Jumat, 19 April 2019

Death March kara Hajimaru Isekai Kyousoukyoku Bahasa Indonesia : Chapter 16-43 Empat Hero (1)

Chapter 16-43. Empat Hero (1)


※ Ini bukan dari perspektif Satou. Sudut pandang orang ketiga.


"Ya ampun? Kupikir bukan hal yang biasa bagi Sera untuk meminta bantuanku, jadi itu ulahmu?"

Di kamar Vila kastil kerajaan yang diberikan kepada putri Saga Empire Empire, Maryest, sebagai temannya, [Skyshredding Witch], Ringrande menyambut para tamu.
< Skyshredding Witch = Magician Langit>
"Aku minta maaf jika sepertinya aku menyelinap ketempatmu."
"Satou-san, tidak perlu meminta maaf. Aku tidak ragu bahwa Ane-sama telah menyadarinya saat aku meminta untuk bertemu dengannya."

Di samping permintaan maaf [Demon Lord Slayer] Earl Satou Pendragon, [Oracle Miko] dari Tenion Temple dan juga sebagai adik perempuan Ringrande berbicara dengan nada kesal.
Sera masih membenci kakak perempuannya seperti biasanya.

"Jadi Satou, karena kau ingin bertemu Mary, itu artinya kau sudah memutuskan untuk menikah denganku dan Mary?"
"Tidak--"
"Salah!"

Sebelum Satou selesai, Sera dengan keras menyangkal lelucon kakak perempuannya.

Ringrande-sama sekali tidak terlihat tersinggung oleh sikap adik perempuannya, atau lebih tepatnya dia terlihat sangat menikmatinya. itu hanya untuk membuat Sera kesal.
Sebenarnya, pemikiran batin Ringrande dipenuhi dengan, " kecemburuan Sera sangat imut."

"Jadi, Earl Pendragon, apakah kau membutuhkanku untuk sesuatu?"

Maryest yang menyaksikan pertarungan kakak beradik dengan tatapan lelah meminta Satou untuk melanjutkan pembicaraan.

"Aku ingin menanyakan tentang para Hero yang disummon ke sini setelah Hayato-sama pulang."
"Apakah itu begitu penting sehingga kau yang seharusnya berada di bagian barat benua kembali ke sini untuk bertanya padaku tentang hal itu?"

Putri Maryest bertanya balik seolah-olah dia sedang menyelidiki maksud sebenarnya Satou.

"Ya, aku bertemu dengan Hero Seigi-dono di salah satu negara yang aku kunjungi dan mendengar tentang hero lain darinya, jadi aku mau bertanya pada Maryest-sama tentang mereka."
"Apakah kau tidak bertanya pada Seigi-dono?"
"Tentu saja aku bertanya, tetapi informasinya agak terlalu subjektif ..."
"Yah, kurasa itu yang akan terjadi. Bagaimana dengan pelayannya?"
"Tampaknya mereka waspada denganku."

Satou menggaruk kepalanya dengan malu-malu.
Ketika satou membuat gerakan-gerakan ini, dia tampak dewasa seperti biasa, jadi Putri Maryest berpikir.

"Aku memiliki kewajiban sebagai seorang putri Saga Empire. Apakah kau sadar akan hal itu?"
"Ya tentu saja, Aku tidak akan menanyakan hal-hal seperti Unique Skill mereka atau semacamnya. Aku hanya ingin mendengar apa yang dipikirkan Maryest-sama tentang kepribadian mereka masing-masing dan kesanmu kepada mereka."

Princess Maryest merenung sebentar setelah mendengar jawaban Satou.

"Baiklah. Bagaimanapun, ini adalah permintaan seseorang yang mungkin menjadi calon suamiku. Jika kau tidak masalah dengan info yang tidak akan merugikan Saga Empire, aku tidak keberatan memberitahumu."
"Terima kasih banyak, Maryest-sama."

Princess Maryest menawarkan Satou tempat duduk.
Sambil meninggalkan kedua kakak beradik yang masih bertengkar.

"Apa yang kau ingin tahu?"
"Kalau begitu mari kita mulai dari kesanmu tentang para hero."
"Itu pertanyaan yang tidak jelas. Yah, baiklah."

Maryest menyilangkan kakinya yang berbentuk bagus.
Sayangnya, tidak ada seorang pun di ruangan ini yang bisa mengagumi keindahan pergelangan kakinya.

"Kesanku kepada empat hero adalah ketidakdewasaan mereka benar-benar menunjukkan usia muda mereka, tetapi umumnya mereka adalah『 Orang yang mencintai keadilan 』."

Ucapan Putri Maryest sepertinya tak terduga untuk Satou saat dia menatap mata Putri Maryest seolah-olah menyelidikinya.
Sera yang sedang bertengkar dengan kakak perempuannya kelihatannya khawatir dengan hal itu ketika dia meninggalkan saudara perempuannya dan duduk di sebelah Satou.

Dia menjadi sangat dekat dengannya, tetapi Satou sendiri sepertinya tidak menyadari itu.

"Kau tidak percaya ?"
"Tidak, Hero yang aku temui, Seigi adalah seorang anak laki-laki yang persis sesuai dengan deskripsi Maryest-sama."

Princess Maryest tertawa terbahak-bahak mendengar respon serius Satou.
Dia mungkin merasa lucu bahwa dia mengatakannya seperti orang dewasa meskipun keduanya hanya berjarak sekitar dua tahun.

"Maaf, aku tidak bermaksud mengejek Sir Pendragon."

Putri Maryest dengan cepat meminta maaf pada Sera yang semakin marah.

"Apakah kau tahu bahwa ada empat hero yang disummon kali ini?"
"Ya, tampaknya itu adalah pemanggilan kelompok atau sesuatu semacam itu."

Satou menegaskan pertanyaan Putri Maryest.

"Jadi, kau tahu. Pemanggilan kelompok adalah fenomena yang sangat luar biasa, tetapi ada catatan tentang hal itu di masa lalu. Dalam kebanyakan kasus, hanya ada satu hero sementara orang lain hanya orang biasa yang tidak bersalah, tetapi pemanggilan kali ini tidak biasa karena keempat-empatnya adalah hero. "
"Tapi tak ada seorangpun yang bertindak seperti hero sama sekali."
"Rin, mereka hanya belum dewasa. Bahkan saat Hayato masih muda, dia bersikap sembrono ketika pertama kali disummon."

Putri Maryest seharusnya semuda Hero Hayato ketika hayato disummon, tetapi Satou tidak memperhatikan hal itu dan diam-diam mendengarkan kenangannya.
Tak lama, setelah dia selesai dengan itu dan kembali ke topik.

"Maaf, aku membuatmu mendengarkan semua cerita yang tidak relevan ini--"
"Tidak, itu topik yang cukup menarik."

Satou menjawab Putri Maryest yang meminta maaf tanpa terlihat seperti dia tersinggung sama sekali.

"Yang pertama, Hero Meiko. Kau pernah bertemu dengannya sebelumnya kan? Seperti yang kau tahu, dia anak yang bermasalah. Bakat tempurnya sangat tinggi meskipun tumbuh di negara yang damai. Level awalnya juga tinggi. Aku dapat menegaskan bahwa dia lebih kuat dari Hayato ketika mereka pertama kali disummon. "

Satou dengan hati-hati mendengarkan Putri Maryest.


◇◇ ◆ ◇ ◆◆


Mari kita kembali - ketika Hukuman Ilahi para Dewa baru saja dimulai.

"--Aku tidak bisa percaya『Northern End Magic Beast』yang disegel oleh Hero ratusan tahun yang lalu telah dihidupkan kembali!"
< Northern End Magic Beast = Binatang Magic Ujung Utara >
"Berhentilah berbicara dan bersiaplah untuk pertahanan! Fortress-Eating Elephant akan segera melintasi gunung itu!"
"Jadi, bahkan Tembok Gunung Kaisar Pertama yang dapat mencegah invasi Great Monstrous Fish (Tovekezeera) tidak ada artinya melawan Fortress-Eating Elephant ..."

Di salah satu benteng yang melindungi kota di pinggiran utara Saga Empire, seorang perwira muda diteriaki karena gerutuannya.
Garis pandang petugas muda itu terpaku ke pegunungan yang menjulang ke utara.

"Yang Mulia, Great Monstrous Fish (Tovekezeera) dari laut utara tidak akan menyerang melalui penghalang yang dilewati Fortress-Eating Elephant, kan?"
"Tidak perlu khawatir, apakah itu Putri Ketiga Porikest? Orang itu telah dalam perjalanan untuk memulihkan penghalang, memimpin divisi magic. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan jika kita serahkan pada Witch of Ice, dikatakan bahwa dia bisa menyaingi pendamping Hero sebelumnya, Putri Maryest. "

Jenderal itu mengangguk dengan tulus sambil mengelus jenggot putihnya.

Tak lama, riak cahaya yang tampak seperti aurora muncul di atas pegunungan dan mengendap.

"Ini dia..."
"Tampaknya Tuan Putri berhasil memulihkan penghalang."
"Ya, itu akan sangat membantu jika dia membunuh binatang itu saat dia melakukannya ..."
"Ada sebuah legenda yang mengatakan bahwa Fortress-Eating Elephant dilindungi oleh tubuh batu yang kokoh dan dinding magic yang kuat. Bahkan tuan putri tidak bisa mengalahkan hal seperti itu sendirian."

Jenderal memandangi seorang gadis berambut hitam yang berdiri tegak di atas menara yang tinggi.

"Kecuali mereka adalah Hero, ya?"
"Iya --"

Petugas staf mengangguk pada jenderal sambil tampak khawatir pada kepercayaan mereka kepada Hero dan gadis muda Meiko.
Sementara tidak ada yang menyangkal kata-katanya, Fortress-Eating Elephant muncul dari luar gunung, menerobos garis pertahanan Saga Empire dan mendekati kota utara.

"--Itu Fortress-Eating Elephant ya."

Fortress-Eating Elephant yang kulitnya dilapisi batu terus maju sementara dengan mudahnya menghancurkan golem kelas sembilan meter dikiri dan kanan.
Kulit luarnya dibalut cahaya biru yang berkilauan, tidak seperti armor Hero.

"Segera memasuki arena tembak. Para magician dan artileri magic besar harus menembakkan magic mereka."

Tembakan tingkat tinggi dari tembakan magic wind oleh para magician istana kerajaan yang dikirim dari Ibukota Kekaisaran, dan meriam artileri magic besar menghilang begitu mereka melewati dinding magic Fortress-Eating Elephant.

"Apa yang terjadi?"

Sang jenderal tidak mungkin mengetahui bahwa kristal adamantite pada kulit Fortress-Eating Elephant menghilangkan MP dari serangan magic.

Laju yang tampaknya tak terbendung dari Fortress-Eating Elephant terhenti.

"Hero! Hero Meiko-sama sedang bertarung!"

Baik serangan dari belalai gajah maupun nafas badai saljunya tidak bisa berhasil menggores Hero Meiko.
Ini adalah kekuatan Unique Skillnya, [Unrivaled Agility (Never Get Hit)].

Dan dengan kekuatan lain yang diberikan oleh Dewa Parion, [Strongest Katana (Nothing cannot be cut)], dia memotong salah satu kaki Fortress-Eating Elephant. namun, kerusakannya tampaknya telah berkurang karena perbedaan ukuran.

"A-apa-apaan itu?"

Hero Meiko mengambil jarak agak jauh dan mulai bersinar biru.
Dan kemudian cahaya biru difokuskan ke pedangnya.

"OOOOOOOOHHHHH"

Pemandangan yang diamati oleh sang jenderal dan yang lainnya adalah pedang biru besar menebas Fortress-Eating Elephant, menghasilkan kerusakan besar.
Hero Meiko tidak berhasil memotongnya menjadi dua, tapi dia terus menebasnya tanpa henti, dan akhirnya mengalahkan Fortress-Eating Elephant.

"Jadi ini adalah kekuatan para hero ..."
"Herio sebelumnya, Hayato-sama, cukup kuat untuk melawannya sendiri, tapi aku tidak berpikir Hero Meiko-dono lebih lemah. Saga Empire akan tetap damai selama kita memiliki Hero-sama yang dianugerahkan oleh Dewa Parion di pihak kita."

Kata-kata sang jenderal bercampur aduk di antara sorak-sorai untuk hero.
Saat dia menyaksikan Hero Meiko yang pingsan karena terlalu banyak menggunakan kekuatannya dirawat oleh pelayannya.

Sepertinya dia terlalu memaksakan diri.
Ini tepat sebelum dia diberi Tugas yang membawanya ke Weasel Empire.


◆◆ ◇ ◆ ◇◇


"Bagian di mana dia tidak tahu batasnya sendiri adalah masalahnya, tapi kupikir kekuatan Hero Meiko sudah menutupi kelemahan lainnya."
"Tidak seperti Hayato, dia tipe yang bergegas menghabisi musuh satu demi satu tanpa berhenti, mungkin fakta bahwa tidak ada pendamping yang bisa mengikutinya di medan perang adalah kelemahannya."

Untuk mengkompensasi kelemahan seperti itu, Lady Ringrande sementara terdaftar dalam partynya menuju Weasel Empire.

"Rusus dan Fifi akan sempurna, tetapi keduanya pergi dan meninggalkan Saga Empire sebelum mereka bisa bertemu Hero Meiko."

Para pendamping Hero Hayato yang meninggalkan Saga Empire, Rusus dan Fifi, tampaknya berkeliling di negara-negara badai di bagian barat benua.

"Apakah itu cukup untuk Hero Meiko?"

"Sudah cukup. Tolong beri tahu aku tentang Hero Seigi."

Princess Maryest menyeruput cangkirnya untuk memuaskan dahaga.

"Hero Seigi benar-benar tidak cocok untuk pertempuran. Jika aku harus mengatakannya, aku kira dia adalah tipe yang hanya bisa menunjukkan kekuatan yang sebenarnya dengan dipasangkan dengan Hero Meiko atau Hero Yuuki, mungkin?"


◇◇ ◆ ◇ ◆◆


Itu terjadi ketika Satou dan para gadis mengunjungi Sania Kingdom untuk melaksanakan ujian para dewa -

"Ditemukan! Ada sarang di selatan-barat daya. Sekelompok monster besar di bawah tanah, berjumlah setidaknya empat digit."
"Itu jumlah yang banyak .... dan juga dekat dengan Sania Kingdom juga, kemungkinan sarang Scorpions
Sand."

Petugas sipil membuat perkiraan dari laporan Hero Seigi sambil melihat peta.

Kemampuan pencarian musuhnya luar biasa seperti biasanya, begitulah pikir petugas itu.
Bahkan kombinasi magician wind dan earth tingkat tinggi tidak dapat mendeteksi sejauh ini.

"Selatan-barat daya, maksudmu di sekitar badai pasir di sana?"
"Badai pasir? Aku tidak melihat apa pun?"
" Jema memiliki penglihatan yang bagus. Kau seharusnya bisa melihatnya juga dengan Distant View."

Petugas sipil memberi tahu anjungan kapal untuk mengganti jalur melalui tabung bicara, untuk memeriksa hasil penyelidikan Hero Seigi dengan mata kepala mereka sendiri.

"Kau luar biasa, Seigi. Tidak kusangka kau menemukan sarang monster yang tersembunyi di bawah tanah dari jarak ini."
"Chellis, sepertinya Moryu ingin mengatakan sesuatu."

Petugas Rabbitkin, Jema, mengatakan hal itu kepada petugas resmi sipil, Chellis.
Petugas Moryu yang mengenakan jubah magician kerajaan menjatuhkan tudungnya lebih rendah saat dia melihat petugas sipil sambil berperilaku seperti orang yang mencurigakan.

"Ada apa, Moryu?"
"Err, umm, i-itu bukan masalah besar, umm--"
"Aku tidak keberatan jika itu hal sepele. Bahkan jika itu tentang bagaimana kau berpikir pasir gurun memiliki warna yang berbeda, atau bagaimana awan terlihat seperti roti yang kita makan sore ini."

Meskipun dia sulit ditangani, petugas resmi sepenuhnya mempercayai pengetahuan magic Moryu.

"P-penghalangnya, d-dibuka. B-bagian lain juga hampir rusak, tapi ada satu dengan lubang yang dibuat rapi di sana."

Petugas Moryu memilah laporannya di kepalanya sambil terbata-bata saat dia mengatakannya.

"Mungkin, seseorang telah menerobos masuk? Menurut legenda, seharusnya ada monster kuat yang tersegel di dalamnya sejak zaman mitos,『Land King』... Seigi, apakah kau ingat keberadaan Fortress-Eating Elephant yang Hero Meiko bunuh sebelumnya? "
"Ya, aku tahu, dan?"
"Coba cari sesuatu yang lebih kuat dari itu."
"Tidak ada yang seperti itu, kau tahu?"

Dia meminta Hero Seigi yang langsung berbicara kembali, "coba lagi" dengan senyum menakutkan di wajahnya.

"A-Aku mengerti--"

Cahaya biru bersirkulasi di tubuh hero Seigi.

"Hmm, benar-benar tidak ada apa-apa - ah, tunggu. Ada sesuatu di sana. Ini seperti kari super pedas di dalam toples. Aku tidak benar-benar mengerti, tapi ini mungkin sangat berbahaya."
"Aku ingin tahu apakah itu 『Land King』yang tersegel? "
"Chellis, laporan dari anjungan kapal, mereka melihat kapal pasir Sania Kingdom di belakang batu."

Setelah berpikir sedikit, petugas sipil sampai pada kesimpulan bahwa itu mungkin pemeriksaan rutin oleh personel Sania Kingdom.

"Kita seharusnya tidak perlu melibatkan diri dalam masalah Sania Kingdom. Mari kita laporkan saja apa yang Seigi temukan ke Sania Kingdom."
"Eeh, kita tidak akan membunuhnya? Aku bisa mengalahkannya dengan『Sword of Condemnation (Justice Wins)』yang aku dapatkan dari Parion. Mari kita panen exp, ayo."

Sejak dia mengalahkan middle demon dalam satu pukulan, Hero Seigi memiliki kecenderungan untuk melebih-lebihkan Unique Skillnya.

"Itu mungkin ide yang bagus jika hanya ada satu musuh dan tanpa orang-orang Sania Kingdom, tapi lokasinya tidak ideal."

Dan bahkan sebelum itu, petugas sipil mengetahui bahwa Hero Seigi saja mungkin tidak bisa menang melawan monster kelas legendaris dari zaman mitos.

"Banyak Scorpions Sand telah memposisikan diri di sekitarnya juga."
"Ya, Hero Meiko dan Hero Yuuki seharusnya bisa menangani mereka, tetapi tidak mungkin bagi Seigi."
"Kau bilang aku lebih lemah dari mereka berdua?"

Hero Seigi cemberut mendengarkan pembicaraan para pendampingnya.

"Kau salah mengartikannya. Ini masalah kompatibilitas."

Pejabat sipil mengoreksinya.

"Aku yakin Seigi bisa mengalahkan musuh yang kuat lebih mudah daripada Hero Yuuki jika itu sendirian. Namun, ada terlalu banyak dari mereka sekarang."

Petugas resmi sipil benar untuk tidak menyebutkan Hero Meiko di sini.

"Mari kita minta Hero Yuuki untuk berurusan dengan land king dan juga rakasa bersih-bersih saat dia melakukannya."

Petugas sipil resmi tidak berpikir bahwa Hero Yuuki bisa mengalahkan monster kelas legendaris meskipun ia mampu menangani musuh kecil.
Hero Yuuki mungkin akan gagal, dan kemudian keempat hero akan dipaksa untuk menggabungkan kekuatan mereka.

Dengan perhitungan petugas sipil, Seigi yang tidak pandai bertarung harus mulai mencari cara untuk mendapat untung dari sesuatu tanpa melakukan banyak hal.

"Boo, selalu tentang Yuuki."
"Seigi, kekuatanmu bukan untuk mengalahkan musuh kecil. Kekuatan milikmu demi memusnahkan demon lord."

Dia dengan erat memeluk Hero Seigi untuk membuatnya goyah.
Sebagai pemuda di masa pubertas tanpa pengalaman dengan wanita, ia sama sekali tidak memiliki cara untuk melawan kelembutan itu.


◆◆ ◇ ◆ ◇◇


"Yah, lelaki itu tidak bisa membaca suasana hati dan sebagainya, tapi dia adalah Hero yang paling membantu selama Hukuman Ilahi."

Berkat dia, mereka tidak perlu mengirim pengintai terlalu jauh dalam misi berbahaya, dan karena mereka dapat menentukan kekuatan yang tepat yang dibutuhkan untuk menghentikan penyerbuan, mereka dapat secara efisien menggunakan tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit pasukan.

"Yuuki juga tidak biasa untuk seorang Hero, meskipun tidak sebanyak Seigi."
"Luar biasa?"
"Ya, dia adalah Hero tipe magician."

Ketika Lady Ringrande dan Putri Maryest hendak berbicara tentang Hero ketiga, pelayan membawa nampan yang mengeluarkan aroma manis masuk ke ruangan.

"Ini hadiah dari Sir Pendragon."

Para pelayan menyiapkan teh dan manisan di atas meja setelah pelayan pribadi Putri Maryest mengatakan demikian.

"Ini manisan yang dibuat oleh Satou. Mari kita bicara tentang para Hero setelah mencicipinya."
"Ya? Bukankah onee-sama lebih suka minuman keras daripada manisan?"

Sera membuat komentar sarkastik kepada Lady Ringrande yang bersenandung.

"Manisan yang dibawa Satou tidak seperti gula-gula yang manis, aku cinta itu, kau tahu?"

Lady Ringrande menggoda adik perempuannya dengan intonasi yang aneh pada bagian 'cinta'.

"Dengan semua manisan ini, akan terasa terlalu membosankan untuk hanya berbicara tentang para Hero yang belum dewasa. Lagi pula, kita memiliki kesempatan ini, apakah kau bersedia untuk menceritakan kepada kami kisah tentang awal cinta Sera-dono dan Sir Pendragon?"

Mencari lebih banyak kisah manis, puteri Maryest yang telah menyumpal mulutnya dengan sesendok kue, mengangkat topik tentang Sera dan Satou.
Di balik wajahnya yang tenang didukung oleh skill Poker Face, Satou sedang mempersiapkan sel-sel otak abu-abunya untuk mengeluarkannya dari kondisi sulit ini.
Namun, mata tiga orang yang bersemangat memberi tahu bahwa dia tidak akan lolos dari ini.



TL: Ryuusaku
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar