Senin, 16 November 2020

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 179. Kumpulan Keinginan

 Chapter 179. Kumpulan Keinginan



“Seharusnya dia berada disekitar sini.”

Aku mendaki pegunungan dan melihat keadaan ekosistem yang sama seperti sebelumnya.
Tanah disini tercemar, dan aku merasakan ada aliran sihir yang tidak biasa.

Aku tidak pernah menduga akan kembali ke tempat ini.
Taniko melihat kembali ke desa dengan tatapan penuh amarah, memangnya apa yang membuatnya sangat marah seperti itu?
Sebelumnya kita hanya melewati jalur pegunungan saja karena Filo sudah menerbangkan semua monster yang mendekat. Tapi kali ini keadaannya berbeda.

Kita lebih banyak menghabiskan waktu dalam bertarung. Belum lagi jumlah monster yang muncul cukup banyak.
Ya, walaupun kali ini aku cukup terbantu karena ada Sadina, Rat, Melty dan Taniko.

“Diriku memanggil kekuatan Bumi untuk mendatangkan realisasi wujud alam. Wahai Earth Vein. Jadilah kekuatanku.”
“Dark Fire Palette!”

Mantra sihir yang Taniko panggil menghasilkan api hitam yang dapat membakar habis semua monster disana.
Cara pembacaan mantra sihirnya cukup berbeda dengan yang kuketahui.

“Mantra sihir yang dia gunakan membuat semua energi disekitar bersatu dan melepaskannya.”
“Mantra sihirnya memang sangat aneh.”
“Benar.... Tapi aku tidak diajarkan mantra yang lebih sulit, karena mantra sihir ini meminjam kekuatan dari lingkungan sekitar.”
“Begitu.”
“Tapi ayahku bisa menggunakan mantra sihir yang lebih rumit.”

Taniko dapat menggunakan mantra sihir yang cukup aneh. Aku penasaran ayahnya seorang pengguna sihir macam apa?
Rat memiringkan kepalanya setelah melihat mantra sihir yang digunakan Taniko.

“Mantra sihir itu...”
“Apa kau tahu jenisnya?”
“Itu jenis mantra sihir yang berbeda dari yang manusia gunakan, termasuk Demi-Human juga.”

Tunggu, Taniko itu seorang Demi-Human.
Telinganya seperti telinga Demi-Human Anjing.
Aku tidak pernah menanyakan rasnya, karena aku tidak tertarik.

“Mungkin dia memiliki semacam berkah?”
“Jenis mantra sihir apa yang bisa kau gunakan?”
“Mantra Penyembuhan.”
“Oh, jadi begitu. Kalau begitu aku serahkan peran support kepadamu.”
“Aku tahu.”
<EDN: Ini percakapan Rat dan Naofumi>

Sadina terus menghabisi monster secara diam-diam.

“Mantra itu, tidak terlalu terkenal tapi bukan berarti tidak diketahui banyak orang. Sepertinya aku akan membuatnya mengingat mantra yang sedikit lebih sulit.”

Lalu Sadina mulai memutar-mutar tombaknya, sambil mengarahkannya ke monster yang baru saja muncul dia mempersiapkan mantranya. Lalu dia mengeluarkan botol air dan memegangnya, entah kapan dia menyiapkan benda seperti itu.

“Diriku, Sadina, mengeluarkan kekuatan air suci untuk meminta mewujudkan dirinya. Wahai Dragon Vein. Hancurkan musuh dihadapanku.”
“Saint Aqua Blast!”

Sadina melakukan hal yang sama dengan Taniko, dia menggunakan air dalam botol itu untuk menghabisi monster disana.
Semua yang berada disana langsung mundur.

“Ngomong-ngomong, aku juga bisa menggunakan mantra yang biasa digunakan orang.”
“Sebagai sumber kekuatan, Aku memerintahmu. Aku membacamu untuk menguraikan hukum alam. Untuk menembakkan peluru air kepadanya.”
“Fast Aqua Shot!”

Dia mengalahkan monster lainnya dengan mantra yang aku ketahui.
Sepertinya Sadina memiliki banyak keahlian.
Dia mungkin sedikit pendiam, dan tidak bermaksud untuk menyembunyikannya, tapi aku dan dia belum kenal lama.

“Apa kalian mengerti? Ini merupakan mantra yang dapat meminjam kekuatan dari sekitar, dan itu sangat bergantung dengan lingkungan yang sesuai dengan mantranya. Jadi kalian harus menyiapkan barang yang sesuai dengan mantranya sebelum menggunakannya.”

Sadina menyerahkan botol air suci itu kepada Taniko.

“Botol ini berisikan air suci yang cukup efektif untuk membasmi monster disini. Tapi jika terlalu sering menggunakannya maka keefektifannya akan berkurang, jadi berhati-hatilah dalam penggunaannya.”
“I, iya.”
“Jika sedang dalam keadaan genting, kau bisa meminjam kekuatan dari langit. Namun kekuatannya cukup sulit untuk dikendalikan.”
“Luar biasa, kau bisa menggunakan mantra sihir yang serupa dengan ayah.”
“Hanya sedikit. Karena mantra itu bisa menggunakan segala sumber yang ada, bahkan termasuk yang ada di dalam tubuhmu.”
“Sebenarnya jenis mantra apa itu?”

Itu cukup berguna. Walau ada kemungkinan aku tidak bisa menggunakannya.

“Manusia dan Demi-Human memerlukan berkah untuk menggunakan mantra itu, jadi tidak banyak orang yang menggunakannya. Naofumi-chan mungkin bisa menggunakannya.”
“Apa maksudnya?”
“Hmm, tapi jika ada Filo-chan mungkin akan sulit.”

Jika ada Filo aku tidak bisa mempelajarinya?
Aku semakin tertarik dengan jenis mantra itu.

“.... Jangan-jangan, itu mantra.”

Rat sepertinya menyadari mantra sihir yang dimaksud oleh Sadina.

“Bukankah itu salah satu mantra yang hilang? Itu merupakan mantra yang diwariskan oleh monster dengan kecerdasan tinggi. Dikenal sebagai The Way of Dragon Vein.”
“Tepat sekali. Ketika aku kecil, aku pernah diajari mantra itu.”
“Wow, itu sangat hebat.”

Melty tertarik dengan jenis mantra asing itu.

“Benar juga, aku rasa Melty-chan bisa melakukan Mantra Kooperatif.”
“Eh—!?“

Mantra Kooperatif? Apa itu?
Apa itu berbeda dengan Mantra Ritual?
Apa di buku mantra sihir aku pernah membaca hal seperti itu? Aku merasa pernah membaca hal seperti itu, tapi aku tidak bisa mengingatnya.

“Tidak mungkin, itu tidak mungkin.”
“Tenang saja. Melty-chan. Karena warna rambutmu sudah memanifestasikan dari kekuatan air itu sendiri. Aku sangat yakin tentang hal itu.”

Melty dengan cepat menyangkal itu.
Oh, aku baru ingat. Kalau tidak salah, Mantra Kooperatif itu merupakan pembacaan mantra beruntun yang sebelumnya pernah dilakukan Bitch dan temannya.

“Kecocokannya sempurna, Melty-chan. Berjuanglah.”
“Uhh...”

Namun, level yang dimiliki Melty tidak terlalu tinggi. Aku mau memberitahunya untuk tidak terlalu berharap tinggi padanya.

“Aku akan mengajarimu, sebelumnya aku akan memberitahunya sedikit dalam perjalanan.”

Aku jadi merasa sedang dalam perjalanan piknik. Padahal kita sedang menyelamatkan Filo.
Baiklah, selagi melanjutkan pembicaraan kita terus mendaki pegunungan, dan sampai di tempat Dragon Zombie tertidur sebelumnya. Itu semua sudah memakan waktu selama 3 jam.
Satu tumbuhan pun tidak ada yang berkembang.
Apa pencemaran itu masih terus berlanjut....

“Dimana Gaelion saat ini?”
“..... Mungkin, dia berada disana.”

Taniko menunjuk pada tempat yang berada didalam hutan pegunungan.
Apa itu?
Setelah dia mengatakan itu, kabut hitam mulai bermunculan dari sana.

“Ara... sepertinya akan berbahaya.”
“Kita harus terus berjalan.”

Aku mulai melihat Taniko dari belakang.

“Apa kau tahu jalannya?”
“Aku tahu... ayo.”

Taniko membimbing kami, sepertinya dia tahu jalan disekitar sini dengan baik.

“Jadi begitu ya.”
“Apa? Apa maksudmu?”

Sadina mengangguk berkali-kali seperti memahami sesuatu. Jika dia tidak menjelaskan aku tidak akan mengerti.

“Naofumi-chan adalah orang suka mencari tahu masa lalu seseorang? Kalau begitu mau dengarkan cerita masa lalu Onee-san?”
 “Tidak!”

Sepertinya berusaha untuk mengganti topik pembicaraannya.
Masa lalu? Apa berarti Taniko dulunya penduduk disini?
Atau mungkin dia itu Demi-Human yang menyembah Dragon di pegunungan ini..... lalu, ketika Dragon yang bersemayam disini mati, yang mana itu menyebabkan desa ini hancur karena wabah penyakit. Kemudian dia ditangkap dan dijadikan budak.
Jadi, mantra sihir yang unik itu berasal dari desa yang hancur itu.
Apa aku benar?


“Itu dia!”

Setelah 2 jam berlalu, Taniko tiba-tiba berbalik dan menunjuk kesana. Tentu saja. Kita sudah menghabiskan waktu selama itu untuk membasmi monster. Waktu Filo yang tersisa tinggal sedikit, tapi kita sudah menghabiskan banyak waktu untuk sampai kesini.....
Disana ada Gaelion yang sedang berbaring didepan pintu gua.
Apa dia sedang tidur? Dia tidak bergerak sedikitpun.

Kita mendekatinya secara perlahan.
Jika sudah cukup dekat, maka aku akan mengaktifkan Shield Prison untuk menghentikan segala pergerakan Gaelion. Tepat ketika Shield Prison berakhir, kita akan menyerangnya dengan sihir untuk melemahkannya sedikit, dan Rat akan memberikan obat bius padanya.
Setelah obat biusnya bekerja, aku akan mengambil Inti itu dari Gaelion. Dan rencananya selesai.
Itu akan berjalan baik jika sesuai rencana.

Jarak kerja Shield Prison 5 meter, dan Gaelion berada 20 meter dari kita.
Kita harus lebih dekat lagi.
Berdasarkan statistikanya, levelnya 55. Dia sudah mengambil 20 level dari Filo. Banyak sekali.

“GYAOO!”

Mata Gaelion tiba-tiba terbuka dan dia langsung masuk kedalam gua.

“Sial!”

Kita gagal.
Tapi sekarang kita bisa menjebaknya di dalam gua.
Kita melihat keadaan gua secara perlahan.
Sepertinya Gaelion sedang menggali-gali gua untuk mencari sesuatu.

“Apa yang sedang dia lakukan?”
“Mungkin dia sedang mencari harta karun yang diambil oleh penduduk desa.....”
“Dragon itu makhluk yang suka mengumpulkan barang. Sepertinya Gaelion melakukan itu karena jiwa yang berada didalam Inti itu merasa menyesal dengan hilangnya harta itu.”

Aku mengerti. Jadi Dragon memiliki pemikiran seperti itu.

“....”

Taniko sedang bergumam sesuatu.
Tapi sekarang bukan waktunya untuk memikirkan itu.

“Baiklah, ayo kesana.”
“Gaelion!”

Lalu, diujung penglihatan kita setelah mendekat.

“GYAOOOOO!”

Gaelion meraung.
Dokun!
Bersamaan dengan raungan itu perisaiku berdetak.
Apa.... apa yang terjadi?
Sebelumnya tidak terjadi apa-apa ketika Gaelion meraung seperti itu.

“Ini sepertinya cukup berbahaya. Ayo kita ambil jarak sedikit.”
“Gaelion! Dengarkan aku!”
“Cepat mundur! Kau mau mati!”

Tapi detak dari perisaiku semakin bertambah.
Terlihat ada sesuatu yang keluar dari perisai dan menuju Gaelion.
Dan ketika Gaelion bernafas, sesuatu seperti polusi ikut terhirup olehnya.
Dengan suara otot terbentuk, Gaelion semakin bertambah besar.

“Aku merasakan sesuatu yang berbahaya akan terjadi, Rat apa kau tahu sesuatu?”
“Mana mungkin aku bisa tahu! Bukankah ini terjadi karena perisai Count!?”
“Itu mungkin benar..... Aku juga merasakan hal yang sama seperti Filo, ada sesuatu yang menyerapku.”
“Hei, Naofumi. Kenapa kau terlihat sedikit senang?”
“Hah?”

Ya, ini seperti melawan bos monster jadi aku merasa senang.
.... Tapi, aku merasa ada sesuatu yang berbahaya. Aku juga merasa ada yang aneh dengan diriku sendiri.

“Naofumi, kau mendapatkan kekuatan untuk menyerang dari Inti Dragon Zombie ya.”
“Iya, itu merupakan perisai yang aku gunakan ketika melawan Reiki, dan Wrath Shield sepertinya mendapatkan kekuatan tambahan dari Inti itu.”
“Kalau tidak salah, menurut Naofumi itu merupakan perisai yang menggambarkan amarah pada Kakak dan Ayah.”
“Kakakmu? Huh...... apa yang dia lakukan?”
“““Itu dia—————!“””

Entah kenapa Melty, Rat dan Sadina menunjukku, seperti mengetahui sesuatu.

“Naofumi, amarah dan keinginan membunuhmu pada kakak telah tersedot.”
“A-apa katamu-“

Gawat. Aku tidak bisa mengingatnya.
Aku merasa itu adalah sesuatu yang lebih baik kulupakan, tapi aku merasa ada yang aneh denganku apabila itu terjadi.
Jika aku perhatikan..... ternyata Sadina cukup cantik.
Kenapa aku tidak menyadari ini?
“Naofumi, cara melihatmu sangat jijik. Cepat kembali menjadi dirimu.”
“Entahlah, aku juga tidak tahu~”

Ketika aku mencoba mengingat Raphtalia, jantungku berdetak dengan cepat.
Aku teringat dengan Filo yang sedang melemah, walaupun dalam wujud monsternya dia cukup imut. Jika dalam wujud manusia, aku bisa jatuh cinta padanya, namun berbeda dengan cara Motoyasu.
Hmm, Melty adalah seorang gadis Tsundere, tapi dia terlihat menawan, bukan?
Atla juga terlihat imut walau menjadi gadis buta, aku bisa membayangkan dia akan menjadi lebih imut ketika dewasa. Jika itu terjadi, maka tidak ada salahnya Fohl memiliki rasa suka padanya.
Hehe, jika ini merupakan Eroge, maka genrenya NTR.

.... Pada intinya situasi saat ini sedang berbahaya! Tapi aku tidak tahu apa yang membuatku merasa bahaya.
Bagaimana bisa ini disebut NTR. Bodoh sekali pemikiran itu.

Itu berarti, diriku tanpa rasa amarah, benci, dan keinginan membunuh, hanya sekumpulan keinginan?
Jika aku tidak segera mengembalikan itu dari Gaelion, maka hal buruk akan terjadi.
Dalam banyak hal.




TL: Bajatsu
EDITOR: Isekai-Chan 

0 komentar:

Posting Komentar