Rabu, 26 Mei 2021

Tate no Yuusha no Nariagari Light Novel Bahasa Indonesia Volume 18 : Chapter 11 – Prajurit Relawan

Volume 18
Chapter 11 – Prajurit Relawan


Sudah beberapa hari setelah Naga Iblis bergabung dengan kami.

Pergi ke tempat asal dari gaya bertarung Glass akan menjadi perjalanan yang cukup sulit, jadi kami memutuskan untuk memprioritaskan melakukan prosedur limit break pada orang yang kami percayai diantara rekan kami. Kami juga harus membesarkan Naga Iblis, artinya ada banyak hal yang akan membuat kami sibuk. Cara kerja Naga Iblis dan monster berbeda. Kesimpulannya, dia harus mengumpulkan banyak exp sebelum dia bisa naik level. Lebih buruk lagi, dia adalah monster dari dunia ini sehingga tidak bisa naik level menggunakan Earth Crystal. Aku hanya ingin melakukan semua ini dengan cepat dan menyelesaikannya.

Mengenai level kami secara keseluruhan, L’Arc dan yang lainnya telah mencapai level 135. Mereka cukup tinggi. Saat ini aku berada di level 110, Raphtalia berada di level 115, dan Sadeena serta Shildina berada di level 105. Pada titik ini, semakin sulit mendapatkan banyak exp untuk kami semua. Kizuna dan L’Arc telah memberikan detail tentang labirin super sulit yang dipenuhi monster kuat, dan dengan mempertimbangkan masa depan, kami mulai merencanakan ekspedisi yang serius.

Naga Iblis mulai menunjukkan ketertarikan pada gaya bertarungku dan mulai menanyaiku. Salah satu momen yang cukup aku banggakan baru-baru ini adalah ketika aku memantulkan kembali sihir itu kepada Bitch, dan naga itu tampaknya sangat tertarik pada momen itu secara khusus.

Lalu ada topik tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya.

Kapal Ethnobalt telah dicuri. Itu berarti kami tidak tahu kapan musuh akan menyerang. Itu juga berarti kami harus menjaga keamanan dengan ketat sambil terus bekerja untuk meningkatkan diri yang cukup sulit untuk diseimbangkan. Lebih buruk lagi, pengurangan jumlah empat pahlawan suci, itu berarti frekuensi gelombang meningkat pesat.

Setidaknya musuh tidak memilih menyerang pada saat yang sama dengan gelombang. Belum. Jika kami beruntung dan gelombangnya terhubung dengan dunia kami, maka level kami akan melonjak, yang mungkin itu adalah alasan mereka tidak mengambil resiko, tetapi bisa dikatakan, itu tidak akan berlaku jika mereka naik level juga. Namun, dalam skenario terburuk, Itsuki dan aku bisa kembali ke dunia kami sendiri dan kemudian meningkatkan buff dengan sihir dan menghabisi siapapun yang datang mengincar kami.

Akan lebih cocok bagi kami jika musuh adalah sekelompok orang bodoh. Sangat menjengkelkan bahwa hidup tidak berjalan mudah. Kami tidak tahu seberapa buruk gelombang yang akan terjadi, jadi kami harus merencanakan pergerakan kami dengan hati-hati dan bergerak untuk mencegah “Penyatuan Dunia” ini apapun caranya.

Mengenai jam pasir naga di lokasi yang jauh dari tempat tinggal manusia, kekuatan yang mungkin disebut ‘Tentara Iblis’, yang merupakan bawahan Naga Iblis, tampaknya sedang mengurus semuanya. Aku cukup iri dengan kemampuan pengendalian itu. Di dunia kami, semua itu mungkin ditangani oleh Fitoria.

Bagaimanapun juga, kami menggunakan limit break Naga Iblis untuk meningkatkan kekuatan kami sambil bergerak menggunakan skill teleportasi milikku menuju tempat gaya bertarung Glass berasal. Satu-satunya barang bawaan yang harus kami bawa adalah cermin,jadi itu cukup mudah. Kami juga meningkatkan kekuatan saat kami pergi.

Itsuki dan Rishia kembali membantu Ethnobalt menguraikan teks-teks kuno. Sepertinya mereka hampir memahami bagian yang telah mereka lewatkan sampai sekarang, jadi mereka mengurung diri di Labirin Perpustakaan Kuno seperti itu adalah laboratorium penelitian. Itsuki, sebenarnya hanya membantu sejauh yang dia bisa, mereka telah melapor bahwa mereka hampir memahami semuanya.

Pada hari khusus ini, aku menyiapkan makanan di dapur.

“Kita memiliki banyak tentara sukarelawan yang berkumpul. Bagaimana kita harus menangani mereka?” Glass datang dan melapor pada Kizuna dan diriku. Desas-desus telah menyebar dengan cepat bahwa kami sekarang memiliki akses limit break legendaris.

“Bagaimana rumor ini bisa menyebar?” Renung Kizuna.

“Keamanan di sekitar sini tidak benar-benar begitu ketat,” Kataku. Ada sedikit kekhawatiran jika Yomogi atau Tsugumi adalah mata-mata. “Apa mungkin sekutumu saat melawan Naga Iblis akan muncul?” Tanyaku.

“Kupikir mereka akan muncul,” Tebak Glass. “Kami mampu mengendalikan gelombang karena sekutu kami tersebar di seluruh wilayah.”

“Aku ingin tahu bagaimana mereka akan bereaksi ketika mereka mengetahui bahwa Naga Iblis yang sama dihidupkan kembali,” Kataku.

“Kau tidak pernah tahu apa yang akan terjadi pada dunia ini,” Gumam Kizuna tertekan. 

“Aku terkejut mendengarmu mengatakan itu Kizuna. Kupikir dirimu bisa bergaul dengan siapapun,” Kataku.

“Menurutmu aku ini apa Naofumi? Jujurlah?” Tanyanya. Jika aku menjawab jujur dengan “Boneka Bebal”, dia mungkin akan marah. Aku juga tidak mengejeknya saat memikirkan itu. Senang rasanya memiliki pahlawan seperti Kizuna. Faktanya, dia sangat cocok membawa harapan orang lain.

“Tentara relawan ya? Mungkin ada beberapa Barisan Terdepan Gelombang yang tercampur. Sadeena, Shildina,” Panggilku.

“Kami tahu apa yang kau maksud Naofumi kecil,” Kata Sadeena.

“Tidak masalah!” Tambah Shildina. Paus pembunuh bersaudara bisa—menurut mereka—menemukan para ‘Barisan terdepan’ ini, jadi kami meminta mereka melihat-lihat sukarelawan baru ini. Meski begitu, telah tersebar kabar untuk mencurigai jika ada seseorang dengan gaya “Jenius” gadungan yang memiliki harem wanita. Jadi ini tergantung apakah musuh kita juga menyadarinya.

Jika kita seenaknya saja mulai menambahkan orang ke pasukan kami tanpa memeriksanya, sesuatu seperti hilangnya sabit bisa saja terulang kembali.

L’Arc dan lainnya telah menggunakan diplomasi untuk menyebarkan ke negara lain tentang orang-orang yang telah diberitahu sejak lahir mereka adalah orang jenius—mereka seperti Takt, Kyo dan Seya—dan untuk menyebarkan berita bahwa mereka sangat mungkin menjadi salah satu Barisan Terdepan Gelombang. Bangsa-bangsa lain segera menanggapi, dan jarang memberikan tanggapan positif. Bangsa L’Arc telah mengumpulkan cukup banyak pahlawan, jadi setiap peringatan yang keluar dari sini cenderung dilakukan dengan hati-hati, jika tidak, mereka bisa kehilangan kepercayaan para pahlawan.

Selain itu, hanya sedikit negara yang dengan mudah melepaskan keuntungan yang dapat diberikan oleh salah satu dari para jenius ini. Tentu saja, kami bisa membiarkan hal semacam itu dan kemudian menggunakan drama apapun yang mereka buat sebagai alasan untuk masuk dan campur tangan. Skenario terbaik, kami bahkan mungkin dapat memancing dalang di balik semua ini.

Jika Sadeena dan Shildina benar-benar bisa melihat mereka, maka mungkin ini waktunya untuk berburu para Barisan terdepan Gelombang yang bersembunyi di dunia Kizuna. Dan untuk dunia kami… Sesuatu menggelitik ingatanku. Aku seperti teringat laporan yang mengatakan Takt telah melakukan hal serupa. Mungkin Barisan Terdepan Gelombang juga memiliki kecenderungan untuk saling bertarung.

Kami belum memahami semua itu… Tetapi saat aku melihat kearah Kyo dan Takt, tidak satupun dari mereka yang terlihat seperti tipe yang mau bekerja sama dengan orang lain. Mereka berdua mengira mereka adalah yang terbaik, dan keduanya tidak punya waktu untuk siapapun selain gadis manis. Orang lain yang seperti mereka, mereka menganggapnya sebagai sampah dan segera membunuhnya. Tidak mungkin Barisan Terdepan Gelombang akan bekerja sama jika mereka semua bertindak seperti itu, bahkan jika mereka di pihak yang sama.

Sesuatu masih menggelitik ingatanku di bagian itu… Aku mencoba mengingatnya tetapi tidak bisa. Itu bukanlah masalah untuk saat ini.

Bagaimanapun juga, dalam hal memeriksa tentara relawan semua orang sangat sibuk dengan pekerjaan mereka sendiri, jadi kami tidak memiliki orang untuk menangani tugas tersebut. Itsuki, Rishia, dan Ethnobalt bahkan tidak ada disini; mereka sibuk menerjemahkan teks-teks kuno. Jika terjadi sesuatu disana, S’yne yang telah ikut bersama mereka akan memberitahu kami. Dia tidak benar-benar ingin ikut, tetapi dialah yang dapat bergerak dengan cepat saat dibutuhkan, jadi dia tidak punya pilihan.

Sementara itu, L’Arc dan Therese  telah meninggalkan negara untuk menghadiri rapat yang berkaitan dengan hal-hal seperti Naga Iblis. Naga Iblis sendiri berada di jam pasir naga, mempersiapkan ritual. Beberapa bahan tambahan tambahan tampaknya dibutuhkan. Metodenya mungkin berbeda dengan dunia kami.

Dengan begitu tersisa diriku, Raphtalia, Raph-chan, Chris, Kizuna, Glass, Sadeena, dan Shildina untuk pergi memeriksa tentara relawan. Filo sedang keluar jalan-jalan. Aku pernah melihatnya sekilas sebelumnya, berjalan mengitari parit kastil sambil bersenandung.

“Ara,” Kata Sadeena.

“Kami tentu menemukan beberapa,” Kata Shildina, kedua bersaudari itu menggelengkan kepala dengan sedih.

“Oke. Tunjukkan mereka,” Kataku.

“Yang itu disana. Lalu yang dibelakangnya. Dan orang yang membuat penyesuaian pada sesuatu disana.” Satu demi satu, Sadeena menunjuk mereka.

“Mereka bersalah sampai terbukti tidak bersalah. Mereka cukup baik dengan datang menemui kita, jadi mari kita buat jebakan. Kalian berdua sebaiknya benar tentang ini,” Pintaku.

“Tentu saja,” Jawab Sadeena.

“Tidak diragukan lagi,” Kata Shildina. Kedengarannya benar-benar positif, tetapi aku tetap memandang mereka dengan curiga. Kemudian aku memerintahkan penjaga untuk memilih orang-orang yang telah diidentifikasi. Saat itulah Raphtalia dan Raph-chan menunjuk ke suatu titik di barisan.

“Yang bersembunyi disana, itu—“ Beberapa saat setelah Raphtalia menarik katana-nya, tidak lain dan tidak bukan adalah kakak perempuan S’yne sendiri yang tiba-tiba muncul dari antara kerumunan dengan senyuman di wajahnya. Ini adalah musuh yang menjadi alasan dari semua peningkatan memasak dan Naga Iblis. Itu semua agar kami menjadi cukup kuat untuk mengalahkannya. Ancaman mematikan itu sekarang baru saja berjalan menuju kastil. Salah satu pemimpin musuh seenaknya mondar-mandir di markas utama kami! Keamanan di sekitar sini benar-benar seperti lelucon.

“Wah, wah wah! Aku terkesan, tetapi sekali lagi, aku sudah mengira kau akan menemukanku,” Ejeknya.

“Kau!” Teriakku. Jika dia melepaskan teknik tak dikenalnya pada kami lagi, kami akan sulit menanganinya. Dia benar-benar pintar memilih waktu untuk menyerang juga—tepat disaat keamanan kami paling rendah.

“Seperti yang kudengar Iwatani, gadis tangan kananmu ahli dalam mendeteksi ilusi,” Kata kakak perempuan S’yne saat party yang ia bawa bersamanya menyebar mengelilingi kami. Tentara sukarelawan yang sebenarnya menyadari ada sesuatu yang terjadi kemudian mundur. “Senang bertemu denganmu lagi! Bagaimana kabarmu, aku hanya mampir untuk bersenang-senang.”

“Untuk bersenang-senang? Kau bercanda?” Aku mengamuk.

“Oh bukannya aku tidak mengatakan bahwa aku bercanda…” Jawabnya mengejek.

“Jadi ini orang-orangnya kan? Orang-orang yang memiliki Senjata Suci dan pemegang Vassal weapon?” Kata salah satu anak buahnya. Itu adalah pria yang berdiri di samping kakak perempuan S’yne, memberikan perasaan yang mirip Kyo, Takt, Miyaji, dan Seya… Yah pada dasarnya mereka semua adalah Barisan Terdepan Gelombang. Kedengarannya dia juga memandang rendah kami. Mengapa aku merasa kami baru saja menghadapi Enemy of the Week selanjutnya?

Aku agak muak sekarang. Mereka pasti memiliki cukup stok orang-orang semacam ini untuk keluar satu persatu.

“Ini bos barumu? Lupakan dia. Dimana Bitch?” Tanyaku.

“Ya, dia bosku,” Jawab kakak S’yne sambil mengerutkan alisnya dan menjentikkan jarinya dengan cara yang tidak akan terlihat oleh lelaki itu. Sepertinya dia ingin aku diam. Namun dari pertanyaanku seorang wanita muncul di belakang Tuan Enemy of the Week. 

<Ini.. Panggilan Naofumi seperti biasanya yak... wkwkwk.>

“Kau menggunakan nama itu lagi! Sudah kukatakan padamu bukan? Yang dia lakukan hanya menghina Nona Malty! Tidak bisa dimaafkan!” Kata wanita itu.

“Dia pasti sangat buruk hingga kau berkata seperti itu,” Si Enemy of the Week berkomentar. Aku yakin pernah melihat wanita ini sebelumnya di suatu tempat, tetapi aku tidak bisa mengingatnya. Aku memiringkan kepalaku kesamping, menyipitkan mata, dan dia mulai meneriakiku, kemarahan dan rasa jijik terlihat sepenuhnya.

“Aku mantan sekutu Pahlawan Tombak! Aku bukan Elena. Aku yang satunya!” Teriaknya. Aku masih bingung sejenak, tapi ya, ada seseorang yang mirip dengannya, selalu disisi Bitch. Dia memang terlihat mirip. Oke misteri terpecahkan. Aku bahkan belum tahu namanya. Aku hanya mengenalnya sebagai “Wanita B”, seseorang di balik layar.

Mungkin Elena adalah Wanita B. Aku belum memutuskan dengan pasti, dan sekarang aku benar-benar lupa.

“Apa? Kau terlihat benar-benar melupakanku!” Seru wanita itu.

“Bagaimana jika aku memberitahumu bahwa itulah yang terjadi?” Kataku.

“Apa?! Jika bukan karenamu, Nona Malty tidak akan menderita! Dasar hewan yang tidak manusiawi!” Teriak wanita itu.

“Terserah. Yang kudengar darimu dan Bitch adalah lolongan anjing yang kalah. Menggonggong lah anjing,” Ejekku.

“Dasar iblis! Aku akan menyingkirkanmu, aku bersumpah!” Dia mengamuk. Aku sama sekali tidak peduli. Namun semakin banyak dia berbicara, semakin cocok dia dengan gelar “Bitch II”. Dia tidak benar-benar menonjol sebelumnya, mungkin karena si Bitch yang selalu didepan.

“Sepertinya kau juga memiliki suatu ikatan dengan Bitch. Kau menghormatinya bukan?” Tanyaku. Itu sedikit mengejutkan bagiku bahwa ada orang yang bisa bergaul dengan Bitch itu. Bahkan Elena hanya bekerja sama dengannya demi keuntungan belaka.

“…Tentu saja begitu!” Seru Wanita B. Namun ada jeda disana. Dia perlu memikirkan jawabannya. Dia melanjutkan. “Kalau saja kau tidak muncul! Andai saja kau tidak pernah muncul, kondisi bahagia kami bisa berlanjut selamanya!”

“Aku sudah mendengar semua itu sebelumnya, jujur saja. Jadi? Dimana Bitch yang sebenarnya?” Tanyaku. Dia sepertinya tidak ada disini. Jika dia bersembunyi diantara para sukarelawan, maka aku berharap bisa menghabisinya untuk selamanya, tetapi aku tidak melihatnya disini. Dia tampaknya tidak menyembunyikan dirinya diantara kerumunan.

“Dia sedang memulihkan diri dari luka yang kau berikan!” Teriak Bitch II.

“Memulihkan diri ya? Kedengarannya menyenangkan. Sayang sekali kau tidak dapat ‘memulihkan diri’ dengannya,” Balasku. Ucapanku tampaknya membuatnya marah. Wanita B mulai bergetar kerana marah, wajahnya merah padam.

“Diam! Kaulah yang menyebabkan semua masalah ini! Kau adalah parasit yang merusak dunia ini!” Teriaknya.

“Tentu kau tidak membicarakan dirimu sendiri kan? Kau adalah parasit, sampah dunia ini, yang menempel pada seseorang yang memiliki kekuatan dan mendapatkan makanan darinya,” Ejekku.

“Aku sekali lagi mengerti mengapa kau dipilih sebagai Pahlawan Cermin,” Kata Glass menganggukan kepala. “Kau hanya ‘memantulkan’ kembali apa yang dia katakan.” Kuharap aku bisa mendapatkan dukungan disini, bukannya penghinaan. Kakak S’yne mengabaikan Wanita B yang berteriak dan berkata.

 “Wah, wah wah,” Katanya. “Memang, dia telah melalui banyak hal dan sedang memulihkan diri saat ini.”

“Lebih baik kau menyingkirkannya secepat mungkin. Sejujurnya tidak ada yang baik tentang dirinya sama sekali. Itu akan menguntungkan dunia jika kau membunuhnya begitu saja,” Kataku, berbicara langsung dari hati sebisaku. Si Bitch adalah wanita yang membuatmu benar-benar merasa ada beberapa orang yang lebih baik mati. Tidak mungkin dia bisa membawa manfaat apapun di dunia ini.

Kemudian kakak perempuan S’yne melirik Wanita B dengan pandangan meremehkan sebelum menatap kami seolah-olah tidak ada yang terjadi.

 “Kami tidak bisa melakukan itu. Di dunia pemimpin agung kami, kami memiliki pemegang senjata suci terakhir yang ditundukkan dan ditawan. Namun selama gelombang terjadi, para teroris itu hampir membunuh pemegang senjata tersebut, yang berarti dunia akan dihancurkan oleh gelombang. Ketika hal ini terjadi, kami kebetulan bertemu dengan teman lamamu dan sekutunya, lalu mereka membantu membalikkan keadaan tepat waktu. Itu sebabnya dia mendapat bantuan semacam itu,” Jelas Kakak S’yne, dengan penjelasan yang rumit seperti biasanya. Hal yang paling mengejutkanku tentang informasi ini adalah bahwa pasukan kakak perempuan S’yne juga menghadapi keadaan yang mereka anggap berbahaya. Aku benar-benar berharap mereka dimusnahkan begitu saja. “Ini terjadi sebelum aku bertemu denganmu, Iwatani,” Kata kakak perempuan S’yne.

“Apa yang kau bicarakan?” Si Enemy of the Week memelototiku. Mungkin dia merasa sedikit terabaikan dan tidak dipedulikan.

“Lebih baik kau tidak menganggap orang-orang ini temanmu,” Kataku. “mereka mengkhususkan diri dalam pengkhianatan.”

“Hah, kau pasti bercanda! Mereka percaya padaku! Mereka tidak akan pernah melakukan hal itu padaku!” Balasnya.

“Tentu saja tidak akan,” Kata kakak S’yne yang licik.

“Tidak akan pernah.” Wanita B yang berisik sekarang mulai menunjukkan keseksiannya, mencoba menempel kepada Enemy of the Week dan memeluknya... Cukup dekat dengan tubuhnya juga. Bicara tentang “Daya tarik seks”. Si Enemy of the Week berpura-pura tetap tenang, tetapi matanya tertuju pada payudaranya, dan bagian bawah tubuhnya. Jelas bahwa dia telah berada dibawah kendali keduanya.

Namun aku merasa heran, apakah mereka tidak merasa tertekan karena memiliki hubungan intim diantara rekan mereka sendiri.

“Raphtalia kecil! tunjukkan pada mereka bahwa kita juga memiliki hal semacam itu juga!” Teriak Sadeena.

“Benar. Tunjukkan pada mereka!” Tambah Shildina.

“Ah, yah... Oke,” Kata Raphtalia tidak yakin. Paus pembunuh bersaudari terus mencoba memancing Raphtalia, mencoba membuatku bertingkah seperti mereka. Sekarang aku mulai merasa tertekan.

“Kau benar-benar menghilangkan ketegangan situasi saat ini!” Kataku mencaci mereka.

“Hah. Memamerkan haremmu, kan? Tidak enak dipandang,” Kata Enemy of the Week. Dia dengan cepat memahaminya, setidaknya dengan mata yang tajam. Tetapi dia sendiri juga sama—dia sendiri dikelilingi oleh banyak wanita!

“Kau tidak harus ikut bermain Raphtalia,” Kataku. “Buatlah komentar pedas seperti biasanya!” Terjerat dalam kebodohan gila dari Paus Pembunuh Bersaudari akan benar-benar merusak reputasi Raphtalia. Aku menjadi sedikit lebih toleran setelah keinginan terakhir Atla tetapi aku tetap tidak akan bermain-main dengan semua hal mesum semacam ini.

“Oke,” Kata Raphtalia sambil terlihat bingung. Itu membuatku semakin tertekan.

“Kau tidak peduli dengan hal-hal mesum bukan? Aku bersimpati,” Kata Glass mencoba terlibat karena suatu alasan.

“Aku mulai merasa kasihan denganmu, Naofumi,” Kata Kizuna.

“Dia mungkin mengira kalian berdua termasuk dalam ‘harem’ku.” Kataku.

“Aku benar-benar tidak suka itu,” Kata Glass. “Tidak, Aku sama sekali tidak suka itu.” Aku tidak yakin mengapa dia mengatakannya tiga kali, tetapi aku juga tidak menyukainya. Hanya sekadar catatan.

“Naofumi adalah teman dan kawan, tetapi kami tidak seperti itu!” Balas Kizuna. Aku merasa heran apakah dia benar-benar memahami situasinya. Dia adalah orang yang tidak akan mengerti jika tidak kau katakan secara langsung.

“Sayang sekali kita tidak memiliki Fohl disini. Bahkan L’Arc akan berguna,” Kataku. Dengan mereka yang bercampur mungkin akan sedikit mencegahnya terlihat seperti harem.

“Naofumi… Bahkan jika kita memiliki beberapa pria, itu mungkin saja hanya akan memberi mereka beberapa pemikiran berbeda. Seperti…Menyukai laki-laki…?” Kata Kizuna. Kedengarannya apapun komposisi partynya mereka akan menganggapnya sebagai hubungan mesum dengan diriku di pusatnya. Aku lebih baik mengelilingi diriku dengan monster.

Lalu aku berpikir bahwa Naga Iblis mungkin akan menikmati itu. Terlalu banyak kesalahpahaman disini.

“Apa yang kau inginkan?!” Teriakku. Tetap saja kami telah bergurau selama beberapa saat dan S’yne masih belum muncul.

“Oh, S’yne tidak bisa membantumu sekarang,” Kata kakak perempuan S’yne sambil mengelus rantainya. Dia pasti memperhatikanku melihat sekeliling. “Kami mengganggu kemampuannya.”

“Jamming ya?” Kataku. 
<TLN: Jamming adalah skill yang betujuan untuk menghambat sesuatu/seseorang.>

“Kami juga mengetahui kelemahan skill transportasimu juga,” Kata kakak perempuan S’yne. “Kau tidak dapat menggunakannya jika area disekitarnya telah diselubungi oleh sihir atau semacamnya.” Dia benar-benar mengetahui kelemahan kami. Ini semua sangat menyebalkan. Aku bisa merasakan asam lambungku mendidih di dalam perutku. “Lalu untuk alat transportasi di dunia ini. Kau perlu berinteraksi dengan jam pasir naga untuk membawa mereka kemari, dan apakah kau benar-benar punya waktu untuk memanggil bala bantuan?”

“Mungkinkah kau melupakan skill Transportasiku?” Kataku. Aku memiliki Transport Mirror dan Movement Mirror di saku belakangku dan dapat dengan mudah membawa beberapa sekutu menggunakannya.

“Tapi kau mengerti apa yang akan terjadi disini jika kau melarikan diri, kan? Iwatani, menurutku, kau perlu menggunakan skill itu untuk bepergian terlebih dahulu sebelum kau bisa membawa siapapun kembali bersamamu, kan?” Cibirnya. Mendengar itu aku mendengus. Itu adalah pengamatan yang sangat tepat dan menyakitkan. Dia bukan hanya wanita bodoh. Dia lebih pintar dari Bitch, itu pasti.

“Bahkan jika kau lolos, kami bisa pergi begitu saja. Menjadi pihak yang menyerang itu sangat mudah. Terakhir kali, kau mengalahkan salah satu dari kami. Itu jelas membuat kami ingin melawan balik,” Katanya.

“Aku sudah muak denganmu,” Kataku. Dia melemparkan setiap trik dalam buku kepada kami. Tepat ketika pertahanan kami juga paling lemah... Itu semakin jelas bahwa dia memiliki mata-mata yang perlu dikhawatirkan.

“Jadi itu kakak perempuan S’yne yang sering kudengar?” Tanya Kizuna.

“Benar. Kau pasti pahlawan berburu. Kurasa aku lebih memilihmu saat masih menjadi patung,” Kata kakak perempuan S’yne. Mereka berdua saling bertatap mata sejenak. Mereka berdua terlihat sangat mengerikan.

“Kau beruntung. Jika gelombang yang terjadi terhubung dengan dunia pemimpin agung kami, kami berencana menghancurkan kalian. Itu adalah kekurangan dari sistem ini; itulah satu-satunya cara mendapatkan hadiah karena telah menghancurkan dunia,” Jelas Kakak perempuan S’yne. Aku pernah mendengar pembicaraan tentang menghancurkan dunia sebelumnya, seingatku.  Namun aku tidak pernah ingat mengenai masalah hadiah itu.

“Memang aku sangat beruntung,” Kata Kizuna.

“Itu akan menjadi... sangat buruk,” Kata Glass. Dia bisa mengatakan itu lagi, tetapi aku hampir tidak bisa membayangkan seperti apa dunia yang dihancurkan.

“Itu adalah pemandangan yang menakjubkan,” Kata kakak perempuan S’yne tersebut. “Matahari tiba-tiba menghilang dan semuanya berubah menjadi dataran tandus yang tidak bernyawa. Terkadang semuanya hancur menjadi debu. Semua kehidupan di dunia itu layu dan mati. Semuanya.” Aku juga tidak perlu mendengar cerita kiamat darinya.

“Kizuna, kau harus mundur,” Kata Glass. “Jika kau mati, ini semua berakhir.”

“Ara! Saran yang bagus. Kami tidak akan pernah melakukan itu tanpa gelombang. Mengapa kami ingin menghancurkan dunia ini?” Tanya kakak perempuan S’yne.

“Apa yang kau bicarakan? Aku tidak bisa memahamimu,” Kata Si Enemy of the Week mengerutkan alisnya.

“Kami berbicara dalam bahasa yang hanya mereka ketahui,” Jawab kakak perempuan S’yne dengan sedikit pengkhianatan didalam suaranya, membelai batu permata di rantainya lagi. “Aku memberitahu mereka untuk berhenti menyebarkan berita tentang gelombang yang menghancurkan dunia.” Sepertinya dia bisa mematikan fungsi terjemahan di senjatanya dan menggunakan kemampuan itu untuk menyebarkan kebohongan tentang kami!

“Aku mengerti. Gelombang benar-benar tidak sebegitu menakutkan, bukan? Padahal itu cukup berguna untuk membuat kita lebih kuat,” Balas si Enemy of the Week. Dia sama sekali tidak melihat ancaman pada gelombang, itu sudah jelas. Tidak heran dia sama sekali tidak ingin mendengarkan kami. tidak ada gunanya mencoba dan menjelaskan banyak hal padanya.

Ada begitu banyak orang di dunia ini, namun kakak perempuan S’yne dan pasukannya mampu menemukan Barisan terdepan Gelombang ini dengan mudah. Mungkin mereka memiliki kemampuan yang mirip dengan Sadeena dan Shildina.

“Kau adalah musuh besar raja L’Arc Berg! Mengalahkanmu akan memberi kami hadiah besar!” Teriak salah satu tentara relawan, dan sekelompok dari mereka mengarahkan senjata kepada Enemy of the Week. Memilih untuk bergantung pada tentara relawan mungkin akan menjadi ide yang bodoh… Tetapi ini adalah kakak perempuan S’yne yang sedang kami bicarakan. Kami tidak bisa melepaskan kewaspadaan kami.

‘Kau akan menjadi hadiah yang sempurna untuk raja kami! Angkat tangan kalian, biarkan kami menahanmu! Demi kepentingan kami sendiri!” seorang relawan lainnya berteriak.

“Tunggu! Kalian tidak bisa menangani—“ Teriak Kizuna.

“Tunggu! Itu bukan musuh yang kalian bisa—“ Teriakku. Para relawan tidak mempedulikannya dan memulai serangan pada enemy of the Week. Dua orang lainnya yang dilihat Sadeena dan Shildina, telah mundur dan berpura-pura menjadi orang normal.

“Bah! Anjing yang menyedihkan, hanya bisa bertarung dalam kelompok! Ketahuilah tempat kalian!” Enemy of the Week mengangkat tangannya dan dinding tembus pandang muncul, menjebak tentara relawan yang berkerumun ke arahnya.

Dindingnya berbentuk kubus, dengan lubang di tengah tempat Enemy of the Week dan partynya berada. Para prajurit yang terkurung berteriak. 
<TLN: Aaowkowakowk *abaikan ini*>

“Apa-apaan ini?!”

“Ini seperti dinding penghalang...”

“Sial! Apa ini? Sangat keras!” Para relawan terlihat bingung ketika mereka mencoba menghancurkan temboknya, tetapi tidak berhasil. Kemudian sesuatu seperti lantai transparan muncul dari bawah kaki Enemy of the Week, mengangkat musuh kami ke tempat yang lebih menguntungkan dimana mereka dapat memandang rendah kami.

“Ini untuk membela diri,” Serunya. “Kalian menyerang kami, dan kalian akan membayarnya dengan nyawa kalian!” Dia mengencangkan tinjunya di udara, dan kemudian dinding yang dia buat menyusut, dengan para relawan yang terjebak didalamnya. Aku pernah melihat serangan semacam ini, tetapi hanya dimanga—atau film. Alat “Pemadat Sampah”. Yang berada didalamnya akan ditekan dan diperas. Pahlawan biasanya dapat keluar dari situ. Aku tidak menyangka melihat seseorang benar-benar menggunakannya.

“Ayo,” Kataku. “Kita harus mengeluarkan mereka!”

“Oke!” Kata Raphtalia.

“Aku tidak mengharapkan pertempuran secepat ini! Aku belum benar-benar siap!” Kata Kizuna.

“Kau akan baik-baik saja. Kita hanya harus melakukannya,” Kata Glass. Kizuna mengeluarkan Ofuda dan memanggil Chris, sementara Raphtalia dan Glass melompat ke dinding... Penghalang masih menjepit para relawan.

“Formation one, Formation two: Glass Shield!” Teriakku menempatkan Glass Shield dalam penghalang untuk memberikan perlindungan. Dengan suara gesekan, dinding berhenti menyusut.

“Hah? Jangan menghalangiku! Mereka yang berani menyerangku tidak punya hak untuk hidup,” Kata Enemy of the Week.

“Maaf mengatakannya, tetapi siapapun yang akan menyerangmu adalah sekutuku. Aku tidak bisa membiarkan orang baik ini mati. Ayolah! Beraksi!” Teriakku.

“Aku bersamamu! Raph-chan!” Panggil Raphtalia.

“Aku juga! Chris, pinjamkan aku siripmu!” Panggil Glass. Kedua makhluk imut itu menjawab serempak, dan dengan Raph-chan di bahu Raphtalia dan Chris di bahu Glass, mereka mulai menyerang penghalang yang dibuat Enemy of the Week.

“Dream Illusion: Mist Single Strike!” Raphtalia melepaskan Mist Single Strike yang diselimuti ilusi berulang kali.

“Circle Dance Destruction Formation: Frozen Turtle Carapace Cracker!” Glass melepaskan skill kombinasi yang mengabaikan pertahanan dengan tembakan sihir es.  Dengan mengubah Mist Single Strike – yang biasanya hanya satu tebasan—menjadi skill kombinasi, Raphtalia telah memiliki kemampuan untuk melepaskan banyak serangan. Sedangkan untuk Glass, serangannya memiliki sifat untuk memperlambat musuh dan juga terkadang mengubahnya menjadi es. Keduanya benar-benar memiliki serangan kecil yang ganas, dan itu sebagian besar berkat Naga Iblis.

Serangan yang dilakukan Raphtalia dan Glass hampir tidak berhasil membuka lubang di permukaan penghalang.

“Benda ini keras,” Kata Glass.

“Memang. Tetapi akhirnya kita bisa menghancurkannya! Cepat keluar dari sana!” Teriak Raphtalia.

“Oh, astaga! Aku tidak mengizinkan itu!” Teriak si Enemy of the Week, menggunakan kekuatannya untuk menutup lubang yang dibuka oleh kedua anggota partyku. Lubang di penghalang itu secara bertahap menutup, berubah kebentuk semula.

“Apakah menurutmu kami akan membiarkanmu melakukan itu?” Teriakku. Aku lalu menggunakan Float Mirror untuk memblokir lubang yang tertutup.

“Ayo keluar dari sana!” Teriak Kizuna. Tentara relawan itu menjawab dengan sorak-sorai dan mulai melarikan diri dari lubang.

“Kalian hanya menghalangi kami! Mundur!” Teriakku. Mereka mungkin bukan warga sipil biasa, tetapi mengingat apa yang baru saja terjadi, kami hampir tidak dapat mengandalkan mereka dalam pertempuran. Jika kami harus terus menyelamatkan mereka, kami tidak akan pernah bisa menyelesaikan pertempuran. Tanpa kehadiran mereka adalah solusi terbaik. Memahami kata-kataku, para relawan dengan cepat mundur.

Itu menciptakan masalah lain. Dua Barisan Terdepan Gelombang lainnya yang dilihat Sadeena dan Shildina telah menggunakan keributan ini kabur, jadi aku kehilangan jejak mereka. Jika mereka kembali, kedua bersaudari itu akan menemukan mereka lagi. Itu yang terbaik yang bisa kulakukan sekarang.

“Hah! Sepertinya yang bisa kau lakukan hanyalah bertahan,” Teriak enemy of the Week merendahkan kami. Dia hanya mempermalukan dirinya sendiri. Serangan kami akan segera dimulai.

“Jangan lupakan kami,” Kata Sadeena, mulai merapal dengan sebuah batu permata di satu tangan.

“Itu akan menjadi kesalahan,” Tambah Shildina, mengeluarkan Ofuda dan mantra sihir.

“Aku akan menunjukkan hasil dari latihanku baru-baru ini! Ini adalah sihir yang aku pelajari dari Therese kecil, yang disusun ulang menggunakan Way of Dragon Vein! Rasakanlah mantra sihir dengan metode yang sama seperti yang digunakan Naofumi kecil!” Teriak Sadeena. Bahkan selama penjelasannya yang bertele-tele, aksesori batu permatanya berkilau terang, dan kemudian mengeluarkan sihir. “Jewel Aqua Blast!”

Sementara itu Shildina sepertinya telah menguasai perapalan mantra menggunakan Ofuda.

“Sekarang aku memerintahkanmu. Ofuda! Tanggapi kata-kataku! Potong musuh ini hingga berkeping-keping! Wind Weasels! Saat Sadeena memanggil bongkahan es yang sangat besar, Shildina menciptakan bilah dari udara. Semua serangan mereka mengarah langsung menuju Enemy of the Week, kakak perempuan S’yne dan Wanita B.

“Apa?! Tetapi itu serangan yang menyedihkan,” Enemy of the Week membuat penghalang untuk melindungi dirinya dan sekutunya dari sihir kedua Paus Pembunuh Bersaudari. Sihir itu menabrak penghalangnya dan menghilang tanpa bisa menembusnya. Aku sedikit berharap itu  akan menerobosnya.

“Ara. Itu sangat keras,” Kata Sadeena.

“Kami berhasil memotongnya sedikit dengan kekuatan kehidupan..” Kata Raphtalia.

“Memang awalnya kupikir mudah untuk dihancurkan, tetapi itu tidak terlalu efektif,” Tambah Glass, semua orang mengatakan pemikiran mereka tentang masalah penghalang baru ini. Sebuah penghalang yang bahkan kekuatan kehidupan tidak dapat menghancurkan sepenuhnya. Pasti ada semacam trik dibalik semua ini.

“Oh wow! Kau sangat keren! Cepat dan bunuh Raja Iblis Perisai! Dia disana!”

“Aku ingin melihat darah berhamburan!”

“Aku sungguh terkesan!”

Para wanita Enemy of the Week semuanya berteriak. Aku merasa heran bagaimana dia tidak malu, memiliki wanita seperti itu yang mengikutinya. Kakak perempuan S’yne tetap diam. Sepertinya dia juga tidak akan serius melawan kami kali ini. Aku tidak yakin apakah itu keberuntungan atau tidak. Jika dia serius, aku benar-benar tidak yakin kami bisa menang. Jika memungkinkan aku ingin membuat mereka terikat—seperti terakhir kali—dan mengusir mereka dari sini.

Jika kami mencoba melarikan diri sekarang, sudah jelas bahwa negara L’Arc akan dikuasai. Itu tidak hanya akan menghancurkan basis operasi kami, tetapi tekanan yang sudah kami rasakan dari negara-negara sekitar akan semakin kuat. Kami tidak dapat melarikan diri.

“Stardust Blade!” Raphtalia meluncurkan serangan jarak jauh kepada Enemy of the Week dan partynya, tetapi serangan itu tidak mampu menembus penghalang.

“Hah! Seolah-olah aku akan membiarkan serangan itu lewat,” Cemoohnya.

“Aku menambahkan lebih banyak kekuatan kehidupan dan memasukkannya ke dalam Point of Focus, dan itu masih belum cukup!” Ratap Raphtalia. Aku mulai berpikir penghalang ini didasarkan pada beberapa faktor selain hanya daya tahan murni. Aku harus memikirkan cara untuk menembusnya.

“Hah! Matilah!” Saat Enemy of the Week berteriak, percikan api tiba-tiba tersebar di sekitar Stardust Mirrorku. Dari segi posisi, sepertinya dia membidikkan sesuatu ke leherku.

“Apa? Aku tidak bisa mengeluarkannya di dalam penghalang? Sungguh menyebalkan!” Katanya. Berdasarkan serangan yang baru saja dia gunakan, sepertinya dia bisa menggunakan penghalang untuk melakukan serangan pemotongan. Semuanya masuk akal sejauh ini, lalu; sepertinya kekuatan utama penghalang tersebut adalah untuk menyerang.

“Raphtalia, Glass, penghalangnya mungkin terlihat seperti untuk bertahan, tetapi sebenarnya itu digunakan untuk serangan. Saat seranganmu saling berbenturan, kekuatan kehidupan mungkin membuat perbedaan,” Kataku.

“Baiklah! Aku akan mencobanya!” Kata Raphtalia.

“Oke,” Tegas Glass.

“Hei... Aku juga tidak bisa hanya berdiam diri dan menonton,” Kata kakak perempuan S’yne, berbicara tanpa peduli dengan situasinya, dan kemudian mengeluarkan... sesuatu. Sesuatu yang tampak seperti bola bundar, yang kemudian dia lempar. Sesuatu yang lain muncul dari dalam. Itu adalah sesuatu yang telah disatukan dari tubuh singa dan kepala sapi. Setelah diperhatikan secara seksama, aku melihat ada batang baja seperti penutup mata, dengan dua cahaya merah yang mirip seperti mata. Area dadanya juga ditutupi oleh armor metal serupa. Nama makhluk itu... Artificial Behemoth. Binatang buas itu menggeram, mengeluarkan awan nafas seperti miasma saat mendarat. Ia melihat sekeliling dan segera mengarahkan pandangannya pada kami. 
<TLN: Miasma=Polusi, lebih jelasnya ke wikipedia Teori Miasma>

“Sekarang, habisi mereka!” Perintah kakak perempuan S’yne. Makhluk buas itu langsung menerimanya, memancarkan niat membunuh dari seekor hewan buas, saat ia mendekat ke arah kami dengan geraman yang jauh lebih antusias dari sebelumnya. Beberapa saat berikutnya, ia melompat ke arah kami! Hewan ini cepat!

“Formation One, Formation Two, Formation Three: Glass Shield!” Teriakku, dengan cepat memasang beberapa Glass Shield saat melompat kedepan untuk melindungi Raphtalia dan Glass. Namun, Artifcial Behemoth mengabaikannya sepenuhnya, menghancurkan semua pertahananku dan melompat langsung ke arahku. Dia terus saja menghancurkan bahkan Stardust Mirrorku dengan sekejap.

Kami bertiga tersentak dan mengumpat saat ia mendekat. Dia sangat cepat sehingga kami tidak bisa mengikuti. Dan pasti kami tidak bisa bereaksi tepat waktu. Aku bisa melihatnya datang, tetapi tubuhku tidak merespon! Aku menggunakan kekuatan kehidupan untuk mendorong tubuhku hingga batasnya dan aku masih terlalu lambat.

Kami terlempar, terbang di udara, tetapi sebelum kami menghantam dinding… Kami melayang di udara. Itu adalah perasaan yang ringan dan lembut.

“Lihatlah kalian. Kami meninggalkanmu sendirian beberapa menit dan kalian terlibat dalam semua masalah ini.”

“Master, apa kau baik-baik saja?”




TL: Hantu
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar