Senin, 01 Maret 2021

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 201. Sampah dan Atla

 Chapter 201. Sampah dan Atla


 
"Filo-chan telah kembali!" Teriak Atla sambil lari kedalam rumah.

Aku penasaran apakah dia berhasil mendapatkan kembali levelnya yang telah hilang.
Hanya tinggal sebentar lagi Atla sudah bisa melakukan Kenaikan Kelas.
Mereka sudah mulai cukup dekat sekarang.

"Waktunya tepat sekali."

Aku meninggalkan Ksatria Wanita dan Ren untuk melanjutkan latihannya, dan keluar bertemu dengan Filo.

“Sebagai sumber kekuatan Aku memerintahmu. Aku membacamu untuk menguraikan hukum alam. Hanyutkanlah rasa kebencian dihadapanku!”
“Dreifach Aquablast!”

Tepat ketika aku melangkah keluar rumah, aku mendengar seseorang merapalkan mantra.
Dengan refleks, aku langsung menyiapkan perisaiku... seperti seorang pemain baseball, aku memantulkan sihir tersebut dengan perisai.

"Wa!"

Orang yang menembakkan mantra sihir tersebut terkejut dan langsung menghindar.
Tentu saja aku langsung mengetahui siapa dia dari suaranya barusan.
Dia lebih hebat dibanding kakaknya.

"Apa yang sedang kau lakukan!?" Teriak Melty.
"Aku yang seharusnya berbicara begitu, Melty." Balasku.
"Apa kau tidak paham alasanku menyerangmu?"
"Tidak. Apalagi yang menyerang adalah dirimu."
"Apa-apaan kau ini!?"

Jika Filo telah pulang tentu saja Melty pasti ikut pulang.
Sudah level berapa dia sekarang?
Kalau tidak salah sebelumnya dia masih berada di level 18.
Kekuatan sihirnya telah meningkat, setidaknya levelnya sekarang sudah dua kali lebih tinggi.

"Goushijin-sama, Firo pulang~!"
"Selamat datang."

Filo menghampiriku dengan posisi menginginkan diriku untuk mengelusnya. Aku mengelusnya dengan berat hati.
Meskipun mereka kembali dengan cepat, aku merasa bulu Filo lebih halus.
Mungkin Melty sering merapikan bulunya?
Bulunya lebih nyaman dari sebelumnya.
Baiklah. Jika ada waktu luang aku akan menyisir bulunya.

"Kau bilang tidak!? Coba kau rasakan tiba-tiba ditarik oleh Filo-chan dan pergi menaikkan level!"
"Oh itu... Bukankah itu ide bagus?"
"Aku marah karena itu tidak bagus!"

Seperti biasa, dia selalu berteriak.
Jika dia berbicara lebih pelan, dia mungkin menjadi teman berbicara yang baik.
Meskipun aku merasa alasannya selalu berteriak kepadaku adalah salahku.

"Filo, seberapa tinggi levelmu naik?"
"Um, Firo sekarang level 63 dan Mel-chan level 40."
"Baiklah. Itu lebih tinggi dari perkiraanku."
"Kita kembali karena Mel-chan perlu melakukan Kenaikan Kelas."
"Oh, begitu."
"...Firo mencium bau Gaelion dari Goushijin-sama. Kalian tidak tidur bersama, kan? lalu, Firo merasa wilayah Firo berubah jadi milik Gaelion!"

Ah, instingnya sangat tajam.
Dan juga aku tidak pernah merasa bahwa ini pernah menjadi wilayahmu...
Baik Filo mau Gaelion, mereka berdua seenaknya sendiri membuat wilayahku menjadi miliknya. Biarlah, berdebat dengan peliharaan tidak ada untungnya sama sekali.

"Iya, kita tidur bersama. Aku tidak tahu ini wilayah siapa, tapi aku menyuruhnya memasang anti-teleportasi disini."
"Booo-!"

Dia mulai menggosokkan kepalanya ketubuhku dan memelukku dengan sayapnya.
Sungguh mengganggu sekali.

"Firo tidak akan pernah memberikan Goushijin-sama kepada Gaelion!"
"Iya iyaaa."

Ini mulai menyebalkan sekali.
Oh? Aku mendapatkan ide.

"Kami akan segera melakukan Kenaikan Kelas. Jadi pergilah berlatih dengan Atla. Jika kau melakukannya, aku akan berhenti tidur bersama Gaelion."
"Baiklah, Goushijin-sama! Atla-chan~!"

Filo sangatlah bersemangat. Dia langsung pergi meninggalkan Melty dan lari dengan sangat cepat.
Akhirnya semua masalahku telah pergi. Sekarang benar-benar tenang.

"..."

Aku dan Melty saling bertatap dalam keheningan.

"Hmph!"

Melty berbalik arah dan pergi. Beberapa prajurit mengikutinya sebagai pengawalnya.
Ratu dimasa depan ini benar-benar orang yang tidak menyenangkan.

Setelah itu aku pergi untuk membuat obat-obatan bersama Rat. Akhir-akhir ini aku sering sekali belajar alkimia kepadanya.
Aku beristirahat saat hari mulai gelap.
Jika ada Atla, setelah ini aku akan berlatih dengannya. Karena dia sedang pergi dengan Filo, aku meminta bantuan Rishia dan Ksatria Wanita untuk berlatih denganku.

Setelah makan malam, aku kembali membuat obat-obatan.
Ini sudah menjadi kegiatan harianku di desa.
Ren masih terus berlatih dengan Ksatria Wanita hingga tengah malam.


Keesokan pagi, Filo dan Atla telah kembali. Cepat sekali.

"Filo-chan jahat. Aku ingin berlatih dengan Tuan Naofumi."
"Tapi, Atla-chan. Kau sudah bisa melakukan Kenaikan Kelas, tahu?"
"Bukannya lebih baik menaikkan level sampai batasnya?"
"Hmm... Sepertinya, Atla-chan akan baik-baik saja. Fitoria bilang begitu."
"Kenapa?"
"Karena disini ada Goushijin-sama. Katanya."

Apa dia paham situasinya?
Aku bisa bertanya kepadanya, tapi aku harus melalui Filo sebagai perantara. Dan itu terdengar merepotkan.

"Kalau begitu, sebaiknya kita segera bersiap-siap pergi untuk melakukan Kenaikan Kelas Atla dan Melty."

Jika hanya mereka berdua saja, kurasa membawa Filo bukan masalah.

"Kalau begitu, Firo akan menjemput Mel-chan dulu."
"Pergilah, jemput dia."

Sekitar 5 menit kemudian Filo sudah kembali bersama Melty. Dia masih terlihat kesal kepadaku.
Kurasa lain kali aku juga harus menyerahkan Atla kepada Filo.
Beberapa saat kemudian aku langsung menggunakan Portal Shield untuk berpindah ke kastil.


“Kita sampai.....”
"Luar biasa. Kita langsung berada di kastil dalam sekejap."

Melty melihat sekeliling halaman kastil dengan takjub.
Ini benar-benar skill yang sangat mengagumkan. Aku sudah mengetahuinya sejak awal.
Motoyasu bilang ini hanya bisa membawa 6 orang termasuk aku, tapi sepertinya jumlah orangnya bisa lebih banyak.
Aku belum mencobanya. Tapi menggunakan skill ini tanpa keperluan cukup merepotkan karena waktu cooldownnya yang lama.

"Jadi ini kastilnya Mel-chan."
"Bukan milikku, tapi milik Ibundaku."

Mereka berdua sedang berbincang-bincang. Kemudian...

"Perisai membawa Hakuko kemari lagi!" Sampah mulai berlari menuju kita lagi.

"A-Ayahanda!? Ayahanda sedang mengenakan apa!?" Tanya Melty pada Sampah.

Saat ini... Entah kenapa dia sedang menggunakan pakaian yang mirip seperti kostum kelinci.
Apa itu terinspirasi dari Usapill?
Hukuman macam apa ini? Ini tidak ada bedanya dengan membawa papan pesan.
Aku setuju dengan rasa malu yang Melty rasakan.

"Eh?" Atla melihat kearah Sampah dan mengeluarkan suara seperti itu.
"Eh....." Sampah memelankan langkahnya dan kemudian dia berhenti.

Apa yang terjadi? Dia berdiri mematung disana sambil memasang ekspresi wajah yang sangat aneh.
Dia terlihat seperti sedang menangis. Tapi, dia juga tersenyum. Sungguh ekspresi yang sangat sulit dijelaskan.

"Onii-sama?"
"Apa kau pikirkan?"

Bagaimana dia bisa mengira bahwa Sampah adalah Fohl?
Mereka mungkin sama-sama menyebalkan, tapi mereka adalah orang yang berbeda.
Perbedaan mendasarnya adalah usia dan... Aku lupa Atla tidak bisa melihat.

"..."

Sampah sepertinya sudah kembali sadar. Dia berbalik arah dan mulai berjalan menjauhi kami.

"Hei!"

Sampah tidak mendengarkanku.
Apa yang terjadi kepadanya?

"Ah, Ibunda!"

Beberapa menit kemudian Ratu mendatangi kami.
Aku menceritakan kepadanya bahwa Sampah terlihat kesal saat kami tiba disini. Tapi, langsung pergi saat melihat Atla.

"Oh... Jadi itu yang terjadi."
"Apa kau tahu apa yang terjadi? Ini pertama kalinya aku melihat Sampah seperti itu."
"Atla-san, kan? Tolong biarkan Aku melihat wajahmu lebih dekat sebentar."
"Iya?"

Atla maju kedepan dan melihat kearah Ratu.

"...Hmm. Jadi itu alasannya."
"Apa kau tahu sesuatu?"
"Menjelaskannya akan memakan waktu. Apa kau tidak keberatan?"
"Hmm.... keberatan, tapi melihat Sampah seperti itu aku jadi penasaran."
"Aku akan menjelaskannya sesingkat mungkin. Jangan khawatir."

Ratu melihat kearah Atla dan mulai berbicara untuk menjelaskan alasan Sampah menjadi tenang seketika.

"Hero Tongkat, Luge Lancarose memiliki adik perempuan yang tidak bisa melihat. Umur mereka cukup berjauhan.”

Dia tidak memanggilnya Sampah. Kurasa tidak masalah.
Jadi dia memiliki adik perempuan?

"Ada beberapa hal rumit dibalik kelahiran Luge. Tapi, itu tidak terlalu penting. Jadi aku tidak akan membahasnya."
"Apa kau yakin?"
"Kalau begitu, akan aku jelaskan saja. Nama asli Luge adalah Luge Lancesr Faubrey. Dia adalah putra mahkota resmi ketigapuluh kerajaan Faubrey."
"Faubrey adalah kerajaan terkuat di dunia ini, kan? Jadi dia adalah pangeran dari kerajaan tersebut?"
"Pada awalnya begitu. Tapi, terjadi kejadian dimana semua haknya direnggut. Itu disebabkan oleh terbunuhnya semua anggota keluarga dan orang terdekatnya ditangan Hakuko."

Jadi kisah hidupnya Sampah dramatis sekali seperti sinetron.
Apa karena itulah dia membenci Atla, Fohl, dan Ras Hakuko?

"Beruntungnya. Waktu itu, Luge dan adiknya sedang tidak berada disana. Tapi, Faubrey tidak melakukan apapun terhadap Siltvelt dengan alasan politik. Karena itulah dia sangat memandang rendah dan membenci Faubrey dan Silvelt. Kemudian dia berganti pihak ke kerajaanku yang mana sangat mendiskriminasi Demi-Human dan mengganti namanya." Ratu menjeda perjuangan Sampah sejenak. "Luge menyembunyikan fakta bahwa dia adalah putra mahkota dari Faubrey. Dan saat Melromarc sedang berperang, dia menjadi pasukan terdepan. Dan dia terpilih menjadi salah satu dari Ketujuh Hero Bintang Yaitu, Hero Tongkat. Dan dia mulai dianggap sebagai pahlawan sejak saat itu."

Aku sedikit iri dengan kemudahan dia mendapatkan semua kejayaan itu.
Tapi... Entah kenapa Ratu memasang wajah suram.

"Sewaktu masih muda. Kejayaan dan kekuatan orang itu berhasil menaklukkan hatiku."
"Aku tidak butuh kisah cintamu. Tolong lanjutkan."
"Tapi, disaat kejayaannya itu, adik tercintanya diserang oleh Hakuko.... hanya meninggalkan bekas darah dan dinyatakan mati. Luge sangat marah dan menginginkan balas dendam. Setelah berperang selama bertahun-tahun, akhirnya dia berhasil merenggut nyawa raja Siltvelt yang merupakan Hakuko."
"...Jadi? Apa hubungannya dengan kejadian barusan?"

Aku sebenarnya sudah memiliki dugaan.
Bahwa...

"Iya, Iwatani-sama. Seperti dugaanmu. Wajah Atla-san benar-benar mirip dengan adik perempuan Luge, yang bernama Lucia."




TLChopin
EDITOR: Bajatsu
Proofreader: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar