Sabtu, 04 Januari 2020

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 84. Kutukan Pulau Cal Mira – Cerita Asal

Chapter 84. Kutukan Pulau Cal Mira – Cerita Asal


“Ini adalah kamar Hero Tombak dan rekannya.”

Setelah mengatakan itu, Shadow menghilang begitu saja.
Mungkin saja dia pergi untuk menjaga suatu tempat, tapi.... untuk apa?
Aku tidak perlu ramah kepada si Bitch dan rekannya jadi Aku buka saja pintunya, tapi tetap akan Aku ketuk dulu pintunya.

“....”

Tidak ada jawaban.
Ketika Aku memasuk kedalam si Bitch dan 2 orang perempuan sedang duduk sambil mengobrol.

“—jadi begitu.”
“Mengerti, kan--?”

Yah, mereka memiliki aura wanita pada umumnya. Tapi mereka bukan tipeku.
Cara duduk yang lacur dan cara duduk bersila dibawah, itu cukup mendekati dengan apa yang sering disebut diduniaku yaitu wanita gal*.
Keasyikan mengobrol jadi tidak menjawab ketukan pintu dariku.
Sebelumnya kita pernah bertarung bersamanya, tapi tetap saja si Bitch ini sangat menjijikkan.
<TLN : https://en.wikipedia.org/wiki/Gyaru>

“Hei.”

Ketika Aku berbicara, rekan wanita Motoyasu melirikku dengan tatapan menantang.

“Aku Hero Perisai, yang akan menemani kalian sampai besok malam dalam acara Pertukaran Anggota Party.”

Untuk saat ini Aku memperkenalkan diriku dulu, karena wanita cerewet sepeti mereka akan terus membicarakan orang lain dengan seenaknya.
Sungguh, Aku sangat ingin segera kembali.

“Hei kalian, bisa bicara tidak.”

Aku akan berhati-hati agar tidak menjadi bahan candaan mereka.

“Tidak--...”
“Mau--...”
“Tch!”

Sifat mereka sangat berlebihan.
Bahkan si Bitch dengan beraninya memainkan lidahnya.
Hmm? Ketika Aku perhatikan ternyata perlengkapan Bitch terlihat baru.
Aah, Motoyasu pasti membelikan yang baru untuknya.
Itu bukan masalah untukku.
Apa Aku akan menghabiskan seharian dan setengah hari berikutnya dengan Bitch ini?
Akankah itu terjadi.

“Ini sangat mendadak, tapi kita akan pergi untuk membasmi monster sekarang.”
"" Eh~””

Wanita disebelah Bitch mengeluarkan suara penolakan yang tinggi. Sedangkan Bitch mengayunkan lengannya untuk menghiraukanku.
Aku juga tidak mau berbicara dengan orang seperti kalian. Hal yang terbaik adalah untuk menghiraukan mereka.

“Biarkan kami istirahat.”
“Ya iyalah”
“Iya ya. kenapa kau tidak melakukan itu sendiri----“

Mengganggu sekali. Pembasmian monster sedang dialihkan....

“Itu akan menjadi masalah degojaru yo.”

Suara itu muncul dari dinding sana.
....Haa.

“Dan, sesuai dengan perintah kerajaan. Jika kalian menentang ini maka Aku khawatir apa yang akan terjadi dengan kehormatan Hero Tombak yang kalian sayangi?”

Setelah mendengar jawabanku, mereka dengan enggan berdiri dan mulai mempersiapkan diri mereka masing-masing.
Nama dia itu..... oh iya kan Aku belum tahu. Ya, dari awal juga Aku tidak mau mengetahuinya juga.
Lagian, sangat tidak mungkin untukku untuk berpetualang dengan mereka setelah acara ini selesai.

“Aku mengirimkan undangan party.”

Untuk mengundang anggota party.
Selagi Aku membuat ekspresi menyebalkan, mereka juga melakukan ha yang sama.

“Pertama pergilah menuju pasar untuk memulai petualangan degojaru.”

Dengan anehnya kantung berisi kepingan uang jatuh diatas lenganku.
.... Dimanakah Shadow itu bersembunyi?

Setelah Aku lihat isi kantung tersebut ternyata jumlah kepingannya cukup banyak.
Dengan jumlah ini bisa membiayai kehidupanku dalam seminggu lebih dua hari.

“Kali ini Aku akan mengantarkanmu sampai pelabuhan dan disana kau akan mendapatkan tumpangan degojaru.”
“Iya iya.”

Aku sangat benci untuk bersama orang seperti dia walau hanya dalam sedetik, jadi dengan cepatnya Aku keluar dari kamar mereka.

Aku sedang berjalan di pasar pelabuhan Pulau Cal Mira.
Aku harus berbelanja, tapi sebaiknya Aku membeli apa?
Perlengkapan?
Makanan?
Obat yang termasuk penyembuh luka atau ramuan biasa?
Dan, ketika Aku melihat wanita Motoyasu dari kejauhan mereka sedang berbelanja di toko perhiasan dengan senang.

“Hei Hero Perisai-sama---“

Sepertinya mereka memberikan isyarat dengan suara wanita penjilat.
Kelakuan ini sangat menyebalkan. Mendengarnya saja sudah membuatku mau muntah.

“... Apa?”
“Aku ingin kau membelikanku kalung ini---“
“Kenapa harus Aku.”
“Karena Motoyasu-sama akan membelikannya untukku---“
“Aku bukan Motoyasu. Terus kenapa Aku harus membelikan ini untuk orang sepertimu.”
“Jika kau mencoba untuk berteman maka perisai itu akan marah, kan?”

Bitch mengatakan itu dengan maksud untuk mempermainkanku.
Dia ini memang suka cari masalah.
Tapi, dia ada benarnya juga.
Akankah ini menjadi jahat bila Aku tidak mencoba untuk berteman dengan mereka.........?
Jika Aku ingin melakukannya maka Aku tidak perlu melakukan hal yang sama dengan Motoyasu lakukan kepada perempuan lainnya.
Benar....Pada akhirnya Aku hanya akan menjadi sumber keuangan mereka saja.
Selagi memikirkan itu, Aku melihat-lihat harga perhiasan yang dipajang disana dan ketika Aku melihatnya semua pemikiranku hilang begitu saja.
Mahal sekali!

“Apaan ini.”

Ini sudah kemahalan.
Aku menatap pedagang toko ini: kau itu terlalu meremehkan seorang pedagang keliling yang sangat tahu harga pasar dan ini membuatku muak dengan keinginan perempuan itu.
Jika ini harganya sudah dua kali lipat dari harga pasar maka itu masih bisa Aku anggap harga yang wajar didaerah pariwisata ini.
Tapi, bagaimana bila harganya sudah 4 kali lipat.

“Hei.”
“Ya. ada apa?”
“Bukannya ini terlalu kemahalan?”

Aku mengambil dan menunjukkan kalung yang diinginkan oleh wanita Motoyasu.

Kalung Sapphire kw (Sihir+)
Kualitas – rendah  (Disembunyikan)  Normal

Jika dalam harga pasar Melromarc maka harganya akan sangat murah dan akan disebut barang murahan.
Oleh karena itu, Aku hanya akan mengungkapkan ini dengan sekilas bahwa ia mencoba untuk membuat barang murah menjadi barang yang bagus.
Meski pekerjaannya itu seorang penipu tapi ia harus tahu batasannya.
Dengan harga 4 kali lipat dari yang biasa maka kau bisa membelinya dengan yang lebih bagus dari ini.
Meremehkan orang itu ada batasannya tahu.
Setelah melihat perhiasan yang ia miliki, dan ternyata semuanya palsu.

“Kepulauan ini terpisah dari daratan utama, jadi sudah pasti harganya sedikit naik.”
“Sedikit? Kau itu sudah mengeluarkan barang jualan rendah dengan harga yang mahal, hebat sekali cara menipumu.”
“...... Aku itu seorang pebisnis. Dan ketika melihat tempat wisata ini, pastinya harganya akan menjadi mahal.”

Pedagang ini, ia bermaksud untuk tidak mengakui kesalahannya.
Cara melihatnya sangat mengganggu.
Ia mungkin mengira sedang berlawanan dengan orang yang suka banyak omong saja jadi ia menghiraukanku.
Tidak ada pilihan lain.

“Aku punya kenalan orang ini.”

Aku memperlihatkan surat yang diberikan oleh pedagang aksesoris kepadaku.
Mungkin pedagang aksesoris itu cukup terkenal didaerah sini, jadi ini mungkin akan sangat membantuku.
Pedagang itu, ia berperilaku seperti tidak memedulikanku. Tapi ia terkejut setelah melihat isi surat yang Aku tunjukan kepadanya.

“Sepertinya Aku akan mengadukan ini kepadanya. Aku yakin ia mengingatmu.”
“Tolong tunggu dulu.”

Ia keluar dari tokonya secepat kilat dan mulai memohon kepadaku sambil menahan gerak kakiku.

“Apa? Apa kau tahu Aku itu orang sibuk?”
“Ini kesalahanku dalam menaruh harganya! Aku akan menjualnya dengan harga yang tepat, jadi tolong dipikirkan dulu.”
“Tidak perlu, kau tidak perlu menjualnya dengan harga yang tepat. Karena Aku akan tetap memberitahukan ini kepadanya.”
“Baiklah, tolong dipikirkan dulu! Akan Aku berikan diskon 30%.”
“Diskon 30% itu harganya masih....”
“Tentu saja, diskon 30% sudah dari harga normal.”
“Tidak.... Aku tidak membelinya.”
“Tunggu sebentar! Akan Aku tambahkan, bagaimana dengan diskon 60%.”
“Si Pedagang aksesoris itu, ke manakah ia pergi—“
“Diskon 70%--”
“Mungkin ia berada di guild pedagang?”
“Diskon 80%--“
“Untuk mendapatkan keuntungan yang besar hanya dengan memberikan harga 4 kali lipat dari aslinya---“
“Bagaimana! Dengan diskon 90%!?”

Baiklah, itu sudah cukup.

“Sepakat.”

Pebisnis itu menggunakan koneksi, yang berguna ketika mengancam seseorang, dan itu cara terbaik dalam menghasilkan uang. Jika pedagang aksesoris itu mendengar ini, maka pedagang ini sudah pasti akan gulung tikar.
Apapun masalahnya, pedagang ini terlalu meremehkan bisnis. Dan hukuman ini sudah cukup untuknya.

“Bukan berarti Aku mengajarimu untuk menjual barang murah dengan harga murah juga. Seseorang akan tertimpa masalah karena hal ini, dan itu tidak lain adalah pedagang biasa, termasuk kau.”

Seseorang bisa saja memaksanya untuk menjualnya dengan harga yang lebih murah dari harga pasar pada umumnya.
Jika banyak orang yang berpura-pura baik maka ini akan menyebabkan deflasi. Bukan berarti dengan menjual barang murah merupakan jalan yang terbaik.
Jika kau mencoba untuk menjual barang dengan harga yang sangat mahal, maka itu tidak berguna apabila kau tidak bisa membuat pelanggan tertarik.

Ini hal yang biasa dengan menaikkan harganya karena tempat ini cukup jauh dari daratan utama. Ditambah lagi, sepertinya tidak ada orang yang mencoba untuk menjual aksesoris asli disini.
Aku tidak tahu bila orang ini sedang mengejar setoran, atau mungkin ingin menghancurkan pedagang lain.
Itulah yang membuat orang-orang tetap membelinya walaupun harga sangat mahal.
Dan sebagai hasilnya, reputasi guild pedagang akan turun.

“Sebaiknya kau tetap membuatnya selama mereka mau membelinya dengan senang hati dan kau akan mendapatkan keuntungan dari itu.’
“Maksudnya?”
“Coba kau pikirkan, pulau ini sedang dalam masa aktif, kan?”
“Benar....”
“Coba kau sebarkan sebuah berita. Sebagai contoh bila kau menggunakan aksesoris yang terbuat dari permata asli pulau ini maka kau bisa naik level dengan cepat.”
“Huh?”
“Kau masih belum mengerti? Kau hanya perlu menambahkan cerita yang sebenarnya tidak ada. Lalu apa yang akan terjadi? Orang-orang akan membeli aksesorismu karena mereka mengira level mereka akan bertambah cepat bila menggunakannya.”
“Jadi begitu!”

Sampai sekarang, itulah cara yang kugunakan untuk menghasilkan uang.
Jika Aku mendengar daerah yang membutuhkan obat maka Aku akan datang kesana untuk menjualnya, jika ada yang membutuhkan herbisida maka akan Aku jual kesana, dan jika ada yang membutuhkan makanan maka akan Aku jual kesana juga.
Harganya memang mahal, tapi banyak orang yang membayarnya dengan tersenyum.
Dengan kata lain, ketika harganya mahal maka kepuasan pelanggan akan sangat lebih penting dari pada yang harganya murah.

Setelah mendengar ideku, pedagang itu berdiri dan mulai mengepalkan tangannya.

“Selanjutnya... pasti kau sudah tahu? Kau hanya perlu menjualnya dengan harga mahal selama kau memberitahu mereka kalau ini akan membantu mereka atau tidak. Dengan begitu mereka akan dengan senang hati membayarmu. Lalu jika ada orang yang membelinya maka dia akan menyebarkan efek dari perhiasan itu, dengan begitu banyak pelanggan yang akan datang.”

Kemungkinan besar ini akan gagal, tapi jika dilakukan dengan baik ini akan sukses besar.
Dan EXP akan bertambah cepat bila dalam masa aktif. Walaupun menaikkan level akan menjadi lebih cepat karena pengaktifan yang biasa, tapi orang-orang mungkin akan mengira itu efek dari aksesori itu.
Kemudian banyak petualang yang datang melihat keinginan mereka terkabul.

“Akan segera kulakukan itu.” 

Pedagang itu memberikan kalung itu kepadaku, lalu menutup tokonya, dan mulai mengerjakan saranku.

“Fuu.”

Aku melakukannya dengan baik.
Kalung itu didapatkan secara cuma-cuma.

“Ini, kau menginginkannya, kan?”

Ketika Aku mau memberikan kalung ini kepada wanitanya Motoyasu mereka malah berbalik badan.

“Dasar miskin, Kau membelinya dengan harga diskon.”
“Luar biaasa.”
“Apa yang sedang kau pikirkan.”

Kuh!
Aku bisa darah tinggi karena ini, tanpa kusadari mulutku berbicara dengan sendirinya.

“....Bukannya kalian tidak suka ditipu oleh orang bodoh sepertinya.”

Menyebalkan! 
Dasar orang yang menyebalkan.
Apa yang mereka pikirkan dengan membeli barang mahal tanpa menawarnya.
Aku itu tidak melakukan hal yang salah.
Melainkan ini ide bagus: pedagang itu bisa mendapatkan keuntungan yang besar dan pelanggannya akan merasa senang juga.

“““Sudah kuduga perisai itu terburuk.”””

Salahku apa.
Kalian jangan berpikir untuk menggunakan uang layaknya air!
Wanitanya Motoyasu terus mengomeli caraku menawar pedagang itu sambil berjalan meninggalkanku dibelakang.

“Kalian itu terburuk! Baiklah. Akan Aku berikan apa yang kalian inginkan! Akan Aku tunjukan neraka kepada kalian! Wrath Shi----“
“Bersabarlah degojaru! Hero Perisai-dono! Kau bisa membuat rekannya Hero Tombak-dono terbunuh jika melakukan itu!”
“Lepas! kan! Aku! Aku tidak bisa membunuh mereka jika kau menahanku!”
“Aku datang untuk menghentikanmu melakukan itu degojaru.”

Shadow muncul untuk menenangkan amarahku yang tidak penting ini.
Sejak Pertukaran Anggota Party ini dimulai Aku sangat ingin cepat kembali.
Si Motoyasu, apa yang ia pikirkan dengan berteman dengan orang seperti mereka ini.
Aku tidak bisa mengerti pemikiran anehnya.

Sial! Cepatlah selesai.
Aku sudah tidak peduli lagi dengan menaikkan level, jadi mari kita cari tempat yang cocok untuk bermalam sampai besok.


Note: 
Sekedar info kalau mimin Bajatsu suka nge-TL dari raw-nya langsung.




TL: Bajatsu
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar