Jumat, 17 Januari 2020

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 88. Intuisi dan Analisis

Chapter 88. Intuisi dan Analisis


Aku terkejut setelah mendengar cerita Raphtalia.

Lebih... dari yang kuduga.
Kurang lebih seperti ini. Menikmati hari pertama dengan berkencan.
Belanja di pasar dan mengunjungi tempat pariwisata, memandangi lautan ketika matahari tenggelam yang indah.
Di malam hari, memakan masakan buatan sendiri, lalu minum miras di bar.
Lalu, di hari selanjutnya, memperlihatkan kehebatan dan kekerenannya sambil bertindak seperti lelaki sejati.
Sepertinya, setelah mengira-ngira kekuatan mereka, ia mencoba untuk mencuri rekanku dengan menggoda mereka.
Tetapi sepertinya Raphtalia dan Filo tidak terjatuh dalam godaan itu.

“Dan yang paling aneh...“Bersulang untuk mata indahmu.” Apakah menurutmu, sekarang itu masih Era Showa?! Apa kau tidak punya kalimat yang lebih menarik perhatiannya?”
“Didunia ini, semua wanita sangat senang mendengar kalimat itu...”

Ah, jadi ia mempelajarinya melalui hasil pengalaman?... Kalau begitu, pikirkan keadaan rekanmu yang sesungguhnya.
Mungkin saja ini kesalahanku. Dalam membesarkan Raphtalia dengan menanamkan efisiensi sebagai prinsip hidupnya. Bagi mereka yang merasa seorang pemimpin akan mengevaluasi ini lebih tinggi.

“Orang tombak selalu memuji Onee-chan.”
“Begitu ya...”
“Apa yang membuatmu kesini? Apa kau kesini untuk menggoda wanita cantik?”

Raphtalia terus menentang Motoyasu yang sedang bersedih.
Apa kau menyangkal keberadaan Motoyasu?

“Jika kau melakukan hal seperti itu, maka ketika kau melawan monster yang kuat, rekanmu tidak bisa membantumu!”

Setelah mengatakan itu, Raphtalia kembali.

“Apa pertukaran selanjutnya dilakukan besok?”
“Ah, Iya...”

Luar biasa. Untuk membuat Raphtalia semarah ini...
Hanya sekali saja Aku pernah melihat Raphtalia semarah ini.
Itu ketika Aku berduel dengan Motoyasu.
Yang salah itu Motoyasu; karena Motoyasu sendiri yang memaksakan duel itu.

“Ngomong-ngomong, ke mana perginya Bitch dan temanku?”

Wanita 1 mendengarkan cerita itu juga? Dia sedang menghibur Motoyasu dengan menepuk punggungnya.

“Walaupun harinya terbuang, EXP-mu masih bertambah...”
“Maaf...”
“Tidak, bukan itu yang ku maksud Raphtalia.”

Ketika mendengar cerita masa aktif pulau ini, sifatnya berubah dari yang biasanya, suaranya penuh dengan semangat.
Apakah itu alasannya, level itu tidak ada hubungannya, tapi kemungkinan untuk memenangkan gelombang itu ya?
Hm?
Wanita 1 mendatangi kami dan berkata.

“Apa assassin itu masih mengawasi kita?”
“Mungkin.”
“Baiklah akan kutambahkan. Motoyasu-sama pergi dimalam hari untuk berburu sendirian.”
“...”

Kurasa Aku baru saja memasang wajah tidak menyenangkan.
Dengan kata lain, ketika Raphtalia... dan para wanita sedang tidur, ia menaikkan levelnya sendirian dimalam hari ya?
Muncullah gambaran lelaki keren yang rajin, untuk berusaha secara diam-diam, itu sedikit aneh.

“Kau pikir Aku yang mengendalikan Shadow?”
“Mungkin saja.”

Hmm, itu bukan hal yang buruk dalam memperlihatkan seberapa kuat dirimu kepada rekanmu.
Tentunya, bila ini terus berlanjut, maka pertarungan yang sulit bisa dihindari.
Namun diatas semua itu, rencana kencan Motoyasu perlu diselidiki, tapi waktunya tidak akan cukup.
Itu bukan hal yang buruk juga, tapi itu malah diperlihatkan didepan Raphtalia.
Yang berarti, orang ini tidak memikirkan menaikkan level sedikitpun. Jadi ia hanya bersenang-senang saja.
Dari awal juga, yang menjadi tolak ukurnya adalah ini.
Level rekannya tidak akan bertambah, Aku tidak bisa melakukan hal seperti itu terjadi.
Untukku, seorang pengguna perisai yang hanya bisa melindungi, seorang rekan itu sangat diperlukan.
Oleh karena itu, sangat diperlukan untuk selalu menjaga kondisi rekanmu.
Ada kemungkinan mereka kelelahan akibat pertarungan malam hari yang terus berlanjut.
Tentu saja, ada batasan berburu monster yang muncul dimalam hari.

“Oh iya. Raphtalia.”
“Ada apa?”

Agar pembicaraan kita tidak didengar oleh Motoyasu dan rekannya, kita berbicara dengan suara yang kecil.

“Bagaimana cara bertarung Motoyasu? Apa ada yang sesuatu yang berbeda dengan yang Aku lakukan?”
“Ada, monsternya tidak dikuliti, senjatanya tidak berubah... senjatanya sama seperti Naofumi-sama bisa menyerap barang juga.”

Hmm... kurang lebih, mungkin hampir sama denganku.
Dan untuk kekuatannya... Apa level itu penentu segalanya?
Itu termasuk hal dalam Game Online.

“Tapi.... Ia bisa mengeluarkan alat dari tombaknya.”
“Alat? Tombaknya tidak menyerapnya?”
“Tidak. Alat yang diserap juga sangat berbeda.”

Alat yang muncul dari tombak... Bagaimana bisa itu terjadi?
Setidaknya, Aku dapat kesempatan untuk mengetahui informasinya.

“Motoyasu, ada sesuatu yang ingin Aku tanyakan—“

Si Motoyasu yang seharusnya duduk dengan kebingungan tiba-tiba menghilang.
Wanita 1 juga tidak ada.
Ketika Aku ingin bertanya mereka malah menghilang!
Ke mana perginya mereka!?

“Orang bertombak kembali bersama wanita itu. Mereka juga meminta maaf kepada onee-chan.”
“Oh, ya sudah.”

Cepat sekali... Aku padahal ingin melakukan pertukaran informasi.
Begitulah Motoyasu, mungkin hal yang sama tidak terjadi pada Ren dan Itsuki.

Ya, ada banyak hal yang tidak menguntungkan, tapi ada banyak hal yang menguntungkan juga.
Jika begitu, hero lain seperti Motoyasu akan menjadi ladang informasi yang berguna.
Pastinya dalam masa aktif ini, rahasia mereka akan terbongkar seiring berjalannya waktu.

Setidaknya Aku mempelajari sesuatu yang tidak Aku ketahui dari Motoyasu.
Karena munculnya kesempatan dengan mudah, si Motoyasu hanya bermain-main saja untuk menyembunyikannya.
Jika Aku adalah Motoyasu, maka Aku akan menolak pertukaran anggota party, dan ketika masa aktif ini berlangsung, Aku akan berjuang keras untuk menaikkan level.

Ini mudah di balikkan bila Aku memikirkan efisiensinya. Tetapi, Aku mungkin menemukan sesuatu disana.
Walaupun ini hanya EXP poin, Aku akan melahapnya seperti pengemis, Aku punya perasaan kalau mereka bertiga mengetahui sesuatu yang berbeda.
Walaupun begitu, intuisiku mengatakan itu akan salah bila Aku menolaknya.

Ada sesuatu yang...

Ketiga hero lain, menyembunyikan sesuatu selain level mereka, Aku yakin itu.
Jika karena level saja, maka itu tidak ada beradanya dengan petualang biasa.

Sampai saat ini Aku hanya dibantu dengan pengetahuan dan pengalamanku dalam bermain game online saja.
Dalam game online ada sesuatu yang berhubungan dengan event ini, dan elemen lain selain level yang efeknya ada didunia nyata. Ada juga item langka yang sulit didapatkan melalui kekuatan finansial.
Sudah berapa kali Aku melawan musuh yang levelnya selalu tinggi?

Didalam game, agar pemain bisa bermain dengan lama, admin yang mengatur peralatan dan item langka menjadi masalah yang paling utama.
Level akan sangat penting diawal permainan, tapi setelah bermain lama maka hanya akan menjadi pembanding dengan pemain lain saja.
Oleh karena itu, wujud keuangan, kekuatan organisasi, dan item langka akan sangat dibutuhkan.

Dunia ini bukan game, tapi kenapa ketiga hero masih keras kepala berpikiran kalau dunia ini hanyalah sebuah game, dan itulah yang membuatku sangat penasaran.
Dalam masa aktif seperti ini biasanya ada pembatasan kenaikan level.
Bantuan untuk pemula dan bonus Kenaikan Kelas. Atau mungkin penggantian job yang sama dengan game?
Di guild, anggota yang sudah mencapai batas levelnya akan membantu anggota baru dalam menaikkan level mereka yang masih rendah.

Karena Motoyasu sering bersenang-senang,  jadi Aku merasakan hal yang sama.
Dan yang ia pikirkan, mungkin ia menginginkan informasi yang banyak dan mencari rekan baru, kan?
Ada juga kemungkinan menggunakan 6 hari yang tersisa setelah pergantian anggota party selesai.
Jika tidak, maka Aku tidak bisa menjelaskan ketenangan Motoyasu.
Ah....

“Shadow.”
“Apa degojaru?”
“Apa ada hukum yang berlaku ketika masa aktif berlangsung? Seperti rumor, teorinya, atau mungkin sesuatu yang memiliki kredibilitas yang rendah juga tidak apa-apa.”
“.... Ketika Aku berpartisipasi dalam masa aktif Pulau Cal Mira, setelah Kenaikan Kelas, EXP-nya mulai berkurang ketika mendekati level 80 degojaru. Tentunya, Aku bisa melewatinya dengan mudah degojaruka, ada batasan pada monster yang habitatnya disana degojaru.”

Tepat pada sasaran ya.
Dengan kata lain, perilaku mereka dilakukan untuk mencegah hal itu terjadi.
Ada batasannya... hampir sama dengan game.
Jika Aku memiliki pengetahuan bermain game yang sama dengan mereka, mungkin Aku akan terjatuh kedalam ilusi yang dunia ini pancarkan layaknya game.

Secara kasarnya Aku bisa mengetahui level anggota party mereka hanya dengan menghitung mundur dari sini.
Mari asumsikan kalau hero itu berlevel 70-80, dan rekan mereka seharusnya sekitar level 40-70 an ya?
Aku juga beranggapan kalau semua orang bisa mencapai level 80 hanya dalam beberapa hari.
Setelah itu, akan sulit untuk menaikkan levelnya ketika berburu. Jika monster pulau ini ada yang berlevel lebih dari 80, maka itu akan sangat tidak menguntungkan.
Aku tahu itu dari game, selain itu hanya perhitungan saja.
Lagian dari awal Aku ingin mengambil waktuku untuk bertarung dimasa aktif ini, apa ada jalan pintas yang lebih baik?
Aku merasa ingin melihat cara bermain game online.

Akan tetapi, misteri ini menjadi lebih dalam.
Itu berarti, Motoyasu akan berada diperingkat terendah, untuk Ren dan Itsuki seharusnya berada disekitar level 70.
Tapi, kenapa kekuatan mereka sama ketika Aku menggunakan Wrath Shield?
Sudah dipastikan Wrath Shield itu sangat kuat, tapi Aku level 44. Levelku berbeda 20 level dari mereka.
Ditambah lagi, ketika melawan paus agung, ada juga kemampuan yang melebihinya.
Misteri ini tiada ada akhirnya.

Selagi memikirkan itu kamipun kembali ke penginapan, dan Motoyasu terlupakan.




TL: Bajatsu
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar