Selasa, 28 Januari 2020

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 91. Rekan Hero Pedang

Chapter 91. Rekan Hero Pedang


“Maaf. Bisa kau ulangi?”
“Di mana tempat kita menaikkan level?”

Aku tidak salah dengar.
Apa yang dikatakan pria ini?

“Tunggu dulu, apa yang kalian maksud?”
“Haah... Umm, di Kepulauan Cal Mira ini di manakah tempat kami menaikkan level, yang tempatnya jauh dari Hero Perisai-sama? Itulah yang Aku tanyakan. Dan juga, bahan apa yang harus kami kumpulkan?”

... Uhh, yang mereka maksud sudah dijelaskan, tapi Aku masih belum mengerti.
Tidak. Aku bisa memahaminya tapi... Apa yang harus Aku katakan?
Kebijakan yang berbeda?

“Kali ini kita akan berburu bersama. Akan kukirimkan undangan party.”
“Dimengerti. Hero Perisai-sama akan menuju tempat yang sulit.”

Hmmm.... Ren, apa ini cara kau mengajari mereka?
Menurutku, mereka ini tidak akan akrab dengan Ren.

Setelah meninggalkan kamar, kita menuju pelabuhan untuk pergi berburu monster. Selagi dalam perjalanan menuju pulau sana Aku bertanya lagi.

“.... Bisa kau beri tahu lebih banyak tentang cara berburu monster kalian?”
“Tentu saja, jadi—“

Jadi beginilah cerita rekannya Ren.
Kebijakan Ren adalah membuat rekannya bertarung sesuai dengan level dan tempat mereka. Setelah itu, selagi mereka menaikkan level, mereka juga disuruh untuk mengumpulkan sisa monster, bijih dan juga peralatan yang mereka temukan.
Terkadang, ketika monster kuat muncul, mereka bersama dengan Ren mengalahkannya.

“Selain itu, kita selalu berhati-hati untuk tidak pernah terkena serangan monster.”

Sepertinya....
Yang itu bukan.
Karena Aku pernah bermain game online, ini terasa seperti mengatur guild, yang mana pemain berlevel tinggi memberi saran kepada pemain berlevel rendah.

“Apa Ren selalu melakukan semuanya sendiri?”
“Ia bisa bertarung sendirian. Mungkin ia sedang menunggu, sampai kita menjadi lebih kuat.”

Itu.... hanya sebuah anggapan optimis saja....
Aku memahami kebijakan yang diterapkan Ren itu keren.
Ia berpikiran akan aneh bila bertarung dengan orang lain. Atau mungkin kesulitan.
Itu bukan karakternya. Mungkin ia orang yang sulit dalam berbicara dengan orang lain.
Aku rasa dia bermain solo juga saat di game online.
Dan rekan yang ia dapatkan dari organisasi yang ia masuki, yang mana akan bersatu ketika bertarung untuk mengalahkan monster kuat ketika ada event besar.
Atau.... ia di masukan ke guild kecil oleh seseorang yang ia kenali...
Mungkin setelah datang di dunia aneh ini ia memanjakan dirinya secara berlebihan.

Oh, selagi memikirkan berbagai perlakuan Ren terhadap rekannya, kita telah sampai di wilayah perburuan.

“Mau dimulai sekarang?”
“Iya, karena Aku seorang perisai, Aku akan menarik perhatian musuh dan ketika itu terjadi kalian akan mengalahkannya.”
“Eh? Tapi bukankah akan berbahaya bila diserang musuh?”
“.... Jangan khawatir. Kebijakanku berbeda dengan Ren, tugasku adalah menahan serangan musuh.”
“Baiklah....”

Ketika melangkah, Aku menarik perhatian monster.
Pulau Cal Mira memiliki banyak monster yang hanya memfokuskan penyerangannya kepada musuh yang menyerang pertama kali.
Oleh karena itu, mereka fokus menyerang kepada yang didepan saja.
Sekarang Aku sedang dikelilingi oleh 4 Yellow Beetles.
Ya, di wilayah pemburuan ini monsternya lebih seperti rumput bergoyang yang tidak bisa membuatku merasa geli sedikitpun.
Ngomong-ngomong, setiap pulau dari Kepulauan Cal Mira memiliki habitat monsternya masing-masing, masih ada habitat pulau monster yang belum Aku kunjungi.
Dan sepertinya semakin menuju tengah pulau, maka semakin kuat monster yang muncul.
Pulau yang Aku kunjungi bersama party Bitch adalah pulau gunung besar, tapi kali ini seperti hutan rimba.

“K-kau sangat kuat.”

Salah satu dari rekan Ren bergumam seperti itu selagi melihatku menahan serangan musuh.

“Yah kurasa. Cepat kalahkan.”
“I-Iya!”

Yang bisa kukatan... Aku mengingat pelatihan yang dilakukan oleh pemain pemula dalam game online.
Aku rasa party-nya Ren cukup seimbang.
Dua pertarung garis depan, dan juga dua penyerang dari belakang. Mereka yang didepan akan menyerang dengan serangan fisik menggunakan pedang atau kapak, sedangkan yang dibelakang akan membantu yang didepan dengan menggunakan mantra penyerang atau mantra penyembuh.
Sudah dipastikan ini formasi yang sangat ampuh.
Tapi, pertarungan jarak dekat akan dihindari karena itu akan mempengaruhi mereka yang dibelakang.
Ketika menghindar dari serangan musuh, maka waktu bertarungnya akan bertambah.

“Untuk saat ini, Aku akan menerima serangan musuh. Jadi kalian fokuslah pada serangan, karena musuhnya tidak mudah mati.”

Ketika semakin mendekati pusat pulau, para petualang juga semakin banyak terlihat.
Oh, Bitch dan rekannya juga datang ke pulau ini.

“Cara bertarung Hero Perisai-sama sangat berbeda dengan Ren-sama.”
“Kau benar.”

Pastinya, berbeda jauh dengan para hero lain, tugas seorang perisai sangatlah berbeda.
Tapi, Aku bisa bertarung.
Aku jadi ingat, ada beberapa hal yang telah Aku analisis dan juga kupahami sejak Aku sampai didunia penuh keanehan ini.
Yang paling dasarnya, sangat mungkin untuk perisai bertarung bersama mereka.

Selanjutnya, cara bertarung perisai yaitu bertahan, dan melawan balik, cara bertarung ini menggunakan skill sekali serang-mati.
Mungkin hanya ada pada Wrath Shield, tapi bayarannya cukup besar, sangat mungkin untuk menyakiti makhluk hidup.
Contohnya Iron Maiden, atau Blutopfer. Ada juga Dark Curse Burning.
Tapi, itu semua tidak bisa digunakan tanpa Wrath Shield.
Iron Maiden bisa digunakan dengan perisai yang lain, tapi persyaratannya cukup sulit, itu masih berguna, tapi...

Hero lain masih dalam tahap awal mereka.
Apa ada batasan level?.... Bisakah lebih dari level 100?
Dalam game online ada hal semacam itu.
Batas untuk orang biasa adalah level 40, seberapa banyak usaha yang perlu dilakukan agar mencapai level 100?
Jika hal itu terjadi maka akan sulit untuk mengetahui batas levelnya.

“Baiklah.”

Tidak ada gunanya memikirkan itu.
Ini monster yang sudah pernah kukalahkan bersama Wanita 1...
Jadi tidak dikuliti dan diserap karena Aku sudah mendapatkan perisai baru dari ini.

“Umm.... Apa kau tidak akan menyerapnya kedalam senjatamu?”
“Aku sudah membukanya.”
“Huh?”

Lelaki perwakilan ini terkejut oleh sesuatu.

“Ren-sama tidak mengatakan hal seperti itu...”
“Apa?”

Apa ia masih menyerapnya walaupun sudah membukanya?
Apa alasannya?

“Apa kau tahu kenapa?”
“Tidak tahu.... bagaimanapun juga, Ren-sama orangnya jarang banyak bicara.”

Hmm... Kau tidak memberitahukan ini kepada rekanmu secara detail?
Ya, Aku juga tidak memberitahukan Raphtalia secara detail juga.
Ini bukan sesuatu yang penting untuk dijelaskan secara detail.

“Oh ya sudah. Aku akan mengikuti yang dilakukan Ren dan menyerapnya juga. Ini tidak begitu berharga walaupun warna kulitnya kecokelatan.”

Kemudian, bangkai monster terserap kedalam perisai.

Hari berikutnya.
Kemarin setalah berburu sampai malam hari, kita beristirahat di penginapan.
Rekannya Ren tidak terlihat begitu tertarik dengan pertarungan dimalam hari, namun tetap patuh.
Kita berpisah untuk menaikkan level lebih awal, setelah selesai sarapan dipagi esoknya.
Dan hasilnya, dimalam hari levelku bertambah delapan.

“Ini pertarungan yang mudah, Hero Perisai-sama.”
“Iya, setelah sampai di pulau ini level kami bertambah dengan baik.”

Huh, hanya itu....
Apa ada yang bisa dikatakan? Dalam dua hari ini berlalu tanpa ada konflik dan berakhir tanpa ada masalah.
Jika dibandingkan dengan game online, party ini terasa sangat efisien.
Anggotanya dilengkapi dengan skill yang diperlukan, bisa memperbaiki peralatan, dan bisa rajin dalam menaikkan level.
Ini terasa seperti diundang kedalam party guild sebagai anggota sementara.

Empat bulan sudah berlalu ya.... tentunya ini membuatku rindu.
Aku terpikirkan dengan keadaan guild yang kubuat ketika Aku sedang menjelajah didunia ini.
Ngomong-ngomong, ini sudah malam ketika Aku kembali ke pulau utama bersama rekannya Ren.
Sampai sekarang kita bekerja dengan rajin dalam menaikkan level.
Sebagai hasilnya, ini cukup nyaman. Setidaknya pengetahuanku bermanfaat...

Rekannya Ren tidak terlihat seperti orang jahat.
Tetapi... mereka terlalu bergantung.
Menunggu disuruh untuk pergi ke tempat mereka menaikkan level. Oleh karena itu, ketika awal bekerja sama dengan mereka ini agak canggung.
Ya, di hari kedua setelah mulai terbiasa untuk bekerja sama mereka mulai bertarung dengan baik.

“Aku ingin menanyakan satu hal kepada kalian, apa pendapat kalian tentang Ren?”
“Sangat kuat. kita yakin jika kita berada disisinya, maka kita bisa menyelamatkan dunia.”
“Hmm...”

Rupanya, bagi rekannya Ren, dia itu orang yang dapat diandalkan.
Aku berpikiran untuk mengajak mereka bersamaku berdasarkan perlakuan mereka dalam dua hari terakhir, tapi Aku tidak bisa melakukannya karena Aku tidak mau kehilangan kepercayaan yang telah kita bangun bersama.
Itu mungkin tidak terjadi bila Ren mati.
Dari awal juga, Aku akan senang untuk berkumpul bersama orang yang berbakat.
Mereka ini bukan manusia rendahan, tapi tidak ada dari mereka yang sangat bagus.
Itulah kesanku terhadap party-nya Ren.

Dibandingkan dengan party-nya Motoyasu mereka ini lebih berguna, tapi bila dibandingkan dengan Raphtalia dan Filo, mereka jauh lebih rendah.
Padahal jika mereka datang kepadaku maka Aku tidak akan menolak satupun dari mereka.
Setidaknya hubunganku dengan party ini cukup bagus.

“Aku jadi ingat, sebelumnya kalian sudah bertarung bersama Itsuki... Hero Busur, kan?”
“Sudah.”
“Bagaimana menurutmu?”

Ini akan menjadi bahan referensi, Aku hanya ingin bertanya saja.

“Cara bertarungnya hampir sama dengan Hero Perisai-sama, ia menggunakan busur dibelakang.”
“Hmm...”
“Tapi, ia tidak begitu membantu. Kita tidak bisa melaju sejauh yang kita lakukan bersama Hero Perisai-sama di pulau itu.”

Apa itu karena kebiasaan menyembunyikan dirinya?
Ren juga hampir melakukan hal yang sama, tapi Aku tidak bisa menggunakan ini sebagai referensi.
Maksudku itu hal yang biasa dilakukan oleh pengguna busur untuk menyerang dari belakang.
Ya, Aku akan menanyakannya langsung kepada rekannya Itsuki besok.




TL: Bajatsu
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar