Jumat, 10 April 2020

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 111. Raja yang Hanya Bisa Kulihat Sebagai Orang Bodoh

Chapter 111. Raja yang Hanya Bisa Kulihat Sebagai Orang Bodoh


…Aku mengantuk.

Setelah Shadow memberitahu kami kalau Itsuki telah berangkat, kami turun dari kapal.
Setelah itu, kami menaiki kereta dan dengan nyaman melanjutkan perjalanan menuju kota kastil.

Sepertinya disana sedang ada acara yang berlangsung. Ketika aku sebentar lagi memasuki kota, aku melihat sesuatu yang mengganggu mataku.

Sampah tidak menggunakan apapun kecuali mantel dan celana dalam. Dia jalan dengan cara yang lucu.
Sang Ratu melihat dari kereta mewah yang terparkir dibelakangnya.

“Selamat datang kembali Iwatani.” 
“……………”

Raphtalia memiringkan kepalanya dalam kebingungan melihat tontonan itu. Firo menjulurkan kepalanya agar bisa melihat dengan jelas, dan Rishia membuat gerakan lengan seperti orang kikuk. Ngomong-ngomong, dia masih menggunakan kostum kugurumi penguin.

“Apa….itu?”

“Itu tentu saja adalah raja yang menari-nari dengan pakaian yang hanya bisa dilihat oleh orang bodoh.”

….Pakaian kerajaan baru? Pakaian yang hanya bisa dilihat oleh orang bodoh? Orang yang mengenakan itu saja sudah terlihat cukup bodoh.

Sekarang ini aku melihat dua tontonan.
Aku tidak yakin jika aku harus melihat seorang pria menari-nari dengan setengah telanjang, atau seorang pria menari-nari dengan baju bodoh. 

Yah, itu sebenarnya tidak benar-benar menjadi masalah bagiku.

“Apa ada yang aneh?”

Firo sepertinya bingung.

Ah…. Firo juga seorang idiot.

Mungkin dia melihat itu sebagai pakaian normal. 

“Orang itu telanjang, apakah ada pesta?”

….atau tidak.

Aku kadang memperlakukan Firo seperti anak kecil, atau seperti burung bodoh.
Namun, aku menyadari terkadang dia sangat pintar.

“Aku takut bertanya, tapi kenapa?”
“Apakah kau bertanya karena kau bisa melihat pakaiannya?” 

Yang mana itu?
Kepalaku sakit.
Apakah dia memakainya atau tidak?

“Sayangku yang tidak berguna, kau pikir mau pergi kemana?”
“Gununununu……..”

Sang ratu melihat Sampah dengan raut muka sadis.

Sampah menyadari keberadaanku dan mulai menatap kearahku seakan-akan aku adalah kekasih dari anak perempuannya yang tiba-tiba dibawa kerumah.

Tapi jika dia mencoba untuk berbuat sesuatu kepadaku, dia hanya akan dihukum.

Mengapa begitu? Untuk beberapa alasan, aku mulai merasa kasihan padanya. Mungkin aku hanya akan mempertanyakan metode hukuman ratu.
Aku mendekati Sampah dan bertanya…

“Sampah, mengapa kau harus mengikuti semua perintah ratu?”
“Kau bajingan-!”

Sampah sepertinya akan mengamuk, tapi kemudian dia merasakan tatapan dari ratu dan menenangkan diri.

“Tolong bicaralah dengan Perisai.”
“Gu….”

Sang ratu memerintah Sampah.
Aku benar-benar penasaran mengapa dia sangat mematuhinya.
Apakah dia jatuh cinta? Heh, cinta seharusnya layu setelah seratus tahun. 
<TLN: Dia mengatakan kalau mereka telah lama menikah.>

“Apakah kau ingin aku menambah hukumanmu?”
“Jika kau mau.”
“Gu… Aku akan mendengarkan istriku, tetapi yang jelas bukan kau!”
“Tepat. Aku ingin melihatmu menderita.”

Apakah ini fetishnya ratu? Mungkinkah dia adalah orang sadis? Apakah itu yang membuat Sampah jadi masokis?

Dunia fetish itu cukup luas.
Aku tidak ingin mempermasalahkan ini lebih lanjut lagi.

“Tapi sungguh, kenapa?”
“Kau tidak akan mengerti.”

Dan Sampah melarikan diri.
Aku tidak bisa mengerti dirinya, tapi dia mungkin punya alasannya sendiri.

Orang-orang dikota memperhatikan Sampah pergi dengan raut muka kusut.
Kerajaan ini sudah tamat. Dalam berbagai hal.

“…. Orang itu mengerti kalau dia salah. Tapi emosinya melarang dia untuk memaafkanmu.”
“Haah…”

Apakah ini sesuatu yang hanya bisa dimengerti oleh istrinya?
Tapi untuk raja dari negeri ini bertindak seperti itu… Aku bisa memahami kalau tidak ada yang melihatnya, tapi berlari ke distrik pusat perbelanjaan…

Aku terkejut ratu bisa memahami orang ini. Apa yang dia lihat darinya?

“Iwatani, tolong pergi ke kastil. Aku masih punya banyak hal yang harus dipersiapkan.”
“Mengerti…. Tunggu, kau tidak membuat set lain dari pakaian yang hanya bisa dilihat orang idiot kan?”
“Entahlah. Yah, itu adalah sesuatu yang aku pesan sebelum kau berangkat ke Cal Mira.”
“Aku mengerti.”

Dalam beberapa jam
Aku dituntun menuju ruang tahta.
Sepertinya party Motoyasu baru saja sampai disini.

“Aku sudah menunggumu.”

Sang ratu berkata sambal melihat ke arah Bitch. Sampah…tidak ada.
Tapi jika dia ada disini, dia akan membuat segalanya menjadi sulit.

“Kalau begitu, Bagaimana dengan Pulau Cal Mira?”
“Bukankah kau baru saja mengundang empat hero untuk ditanyai seperti ini?”
“Itu adalah rencana untuk hari yang lain.”

Aku pikir Itsuki dan Ren telah diundang untuk datang dalam waktu satu minggu dari sekarang.

“Ratu, bukankah terlalu kejam meninggalkan raja dalam kondisi seperti itu?”

Motoyasu bertanya kepada ratu dengan wajah sedikit khawatir.

Jadi dia melihat tontonan itu juga.
Itu mungkin menjadi alasan keterlambatan mereka.

“Itulah beratnya kejahatan yang dilakukan oleh suamiku, Kitamura. Bahkan jika kau adalah seorang hero, ini bukan permasalahan yang bisa kau campuri.”
“Tapi-!”

“Dan ada alasan untuk festival itu. Kami harus entah bagaimana mendapatkan kembali harga diri yang telah dihabiskan oleh ayah dan anak itu dengan sembrono.”

“Ku…”
“Kitamura, tolong lanjutkan pengawasan hukuman Bitch dengan baik.”

“Ib-Ratu! Aku hanya melakukan sesuatu yang perlu dilakukan untuk kebaikan dunia ini.”

Bitch menyadari kalau simpati dari orang tuanya tidak akan pernah muncul. Dia mencoba untuk menggunakan logika.
Tetapi…

“Tagihan datang dari aksesoris mahal, logam mulia, pakaian. Sebuah rumah sewa mewah dan beberapa kali kunjungan ke klub malam yang mahal. Apakah itu yang kau sebut kebaikan dunia?”

Jadi ratu melacak pengeluaran Bitch… Wanita itu juga sepertinya benar-benar boros dengan uang.
Aku juga akan memecatnya ditempat.

“Dan juga, Kau juga mencoba untuk menyerang Iwatani selama pertukaran party. Untuk itu, hukuman dan tindak kejahatanmu bertambah.”

“Kau tidak bisa!”
“Jika kau berpergian dengan Bitch, kau seharusnya menanggung beberapa hutangnya.”
“Gu……”

Motoyasu terlihat marah. Tangannya mengepal.
Bagaimana dia menanggung pengeluaran Bitch sebelumnya?

“Aku akan memindahkan beberapa hutangnya pada Kitamura. Tolong bersiap untuk menerima pengurangan hadiah dari misi untuk sementara waktu.”
“…Baik. Tetapi jika aku membayar lunas hutangnya, biarkan dia bebas! Ubah namannya kembali pula.”

Sepertinya Motoyasu salah paham akan sesuatu.

“Ini dan itu adalah hal yang berbeda. Kalau dia tidak melakukan upaya jujur untuk menyelamatkan dunia, dia tidak akan mendapatkan kebebasannya kembali.”
“Bukankah kau terlalu dingin.”

“Untuk seorang putri dari suatu negeri menjebak seorang hero, dan mencoba untuk membunuh adiknya hukuman ini terlalu ringan. Apakah Kitamura mengharapkan sesuatu yang lebih kejam.”

Jika ini dilanjutkan, hukuman dari Bitch hanya akan bertambah. Motoyasu menyadari itu dan tetap diam.

“Mari kita coba ingat-ingat lagi.”

Ratu mengangkat tangannya, dan Shadow muncul sambal membawa sebuah piring yang penuh dengan Buah Lucor.

“Bitch, kau sebelumnya bilang kalau Iwatani mabuk dan mencoba untuk memperkosamu, bukan?”
“Be-benar.”

“Itu aneh. Laporan yang kudapatkan menyatakan bahwa Iwatani tahan dengan semua minuman keras. Yang mana dia tidak akan pernah mabuk bagaimanapun juga.”

Wajah Motoyasu berubah menjadi biru saat melihat Lucor.
Apakah tindakan ini benar-benar membuktikan ketidakbersalahanku? Tapi… Dimana kau mendapatkan informasi mengenai ketahananku terhadap alkohol?

“Tidak mabuk? Apa yang kau katakan. Itu hanya tipuan untuk membodohi Motoyasu.”
“Kalau begitu makanlah.”

Shadow menyajikan buah Lucor kepada Bitch.

“Mengapa aku yang harus memakannya?”
“Tidak ada pilihan lain… Iwatani, silahkan cicipi buah Lucornya.”
“Jika kau izinkan akan kumakan.”

Buah ini pelan-pelan menjadi makanan favoritku.
Namun, ini cukup mahal jadi aku rasa aku tidak akan bisa sering memakannya.
Aku memakan buah Lucor yang disajikan padaku.
Yup. Buah ini lezat. 

“U….”

Shadow, dan orang-orang yang lain di ruangan ini menatap kearahku dengan mulut terbuka sambil keheranan.
Apakah ini mematikan?

“Kalau begitu, tolong makan satu juga.”
“Ya-yang kau berikan padanya baru saja tadi pasti palsu.” 
“Baiklah… Iwatani, kali ini makan setengahnya.”
“Baik.”

Pikiran dari melakukan ciuman tidak langsung dengan Bitch membuatku jijik. Tetapi jika aku melakukan perintah ratu, aku akan bisa melihat sesuatu yang bagus.

Ah… Raphtalia dan Firo sekarang sedang membuat raut muka yang sangat aneh.

Aku tidak bisa menjelaskan raut muka Rishia karena dia masih memakai pakaian penguin, tetapi sepertinya dia menghadap ke dinding dan sepertinya sedang bersedih.
Apakah makanan ini semenjijikkan itu?

“Ti-tidak! Aku tidak perlu memakan itu! Aku ti-”
“Makan saja!”
“Hen-hentikan itu!”

Motoyasu melangkah ke depan Bitch dan meraih Lucornya.
Tidak terjadi apa-apa.
Aku mendekati Motoyasu dan melihat kearah matanya.

“Oh iya, untuk masalah Rishia…”
“Mengapa kau membahas hal itu diwaktu seperti ini!”

“Dia sangat dipengaruhi oleh Motoyasu, yang mana orang yang lebih baik dariku. Dia selalu melihat dari jauh. Itu benar… rusak dibawah rezim penindasan dan dia menemukan hiburan dalam kebaikanmu. Sekarang dia tergila-gila padamu, dia ingin memonopolimu. Dia sekarang sedang menunggumu setiap ada kesempatan untuk menyelinap dibelakangmu, mengasah pisaunya.” 
<TLN: Jika kau tidak paham, dia sedang membangunkan trauma yandere Motoyasu.>

“Ap……a…..!?”
“He?”

Rishia menyuarakan keterkejutannya.
Dia masih menggunakan kostum jadi Motoyasu tidak menyadari keberadaannya.

“Dimana dia sekarang? Dia mungkin sedang menatap kearahmu …”
“Sekarang setelah aku memikirkan hal itu, aku bisa merasakan sebuah tatapan!”

Motoyasu, kau membayangkannya.
Rishia memang disini, tapi aku tidak yakin kalau dia menatap kearahmu.

Apakah Rishia seorang Yandere?

Selama dia hanya menyukai Itsuki, aku tidak perlu khawatir.

“U…wa…a.aa.aaaa”

Motoyasu memandang sekelilingnya dengan panik dan mulai ketakutan. 
Seberapa takut dia sekarang?
Motoyasu sangat SANGAT membenci Yandere.

Aku sepertinya menemukan sebuah kelemahan yang bagus. Aku akan mencobanya lain kali.
Ini bahkan lebih efektif daripada Tendangan Biji-nya Firo.

“M-Motoyasu!?”

Motoyasu membeku, dan Bitch nampaknya terkejut.

“Sekarang!”

Shadow sekali lagi menuju ke arah Bitch dengan Buah Lucor ditangannya.

“Mengapa aku harus- Mugu!?”

Itu tadi pengalaman yang cukup menarik. Aku melihat dia mencoba dengan baik untuk menahan tawa.

Dengan bidikan dan waktu yang sempurna, Shadow melemparkan Lucor kedalam Bitch ketika dia sedang berbicara dan memaksanya untuk memakan itu.

“Oh, kami juga punya pengakuan dari penjaga penginapan yang mana melihatmu mengambil kunci kamar Iwatani pada hari itu. Aku bertaruh kalau kau menggunakan kekuasaanmu untuk membuatnya tetap diam, tapi milikku lebih besar dari milikmu.”

Setelah ratu mengatakan itu, wajah Bitch berubah menjadi merah dan dia pingsan.

“Bitch!”

Motoyasu pulih dan menangkap Bitch sebelum dia jatuh ke tanah.

“Tolong bawa dia ke ruang kesehatan. Dia akan baik-baik saja.”

Itu tadi kejadian mengejutkan yang memuaskan.

“Naofumi, kau tertawa jahat lagi.”
“Maaf, tidak mungkin aku tidak tertawa disini.”
“a ha ha~”
“…Firo, mengapa kau tertawa?”
“Terbawa suasana.”
“Kau tahu, um…”

Rishi mulai kebingungan. Dia tampak kebingungan.

Dia harusnya lebih santai…

“Ada segunung bukti lain. Contohnya, armor lama Kitamura.”
“Ap-apa yang kau lakukan?!”
“Aku tidak akan melakukan apapun. Tapi bisakah kau mengonfirmasi penanda dalam armor itu?”
“Tidak ada yang seperti itu”

“Setiap pandai besi mengukir tulisan, semacam tanda tangan sihir pada karya mereka. Di kota ini, itu dianggap sebagai semacam kewajiban untuk memberi tanda pada hasil karya mereka.” 

“Benarkah?”

“Itu dibuat agar guild Merchant jadi bisa mengidentifikasi kapan, dimana dan oleh siapa peralatan tersebut dibuat dengan mudah.”

Aku tidak menyadari itu. Jadi barang yang aku peroleh dari pria tua juga memiliki tanda tangan sihir seperti itu?

“Berdasarkan pengakuan dari Iwatani, armor yang dia beli telah dicuri. Jadi aku hanya akan perlu memverifikasi tanda tangan yang ada padanya.”
“I-ini adalah hadiah dari penyelamatan Bitch dan diberikan kepadaku.”
“Iya, aku mengerti dan percaya kepadamu. Tapi untuk meluruskan semuanya, mari kita cek saja untuk memastikan.”

Pria tua… Jadi kau bahkan menolongku disini.
Dia adalah orang pertama yang mempercayaiku dibanding Sampah dan Bitch.

“Jika armor itu terbukti dengan benar dibeli oleh Bitch, kalau begitu tidak ada masalah namun jika sebaliknya…”
“…Mengerti, mari kita cek.”

“Perkamen ini mengandung tanda tangan dari armor yang dibeli oleh Iwatani baru-baru ini. Tolong bandingkan dengan yang ada di armormu.”

Ratu menyerahkan perkamen kepada Motoyasu.
Motoyasu mengeluarkan armor dan mencari tanda tangan.
…Ketika dia menemukannya, wajahnya berubah menjadi pucat.

“Selanjutnya, Naofumi, apakah ini milikmu?”

Dan dia mengulurkan satu set pakaian padaku.

Ini adalah pakaian yang aku kenakan saat datang ke dunia ini. Itu membuatku nostalgia.

“Ini adalah barang yang kutemukan di sebuah toko di ShieldFreiden. Itu milik Iwatani bukan?”
“…Ya, sedikit kotor, tapi tidak salah lagi.”

Mungkin ada perbedaan dalam budaya, tapi fashion di dunia ini benar-benar berbeda dengan duniaku.

Tidak salah. Ini adalah pakaian murah yang aku gunakan sebagai pakaian santai.
Celananya bahkan ada disini.

Satu setel pakaian ini sekitar 3000 Yen, tapi rasa nostalgia ini, membuatku ingin menangis.

Memikirkannya sekarang, apakah penjualan dari pakaian ini adalah penyebab dari kondisi Sampah sekarang ini?

Aku benar-benar melupakannya hingga saat ini. Ini membuatku jengkel untuk beberapa alasan. 
Aku harusnya lebih marah lagi sekarang.

Tidak hanya dia memanggilku kemari bertentangan dengan keinginanku, dia menjebakku dan meninggalkanku tanpa uang sepeserpun. Aku bahkan kehilangan semua item yang kupunya.

“Ini adalah pakaian dari dunia Naofumi?”
“Ya. Aku tidak pernah berpikir akan mendapatkannya kembali.”

Raphtalia menatap dengan penuh ketertarikan kearah pakaianku.
Aku bertemu Raphtalia setelah kehilangan ini. Tidak salah jika dia penasaran.

Aku mempunyai peralatan yang lebih baik sekarang, jadi pakaian ini tidak berguna, tapi mereka masih penting bagiku.

Bitch mungkin mengambilnya dan menjualnya. Mereka unik jadi mungkin berharga tinggi.

“Itu bagus. Kami melacak rute perpindahan item ini dan menemukan seorang pedagang yang mau membelinya dari Bitch.”
“Ini bohong! Kau hanya membuat-buatnya! Aku tidak akan mempercayainya!”

Yah, aku memperkirakan hal ini.
Motoyasu dengan putus asa berteriak dan kemudian berlari.
Orang yang menyulitkan. 
Kemana dia berencana akan pergi?

“Aku sudah bilang padamu bukan Kitamura, tolong pindahkan orang ini dan bawa dia ke ruang kesehatan.”

Setelah ratu mengonfirmasi kalau semua anggota party Motoyasu telah pergi, dia menutup pintunya.
Beberapa hal mengerikan telah dikatakan tanpa pikir pajang kepada Motoyasu, wanita 1 atau wanita 2.
Wanita 1 mengerti, tetapi wanita 2 berada di pihak Bitch.

Party ini cukup menakutkan. Aku benar-benar tidak mau betemu dengan mereka lagi.

“Kalau begitu, mari tinggalkan masalah ini dan berlanjut ke pekerjaan kalian.”

Apakah dia memanggil party Motoyasu hanya untuk masalah hukuman ini?
Aku menemukan fakta yang lebih lucu dari situasinya sendiri.

“Kau tersenyum lagi.”
“Tolong jangan tertawa.”

Sepertinya akan membutuhkan waktu lama untuk menghilangkan sinisme yang kumiliki.
Rishia juga mengeluarkan suara yang aneh.
Ngomong-ngomong, dia tadi bilang

“Apakah sang putri baik-baik saja?”
“Rishia jangan salah paham. Tadi itu bukan putri. Tadi itu hanyalah petualang yang berhutang, Bitch.”
“Feeee….”

Rishia keluar dari kostum penguin. Dia bergetar.
Sepertinya evaluasinya terhadapku telah jatuh.
Bahkan tidak terlalu tinggi dari awalnya juga.

“Mengenai hutangnya, jumlah yang dia punya sekarang adalah 5000 koin emas. Aku harap dia bisa bekerja keras selama gelombang berikutnya.”

5000 koin emas! Itu banyak. Gelombang sebelumnya. Motoyasu mendapat 4000 perak untuk kerja kerasnya. Untuk melunasinya akan butuh waktu.

Yah, apa yang harus dilakukan selanjutnya. Haruskah aku pergi ke toko senjata dan melihat apa yang mereka punya?

Aku yakin Pria Tua akan bilang kalau dia akan mengambil pesanan khusus.

“Kau akan membutuhkan pedang, cakar, dan armor untuk gelombang selanjutnya. Mungkin pandai besi kerajaan bisa melakukan sesuatu. Tolong ikut aku sebentar.”
“Ah…”

Ratu membawa kami ke gudang disamping kastil.




TL: Fujiwara-sama
EDITOR: Isekai-Chan 

0 komentar:

Posting Komentar