Senin, 20 April 2020

Realist Maou ni yoru Seiiki naki Isekai Kaihaku Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 4. Secangkir Teh dan Strategi

Chapter 4. Secangkir Teh dan Strategi


Terdapat meja dan kursi mewah yang belum pernah kulihat sebelumnya. Aku duduk dan menunggu Eve kembali.
Dia kembali sambil mendorong troli perak untuk membawa teh.

Panci yang berisi air panas di dalamnya, dan daun teh ditambahkan di depanku, lalu dia menyajikan secangkir teh kepadaku.

Cangkir nya sendiri telah dihangatkan, dengan suhu dan jumlah air yang sempurna untuk menghasilkan aroma yang nikmat.

Dia juga menawarkan lemon dan susu, dan aku memilih susu, dengan tiga kotak gula.
Rasa manis dan mewah menyebar di lidahku. Dia tidak salah tentang menyombongkan kemampuannya, saat ini lidah tuannya sangat senang.

Berpengetahuan dan sangat setia. Mungkin aku benar-benar telah mendapat bawahan terbaik.
Aku telah menghabiskan segelas teh dengan penuh kepuasan dan menghentikan Eve sebelum dia bisa menuangkan cangkir kedua.

“Sudah cukup dengan tehnya. Sekarang saatnya untuk berbicara tentang strategi. "
"Baiklah."

Eve berkata dengan suara rendah.

"Sekarang sang Dewi telah pergi, aku akan mengandalkanmu, Eve." 
“Silahkan gunakan saya sesuka anda. Saya bahkan bersedia mati jika anda memerintahkannya. Dan tuan bebas mengunjungiku setiap malam jika tuan mau.”
“Kau benar-benar memiliki kesetiaan yang besar. Tetapi kau harus hidup demi dirimu sendiri. " 

Aku melanjutkan.

“Aku tidak serendah itu untuk menanyakan kesetiaanmu. Aku cukup yakin akan hal itu, jadi kau harus fokus menjadi sekretarisku. ” 
"Pasti."

Dia mengangguk tanpa perubahan ekspresi sedikit pun.

"Baiklah, kembali ke topik pembicaraan. Sang Dewi berkata bahwa aku harus memperluas kastil ini. Namun tentu saja aku perlu bahan untuk itu bukan? Jadi bagaimana dengan stok kita?"

"Terbatas. Kita tidak bisa mengandalkannya untuk jangka panjang."
"Kalau begitu aku harus mencoba menambah bahan-bahan terlebih dahulu."
"Saya sependapat."
"Apakah kau tahu caranya?"

“Anda dapat membangun lahan pertanian baru di kastil. Memperluas kota kastil, meningkatkan populasi, dan meningkatkan pajak. Memanggil pasukan, perintahkan mereka mengumpulkan bahan atau menjarahnya. Setidaknya itulah metode yang biasanya digunakan. "

"Sepertinya pilihan terakhir adalah yang paling cepat."
"Benar."

“Saat ini, kastil ini sama sekali tidak berdaya. Jadi kita perlu memulai dengan sebuah pasukan. Yup aku telah memutuskan. Aku akan menciptakan pasukan yang hebat."
"Terdengar hebat, tuan."

“Biasanya aku lebih peduli terhadap kualitas daripada kuantitas, tetapi saat ini yang kita butuhkan adalah jumlah. Aku ingin membangun pasukan tentara yang tak terkalahkan.”
"Pasukan tentara?"

"Yap. Pertama-tama tanamkan ketakutan ke dalam hati Raja Iblis lainnya, dan membuat mereka berpikir dua kali sebelum menyerang. ”
"Maka Anda harus menggunakan bahan yang baik, dan melakukan yang terbaik."
"Baiklah. Kalau begitu beri aku beberapa bahan. 
"Dimengerti." 

Dan dia pergi untuk mencari bahan.
Beberapa menit kemudian dia kembali, bahan-bahan yang diletakkannya di meja adalah:

Mandragora
Kumbang Kecil
Pohon Ash
Daun Pohon Dunia
Tulang Misterius
Dan sebagainya.

Aku mencampurkan semuanya dan melemparnya ke dalam wadah.
Kombinasi-kombinasi ini adalah kreasiku. Dengan kata lain, aku asal memasukkannya. 

Tetapi tampaknya ada gunanya berpikir keras ketika melakukan upacara pemanggilan. Tentu saja, monster itu terbentuk tergantung pada bahannya, namun resepnya bisa menentukan hasil yang berbeda.

Kau tidak dapat membuat ulang monster yang sama dengan menggunakan bahan yang sama.
Kau harus mengujinya terus dan kau harus mengingatnya sebagai pengalaman.

Pertama, aku menaruh Tulang Misterius dan Mandragora ke dalam Wadah.
Aku melakukannya saat mengalirkan sihir dari tubuhku.
Aku mulai memikirkan pasukan yang cocok untukku .

Apa yang kubutuhkan untuk itu adalah keinginan yang tak dapat digoyahkan dan kemampuan untuk mengatasi rasa takut.
Aku perlu tentara yang gigih untuk mewujudkan keinginanku itu.
Kekuatan untuk bergerak maju bahkan saat teman mereka jatuh.
Ketangguhan untuk tetap bertarung bahkan ketika dia terluka.

Aku merasa bahwa itu mungkin terlalu sulit untuk Goblin dan Orc. Jadi aku membayangkan Skeleton Army. Dan akhirnya imajinasiku terbentuk.

Perlahan asap muncul dari wadah dan sebuah status muncul.

Rarity: Bronze ★
Ras: Undead, Skeleton Warrior
Job: Prajurit 
Kekuatan Bertempur: 82 
Skill: Regenerasi  

Tulang putih yang bersinar perlahan keluar dari Wadah. 

Mereka bergetar dan bersatu menjadi bentuk manusia. Saat membawa pedang dan perisai, mereka terlihat seperti prajurit yang mengesankan. 

Skeleton Army.   

Kekuatan bertarungnya lebih rendah dibandingkan sekretarisku, Eve. Tetapi jumlah mereka bisa menutupinya. Mereka berjumlah 30 orang.
Aku tidak yakin untuk menghitungnya, tapi dalam hal yang paling sederhana, 82 x 30  total nya adalah 2.460.

Aku tahu bahwa mereka akan bekerja untukku, tetapi….. mereka tidak dapat berbicara. 

"..."
"..." 
"..." 

Memiliki 30 set kerangka menatapmu sekaligus membuat suasana menjadi canggung, jadi aku memutuskan untuk memberikan perintah pertamaku. 10 Skeleton akan ditempatkan di Kastil. 10 Skeleton akan dikirim menuju Kota Kastil sebagai Penjaga. 10 sisanya tetap bersamaku. 

Aku akan menggunakannya untuk mengumpulkan bahan dan invasi. Namun, 10 adalah jumlah yang terlalu sedikit. Jadi aku pikir untuk memanggil lebih banyak monster. 

Aku memasukkan Pohon Ash dan Daun Pohon Dunia ke dalam Wadah. Kali ini, aku tidak memikirkan apa pun. Aku tidak bisa membayangkan apa yang bisa dibuat dari kayu dan dedaunan.

Namun aku memang menginginkan prajurit. Dan untungnya aku mendapatkan tipe prajurit.

Rarity: Silver ★★ 
Ras: Wood Golem
Job: Golem Warrior
Kekuatan Bertempur: 322
Skill: None

Sebuah Awan asap yang sangat besar keluar dari Wadah dan memenuhi ruangan.

Saat asap menghilang, terdapat 3 Golem Kayu besar yang berdiri di sana. Mereka juga tidak dapat bicara, jadi tidak ada kalimat seperti 'senang bertemu denganmu,' tetapi mereka tetap mematuhi perintahku.  

“Itu luar biasa. Untuk dapat membuat golem sekuat itu, sangat hebat, tuanku.”

Eve memujiku dengan muka datar   

“Sekarang aku sudah memiliki prajuritku sendiri. Selanjutnya, aku harus mengumpulkan material. Dan juga sebagai seorang yang realistis, aku akan menggunakan beberapa metode licik untuk melakukannya. "

"Itu ide yang luar biasa." 

Eve membungkuk. Hiasan putih di kepalanya ikut turun.  
Dia nampak sangat imut dalam pakaian pelayan itu..


Note: 
Kalau semisal ada typo/kesalahan/ada kata yang kurang sreg dalam penulisan beritahu lewat komentar atau DM langsung FP Isekaichan.


PREVIOUS CHAPTER       TOC        NEXT CHAPTER


TL: Afrodit
EDITOR: Tasha

0 komentar:

Posting Komentar