Selasa, 07 Januari 2020

Death March kara Hajimaru Isekai Kyousoukyoku Bahasa Indonesia : Chapter 17-46. Kematian Satou

Chapter 17-46. Kematian Satou


Satou di sini. Dalam cerita hantu atau reinkarnasi, Kau cenderung melihat adegan di mana protagonis melihat pemakaman mereka sendiri. Dalam cerita tua, adegan-adegan itu biasanya terjadi di rumah protagonis, sementara cerita baru menampilkan adegannya dalam kamar mayat, tanda periode yang berubah. Aku tidak ingin mengalami sesuatu seperti itu walaupun hanya settingan sekalipun.



Cahaya yang tak terhitung banyaknya tersebar.

Perasaan tidak berdaya seperti aku sedang melayang menyerang tubuhku.

Aku tidak bisa memfokuskan pikiranku.

Apa yang aku lakukan
Apa yang terjadi denganku?

Cahaya keemasan dan cahaya ungu menyala di sudut penglihatanku.

Seseorang sedang bertempur.
Seseorang yang penting bagiku.

Itu--

"Arisa-chan, aku sudah mengurus greater demon!"
"Oke! Mia, lepaskan demon berikutnya!"
"Nn, Avenger."

Magic space Arisa [Dimension Labyrinth] dan artificial spirit Mia menahan demon sehingga mereka bisa menghabisinya satu per satu.

"Balas dendam tidak membawa apa-apa jadi aku meyakinkan."

Menerima teriakan Provokasi Nana, demon tipe ksatria, Avenger, menerjang penghalang yang dikerahkan Nana.

"Shadow Stitch no jutsu ~?"

Bayangan di bawah Avenger bergerak dan mengikat kakinya, menghentikannya.

"Sekarang saatnya untuk serangan pamungkas, maju, Vorpal Strike Luxion nanodesu!"

Pochi yang dilapisi cahaya berwarna emas menyerang Avenger.
Kalau tidak salah, itu adalah nama baru yang Arisa doktrinkan pada Pochi yang tidak bisa mengatakan 'Extra Mode Excellion' dengan benar, Arisa seperti 'Yap ya, mode baru yang disebut Luxion.'

Avenger memblokir serangan Pochi dengan perisai hitam legamnya.

"Tail burst nanodesu!"

Pochi menembakkan Magic Edge Cannon dari ekornya untuk mempercepat pergerakan dirinya sendiri, menembus perisai.
Namun, Avenger memiringkan kepalanya untuk menghindari serangannya dengan jarak sehelai rambut.

"Nin nin ~? Tama adalah pemburu dewasa sebelum waktunya ~?"

Tama muncul entah dari mana dan dengan cepat memotong leher Avenger yang tak berdaya.
Bahkan Avenger tidak bisa bereaksi cukup cepat terhadap seorang ninja yang muncul entah dari mana di dalam penghalang itu.

Avenger mengayunkan pedangnya ke arah Tama bahkan tanpa kepalanya.
Cukup gigih.

"Bidik - tembak!"

Peluru Lulu menyingkirkan pedang itu tepat pada waktunya.

"Sankyu ~?"

Flush ~ Tama bergerak ke titik buta Avenger.
Avenger masih mengejar Tama.

Nana menghentikan postur pertahanannya, dan bergegas menuju Avenger dengan dorongan dari pendorong powered exoskeleton-nya.

"Overlap, Blast Armor!"

Nana memanggil serangan pamungkasnya berturut-turut, menghancurkan penghalang Avenger satu demi satu.

"Semua penghalang pertahanan dihancurkan, jadi aku laporkan."
"BAIK!"

Beberapa tombak transparan seukuran tiang bendera menghujani Avenger.

"Aku sudah menahannya!"
"Dimengerti!"

Setelah mengkonfirmasi laporan Hikaru, Liza mengaktifkan lingkaran akselerasi golden armornya, meluncurkan dirinya sendiri dari ketapel di udara.

"- << Dragonic Penetrator Hexa >>"

Serangan pamungkas Liza membuat enam lubang di tubuh Avenger, cahaya biru meluap keluar dari lubang itu, merobek Avenger dari dalam sebelum menghilang menjadi kabut hitam.

Bagus sekali.

Mereka berhasil mengalahkan lawan yang lebih kuat dari demon lord biasa tanpa hambatan.
Sepertinya semua gadis termasuk Arisa dan Hikaru telah menembus level 100. Aku penasaran apakah tidak ada batas level di Netherworld, atau hanya lebih mudah naik level di sini?

Mereka menjadi jauh lebih kuat daripada ketika aku pertama kali bertemu mereka.

Aku bisa menyerahkan punggungku pada mereka tanpa khawatir.

--Oh?

Aku bisa melihat benda seperti aura hitam yang menutupi gadis-gadis ini, atau aku hanya membayangkannya?

Itu bukan hal yang baik.

Aku tidak tahu mengapa, namun aku yakin akan fakta itu.

Aku mengulurkan tangan yang tidak tahu kemana ke arah gadis-gadis itu dan menyingkirkan aura hitam itu.

Selesai, mereka seharusnya baik-baik saja sekarang.

Saat aku mengawasi mereka, Arisa sepertinya terkejut dengan sesuatu.

Apa terjadi sesuatu?

Mungkin, Zena-san dan gadis-gadis di kapal ruang angkasa mengalami masalah?



Cahaya mengalir, pandanganku bergerak di atas taman gantung tempat pesawat ruang angkasa kami diparkir.

Demon yang tak terhitung jumlahnya mengelilingi kapal ruang angkasa.
Sebagian besar adalah lesser demon dan menengah, tetapi beberapa greater demon juga bercampur di antara mereka.

"KARINA KIIIIIIIIIIIIIIIICK!"

Karina yang mengenakan heavy exosuit melepaskan serangan pamungkasnya pada greater demon sambil memusnahkan semua lesser demon yang menghalangi jalannya.

Tidak seperti exoskeleton biasa, yang ini terlihat seperti robot karena Kau tidak bisa melihat orang yang mengenakannya.
Kalah dengan permintaan Arisa dan Hikaru serta terlalu bersemangat saat membuatnya mungkin sebuah kesalahan.

"Karina-sama! Jangan terlalu jauh ke depan!"

Zena-san mengenakan heavy exosuit yang sama seperti lady Karina sedang memusnahkan demon menengah yang merayap di belakang lady Karina.
Aku melihat demon seperti meriam mencoba menembak Zena-san dari titik buta.

Zena-san, hati-hati--.

Entah perkataanku sampai padanya atau indra keenamnya sedang bekerja, Zena-san tiba-tiba berbelok untuk menghindari meriam.

Oh bagus.
Harus memperhatikan sekelilingmu jika ada banyak musuh seperti ini.

"Tetapkan pertahanan kapal pada tingkat maksimum, cegat musuh yang datang dari langit dengan senjata anti-udara."
"Output defensif sudah maksimal. Menggunakan wand ship untuk meningkatkan sacred magic. Core two, tolong naikkan output generator."
"Tidak, tidak bisa! Generator tidak akan tahan jika kita melakukan itu!"
"Kita akan memikirkan itu setelah kita mengatasi ini. Prioritas utama kita adalah mengamankan tempat Satou-sama dan yang lainnya untuk kembali."

Putri Sistina, Sera dan Core Two tampak stres.

Tidak masalah.

Aku sudah membuatnya sehingga generator tidak mudah rusak.

Karena Core Two tidak berpengalaman seperti Nana dalam hal ini, aku akan melakukannya untuknya dan meningkatkan output sementara. Mungkin menghabiskan sedikit masa hidup generator, tetapi itu tidak masalah selama itu cukup untuk mengeluarkan kita dari Neraka.

"Hah? outputnya stabil. Sera kita bisa menggunakan senjata anti-udara sekarang. Apakah pelacakan otomatis bisa digunakan?"
"Ya, Core Two, tolong fokus pada golem perbaikan kapal. Serahkan kerusakan di luar fungsi perbaikan kepada unit golemku."

Pasukan golem di bawah kendali puteri Sistina sedang bekerja keras menangkal lesser demon yang mendekat.

"Unit golem ketiga, beralih ke mode pertahanan. Unit keempat, terus dukung Zena."
"... ■■■■ Sacred Dome."

Magic Sera menyelimuti kapal ruang angkasa bersama dengan cahaya dari Unique Skillnya.
Sepertinya magic suci Sera adalah garis pertahanan terakhir mereka.

"Tina, telah selesai memperbaiki kapal utama. Tinggal void sky sirkuit tersisa."
"Terima kasih, Core two. Sera, apakah Miasma Barrier baik-baik saja?"
"Itu menghabiskan lebih banyak energi daripada yang diperkirakan, tapi itu akan bertahan sampai tiga jam kurang lebih."

Itu lebih cepat daripada yang diantisipasi.

Aku mengalihkan pandangan ke generator yang menjaga Miasma Barrier.
Suatu rencana perbaikan yang tidak kusadari selama konstruksi awal generator muncul dalam pikiranku.

Aku akan memperbaikinya dengan cepat.

Jari-jariku berkutat dengan sirkuit di sana-sini.
Penyesuaian itu mudah karena aku bisa melihat aliran mana dan miasma lebih baik dari sebelumnya.

"Tina-sama! Sirkuit generasi Miasma Barrier telah mendapatkan kembali kekuatannya. Kita seharusnya baik-baik saja selama delapan jam lebih dengan ini."

Yup, itu kabar yang baik.

Semuanya, tetaplah semangat.

Pikiranku menjadi kosong karena lega melihat mereka.
Rasanya seperti sedang melihat mimpi.

Kulihat Aze-san mengkhawatirkanku dan para pengawalnya, Shiro dan Crow berusaha menghiburnya.
Dalam pandangan yang sama, aku melihat Sage Mouse Chuu Fat dan rakyatnya, Raven Riders Underground Empire berpatroli di langit Shiga Empire.
Godbird Hisui dengan berisik menyanyikan 'pipiru piru piru', sepertinya sedang mencemaskan sesuatu.
Kau membuat putri Doris sedikit cemas, janganlah terlalu bersemangat.
Pekerja Echigoya Firm yang rajin, orang-orang Muno Marquisdom, penduduk Kota Labirin, lady Ringrande dan rombongannya, aku melihat banyak orang di berbagai lokasi.

Seolah-olah kesadaranku telah tersebar ke seluruh dunia.



--Master!

Pandanganku tiba-tiba fokus kembali tepat di atas lorong Kastil Demon.

--Master!

Sepertinya aku tertarik oleh Arisa yang memanggilku.

Arisa dan gadis-gadis terus melaju dengan sembrono.
Tanpa sedikitpun taktik aman mereka sebelumnya.

"MINGGIIIIRLAAAAH!"

Cahaya ungu gelap berdenyut di atas tubuh Arisa, nyala api putih yang menyilaukan membakar demon.

"Arisa, menyarankan untuk menahan penggunaan Unique Skill!"
"Lupakan aku, Kita harus cepat menuju ke Master! Cepat! Aku harus cepat menemui dia!"
"Itu tidak baik, Arisa. Master tidak akan berharap kau bertingkah sembrono seperti ini, Arisa."

Yup, dengarkan Nana dan Liza.

Lihat, kau sudah berubah menjadi demon lord.
Aku menyisir rambut Arisa, dan dengan lembut mengembalikan [Soul Vessel] miliknya yang hampir putus.

Seharusnya tidak apa-apa sekarang, tapi mengingat keadaan Arisa, mungkin akan segera kembali.
Kurasa aku akan membuatnya sedikit lebih kuat?

Aku merobek sebagian dari diriku dan menggunakannya untuk memperkuat jiwa Arisa.
Yup, itu seharusnya baik-baik saja sekarang.

"Lebih banyak yang datang ~?"
"Mwu, segerombolan."

Pasukan demon melonjak keluar di depan para gadis.

"Berhentilah berkumpul secara massal seperti kecoak kaliaaan!"
"Arisa-chan, ada demon lord di antara mereka."
"Pochi melihat orang Avenger yang bertanduk pecah itu sebelumnya juga nodesu!"

Demon lord dan Kesatria Avenger yang baru saja mereka kalahkan sebelumnya terlihat di antara kerumunan demon.

『Selama Demon god-sama menghendaki, kita tidak bisa dihancurkan』

Seorang demon lord membual.

- Indestructible (Tak bisa dihancurkan).

Kata itu bergema di kepalaku.



"Ooh, Satou. Apa yang terjadi, bagaimana kau bisa mati."

Lokasi seperti altar yang disinari cahaya berwarna pelangi tercermin dalam penglihatanku yang kabur.
Gadis kecil misterius di lukisan itu menirukan seorang pendeta shinto.

Aku tahu siapa dia sekarang.

"Apakah kau masih mengantuk?"
"Tidak, aku baik-baik saja."

Aku bangkit.

"Kau -."

Aku menatap gadis kecil yang misterius itu.

"--Ama-no-Mizuhana-hime"

Dewa pelindung yang diabadikan di kuil keluarga Hikaru--.

"Dragon God Akon Kagura yang memanggilku ke dunia ini, adalah kau bukan?"

Gadis kecil misterius itu menatapku dari atas ke bawah sebelum berkata, "Benar."

"Kapan kau mengetahuinya?"
"Aku sudah curiga sejak beberapa waktu yang lalu, tapi aku sudah yakin sekarang."

Itu adalah ungkapan yang paling dia sukai dalam ingatanku saat kami bermain bersama.

"Di mana kita?"
"Kita berada di celah antara hidup dan mati."
"Maksudmu, aku akan hidup kembali?"

Atas pertanyaanku, gadis kecil misterius - Kagura mengangguk.

"Karena kau pemula dalam hal kematian, Ichirou, jiwamu telah tersebar kesemua tempat. Yang perlu dikumpulkan dan disusun ulang di sini."

Jiwa tersebar kesemua tempat?

--Satu jiwa tidak akan cukup, Kau harus menyatukan banyak dari mereka.

Kata itu tiba-tiba terlintas di benakku.

"Jadi, maksudmu aku adalah makhluk yang tersusun dari Suzuki Ichirou di berbagai dunia, kan?"
"Benar. Kau adalah kumpulan dari semua Suzuki Ichirou kecuali yang menjadi Demon god. Aku memang menyebutnya pemanggilan sebelumnya, tetapi reinkarnasi akan lebih tepat. Kau adalah penyatuan setiap Suzuki Ichirou, dan menjadi Suzuki Ichirou itu sendiri. "

Sangat membingungkan.

Jadi itulah alasan kaburnya ingatanku, dan perasaan telah mengalami sesuatu yang belum pernah kulakukan.

Itu tidak terlalu mengejutkan, entah karena aku mengharapkan ini, atau karena ruangan ini.

Beberapa hal masih menggangguku.

"Jadi kenapa Demon god tidak ada di antara mereka?"
"Ichirou itu spesial."

Kata-kata nostalgia namun terdengar sedih Kagura sedikit menusuk hatiku.

"--Spesial?"

Aku menatap mata pelangi Kagura.

"Di antara banyak dunia yang hebat, anak itu adalah satu-satunya yang lolicon."
<TLN : Wat the :v oke, menjadi lolicon dapat mengubah dunia>

Tubuhku lemas.

"Aku serius--"
"Itulah kebenarannya. Semua Ichirou yang lain melihatku sebagai teman terbaiknya di setiap dunia, anak itu adalah satu-satunya yang mencariku dan memandang sosok mudaku dengan penuh cinta."

Tidak tahu berapa banyak ‘semua’ ichirou ini, tetapi dari apa yang bisa kurasakan dari jiwa-jiwa di dalam diriku, jumlah itu pasti melebihi ribuan, bahkan puluhan ribu.
Bahwa hanya ada satu lolicon di antara sebanyak itu benar-benar pantas untuk dipuji.

Selain itu, masih ada beberapa pertanyaan.

"Lalu, apakah benar-benar perlu untuk memanggil kumpulan dari diriku?"
"Aku melakukannya karena itu diperlukan."
"Apakah itu untuk menyatukanku dengan Demon god, menyempurnakannya?"

Itu akan menyedihkan jika benar.
Karena itu berarti dia hanya menganggapku hanya sebagai bagian untuk mendukung orang yang dicintainya meskipun aku melihat Kagura sebagai sahabatku.

"Tidak! itu salah!"

Oh bagus.

"Aku menginginkanmu, Ichirou untuk menghentikan Demon god."

Kagura mengatakan bahwa dia berharap agar aku mereformasi Demon god, yang telah terjerumus karena kegagalannya menerima bahwa dia tidak akan pernah menggapai idealnya, dengan tanganku sendiri. Dia tidak tahan untuk melihat dirinya yang menyedihkan.

"Tidak bisakah kau melakukannya sendiri, Kagura?"
"Aku tidak bisa melakukan itu, aku tidak akan pernah mencoba untuk menghancurkan Ichirou. Aku tidak mau, selamanya."

Yah, kurasa seseorang tidak ingin membunuh orang yang mereka cintai.

"Tidak bisakah kita mengembalikannya ke dirinya yang sudah terjerumus itu?"
"Itu tidak bisa dilakukan dengan metode biasa."
"Bagaimana dengan memutar kembali waktu?"
"Manipulasi waktu adalah tindakan tabu, kau tahu. Mencoba itu berarti sama dengan melemparkan dirimu ke dalam lingkaran yang tak terbatas. Yang ada hanyalah lingkaran setean di mana kau harus terus menerus membenarkan dirimu sendiri untuk selamanya."

Tidak heran tidak ada magic waktu.

Misalkan itulah alasan pemanggilanku -.

"Jadi, kau sengaja terbunuh oleh Meteor Showerku?"
"Un, Indestructible tidak akan berfungsi sampai kau menyesuaikan diri dengan kumpulan jiwa Ichirou, jadi aku membuatmu membunuhku dan familiarku untuk meningkatkan levelmu sehingga kau tidak akan mati dengan mudah."
"Karena kau adalah dewa, tidak bisakah kau meningkatkan levelku tepat setelah penyatuan?"
"Ichirou terlalu banyak bermimpi tentang dewa. Aku tidak ingin menjerumuskan Ichirou yang baru bersatu, jadi aku memanfaatkan sistem dunia ini."

Begitu, jadi ada alasan untuk metode yang menyulitkan ini.
Tapi--.

"Apakah kau mengorbankan familiarmu untuk itu?"

Senyum Arisa melintas di benakku.
Familiar seperti keluarga bagiku, bukankah itu sama halnya dengan Kagura?

"Jangan khawatir. Anak-anak itu akan kembali bersamaku ketika aku dihidupkan kembali."

Jadi, tidak perlu menahan diri untuk menggunakan mayat di Storagemu, Kagura memberinya persetujuan.

"Sekarang setelah kau menyebutkannya, mengapa kau tidak menghidupkan dirimu lebih awal?"

Aku ingat Kagura mengatakan sesuatu tentang [Tuhan ada di mana-mana] saat berada di Jepang.

"Ahaha, itu sebagian besar demi dirimu, Ichirou. Aku berfungsi seperti perekat yang menempelkan jiwamu. Aku akan dihidupkan kembali dengan sendirinya begitu selesai. Sinyal untuk itu adalah ketika Unique Skill terakhirmu diaktifkan, Ichirou. "

Aku mengerti, [Indestructible] adalah satu-satunya yang diaktifkan saat ini, [Unit Creation] masih berwarna abu-abu.

"Ada pertanyaan lain?"
"Tidak, sudah cukup."
"--Sungguh. Lalu, bisakah aku mendengar jawabanmu?"

Kagura menatapku dengan ekspresi cemas di wajahnya.

"Aku mengerti. Aku akan melakukannya. Aku punya banyak hal untuk dikatakan tentang kau yang tiba-tiba mengakhiri hidupku di Jepang tanpa bertanya terlebih dahulu, persiapkan dirimu untuk itu, oke."
"Oh, jangan khawatir tentang itu. Ichirou sekarang dapat melanjutkan hidupmu di Jepang jika kau mau."

Wah, itu kabar baik.
Aku akan membuat Kagura mengajariku bagaimana caranya setelah semua ini berakhir.
Aku mungkin akan kehilangan kekuatanku setelah aku melakukannya, jadi itu akan kulakukan setelah aku selesai dengan semua tamasya yang aku inginkan.

"Baiklah, aku pergi."
"--Un. Ichirou, tolong jaga Demon god – dirimu yang lain."
"Ya, serahkan padaku."

Aku meninggalkan ruangan pelangi dengan kata-kata itu.



"- Ini tidak mungkin! Bagaimana kau bisa dihidupkan kembali?"

Demon god tepat berada didepanku ketika aku membuka mataku.

"Aku tahu kau pasti memiliki Unique Skill『 Return from Death 』!"

[Indestructible] lebih tepatnya.
Lagipula kita tidak bisa memundurkan waktu.

"Baiklah, kalau begitu, aku akan sepenuhnya melenyapkan jiwamu sehingga mustahil untuk dihidupkan kembali."

Demon god mengeluarkan Dimensional Sword dan Nihilistic Sword di kedua tangannya.

Baiklah sekarang, tidak tahu seberapa jauh aku bisa maju dalam pertarungan ini di level 1, tapi kurasa aku akan memberikan semuanya dan memenuhi permintaan Kagura.




※ Update berikutnya direncanakan untuk terbit pada 13/1 atau 14/1

Selamat Tahun Baru!
Kami senang mendapat dukungan kalian semua pada versi novel web, versi buku, dan versi manga [Death March kara Hajimaru Isekai Kyousoukyoku]

Reiwa 2 Januari 1 Ainana Hiro

Note :
Woah, hampir seluruh misterinya jadi jelas disini dan penyebab utamanya gara-gara ada lolicon satu x’D Apa pendapat kalian all?



TL: Isekai-Chan
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar