terdekat dan mengenakannya untuk menyembunyikan wajah kami. Selalu ada kemungkinan seseorang mengenali Kizuna, dan kami tidak menginginkan itu.

Aku bertepuk tangan dan berteriak sekeras yang kubisa, “Mari kemari! Kalian tidak akan pernah percaya apa yang kami tawarkan hari ini! Siapapun pasti akan sangat menyesal jika melewatkan ini! Kami telah membawakan obat yang luar biasa ini dari negeri jauh di seberang lautan! Soul-healing water!”

Pejalan kaki mulai memperhatikan kami, tak lama kemudian kami memiliki sekelompok kecil orang yang ragu tapi berminat berkumpul. 

Rishia dan Kizuna mundur sedikit di belakangku dan menambah kata-kataku setiap kali aku berhenti berteriak untuk menjaga momentum. Aku harus mengatakan pada Rishia untuk berhenti berbicara begitu banyak, karena tidak ada yang mengerti apa yang dia katakan dan itu hanya membuat pelanggan lebih curiga.

“Apa kegunaan dagangan itu?” tanya Kizuna. Dia menjaga ritme tetap tinggi dan tidak kehilangan bitnya.
“Apa kau tidak penasaran? Ada banyak hal yang ingin kusampaikan kepadamu, tetapi kurasa kau tidak akan bisa merasakan efek penuhnya. Tapi kalian! Iya! Kalian yang disana,” aku berteriak, menunjuk dan mengajak sekelompok tiga Spirit yang memasuki kerumunan. “Hanya kalian yang akan mengerti betapa berharganya obat ini! Apa kalian tidak tertarik? Apa kalian tidak penasaran untuk mencobanya?”
“Oh, um ...”

Tiga Spirit itu mendekat setelah aku panggil mereka.

“Jangan khawatir. Ini bukan racun, dan tidak harus diminum oleh kalian! Kami akan oleskan  sedikit saja pada kulit kalian, sebab itu sudah cukup untuk percobaannya! Tolong, coba!”

Aku menuangkan sedikit soul-healing water ke pisin dan Kizuna memberikanku kuas, yang kugunakan untuk mengoleskan soul-healing water pada tangan para spirit. Awalnya mereka semua tampak ragu, tapi segera mata mereka berbinar dan mereka mulai tersenyum.

“Tidak mungkin!”
“Apakah ini sungguhan?! Aku tidak mengira ada obat seperti ini!”
“Ini adalah penemuan abad ini!”

Penonton lainnya saling memandang bingung, tidak mengerti apa yang terjadi. Sementara itu, tiga Spirit sangat bersemangat tentang pengalaman mereka sehingga mereka berteriak sekencang-kencangnya.

“Ini obat yang memulihkan energi! Aku tidak bohong!”

Kerumunan penonton semakin keras.

“Benar sekali! Obat ini dibuat hanya untuk Spirit! Ini dapat memulihkan energi, ini adalah obat buatan dewa!”
“Fueee ... Naofumi-san terdengar berbeda dari biasanya.”
“Maksudmu dia bertindak berbeda ketika dia mencoba menjual barang-barang?” bisik Kizuna.

Aku harap mereka bisa diam. Aku harus bertindak seperti itu jika aku ingin menarik pelanggan.

Jika kami mencoba menjual soul-healing water di toko gadai atau apotek, staf akan curiga terhadap kami, dan kami akan menarik perhatian yang tidak diinginkan. Selain itu, mereka mungkin bertanya kepada kami bagaimana cara membuatnya.

Jika mereka membelinya, mereka hanya akan menjualnya kepada orang lain, yang membuatnya tidak efisien. Lebih baik tidak melibatkan perantara dan menjualnya sendiri.

“Hari ini kami memiliki lima botol soul-healing water yang luar biasa ini untuk dijual. Apakah kalian semua penasaran untuk mencobanya?”
“Benar. Hari ini kami menjual satu botol untuk satu gyokugin!”

Spirit pertama membuka dompetnya dan mengeluarkan sebatang perak kecil. Dia tadi bilang gyokugin? Apakah dunia ini menggunakan mata uang zaman Edo? Apakah emas disebut koban?

“Kalau begitu, aku mau beli lagi!”

Ketiga Spirit itu tampak serius tiba-tiba, saling melotot satu sama lain, dan mulai memperebutkan persediaan soul-healing water kami.

“Tolong jangan bertengkar.”
“Kami membatasi penjualan kami hanya satu botol per orang! Tolong tenanglah!”

Tentu saja mereka menginginkannya sebab mereka tahu itu adalah obat luar biasa yang bisa membuat mereka selamat dari situasi genting, tidak peduli seberapa sulitnya.
Masing-masing dari ketiga Spirit itu membeli satu botol dan pergi.

“Kami masih memiliki dua botol tersisa. Bagaimana menurut kalian semua?” tanyaku pada mereka.

Pelanggan lain sepertinya masih menyimpan beberapa keraguan. Mereka pasti mengira itu tipuan.

“Kami menyadari ini semua cukup mendadak, jadi bagaimana kalau kami menggunakan dua botol yang tersisa dan memungkinkan semua orang yang hadir untuk mencicipi efek obat luar biasa ini sendiri? Tolong berbaris!”

Sekali lagi, aku menuangkan isi botol ke piring dan menggunakan kuas untuk mengoleskan obat ke spirit-spirit yang telah berbaris untuk sampel. Aku berjalan melewati kerumunan yang berkumpul sampai aku menggunakan semua soul-healing water yang tersisa.

Antrean di depan stan kecil kami menjadi sangat panjang pada titik ini, dan spirit-spirit yang telah mencoba obat-obatan semuanya menjadi sangat bersemangat.

“Bagaimana caranya kalian bisa membuat obat ini?” untuk kesekian kalinya salah satu dari mereka bertanya seperti itu.

Aku membuatnya dengan perisaiku. Mungkin pada awalnya tidak masalah, tetapi menjawab mereka sungguh melelahkan. Tapi tentu saja, aku tidak bisa memberi tahu mereka, jadi aku hanya mengatakan kepada mereka kalau itu adalah rahasia penjual.

Aku mulai khawatir tentang seberapa banyak perhatian yang kami tarik, tapi sekali lagi, jika aku tidak menjual barang-barang itu maka aku tidak akan bisa mendapatkan bahan yang di butuhkan untuk memperkuat perisaiku.

Belum lagi, kami masih harus membeli travel passes yang mahal.

Saat sampel sampel soul-healing water habis, aku bertepuk tangan untuk mendapatkan perhatian semua orang dan mengumumkan, “Sekarang setelah kalian memiliki kesempatan untuk mencoba obat ini, bagaimana menurut kalian semua? Tentunya kalian menganggap ini bukan lelucon atau trik penjualan saja? Tentunya kalian semua tahu bahwa kami menjual barang sungguhan.”

Sebagian besar spirit di antrean mengangguk sebagai jawaban, dan jelas bahwa perasaan curiga mereka telah menurun. Kami mendapat kepercayaan mereka.

Waktunya tepat, jadi aku melanjutkan, “Sayangnya, Soul-healing water sangat sulit diproduksi, oleh karena itu kami tidak bisa membuat obat ini banyak-banyak. Aku tidak yakin stok kami cukup untuk kebutuhan kalian semua. Oleh sebab itu, mari kita bertemu lagi besok ditempat dan waktu yang sama, untuk melelang stok kami yang tersisa.”

Mereka semua bertepuk tangan. Itu reaksi yang kuharapkan. Aku curiga kalau beberapa dari mereka yang akan mencari keuntungan sendiri.

“Baiklah! Barang yang akan dilelang yaitu lima botol Soul-healing water, jumlah yang sama dengan yang kami bawa hari ini. Aku harap dapat melihat kalian semua yang hadir,” kataku, mengakhiri bisnis kami untuk hari itu. Kami pergi secepat mungkin.
“Apa itu saja sudah cukup? Kita memang berhasil menarik perhatian mereka, tapi bagaimana jadinya jika tidak ada yang membeli?”
“Ada apa dengan gyokugin ini? Aku hampir tertawa.”
“Naofumi-san, apakah kau tahu sesuatu tentang itu?” Rishia bertanya.

Dia adalah satu-satunya di antara kami yang tidak tahu apa-apa tentang Jepang.

“Itu adalah mata uang di sini, jadi kau harus terbiasa dengannya. Ngomong-ngomong, mereka menggunakan doumon, gyokugin, dan kinban : 100 doumon adalah 1 gyokugin, dan 100 gyokugin adalah 1 kinban.”

Mata uangnya bekerja dengan cara yang sama. Tapi Namanya terlalu berlebihan. Terlalu banyak kemiripan yang harus kuhindari agar tidak tertawa. Mereka seperti berada pada zaman Edo Jepang tapi masih berbeda.

“Kau tanya soal tadi? Itu saja sudah sempurna. Kata-kataku itu akan menyebar dan semua bangsawan di kota akan keluar ke pelelangan.”
“Memangnya itu benar bisa terjadi?”
“Orang suka gosip. Secara garis besar kita punya cukup bukti yang menyatakan kita tidak berbohong. Tunggu saja. Kau akan melihatnya.”

Heh heh ... aku tak melakukan banyak bisnis belakangan ini, jadi aku lupa betapa menyenangkannya itu. Aku benar-benar tak keberatan menghasilkan uang melalui kehidupan pedagang. Bahkan, aku sangat menyukainya.

“Aku jadi merasa memiliki rekan yang sangat ahli dalam berdagang curang.”
“Fueee ...”
“Rishia , sudah waktunya kau berhenti panik tentang setiap hal kecil yang kita temui di sini. Kita butuh uang untuk bertahan hidup, mengerti? Kizuna tidak memiliki masalah itu karena dia memiliki uang.”
“Yah itu benar, tapi ... tapi ... aku juga suka bisnis, kau tahu. Tetapi tidak sebanyak yang kau lakukan, Naofumi .”

Sepertinya kami akan menghabiskan seluruh waktu kami sampai hari berikutnya untuk mengobrol, jadi aku memutuskan untuk fokus berjuang untuk naik level sementara kami punya waktu.
  
Rishia perlu naik level terlebih dahulu, jadi aku tetap tinggal dan dia pergi bersama Kizuna untuk berburu beberapa monster di ladang sekitar kota. Ketika mereka kembali, Kizuna tampak khawatir.

“Sepertinya ada lebih banyak monster di luar sana daripada biasanya. Ada apa ya?”
“Apakah ada event sejenis aktivasi yang sedang terjadi?”
“Apa itu?”
“Itu adalah fenomena dengan waktu terbatas yang terjadi di dunia tempat kami berasal. Monster memberi lebih banyak Exp ketika kau membunuh mereka saat terjadi fenomena itu. Tahu apa yang ku maksud?”
“Oh ya, aku pernah mendengar hal seperti itu. Aku ingin tahu apakah itu yang terjadi. Para monster juga tampak lebih kuat dari biasanya.”

Setelah itu, aku pergi bersama Rishia untuk berburu cardboard boxes. Mereka sedikit lebih kuat daripada yang kami lawan di labirin, dan kami mendapat lebih banyak Exp karena membunuh mereka juga. Hm ... Yah, tidak diragukan lagi mereka lebih kuat daripada balloon. Aku tidak tahu mengapa monster akan lebih kuat di dunia ini daripada mereka di dunia yang aku dipanggil. Tapi jika semuanya rata-rata lebih kuat di sini, itu mungkin menjelaskan mengapa Glass dan rekan-rekannya begitu kuat ... bukan?

Pagi berikutnya, kami kembali ke jalan utama dan mendirikan toko kami. Tentu saja kami mengenakan topeng kami.
Pada saat kami selesai mengatur toko, sudah ada kerumunan orang yang menunggu pelelangan dimulai, dan banyak dari mereka bukan spirit. Itulah yang kuharapkan. Siapa pun pasti menginginkannya. Aku menjual obat yang memulihkan energi di dunia di mana hampir tidak ada cara untuk melakukannya.

Ada seorang peneliti dan pedagang perantara, petualang yang menginginkannya untuk digunakan dalam pertempuran ... semua jenis orang. Juga, di belakang kerumunan, ada beberapa orang yang bersemangat yang tampak seperti mereka mungkin pejabat pemerintah. Mereka mungkin melayani kaum bangsawan setempat.

Kizuna berkata kalau kami tidak memerlukan izin resmi untuk melakukan bisnis di sana. Jika kami membutuhkan sesuatu seperti itu, aku akan menjual barang dagangan secara rahasia, di belakang pasar.

Tentu saja masih ada kemungkinan kalau para bangsawan dapat menggunakan otoritas mereka untuk menghentikan pelelangan, tapi mereka tidak akan melakukannya. Mereka tak akan menginginkan kerumunan yang marah berada di hadapan mereka, bukan? Jika ada, sepertinya mereka berencana bergabung dengan pelelangan itu sendiri.

“Wah, luar biasa sekali! Terima kasih sudah datang kemari! Sebelumnya maaf sudah menyita waktu sibuk kalian semua!”

Aku menyerahkan botol-botol soul-healing water ke Kizuna dan Rishia agar mereka berbaris di atas meja.

“Nah, kemanjuran obat ini sudah terbukti, jadi daripada meninjau fakta yang sudah diketahui oleh semua, aku lebih suka memulai pelelangan langsung!”
“““IYA!”””

Mereka semua meletus dalam sorak-sorai. Itu sangat mudah, seperti menggantung pakan hewan di hadapannya.
Aku merasa seperti menemukan pohon yang menghasilkan uang. Orang-orang mudah dikendalikan ketika mereka benar-benar menginginkan sesuatu.

Aku belajar itu di game online. Di MMO, kau bisa berburu dan menemukan barang langka. Beberapa game memungkinkanmu untuk menjual barang secara otomatis, tapi di game yang lain membiarkanmu mengadakan pelelangan untuk menjual barang kepada orang-orang yang tidak dapat berburu sendiri. Aku menjadikannya hobi. Aku melakukannya sepanjang waktu.

Jadi aku merasa sangat nyaman di lingkungan lelang. Sangat mudah untuk menjual barang kepada orang-orang ketika mereka rakus dengan keinginan. Aku tahu kalau akan menghasilkan banyak uang.

“Nah, mari kita mulai penawaran dengan harga yang sudah aku terima untuk salah satu botol ini. Satu gyokugin!”
“Satu gyokugin, 50 doumon!”
“Dua gyokugin!”
“Tiga gyokugin, 30 doumon!”

Tidak butuh waktu lama untuk kompetisi memanas. Situasi berkembang seperti yang kuinginkan. Aku hanya harus memanipulasi mereka untuk terus menawar.
Biasanya, akan sulit untuk membuat orang menawar dengan sangat agresif pada item sekali pakai, jadi aku harus memastikan tidak mendorongnya terlalu jauh. Aku juga harus waspada terhadap petugas di belakang.
Jujur, aku hanya ingin mendapatkan banyak uang dan membawanya keluar dari sini. 

“30 gyokugin!”

Persaingan semakin sengit. Kerumunan semakin memanas.
Saat di Melromarc, itu sama dengan menghabiskan 30 keping perak untuk satu botol obat.

“Aku dengar 30 gyokugin! 30 gyokugin! Deal?” aku bertepuk tangan.

Tawaran menjadi kurang dramatis setelah itu. Orang-orang kebanyakan hanya menaikkan tawaran mereka dengan beberapa doumon di sana-sini.
Akhirnya pelelangan berakhir, dan botol itu dijual seharga 30 gyokugin dan 83 doumon. 

“Apakah tidak ada yang menawar lagi?”

Mereka semua terdiam.

“Baiklah kalau begitu. Dijual seharga 30 gyokugin dan 83 doumon!”

Aku mengambil uang dari pemenang dan memberinya sebotol soul-healing water. Pria itu tampak seperti pedagang normal. Tidak ada bangsawan yang berpartisipasi.

Aku membalik-balik dompet untuk mengambil stok penjualan. Apakah aku sudah cukup membeli travel passes? Aku memandang Kizuna untuk meminta nasihat. Dia menggelengkan kepalanya.
Jadi aku tidak punya cukup uang ya. Atau mungkin membutuhkan lebih banyak. Ya itu tidak akan berhasil, kan?

Baiklah kalau begitu! Aku hanya harus mendapatkan itu dengan cara licik!
kami seharusnya tidak tinggal di kota terlalu lama. Dengan semua orang di sekitar, semuanya pasti akan kacau.

Aku memberi tanda pada Kizuna dengan alisku, dan dia segera mengerti. Rishia berdiri di sampingnya, memegang botol-botol soul-healing water, dan Kizuna menjulurkan kakinya keluar dan tersandung padanya.

“Ah!”

Dia menjatuhkan sebotol soul-healing water dan itu hancur. Tapi tanpa diketahui mereka kalau aku diam-diam mengganti isinya dengan air biasa.

“Oh tidak! Sayang sekali!”
“Fueee ... Maafkan aku! Maafkan aku!”
“Kau menghancurkan produk kita!”
 
Sebelum kami meninggalkan penginapan pagi itu, kami sudah menyetujui rencana ini.

Rishia telah dipengaruhi oleh rasa keadilan Itsuki yang tinggi, jadi tentu saja dia sedikit khawatir tentang apa yang terjadi, tapi itulah yang ingin kulakukan, dan dia akhirnya setuju. Tidak, karena dia tidak punya pilihan lain. Aku pura-pura berteriak pada Rishia, yang terus meminta maaf, sebelum aku mengalihkan perhatian kembali ke kerumunan.

“Tolong maafkan kami! Karena karyawanku yang ceroboh ini, kami hanya memiliki satu botol tersisa! Dasar bodoh! Kau tidak bisa mendengar perintahku! Aku sudah mengurusimu, tapi ini balasanmu!?”
“Fueee!”

Mereka semua mulai mencemooh Rishia, dan segera mereka mulai melempar barang ke arahnya. Mungkin itu sudah cukup. Jika aku membiarkannya berlangsung lebih lama, Rishia yang malang mungkin akan kehilangan akal sehatnya.

“Aku benar-benar minta maaf, tapi ini adalah botol terakhir. Semuanya, tolong untuk memaafkannya.”

Aku menarik napas dalam-dalam, berhenti, dan kemudian mengumumkan sekeras yang aku bisa.

“Nah, mari kita mulai lelang untuk botol terakhir soul-healing water!”
“Tiga gyokugin, 20 doumon!”
“Delapan gyokugin!”
“15 gyokugin!”
“30 gyokugin!”

Kena mereka. Semua orang menahan diri karena mereka tahu akan ada peluang di kemudian hari. Tapi begitu mereka menghadapi sesuatu yang tak terduga, mereka kehilangan pandangan akan batasan mereka dan benar-benar melemparkan diri ke dalam perang penawaran. Mereka tak bisa menahan diri. Dari tempat mereka berdiri, mereka pikir mereka hanya memiliki kesempatan sekali ini untuk mendapatkan obat yang langka dan sulit dipercaya.

Mereka pikir mereka tidak akan pernah memiliki kesempatan lain.

Selama kau bisa membuat pelangganmu memikirkan hal-hal dalam istilah itu, kau bisa menaikkan harga tiba-tiba.
Mereka akhirnya melakukannya.

“Tiga kinban!”
“Tiga kinban, 50 gyokugin!”

Beberapa bangsawan kota telah memasuki kerumunan dan memulai perang penawaran dengan para pedagang, ini adalah situasi yang sempurna untuk membuat harga melambung tinggi.

Sebagian dari mereka terdiam. Mereka menunggu dengan terengah-engah untuk melihat seberapa tinggi pelelangan akan berlangsung.

“Empat kinban!”
“Ugh ...”
“Apakah tidak ada yang menawar lagi?” Tanyaku, mengamati untuk melihat apakah ada yang akan melanjutkan pertempuran. “Deal! Untuk empat kinban! Semuanya, terima kasih! Tolong, tepuk tangan untuk pemenang.” aku bertepuk tangan untuk menandai akhir pelelangan.

Bangsawan pemenang datang menghampiri dan menyerahkannya uang.
Jadi yang pertama dijual seharga 30 gyokugin, dan yang terakhir dijual seharga empat kinban. Tidak buruk sama sekali.

Pria itu jelas bangsawan, jadi aku yakin empat kinban tidak terlalu banyak baginya. Tetap saja, sorot matanya aneh. Dia bisa saja baru menyelesaikan metode produksi. Dia bahkan bisa menjadi seorang pembunuh.

Aku tidak peduli. Aku menghasilkan banyak uang dari satu botol, jadi aku senang.
Kembali ke dunia tempatku berasal, barang-barang membantu orang berkonsentrasi, dan saat itu harganya masih cukup mahal. Tentu saja itu memiliki efek berbeda bagi para pahlawan.

Sekarang aku hanya harus mengawasi dan memastikan tidak ada yang mencoba menyerang kami. 

“Baiklah semuanya! Terima kasih banyak sudah datang!”

Mereka semua bersorak, dan kami bergegas pergi.



Note :
Kalian mendapatkan ilmu bagaimana menjadi pedagang jahat yang untung :v





TL: Ryuusaku
EDITOR: Isekai-Chan
Proofreader : Bajatsu, Hantu

0 komentar:

Posting Komentar