Minggu, 28 April 2019

Death March kara Hajimaru Isekai Kyousoukyoku Bahasa Indonesia : Chapter 16-52 Sage Tower

Chapter 16-52. Sage Tower


Satou di sini. Salah satu temanku dari masa universitas pernah bilang padaku bahwa hanya jeniuslah yang mampu menyelesaikan masalah yang tak terpecahkan oleh manusia biasa seumur hidup mereka. Bagaimanapun, bahkan jika seorang jenius yang menyelesaikan langkah terakhir, aku pikir itu adalah hasil upaya gigih kita manusia biasa yang dapat sampai hingga ke langkah terakhir.


"Waa, negara salju~"
"Saljunya jatuh-bertebaran di mana-mana nodesu!"

Arisa dan Pochi melompat menuju salju seperti anak anjing yang baru melihat salju untuk pertama kalinya.

Kami tiba di kota negara Kariswolk di mana kuil utama Karion berada. Aku sadar bahwa aku terlalu memikirkan tentang [God Backdoors] dari uji coba sebelumnya, lalu aku pergi bersama semua orang yang memiliki waktu luang.
<EDN: God Backdoor yang dimaksudkan disini adalah maksud tersembunyi>

Daerah di mana kota ini berada sedang dalam musim salju, dengan demikian [Sage Tower], yang juga merupakan nama lain dari kota ini, tersembunyi oleh salju yang turun dengan lebat, kita tidak bisa melihatnya ada di sini dari luar kota.

"Mou, Arisa. Nanti kau bisa masuk angin."

Dengan ekspresi 'Ara-ara', Lulu memarahi Arisa dan Pochi yang mulai menciptakan malaikat salju sambil tertawa. Mendengar itu, Lady Karina yang terlambat bergabung dengan keduanya menghentikan dirinya dalam proses untuk meloncat dengan raut muka yang canggung. Yah, Putri Sistina dan Sera akan memarahinya jika dia melompat.

"Mia, aku ingin (yang berbentuk) kelinci salju."
"Nn, Serahkan padaku."

Dengan hati-hati, Nana memegang salju dengan tangannya dan meminta Mia untuk membuatkannya kelinci salju.

"Hangat~?"
<EDN: Dirawnya ditulis 「ぬくぬく~?」 yang artinya hangat-hangat/nyaman>

Tama yang menumpang pada bahuku memeluk kepalaku sambil mendengkur.

"Tama, turunlah. kau merepotkan Master"
"Tama tidak boleh~?"
"Aku tidak mempermasalahkannya"

Dimarahi oleh Liza, Tama meminta izin padaku sambil terlihat sedih, jadi aku beri dia OK.

"Satou, apakah Raja leluhur--Mito-sama datang juga?"

"Ya, tapi dia memiliki urusan di pagi hari, aku pikir dia akan bergabung dengan kita di sore hari."

Aku membalas Puteri sistina ketika dia melihat sekeliling.
Sepertinya dia tidak hadir ketika aku mengundang Hikaru saat dia pergi.

"Satou-san, seperti yang di minta, aku telah mengatakan kepada pihak mereka bahwa kita tidak perlu jemputan (kereta) untuk menjemput kita. "
"Terima kasih, Zena-san."

Zena-san yang sudah lebih dahulu menuju gerbang kota kembali dengan Flight Magic.

"Baiklah, karena Sera-san sudah di sini ayo kita berangkat."

Aku memandangi anak-anak yang sedang bermain salju setelah mengatakan itu.

"Maaf membuatmu menunggu."
"Tidak, tidak, jangan khawatir tentang itu."

Setelah beberapa saat, Sera yang telah berganti pakaian, turun dari pesawat.
Rupanya dia tidak suka dingin, jadi dia pergi dengan pakaian tebal, tapi setelah aku memberi tahu tentang efektivitas sempurna dari kontrol suhu magic ku, dia pergi dan berganti menggunakan gaun tipis.

Aku tidak menggunakan magic selama perjalanan kami ke Kerajaan bersalju Kiwolk, karena aku ingin kita semua menikmati kerajaan salju sepenuhnya, tapi aku menggunakan magic di sini karena memakai pakaian tebal akan menghambat mobilitas kita.

"Baiklah kalau begitu, ayo pergi."

Aku memberi tahu gadis-gadis itu dan melangkah maju menuju gerbang kota di luar hamparan salju.


"Es ~? "
" itu kelihatannya enak Nanodesu!."
"Ahaha, mau coba beri sirup stroberi dan mencobanya nanti?"
"Nn, yang blue calpis."

Gadis-gadis tertawa sambil menjangkau es yang tergantung di jendela dan atap rumah di sini.
Mia sepertinya suka warna biru.

"Ini benar-benar sangat putih desuwa."
"Inilah yang biasa disebut terselimuti salju."

Puteri sistina membalas Lady karina.

"Kelihatannya tidak ada kios di musim ini."
"Sebaliknya, ada banyak toko rumahan di sekitar."

Pintu dan jendelanya kecil sehingga rumah-rumah ini terlihat seperti rumah pribadi, tetapi ada papan nama yang digambar dengan gambar yang menunjukkan ruang makan dan bar digantung di pintu depan.
Aku penasaran, apakah fakta bahwa ada jauh lebih banyak perpustakaan daripada negara lain di sini adalah karena [ Sage's Tower]?

"Apakah mungkin itu kuil utama?"
"Tanda suci Dewa Karion diukir di dinding depan, jadi pasti disini tempatnya."

Sera menjawab pertanyaan Zena-san.
Kuil Utama Karion adalah bangunan yang terlihat seperti es.

Sebenarnya itu tidak terbuat dari es, bangunan ini dibangun dengan kristal yang diperkuat dengan Magic earth.

"Berkilauan ~?"
"Ini tembus-pandang nodesu !"
"Bangunan yang terbuat dari es desuwa!"
"Yah, ada orang-orang yang mengarungi galaksi dengan pesawat ulang-alik yang terbuat dari es, tidak mengherankan di sini juga ada, kan?"

Arisa mengatakan demikian sambil menyebutkan sebuah episode dalam opera ruang angkasa tentang seorang lelaki hebat yang mendirikan negara demokratis.
<EDN: referensi Ginga Eiyuu no Densetsu>

Dia sendiri berniat untuk menjadikan itu sebagai lelucon, tetapi karena Pochi, Tama dan Lady karina sepertinya mempercayainya, aku mengatakan kepada mereka bahwa ini terbuat dari kristal.

Aku masuk ke dalam kuil bersama para gadis.

"Aku pikir itu akan penuh dengan priest, tapi secara mengejutkan ada sejumlah cendekiawan di sini."

Seperti yang dikatakan Arisa, ada banyak priest dan cendekiawan di sini.
Termasuk para priest, sebagian besar orang yang datang dan pergi ke kuil memakai jubah abu-abu, jadi sulit untuk membedakan mereka.

"Rupanya ada perpustakaan jauh di dalam kuil, loh."
"Hee, apa kau pikir ini terbuka untuk umum?"
"Mungkin saja?"

Melihat Peta perpustakaan, hanya sarjana yang terkait dengan [Sage Tower] dan siswa yang belajar di bawah sekolah swasta ini yang ada di dalam perpustakaan
"Pink ~?"
"Jika aku harus mengatakannya, bukankah itu lebih ke merah terang?"
<EDN: Rawnya朱色yang artinya vermilion dalam eng-nya. Sama kayak Rias Gremory>

Patung-patung yang terbuat dari garam batu merah terang berjajar di gereja.
Sepertinya Tama melihat patung-patung itu lebih ke warna merah muda.

"Selamat datang di Kuil Utama Karion, pengunjung dari negara asing. Apa yang kau cari di sini, kesembuhan, atau mungkin berkah?"

Seorang priest pria yang tampak lembut datang untuk menyambut kami

"Tidak, aku di sini untuk mengambil ujian dari dewa Karion."
"U-ujian? Apakah kau ingin memeriksa perpustakaan untuk 『Pursuit of Truth』? atau maksudmu, ujian dalam [Truest Sense]?"
"Aku akan senang mendapatkan izin untuk memeriksa perpustakaan, namun, aku di sini hari ini untuk mengambil ujian dalam『 Truest Sense 』."
"T-tolong tunggu sebentar!"

Priest laki-laki itu masuk kembali dengan tergesa-gesa.
Kuil-kuil lain tampaknya telah menerima pesan tentangku, aku heran, apa kuil ini tidak mendapatkannya?

"T-Terima kasih banyak sudah menunggu."

Setelah beberapa saat, priest itu sebelumnya kembali dengan kepala kuil yang tampak ketat, beberapa priest tingkat tinggi, dan seorang miko muda.

"Senang bertemu denganmu,『 Penantang Ujian Para Dewa 』. Aku 『 Oracle Miko 』yang melayani Dewa Karion, namaku Maiya."
"Aku Earl Satou Pendragon dari Shiga Kingdom. Suatu kehormatan bertemu denganmu Miko Maiya-dono."

Miko Maiya menyambut dengan tatapan tulus.
Miko-san ini dan ekspresinya yang serius akan terlihat bagus dalam mode guru wanita.


『--Oh Dewa. Wahai Dewa bijaksana yang kami hormati. 』

Setelah prosedur lama yang sama, aku melanjutkan untuk menghubungi Dewa Karion dengan dipimpin oleh Miko Maiya.

Cahaya terang jatuh dari langit untuk menjawab panggilan miko.
Itu cahaya merah terang yang menyenangkan.

Ekspresi gembira di wajah miko berubah datar.
Dia memasuki kondisi tidak sadarkan diri.

『... Sungguh merepotkan.』

Suara anak-anak dari jenis kelamin yang tidak dikenal bergema di kepalaku.
Kupikir itu adalah suara Dewa Karion, tetapi koneksinya terputus bersama dengan kata itu.

Aku menangkap miko yang jatuh dan dengan cepat memeriksa Log.

>Title [Mark of Karion] Acquired
>Title [One Approved by Dewa Karion] Acquired

Aku takut itu gagal, tetapi sepertinya tidak masalah.

"... Earl Pendragon."

Miko-san yang berkeringat menatapku dengan pipi memerah.
Cukup seksi.

"Kau pasti mendapatkan wahyu Dewa Karion yang sangat berarti, bukan?"

Miko menatapku mengharapkan penegasanku, tapi agak sulit untuk menjawabnya(meng-iyakannya).
Aku tidak mengidolakan dewa Karion cukup untuk merasakan makna dari 
[Sungguh merepotkan].

"Kata-kata sebelumnya memiliki arti『 Hanya ada satu percobaan yang diberikan kepada mereka yang mencarinya. Mengulangi kata-kata yang sama hanya akan membuang waktu, ikuti temple records』.“

Miko diam-diam mengeluarkan kata-katanya.
Dia miko yang cukup bersemangat, mengingat dia baru saja melalui kontak dengan dewa.

"Dan ujiannya adalah 『 Pergi ke dalam Sage Tower, pilih dan pecahkan satu di antara masalah yang telah dibiarkan tidak terselesaikan selama lebih dari 100 tahun. 』"

Kedengarannya menyenangkan.

Aku sudah mendapatkan tanda jadi tidak berarti aku harus melakukan ujian, tetapi akan merepotkan jika mereka mencoba mencari kesalahan di kemudian hari.

Dewa Karion mungkin telah memberikan tanda kepadaku hanya sebagai pembayaran di muka.


"Yang Mulia, di sanalah letak Sage Tower."

Miko Maiya menunjuk ke menara besar yang terbuat dari batu ketika kacamatanya memantulkan cahaya.
Miko telah membuat dirinya sendiri untuk menunjukkan kepada kita di sekitar Sage Tower, tetapi untuk beberapa alasan dia mengubah pakaiannya dari [Oracle Miko] menjadi [Fashion Guru Wanita]. Lengkap dengan kacamata segitiga.
Rupanya, itu adalah pakaian tradisional yang diperkenalkan oleh hero yang dikenakan setiap kali dia mengunjungi Sage Tower.

"Tidak peduli bagaimana kau melihatnya, pembuatan karakternya terlalu berlebihan ~"
"Nn, berlebihan."

Arisa dan Mia berbicara di belakangku.
Ya, aku sebenarnya setuju di sini, tapi rok ketatnya terlihat sangat sempurna pada Miko Maiya, jadi aku tidak punya niat untuk menunjukkan kelebihannya.
Kelihatannya Arisa dan gadis-gadis akan cosplay jika aku sembarangan mengatakannya.
Di dalam sebuah bangunan yang terbuat dari batu di dasar menara, para cendekiawan dan siswa bertukar pendapat di aula masuk dan lorong-lorong di sana-sini.

『Menurut dokumen dari era Furuu Empire, lingkaran magic di dalam tongkat api adalah -』
『Perbedaan mendasar dalam pasokan mana antara meriam magic cannon yang ada saat ini dan meriam magic cannon dari Magic Kingdom Lalakie--』
『Aku menyatakan bahwa kita bisa membersihkan daerah monster tanpa menyia-nyiakan sumber daya manusia dengan memanfaatkan Soul Art yang dianggap terlarang!』
『Untuk menghasilkan air bersih melalui water gem di daerah gurun, rambut kelpie sebagai katalis akan menjadi -』

Ada banyak diskusi terkait dengan teknologi militer untuk tempat belajar seperti ini.
Mungkin dikarenakan kedekatan ancaman monster di sini, teknologi militer seperti itu didedikasikan untuk memperkuat pertahanan kota terasa lebih dekat dengan orang-orang dengan cara yang berbeda daripada di zaman modern.

"Pink ~"
"Ada patung di sini juga nodesu!"
"Mereka terlihat berbeda dari patung-patung yang kita lihat di kuil."

Tama dan gadis-gadis menemukan patung-patung garam batu yang tersebar di aula depan dengan mata mereka yang tajam.

"Disini adalah tempat para cendekiawan melakukan penelitian, oleh karena itu aku harus meminta jumlah minimum orang -"

Miko Maiya memberi tahu kami begitu di depan tangga spiral di bagian terdalam dari aula masuk.
Arisa, Mia dan Putri Sistina, alias para peneliti, akan ikut dengan kami, sementara anggota lainnya telah ditugaskan olehku untuk menelusuri toko-toko yang menjual barang-barang lezat yang ditujukan untuk para cendekiawan dan siswa di sekitar menara.

Kami menaiki tangga ke bagian paling atas menara dengan miko Maiya memimpin.
Karena Arisa dan para gadis mengeluh bahwa mereka lelah di tengah jalan, aku menciptakan [<<Floating Boards>>] dengan Force magic dan menempatkan mereka di atas papan.

Dan kemudian kami sampai di sebuah ruangan dilantai atas.

"Miko Maiya, jika kau di sini itu berarti pria itu?"
"Ya, Sage Kanryu. Pria ini adalah Earl Satou Pendragon, dia mengambil ujian dari dewa Karion."

Pria tua yang tampak baik hati dengan janggut putih itu tampak seperti orang bijak(pertapa).

"Selamat datang, Satou-kun. Aku berharap untuk menyaksikanmu mencari jawaban atas masalah yang belum terpecahkan di sini."

Sage Kanryu tersenyum dalam ketika dia mengatakan itu.

Nah, masalah seperti apa yang dibiarkan tidak terpecahkan selama 100 tahun?
Aku lebih suka jika tidak butuh waktu lama untuk menyelesaikannya.


Note:
Halo semua :3 gimana chapternya? menarik? ini chapter perdana mimin baru loh. Kenalin mimin nate namanya~ dia bertanggung jawab jadi translator desumachi :3 jadi sekarang desumachi punya 4 translator xD yey.

Dan ada sedikit perkenalan nih dari mimin nate, disimak ya~
Domo, Nate desu. cuman translator pemula yang baru coba-coba, juga penulis yang agak kurang inspirasi. silahkan baca karya saya di Wattpad di akun @Nateriver31. Saya wibu tentu saja.
Untuk info lengkap mimin-mimin lain bisa kalian liat di page about us ya :3 see you~



TL: Nate
EDITOR: Conscriptra2

0 komentar:

Posting Komentar