Kamis, 26 November 2020

Realist Maou ni yoru Seiiki naki Isekai Kaihaku Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 43. Akhir dari Sharltar

 Chapter 43. Akhir dari Sharltar




Moral pasukan langsung meningkat drastis begitu aku memasuki medan pertempuran menggantikan Hijikata.

Di saat yang sama, pasukan musuh tampak bergerak kearahku. Pemimpin pasukan musuh menunjuk kearahku.

“Itu adalah Raja Iblis yang kita cari!”

“Orang yang bisa mendapatkan kepalanya akan mendapatkan Kastil!”

Kemudian semua serangan mereka terarahkan kepadaku. Namun, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Jeanne dan Hijikata mungkin unggul dalam pertarungan satu lawan satu, tapi aku lebih cocok untuk melawan banyak musuh.

Jadi aku menembakkan sihirku dan menghancurkan musuh.

Setelah aku memastikan bahwa hanya ada pasukan musuh di area seranganku, menyenangkan rasanya untuk bisa menyerang tanpa khawatir ada bawahanku yang terkena seranganku sendiri.

Pilar-pilar api, Sambaran petir, Badai Es, dan Angin yang bisa menyayat tubuh.

Segala macam sihir serangan yang ku kuasai bertebaran di medan pertempuran dan menghabisi banyak Undead. Serangannya begitu kuat seolah-olah gerombolan Undead itu meleleh. Namun, selalu ada Undead lain yang menggantikan Undead yang baru saja terbunuh.

Seolah-olah musuh memiliki persediaan pasukan yang tak ada habisnya.

Aku mulai cemas tentang berapa lama ini bisa berlanjut, tetapi kemudian keadaan menjadi lebih buruk.

Sharltar yang melihat bahwa bawahannya sedang bertempur melawanku memutuskan untuk maju ke garis depan.

Mata pria berbahaya itu terbakar dengan nafsu untuk membalas dendam.

“Jadi kau lah Imp yang menguburku di wilayah Dwarf!”
<EDN: Salah satu ras demon yang bertubuh kecil>

"Aku memang agak tinggi untuk ukuran ras Imp, tapi selain fakta itu, semuanya benar."

“Kau tidak hanya membuat marah Raja Iblis Eligos, tapi aku harus terkubur di bawah tanah selama berbulan-bulan.”

“Aku lebih suka kau terkubur disana selamanya.”

“Itu tidak akan terjadi. Aku berniat untuk hidup untuk waktu yang lama. "

“Yah, jika kau selamat dari pertarungan satu lawan satu melawanku, mungkin kau bisa mewujudkan impianmu itu.”

“Oh? Jadi kau ingin melawanku sendiri, Imp? Aku, sang Necromancer, Sharltar.”

"Kecuali jika kau kurang berani."

"…DASAR BODOH!"

Sharltar duduk di atas kudanya dan dia mulai melantunkan mantra sihir dengan penuh amarah.

Lalu dia melepaskan sihir itu.

Seseorang berbentuk Malaikat Kematian mendatangiku. Aku akan mati jika sihir itu menyentuhku. Karena itu adalah sihir bertipe Instant-Death, akan tetapi sihir itu tidak terlalu sulit untuk di hindari. Aku merapalkan sihir Levitation pada diriku sendiri dan melesat ke udara.

“Menurutmu itu akan membantumu?”

Sharltar melambaikan tangannya dan mengubah arah mantranya. Sepertinya dia punya kemampuan untuk menggerakkan Sihir kematian itu. Itu pintar, membuktikan bahwa Sharltar cukup pandai sebagai seorang penyihir.

"Kau tidak terlalu buruk, Sharltar."

"Aku orang paling terpercaya Raja Iblis Eligos."

“Kalau begitu, kematianmu akan sangat mempengaruhi pasukan ini?”

“Itu tidak akan terjadi. Dan terlepas dari itu, kau harus membunuhku dan Raja Iblis Eligos untuk menghentikan pasukan undead ini.”

“Itu cukup melegakan. Dengan kata lain, Raja Iblis Eligos kemungkinan besar akan tetap bersembunyi di istananya.”

"Salah lagi. Raja Eligos akan datang ke sini saat ini juga. Untuk membunuh langsung bajingan sombong sepertimu. "

"Hah…"

Aku tidak bisa menahan senyumnya.

“Mengapa kau tertawa?” Tanya Sharltar.

"Yah, aku baru saja tersadar bahwa agak licik bagi kalian berdua untuk menyerangku sekaligus."

"Diam! Itu adalah strategi, bukan sebuah kelicikan! "

"Benar. Yah, kurasa aku hanya harus membunuhmu sebelum dia datang."

"Itu tidak mungkin!!" Teriak Sharltar. Pada saat yang sama, muncul 2 Prajuritku di kedua sisinya.

Dari sebelah kanan muncul Hijikata dan dari sebelah kiri muncul Jeanne. Kemudian mereka memotong Sharltar bersamaan.

Sharltar segera menghindar ke atas.

"Si-sialan kau! Dasar pengecut! Kau menantangku untuk Duel bukan! "

“Aku harus realistis. Situasinya telah berubah, jadi aku harus menarik kembali kata-kataku. "

“Dasar sampah pengecut!”

“Sebagai seseorang yang membunuh para Dwarf dan manusia untuk membangun pasukan Undead, kau tidak punya hak untuk mengatakan hal itu.”

“Manusia hanyalah sumber daya!”

“Dan bagiku, kau hanyalah sampah. Kau tidak ada gunanya. Jika ada kehidupan selanjutnya yang menunggumu, kuharap kau bertindak lebih baik. " Ucapku. Kemudian aku mulai melantunkan mantra sihir.

“Wahai jiwa - jiwa yang sekarat, ukirlah kata- kata kegelapan

Oh api permulaan, Api yang terkuat, bakarlah semua kejahatan! "

Teriakku. Kemudian, tubuhku mulai memerah karena ledakan energi sihir.

Lalu energi itu terkonsentrasi ke tangan kananku. Yang kemudian menembakkan api yang sama panasnya dengan api naga.

Mantra ini disebut 'Flare' dan meningkatkan suhu di suatu area dengan cepat. Para Undead itu pun mulai terbakar dan Sharltar tidak luput dari cahaya itu.

"T-tidak mungkin! F-flare? Seorang penyihir pemula seharusnya tidak…”

“Mungkin aku seorang pemula, tetapi aku bukan penyihir biasa. Aku tidak akan kalah dari orang sepertimu. "

"…Kau! Ashtaroth. Dagingku mungkin binasa di sini, tapi jiwaku tidak. Aku bersumpah untuk menghantuimu. Akan ku kutuk kau sampai mati.”

“Jangan ragu untuk melakukannya. Tapi itu mungkin tugas yang cukup sulit karena kau harus mencari jalan keluar dari neraka. "

“… Masih ada Raja Iblis Eligos. Dia adalah Prajurit dari neraka. Kau tidak akan pernah bisa mengalahkannya. "

"Mungkin. Tapi aku akan mengalahkan dia menggunakan kepintaranku, bukan dengan kekuatan. "

“Sangat lucu. aku berharap untuk melihatnya. Sampai jumpa di neraka."

"Ya, tetapi bahkan di neraka, kau tidak akan bisa mengalahkanku."

Beberapa saat kemudian Sharltar ditelan oleh Flare dan menghilang.

Hanya debu yang tersisa.

Tidak ada satu titik pun dari tubuhnya yang akan ditemukan.

Itu adalah kematian yang tepat untuk penjahat seperti itu, tetapi pertempuran belum berakhir.

“Sangat luar biasa, Astaroth-sama! Anda telah membunuh Sharltar.” Kata Jeanne dengan hormat, tapi tidak ada waktu untuk membalasnya.

“Pasukan Undead itu masih disini. Sekarang Raja Iblis Eligos lah mengendalikan mereka.”

“Jadi kita masih harus mengalahkan Eligos?”

"Iya."

“... Kalau begitu, pertempuran ini masih tetap berlanjut.”

"Iya. Namun, Eligos akan segera tiba di sini. Kemudian sisa dari rencanaku dapat dilaksanakan."

"Baiklah!"

Jeanne tersenyum. Dia tidak tahu detailnya, tapi dia percaya padaku. Dan ini memberinya keberanian.

Selalu ada sedikit pernyataan berlebihan tentang perasaannya, tapi setidaknya hal itu meningkatkan moral para prajurit.

Jadi Jeanne dan aku menahan serangan para undead.

Kami harus bertarung sepanjang hari setelah itu sebelum kedatangan Raja Iblis Eligos.

Dia datang dengan kuda hitam, seolah-olah dia adalah pangeran kegelapan dari neraka.

Note: 
Jangan lupa klo ada kesalahan bisa koreksi lewat komen di bawah atau DM FP Isekai chan yak


PREVIOUS CHAPTER       TOC        NEXT CHAPTER


TL: Tasha Godspell
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar