Rabu, 04 November 2020

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 175. Ding-Dong-Dash

 Chapter 175. Ding-Dong-Dash



“Sial, semakin lama jiwa tubuh ini menjadi semakin kuat. Tapi, tunggu lah sebentar lagi..... “

Aku mendengar suara, kurasa suara tersebut sangatlah familiar. Aku pernah mendengar ini sebelumnya. Pemilik suara tersebut nampaknya sedang kesulitan.

“Kukuku, beruntungnya ada 2 bagian dari diriku di dekat sini. Jika saja diriku bisa mendapatkan salah satunya...”

Aku merasakan sesuatu yang aneh. Sebagian besar suasananya berubah.

“Perasaan apa ini?... Apakah Wyndia ada di dekat sini? Dia selamat! Tapi...”


Sudah 6 hari sejak Raphtalia pergi ke gunung untuk berlatih.
Pada pagi harinya...

"Hufftt..."

Ini terjadi lagi. Akhir-akhir ini Atla selalu datang diam-diam ke kamarku. Karena Filo terkadang  tidur bersamaku, jadi aku mengira yang tidur disebelahku ada Filo tap setelah aku bangun ternyata itu adalah Atla. Setiap kali kejadian seperti ini terjadi, aku langsung pergi untuk menemui Fohl. Tapi, sepertinya keadaan dirumah Fohl juga menjadi sangat aneh.

Pagi hari pada hari kedua. Fohl telah ditipu oleh Atla yang dikiranya sudah tidur. Di kasurnya Atla terdapat sebuah boneka palsu.

Keesokan harinya tiba-tiba dia sangatlah mengantuk. Kurasa Atla memasukkan sesuatu di makanan Fohl. Pasti yang membuat ramuan seperti itu adalah Gaelion. Karena belum lama ini dia bisa menggunakan Sleeping Breath.

Dan keesokan harinya... Tiba-tiba Fohl pingsan. Kurasa dia bertarung dan kalah oleh Atla. Aku penasaran bagaimana kejadian pastinya.

"Naofumi-sama! Aku pulang!"

Raphtalia langsung masuk dengan membuka pintunya lebar-lebar ketika aku sedang dalam keadaan terburuk. Sepertinya dia ingin bertemu denganku, tapi setelah dia masuk ke dalam, ekspresi wajahnya mulai berubah.

"Belakangan ini dia sering sekali menyelinap kemari. Apa ada yang bisa kau lakukan?"
"Um... Tunggu sebentar. Disini tidak terjadi sesuatu kan?"
"Memangnya apa yang seharusnya terjadi?"

Aku benar-benar merasa terganggu dengan kelakuannya yang sering sekali menyelinap kemari. Sulit sekali memberi peringatan kepada Filo dan Atla juga sama seperti dia. Mungkin kejadian ini akan membuat Raphtalia marah. Apa dia pikir aku adalah tipe orang yang akan melakukan perbuatan seperti itu?

"Hufftt... Itu benar. Naofumi-sama bukanlah orang yang seperti itu."
"Tolong pergilah lihat keadaan Fohl. Aku lebih khawatir kepada dirinya sekarang."
"Iya."

Hari ini seluruh tubuhnya dibungkus dengan matras dan mulutnya disumpal agar tidak bisa berteriak. Karena tidak bisa bergerak, dia tertidur dengan posisi telungkup sepanjang malam.

"Naofumi-sama? Kenapa kau tidak tolak saja dia?"
"Aku sudah mengusirnya kemarin. Kemudian dia malah tidur di depan rumah. Dan hari sebelumnya, Aku sudah menggunakan segel budak untuk menghukumnya. Tapi tetap saja dia mengabaikannya dan tetap masuk."
"Apa-apaan dia itu!?"

Saat aku mencoba untuk mengusirnya, tapi dia malah tidur di luar. Dan karena sebelumnya dia sakit sangat parah, jadi kurasa rasa sakit dari segel budak tidak terlalu sakit untuknya. Bahkan dia bisa tidur dengan hukuman yang masih menyala. Singkatnya sudah tidak ada hukuman yang bisa menghentikannya.

Fohl merasa sangat marah kepadaku. Apa yang kau ingin kulakukan? Bahkan kau sudah dibuat pingsan dua kali.

"Itu benar. Naofumi-sama bukanlah orang seperti itu."
"Kenapa kau mengulangi perkataan seperti itu? Apa yang sebenarnya ingin kau katakan?"
"...Ada apa Tuan Naofumi?"

Atla perlahan mulai bangun dari tidurnya dan berkata seperti itu dengan polosnya. Kau tahu, kami ini sedang khawatir terhadap keadaanmu.

"...Kau tidak menyadarinya?"
"Aku hanya tidur bersama Tuan Naofumi. Apakah itu adalah hal yang buruk?"
"Sejujurnya ini menggangguku. Apakah segel budak tidak membuatmu sakit?"
"Kehangatan yang ada di jantungku mengurangi rasa sakitnya. Kenapa aku tidak bisa tidur denganmu?"
"Kakakmu akan menjadi sangat berisik."
"Atla! Kenapa kau harus tidur di rumah orang seperti dia!?"
"Lihat kan maksud perkataanku tadi..."
"Abaikan saja perkataan Onii-sama. Tuan Naofumi, aku hanya ingin melayanimu."
"Apa yang kau katakan!?"

Atla menjadi semakin aneh... Apa yang menyebabkan dia hingga menjadi seperti ini? Hanya ada satu kemungkinannya.

"Raphtalia dan Fohl dengarkan aku."
"Ada apa?"
"Apa?"
"Sifatnya berubah menjadi seperti ini mungkin adalah efek samping dari obat Yggdrasil."
“"HAH?"”

Benar. Jika itu penyebabnya maka sudah tidak aneh lagi.
Banyak obat yang mujarab memiliki efek samping. Mungkin saja itu menyebabkan orang yang meminumnya akan sangat menghargai pemberi obat itu.
Hanya kemungkinan itu saja yang bisa membuat ini terjadi.

“Contohnya Pelatih Tempur. Sekarang dia memanggilku Saint-sama. Sepertinya Obat Yggdrasil memiliki efek samping yang membuat orang diberikan obat itu jatuh cinta kepada si pemberi obat. Bahkan itu bisa membuat segel budak hancur begitu saja.”

Obat yang mujarab saja memiliki satu kekurangan. Benar sekali.
Atla yang mendapatkan dosis obat lebih banyak dari Nenek Tua pasti akan mendapatkan efek samping yang sangat besar.
Aku tidak bisa menambahkan hukuman pada segel budaknya lagi. Bisa saja dia mati karena itu.

“Sebaiknya, kita mewaspadainya saja sampai efek obatnya habis.”
“Be-benar!”
“Hah!?”

Raphtalia setuju dengan pendapatku, tapi Fohl terlihat sangat terkejut.

"Kenapa? Apa kau merasa tidak setuju dengan pendapatku?"
"Ti-Tidak! Itu pasti benar! Semua ini hanyalah efek samping! Obat itu sangatlah kuat hingga bisa menyembuhkan Atla. Pasti obat itu juga memiliki efek samping yang kuat!"
"Kau salah Tuan Naofumi! Aku melayanimu dengan sepenuh ha-"
"Sekarang, mari kita pergi menaikkan level Atla!"
"Tidak, Ahh... Tuan Naofumiiiii!"

Fohl membawa Atla pergi dengan cepat. Kejadian ini berbanding terbalik dengan sebelumnya. Ahh, hal ini menjadi sedikit menyenangkan. Meskipun mereka memiliki tingkah laku yang buruk, mereka tetaplah saudara.

"Kalau begitu, Raphtalia. Apa kau telah selesai berlatih di gunung?"
"Tidak... Kami berencana untuk berpindah, jadi aku mampir kemari sebentar..."
"Saint-sama. Apa muridku Raphtalia ada disini?"

Aku mendengar suara Nenek Tua dari luar. Murid...

"Aku mengerti situasinya..."
"Sepertinya... Aku harus kembali ke gunung lagi sekarang."

Teknik Hengen Musou? Sepertinya metode pelatihannya sangat sulit. Mungkin aku harus ikut berlatih nanti.

Jika suatu saat nanti aku bertarung dengan seseorang yang bisa mengabaikan status pertahananku, maka kemungkinannya aku akan mati. Kalau begitu, aku akan mencari waktu untuk berlatih sendiri nanti.

"...Anak muda, apa kau menginginkan kekuatan yang lebih kuat?"

Diluar, aku melihat Nenek Tua berencana untuk merekrut Fohl... Ksatria Wanita melihat kejadian itu dengan iri. Dia mengambil cuti untuk berlatih dengan Nenek Tua, tapi dia masih belum diberi pelatihan?

"A-Aku memiliki tugas untuk menjaga adikku."
"Aku tidak menerima alasan seperti itu. Ini untuk Saint-sama, kau harus mendapatkan kekuatan yang lebih kuat!"
"A-Atla! A-Aku! Akuuuuu!"

Apa ini adalah takdirnya?... Ini tidak bagus. Jika Fohl tidak ada disini, bagaimana caraku untuk menahan Atla agar tidak tidur bersamaku. Hm? Atla melambaikan tangannya kearahku.

“Sekarang tidak akan ada yang bisa menghentikanku untuk tidur denganmu.”

Itu pasti isi pikirannya. Aku harus melakukan sesuatu.

"Untuk saat ini, biarkan aku yang mengurusnya Naofumi-sama. Kau tidak perlu khawatir!"
"Ah, baiklah. Aku mengandalkanmu."
"Iya. Aku tidak akan membiarkan Naofumi-sama sampai membuat kesalahan."

Aku membiarkan Raphtalia mengurusnya, seharusnya ini akan baik-baik saja. Dan apa yang dia maksud sebagai kesalahan?

Setelah sarapan, Raphtalia dan yang lainnya pergi lagi untuk berlatih. Dan mereka juga membawa Fohl.

Tok... Tok...
Lagi. Belakangan ini selalu saja ada orang iseng yang menggangguku. Mungkin dia merasa senang saat aku keluar dan melihat tidak ada seorang pun di sana. Karena itulah setelah sarapan aku mengumpulkan para budak dan menggunakan segel budak untuk menginterogasi mereka.

"Akhir-akhir ini ada orang yang selalu menjahili rumahku. Jika ada yang ingin mengakuinya silakan maju kedepan, aku tidak akan menghukummu."

...Tidak ada yang maju ke depan. Dan tidak ada segel budak yang aktif. Jadi bukan para budak yang melakukannya?

Kemudian... Aku menatap para prajurit dan beberapa penjaga toko yang datang ke desaku. Mereka menggelengkan kepalanya. Siapa yang melakukannya?

Sebaiknya aku cek ulang lagi.
Aku membuka kembali pintu rumah, bagus tidak ada siapapun.
Si pelaku ini melakukan ini sehari tiga kali.
Aku bisa meminta orang untuk menjaganya, tapi pelakunya tidak akan beraksi jika aku lakukan itu.
Meskipun begitu, aku tidak akan membiarkan orang itu terus melakukan hal yang membuatku kesal.

Tok... Tok...
Ngomong-ngomong, kemarin aku menunggu di depan pintu dan langsung membukanya saat di ketukan kedua. Dan ternyata itu adalah Kiel. Sama seperti Atla, dia bilang dia tidak tahu apapun. Dia bertanya tentang apa yang harus dilakukan hari ini? Dia selalu bersama dengan budak yang lainnya. Jadi tidak mungkin dia yang melakukannya.

Dan hari ini Kiel dan yang lainnya pergi berdagang. Dan budak yang ada di desa saat ini hanyalah para budak yang terampil. Aku memerintahkan mereka untuk tidak datang ke rumahku pagi ini. Jadi siapapun yang mengetuk pintu pasti dialah pelakunya. Aku tidak akan melepaskannya.

“Shield Prison!”

Aku menangkap siapapun yang sedang berada di depan pintu. Aku membuka pintunya. Shield Prison bergoyang-goyang, dan sepertinya aku menangkap sesuatu.

"Ada apa, Count?"
"Rat, apa yang sedang kau lakukan?"
"Aku sedang joging untuk refreshing. Terlebih lagi, apa yang sedang kau lakukan?"
"Belakangan ini ada seseorang yang selalu mengetuk pintuku dan lari. Aku sudah memberitahumu saat sarapan tadi kan?"
"Ah, iya. Jadi dia pelakunya?"
"Sepertinya."
"Aku penasaran orang seperti apa dia."

Setelah menunggu waktu aktif Shield Prison menghilang, kita melihat siapa yang berada didalamnya.

"KyuAAAAA!?"

....
Aku dan Rat menatap ke arahnya dengan ekspresi yang sama. Memang, yang melakukannya bukanlah seorang budak. Seharusnya aku sudah menduganya kalau pasti Monster yang melakukannya. Tapi aku tidak menduga bahwa Monster akan melakukan Ding-Dong-Dash seperti ini.
<EDN: Ding-Dong-Dash itu semacam mengetuk pintu atau memencet bel terus lari>
Gaelion mencoba kabur dengan terbang ke atas. Aku membuka opsi segel monster dan mengaktifkan hukuman.

"KyuAAAAAAA!"

Gaelion terjatuh ke tanah dan mulai menggeliat. Sekarang dia sudah sepanjang dua meter, itu dari kepala hingga ekornya. Sekarang dia benar-benar terlihat seperti seekor naga. Tapi, ekornya sangatlah tebal. Matanya besar, dan dia terlihat seperti seorang anak kecil yang polos. Dia juga cukup gemuk.

Sekarang dia sudah berada pada level 35. Pertumbuhannya mulai melambat. Dia tidak tumbuh sebesar yang aku perkirakan. Taniko mendengar Gaelion menangis, dan berlari ke arah kami.

"Gaelion, ada apa!?"
"Dialah pelakunya. Aku menangkap basah dia melakukannya."
"Eh?"

Taniko sepertinya bimbang apakah ingin membela Gaelion atau tidak. Dia melihat ke arahku.

"Jangan membelanya. Jika seseorang melakukan kesalahan, maka harus di hukuman."
"Aku mengerti... Gaelion nakal. Kau tidak boleh menjahili orang seperti itu!"
"KyuAA..."
"Ada apa, Goushijin-sama?"

Filo mendengar keributan dan langsung mendatangi kami. Bukankah dia sedang bermain dengan Melty?

"Ahahahah, kau dimarahi!"

Filo meledek Gaelion yang dimarahi olehku sambil menari.

"Gaelion dimarahi sama Goushijin-sama. Karena hanya Firo saja yang akan ditunggangi oleh Goushijin-sama~"
"KYAAAUUUUUU!"

Gaelion mulai marah. Aku juga memberikan Filo hukuman.

"AKYAAA! Ke-kenapa?"
"Jangan tertawa saat seseorang melakukan kesalahan."
"T-Tapi Goushijin-sama juga suka melakukan itu..."

... Setelah mengatakannya, ternyata dia ada benarnya juga. Aku mematikan hukuman. Sekarang aku mengerti bagaimana perasaan Raphtalia. Kurasa aku tidak ingin berubah dalam waktu dekat.

"Kenapa kau menyerah sekarang!?"
"Aku menertawakan kesalahan orang lain, jadi aku tidak bisa menghukum orang lain yang melakukan itu."
"Kau...."

Rat meletakkan tangannya di jidat. Sepertinya dia tidak tahu harus berkomentar seperti apa. Aku menertawakan kesalahan Witch dan Sampah. Aku menertawakan keadaan para Hero lain. Dan aku tidak bisa merubah sifatku tersebut. Aku juga tidak berencana untuk berubah.

"Meskipun dia adalah sainganmu, kau tidak bisa mengatakan hal buruk seperti itu."
"Ta...pi.”
"Kau tahu apa yang akan terjadi jika membuatku marah kan?"
"Tidak!"

Kenapa dia sangat takut terhadap Rat. Mungkin aku bisa menggunakan Rat untuk mengancam Filo...

"Kenapa kau melakukan hal seperti itu Gaelion?"

Taniko mengelus kepala Gaelion. Gaelion bersuara pelan.

"Katanya, karena dia ingin bermain denganmu.”
"Ha?”
"Kau tidak pernah bermain dengannya. Kau hanya bermain dengan burung itu."
"Muu..."

Filo dan Taniko saling melotot satu sama lain. Saat menyangkut Gaelion sepertinya Filo menjadi serius. Dan juga aku tidak terlalu sering bermain dengan Filo.

"Tunggu, tunggu... jadi jika aku tidak bermain dengannya, maka dia akan tetap melakukan hal seperti ini?"
"KyuA!"

Dia menganggukkan kepalanya. Aku tidak bisa terus mengabaikannya. Aku melihat kearah Rat.

"Bermain bersama peliharaanmu adalah hal yang penting Count."

Benarkah begitu? Sepertinya disini akan mulai menjadi merepotkan.

"Kalau begitu, Filo dan Gaelion. Aku akan bermain dengan kalian setiap hari dengan bergantian. Tapi, jika kalian mengganggu orang lain dan terus berkelahi, jatah bermain kalian akan kukurangi."
"Mu...!"
"KYUA!"

Mereka saling tatap seakan ingin mengeluh.

"Kalau begitu aku tidak akan bermain dengan kalian."
"F-Firo mengerti~"
"KyuA KyuA"

Mereka berdua menganggukkan kepalanya.

"Kalau begitu hari ini aku akan bermain dengan Gaelion."
"KyuA!"
"Eh...!"
"Sekarang sudah lewat tengah hari. Besok aku akan lebih lama bermain denganmu, jadi bersabarlah. Bukankah kau yang lebih tua?"
"Mu... Aku mengerti. Baiklah kalau begitu."

Kemudian, Filo pergi dengan Taniko untuk menaikkan levelnya. Dan Atla juga ikut bersama mereka.

"Oh iya, Count. Kurasa aku harus mengajarimu cara yang tepat untuk memanfaatkan Dragon."
"Apa?"
"Tubuh Dragon itu berisi obat-obatan kelas tinggi."
"Begitu..."
"Air liur dan nafasnya dapat menjadi bahan-bahan yang bagus."

Oh, iya. Atla bisa membuat obat tidur dengan nafas Gaelion. Aku penasaran apa efeknya sangat kuat, karena Fohl tertidur dengan lelap. Tunggu dulu, bagaimana bisa dia menerima jebakan semudah itu begitu saja.

"Sama dengan Filolial. Kau bisa menggunakan beberapa bagian tubuhnya untuk obat-obatan. Tapi... Anak itu luar biasa. Aku merekomendasikanmu untuk mendekatinya terlebih dahulu dan dapat memanfaatkannya dengan mudah nantinya."
"Kau benar-benar menyukai monster ya..."

Air liur Filo? Hanya Motoyasu yang menginginkan hal-hal seperti itu. Mungkin aku akan mempertimbangkannya.

"Kalau begitu, Gaelion. Kita bermain apa hari ini?"
"KyuA"

Dia mengibaskan ekornya seperti seekor anjing. Sepertinya dia merasa senang. Kurasa aku dapat bermain menggunakan Frisbee Shield. Aku mengganti perisaiku menjadi Frisbee Shield dan melemparnya.

Gaelion langsung mengejarnya dan mengepakkan sayapnya untuk terbang. Piring itu terbang cukup jauh. Dia berhasil menangkapnya, itu menghilang dan langsung kembali ke tanganku. Gaelion sepertinya sangat senang. Dia terbang kearahku dan mulai menjilati wajahku. Aku suka sifatnya yang jujur ini. Tidak seperti burung berisik itu...

Setelah bermain dengan Gaelion aku melanjutkan perkerjaanku.


EDITOR: Isekai-Chan
Proofreader: Bajatsu

0 komentar:

Posting Komentar