Rabu, 20 Januari 2021

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 190. Permintaan Resmi

 Chapter 190. Permintaan Resmi




Meskipun aku menuju Kota Kastil untuk menaikkan kelas para budak, tapi aku tetap menuju toko Pak Tua, namun terdapat tanda ‘Kami Tutup’ yang menyatakan ia sedang pergi. Ketika aku menanyakan ke mana perginya Pak Tua, ternyata ia sedang pergi untuk menambang bijih, sepertinya senjata yang dibuat Pak Tua tidak bisa menyaingi kebutuhan pembeli, kata penjaga toko sebelah.
Mungkin saja tokonya menjadi terkenal karena kedatangan paman Imiya.
Dari awal tokonya memang sudah terkenal di Kota Kastil ini, tapi sekarang reputasi tokonya semakin meningkat.
Meskipun aku penyebab kenaikan reputasi itu, tapi keterampilan dan kemampuan Pak Tua sendiri yang membuat tokonya terkenal.

Apa paman Imiya itu sangat hebat dalam menempa senjata?
Atau mungkin karena persaingan mereka berdua, skill mereka semakin terasah?
Aku tidak tahu.

Tempat lain yang ingin aku kunjungi adalah tenda Pedagang Budak, tapi dia juga tidak ada.
Apa dia masih berada di Zeltoble?
Rekonstruksi berjalan dengan baik, tapi Kota Kastil terasa seperti gurun bagiku.

Atau aku lebih tepatnya, tidak ada yang aku kenal disini.
Dari awal juga, orang yang kukenal kebanyakan sudah berada di wilayahku.

Karena semua itu, aku memutuskan untuk segera pulang ke desa.


“Oh?”

Ketika aku sampai di desa, aku melihat wajah yang kukenali.
Yaitu si gadis penuh rasa takut yang selalu diikuti ketidakberuntungan dan seorang wanita tangguh yang mengenakan zirah biasanya.

“Ah, Iwatani-dono, aku telah kembali.”
“Aku pulang dan selamat datang.”

Ksatria Wanita dan Rishia menyambut kepulanganku.

“Jadi, apa pelatihan kalian sudah selesai?”
“Sudah, aku diberitahu oleh Master bahwa pelatihanku sudah selesai, jadi aku diperbolehkan kembali lebih awal.”
“Iya, aku juga sama. Aku dilatih berbagai gerakan.”
“Jadi begitu, kau berhasil menjadi muridnya setelah mengambil cuti. Jadi bagaimana? Apa kau  mendapatkan sesuatu dari pelatihannya?”
“Ya, Master sangat terkejut dengan rasa semangatku, jadi dia mengajari teknik Hengen Musou.”
“Rasa semangatmu ya.....”

Kau sudah mengorbankan waktu untuk menjadi muridnya, jadi—
Kejadian ini hampir sama dengan game yang pernah aku mainkan, ada sebuah karakter yang mengharuskan dirinya menjadi murid.
Jika karakter itu tidak mendapatkan ijin dari gurunya, maka jalan cerita game itu tidak akan dimulai.
Master itu mengajari 3 murid, salah satu dari mereka ada yang memiliki potensi tinggi dan sifat yang keras kepala, eh untuk apa membahas hal yang tidak berguna itu.

“Aku hanya diajari teknik dalam menggunakan pedang saja. Lalu aku diberitahu untuk berlatih seperti biasanya.”
“Semua yang Master miliki telah dia ajarkan kepadaku.....”

Ksatria Wanita hanya diajari mengenai teknik pedang, dan Rishia diajari semua teknik yang ada.
Yang sedang aku pikirkan adalah alasan mereka berdua kembali dalam waktu yang bersamaan.
Sebelumnya Nenek Tua pernah mengatakan bawah teknik Hengen Musou tidak bergantung pada senjata tertentu.
Namun Ksatria Wanita hanya diajari mengenai pedang saja, apa dia benar-benar diberikan pelatihan?

“Ada apa, Iwatani-dono?”
“Apa semuanya berjalan dengan baik? Kau berusaha keras untuk mempelajari semua itu, namun sekarang aku merasa kau itu tidak diperlakukan seperti muridnya.”
“Huh..... kau pikir aku ini siapa? Aku berhasil mengikuti Master sampai pada titik dimana Rishia-dono dan Raphtalia terjatuh karena kelelahan.”
“Master juga telah mengangkatnya sebagai murid resminya juga. Karena waktu cutinya cukup singkat, maka yang dia perlukan hanya teknik berpedang saja.”
“Teknik yang diajarkan merupakan dasar pergerakan tubuh, mantra dan aliran Kii seseorang merupakan bagian terpenting dalam teknik tersebut. Ini cukup sulit untuk diterapkan.”

Jadi.... senjata dalam teknik itu hanya semacam alat bantu saja.
Ada bagian yang tidak aku mengerti.

“Ketika pelatihan Raphtalia-san selesai, maka Master akan mengajari teknik itu juga di desa.”
“Apa ada alasan tertentu yang menyebabkan kalian harus berlatih di gunung?”
“Itu dilakukan untuk melatih fisik kita. Aku merasakan sentuhan dari dewa gunung dan itu membuatku bisa merasakan aliran alam, kemudian bisa mengeluarkan.....”
“Apa kau mengerti penjelasan darinya?” Aku tidak mengerti sama sekali. Apa ini karena aku berasal dari dunia lain?
Aku bisa menggunakan mantra sihir, walaupun tidak mengerti cara kerjanya.

“Bukankah itu hal yang biasa.” Kata Rishia dengan polos.
Jadi, itu merupakan hal yang biasa......
Apa dia sudah sombong karena kekuatannya saat ini?

Aku heran jika aku bisa dikalahkan hanya dengan sekali serang olehnya.
Dalam manga yang telah aku baca, ada perkembangan seperti itu.
..... Aku tidak suka. Perkembangan semacam itu terjadi sekarang.

“Ngomong-ngomong, sebelumnya kau bilang Raphtalia masih berlatih, memangnya dia akan berlatih sampai kapan?”
“Raphtalia-san merupakan tangan kananmu, Naofumi-san. Jadi dia mengatakan masih ada banyak hal yang harus dipelajari.”
“Begitu....”

Aku memiliki banyak masalah sebelumnya, dan semua itu telah diselesaikan oleh Raphtalia.
Dan Fohl tidak termasuk dalam aspek itu.
Selain itu, banyak budak yang ikut terbawa oleh sifatnya tidak baiknya.

“Iwatani-dono, apa yang akan kau lakukan setelah ini?”
“Oh? Aku berencana untuk menaikkan level bersama para budak yang mau melakukan Kenaikan Kelas.”

Pada saat ini aku mulai khawatir pada budak yang sudah jarang menaikkan level.
Aku beranggapan itu semua akan baik-baik saja dilakukan setelah Raphtalia kembali, masih ada cara lain dengan menunggangi Filo ketika dia sedang menaikkan level, tapi Filo sedang tidak ada saat ini.
Jadi aku berpikiran untuk membuat party yang beranggotakan orang pilihanku. 
Filo maafkan aku, karena aku berencana menggunakan Gaelion sebagai kendaraan untuk kami pergi menaikkan level.

“Kalau begitu, biarkan aku ikut. Tentunya Rishia juga ikut.”
“Itu bagus. Aku juga ingin melihat Teknik Hengen Musou secara langsung.”

Jadi, aku, Atla, Gaelion, Taniko, Rishia dan Ksatria Wanita.
Ini merupakan party yang cukup seimbang.
Jika dalam RPG, ini merupakan formasi yang sering digunakan karena tidak mudah dihancurkan oleh musuh.
Tentu saja, itu hanya berlaku dalam game dan aku tidak tahu jika itu bisa dilakukan di dunia nyata.

“Sadina, bagaimana denganmu?”

Mungkin hal buruk akan terjadi disini, jadi aku akan membuat Ksatria Wanita untuk berjaga di desa.
<TLN: Intinya kalau Sadina ikut Naofumi mau minta Ksatria Wanita menjaga desa.>
Aku merasa dia sudah menjadi penduduk desa, tapi aku lupa bahwa Ksatria Wanita bukan bawahanku.
Ngomong-ngomong, aku harus mengutamakan Sadina sekarang.

“Aku mau menaikkan level di laut....”
“Oh, begitu.”

Jadi, kupikir menempatkan Sadina pada tempat bertarung biasanya merupakan hal yang terbaik.
Jika mungkin ada waktu, aku ingin mencari material dari laut.

“Selanjutnya.... Atla—“
“Iya, ada apa?” Atla mendekatiku setelah aku memanggilnya.
Sebelumnya dia merupakan orang yang sering sakit, tapi sekarang dia mulai membaik.

“Kita akan menaikkan level, jadi ikutlah.”
“Iya, aku sudah menantikan waktu bepergian bersamamu, Tuan Naofumi.”
“Aku mengandalkanmu.”
“Kalau begitu, mari kita pergi Iwatani-dono.”
“Ayo.”

Ksatria Wanita dapat berlatih dengan Raphtalia, jadi aku merasa dia cukup hebat.
Tapi tidak ada yang bisa menyaingi Raphtalia yang sedang serius, karena secara statistik dia itu lebih rendah.
Sebelumnya aku tidak memikirkan hal seperti ini.

“Gaelion.”
“KyuAAAAAA!” Gaelion meraung senang ketika aku memanggilnya.
Aku rasa dia menunggu hadir kejadian seperti ini. Apa dia merasa senang jika aku manfaatkan.
Dari suara yang aku dengar, dia Gaelion kecil.
Daripada dengannya, aku lebih dekat dengan Gaelion dewasa.

“Baiklah, Gaelion. Kita akan pergi menaikkan level, jadi apa kau mau menarik kereta atau kau mau terbang dan kami menunggangimu? Pilih diantara kedua itu.”
“Kyu.....”

Dia dalam mode Gaelion kecil.
Kemudian dia memiringkan kepalanya sambil memperagakan pose terbaiknya.

“KyuA!” Dia mengangkat tangannya keatas. Oh, jadi dia ingin terbang.
Pergi menggunakan kereta mungkin akan lebih nyaman, tapi ini bukan masalah.
Karena pada saat kembali, aku akan menggunakan perisai, dan kali ini kita pergi bukan untuk berdagang, jadi itu pilihan yang tepat.

“KyuAAAA!” Sambil mengepakkan sayapnya, Gaelion mengubah wujudnya menjadi 4 meter.

“Kita mau pergi kemana?” Kata Taniko sambil menaiki punggung Gaelion.
Sepertinya dia mulai menganggap tempat itu seperti rumahnya.
Apa yang terjadi pada Caterpilland kesayanganmu?
Tunggu, makhluk itu juga sama seringnya bersama Taniko.

“Sebaiknya kita menuju kemana ya.”
“Ah, benar juga. Iwatani-dono, jika kita pergi hanya untuk menaikkan level, mungkin akan lebih baik jika kita mengerjakan permintaan dari Kastil juga? Aku akan membantu melakukannya.”
“Bentuk permintaannya?”
“Baru-baru ini, telah diketahui adanya bandit di pegunungan.”
“Oh.... membasmi para bandit ya.”
“Kenapa kau tersenyum seperti itu? Aku baru pertama kali melihatmu tersenyum seperti itu, Iwatani-dono.” Ksatria Wanita menjawab dengan nada terkejut. Apa senyumanku seburuk itu?
Aku rasa bandit yang dia maksud adalah mereka.
Jika aku ingat kembali, waktu pertemuan terakhir dengan mereka sudah berlalu cukup lama, ini merupakan waktu yang tepat untuk memanen hasil buruan mereka.

Mereka pasti sudah mengumpulkan banyak sekali harta. Aku rasa itu sasaran yang tepat untuk dirampas.
Jika ini merupakan permintaan resmi, maka aku bisa membunuh dua burung dengan satu batu.

“Apa kau bisa memberitahukan tempat persembunyiannya?”
“Untuk saat ini, bisa.... Masalah utamanya adalah ketua bandit itu sering melarikan diri.”
“Ketuanya?”

Kurasa aku pernah bertemu dengannya sebelumnya, dan dikejadian sebelumnya juga.
Dari kedua waktu itu, aku berhasil menangkapnya di tempat persembunyian mereka.

“Berdasarkan informasi dari bandit yang tertangkap, baru-baru ini muncul ketua baru di daerahnya, lalu ketuanya cukup ahli dalam seni bela diri.”
“Dia seorang yang ahli seni bela diri tapi malah melarikan diri?”
“Itulah masalahnya. Aku belum tahu pasti kebenarannya, tapi dia itu ketua yang sangat mencurigakan karena jarang memunculkan dirinya, meskipun begitu dia bisa mengalahkan satu per satu petualang dengan kekuatan atau siasat tertentu.”
“Aku tidak mengerti.....”

Apa orang itu benar-benar ketuanya?
Bisa dibilang yang dia lakukan adalah taktik saja, tapi bisa saja dia memang orang yang hebat.
Dia merupakan musuh yang sulit dihadapi.

“Para bandit melakukan kerusuhan sesuai dengan perintah ketua itu, kemudian dalam kerusuhan itu ketuanya akan mengepung satu per satu dari mereka kemudian mengambil harta mereka, begitulah cara yang mereka lakukan.”

Aku mengerti apa yang dia lakukan.... tapi, kenapa dia melakukan penyerangan yang merepotkan seperti itu?
Aku tidak bisa memahami tujuannya.

“Meskipun kita berhasil menangkap salah satu anak buahnya, tapi tetap saja kita tidak bisa menangkap ketua mereka.”

Sudah dipastikan dia merupakan musuh yang kuat.
Selama bosnya masih berkeliaran, maka anak buahnya masih bisa bertambah.
Jika dia menggunakan rencana yang rumit seperti itu, maka tempat persembunyiannya bukan hanya satu.

Oleh karena itu, pembasmian bandit itu sangat menguntungkan.
Sayang sekali Filo sedang tidak ada disini. Dia sangat berguna dalam mengancam orang.
Oh, aku bisa membuat Gaelion memainkan peran itu.
Aku akan diam mengenai ini pada Taniko.

“Kalau begitu, ayo kita memburu monster disekitar tempat para bandit itu muncul.”
“Dimengerti.”
“Baiklah.”
“Iya.”
“KyuA!”

Dengan demikian, kami menunggangi Gaelion untuk menaikkan level sambil membasmi bandit.




TL: Bajatsu
EDITOR: Isekai-Chan 

0 komentar:

Posting Komentar