Rabu, 11 Maret 2020

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 102. Pertemuan Para Hero [Pertengahan]

Chapter 102. Pertemuan Para Hero [Pertengahan]


“Selanjutnya, beritahukan masalah rekan hero-dono yang menyangkut pada diri hero masing-masing degojaru.”
“Raphtalia sudah menjelaskannya kepadaku. Motoyasu tukang penggoda. Ren seorang senior yang baik pada juniornya dan suka membantu mereka. Itsuki seperti orang Match-Pump dan seorang pembohong.”
<TLN: Match-Pump seorang yang suka memulai sesuatu dan mencoba untuk menghentikan sesuatu yang telah dia mulai.>

Entah kenapa, mungkin yang ku dengar tidak berguna, tapi yang membuatku penasaran apa yang dikatakan oleh rekan hero mengenaiku.

“Selanjutnya Aku ya.”

Motoyasu mengatakan itu sambil mengangkat lengannya.

“Menurut rekanku, Ren itu orangnya dingin, Itsuki orangnya menahan diri dan Naofumi sudah tidak perlu ditanyakan lagi.”

Sederhana sekali....

“Ren, menjadi keren itu bagus, tapi cobalah akur dengan orang-orang dan berdiskusi dengan mereka. Itsuki, kalau sebagai hero kau harus bertempur lebih awal. Dan Naofumi... kalau kau—“
“Jadi itu pendapat dari orang yang mau menembakkan mantra sihir padaku dari belakang.”
“Biar aku perjelas itu degojaru. Karena mantan putri Bitch telah menunjuk Hero Perisai-dono sebagai musuhnya, dia sudah tidak bisa menyangkal itu degojaru.”
“... Baiklah.”

Dengan kepala dingin, keluhan rekannya Motoyasu telah berakhir.

“Selanjutnya Aku.”

Ren mengangkat lengannya dan berkata.

“Motoyasu, rekanku beranggapan padamu, apa alasan sesungguhnya kau bertarung? Aku dengar kau itu suka menggoda perempuan. Selanjutnya Itsuki, kau itu menahan diri. Dan untuk Naofumi tidak ada masalah.”
“Kenapa Naofumi-san tidak memiliki masalah sedikitpun.”

Maksudmu itu apa. Kau bilang kalau Aku pergi ke mana saja maka masalah akan muncul.
.... Aku sudah membuat banyak masalah.

“Tidak, mereka sudah melihat cara Naofumi bertarung dan mereka sendiri yang mengatakan “Hero Perisai-sama itu sangat bisa diandalkan” itulah yang dikatakan mereka.”
“Lagi pula. Kau itu terlalu.... menahan diri dan kau terus menjauh sampai ke ujung.”

Motoyasu dan Ren membawakan titik terang dari masalah Itsuki yang suka menuju ujung arena pertarungan.

“Bukan begitu! Aku hanya mengkhawatirkan sesuatu sampai—“
“Sampai rekanmu dalam keadaan berbahaya? Itu salah satu masalah yang membuat Raphtalia marah padamu.”
“Kejam sekali kau. Itu sudah seperti sinetron/drama TV yang membuat Raphtalia-chan sangat marah, dengan begitu Aku bisa mengerti perasaanya.”

Motoyasu mengambil kesempatan dari kejadian di atas dan mengomeli Itsuki.
Padahal kau melakukan hal yang hampir sama juga.

“Bukannya sudah ku bilang kalau itu salah.”
“Tetapi, kau itu berbohong.”
“Sepertinya.... itu benar.”
“Sudah hentikan saja!”

Itsuki menyela itu dengan teriakan menggila.
Tapi Aku sudah memberitahunya kalau itu adalah konsekuensi dari yang telah ia lakukan.

“Ya sudah, sekarang giliranmu, Itsuki.”
“Giliranku. Untuk apa Motoyasu-san bertarung? Bahkan kau mencoba untuk menggoda perempuan yang berada di pihakku. Ren-san, kau itu sebenarnya apa? Kau pergi dan bertarung sendirian begitu saja..... Dan terakhir, Aku dengar Naofumi-san itu sangat serakah.”
“Mereka itu sekumpulan orang yang hanya bisa memikirkan keadilan. Cara berburu mereka juga sangat tidak sopan. Shadow, apa kau sudah menyelidiki itu?”
“Sudah, Aku lakukan degojaru. Rekan Hero Busur-dono sangat menonjolkan diri mereka degojaru. Mereka mengancam petualang lain dan memonopoli monster buruannya, dan masih ada masalah lainnya tentang perlakukan mereka degojaru.”
“Benar juga, dalam internet sudah dijelaskan, kalau kau yang menyerang monster lebih awal itu disebut Mobbing. Aku peringatkan kau.”

Ren juga mengambil kesempatan ini untuk memperingatinya.
Ya kali ini, kau benar Ren.

“Memangnya itu apa?”
“Itu adalah tata krama dalam game online yang merujuk pada orang yang mencuri mangsa orang lain.”

Itu penjelasan Motoyasu.

“Sebaiknya kau jangan bergantung pada hal seperti itu. Itu semua sudah dijelaskan oleh pemandu pulau ini ketika kita sampai disini.... dan itu akan menyebabkan permasalahan jadi kau tidak boleh melakukannya. Jujur saja, kehormatanmu sebagai hero sudah hancur.”

Aku melengkapinya dengan apa yang ada di benakku.
Ketika itu semua hero sudah memojokkan Itsuki, dan sudah tidak ada jalan lain selain menyerah untuk Itsuki.

“Gu... Aku mengerti.”
“Hero itu mendidik rekannya, Itsuki coba kau pelajari itu lagi.”
“Iya, tapi akan Aku ambil saran dari Naofumi-san.... yang serakah.”

Itsuki malah membalasnya dengan perkataan buruk.
Ya, Aku sudah menduga itu.

“Ngomong-ngomong, Motoyasu-san. Maumu sebenarnya apa? Kau tidak mengambil salah satu dari mereka!”
“Aku berpikiran hal yang sama. bukannya kau sudah punya wanita? Mengintip pemandian wanita itu sudah seperti dalam manga saja!”

Aku kurang menyukai Itsuki, Ren dan Motoyasu.... yang sedang mengintip, tapi bukanya itu salah mereka?

“Ya ampun. Bukankah tugas seorang pria itu mengejar wanita? Jadi Aku tidak menyesali itu.”
“.... Bangga sekali kau menyebut dirimu seperti itu.”

Akal sehatnya masih bagus.
Seperti ada rasa kekalahan yang ia rasakan dan ia sangat ingin membuat harem.

“.... Ini tidak bagus. Sudahi saja.”

Kami melihat Motoyasu dengan ekspresi tak acuh, Motoyasu pun memutuskan untuk menatap kami dengan senyuman yang terpaksa.
Karena kau sendiri yang mengatakan hal bodoh itu.

“Baiklah, topik utama dalam Pertukaran Informasi ini adalah informasi dari hero sendiri degojaruyo.”

Shadow memutuskan untuk melanjutkan topik pembicaraan.... tiba-tiba semua orang terdiam.
Mungkin saja kebiasaan menyembunyikan mereka akan segera terbongkar dengan sendirinya.

“.... Naofumi-san. Kenapa tidak kau saja yang mulai duluan?”
“Kenapa Aku dulu?.... Aku datang ke dunia ini tanpa pengetahuan yang sama dengan kalian.”
“Tapi kenapa, rekanmu kuatnya minta ampun padahal levelnya mereka masih segitu. Ini mungkin ada kaitannya dengan perisai aneh yang kau pegang.”
“Benar sekali, Aku juga ingin mendengar itu darimu. Raphtalia itu masih anak kecil dan burung bernama Filo itu sangat kuat.”
“Iya Kekuatan Raphtalia-chan dan juga Firo-chan sangat dapat diandalkan.”

... Jadi itu tujuan mereka?
Itu berarti, Raphtalia dan Filo tidak memberitahukan metode peningkatan kekuatan dan juga tentang Curse Series pada mereka.
Jika Aku memberitahukannya maka itu akan selesai.

“Kalau Aku memberitahu kalian, bisakah kalian menukarnya dengan informasi yang setimpal?”
“Apa?”

Dalam keadaan seperti inilah yang akan menghasilkan banyak keuntungan, Aku bisa bernegosiasi dengan musuhku.
Apa kalian pikir, kalau Aku akan memberikan semua informasi yang ku milik kepada kalian, hanya karena kalian menyadari Aku menyembunyikannya?

“Bagaimana ya? Kalian sendiri yang bilang kalau perisai itu lemah, dan menghiraukanku tanpa memberikan penjelasan. Jadi jika aku memberitahukan rahasia dibalik kekuatanku, maka tidak ada jaminan yang membuat kalian akan memberitahukanku juga. Dan itu sangat diperlukan.... apa kalian mengerti?”
“Tidak ada yang harus Aku jelaskan....”
“Lihat saja di panduan Help.”
“Ya... Aku tidak bisa menjelaskannya secara detail.”

Jawaban aneh bermunculan dari mulut mereka.

“Kalau begitu, kenapa tidak kalian dulu yang mulai? Orang keren bilang untuk melihat panduan Help. Memangnya ada tempat berburu yang cocok di panduan Help?”

Ekspresi kalian semua sudah terlihat seperti ingin mengambil semua informasi yang kumiliki.
Tetapi, dengan perlakukan mereka yang seperti itu tidak bisa membuat Aku mengatakannya.
Itulah faktanya yang terjadi dalam negosiasi dimana kedudukan kedua belah pihak itu sama, dan dalam peraturan bernegosiasi yang bisa mengusainya hanya tergantung pada situasi disana.
Saat ini, situasi ruangan ini dipenuhi oleh keinginan mereka yang ingin mendengar informasi dariku, maka dari itu mereka yang harus berbicara terlebih dahulu.
Akankah kalian tetap melaju walaupun Aku sudah menambahkan satu elemen ini?

“Oh iya, Ngomong-ngomong, sangat tidak mungkin untuk Shadow mendapatkan rahasia kekuatan kalian.”
“Itu benar degojaru. Sangat tidak mungkin untuk kami menggenggam sepenuhnya dari kekuatan hero-dono dan juga rekannya degojaru.”
“Sama seperti kalian yang suka menyembunyikan sesuatu, Aku juga melakukan hal yang sama. Tibalah waktunya untuk kita membicarakannya satu sama lain.”
“Tch!”

Ren mendecakkan lidahnya.

“Dalam gelombang sebelumnya.... kalian sudah terkalahkan. Jika kalian menanggapi ini dengan buruk maka kalian akan mati.”
“Apa yang kau katakan? Pertarungan itu adalah sebuah event. Yang mana kita dibuat kalah.”
“Ha?”
“Tidak, jika kita berserta rekan kita terkalahkan, maka kita akan dibawa menuju rumah sakit. Dan kita tidak akan mati. Karena ada perlindungan dari-Nya.”
“Perlindungan itu terjadi ketika kita melawan paus agung, sebagai buktinya kita dibawa menuju rumah sakit.”

Apa yang sebenarnya mereka katakan?
Apa otak mereka baik-baik saja?

“Kalian semua diselamatkan oleh kami degojaruga.... tapi, apa yang kalian maksud? Terkadang Hero Perisai-dono mengatakan sesuatu yang tidak bisa dimengerti degojaruga, memangnya itu apa degojaruka?”

Shadow mengatakan itu dengan berbelit-belit.
Aku juga sependapat dengannya.
Mereka ini, dengan terus terang mengatakan “Kita ini abadi. Kita tidak akan mati apapun yang terjadi.”.

“Ingat tidak, Aku yang telah mengalahkan orang yang tidak bisa kalian kalahkan.”
“””Kita bisa mengalahkanmu (Naofumi-san), orang yang memiliki peran terlemah.”””

.... Apa maksud mereka?
Bangkit kembali di rumah sakit setelah dikalahkan ya? Bukanya itu seperti game? Apa kalian serius mengatakan itu adalah event game?
Padahal, mereka sendiri yang kalah, namun mereka tidak menganggapnya.
Lagi pula peranku ini memang lemah, Aku tidak merasa marah sedikitpun.
Kalau begini terus.......

“Karena itu bukan masalah, jadi lanjutkan saja.”

Bukan masalah.... mau itu benar atau tidak, mereka masih menganggap ini adalah dunia game.
Oh tidak. Hal seperti itu sangat berbahaya. Mereka harus memikirkannya lagi dengan baik.

“Kalian tahu, kan kalau ini bukan game? Jika kalian mati maka tidak ada jalan kembali!”
“Itulah sebabnya ada pelindungan dari-Nya.”
“Benar sekali.”
“Itu benar.”

Ini tidak bekerja.... ini tidak berguna untuk terus berbicara dengan mereka.....
Saat ini, krisis yang mendatang bisa menjadi saingan dari masalah utama yang berada di dunia ini.
Padahal, Aku tahu mereka itu tidak terlalu waspada. Aku tidak bisa berbuat banyak tetapi aku masih bisa membimbing pembicaraan ini dengan baik.

“Haah.... mari kita kumpulkan informasi yang kita miliki dan kita bahas bersama-sama. Mari kita mulai pembahasan dari panduan Help.”
“.... Baiklah.”
“Benar, tidak ada untungnya bila kita hero saling bermusuhan.”
“Ya, hasilnya tidak akan berubah.”

Jawaban dari mereka ini sudah seperti orang yang sudah menyerah ditengah jalan.
Baiklah, ayo kita ambil metode penguatan mereka.
Sebaiknya Aku pastikan kalau ketenanganku tidak dihancurkan oleh jawaban yang tidak masuk akal.

“Oh iya, ada dari kita yang suka berbohong, jadi ayo kita campurkan informasi yang kita miliki bersama-sama. Jika salah satu dari kita berbohong, maka akan mudah untuk diungkapkan. Pastinya hero keadilan yang akan menyelamatkan dunia dan menjaga keseimbangannya, tidak akan berbohong, apa Aku benar Itsuki?”
“Aku tidak berbohong!”
“Bagaimana ya. Berbohong membuatmu gelisah, Aku benar, kan, Ren?”
“Ah, iya.”
“Pembohong itu di benci oleh wanita, iya, kan Motoyasu?”
“I-itu benar.”


Hal seperti ini kah? Yang bisa membuat pemikiran berbohong hilang, agar kita bisa memulai diskusinya.
Dari dalam benakku, Aku tahu Ren tidak menyukai hal yang tidak berbau keren. Motoyasu selalu ingin terlihat bagus dihadapan para wanita. Itsuki itu menyukai keadilan, ya itulah keadilan yang termasuk kesenangan diri, dalam keadaan seperti berbohong itu termasuk kejahatan, berbohong akan sulit ia dilakukan.
Jika hal seperti itu terjadi, maka tidak akan ada informasi palsu yang muncul.

“Baiklah Itsuki, kau mulai dari yang paling dasar juga cukup.”
“Ke-kenapa yang terjadi malah seperti ini, Naofumi-san?”

Meskipun Itsuki mengangkat busurnya dengan tidak nyaman, akhirnya ia menatap kepada kami dan mulai berbicara.

“Senjata Hero itu bisa membuka turunan skil yang baru.”
“Itu benar.”
“Ada sebuah game yang Aku mainkan bernama Dimension Wave yang memiliki turunan skill yang hampir sama dengan yang ada di dunia ini, tapi pilihannya berubah dan mulai berkembang lebih besar.”
“Hmm? Jadi tidak sepenuhnya sama?”
“Iya, itu hampir sama, tapi banyak senjata yang tidak Aku ketahui.”

Itu berarti ia tidak mengetahui semua informasi tentang semua senjata yang ada.
Mana mungkin Aku tidak tahu skill yang Aku buka, mau itu Perisai Budak atau Perisai Monster dan efeknya juga.

“Setelah kau mengubahnya, maka kau bisa mengubahnya ke bentuk sebelumnya tanpa mengurangi jumlah senjatanya.”

Hero yang lain ikut mengangguk juga.
Terkadang, ada bagian yang bisa di rubah juga...
Jangan memikirkan itu sekarang.

“Selanjutnya Aku.”

Ren mengacungkan lengannya dan mulai berbicara.

“Ini lanjutan dari penjelasan Itsuki. Ketika sisa monster di serap itu akan membuka skill baru, Bonus Penggunaan bisa digunakan dengan menggunakan senjata itu.”

Informasi ini cukup berharga. Terkadang Aku melakukan ini seharian.

“Dan, sistem Penggunaan Bonus ini sedikit berbeda dengan sistem Brave Star Online yang Aku mainkan.”
“Apa bedanya?”
“Bedanya, perolehan skill point dan skill kemahiran. Itu berarti walaupun bisa digunakan setiap saat, bukan berati ada setiap waktu.”

Pastinya itu bukan sesuatu yang berbeda jadi Aku bisa menyetujuinya.
Dalam game yang pernah Aku mainkan, disana ada skill point yang dibagikan pada karakter tertentu, dan juga bisa membuat karakter sesuai keinginanmu,
Yang Aku maksud itu, akan sulit untukku mendapatkan semua skill yang ada di silsilah perisai yang ku buka.
Tetapi.... perbedaannya sudah cukup jauh, apa mereka ini masih menganggap game yang sama?

“Itu semua benar. Tidak ada yang salah.”
“Iya.”
“Tapi, hanya kita sebagai hero yang bisa mendapatkan semua skill yang ada.”

...Ah, Aku mengerti. Biasanya para petualang hanya bisa mempelajari beberapa skill saja. Tapi kita yang memiliki senjata legendaris bisa mendapatkannya dengan mudah, sudah seperti orang cheater saja.

“Selanjutnya Aku ya, ada senjata yang bisa dimiliki dengan menduplikatnya, senjatanya harus sama dengan yang kita miliki. Dan nama sistem itu adalah Weapon Copy.”
“Ha?”
“Ya, walaupun perbedaannya cukup jauh, tapi ini bisa digunakan agar bisa mendapatkan senjata yang kuat secara cuma-cuma.”
“Benar, kita itu hero. Jadi hal seperti itu bisa terjadi.”
“Ku yakin kalian semua mengerti jenis-jenis bahan yang ada di toko dan pedagang senjata di ibukota Zeltbull juga sangat bagus.”

Setelah mendengar perkataan Motoyasu, mereka berdua ikut mengangguki itu seperti hal yang biasa.

“Maksud kalian apa?”




TL: Bajatsu
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar