Volume 8
Chapter 9 - Shikigami
Saat sore di hari berikutnya.
Aku memasak ikan hering yang ditangkap Kizuna malam sebelumnya, dan kami sarapan dulu sebelum kembali ke kastil untuk bertemu orang yang seharusnya akan membantu kami mencari Raphtalia.
“Dia sebentar lagi datang.”
“Kau benar?”
Rishia berdiri di sana bergumam pada dirinya sendiri saat dia membaca sesuatu di selembar kertas. Aku sudah bosan menunggu.
Tapi aku tak harus menunggu lama. Orang-orang kastil sudah memanggil Kizuna.
“Ah, dia sudah datang! Ayo pergi.”
“Akhirnya. Hei, Rishia. Ayo pergi.”
“Baiklah.”
Bersungguh-sungguh belajar memang bagus, tapi apa yang dia baca? Entah kenapa, dia hanya mengulang-ulang frasa sederhana seperti “selamat pagi, selamat pagi,”.
Rishia dan aku mengikuti Kizuna ke ruang singgasana dan menemukan seseorang di sana berpakaian seperti penyihir hitam dengan semacam hiasan di kepalanya.
Dia tampak seperti anak muda berjubah tebal, dia memegang tongkat yang dihias di tangannya. Rambutnya tipis, bercampur dengan perak. Kulitnya bersih, dan matanya yang tajam meninggalkan kesan yang kuat. Warnanya merah atau mungkin hitam. Sulit dikatakan. Dia tampak seperti bishounen, tidak aneh jika orang menanggap dia wanita apabila dia memiliki rambut panjang.
Dia sedang menunggu kami, dan dia tampak ... melayang.
Kupikir aku melihat seseorang yang mirip dengannya di salah satu foto Kizuna. Itu mungkin orang yang sama.
“Sudah lama tak berjumpa, Kizuna. Aku terus mencarimu selama ini. Maafkan aku tidak menyadarimu sudah ada di sini lagi.”
“Yang lalu biarlah berlalu. Aku tak khawatir tentang itu.”
“Dia ini kesepian tanpamu. Tolong bawa jaga dia baik-baik.”
“Terima kasih. Kau menjaganya demi aku, kan, Ethnobalt?”
“Iya. Awalnya, Glass yang merawatnya, tapi dia mulai sibuk dan harus melakukan perjalanan ke tempat yang berbahaya. Karena itu, kami memutuskan untuk tidak membawanya kesana, jadi aku yang mengurusnya.”
Kizuna berhenti mengobrol dengan bocah itu, dan dia memberikannya sesuatu yang tampak seperti kayu ofuda. Dia mengguncangnya dengan ringan, dan sebatang asap muncul dari sana. Ketika asap mengepul, seekor penguin berdiri di depannya.
Itu setinggi pinggangku.
Aku menyebutnya penguin, tapi itu bukan penguin. Itu memiliki wajah yang sangat ekspresif, dan terlihat sangat senang hingga melompat-lompat.
Itu sedikit mengingatkanku pada Filo saat dia baru saja keluar dari cangkang telurnya, sebelum dia mulai berbicara.
Apa itu?
“Pen!”
“Sudah lama tak berjumpa. Aku senang melihatmu juga.”
“Pen!”
Penguin itu melompat ke arah Kizuna dan mulai menggosok pipinya. Filo juga melakukan hal yang sama.
“Itu mengingatkanku. Si kecil ini mulai ribut sekitar enam hari yang lalu. Jika aku lebih peka, mungkin aku bisa bertindak lebih cepat.”
“Kami berada di belakang garis musuh. Tidak aman bagimu untuk datang. Aku rasa tidak ada bedanya jika kau datang.”
“Aku tidak keberatan jika kalian mau menikmati waktu ini, tapi bisa jelaskan dulu apa yang terjadi?” selaku diantara mereka.
Tak ada yang suka duduk-duduk mendengarkan orang berbicara tentang hal-hal yang tak dimengerti dan tak bisa bergabung.
“Oh, benar. Maaf. Dia adalah Ethnobalt. Si kecil ini adalah shikigamiku, Chris.”
“Kau menyebutkan itu sebelumnya. Bagaimana mereka berbeda dari monster lain?”
“Shikigami, yah ... Kau mendapatkannya dari orang lain atau barang, dan mereka bukan monster. Dia pada dasarnya adalah pengawalku. Karena aku tidak bisa bertarung dengan orang.”
“Aku masih tidak mengerti. Lanjutkan.”
Apakah itu seperti sesuatu yang kukenal? Aku tahu ada game online di mana kau bisa merekrut monster untuk bertarung untukmu. Tapi itu lebih sederhana dari apa yang dia gambarkan. Dalam Game itu, kau bisa mengirim monster apa pun yang kau tangkap untuk membantumu dalam pertempuran.
Hubunganku dengan Filo mirip seperti itu.
Ada sistem serupa lainnya, itu seperti summon, atau jenis serangan mencurigakan yang dapat kau gunakan saat bekerja dengan pemain lain.
Setiap permainan berbeda, jadi batas dan kategori tidak selalu sama. Mungkin yang terbaik adalah tidak membuat terlalu banyak asumsi.
“Aku sangat senang bertemu denganmu, Pemegang Senjata Suci dari dunia lain. Aku adalah pemegang vassal kapal. Namaku Ethnobalt. Semoga kita bisa saling mengenal.”
“Aku Iwatani Naofumi, Pahlawan Perisai. Gadis di belakangku adalah Rishia.”
Aku rasa perkenalan biasa sudah cukup.
Dari wajahnya, bocah itu terlihat seolah dia mengerti segalanya... Yah, sebenarnya, jika aku membiarkan wajahnya menggangguku, maka kami tak pernah mendapatkan sesuatu berguna dari percakapan ini.
“Berarti, kau seperti Glass, dan kau juga memegang senjata Vassal? Di mana kapalmu yang kau sebutkan itu?”
“Ada di sini,” kata Ethnobalt, menarik jubahnya untuk menunjukkan kakinya.
Dia berdiri di atas semacam benda bulat, dan itu melayang beberapa inci dari tanah.
Itu terlihat seperti UFO atau sesuatu yang aneh.
“Aku senang berkenalan denganmu.” katanya.
Dia tampak seperti setengah manusia atau tipe orang yang unik di dunia ini.
“Apa ada sesuatu yang aneh tentang orang ini? Apa hanya imajinasiku?”
Pria Ethnobalt ini tampak berbeda dari semua orang yang pernah kulihat sejak tiba di dunia ini.
“Ternyata kau bisa menyadarinya. Benar sekali, Ethnobalt diturunkan dari ras monster besar yang telah melindungi dunia ini selama beberapa generasi.”
“Iya, benar...”
Lalu aku menyadari dia mengingatkanku pada siapa. Cara bagaimana dia menempatkan dirinya ... Itu adalah Fitoria. Sulit untuk menjelaskan bagaimana dia mengingatkanku padanya, tapi dia memang mirip.
Dia terlihat seperti sangat ahli dalam sihir, tapi mungkin dia sebenarnya seorang petarung jarak dekat. Dia memberi Kizuna seekor penguin, jadi mungkin dia sebenarnya ... seekor penguin? Jika itu masalahnya, mungkin semua dunia ini diawasi oleh monster...
“Wujud aslinya adalah kelinci yang imut.”
“Kizuna, tolong jangan menyebutku 'imut'.”
“Kelinci? Dia bukan penguin?”
“Kenapa dia harus begitu?”
“Tidak. Shikigamimu adalah seekor penguin, jadi aku hanya ...”
“Pen?”
Ada apa dengan penguin ini? Dia mengingatkan ku tentang legenda yang ku temui di Pulau Cal Mira: mengenai Pekkul. Aku ingin meletakkan topi Santa merah di kepalanya maka dia akan terlihat seperti itu.
“Oh begitu. Itu masuk akal. Aku tidak tahu kenapa, tapi saat Glass dan aku membentuk kontrak shikigami, seperti inilah penampilannya.”
“Hm ...”
Yah, itu tidak masalah. Lagipula aku tidak ingin melihat wujudnya yang sebenarnya.
Ethnobalt menggosok dagunya untuk sementara waktu, tampaknya tenggelam dalam pikirannya, kemudian, setelah mengambil keputusan, dia berubah dengan kepulan asap.
Aku melihat seekor kelinci yang berdiri dengan kaki belakangnya.
Wujudnya sekali lagi mengingatkanku pada karma rabit familia yang kami temui di Pulau Cal Mira. Kalau bukan karena tongkatnya dan pandangan cerdas di matanya, aku akan salah mengira dia itu monster.
Tapi semakin aku melihatnya, semakin aku yakin bahwa dia adalah Fitoria versi dunia ini. Aku cukup yakin akan hal itu.
“Apakah wujudku sekarang ini bisa membuatmu nyaman ketika kita berbicara?”
“Jarang sekali, Ethnobalt. Kau mau mengajak orang lain berbicara dengan wujud aslimu.” kata Kizuna.
“Mungkin karena ada sesuatu di balik sosok Naofumi-san yang membuatku nyaman berbicara dengan wujud ini.”
“Oh? Naofumi, apa binatang menyukaimu?”
Aku ingat bagaimana Filo akan selalu memelukku, tapi sekali lagi, aku mungkin hanya terlihat sebagai orang tuanya dari usia mudanya.
“Baiklah. Jadi aku dengar kau pintar mencari orang?”
“Mungkin saja iya, meskipun aku tidak dapat menemukan Kizuna ketika dia dipenjara di Labirin Tak Terbatas.”
“Tidak salah menjadi orang yang rendah hati, tapi beritahu sejauh mana kemampuanmu itu dapat digunakan. Kami sudah menunggumu selama ini sebab kami mengandalkanmu.”
Aku tidak ingin mendengar kalau dia sebenarnya tidak bisa membantu kami, tapi jika dia seperti Fitoria, bisa saja dia sangat kuat. Dari apa yang dia katakan sejauh ini, aman untuk berasumsi bahwa dia bisa mengetahui apakah Kizuna ada di dunia ini atau tidak. Labirin Tak Terbats pastilah dunia yang sepenuhnya terpisah.
Terserah. Aku tak mengenalnya, jadi aku tak senang jika harus bergantung padanya untuk bantuan. Kupikir dia mungkin seperti Fitoria, tapi sepertinya dia tidak.
“Ada banyak metodenya. Aku ingin tahu pendapatmu,” kata Ethnobalt, sambil mengeluarkan item demi item dari balik jubahnya.
Mereka tampak seperti hal-hal yang akan digunakan peramal. Ada tongkat kecil, bola kristal, dan ... ofuda? Kemudian datang setumpuk kartu ... Itu pasti kartu tarot.
<EDN : Ofuda itu semacam jimat dari jepang>
Aku mulai mempercayai kelinci ini. Dia terlihat kurang memiliki reputasi dari menit ke menit.
Dia memang Pahlawan Kapal, yang memegang vassal kapal, tapi aku tak merasa bisa mempercayainya.
“Ethnobalt, kupikir kau bisa memberi Naofumi shikigami.” saran Kizuna.
“Itu ide yang bagus. Shikigami mungkin pilihan terbaik untuk mencari orang.”
“Kenapa begitu? Apa yang bisa dilakukan shikigami?”
“Selain membantu pencarian, shikigami pahlawan dapat melakukan banyak hal menarik. Mereka tentu saja menjadi pengawal yang baik.”
“Pen?”
Aku menunjuk ke penguin di lengan Kizuna, dan dia memiringkan kepalanya sebagai responnya. Benar. Aku bicara kepadamu.
Apakah itu benar-benar pengawal Kizuna? Sepertinya kau tidak akan banyak membantu dalam pertempuran.
“Tapi kau tidak bisa membiarkan mereka mati dalam pertempuran.”
“Oh ...” aku menghela nafas. Jika kau harus sangat berhati-hati dengan mereka, apa gunanya mereka sebagai pengawal?
Aku mulai mengerti. Shikigami ini seperti “familiar” di dunia tempatku berasal. Kupikir aku sudah melihat sesuatu tentang mereka yang ditulis dalam salah satu buku sihir. Dikatakan kalau item tertentu diperlukan untuk memanggil familiarmu dan jika kau kehilangan item itu kau tidak akan bisa memanggilnya.
Aku tidak terlalu memperhatikan karena aku tidak memiliki familiar, tapi jika aku memikirkannya sekarang, sepertinya familiar yang bisa melindungiku dalam pertempuran akan menjadi hal yang mudah untuk dimiliki.
Tapi aku punya Raphtalia dan Filo, jadi aku tidak pernah merasa perlu untuk itu.
“Aku berharap si kecil ini bisa membantuku untuk menemukanmu secepatnya ...”
“Tapi karena aku terlempar ke Labirin Tak Terbatas, kau tidak bisa berbuat banyak?” kata Kizuna sambil menghela nafas. “Glass dan aku membuat shikigami ini bersama-sama, jadi kupikir dia akan membantu kita menemukan keberadaannya saat ini. Tapi itu mungkin belum tentu membawa kami ke rekan-rekanmu, Naofumi. Itu akan terjadi jika mereka semua bersama-sama, tapi tidak ada jaminan kalau mereka bersama-sama, kan?”
“... Betul juga.”
Aku tidak tahu di mana Raphtalia berada. Segel budak tidak bisa memberitahuku apa-apa kecuali kami berada di daerah yang sama. Aku harus mempersiapkan diri untuk pencarian yang sulit.
“Kalau begitu mari kita melakukan upacara shikigami. Ini sangat mudah jika dilakukan di jam pasir naga, jadi aku sarankan kita pergi ke sana,” kata Ethnobalt.
Dengan kepulan asap, dia berubah kembali ke bentuk manusia dan melayang keluar ruangan. Kami semua pergi ke gedung mirip guild yang menampung jam pasir naga.
Ethnobalt mengayunkan tongkatnya dan kemudian mengetuknya dengan keras di lantai. Ketika dia melakukannya, pola magic geometris muncul di lantai sekitarnya. Itu terbentuk dari cahaya seperti hantu transparan.
Karena sihir itu dilakukan oleh kelinci raksasa, itu membuat upacara itu terasa lebih seperti dunia lain daripada upacara kenaikan kelas di Melromarc.
“Pertama-tama kita akan membutuhkan media yang cocok, serta sedikit darah dari orang yang akan menjadi tuan shikigami.”
“Media? Maksudmu seperti ofuda atau batu permata atau semacamnya?”
“Ya, kau akan membutuhkan sesuatu seperti itu untuk membuat familiar ... Ketika aku membuat kontrak dengan Chris, aku menggunakan segala macam bagian monster untuk upacara. Glass dan aku memutuskan bahannya karena kami ingin membuat shikigami yang bisa menjadi pengawal yang kuat.”
Hm... Kedengarannya proses yang rumit. Terkadang aku bisa mendapatkan pencerahan saat mengerjakan hal yang kompleks. Aku kenal orang lain seperti itu juga, tipe orang seperti itu akan berhenti sebentar ketika memulai game baru atau saat mereka diberi banyak poin untuk di masukan saat membuat karakter. Beberapa orang tidak berhasil memulai permainan, karena mereka menghabiskan seluruh waktu mereka mengkhawatirkan cara terbaik untuk mengalokasikan sumber daya untuk karakter mereka. Jujur, aku punya kecenderungan itu sendiri.
Dari semua barang dan bahan yang kumiliki, mana yang menghasilkan hasil terbaik? Bahan dari Spirit Tortoise atau familiarnya? Selama pertempuran, aku berhasil mengambil beberapa material. Lalu, aku mungkin akan berakhir dengan kura-kura jika aku menggunakannya.
Tentu saja, Ost telah menjadi salah satu familiar dengan Spirit Tortoise, tapi tidak peduli apa pun yang kukenal, mungkin akan lebih fokus pada pertahanan daripada damage. Sebagai Pahlawan Perisai, aku memiliki dasar pertahanan yang cukup baik, jadi aku tidak ingin shikigami pertahanan.
“Setelah kau membuatnya, kau selalu bisa menyesuaikannya nanti, jadi kau tidak perlu terlalu khawatir tentang itu. Untuk saat ini, gunakan saja media apa pun yang kau gunakan untuk menyesuaikan diri.”
“Tidak ada masalah dengan benda apapun yang aku pilih?”
“Biasanya memang begitu, tapi aturannya sedikit berbeda untuk para pahlawan suci seperti kita. Aku kira ada kemungkinan itu akan bekerja secara berbeda untukmu, karena kau dari dunia lain.”
Jadi para pahlawan diatur oleh aturan yang berbeda? Baiklah. Aku kira tak perlu khawatir tentang itu.
Entah bagaimana ini membuatnya jadi membosankan. Tetap saja, aku butuh waktu seharian untuk membuat keputusan.
“Aku pikir mungkin lebih baik menggunakan sesuatu yang berhubungan dengan gadis yang kau cari. Dengan begitu shikigami akan dapat membantu membimbingmu kembali ke pemilik item.”
Itu ide yang bagus. Aku bisa membuatnya khusus untuk Raphtalia, tapi apa aku punya sesuatu miliknya? Aku biasanya berusaha menyimpan barang-barangku untuk diriku sendiri dan membiarkan Raphtalia dan Filo melakukan hal yang sama.
Aku sudah memberinya berbagai peralatan yang berbeda di masa lalu, tapi aku rasa dia tak pernah mengembalikan salah satu dari mereka.
“Jangan lupa kalau kau juga bisa menggunakan jam pasir naga. Kau dapat menggunakannya untuk menghasilkan drop item yang kau simpan di perisai. Apa kau memiliki sesuatu yang mungkin berhasil?”
Ethnobalt mengayunkan tongkatnya, dan sebuah ikon yang menunjukkan perisai ku melayang di udara. Kemudian daftar panjang item yang terdapat di dalamnya muncul. Aku baru tahu jam pasir naga bisa melakukan hal seperti ini. Ayo cari sesuatu yang cocok. Mataku tertuju pada satu hal.
“Ini...”
Raphtalia adalah makhluk demi-human tipe rakun.
Aku melihat barang yang kuterima dari Raphtalia yang tersimpan di dalam perisai, tapi itu adalah bahan aneh yang tidak bisa kugunakan untuk membuka kunci perisai baru.
Itu benar ... Aku memiliki beberapa rambut Raphtalia sejak aku memotong rambutnya setelah aku membelinya dari pedagang budak. Itu sempurna. Aku tak tahu apa aku bisa mengeluarkannya dari perisai, tapi aku mencoba percaya kalau aku bisa dan memilih opsi hapus yang muncul. Perisai itu memancarkan cahaya lembut, dan lalu rambut Raphtalia ada di tanganku.
“Ayo coba ini.”
“Baiklah. Nah, sekarang, aku akan membutuhkan sedikit darahmu,” kata Ethnobalt, menggunakan sihir untuk melayangkan rambut Raphtalia di hadapan kami. Kemudian dia menggunakan pisau kecil untuk menusuk ujung jariku dan meneteskan sedikit darah ku ke piring.
Kenangan tentang hari-hari pertamaku dengan Raphtalia datang membanjiri pikiranku. Saat aku membelinya dari pedagang budak, kami telah melakukan hal serupa.
“Sekarang, aku akan memulai upacara pembentukan shikigami,” kata Ethnobalt, menaburkan bubuk ajaib di atas campuran rambut Raphtalia dan darahku.
Vassal kapal, tempat dia berdiri mulai bersinar redup, seolah-olah itu memberikan kekuatan selain sihir Ethnobalt sendiri.
Udara ruangan di sekitar kami mulai bercahaya dengan titik-titik kecil cahaya, seolah-olah kami dikelilingi oleh kunang-kunang. Itu indah dan aneh.
Setelah aku punya shikigami ... Apa itu benar-benar dapat membantu kami menemukan Raphtalia? Kami menggunakan rambutnya untuk membuatnya. Jika benda itu akan membantu kami menemukannya, maka aku tak bisa memikirkan bahan yang lebih baik untuk digunakan dalam pembuatannya.
“Dalam waktu ini, kami meminta sesuatu yang dapat melindunginya, sesuatu yang dapat menjadi kekuatan baginya. Sesuatu yang terbuat dari bayangan sang peminta agar bisa dijadikan pengikutnya. Sesuatu yang terlahirkan ini dapat menjaga dan melayaninya...”
Cahaya yang berputar-putar di sekitar kami berkumpul di sekitar rambut Raphtalia dan menelannya sepenuhnya.
Itu pemandangan yang menakjubkan. Sangat mengesankan untuk dilihat, aku benar-benar akan kecewa jika upacara berakhir dengan kegagalan.
Shikigami ya... Aku menoleh untuk melihat shikigami Kizuna, dan dia sedang memeluknya. Aku berharap kalau aku akan sedikit lebih rileks dan tidak terlalu lengket.
Apakah ini berarti aku akan memiliki anggota party lain?
Aku tak yakin bagaimana aku menggunakannya. Apa ini bisa mendapatkan level seperti yang dilakukan orang lain? Atau apakah itu tumbuh melalui sistem alternatif?
Jika itu berhasil, itu akan berfungsi sebagai pengawalku, jadi aku harus mencurahkan beberapa pemikiran dan energi serius untuk pertumbuhannya.
“Ini ...” gumam Ethnobalt, hampir tidak bisa bicara.
“Apa? Apakah kita gagal?”
“Tidak ... Itu hanya terbentuk lebih cepat dari yang kuperkirakan. Siapa pemilik item ini?”
Cahaya di ruangan itu semakin kuat. Itu berkedip. Aku tidak bisa melihat apa-apa, jadi aku reflek mengangkat perisaiku untuk melindungi diri. Lalu perisai di tanganku mulai berderak merespons cahayanya!
“Fuee ...”
“Tenang! Ethnobalt? Apa semuanya baik-baik saja?”
“Um ... Tidak. Tidak! Aku tidak bisa mengendalikannya! Semua orang! Lari!”
dia berteriak, menjatuhkan tongkatnya dan dengan cepat mundur.
Perisaiku masih terangkat untuk melindungi Rishia dari apa pun yang terjadi. Melihat ke sana, aku melihat sesuatu mengambang di ruang di depan kami.
Shikigami ...
Shikigami Shield kondisi terpenuhi!
Shikigami Shield
Kemampuan terkunci.... [Pengendalian Shikigami] [Pengembangan Shikigami]
Kepulan kabut asap besar muncul dengan cepat disaat yang bersamaan cahaya putih menyilaukan memenuhi ruangan ini.
“khook! khook!”
Aku mengayunkan tangan untuk mencoba membersihkan kepulan kabut asap dari wajahku, tapi tak bisa aku singkirkan begitu banyak. Aku tak punya pilihan selain menggertakkan gigi dan menghirupnya disaat aku melihat ke bawah untuk menemukan sumber ledakan kabut asap ini.
“Rafu!”
Ada sesuatu yang langsung menabrakku dari dalam kepulan kabut asap itu.
“Ap ... Apa ...?”
Aku menangkap sesuatu atau apa pun itu dalam sekejap. Ternyata sesuatu yang langsung menabrakku adalah makhluk kecil yang tampak seperti campuran antara rakun dan tanuki.
Sulit untuk menggambarkannya lebih detail dari itu. Itu seperti karakter rakun imut dari anime yang pernah kulihat dahulu kala, hanya sedikit berbeda.
Itu seperti tanuki, berwarna coklat dengan ekor berbulu dan berjalan dengan empat kaki kecil seperti anjing kecil yang gemuk. Namun, telinganya jelas tidak seperti anjing. Akhirnya, itu memiliki wajah kecil yang aneh yang tidak benar-benar terlihat seperti tanuki atau rakun.
Ekornya setidaknya sama gemuk dan besar dengan bagian tubuhnya yang lain, dan itu tampak seperti ... Yah, seperti jenis karakter maskot yang membuat anak-anak kecil bersemangat. Namun, aku belum pernah melihat maskot yang meniru tanuki.
Makhluk tanuki yang seperti maskot, seperti rakun berdiri di sana dengan tangan bersilang. Kemudian dia mengangkat satu tangan, menunjukkan padaku cakar kecilnya yang gembul, mengerjapkan matanya dengan lembut, dan menggonggong,
“Rafu!”
“Jika kita perhatikan apa yang terjadi, aku bisa bilang dia ini adalah shikigami-ku?”
Aku mengubah perisaiku menjadi Shikigami Shield yang baru saja dibuka, dan seperti saat aku pertama kali mendaftarkan budakku, opsi baru telah muncul di menu.
Itu membuatnya jelas. Benda ini pastinya adalah shikigami.
Tampaknya ini tidak memiliki level seperti kami semua. Statistiknya juga tidak terlalu tinggi.
Aku memilih efek peningkatan shikigami, dan sebuah menu muncul yang memungkinkanku untuk memanipulasi statistik shikigami menggunakan berbagai item. Sepertinya ada banyak efek yang berbeda.
Itu mengingatkanku pada pilihan yang kumiliki saat mendesain bioplant. Tapi selain dari pilihan itu, sepertinya shikigami bisa ditingkatkan lagi dengan barang-barang yang aku miliki.
“Rafu!” bentaknya, mengibas-ngibaskan ekornya yang gembul dan menatapku dengan cinta di matanya.
Itu menyentuhku. Rasanya tidak begitu buruk. Bulunya agak kaku, tapi itu tidak menggangguku. Rasanya hangat.
“Fueee ...” Rishia merintih, mencuri perhatian kami semua. Apakah dia benar-benar takut pada hal kecil ini?
“Rupanya upacara pemanggilan shikigami-mu berjalan lancar.” kata Kizuna.
“Pen!”
“Awalnya aku khawatir ini akan gagal. Tapi ternyata upacaranya berhasil dilakukan!” kata Ethnobalt, mendesah lega dan selagi mendekati kami.
“Jadi ini yang disebut shikigami?”
“Rafu!”
Shikigami itu melompati perisaiku, berdiri dengan kaki belakangnya, dan mengangkat kedua cakarnya di udara. Itu hampir tampak seperti menyombongkan dirinya sendiri.
“Iya, itu benar. Apa senjatamu mengatakan sesuatu mengenai menguatkan shikigami?”
“Ya. Ada opsi untuk peningkatan kekuatan shikigami.”
“Itu dia. Kupikir kau mungkin akan menikmati bermain-main dengan menu itu.”
“Aku juga berpikir kau tipe orang yang menyukai hal-hal itu.”
“Bagaimana kau bisa tahu? Terkadang aku sedikit terobsesi.”
“Hm. Kukira kita memiliki kesamaan.”
“Hehe hehe.”
“Hehe hehe...”
“Fuee ... aku merasa ada aura jahat disini ...” Rishia merengek, kesal karena Kizuna dan aku berbagi tawa jahat.
Apakah ada sesuatu yang tidak membuatnya merasa terancam? Yang kami lakukan hanyalah saling menyetujui, dan itu tampaknya membuat Rishia takut.
“Yah, bagaimanapun, aku yakin shikigami ini bisa membantumu menemukan rekanmu yang hilang. Ayo kita pergi juga Kizuna, kita masih perlu mencari Glass-san dan mereka berdua.”
“Bagaimana? Ide bagus bukan?” tanyaku pada shikigami.
“Rafu!” balasnya, bersemangat mengangguk.
Perilaku dan kemunculan si kecil ini membuatku menyukainya ... itu bisa dibilang berhasil.
Suaranya mengingatkanku pada Raphtalia saat dia masih kecil. Hanya sedikit.
“Naofumi, apa kau tidak akan memberi si kecil ini nama?”
“Nama untuknya? Benar juga. Aku rasa tidak enak jika terus memanggilnya shikigami.”
“Rafu!” si kecil itu membenarkan, dengan bangga membusungkan dadanya.
Tapi, apa dia hanya bisa bersuara ‘rafu’ saja? Suatu hal yang aneh untuk dikatakan ...
Itu membuatku merasa melakukan sesuatu yang kasar, sesuatu yang tidak sopan, kepada Raphtalia, tapi ini bukan karena aku punya pilihan lain.
Aku memilih nama Filo karena dia seorang Filolial, jadi kurasa masuk akal untuk menamai benda ini dengan nama Raphtalia.
“Baiklah, Raph-chan?”
“Rafu!”
“Kau menamainya Raph-chan karena dia ini bersuara ‘rafu’? Bukankah itu terlalu simpel?”
“Kenapa kau menyebut penguinmu, Chris dengan nama itu?”
Chris terdengar seperti karakter langsung dari fantasi Barat. Jelas itu bukan nama yang tepat untuk seekor penguin.
“Karena, ketika kami membuat si kecil ini, aku menghitung mundur sejak hari aku dipanggil ke dunia ini dan ternyata itu adalah Hari Natal.”
“Ah ... jadi di sebab itulah kau menamainya 'Chris'.”
Aku rasa itu masih termasuk nama yang simpel. Tapi kau salah sangka aku menamainya Raph-chan sebab dia terus bersuara 'rafu.' Tapi itu karena aku membuatnya dari rambut seseorang yang bernama Raphtalia.
“... Itu tidak jauh berbeda.” komentar Kizuna.
Aku tidak akan membahas ini lagi. Selain itu, rasanya agak terlalu berlebihan jika si kecil ini terus bersuara 'rafu' untuk memulai percakapan.
“Rafu!”
“Baiklah baiklah. Baik. Kau ingin nama yang lain?”
“Rafu?”
Raph-chan (nama sementara) terlihat bingung dan kemudian menggelengkan kepalanya.
“Rafuuu.”
Kurasa dia menyukai nama itu. Jika dia menyukainya, lalu untuk apa aku pikirkan ini lagi?
“Dia sepertinya memiliki rasa percaya diri yang besar, bukan? Biasanya dibutuhkan sedikit lebih lama bagi tubuh dan pikiran mereka untuk berkembang sebanyak ini.”
“Mungkin itu karena bahannya berasal dari dunia lain. Bisakah itu memengaruhi hasil seperti ini?”
Raphtalia tidak dari dunia ini, jadi mungkin itu adalah kasus khusus. Belum lagi dia telah matang secara berbeda dengan demi-human normal, karena dia dibesarkan olehku. Dia matang dengan sangat cepat, jadi mungkin shikigami ini sama.
“Baiklah, Raph-chan. Bisa kau memberitahu kami di mana Raphtalia berada.” tanyaku padanya.
Raph-chan menutup matanya dan membusungkan ekornya, tampaknya melakukan sesuatu. Apakah dia menggunakan sihir atau semacam kemampuan shikigami khusus?
”Bisa kau memberi tahu kami dimana Glass berada?” Kizuna menoleh ke Chris dan menanyakan itu padanya.
“Rafu!”
“Pen!”
Lalu, kedua shikigami ini menggonggong dan menunjuk ke arah yang sama.
“Maaf menyela. Mungkin kalian bisa tunjukkan lokasi mereka di peta ini?” kata Ethnobalt, mengeluarkan peta dunia dan membukanya di depan shikigami.
Keduanya langsung menunjuk ke tempat yang sama.
Jika mereka berdua menunjuk ke tempat yang sama, maka mungkin baik untuk berasumsi kalau Raphtalia dan Glass bepergian bersama, kan?
Kizuna dan Ethnobalt menghela nafas dan tampak kesal.
“Kenapa? Apa ada yang salah?”
“Mereka menunjuk ke negara dimana kita melarikan diri, tempat yang memiliki hubungan buruk dengan kami. Itu sebenarnya negara asal ilmuwan genius yang kita temui berasal.”
“Kalian ini, benar-benar memiliki banyak musuh.”
“Aku tahu. Bagaimanapun, ini adalah masa-masa sulit. Semua masalah ini pada dasarnya membuatku terlempar ke labirin tak terbatas. Apa yang harus kita lakukan ...” gumam Kizuna, tampak prihatin.
Aku kira kau harus berurusan dengan perang tidak peduli dunia apa yang kau tuju.
Tetap saja, dunia ini tampaknya kurang stabil dari pada dunia asalku.
Melromarc dan Siltvelt sering berperang satu sama lain, tapi mereka berhasil bergabung ketika dunia itu sendiri berada di bawah ancaman gelombang. Negara-negara lain yang pernah aku dengar juga berpartisipasi dalam pembicaraan internasional tentang melawan gelombang.
Dunia ini, di sisi lain, tampaknya tidak begitu kooperatif. Semuanya tampak berperang dengan yang lainnya.
Mungkin dunia tempatku dipanggil, terbilang relatif damai karena ratu Melromarc sangat pandai dalam diplomasi.
“Tapi Glass dan rekan-rekannya benar-benar kuat di dunia ini, kan? Maksudku, mereka dipilih untuk memegang senjata Vassal, bukan?”
“Itu benar, tapi ... kalau mereka belum menggunakan jam pasir naga untuk berteleportasi kembali ke sini, itu membuatku berpikir mereka pasti mengalami masalah.”
Jika Glass mengalami masalah, bagaimana kami bisa membantu? Dari apa yang kulihat, dia sangat kuat sehingga hampir tidak bisa dipercaya.
Perasaan gelap dan suram telah menguasai ruangan ini.
Kizuna dan aku mengalami kesulitan untuk sampai kesini, tapi itu hanya karena batasan senjata kami. Tanpa batasan khusus itu, aku yakin kami sebenarnya sangat kuat dan tidak punya masalah. Glass dan yang lainnya tidak memiliki batasan yang sama dengan yang kami miliki, jadi jika mereka mengalami kesulitan, maka semuanya pasti sangat berat.
“Apa itu negara asal pemegang vassal buku?”
“Bukan, tapi mereka adalah bersekutu. Ada kemungkinan kalau Glass dan yang lainnya ditangkap dan diserahkan kepadanya.”
“Kalau begitu, kita lebih baik pergi secepatnya.”
“Setuju, itu lebih baik daripada berdiri di sini sambil memikirkan mereka. Ayo pergi.”
“Ayo.”
Tidak ada yang tahu seberapa besar bantuan Kizuna jika kami bertemu musuh manusia, tapi kami tidak punya pilihan. Kami harus segera pergi.
“Kizuna, kau tidak akan membawa rekanmu yang lain?”
Dia tampak siap untuk pergi, tapi dia tidak mengatakan apa-apa tentang membawa siapa pun bersama kami.
“Ethnobalt tidak cocok bertarung. Aku rasa ada orang yang bisa kuajak, jika perlu ...”
Kizuna memandang Ethnobalt, yang dengan canggung berdeham. Kemudian Ethnobalt berkata. “Butuh beberapa hari untuk memanggil rekan-rekan Kizuna. Mereka semua tersebar di seluruh negeri, mereka sibuk dengan berbagai kegiatan.”
“Sesuatu bisa saja terjadi pada Glass sementara kita menunggu mereka sampai di sini. Kita harus pergi tanpa mereka.”
Bukannya aku tidak mengerti dengan alasannya. Membangun party yang kuat tidak akan ada gunanya sama sekali jika Glass dan yang lainnya ditangkap saat kami menunggu.
Sepertinya Raphtalia ada bersamanya. Jika mereka diserahkan kepada Kyo sebelum kami bisa sampai di sana, dia akan berada dalam masalah besar dan aku harus melindunginya.
Kami selalu berada di tepi bencana.
Aku menghela nafas.
“Setidaknya, aku ingin ada ksatria atau prajurit biasa negara ini yang bisa ikut membantu...”
“Tentu saja ada, tapi mereka tidak bisa meninggalkan tempat yang mereka lindungi.”
Hmm. Semua orang selalu saja kekurangan personel.
Aku selalu merasa tidak punya cukup orang di partyku, tapi sepertinya Kizuna memiliki masalah yang sama denganku.
“Ayo pergi. Apa kita akan menggunakan jam pasir naga untuk berteleportasi ke sana?”
“Tidak, Ethnobalt seharusnya bisa memindahkan kita ke sana.”
“Kau benar, Kizuna. Aku bisa menggunakan kekuatan kapalku untuk memindahkan kalian ke sana, tapi bagaimana di waktu kalian akan kembali?”
“Kita bisa menggunakan skill Portal Shieldku.”
“Itu ide yang bagus. Mari kita tentukan waktu dan tempat untuk bertemu setelah selesai membawa mereka. Ethnobalt, kami akan menunggumu di sana, oke? Jika kita tidak berhasil ...”
“Baiklah. Bawalah ofuda untuk berkomunikasi denganmu. Jika semuanya berjalan lancar, kita seharusnya bisa tetap berhubungan melalui itu.”
Itu adalah barang yang berguna untuk dimiliki. Aku hampir cemburu, tapi kemudian aku ingat kalau kami memiliki sesuatu yang serupa di dunia tempatku berasal. Ada mesin di guild (aku tidak tahu bagaimana mereka bekerja) tapi mereka bisa saling mengirim pesan secara instan.
Ethnobalt membawa kami keluar dari gedung dan turun dari benda terapung yang telah dinaikinya. Benda bundar kecil kemudian berubah menjadi kapal.
“Semuanya, tolong naik ke kapal supaya aku bisa memulai proses teleportasi.”
“Ini ... Ini mengingatkanku pada banyak senjata yang pernah kulihat,” kataku.
Aku sedang berbicara tentang kereta Fitoria.
Skill seperti Teleportasi hanya akan bekerja untuk orang-orang yang ada di partymu. Tapi kapal Ethnobalt dan kereta Fitoria bisa memindahkan siapa saja yang kebetulan menaiki atau berada didalamnya.
Bagaimana cara kerjanya? Apa mereka membentuk portal? Aku tak tahu bagaimana caranya orang-orang dunia ini bisa menggunakan hal semacam ini. Aku memiliki banyak pertanyaan yang muncul di kepalaku. Tapi, kami harus pergi untuk memulai pencarian Raphtalia dan Glass sebelum membahas itu.
0 komentar:
Posting Komentar