Selasa, 22 Oktober 2019

Death March kara Hajimaru Isekai Kyousoukyoku Bahasa Indonesia : Chapter 17-37. Gerbang Neraka

Chapter 17-37. Gerbang Neraka


Satou di sini. Aku percaya satu-satunya cara untuk melewati keadaan yang tidak terduga adalah dengan memiliki pengalaman yang cukup, atau dengan memiliki panduan yang menjelaskan metode untuk mengatasi situasi apa pun. Menurut pendapatku, kemampuan yang tiba-tiba muncul dan mampu mengatasi setiap masalah hanya ada dalam cerita fiksi.



"Netherworld merambahi dunia !? Kedengarannya sangat buruk!"
<TLN : Netherworld = Dunia Neraka>

Arisa berteriak keras ketika dia mendengar ramalan Dewa Tenion.

"Jangan khawatir. Aku tidak akan membiarkan dunia manusia menyatu dengan Netherworld."

Ini seperti jaringan kanker ganas.
Kita hanya harus menghilangkannya dengan operasi secepatnya.

"Kita di sini untuk menutup gerbang yang terhubung dengan Netherworld, tujuan kita tetap tidak berubah."

Aku kira bukan menyegel, lebih seperti memutuskannya.
Aku belum pernah mengujinya, tetapi dari pengalamanku melintasi dunia paralel, aku percaya itu bisa dilakukan.

"Itu poin yang bagus! Ayo kita lakukan, Red (Arisa-chan)!"
"Baiklah! Sudah waktunya untuk menyelamatkan seluruh dunia!"

Arisa mengangkat tinjunya untuk membalas Hikaru.
Dia heroik seperti biasanya.

"Baiklah kalau begitu, ayo kita naikkan sedikit tempo-nya. Kalian ikut?"
"Dimengerti."

Setelah mengangguk padaku, Liza menoleh ke arah para gadis.

"Ayo, Yellow (Pochi), Pink (Tama), White (Nana)."
"Roger nanodesu!"
"Aye aye sir ~?"
"Ya Oranye (Liza)!"

Anggota Golden Armor melanjutkan untuk membantu anggota silver armor memusnahkan serbuan monster.

"Gerbang Neraka akan terlihat setelah kita keluar dari gua di sana!"

Aku mengatakan kepada gadis-gadis sambil mendukung mereka dengan magic dari garis belakang.
Hanya ada beberapa monster di depan Gerbang Neraka - Oh? Ada beberapa demon sekarang.

Aku melihat Menu untuk mengkonfirmasi identitas mereka.

Pengguna Skill Khusus?

--Dan level mereka sangat tinggi!

Tepat ketika aku menutup Menu, aku melihat gadis-gadis bergegas pergi ke gua.

--Oh tidak.

Sesaat kemudian, kilatan cahaya yang cukup kuat untuk menguap orichalcum membutakan penglihatanku.



"...Master."
"Kau baik-baik saja, Nana!"
"Ya, Master. Berhasil mengerahkan Paladin Kingdom. Karena telah kelebihan beban oleh serangan dari unit musuh, aku memerlukan cooldown untuk sementara waktu, jadi aku melaporkan."

Itu akan menjadi bencana jika aku terlambat menteleport gadis-gadis dengan magic space.
Aku berhasil tepat waktu berkat bantuan darurat dari [Paladin Kingdom] Nana.

"Nyu!"
"Dia datang nodesu!"

Dua demon memotong sisa-sisa Paladin Kingdom saat mereka melompat keluar dari ledakan.
Keduanya memegang great sword berwarna ungu.
Salah satunya adalah pengguna pedang ganda, sementara yang satunya memiliki perisai di salah satu tangannya.

Aku bergegas menuju ke depan dua demon tersebut menggunakan Ground Shrink, menyergap mereka dengan holy sword buatanku sendiri di kedua tangan.

Tiga bilah pedang yang datang adalah serangan dari pengguna perisai. Aku menangkis tebasan supersonik dengan holy sword di tangan kananku. Sementara itu, demon pengguna pedang ganda datang menebas secara diagonal. Seperti yang direncanakan. Aku memblokirnya dengan holy sword di sebelah kiriku - geh, holy swordku terpotong?
Aku membungkukkan tubuhku ke belakang untuk menghindari pengguna pedang ganda, dan kemudian meledakkannya dengan [Explosion] tanpa chant sebelum bisa pulih - cih, pengguna perisai memblokirnya. Dan mereka tidak terluka.
<TLN : Explosion = Ledakan>

Hujan cahaya biru mengalir ke atas pengguna pedang ganda yang mendekat. Ini pemboman Lulu.
Pengguna pedang ganda menghindar dari semua hyper accelerated bullet yang seharusnya tidak bisa dihindari. Tidak, bukan itu. Lintasan pelurunya bergeser. Seolah-olah peluru itu sendiri menghindari demon.
<TLN : Hyper accelerated bullet = Peluru yang dipercepat>

"- Skill Meiko?"

Aku bisa mendengar suara Lady Ringrande dalam gerakan lambat dari belakang, mungkin karena proses pikiranku telah memasuki keadaan dipercepat.

Pengguna pedang ganda mendekatiku. Aku menangkis tebasan yang datang dari kanan atas, dan menggeser tubuhku untuk menghindari tebasan horizontal yang datang dari kiri. Cepat. Pedang kanan sudah kembali. Aku mengorbankan holy swordku untuk menangkal serangan dan mengenakan armor mana untuk memblokir dorongan dari pengguna perisai di sampingku - itu tertembus? Aku segera membuang armor mana, mendorong balik pengguna perisai dengan gelombang kejut yang dihasilkan.

Kemudian aku menggunakan Ground Shrink untuk menghindari pengguna pedang ganda yang memanfaatkan kesempatan itu untuk mendekatiku.

"--Master."

Rencana Arisa dikirimkan kepadaku melalui Familiar Link.
Aku membuat ledakan menggunakan [Explosion] tanpa chant pada jarak nol, sebelum mundur kembali menggunakan Ground Shrink di antara ledakan.

Tepat setelah itu, magic lesser anti-dewa Arisa dan Hikaru terlihat.
Cahaya intens dan suara menderu menghasilkan awan debu yang menutupi area tersebut.
<TLN : Lesser anti-dewa = Magic anti-dewa versi rendah>

"Hehheenda. Khau lupa melawan kita juga."
"Ichirou-nii, apa kau terluka?"

- Crisis Perception.

Demon pengguna pedang ganda melompat keluar dari cahaya tersebut.
Sepertinya pengguna perisai berhasil memblokir magic lesser anti-dewa.

Unique Skill benar-benar tidak adil, bukan?
<TLN : Hmm? Kayaknya dirimu gak pantes bilang gitu satou :v>

"Pochi tidak akan membiarkanmu nodesu!"
"Nin nin ~"

Pochi dan Tama mencegat pengguna pedang ganda.

Pengguna pedang ganda menghindar dari dragon fang sword keduanya dengan gerakan aneh.

"- itu pasti Skill Meiko."

Bacaan AR menunjukkan Unique Skill demon pengguna pedang ganda. [Absolute Slash], [Absolute Avoidance], [Future Prediction] and [Create Weapon].
<TLN : Absolute Slash = Tebasan Absolut, Avoidance = Penghindaran, Future Prediction = Memprediksi Masa Depan, Create Weapon = Pembuatan Senjata>

Nama-nama skillnya tidak sama persis dengan Unique skill Meiko, tetapi efeknya sangat mirip.

"Master!"

Dari luar angka yang ditampilkan dalam pembacaan AR-ku, pengguna perisai memotong awan debu saat melompat keluar.
Anehnya, dia masih bisa bergerak bahkan setelah menerima serangan langsung dari magic anti-dewa Arisa dan Hikaru. Dia mendapatkan beberapa luka, tetapi sudah disembuhkan pada tingkat yang luar biasa.

"Aku tidak akan membiarkanmu!"

Liza bergegas ke sebelah pengguna perisai dengan kecepatan luar biasa.
Pengguna perisai itu menyerah mencoba untuk menjangkauku, sebaliknya membalikkan perisai ke arah Liza.

Magic spear Douma dihentikan oleh perisai tepat saat great sword pengguna perisai itu mendekati Liza.
Liza dengan cepat menarik kembali tombaknya dan dengan cepat menusukkan great sword itu.

Sepertinya sudah menghabiskan semua keberuntungannya untuk mengekspos sisi tanpa tamengnya kepadaku.

--Photon Laser.

Sebuah perisai yang dibalut cahaya ungu terbentuk di sisi demon, lapisan cahaya ungu menyebarkan Photon Laserku ke segala arah.
Ah, itu skill yang tidak adil.

"Itu terlihat seperti perisai Hayato."

Aku samar-samar bisa mendengar gumaman puteri Maryest.

Bacaan AR menunjukkan Unique skill demon itu ketika berhenti bergerak.
Yang ini punya [Skill Absolute Piercing], [Absolute Shield] dan [Infinite Heal].

"Tombakku ..."

Aku mendengar suara sedih Liza.
Ujung magic spear Douma telah terpotong menjadi dua. Sepertinya great sword demon telah merusaknya.

Tepat di atasnya, demon pengguna pedang ganda yang berhasil terlepas dari serangan sengit Tama dan Pochi datang menukik ke bawah.

"Melindungi Oranye (Liza) jadi aku umumkan!"

Nana melangkah di antara keduanya dengan Flickering Motion dan memblokir tebasan pengguna pedang ganda dengan [Paladin Castle].

"Gununu. - Berat, jadi aku melaporkan."

Pedang Pengguna pedang ganda itu tenggelam ke penghalang Paladin Castle, percikan cahaya merah dan ungu gelap terbang ke mana-mana.
Mereka setara untuk sesaat, namun great sword perlahan-lahan menerobos lebih dalam.

Pengguna perisai mendekati Nana juga.

Sebuah serangan dorongan berselimutkan aura ungu gelap menyerang Nana.

"Phalanx ~?"
"Phalanx, multi deployment, nanodesu!"

Tama dan Pochi bergegas keluar dan mencoba menghentikan dorongan pengguna perisai, namun phalanx mereka pecah berkeping-keping seolah-olah terbuat dari kaca tipis.

--Tapi itu sudah cukup.

Memanfaatkan waktu yang keduanya berikan, aku sampai di depan pengguna perisai dengan Ground Shrink.

――SXTRRRRRRRUASSSSSSSYH。

Mungkin bermaksud untuk menusuk diriku dan Nana bersama.
Pengguna perisai itu menyeringai jahat.

Cahaya putih dan cahaya ungu gelap berpotongan saat bilahnya menembus tubuhku.

――SXTRRRRRRRUASSSSSSSYH。

Pengguna perisai mengeluarkan teriakan kemenangan.
Tubuhku lenyap seperti kabut di depan matanya.

"Itu hanyalah ilusi!"

Orang yang mengatakan itu dengan penuh kemenangan bukanlah aku.
Arisa menontonnya dari belakang.

Aku membuat banyak klon menggunakan True Ninjutsu dan membiarkannya terkena tebasan pengguna perisai, sementara itu aku berkeliling di belakang pengguna perisai dan memotongnya menjadi dua menggunakan dragon fang sword.

――SXTRRRRRRRUASSSSSSSYH。

Tubuh pengguna perisai terhubung kembali.

Itu sesuai perkiraanku.

Menggunakan magic space, aku melemparkan pengguna perisai yang melambat ke luar gua.

――SXLAAAAAAAAASSSSSSSZH。

Bertujuan ketika aku berhenti bergerak saat aku mengeluarkan magic space, pengguna pedang ganda datang menyerangku.
Namun, demon pengguna pedang ganda bukan satu-satunya yang menunggu celah.

"Labyrinth!"

Arisa melemparkan magic space, memasukkan pengguna pedang ganda ke dalam labirin sub-space yang saling tumpang tindih.

"Aku tahu itu, bahkan kelemahannya sama dengan Meiko."

Sepertinya Unique Skill menghindar dari pengguna pedang ganda memiliki sifat yang sama dengan [Unrivaled Mobility (Nothing can Hit)] Meiko termasuk kemampuannya untuk menghindari serangan area luas.

Sekarang kesempatan kita juga--.

Aku memposisikan diriku di depan gua besar dengan Ground Shrink.

--Ini dia.

Itu spell terlarang tipe ledakan nuklir.

Aku mengantisipasi serangan dengan [Mitologi Down] ku sendiri.
Guncangan dan ledakan yang lebih besar dari sebelumnya mengguncang langit-langit gua, meruntuhkan dinding dan langit-langit, mengekspos ruang angkasa aneh di luar.

Pengguna perisai selamat, cukup mengejutkan.
Sepertinya demon tipe magician di belakangnya telah melindunginya.

"Yah, ini skakmat."

Aku berturut-turut melepaskan tiga jenis magic anti-dewa yang telah aku siapkan.

Pengguna perisai adalah satu-satunya yang tersisa di bekas gua besar yang benar-benar berubah menjadi ruang angkasa aneh dengan gerbang mengambang di dalamnya.
Dua cahaya ungu gelap yang tampaknya adalah [Fragmen Dewa] mengambang di dekatnya. Sepertinya demon tipe magician yang melindungi pengguna perisai telah menjadi korban magic anti-dewa ku.

――Z 、 ZXDRRBBBBSZZZ。

Aura yang sekarang hampir menjadi hitam legam, cahaya ungu gelap berdenyut tidak stabil di atas tubuh pengguna perisai.

Demon pengguna perisai mulai bertambah besar saat seluruh tubuhnya mengejang.

『Bukankah dia berubah menjadi demon lord?』
『Tidak, semuanya masih tetap terkendali.』

Tidak peduli seberapa hebatnya Unique skill Demon Dewa ini, Soul Vessel dari demon yang menggunakannya tetap memiliki batas.
Penggunaan Unique skill berturut-turut yang mampu bertahan melawan magic anti-dewa hampir dipastikan akan memberikan tekanan besar pada Soul Vessel mereka.

Demon pengguna perisai raksasa sekarang mengejang bahkan lebih intens ketika kabut hitam pekat meluap keluar dari sendi, mata dan hidungnya.

Seperti yang aku pikirkan, dia sudah mendekati batasnya.

--ZXDRRBBBBSZZZ.

Setelah lolongan terakhir itu, demon pengguna perisai meledak menjadi kabut hitam pekat dengan garis cahaya ungu gelap.
Kekalahannya ditandai oleh tiga cahaya ungu gelap yang muncul dari kabut.



『--Tidak mungkin! Tidak! Master, di belakangmu! 』

――SXLAAAAAAAAASSSSSSSZH。

Demon pengguna pedang ganda membuka [Labyrinth]  yang dibuat Arisa.
Sepertinya sudah benar-benar memaksakan dirinya sendiri, cahaya hitam pekat, cahaya ungu gelap berdenyut di sekujur tubuhnya.

"Fenrir!"

Mia mengirim Lesser Fenrir yang diciptakan dari magic lesser anti-dewa yang dia lemparkan, tetapi demon pengguna pedang ganda menghentikannya dengan mengirimkan gelombang kejut dari tebasannya.

"Hyper Deracinator."

Demon pengguna pedang ganda memotong satu lapisan penghalang yang aku buat dengan magic space tingkat lanjut sebelum menyerbu ke arahku.

"--Divine Dancing Armor."

Sebuah penghalang berwarna ungu muncul di hadapanku dan memblokir great sword milik Unique Skill Demon pengguna pedang ganda.

Barang ini cukup bagus.

"Mythology Down."

Aku melepaskan magic serangan area pada demon pengguna pedang ganda.
Tidak peduli seberapa hebatnya kau dalam menghindar, pertahanannya setipis kertas jika kau tidak bisa menghindarinya.

Mengalahkan demon ini adalah masalah sederhana jika aku tidak perlu khawatir tentang jaminan kerusakan yang akan terjadi setelahnya.
Lesser Fenrir terperangkap dalam spell, aku harus ingat untuk meminta maaf kepada Mia nanti.

Gelombang kejut yang diciptakan dari Mythology Down dihentikan oleh penghalang Hyper Deracinator yang aku buat lagi.

『Master, ini belum berakhir!』

――ZXDBBBBZZZH。

Sepertinya pengguna pedang ganda telah meregenerasi dirinya.
Dia mungkin telah berubah menjadi demon lord.

"<< Dragonic Penetrator >>"
<TLN : Penetrasi Dragonic>

Liza terbang dengan kecepatan luar biasa begitu dia mengaktifkan gerakan pamungkasnya, dengan cepat mendekati demon pengguna pedang ganda.

――ZXDBBBBZZZH。

Cahaya ungu gelap mengalir di atas great sword pengguna pedang ganda itu.
Sepertinya demon memilih untuk mencegatnya daripada menghindar.

"WOOOOOOOOOOOOOOOOOOO!"
――ZXDBBBBBBBBBBBBH.

Great sword demon berbenturan dengan dragon spear Liza.
Great sword [Absolute Slash] yang memotong segalanya dan dragon spear yang [Pierces All] saling menunjukkan keunggulan konsep mereka masing-masing.

Namun, demon itu mengangkat pedang lainnya ke atas, dan mengayunkannya ke leher Liza.

"Menghindar, Liza!"

Jeritan Zena-san bergema di medan perang.

--Oh tidak perlu khawatir, Zena-san.

Lagipula--.

"<< Dragonic Eater >>"
"<< Dragonic Acceleration >>"
<TLN : Eater = Pemakan, Acceleration = Percepatan >

Dua bala bantuan yang handal telah memasuki medan perang.

Tama memblokir great sword yang menyerang leher Liza dengan dragon fang sword kembarnya, sementara dragon fang sword Pochi menusuk great sword yang menghalangi tombak Liza dari samping.

Terpojokkan saat bilahnya pecah menjadi serpihan cahaya ungu, tombak Liza dibalut cahaya oranye.

"- << Dragonic Devil Slayer >>"
<TLN : Devil Slayer = Pembunuh iblis >

Demon pemegang pedang ganda akan mengalirkan cahaya ungu gelap di tubuhnya, tapi sudah terlambat.
Tidak mungkin dia bisa mengaktifkan Unique Skill lebih cepat daripada Liza dalam jarak itu.

Cahaya oranye dan putih mengalir melalui tubuh demon yang sudah menghitam, dragon breath yang menghabisi demon keluar dari dalam tubuhnya.
Potongan-potongan tubuh demon yang tersebar menghilang menjadi kabut hitam.

"Kerja bagus, Liza. Kau juga Pochi, dan Tama, bagus sekali."

Aku mengatakannya pada Liza yang masih dalam kondisi siaga tinggi dengan tombaknya di udara.
Empat [Fragmen Dewa] yang muncul dari dalam kabut adalah buktinya.

『Kyokkyokkyokkyo』
『MerkaMengalahkanKitA, BuRuk』
『AkUTahu, DemONitU, rapuh』
『Regenerasi, hanyAsekali, TerlaLURapuh』

Aku menyingkirkan dragon fang swordku dan mengeluarkan Divine Sword untuk memusnahkan [Fragmen Dewa].
Aku sudah melakukan hal yang sama pada tiga [Fragmen Dewa] sebelumnya selagi Liza mengurus sisanya.

"Oke, menyegel gerbang adalah yang tersisa sekarang."


Note :
Yah, demon lord kayak mainan bagi satou~

※ Chapter berikutnya direncanakan untuk terbit pada 28/10 atau 29/10.



TL: Isekai-Chan
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar