Minggu, 08 September 2019

Tate no Yuusha no Nariagari Light Novel Bahasa Indonesia Volume 8 : Chapter 3 - Dunia Tak Dikenal

Volume 8
Chapter 3 - Dunia Tak Dikenal


Kami berlari melewati hutan, mengawasi setiap masalah sepanjang waktu, dan kemudian kami menemukan jalan. Kami mulai menurunkan kewaspadaan kami, memperkirakan bahwa kami cukup jauh dari kuil.

“Jadi? Apa selanjutnya?”
“Apa maksudmu?”

Kizuna menoleh kebelakang sebab dia yang menuntun kami di depan.

“Kita hanya bekerja sama karena keadaan, kan? Jadi apa yang ingin kau lakukan sekarang? Berpisah atau bagaimana?”
“Mengapa kita harus melakukan itu?” Kizuna bertanya, tampaknya bingung dengan saranku. 
“Fueee ... Naofumi-san? Kita harus tetap bersama Kizuna-san. Di sini sepertinya berbahaya.”

Itu mungkin cara terbaik untuk menghindari masalah. Tapi kami hanya mengenalnya sebentar, dan dia sendiri berkata dia berteman dengan Glass. Jadi aku tidak begitu mempercayainya.

“Yah, jika aku tidak yakin kau berada di pihak kami, kau mungkin akan membawa kami langsung ke masalah.”
“Kau tak benar-benar percaya aku? Selain itu, kalau kau bekerja sama dengan Glass maka aku tidak punya alasan untuk mempertanyakan itu. Selain itu, aku tidak berhubungan baik dengan negara ini, jadi aku lebih suka tidak bepergian sendirian. Aku benar-benar lebih suka jika kita tetap bersama untuk saat ini.” kata Kizuna.
“Hm ...”

Aku tak benar-benar memahami detail dari situasinya, tapi dia mengatakan kalau dia tak ingin sendirian.

“Melintasi perbatasan mungkin akan sulit.”
“Apa kau bisa menggunakan skill teleportasi?”

Hei, aku ada ide. Aku putuskan untuk memeriksa Skill Portal Shield. Aku munculkan lokasi yang disimpan, tapi itu kosong.
Kukira kau harus memulai dari awal saat kau pergi ke dunia ini. Skill itu sendiri masih tersedia, jadi mungkin saja ...

Aku mencari di menu bantuan tapi tidak menemukan informasi yang berguna.
Kukira satu-satunya jalan kembali ke duniaku adalah menunggu gelombang berikutnya datang.

“Ada batasan pada apa yang bisa kulakukan. Untuk pergi ke mana saja dengan itu, kita harus sampai di sana dulu.”
“Skill kami mungkin bekerja secara berbeda.”
“Aku rasa punyamu begitu. Punyaku disebut Return Transcript. Tapi kau membutuhkan alat untuk membuatnya berfungsi, dan aku tidak dapat menggunakannya di negara ini.”
“Punyaku disebut Portal Shield. Aku sudah menyimpan tiga tempat yang pernah aku kunjungi, dan kemudian aku bisa teleportasi ke tempat itu kapan pun kumau.”
“Sangat praktis.”
“Tapi saat ini, sepertinya semua tempat yang aku simpan hilang. Pasti ada hubungannya dengan jarak ke tujuan.”
“Aku mengerti. Kedengarannya seperti Skill yang hebat tetapi kau masih belum bisa menggunakannya sekarang,” kata Kizuna sambil membersihkan debu dari haori- nya. “Kita punya beberapa pilihan. Salah satunya adalah kita bisa menuju perbatasan. Dengan begitu kita bisa sampai ke negara yang lebih aman daripada yang ini.”

Melewati perbatasan ... Aku tidak pernah berhasil melakukannya. 
Ketika Melromarc mengecapku sebagai penjahat yang dicari, mereka telah mengerahkan banyak pasukan, belum lagi ketiga pahlawan lainnya, ke perbatasan untuk mencegahku menyeberanginya.

“Tapi kita harus melewati beberapa pos pemeriksaan. Kita mungkin bisa menyogok mereka, tapi kita tidak punya uang untuk perjalanan ke sana.”
“Maksudmu kita bisa menyuap?”
“Jika kau membeli travel passes, maka ya. Aku hanya mendengarnya melalui gosip yang beredar, tapi aku dengar itu seperti zaman Edo di Jepang. Sangat mudah untuk menyeberang ke ibukota, tapi mereka akan membuatnya sulit untuk keluar.”

Melihat dari cara berpakaian Kizuna dan Glass, aku mulai berpikir dunia ini pasti memiliki estetika Jepang. Tapi sekali lagi, L'Arc dan Therese tidak berpakaian dengan cara yang sama, jadi aku tak bisa mengatakan dengan pasti.

Tapi travel passes ini, itu terdengar seperti tol.
itu serupa dengan Izin Berdagang yang aku punya saat di Melromarc, tapi tak sama.

“Itu sebabnya sangat sulit untuk keluar dari negara manapun.”
“Kedengarannya seperti masyarakat yang cukup terkendali.”
“Ini tidak seburuk kedengarannya. Mereka kebanyakan hanya membatasi pergerakan warga negara mereka ke luar negeri. Namun, mudah untuk menuju ke  ibukota. Mungkin lebih mudah sekarang.”
“Kenapa begitu?”
“Mereka tidak menyadari aku sudah lolos dari labirin, yang berarti mereka tidak terlalu memperhatikanku. Aku mungkin bisa mendekati jam pasir naga.”
“Apa yang terjadi jika kau bisa melakukan itu?”
“Apa sistemnya tidak ada di duniamu? Jika aku sampai ke jam pasir, aku bisa teleportasi kembali ke tempat yang aman.”

Aku sudah memainkan MMORPG yang menggunakan sistem yang sama. Skill portal ada untuk memindahkan pemain di sekitar, tapi secara umum, hanya pemain terkuat yang dapat akses menggunakannya. itu biasanya digunakan untuk melarikan diri dari situasi yang berbahaya atau untuk kembali ke kota setelah menyelesaikan quest. Itu pasti yang dibicarakan Kizuna, karena Skill itu hanya mengembalikannya ke negara atau kota.

Ada perangkat di kota-kota yang dapat kau gunakan untuk berteleportasi ke perangkat serupa lainnya di kota-kota lain. Mereka tidak sama dengan memiliki Skill teleportasi sendiri, tetapi mereka  berguna dalam cara mereka sendiri. Banyak game tidak memiliki Skill teleportasi, dan semua perjalanan jarak jauh dilakukan melalui sistem seperti ini. Untuk mempermudah, aku akan menyebutnya sebagai portal kota.

“Ide yang lainnya adalah menunggu gelombang terjadi. Aku bisa melihat jam pasir di layar statistikku mulai menghitung mundur lagi, jadi kami bisa menggunakannya untuk menumpang keluar dari sini.”
“Hm ...”

Jadi kami punya beberapa pilihan.
Yang pertama adalah mencoba untuk keluar dari negara ini, yang merupakan negara yang melemparkan Kizuna ke penjara. Tapi untuk melakukannya, kami harus melewati sejumlah pos pemeriksaan, yang membutuhkan biaya. Dan tidak ada jaminan kami akan aman setelah kami sampai di sisi lain.

Pilihan lain adalah mencoba mendekati jam pasir naga di negara ini. Itu tidak akan membebani dengan uang, tapi ada risiko signifikan saat mendekatinya sampai cukup dekat untuk berteleportasi.

Pilihan terakhir adalah menunggu gelombang datang dan memanggil kami pergi. Aku tidak terlalu menyukai opsi itu.

“Lalu, berapa waktu kita miliki sampai gelombang datang?”
“Um ... Sekitar dua minggu.”
“Itu lama sekali.”

Ada batasan berapa lama kami bisa tinggal di dunia ini. Kami sedang terburu-buru, dan aku tidak ingin membuang waktu hanya untuk menunggu. Selain itu, kami harus menemukan Raphtalia dan yang lainnya. Dimana mereka?

Aku mencoba menggunakan segel budak dan segel monster lagi, tapi lagi-lagi itu tidak berhasil. Akhir-akhir ini, rasanya tidak ada yang berhasil. Raphtalia dan Filo pasti ada di dunia ini, tetapi sepertinya aku tidak bisa menemukan mereka ...

“Pertama-tama, kita harus berusaha menaikkan levelmu.”
“Ide bagus. Kita juga membutuhkan peralatan dan uang.”

Kami akan membutuhkan uang untuk mendapatkan peralatan.
Kizuna telah meminjamkan kami beberapa pakaian, tapi jujur saja itu tidak sehebat itu. Dia pasti telah memilih hal-hal yang bisa kita kenakan di level rendah kami.

“Kita harus mulai menyelidiki, jadi pertama, kita mungkin harus lanjut ke kota terdekat.”
“Baiklah.  sepertinya kita harus tetap bersatu untuk saat ini.”
“Biar kuucapkan lagi, aku senang bisa bekerja sama denganmu, Naofumi dan Rishia-san.”
“Ya, ya. Rishia, tanpa Raphtalia di sini, kau harus menangani kekuranganku. Oh, dan jika kita harus bertarung dengan siapa pun, kau akan menjadi satu-satunya yang bisa menyakiti mereka. Aku serahkan padamu.”
“Ah! Iya, aku akan melakukan yang terbaike!”

Dia menggit lidahnya lagi. Dia sangat menyebalkan. Kizuna jelas berusaha menahan rasa ingin tertawa sekarang.
Kenapa dia harus bertingkah seperti orang lemah? Semua kekuatan yang dia tunjukan saat pertempuran dengan Kyo menghilang kemana?


Kami berhasil keluar dari hutan dan mendapati diri kami di kota yang relatif besar.
Kotanya terlihat ... Bagaimana menggambarkannya ... Itu tampak seperti Kyoto dari zaman Heian. Pada awalnya kupikir itu seperti periode Edo, tapi beberapa hal tidak cocok dengan periode waktu itu.

Begitulah kelihatannya kota itu, orang-orangnya sangat berbeda. Mereka tidak terlihat seperti orang yang kutemui di dunia mana pun sampai sekarang. Mereka memiliki telinga yang panjang, kulit putih yang cantik, dan rambut pirang. Mereka sepertinya tidak cocok dengan lingkungan mereka.
Mereka tampak seperti Elf.
<TLN : disini aku gunakan Elf, di Ln inggris nya ditulis ‘elves’ mirip mirip kayak Elf. Lebih enak ngebayanginnya aja , sama kok ciri-cirinya ;v>

“Di dunia ini, mereka disebut  grass-human. Mereka seperti demi-human di dunia tempat asalmu.”
“Itu benar. Aku lebih suka memanggil mereka Elf.”

Tapi, mereka terlihat kurang cocok memakai pakaian periode Heian. 
Aku merasa bagaimana ya? Oh.

Tapi aku bisa tahu sebabnya. Mereka hanya tampak seperti orang asing bertelinga panjang yang mengenakan jubah longgar. Mereka tidak membentuk rambut mereka seperti jambul atau semacamnya.

Elf adalah ras yang suka berburu, tapi banyak orang selalu membayangkan mereka memakai pakaian seperti penyihir. Kukira semua orang memiliki cara berbeda dalam memandang sesuatu.
Aku sendiri yakin pakaian ala Jepang ini akan terlihat bagus pada Raphtalia . 
<TLN : kita liat aja ferguzo :v>
Selain elf, aku juga melihat beberapa orang semi-transparan, seperti Glass, berjalan di sekitar sini.

“Hei, mereka termasuk ras apa? Mereka terlihat seperti Glass.”
“Naofumi tidak tahu mereka? Mereka adalah spirit-human. Orang-orang dari negara lain menyebut mereka Spirit.”
“Spirit?”
“Sesuai dengan julukannya, mereka terbuat dari jiwa-jiwa, tidak salah jika kau mengira seperti itu, tapi itu tidak sepenuhnya benar. Bagaimanapun, senjata mereka disebut Soul Splitter. Biar mudah dijelaskan, bisa kau lihat statistikmu?”

Aku membuka menu statistik dan melihatnya.
HP digantikan oleh sesuatu menjadi label [life force], lalu SP diberi label [soul power].
Aku merasa bingung, jadi aku ubah latin. Kok bisa jadi begini?

“Spirit memiliki life force dan magic power... jika mereka pemegang senjata Vassal, maka kedua itu akan digabungkan bersama soul power mereka.”
“Apa? Jadi ketika mereka menggunakan sihir, mereka juga kehilangan life force mereka?”
“Sepertinya begitu. Semua statistik mereka yang lain juga ada sebagai energi. Mereka tidak memiliki level. Energi adalah segalanya bagi mereka.”
“Mereka tidak memiliki level?”
“Benar. Tapi mereka bisa sangat kuat ketika tingkat energinya tinggi. Mereka memiliki pertahanan yang sangat tinggi, jauh lebih tinggi daripada yang bisa dimiliki manusia. Mereka dapat bertahan dari serangan yang tidak pernah bisa dilakukan manusia, mereka terkenal akan hal itu.”

Itu menjelaskan mengapa Glass sangat kuat.

“Masalahnya adalah tidak ada cara bagi mereka untuk memulihkan energi mereka, itu harus pulih secara alamiah.”
“Apa tidak ada item atau mantra yang bisa mereka gunakan untuk memulihkannya?”
“Benar. Tidak seperti manusia dan grass-human, mereka tidak bisa mengandalkan sihir untuk pulih dalam pertempuran.”
“Jadi sebab itu ya!” seru Rishia, mengangguk.

Bagaimanapun, dia pernah bertarung dengan Glass. Tentu saja dia akan menganggapnya menarik. 
Aku tahu aku sudah mengetahuinya.
Aku sudah memukulnya dengan kekuatan penuh dari Iron Maiden, dan itu tidak menyakitinya. Aku telah membakarnya dengan Wrath Shield tapi tidak berhasil.
Hah?

“Jadi jika mereka bisa menemukan cara untuk mengembalikan energi yang telah hilang, mereka bisa sangat kuat, kan?”
“Ya, itu benar.”

Aku ingat melihat L'Arc memberi sebotol soul-healing water pada Glass. Sepertinya dia langsung bertenaga. Apakah itu berarti karena tidak ada soul-healing water di dunianya?
Hm ... aku harus selidiki lebih lanjut. Tapi sebelum itu, aku harus mulai meningkatkan  beberapa level.

“Oke, aku mengerti. Jadi bisakah kita istirahat di sini sebentar?”
“Sepertinya aman bagiku.”

Kami berjalan dengan Kizuna melewati kota sampai kami tiba di sebuah bangunan yang cukup besar. Disini penuh dengan aktivitas. Bangunan itu tampak seperti guild petualang.

Ada banyak papan buletin di dinding yang ditutupi dengan daftar quest dan poster yang diinginkan, menjanjikan imbalan uang tunai.
Kizuna melihat daftar quest dan berlari kembali ke kami.

“Kelihatannya mereka tidak menyadari kalau kita telah melarikan diri.”
“Baik. Tapi aku penasaran ...” kataku, menunjuk bagian belakang ruangan tempat kristal seperti itu dipajang dalam sebuah mesin. Itu benar-benar tampak seperti pembuat es serut.

Orang-orang berbaris melewati mesin dan memasang aksesoris seperti liontin di atasnya, lalu mereka menekan beberapa tombol. Itu hampir seperti mereka menggunakan komputer.
Setelah beberapa saat, sedikit kepulan asap akan keluar dari mesin, dan itu menghasilkan barang.

“Itu? Kita tidak perlu melakukan itu.”
“Kenapa tidak?”
“Ini adalah mesin yang mensimulasikan drop item yang berfungsi seperti senjata para pahlawan suci, dan senjata Vassal. Crystal-human seperti Therese yang paling sering menggunakannya. Mereka adalah ras yang menerima kekuatan dari batu khusus yang mereka sebut jewel. Sebenarnya merekalah yang membangun mesin itu.”

Oh. Aku belajar banyak hari ini.
Aku ingat ketika kami pergi leveling dengan L'Arc di pulau Cal Mira. Mereka berbicara tentang drop item seakan itu adalah hal yang biasa dilakukan, padahal itu hanya berlaku untuk senjata pahlawan.
Jadi itu terlihat seperti drop item bukan hal yang langka sama sekali di dunia ini.

“Yah itu tidak sebagus senjata pahlawan, mengenai probabilitasnya, tapi kau dapat memilih drop item tertentu dan itu akan membuatnya untukmu setelah cukup lama disimpan. Jika menggunakan sihir, itu bisa langsung diambil.”
“Begitu...”

Orang-orang di dunia baru ini tampaknya memiliki akses ke lebih banyak seluk-beluk Skill daripada yang biasa kugunakan. Jadi mereka bisa menyerap monster yang dikalahkan ke dalam liontin itu dan kemudian menggunakan mesin itu untuk mengolah apa pun yang di jatuhkan monster itu.
Sebelum kembali ke dunia lain kuberasal, mungkin ide bagus untuk mendapatkan salah satu liontin itu. Mungkin kami bisa belajar cara membuatnya. Itu bisa menjadi sumber uang.

“Itu luar biasa. Berbagai item bisa kau dapatkan hanya dengan mengalahkan monster ...” kata Rishia.
“Itsuki biasa melakukannya.”

Aku penasaran kenapa kebanyakan orang di dunia sebelumnya tidak dapat menggunakan drop item. Jika ada cara untuk meniru efek liontin, itu patut dicoba.





TL: Ryuusaku
EDITOR: Isekai-Chan
Proofreader : Bajatsu, Hantu

0 komentar:

Posting Komentar