Sabtu, 27 Maret 2021

Kuma Kuma Kuma Bear Light Novel Bahasa Indonesia Volume 2 : Chapter 29. Beruang Menyelesaikan Permintaan

Volume 2
Chapter 29. Beruang Menyelesaikan Permintaan


Kami semua berpindah ke tempat yang kurasa adalah pekarangan belakang. Pekarangan tersebut sangat luas, seperti yang diharapkan dari kediaman milik tuan tanah. Tampaknya, para penjaga juga menggunakan pekarangan tersebut sebagai tempat latihan, meskipun saat ini mereka tidak sedang menggunakannya.

"Yuna, apa tempat ini cocok?"

"Ya, aku akan memanggil mereka sekarang. Datanglah, Kumayuru, Kumakyu."

Bukan berarti aku perlu sebuah rapalan untuk memanggil mereka, tetapi aku hanya mencoba untuk tidak menimbulkan kecurigaan. Dua bola bulu raksasa, satu hitam dan satu putih, melompat keluar dari boneka tangan beruangku. Keduanya mulai bergerak dan perlahan-lahan berbalik menghadap kami.

"Kumayuru, Kumakyu, kemarilah."

Ketika aku memanggil nama mereka, mereka dengan gembira berlari ke arahku. Kelakuan mereka barusan sangat menggemaskan, tetapi orang-orang di belakangku malah gaduh.

"Beruangnya muncul. Itu sungguhan! Yuna-san, boleh kusentuh mereka?!" Noa melompat kegirangan.

"Nona Noir, itu berbahaya! Tolong tetaplah di belakang!" Lala meraih lengan Noa dan mendekapnya dari depan.

"Lala, tolong lepaskan aku! Aku tidak dapat melihat beruangnya! Aku ingin menyentuh mereka!"

Tetapi maid tersebut mendekapnya dengan erat. "Tolong katakan sesuatu, Tuan Cliff!"

"Kurasa tidak masalah."

"Tuan Cliff?"

Karena tuannya sendiri sudah mempersilahkan, Lala akhirnya mundur. Lepas dari dekapan maid tersebut, Noa perlahan mendekati kedua beruangku. 

"Apa aku benar-benar boleh menyentuh mereka?"

"Tidak papa. Coba elus mereka pelan-pelan."

Noa dengan lembut menyentuh Kumayuru. Dia juga mengelus Kumakyu dengan tangan yang satunya. Kedua beruang tersebut tampak senang dengan belaian yang dia berikan.

"Mereka begitu hangat dan lembut!" Noa merangkul leher Kumakyu.

"Mau coba naik?"

"Boleh?!

"Bagaimana, Kumakyu?"

Kumakyu menundukkan tubuhnya ke tanah sebagai jawaban, menjadikannya lebih mudah untuk dinaiki oleh Noa. Noa dengan hati-hati memanjat punggung Kumakyu. 

"Tidak apa-apa, kau tidak akan jatuh."

Aku membantu Noa untuk naik. Setelah memastikan bahwa Noa telah naik dengan aman, Kumakyu perlahan berdiri.

"Whoa! Tinggi sekali." Dia tampak menikmatinya. "Yuna-san, boleh kubawa dia jalan-jalan? Cuma sekali, memutari rumah?"

"Ya, tidak masalah. Kumakyu, tolong urus Noa ya." Aku tidak tahu seberapa besar rumah tersebut, tetapi kurasa tidak ada salahnya membiarkan ia berkeliling sekali. 

Sebagai tanggapan, Kumakyu menderam dengan lembut. Dengan Noa yang berada di atas punggungnya, beruang itu mulai berjalan perlahan-lahan.


"N-Nona Noir!" Lala mengejar mereka dalam kebingungan.

Cliff menyaksikan Noa, si maid, dan beruangku pergi. Ketika mereka sudah tidak terlihat, dia mendatangiku. 

"Maaf, tapi bolehkah aku menyentuh beruangnya juga?" Tanyanya.

"Hmm, oke," kataku. Tentunya aku tidak bisa menolak.

Cliff pelan-pelan menyentuh Kumayuru. "Oh, bulunya terasa nyaman. Teksturnya juga lembut." 

"Mau coba naik?"

"Bolehkah?"

"Sekali saja, memutari rumah, seperti Noa."

"Oke, aku mengerti."

Segera setelah Cliff menaiki Kumayuru, ia langsung meluncur bersama beruangnya, mencoba menyusul Noa. Mereka berdua kembali setelah beberapa saat berlalu, berdampingan di atas beruang masing-masing. 

"Yuna-san, terima kasih banyak. Tadi itu sangat menyenangkan!"

"Benar, tadi itu adalah pengalaman yang cukup berharga bagiku juga."

Lala mengikuti di belakang mereka, terengah-engah. Toh itu bukan salahku, jadi aku mengabaikannya. 

"Baiklah kalo begitu," ujar Cliff saat turun dari beruangnya, "aku masih punya pekerjaan, jadi aku akan kembali ke rumah. Kuserahkan Noa padamu. Tolong temui aku jika kau hendak pulang."

Noa semakin menempel pada Kumakyu, seperti tidak ada tanda-tanda mau turun dari punggungnya. "Rasanya nyaman sekali..."

Gadis kecil itu berbaring terlentang di atas punggung Kumakyu. Dia sempat memainkan bulunya sejenak sebelum akhirnya tangannya berhenti; pikirku aneh untuknya bisa setenang ini, jadi aku naik dan mengeceknya. Noa tertidur pulas sambil mendengkur kecil. Aku menyuruh Kumakyu untuk pelan-pelan jalan ke bawah naungan pohon. Aku tidak bisa membiarkannya tidur di bawah terik matahari. Lala menatap Noa dengan prihatin.

"Tak usah khawatir," kataku. "Tetap saja, akan buruk jika dia sampai masuk angin. Apa kau punya sesuatu yang bisa dikenakan padanya?" 

Lala bergegas ke rumah dan kembali dengan sebuah selimut, tapi karena Kumakyu itu tinggi, dia kesulitan untuk memberikan selimut itu pada Noa.

"Kumayuru, bisakah kau bantu dia?"

Kumayuru meletakkan tangannya di bawah lengan Lala dan mengangkatnya ke atas sehingga dia bisa memakaikan selimut tersebut pada Noa.

"Terima kasih banyak, Kumayuru."

Tampaknya kekhawatirannya sudah mereda. Lala dan aku duduk di bawah satu pohon bersama Noa yang terlelap. Aku mengeluarkan sebuah tong kecil berisikan jus beri oren—aku begitu menyukainya, karena rasanya yang mirip dengan jus jeruk—dan dua gelas kayu dari penyimpanan beruangku. Aku menambahkan beberapa es yang kubuat dengan sihir dan menyajikannya di atas batu; Lala mengambil satu tegukan panjang dari gelas miliknya.

"Ini lezat."

"Senang mendengarnya."

"Terima kasih atas minumannya."

"Aku masih punya banyak, jadi minumlah sepuasmu."

"Mereka lebih jinak dari pada yang saya duga." Lala menatap kepada Kumayuru dan Kumakyu.

"Yah, lagipula mereka adalah makhluk panggilanku. Mereka tidak seperti beruang liar." Sekali lagi, bukan berarti aku pernah melihat beruang liar sebelumnya. 

"Ya, tentu saja. Nona Noir tampak menikmati bermain dengan mereka. Kami sangat berterima kasih atas apa yang telah Anda lakukan."

"Tak perlu berterima kasih padaku. Aku hanya menyelesaikan pekerjaanku."

Lala bercerita bahwa ia telah mengurus Noa sejak gadis itu berumur lima tahun, dan ia sudah menanggap Noa sebagai orang yang berharga baginya. Setelah kami berbincang agak lama, Noa mulai bangun. 

"Pagi, sudah bangun?"

"Huh, dimana aku...?" Noa mengusap matanya dan memandang sekeliling. 

"Kau tiba-tiba tidur tadi, Noa."

"Oh iya. Kumakyu terasa sangat nyaman sampai aku ketiduran tadi."

"Nona Noir, bisakah kita segera masuk ke dalam? Kami tidak ingin anda masuk angin."

"Aku ingin tetap bersama Kumakyu."

Jelas kalau Noa tidak akan mau lepas dari beruang itu. Ini akan susah, jadi aku memberi isyarat halus kepada Kumakyu sambil mengatakan, "Kumakyu sudah capek. Maukah kau membiarkannya istirahat?"

Saat aku berkata demikian, beruang itu menderam pelan dan berpura-pura mengantuk.

"Ya, itu benar," timpal Lala. "Nona Noir, Kumakyu sudah menjaga Anda agar tidak terjatuh saat tidur. Tolong biarkan Kumakyu untuk beristirahat."

Kumakyu sedikit memalingkan wajahnya ke arah Noa dan menatapnya dengan mata berkaca-kaca. Noa menatap balik Kumakyu. Aku dapat melihat otaknya sedang berpikir keras. 

"...baiklah, aku mengerti. Maaf, Kumakyu." Dia turun dari punggung Kumakyu dan dengan lembut mengelusnya. "Istirahat yang baik ya."

"Kumakyu, Kumayuru, terima kasih atas kerja kerasnya." Aku memasukkan kembali keduanya ke dalam sarung tangan beruangku.

"Baiklah kalo begitu, Nona Noir, haruskah kita kembali ke kamar Anda?"

"Aku akan menemui Cliff."

"Yuna-san, apa kau sudah mau pulang?"

"Yah, pekerjaanku di sini telah selesai." Aku sangat yakin kalau aku telah memenuhi permintaannya. 

"Yuna-san," ucap Noa, "tolong makan malamlah bersama kami!"

Dia meraih sarung tangan beruangku. Aku mencoba menolak, tetapi ia menyeretku kembali ke dalam rumah, dimana kami akhirnya bertemu dengan Cliff dan membicarakan soal makan malam. Pada akhirnya, Cliff juga berniat mengajakku tetap tinggal untuk makan malam bersama mereka, jadi aku mengiyakannya.

Aku langsung berpamitan setelah selesai makan. Mereka memintaku untuk menginap, tetapi aku dengan sopan menolak tawaran mereka tersebut.

"Yuna-san, kau harus mampir lagi lain kali, ya?"

Noa dan Lala mengantarku sampai ke pintu gerbang. Setelah berjanji pada Noa kalau aku akan mampir lain waktu, kami berpisah.




TL: Boeya
EDITOR: Zatfley

0 komentar:

Posting Komentar