Jumat, 13 Maret 2020

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 103. Pertemuan Para Hero [Akhir]

Chapter 103. Pertemuan Para Hero [Akhir]


Jawaban yang mengejutkan itu ku balas dengan nada tinggi.
Weapon Copy?
Tidak ada hal seperti itu dalam panduan Help. Sudah empat bulan Aku menetap di dunia ini. Aku telah melakukan semua yang ada di dalam panduan Help.
Dari penjelasannya, Aku rasa ia bisa menggunakannya setelah membuka senjata yang dimaksud.

“Naofumi-san... jangan bilang kau tidak mengetahuinya? Hebat sekali, kau bisa bertahan sejauh ini.”

Sial. Ini membuatku kesal. Pandangan orang ini sangat membuatku kesal.
Perisai yang aku dapatkan sudah cukup aneh.
Aku belum pernah mendapatkan perisai biasa, seperti ‘Perisai Besi’ atau ‘Perisai Bundar’ atau juga ‘Buckler’. Ku rasa itu sangat aneh.

“Apa kalian mengetahui itu dengan sendirinya?”
“Kurang lebih, bukankah hal yang biasa untuk menggunakan senjata dari toko senjata? Dari awal kita hanya diberi senjata yang lemah.”

Kalau diingat-ingat, dulu Aku sudah menyerah pada perisai ini dan mulai mencoba menggunakan pedang.
Waktu itu muncul, ‘Peringatan. Pelanggaran pada pengguna Senjata Legendaris. Kau telah mencoba menggunakan senjata selain senjata yang telah ditentukan’.
Aku menyadari kalau Aku tidak bisa menggunakan senjata lain.

“Aku malah mendapat Peringatan, tapi Weapon Copy tidak pernah muncul.”
“Ah.”
“Tentu saja.”

Kepalaku mulai sakit.
Itu karena aku seorang perisai, tapi para petualang biasanya tidak akan menggunakan perisai diawal.
Karena perisai sudah termasuk armor, jadi Aku berpikir untuk menggunakan pedang satu tangan, atau mungkin sesuatu yang bisa Aku gunakan sebagai senjata.
Apa ini yang membuatku tidak menyadarinya?

“... Aku masih ingin mendengarkan penjelasan yang lebih detail. Oh iya, Ren, mengapa kau masih menghisap sisa monster yang sudah kau buka oleh pedangmu?”
“Memangnya kenapa... Itu kan hal yang biasa untuk mencari tahu isi drop yang kau dapat.”

Drop!?
Ah... dalam game online, ada monster yang menjatuhkan drop item.
Item itu tidak ada hubungannya dengan bagian monster yang dihisap.
Bodoh sekali diriku! Hal semudah itu seharusnya sudah kusadari sejak awal!

“Banyak toko yang menjual item dengan kualitas bagus. Mereka memiliki banyak bahan. Itulah yang mengeluarkan aura dunia lain yang sesungguhnya.”
“Ya.”
“Ada banyak item yang berasal dari monster.”

Sepertinya, informasi yang berharga terus menerus keluar dari mulut mereka.
Dan ini juga berhubungan dengan semua senjata.
Untuk pertama kalinya, Aku merasakan hal yang tidak enak dari dunia lain ini.

“Dan juga peralatan yang bisa dibuat.”
“Pengaturan skill, kan? Ini sudah ada sejak awal.”
“... Kumohon, jelaskan semua itu padaku.”

Rasanya mereka mengajarkan sesuatu yang sudah biasa muncul di game. Akan ku kuatkan hatiku dan mengambil informasi mereka lebih banyak.

“Ketika kau mengetahui skill dan resepnya, jika kau menyerap bahan bakunya, maka sistem senjata akan membuatkannya untukmu. Tak lama kemudian barang yang kau buat muncul.”

Ada sistem yang bisa membuatnya! Apaan itu!
Jika membuatnya dengan manual maka efeknya akan bertambah, tapi bila sudah tahu resepnya, maka senjata suci akan membuatkannya?
Itu berarti, alasan Motoyasu mempunyai Holy Water karena ia membuatnya sendiri ya?
Sepertinya bahan bakunya berasal dari drop item monster.

“Kekurangannya, kau tidak bisa membuat barang selain dari drop item.”
“Benar sekali. Itu cukup menyulitkan.”

Sepertinya sistemnya masih memiliki batasan, tapi Aku bertahan hingga saat ini tanpa mengetahuinya sama sekali.
Menurutku informasi ini cukup berharga. Jadi ku isyaratkan Shadow untuk menulisnya.

“Soal area berburu, kita perlu mengaturnya dengan baik.”
“Benar... kita juga bisa membedakannya melalui level, tapi kemungkinan besar monster yang kita jumpai sama.”
“Itu akan membuat kita tidak saling bentrok.”
“Tepat sekali.”
“Terus, apa ada hal lain?”

Aku mendengarkan itu sambil memegang erat informasi itu di kepalaku.

“Baiklah, akan Aku beritahu cara spesial agar kau bisa bertambah kuat.”

Itsuki menegakkan dadanya dan mulai berbicara.

“Didunia ini, peralatan bertempur adalah segalanya. Selanjutnya adalah uang. Jika kau tidak mempersiapkan semua itu dari awal, maka semua usahamu akan sia-sia.”
“Kebohongan yang jelas.”
“Mencampur adukkan kebohongan dalam pernyataanmu sendiri, kau itu memang terburuk.”

Dalam sekejap, Ren, Itsuki dan Motoyasu saling bertentangan.
Hanya dengan satu kalimat, suasana ruangan ini langsung memburuk.

“Ap-apa yang kau maksud! itu sudah pasti benar!”
“Tidak, itu bohong.”
“Iya, dasar pembohong.”
“Ti-tidak! Aku tidak berbohong!”

...? nada perkataan Itsuki sangat berbeda dari yang sebelumnya.
Ini bukan nada yang sama ketika ia melindungi kebohongannya. Tampaknya ia benar-benar marah.
Ya, dari awal rapat dimulai Itsuki sudah berkali-kali di panggil pembohong. Sudah jelas ia bisa marah akan hal itu.
Tiba-tiba Aku mengingat sesuatu.

“Kalau tidak salah, Itsuki, kau suka mengumpulkan permata dengan jumlah yang banyak.”

Aku mengeluarkan permata yang Rishia berikan padaku dan meletakkannya di meja.

“I-iya, itu cukup berguna untuk refining senjata.”
<EDN : Refining, biasanya dalam game ada suatu npc blacksmith yang memberikan jasa memperkuat senjata dan menggunakan semacam gem atau permata & uang untuk melakukannya>

Untuk refining senjata, huh. Hal seperti itu sering terjadi dalam game.

“Memperkuat senjatamu sampai batas adalah hal terpenting.”
“Aku tebak rasio kegagalannya cukup tinggi. Jadi jangan memberitahu kebohongan itu pada kami.”

Motoyasu memperingatinya.

“Itu tidak mungkin gagal!”

Apa itu akan gagal? mana yang benar?
Aku tidak mengerti.

“Apa yang kau katakan, tidak mungkin ada permata yang sangat berguna seperti itu.”
“Dari tadi, kalian terus meragukan penjelasanku! Memang menurutmu yang benar bagaimana, Ren-san.”
“Menurutku? Baiklah. Akan Aku beritahu yang sebenarnya pada Naofumi yang selalu menjadi sasaran kebohongan.”

Kenapa Aku menjadi sasaran... yang ku inginkan hanya kebenarannya.

“Didunia ini, level adalah segalanya. Jadi selama kau menaikkan level dan skill, maka semuanya akan mudah diatasi.”
“Berbohong itu tidak baik.”
“Benar, jadi jangan berbohong dengan wajah penuh percaya diri.”

Jadi mana yang benar?

“Naofumi, sepertinya kau tidak akan mendapatkan hal yang berguna dari mereka. Jadi akan ku beritahu cara spesialku. Untuk memperkuat senjatamu, kau harus menambah keahlian dalam senjatamu.”
“Keahlian?”
“Iya, jika kau terus menggunakan senjata yang sama, maka dengan sendirinya akan bertambah kuat. dan ketika senjata itu mulai tidak berguna, kau bisa mentransferkan keahlian dalam senjatamu menjadi sebuah energi. Lalu energi itu akan membuka kekuatan yang terkunci dalam senjatamu.”
“Kenapa kau malah terus berbohong?”
“Hiraukan saja dia. Yang terpenting adalah senjata langka. Setelah semua itu terpenuhi maka senjatamu akan sempurna. Terkadang dalam game biasa itu sulit terjadi, tapi untuk senjata legendaris itu sedikit berbeda.”

Mendengarnya saja sudah membuatku ingin mencoba banyak hal.
Tetapi, semua yang dijelaskan masih misteri. Aku masih belum mempercayainya.

“Dasar brengsek. Dengan wajah sok tenang seperti itu masih juga berbohong.”

Motoyasu mengolok-olok Ren.

“Iya, kau tidak perlu mendengarkannya. Dia itu seorang pembohong.”
“Aku tidak mengerti. Bagaimana caranya?”
“Pertama, kau buka turunan skill senjatamu dan ceklah keahlian senjatamu.”

Seperti yang ia katakan, Aku membuka turunan skill senjataku dan melihat Chimera Viper Shield, perisai yang sering ku gunakan.
Yang ku lihat hanya halaman status biasa.
Terus apa yang harus ku cek?
.... Tidak terjadi apapun.

“Tidak terjadi apapun....”

Ternyata itu sebuah kebohongan. Bukan berati Aku tidak mempercayainya, tapi ia itu berbohong juga...
Weapon Copy juga cukup mencurigakan.

“Itu tidak mungkin! Aku tahu apa yang kau lakukan, kau membuatku seorang pembohong juga!”
“Di punyaku juga tidak ada sistem seperti itu.”
“Aku juga. Itu tidak tertulis dalam panduan help juga.”
“Ap... Lupakan saja. Bodohnya diriku yang ingin menolong orang bodoh.”

Dengan sedihnya Ren kembali duduk di kursinya.
Wajah dingin Ren sudah terluka cukup berat.
Aku bisa asumsikan semua yang mereka katakan itu kebohongan.
Itu juga tidak tertulis dalam panduan help. Jadi...

“Aku masih melanjutkan penjelasanku. Dengan mengambil energi dari item, kau bisa memperkuat senjatamu dan akan ada persentase point yang muncul.”
“Seperti Attack +10%?”
“Iya, prosesnya membutuhkan waktu yang cukup lama. Tapi jika kau gagal maka akan menjadi 0% kembali.”
“Itu bohong. Kau memberitahu Naofumi informasi dari game yang berbeda.”
“Kan sudah ku bilang kalau itu bukan kebohongan! Terus dengan menyerap item drop dari monster, kita bisa menambah status dengan itu. Ini juga berlaku pada semua bentuk senjata legendaris. Hampir sama dengan menambah level di job lain.”

Ah, jadi itu yang menyebabkan Itsuki menyebutkan persentase dari monster ya?
Bahkan sampai berbohong kepada Filo, ia cukup hebat juga.

“Ya, ya, ya, mereka terus mengatakan omong kosong, jadi abaikan saja Ren dan Itsuki, dengarkan penjelasanku saja.”
“Aku tidak ingin mendengarnya...”

Sepertinya semua yang sudah ku dengar adalah kebohongan.

“Langsung saja ya, yang terpenting di dunia ini adalah kekuatan senjatamu! Gunakanlah peralatan dan senjata yang paling tinggi merupakan hal yang terpenting daripada level. Terus selama kau memiliki status bonus, kau bisa mengakali kekurangan levelmu. Walaupun senjata terburuk bisa kau upgrade menjadi kuat.”
“Itu kebohongan besar!”
“Jangan sampai terbodohi, Naofumi-san.”

Entah kenapa Motoyasu mulai mengatakan itu.

“Itu tergantung dari senjatanya, tapi kau bisa menggunakan permata spesial untuk menguatkan senjatanya. Dalam Emerald Online, ada kemungkinan senjata itu hancur, tapi karena ini senjata legendaris, kemungkinan itu sangat tidak ada.”
“Sistem seperti itu tidak ada.”
“Benar.”

Rapat ini malah menjadi sebuah pertengkaran antar mulut. Shadow juga terlihat kesulitan.
Kesulitanku hampir sama dengan Shadow.

“Kita hanya tinggal memperkuat senjatanya. Jika kau memperkuatnya dengan monster yang berbeda maka efeknya juga berbeda, tapi itu cukup menguntungkan juga. Contohnya bila kau melawan monster yang sama maka kau bisa menyerangnya dengan kekuatan penuh.”
“Sudah berhenti saja!”
“Iya, kau menjelaskan informasi dari game yang berbeda!”

Ren dan Itsuki meneriaki Motoyasu.

“Ya ampun... Kenapa kalian semua mengatakan kebohongan terus?”
“Itu seharusnya kau!”
“Kau juga!”
“... Ya, Aku tidak tahu itu kebohongan atau bukan....”

Aku mulai memperhatikan penjelasan mereka. Dari awal semuanya saling setuju.
Baik Ren, Itsuki dan Motoyasu saling menemukan hal baru.

“Mungkin saja cara penguatan tiap senjatanya berbeda.”
“...Iya, mungkin kau benar. Hal yang sama terjadi pada skill-ku.”
“Masuk akal. Tapi, kita masih belum memastikan Itsuki itu berbohong atau tidak.”
“Jika iya, maka semua informasi yang dijelaskan tadi tidak berguna untukku...”

Dan diskusi dalam rapat kembali pada jalurnya.
Ya mereka ini saling memarahi, kurasa mereka itu tidak berbohong.
Mereka tidak akan mendapatkan apapun dengan berbohong. Pada akhirnya, rapat yang telah diatur oleh ratu akan membantu dalam pertarungan melawan gelombang.

“Dan, yang terakhir Aku.”
“Iya, kami sudah memberitahu rahasia kami, jadi beritahu segalanya pada kami sekarang.”
“... Terserah kalian mau menganggap ini kebohongan atau tidak.”

Ya ampun, kenapa Aku malah bingung.

“Apa yang ingin kalian dengar?”
“Aku ingin mendengar rahasia kekuatan Raphtalia-chan dan Firo-chan?”

Dengan memberitahukan ini kepada mereka, mungkin akan menjadi penyelamat dari pemikiran game yang bisa merenggut nyawa mereka.
Jadi ku beritahu saja kebenarannya.

“Baiklah, itu berasal dari bonus Perisai Budak dan juga Perisai Penjinak Monster. Perisai itu dapat mempercepat pertumbuhan monster dan budak. Pertumbuhannya cukup cepat, dan efeknya sangat berguna. Khusus untuk Filo, dia mendapatkan kekuatan dari Perisai Filorial Series juga.”

Haruskah Aku memberitahukan hal yang terjadi dengan Ahogenya saat Kenaikan Kelas?

“Dalam game yang ku mainkan tidak ada skill perisai seperti itu.”
“Benar sekali. Itu sebuah kemampuan yang sangat menguntungkan, dan justru seperti cheat. Dari mana kau mendapatkan perisai seperti itu?”

Cheat ya. Aku tidak bisa menerima itu.

“Aku mendapatkan Perisai Budak ketika menyerap tinta yang digunakan untuk menyegel budak. Aku mendapatkan Perisai Penjinak Monster dengan menyerap cangkang telur Filo ketika dia baru menetas.”
“Jika berhasil mendapatkannya dari menyerap item, maka kita bisa mencobanya juga.”
“Mungkin saja ia berbohong.”
“Terserah kau.”
“Selanjutnya. Ketika kita melawan paus agung.... kemampuan bertarung Naofumi-san bertambah sangat tinggi. Aku belum pernah melihat skill dan perisai mengerikan itu dalam game manapun.”

Itsuki mulai melihatku dengan penuh kecurigaan.
Menyebalkan sekali.

“Dari mana kau mendapatkan kekuatan itu? Bukan, biar ku ulangi pertanyaanku. Di mana kau bertemu dengan dewa?”
“Apa?”
“Di mana kau bertemu dengan dewa yang memberikan kekuatan cheat itu? Dalam sebuah forum game yang ku mainkan, disana terdapat tentang pemain yang bisa bertemu dengan dewa dan mendapatkan kekuatan itu. Jawab pertanyaanku.”

Kau! Walaupun mungkin maksudmu bercanda, tapi jangan sampai sejauh itu.
... Semenjak Aku sampai didunia ini, Aku telah menemui banyak kesialan. Tapi yang dikatakannya membuatku terganggu.

“Tidak ada namanya cheat!”
“Mana mungkin, dengan perisai yang memiliki kekuatan sekuat itu, kau pasti menggunakan cheat.”

Ren dan Motoyasu menganggukinya.

“Dari mana asal kekuatan itu? Jika kita mendapatkannya, maka kekuatan kami akan sangat tinggi. Jadi beritahu kami.”

Ia selalu berpikir bahwa yang dikatakannya itu benar. Aku mulai kesal.

“Kau tidak berpikir kalau Aku mendapatkannya dari hasil kerja kerasku?”
“Mana mungkin.”

Dasar pecundang. Mereka yakin ini job yang lemah.
Ku yakin, kalau perisai itu tidak selemah yang mereka pikirkan.
Aku menambah statusku dengan membuka perisai baru dan sampai pada kekuatan Curse Series, yang membebani tubuhku setiap kali ketika Aku menggunakannya.
Sedangkan ia malah mengira Aku menggunakan cheat agar bisa menyeimbangi kekuatan mereka.

“Perisai itu berasal dari Perisai Amarah, menurut legenda ini adalah evolusi dari Curse Series. Persyaratan yang memenuhinya masih... belum pasti, tapi Aku mulai merasakan perisai itu ketika marah akan suatu hal. Aku merasakan itu ketika melawan Motoyasu. Saat itu Aku dipenuhi rasa amarah akibat dicurangi.”

Ketika itu, Aku termakan oleh rasa amarah.
Aku tidak bisa membayangkan apa yang terjadi bila Raphtalia tidak menahan rasa amarahku.

“Itu tidak tertulis di panduan Help, kan? Itu karena bayarannya cukup besar. Apa kalian bisa mengendalikannya? Ngomong-ngomong, semua statusku selain status pertahanan menurun drastis sejak menggunakan skill untuk menyerang paus agung.”

Matanya Ren terlihat sedang melihat panduan Help.
Dan seperti yang kuduga, ia mengatakan...

“... Penjelasan itu tidak ada.”

Tidak tidak tidak, penjelasan itu ada dimilikku.
Ya, setelah Aku membuka Perisai Amarah.

“Mungkin itu akan muncul ketika kau membukanya.”
“Apa game online-mu memiliki peralatan Curse Series?”
“Tidak ada, perisai tanpa pertumbuhan yang pasti juga aneh.”
“Jika mau berbohong, maka buatlah kebohongan yang mudah dipercaya, seperti Ren-san dan Motoyasu-san.”

Perkataan Itsuki membuat Ren yang tenang menjadi marah, dan ia mulai menunjuk-nunjuk pada Itsuki.

“Lihatlah dirimu! Pendusta besar!”
“Apa! Bukankah kau sendiri yang mencoba selalu terlihat keren!”
“Benar sekali!”
““Kau itu Si Bodoh Penggoda Wanita! Apa kau berencana untuk menghancurkan dirimu demi melindungi wanita lagi?””
“Apa katamu!”
“Dan Itsuki! Perisai Naofumi mungkin bisa menyerap banyak hal, tapi rekanmu sudah seperti perisai daging yang melindungimu.”
“Bukan berarti mereka tidak diperlukan!”
“Dan kalian, yang menganggap ini semua hanyalah game, dan bermain seperti hero, mau sampai kapan kalian melanjutkannya? Kalian tamat jika kalian mati! Jika mati bukan akhirnya, terus apa yang membuat kalian ingin membunuhku ketika Aku menjadi buronan?”
“Aku tidak terlalu menyamakan dunia ini dengan game! Yang ku tahu adalah hero hanya bisa dibunuh oleh hero lain! Lalu hero yang membunuh hero lain akan menjadi Demon Lord.”
“Encer sekali otakmu! Apa otakmu menjadi seperti itu karena terlalu sering bermain game? Hal seperti itu mungkin terjadi dalam sebuah event, tapi yang kalian lakukan hanyalah pembunuhan.”
“Bila ada event seperti itu sudah sangat mencurigakan. Dan pastinya itu tidak akan terjadi!”
“Benar juga! Jika bukan sebuah event, maka kau sudah dipandang sebagai penjahat.”
“Ren! Apa kau masih mau melanjutkannya!? Apa kau mau bertarung dengan si munafik Itsuki ini. Apa kau tidak memaafkannya? Kau itu memangnya siapa? Penyelamat dunia ini? Jika dewa mau membunuhku, maka dewa itu akan ku bunuh.”

Jika dunia ini memiliki dewa, maka akan ku pukul dewa itu sampai mati. Dewa itu membuatku hidup dalam neraka.
Jangan se~enaknya memanggilku ke dunia ini!

“Beraninya kau mengatakan itu kepada dewa yang memanggil kita ke dunia sebagus ini.” 
“Jangan berterima kasih pada sesuatu yang keberadaannya masih diragukan.”

Mulai saat itu dan seterusnya Aku tidak mengingatnya dengan baik.
Yang terus berlanjut hanya pertarungan antar mulut.
Shadow telah mencoba banyak hal agar membuat rapat ini kembali pada topiknya, tapi ini sudah tidak bisa dihentikan lagi.
Tak lama kemudian, yang pertama keluar adalah Itsuki, diikuti oleh Ren, dan Motoyasu yang mengangkat bahunya lalu keluar.


Note :
Disini menggambarkan keadaan Anime episode 22 dari sudut pandang yang lebih keras.




TL: Bajatsu
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar