Senin, 22 Maret 2021

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 207. Balapan

 Chapter 207. Balapan


 
Ha? Eh? Balapan liar? Apa yang sebenarnya idiot ini katakan? Balapan liar... Dia sudah kehilangan jati dirinya sebagai Hero.

Terlebih lagi dia tersenyum seakan itu adalah hal yang tidak aneh sama sekali. Ini menyebalkan, benar-benar menyebalkan. Aku ingin sekali memukul dengan sekuat tenaga wajah bodohnya itu.

Aku sudah lelah dan tidak ingin berurusan dengan ini sama sekali lagi. Aku mengangkat perisaiku...

“Portal—“
"Tunggu, tunggu! Kau akan kembali sekarang!?" Sela Melty.
"Setelah melihat tingkah lakunya, apa ada pilihan lain yang dapat kupilih?"

Tolong beritahu aku jika ada pilihan B atau C.

“Jika kau pergi, apa yang akan terjadi kepada Filo-chan?"
"Hm... Aku menyerah akan nasibnya."
"Apa kau bilang!?"

Jika aku meninggalkannya pasti Motoyasu akan melakukan sesuatu. Aku memutuskan untuk percaya kepadanya. Meskipun ini hanyalah keyakinan diriku saja.

"Tidak!" Filo menolak dengan keras.
"Fuee... Hero Tombak-sama, dia sedang melakukan apa!?" Terheran-heran Rishia bertanya.
"Ah, orang itu? Dia sudah lama berubah menjadi seperti itu." Jawabku.
"Apa yang terjadi kepadanya!?" Rishia melanjutkan pertanyaannya.
"Kakak putri ini merusak otak Motoyasu, kemudian Filo menghancurkan sisa-sisa kepribadiannya." Jelasku.
"Kakakku!" Kejut Melty.
"Hero Pedang juga berubah menjadi aneh karena mantan putri, kan? Apa kau tidak akan melakukan sesuatu terhadap hal tersebut." Tanya Atla.
"Aku merasa senang sekali melihatnya menderita." Jawabku.
"Lalu siapa yang dia panggil Ayah?" Tanya Melty.
"Sepertinya itu panggilan untukku." Jawabku.
"Apa maksud semua ini!?" Bingung Melty.

Menjelaskannya akan sulit sekali, aku ingin sekali segera pergi dari sini secepat mungkin. Satu-satunya orang yang tidak ada waktu itu, saat Filo sedang diculik adalah orang itu... Apa itu karena dialah yang membesarkan Filolial? Dia benar-benar melakukan hal yang tidak berguna. Aku khawatir karena sudah lama tidak menerima kabar darinya, tapi dia malah sedang membesarkan anak filolial. Dia tidak bisa mendapat perhatian dari Filo, jadi dia membeli telur Filolial dan membesarkannya sendiri.

"Firo ingin pulang kerumah..."
"Iya... Aku juga ingin segera pulang."

Filo tidak suka berada di dekat Motoyasu. Tapi aku harus meletakkan dirinya di suatu tempat mumpung masih panas.

"Um... Motoyasu. Apa yang sebenarnya sedang kau lakukan?"
"Balapan liar."
"Itu tidak menjawab pertanyaanku sama sekali!"

Ini tidak bagus. Banyak sekali ketidakjelasan disini. Curse Series... Aku ingin percaya bahwa itu adalah asal usul dari semua ini.

"...Kenapa kau melakukan balapan?"
"Anak-anak ini bilang mereka ingin balapan. Jadi, aku membiarkan mereka melakukan yang mereka suka."
"Ah, jadi begitu. Bukankah kau terlalu banyak memberikan mereka kebebasan."

Filolial suka sekali dengan kereta, setelah mendapatkan kereta mereka sudah seperti petapa, terkadang ada dari mereka yang saling mencuri kereta..... dan Motoyasu membiarkan itu terjadi. Aku tidak mengerti sama sekali. Aku tidak akan pernah mengerti jalan pikiran Motoyasu. Dan setelah sekian lama tidak bertemu dengannya, tingkah lakunya menjadi semakin aneh dan tidak dapat ditebak.

Aku seharusnya sudah menyadarinya saat tiga Filolial muncul. Aku telah ditipu saat mendengarkan cerita legenda Fitoria dan Bandit.
Tapi jika ditelaah lebih lanjut, Ren menjadi Bandit dan Motoyasu menjadi Gangster Jalanan... Apa selanjutnya Itsuki akan menjadi Raja Bajak Laut?

"Hei, kenapa kau dipanggil Ayah olehnya!?"
"Mungkin karena aku yang membesarkan Filo?"

Sepertinya jalan pikiran Motoyasu adalah majikan = orang tua. Filo mungkin menjadi bawahanku atau rekan bertarung, tapi jelas sekali bahwa dia bukan anakku. Meskipun jika aku adalah ayah dari Filo, bukankah dia lebih tua dariku? Kenapa dia memanggil orang yang lebih muda darinya Ayah?

"Lihatlah Filo-tan. Ini adalah anak-anak kita."
"Benarkah!?"

Jadi saat masih panas, dia sudah melakukannya dengan Motoyasu. Tapi dia masih mau melakukannya denganku? Dasar pelacur. Benar-benar orang yang sangat merepotkan. Aku sudah meletakkan sedikit kepercayaanku kepadanya... Kau tahu, aku sangatlah membenci seorang pelacur. Jika itu benar, maka lebih baik dia bersiap siap untuk menerima hukuman dariku.

"Tidak! Dia bohong, Goushijin-sama! Firo tidak pernah melakukan hal-hal seperti itu!"
"Tidak mungkin Filo-chan melakukan hal seperti itu! Berhentilah berbohong!"
"Ngomong-ngomong, ada cukup banyak babi di sekitarmu, Ayah."
"Dengarkan! Apa yang kau maksud dengan babi!?"
"Ba-Babi!?"
"Babi? Apa yang maksud dari perkataanmu?"
"Aku mengatakan kebenarannya Ayah. Bukankah kau suka sekali babi di sekitarmu?"

...Um, ya... Sebelumnya Motoyasu memanggil beberapa wanita dengan sebutan babi saat di penginapan. Dan dia juga memanggil Raphtalia dengan panggilan babi Tanuki.
Apakah mungkin...

"Hei, kau lihat ini, apa yang kau lihat?" Aku menunjuk kearah Melty.
"Babi berambut biru. Dan dia mengatakan 'oink oink' berkali-kali. Aku sangat terganggu karenanya. Itu menjijikkan..." Jawabnya dengan tegas.
"Apa apaan itu!? Kau memanggilku dengan sebutan babi!? Hentikan semua omong kosong ini!?"
"Menyerahlah. Ini semua salah kakakmu."
"Dasar kakak idiot!"

Sepertinya aku merasakan amarah Melty saat dia dipanggil babi.

Tapi sepertinya ini adalah masalah yang serius. Setelah ditelan oleh Curse Series, Motoyasu hanya bisa melihat wanita sebagai babi. Dia tidak bereaksi apapun terhadap perkataan Melty karena dia tidak bisa mendengarnya. Tapi... Dia tidak terlihat khawatir sama sekali.

"Jadi, apa Filolial itu adalah anakmu dan Filo?"
"Bukan."

...Dia langsung menjawab dengan jujur... Dia mungkin membelinya. Dia tidak berbohong untuk memancing keributan sama sekali.

Jika diingat kembali, saat aku sedang pergi ke Pedagang Budak untuk memberikan uang, terjadi sesuatu yang cukup aneh. Dia tidak menatap mataku sama sekali. Apa karena inilah dia takut menatapku?

"Kalau begitu, Ayah. Aku menantangmu."
"Kenapa!?"
"Kami sudah menyalakan obor di atas sebagai penanda garis finish. Siapapun yang sampai pertama kali di atas akan mendapatkan satu dari malaikat milik musuhnya. Bagaimana Ayah?"
"Jangan memutuskan sesukamu sendiri!"
"Mo-kun, apa sudah waktunya?"
"Sebentar lagi sayang."

Siapa itu Mo-kun!? Dia memanggil Motoyasu? Disana ada tiga Filolial masing-masing berwarna merah, biru, hijau. Ini mengingatkanku dengan game balapan jadul. Untuk mengumpulkan serinya maka kau tinggal mengumpulkan warna hijau. Tapi... Ah, mungkin karena wujud manusia Filo memiliki rambut pirang.

Masing-masing dari mereka kemungkinan memiliki karakter yang berbeda-beda... Tapi aku tidak terlalu peduli hingga harus memeriksanya.

"Kalau begitu, ayo kita mulai balapannya!"
"H-hei! Dengarkan perkataanku!"

Sebelum aku dapat menghentikannya, Motoyasu sudah berlari dan menghilang di jalanan. Aku melihat 3 Filolial berlari dalam wujud manusianya, terlebih lagi mereka lari dengan penuh semangat. Jika ini duniaku, dia sudah pasti langsung masuk penjara.

"Apa yang akan kita lakukan?"
"...Kita abaikan saja dia dan pulang."
"Bukankah kalau begitu kita akan kalah?"
"Mungkin, tapi aku tidak peduli."

Sialan kau Fitoria. Lain kali, aku hanya perlu memasukkan Filo ke dalam tabung percobaan Rat. Mungkin ini akan berbahaya, tapi kita bisa memberikannya obat-obatan hingga musim kawinnya lewat.
Aku jadi mengingat kejadian di SF. Ini terdengar seperti Cold Sleep. Dia mungkin tidak akan mati, dan akan bangun duluan.
<EDN: Cold Sleep, kayak yang manusia didinginkan dalam tabung>

"Hm? Apa maksudmu, Melty-chan?"
"Filo-chan. Jika kau kalah terhadap Hero Tombak, maka kau akan menjadi miliknya."
"Itu benar, Filo-chan. Terima kasih atas waktu kita bersama-sama. Mulai sekarang aku akan menggantikan tempatmu untuk tidur bersama Tuan Naofumi."
"Eh!?"

Mungkin ini sedikit terlambat, tapi akhirnya Filo menyadari bahwa dia harus memenangkan pertandingan ini.

"Tidak!"
"Uwa-"

Filo mulai berlari dengan kecepatan yang sangat-sangat cepat.

"FUEEEEEEE!"

Aku setuju dengan teriakan Rishia.

Karena perbedaan jarak saat memulai pertandingan, kemungkinan kami sudah tertinggal sangat jauh. Seperti apa medan jalanannya? Kurasa ini pasti akan lebih menguntungkan Motoyasu. Dia selalu menggunakan pegunungan sebagai wilayahnya kan?"

Mari kita lihat. Aku mengeluarkan sebuah peta. Dengan semua getaran di atas kereta, sulit sekali untuk membaca. Aku melihat ke peta, tapi... Ada banyak sekali rute jalan, aku tidak tahu harus pergi kemana. Ada beberapa jalan setapak di sisi gunung. Seperti jalan tebing diduniaku.

...Sepertinya Filo sedang bersemangat, jadi sebaiknya aku membantunya. Motoyasu tidak pernah bilang jika penggunaan sihir dilarang.

“Zweit Aura!” Dengan begini seharusnya kecepatan lari Filo bertambah.

"Filo! Gunakan pusat gravitasi kereta untuk mempertahankan keseimbangan kereta saat berbelok.”
"Baik!"

Seperti tujuannya Filo mulai nge-drift sambil membawa kereta dibelakangnya. Apa apaan ini? Ini menentang hukum fisika. Aku khawatir bannya akan hancur. Aku melihat kedepan dan mendapati Motoyasu melakukan hal yang sama pada pegunungan didepan kami. Dia nge-drift di belokan.

"Kanan! Kiri! Lewati persimpangan itu, lewat kiri itu lebih cepat!"

Sulit sekali untuk berkendara sambil melihat peta. Terlebih lagi kereta kami terbuat dari besi dan memiliki banyak penumpang. Jika kita menginginkan kecepatan yang lebih, opsi terbaik adalah meninggalkan mereka.

"Hei Filo."
"Apa-?"

Dari dalam kereta aku melihat semuanya sedang panik dan memegang sisi kereta dengan kuat agar tidak terjatuh.

"Bisakah kau meninggalkan keretanya dan mengejar mereka?"
"Firo tidak bisa!"
"Kenapa?"
"Ini adalah pertandingan Firo, kan? kalau begitu Firo tidak mau meninggalkan keretanya."
"Apa..."

Apa ini sesuatu yang disebut dengan insting Filolial?

...Jika dipikirkan lagi, jika aku sengaja kalah maka Filo akan menjadi milik Motoyasu... Tapi dia memiliki sumpah setia kepadaku, jadi kita bisa menggunakan itu sebagai acuan. Motoyasu bisa mengurus Filo selama musim kawinnya tanpaku. Aku tidak perlu tahu apa yang akan dilakukannya.
Dan setelah kita menyelamatkan dunia, di bawah matahari senja. Kita akan bertemu kembali dengan Filo sekali lagi....

"Goushijin-sama sedang berpikiran aneh!"
"Naofumi, tolong berhentilah berpikiran yang tidak-tidak! Wajahmu selalu berubah menjadi menjijikkan saat kau melakukannya!"

Ah, mereka bisa membaca isi pikiranku. Tidak masalah jika kita kalah, kita tidak akan terlalu rugi.

"Tidak peduli seberapa kotor Filo sekarang, selama dia bekerja dengan keras. Aku tidak akan pernah meninggalkannya."
"Tap-! Firo tidak kotor!"

Kecepatan Filo semakin bertambah. Apa dia tahu maksudku? Dia pasti akan marah jika mengetahuinya. Apa aku harus membuat kesalahan sebagai navigator? Tidak, aku harus membuat alasan yang bisa dia terima.

"Filo berlarilah lewat sana. Itu seharusnya lebih cepat."

Ngomong-ngomong, disana ada jembatan gantung. Dan itu akan sulit dilewati oleh kereta.

"Tu-tunggu, Naofumi! Kita menuju jembatan gantung!"
"Iya aku tahu."

Jika kita terjatuh aku akan langsung menggunakan Portal Shield untuk memindahkan kita semua. Aku tidak peduli dengan kereta ini.

“Muuuuuuuuuuu!”

Tanpa pikir panjang, Filo langsung menerobos jembatan gantung.
Krkkk... Krkkk.... Aku mendengar suara tali berderak saat kami sedang melintas.

"KYAAAAAAAAAAAA!"

Teriakan Melty sangat mengganggu sekali.

"FUEEEEEEEEEEEEE!"

Rishia juga ikut-ikutan berteriak. Atla khawatir dengan keadaan mereka berdua menarik ujung jubahku.

"I-ini akan baik-baik saja kan. Tuan Naofumi?"
"Iya."
"Ba-baiklah. Apa yang terjadi dengan mereka berdua?"
"Mereka berteriak untuk mengalihkan perhatian mereka dari kenyataan."

Mungkin dia mendengar perkataanku karena Melty langsung menggoyangkan badanku ke depan dan kebelakang sambil berteriak.

"Mu!"

Krkkk.....

Dengan suara terakhir, akhirnya jembatan putus dan terbelah dua. Kalau begitu, sudah waktunya kita lari sekarang. Aku bersiap untuk menggunakan Portal Shield, tapi kemudian.
Filo melihat ke kereta, melepaskan dirinya dari kereta dan berpegangan pada tali dari jembatan yang putus. Setelah kereta mendekati dirinya, dia langsung memberikan tendangan yang luar biasa, sehingga kereta sudah terbang ke sisi lain jembatan.




TLChopin
EDITOR: Bajatsu
Proofreader: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar