Rabu, 20 Januari 2021

Death March kara Hajimaru Isekai Kyousoukyoku Bahasa Indonesia : Chapter SS-17. Saintess Dari Great See of Trees

 Chapter SS-17. Saintess Dari Great See of Trees


Satou di sini. Aku pernah mendengar bahwa hal-hal yang berhubungan dengan Saintess populer dikalangan wanita, tetapi bukankah Saintess normal sangatlah jarang ditemui?
Rasanya seperti para Saintess melakukan banyak hal yang berada di luar pekerjaan mereka.


"Kalau begitu, apakah ini semua barang yang akan dijual?"

Aku mengecek dengan Lolo yang berjalan di sampingku sambil melirik baris memo pada bacaan AR Menu.

"Ya, Satou-san."

Lolo menegaskan dengan wajah cantik yang tidak akan kalah dari Lulu.
Kecantikannya adalah salah satu yang sangat langka bahkan di benua ini, tetapi karena hampir tidak ada manusia di Kota Dungeon Akatia ini, kau akan kesulitan menemukan seseorang yang setuju dengan pernyataan itu.
Yah, dia mungkin akan menjadi sasaran pembully-an biarpun ada banyak manusia di sini karena kecantikannya tidak sesuai dengan selera Shiga Kingdom, jadi mungkin lebih baik jika Lolo tinggal di suatu tempat yang tidak terlibat dengan manusia.

"Kafir terkutuk!"

Aku dikejutkan oleh ejekan yang tiba-tiba, tetapi sepertinya itu tidak ditujukan kepadaku.

"Di sana, Satou-san."

Saat aku mengarahkan pandanganku ke arah Lolo yang menarik lengan bajuku, aku melihat sekelompok pria yang tampaknya adalah necromancer bertengkar dengan sekelompok priest yang dipimpin oleh seorang minister.
<TLN: Minister itu semacam pendeta yang memimpin disuatu gereja>

"Matilah kalian para necromancer yang menjijikan!"
"Apa katamu ?! Kami hanya mempekerjakan skeleton yang telah bertukar kontrak dengan kami selama masa hidup mereka!"
"Hmph! Kontrak apa? Menyangkal kedamaian bahkan dalam kematian dan menempatkan mereka dalam perbudakan, tindakan keji yang tak termaafkan!"
"Siapa yang membutuhkan pengampunanmu! Apakah Kau bermaksud menyangkal orang miskin yang ingin menjadikan diri mereka berguna setelah kematian dan memperbaiki kehidupan orang-orang yang mereka tinggalkan!"
"Kau sekte jahat terkutuk yang memangsa orang miskin!"

Pertengkaran antara para priest dan necromancer ini semakin tidak terkendali.

"Aku akan membebaskanmu dari para necromancer jahat ini! ■ -"
"Berhenti!"

Benda seperti lumpur yang dilemparkan oleh seorang anak mengenai wajah priest saat dia mulai chant.
Tidak ada hujan selama berhari-hari di sini, itu pasti air liur Raptor atau semacamnya.

"Apa yang sedang kau lakukan!"
"Jangan bunuh papa kita lagi! Mama dan adikku bisa makan sekarang karena papa masih bekerja bahkan setelah mati!"
"Beritahu mereka, nak! Kota kita didukung para skeleton yang dikendalikan oleh necromancer yang melakukan semua pekerjaan kotor!"
"Mengubah tulang dan taring menjadi senjata akan menyulitkan tanpa adanya necromancer."
"Yeah, senjata akan melonjak harganya karena kau tidak bisa menambang logam di sekitar sini."

Mengikuti anak itu, petualang di sekitarnya menyuarakan dukungan mereka untuk necromancer.

"Gununu, ini benar-benar tidak masuk akal. Tidak disangka tangan jahat necromancer telah menyebar sejauh ini."

Minister itu mengerang dengan ekspresi marah di wajahnya.

"Sekarang kalau sudah begini. Aku akan berbicara dengan kepala Temple dan memulai pemurn--"
"Moroc-dono! Jadi kau ada di sini!"

Seorang wanita berjubah menyela tepat ketika minister menggumamkan sesuatu yang tidak menyenangkan.

"--Tia-san? Satou-san, itu Tia-san."

Seperti yang dikatakan Lolo-san, wanita berjubah itu adalah pembawa pesan Grand witch, Tia-san.
Tia-san membubarkan kerumunan tersebut tanpa masalah, dan membawa para priest ke menara Grand witch. Itu dilakukan dengan baik.


"Kami kembali ~"
"Lolo, selamat datang."
"Lolo, kesepian."
"Lolo, suvenir?"

Saat Lolo membuka pintu toko yang dikelolanya, [Hero Store], Hamkin setinggi lutut datang berlari.
Yang termuda langsung jatuh ke pangkuan Lolo.

Aku meletakkan kantong kertas di konter toko, dan memotong mentimum cabang yang mulai membusuk yang kami terima dari pasar.
Mentimun cabang seperti namanya, mereka seperti kombinasi ketimun dan cabang pohon, tampaknya sayuran yang berasal dari dungeon.

"Satou, mentimun."
"Satou, beri aku."
"Satou, cepat."

Anak-anak hamkin yang telah berperilaku seperti anak-anak manja di sekeliling Lolo berbondong-bondong ke arahku dengan kilau di mata mereka.

"Tunggu sebentar--"

Mentimun cabang yang kami dapatkan, bagian ujungnya sudah rusak jadi aku memotongnya dengan fingertip magic edge.
Anak-anak hamkin itu mengambil ketimun dan langsung menggigitnya.

Mereka sangat rakus, dan semua mencoba mengambil bagian ujung yang aku potong.

"Tidak, tidak, kau tidak bisa memakan ini."

Aku langsung mengambil ujung mentimun yang rusak.
Anak-anak hamkin itu menatapku dengan wajah yang berkata, "Mengapa?"

"Karena kau akan sakit perut."

Mereka enggan menyerah ketika aku memberi tahu mereka alasannya.
Tentu saja mereka tidak pernah berhenti mengunyah mentimun cabang untuk sementara waktu.

"Lolo, kau di sini ~?"

Kami sudah mendapat pelanggan bahkan sebelum kami membalik label toko menjadi 'Buka'. Itu pelanggan tetap kami, Nona-san.

"Selamat datang, Nona-san."
"Maaf sudah datang sebelum kau buka, tapi aku ingin mendapatkan tiga Lost-less Candles, dan dua porsi ransum lezat. Oh, dan juga Pengusir Serangga seperti uji coba yang diberikan oleh master muda kepadaku terakhir kali."
"Teman-teman, ambil stoknya digudang. Yang baunya lezat, oke?"
"Oke."
"Baunya lezat."
"Bawa kembali."

Anak-anak hamkin itu berlomba pergi ke gudang sesuai instruksi Lolo.

"Berapa banyak pengusir serangga yang kau inginkan?"

Bagian terbaik dari dungeon ini adalah hutan lebatnya, pengusir serangga adalah suatu kebutuhan.

"Oh, kau di sini juga master muda. Berapa banyak tergantung pada harganya. Setidaknya aku ingin satu, jika terlalu mahal dan aku tidak jadi membelinya."

Pengusir serangga ini adalah ciptaan asliku, sepertinya itu bekerja.

"Harganya sama dengan Lost-less Candles, kau tahu?"
"Eh? Semurah itu? --Tidak, bukankah itu terlalu murah? Tapi itu terlalu efektif untuk sesuatu yang begitu murah – aku beli. Beri aku tiga - tidak, lima! Tolong, lima Penolak Serangga!"

Keuntungannya tidak terlalu tinggi, tetapi aku juga tidak menggunakan bahan mahal untuk membuatnya, jadi harga ini seharusnya pas.
Hero Store memiliki hak cipta untuk resepnya, dan kami berencana untuk memberitahu guild alchemy.

"Terima kasih atas pembeliannya. Apakah kau ingin mencoba keranjang pengusir serangga ini juga? Jangan ragu untuk menerimanya karena ini masih prototipe."
"Berikan padaku! Kau yang terbaik, master muda!"

Aku membalik label toko menjadi 'Buka' sambil menjauhkan Nona-san yang menempel padaku.

"Ya ampun! Nona-san! Jangan terlalu bertingkah seperti itu di toko kami!"
"Ahaha, maaf maaf. Aku tidak akan merebut kekasihmu, Lolo."
"K-kekasih, oh tidak ...."

Lolo menunduk dengan wajah memerah.

"Nona-san, tolong jangan terlalu menggoda manajer polos kami."
"'Kaay."

Anak-anak hamkin membawa makanan yang diminta saat aku memberi tahu Nona-san.
Yang bungsu jatuh lagi seperti biasa, tetapi dua lainnya membantu membawa kembali makanan dalam keadaan utuh.

"Yo, kau selesai mengasah senjataku?"
"Kudengar kau mulai menjual makanan baru, punya sisa?"
"Pengusir serangga! Beri aku pengusir serangga! Yang tanpa bau aneh!"

Pelanggan berdatangan saat kami menghitung total belanjaan Nona-san.
Menyenangkan bahwa bisnis berkembang pesat, tetapi hari ini tampaknya akan menjadi hari sibuk lainnya.


"Lolo, apakah kau ada didalam ~?"

Tia-san yang tampak lelah datang tepat saat waktu sibuk berakhir.

"Selamat datang, Tia-san. Oh, kau terlihat sangat lelah."
"Uu, aku sangat lelah ~. Aku tidak tahan lagi dengan para priest keras kepala itu. Keputusanku tepat menolak izin untuk membangun Temple di kota dungeon ini."

Tia-san, Tia-san, Lolo akan tahu jika kau mengatakan itu dengan lantang.

"Tapi apa yang dilakukan para priest itu di kota dungeon ini?"
"Nn, kami mendapat laporan bahwa terdapat undead berperingkat tinggi di『 Temple 』."

[Temple] yang disebutkan Tia-san ini mengacu pada konstruksi seperti Temple yang ditemukan di Dungeon Rampant Evil.
Itu adalah tempat yang berbeda dari Temple Distrik Ogrekin di mana [Telapak Tangan Demon Lord] muncul.

"Tempat itu adalah tempat berburu lesser undead untuk petualang pemula, jadi kita harus memusnahkan mereka secepatnya ~"
"Tidak bisakah kita mengandalkan penyihir atau pengguna magic sword untuk memusnahkan undead?"
"Mereka bisa mengalahkan mereka dengan baik, aku yakin ~ tapi kau harus membuat undead itu disucikan agar mereka tidak muncul lagi ~"

Aku meletakkan minuman energi di konter tempat Tia-san menjatuhkan dirinya.

"Ah barang ini ~ Aku sudah ketagihan akhir-akhir ini ~"

Tia-san langsung bangun dan segera membuka botol minuman berenergi itu.

"Kau tidak memasukkan beberapa bahan aneh ke sini, kan?"

Tia-san bercanda sambil meminumnya dengan satu tangan di pinggangnya.

"Satou-san tidak akan pernah melakukan itu!"

Lolo langsung marah.
Sepertinya dia menganggap serius lelucon itu.

"Maaf maaf, aku hanya bercanda."

‘Kan?' Tia-san meminta bantuanku, jadi aku mengangguk.
Tia-san tidak bisa menang melawan Lolo.

"Tia-sama!"

Pintu Hero Store terbuka lebar, dan seorang wanita dengan jubah yang sama dengan Tia-san masuk.

"Tia-sama, Moroc-dono membuat keributan lagi."
"Eh, lagi ~."

Tia-san mengerang jijik.

"Maaf, Lolo. Aku akan mampir lagi nanti."

Tia-san meneguk sisa minuman energi dan meninggalkan toko sambil melambai pada kami.


"Satou-san, kita kembali!"
"Ekspedisi sukses besar, desuwa!"

Beberapa hari setelah kunjungan terakhir Tia, anggota silver yang telah melakukan ekspedisi kembali.
Pemimpin grup adalah Zena-san yang tersenyum seperti matahari, diikuti oleh lady Karina, putri Sistina dan Sera.

"Selamat datang kembali, ini handuk basah untukmu."
"Sangat hangat - terima kasih, Lolo-san."

Sera mengucapkan terima kasih atas handuk itu dan menyeka tangan serta wajahnya.
Biarpun mereka bisa menggunakan magic sehari-hari, hal semacam ini masih terasa lebih menyegarkan setelah melakukan ekspedisi panjang.

Dan aku hanya bisa mengagumi bagaimana Lady Karina bisa menjaga rambutnya tetap rapi bahkan setelah ekspedisi semacam itu.

"Satou, kami melihat pasukan yang sebagian besar terdiri dari para priest dan ksatria kuil. Apa sesuatu terjadi di kota dungeon?"

Putri Sistina pasti pernah melihat kelompok minister Moroc, kelompok yang berselisih dengan necromancer.

"Mereka adalah Priest yang diundang oleh Grand Witch-sama kesini. Sepertinya mereka telah diminta melakukan [Purification] untuk memusnahkan undead peringkat tinggi yang terlihat di [Temple]."

Ini akan mengurangi kesulitan Tia-san.

Tidak ada hari tanpa kami mendengar tentang masalah yang disebabkan oleh kelompok minister Moroc, dan asisten Tia-san akan datang ke sini untuk mengambil minuman energi setiap hari, Lolo dan aku mengkhawatirkannya.

"Purification itu ... Aku tidak keberatan membantu jika saja mereka memintaku."
"Kami tidak perlu khawatir jika Sera-san yang mengurusnya."

Aku menawarkan teh hijau yang diseduh dan kue yang terbuat dari dungeon acorn kepada Sera yang tampak sedikit kecewa. Tentu saja, untuk anggota lain juga.

"Enak sekali. Manisan panggang buatan Satou benar-benar tiada tanding desuwa."
"Karina, lezat."
"Karina, tolong satu lagi."
"Karina, bawa."

Anak-anak hamkin tampaknya menyukai Lady Karina, mereka naik ke pangkuannya meminta untuk berbagi kue.

"Kalian para gadis akan istirahat kan?"
"Ya, rencananya istirahat tiga hari."

Zena-san menjawab pertanyaanku.

"Lalu bisakah aku mengandalkanmu untuk berjaga-jaga sebentar di toko?"
"Ya, itu tidak masalah--"
"Aku sedang berpikir untuk mengambil bahan yang dibutuhkan untuk membuat pengusir serangga, Kau tahu."

Aku menceritakan alasannya pada Zena-san yang memiringkan kepalanya.
Aku telah meminta para petualang yang datang ke sini untuk mengumpulkan bahan yang dibutuhkan untuk membuat pengusir serangga, tapi aku kehabisan bahan khusus yang dibutuhkan dalam jumlah besar.

"Mau ke mana?"
"Itu adalah tempat di dekat [Temple] yang kita bicarakan sebelumnya."

Aku menjawab pertanyaan Sera.

"Lalu, apa kau keberatan jika kita pergi bersama dengan anak-anak panti asuhan? Hanya ada monster lemah di sekitar situ, bukan?"
"Tentu, aku tidak keberatan."

Ada monster undead peringkat tinggi di Temple, tapi mereka tidak sekuat itu, dan monster tipe undead pada dasarnya terikat dengan tanah, mereka tidak bisa keluar dari wilayah mereka, jadi seharusnya baik-baik saja.

Selain itu, semakin banyak tenaga kerja yang kita miliki, semakin mudah pekerjaan pengumpulan bahan ini.

"Kalau begitu aku akan mengirimkan golem pengawalku."
"Kalau begitu, aku juga--"
"Karina, pergi?"
"Karina, mari kita jaga toko?"
"Karina, lembut."

Mengikuti putri Sistina, Lady Karina juga akan mengatakan dia ikut, tetapi dengan anak-anak hamkin di sekelilingnya, dia tidak bisa melanjutkan perkataannya.
Agak iri anak-anak ini memposisikan diri di antara kedua belahannya.

"Karena keberangkatannya besok, mari kita semua berpesta untuk merayakan kepulanganmu dengan selamat hari ini."

Anggota silver sangat gembira dengan makanan yang aku masak dengan kerja keras.
Dalam kasus keempat ini, mereka biasanya memakan makanan lezat yang diawetkan.

Lady Karina berfokus pada daging, Putri Sistina pada makanan manis, sementara Zena-san dan Sera melakukan diet seimbang.
Bisa dikatakan, Zena-san biasanya lebih suka yang berisi, sedangkan Sera memilih yang lebih ringan.

"Sera, cele-ry."
"Sera, ambil."
"Sera, cele-ry."

Saat makan, anak-anak hamkin yang biasa berada di dekat Lady Karina mengikuti Sera kemana-mana sambil menggigit seledri yang mereka dapatkan darinya. Entah aku sedang membayangkan sesuatu, atau Lady Karina terlihat sedikit kesepian di sana.


"Satou-san, aku senang cuaca kita bagus hari ini."
"Ya, dan kita juga belum pernah bertemu monster, mungkin mereka ketakutan."

Keesokan harinya, aku, Sera, dan putri Sistina membawa anak-anak panti asuhan untuk mengumpulkan bahan.

"Aku telah menerima laporan rutin dari Rock Apes dan Rock Wolves tentang monster yang mereka jatuhkan, pastikan anak-anak tidak lengah."
"Ya, Yang Mulia."

Setelah mendapat peringatan dari putri Sistina yang telah mengerahkan unit golemnya di sekitar sini, Sera pergi untuk memperingatkan anak-anak.

"Area ini dipenuhi dengan cukup banyak undead sesuai laporan."
"Ya, beberapa musuh yang dikalahkan unit golemku semuanya skeleton juga."
"Yah, bagaimanapun juga kita berada di dekat [Temple]."

Radarku menangkap skeleton itu juga, tetapi karena golem putri Sistina cukup bagus dalam pekerjaan mereka, tidak satu pun dari skeleton itu mendekati anak-anak bahkan tanpa aku ikut campur.

"Semoga Kau beristirahat dengan damai. ■■■ Soul Purification."

Sera menggunakan holy magic pada sisa-sisa skeleton yang dikalahkan oleh golem.
Anak-anak berdoa di samping Sera.

Aku sudah membawa item anti-undead, [Purification Candles], denganku, sepertinya mereka tidak akan mendapat giliran.

--Crisis Perception.

Kehadiran samar melayang dari jauh.
Meskipun tidak pada level Greater Demons, makhluk berbahaya tampaknya mengamuk di suatu tempat.

Suara ledakan menggema di beberapa lokasi yang jauh, lalu awan debu yang sangat besar muncul di balik pepohonan.

"Satou-san."
"Ini dari arah『 Temple 』."

Karena berada di luar jangkauan Radar, aku membuka Petaku.

Sepertinya Wraith Lord dan Wraith Bishop telah muncul di tengah [Temple]. Mereka tidak sekuat itu. Hampir selevel dengan Middle Demons. Bahkan Anggota Silver dapat dengan mudah mengalahkan mereka.

Mungkin terlalu berlebihan bagi kelompok minister Moroc, tetapi itu seharusnya bisa dilakukan jika mereka memanfaatkan holy barrier dengan baik.
Aku akan membantu mereka jika mereka mengalami masalah.

Pertama-tama--.

"Mari kita mengevakuasi anak-anak terlebih dahulu."

Setelah mengatakan itu, kami memindahkan anak-anak ke tempat lain.

"Aku telah menerima laporan dari golem pengintaiku. Mereka menuju ke arah kita."

Lebih cepat dari antisipasiku.
Kelompok Minister Moroc tampaknya telah membuat kesalahan, mereka dikalahkan.

"Satou-san, ini terlalu sulit untuk anak-anak. Kita harus menyerahkan evakuasi mereka pada Yang Mulia dan membasmi monster sendiri."
"Benar--."

Aku menggunakan [Create Golem] untuk membuat golem berkaki empat untuk ditunggangi anak-anak, serta golem berbentuk kuda untuk putri Sistina.

"Tidak mungkin mereka bisa mengejar sekarang."
"Yang Mulia, tolong jaga anak-anak."
"Ya, baiklah. Kalian berdua berhati-hatilah agar tidak melukai dirimu sendiri."

Aku menjawab dengan, "Jangan khawatir" kepada Putri Sistina yang cemas, dan pergi ke arah minister Moroc bersama dengan Sera.
Stamina dan kecepatan lari Sera tampaknya telah meningkat, mungkin berkat pelatihan yang dia lalui di Rampaging Evil Dungeon ini.

"Akan bertemu sebentar lagi."

Aku memberi tahu Sera sambil melirik titik-titik informasi yang ditampilkan di Radar.
Ruang di Rampaging Evil Dungeon terdistorsi, jadi apa yang matamu lihat tidak selalu benar.

"Itu mereka! Para petualang itu tampak familiar."
"Oy, pergi dari sini!"
"Monster itu mengerikan! Monster jahat itu akan datang!"

Para petualang memperingatkan kami saat Sera berbicara.

Mahkluk tembus pandang berhasil dipukul mundur oleh holy barrier saat mencoba menyerang priest dari atas.
Sepertinya mereka memasang holy barrier dengan benar.

Mahkluk itu tampak seperti barisan terdepan, semakin banyak undead tak berwujud muncul dari sela-sela pepohonan, mengelilingi para Priest.
Para petualang dan ksatria Kuil hanya bisa menjauhkan undead tak berwujud itu, dan sementara para Priest bertarung menggunakan [Turn Undead], undead itu tampaknya melawannya.

Turn Undead dari Minister Moroc tampaknya berhasil, tetapi itu hanya mencakup area kecil dan tidak memiliki kekuatan untuk menghapus undead kelas Wight dan Wraith peringkat tinggi dalam satu kali cast.

"Sera-san."
"Ya! ■■ Purification (Turn Undead)!"

Holy magic Sera menyebar seperti air disertai cahaya suci.

"Monster dan Hantu itu!"
"Mereka menghilang!"

Undead yang mendatangi kami dengan ekspresi sedih di wajah mereka melayang dengan tatapan tenang saat cahaya pemurnian Sera menyentuh mereka. Itu berlaku untuk Wights dan Wraith juga.

Seperti yang diharapkan dari saintess berikutnya di Kuil Tenion, holy magic Sera sangat kuat.

『Kukakakaka! Pelayanku-- 』
"■■ Turn Undead!"

Wraith Lord hendak mengatakan sesuatu ketika Sera melemparkan Turn Undead tanpa peduli.
Dia berhasil menahannya, tetapi asap naik dari sekujur tubuhnya.

"Ooh! Dia berhasil melukai Wraith Lord itu!"

Minister Moroc sangat terkejut sehingga bola matanya terlihat hampir jatuh saat memandang Sera.

"■■ Turn Undead!"

Sera tidak mempedulikannya dan terus melemparkan Turn Undead untuk memurnikan bawahan undead itu.
Wraith Lord tampaknya memiliki semacam perlawanan, itu bertahan bahkan setelah beberapa pemurnian.

Oh benar, kemana perginya Wraith Bishop itu.

"Kalian semua! Lindungi Miko-dono!"

Minister Moroc meningkatkan para ksatria kuil dan senjata para petualang dengan holy magic.

『Pelayanku!』

Saat Wraith Lord berteriak, semakin banyak undead muncul dari antara pepohonan.
Sepertinya mengumpulkan seluruh undead di sekitar Temple kesini

Pertarungan sengit antara para ksatria kuil dan petualang melawan undead yang dipanggil oleh Wraith Lord pun terjadi.
Aku diam-diam membantu mereka dari garis belakang agar tidak mengambil prestasi mereka.

"Ini tidak ada akhirnya. ■ ..."

Sera mulai melakukan chant holy magic tingkat lanjut.

".... ■■■■ << Sacred Turn Undead >>!"

Riak cahaya menyebar dari Sera.
Kemudian riak baru menyebar setiap kali riak itu memurnikan undead, akhirnya memurnikan semua undead yang dikumpulkan oleh Wraith Lord di sekitar [Temple] sekaligus.

Dan bahkan Wraith Lord yang tahan terhadap Turn Undead tidak terkecuali ...

『Wowowowow ...』

Aura jahat menjauh dari Wraith Lord yang terlihat marah saat tubuhnya hancur menjadi pasir.
Meski begitu, itu tidak menghilang sama sekali.

Sera berjalan ke arah Wraith Lord.

"Mari kita akhiri ini. Buang dendam yang mengikatmu di dunia ini dan ambil langkah pertamamu menuju dunia berikutnya."

Sera diam-diam berbicara kepada Wraith Lord di hadapannya.
Dia menyatukan tangannya dan melemparkan Turn Undead sekali lagi, membungkus Wraith Lord dengan cahaya.

『Saintess, Kebaikanmu, terima kasih ...』

Wraith Lord berubah menjadi cahaya setelah berterima kasih pada Sera.

"Itu adalah Saintess ..."

Minister Moroc bergumam.

Sesuai permintaan Sera, Moroc yang bertingkah aneh seperti budaknya membawanya ke Temple tempat dia melakukan pemurnian, setelah itu, kami bergabung dengan putri Sistina dan anak-anak sebelum kembali ke Kota Dungeon Akatia.


"Ya ampun, kau benar-benar menyelamatkan kami di sana."

Keesokan harinya, Tia-san mampir ke Hero Store.
Rupanya, mereka tidak mendapatkan kabar dari kelompok Minister Moroc selama misi berlangsung, oleh karena itu mereka akan mengirim unit penyelamat yang takut akan kemungkinan terburuk ketika mereka mendapat informasi bahwa Misi telah selesai.

Dia menggigit Acorn Cookies yang baru matang sambil menikmati teh yang diseduh Lolo.
Tidak yakin apakah dia kekurangan gula, atau stresnya menumpuk, tetapi memakannya sebanyak itu akan menyulitkanmu nanti, Kau tahu.

"Aku mendengar dari si tua Moroc itu. Seperti betapa hebatnya Sera-san?"
"Ya, dia adalah Miko yang luar biasa di Shiga Kingdom."

Pasti membuatmu bangga mendengar teman-temanmu dipuji.

"Mau tak mau aku bertanya-tanya mengapa Sera-san ada di sini."
"Oh, dia di sini untuk berlatih."
"Jangan berpikir Kau membutuhkan pelatihan lagi dengan kekuatan pemurnian yang luar biasa itu ..."

Tia-san mengerang sambil terlihat tidak yakin.

BAM, pintu terbuka lalu Sera bergegas masuk.

"Ada masalah apa?"
"Y-yah iitu ..."

Seorang pria yang mengenakan pakaian minister datang ke pintu Hero Store mengejar Sera.

"Itu dia, Saintess-sama!"

Itu minister Moroc.

"Seperti yang telah aku katakan sebelumnya, aku tidak bisa menerima title itu. Aku adalah miko dari Kuil Tenion."
"Aksesoris seperti title bisa menyusul setelahnya. Tanpa diragukan lagi sedikit pun, kau adalah Saintess! Aku, Moroc! Telah membuang posisi ministerku dan beralih ke agama Dewa Tenion sebagai gantinya!"

Pertobatan di dunia di mana dewa benar-benar ada ... Orang ini membuat kerusuhan.

"Mulai saat ini aku akan mengabdikan segalanya untuk melayani sebagai pelayan Saintess Sera-sama."
"Aku tidak mencari seorang pelayan."
"Tolong jangan berbicara seperti itu! Ayo, mari kita bersama-sama menyebarkan ajaran Kuil Tenion kepada para petualang dan orang-orang yang belum tercerahkan!"

Minister Moroc – Kurasa dia priest Moroc sekarang? -- Sera mendekatiku saat dia terlihat bingung.

"Satou-san, selamatkan aku ~ e ~ e."

Dengan berlinang air mata, Sera berlari dan memelukku.

"Se-Sera-san! Kau mengganggu Satou-san!"
"Zena! Ini darurat desuwa! Satou-san dirayu desuwa!"
"Satou-san! Dilarang berbuat mesum!"
"Ufufu, mungkin aku akan membuat Satou memanjakanku juga?"

Wajah Lolo memerah, Lady Karina dan Zena-san keberatan, putri Sistina mengambil kesempatan untuk memelukku di sisi yang berlainan dengan Sera.

"Saintess-sama, izinkan Moroc ini untuk membesarkan anak-anakmu! Aku akan memastikan membesarkan Saintess generasi berikutnya."

Minister Moroc bereaksi dengan cara yang tidak terduga.

"Aku tidak bisa menerima ini lagi."

Aku menenangkan Sera yang sangat panik.

Yah, kurasa sesekali hari penuh warna seperti ini tidak masalah, bukan?


PREVIOUS CHAPTER      TOC      NEXT CHAPTER


TL: Isekai-Chan 
EDITOR: Isekai-Chan

1 komentar: