Rabu, 20 Januari 2021

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 191. Pucuk yang Terlambat Mekar

 Chapter 191. Pucuk yang Terlambat Mekar




“Pergerakanmu lebih cepat dari yang biasanya. Aku bahkan tidak bisa menebaknya.”

Pelatihan yang diberikan Nenek Tua telah membuahkan hasil, sekarang Rishia mulai aktif dalam penyerangan monster bahkan sampai mengalahkannya.
Senjata utamanya adalah pedang pendek, dia juga menggunakan pisau lempar dengan tali dan cambuk sebagai alat bantunya.
Bersamaan dengan melempar pisau lemparnya, dia mengikat musuhnya dengan cambuk. Ketika pisaunya mengenai musuhnya dia akan menariknya dengan cambuk, lalu mengakhiri musuhnya dengan pedang pendeknya.
Dia menggunakan teknik Hengen Musou, Bound Thrust, teknik semacam itu.

Dari nama tekniknya yang terlalu simpel membuatku merasa seperti Chuunibyo, tapi aku menganggap itu teknik yang hebat.
Belum lagi, itu teknik yang cepat.
Inilah yang aku harapkan dari keahlian Nenek Tua itu.

Hengen Musou, dari nama yang terdengar melebih-lebihkan ini ternyata sangat menakjubkan ketika melihat kebenarannya.
Mencampurkan teknik tersebut dengan pertahanan sepertinya akan sangat hebat.
Seingatku, Rishia mengatakan dia telah diajarkan semua gerakan yang ada.
Itu berarti, dia bisa bertarung dengan senjata selain yang sedang dia gunakan sekarang.

Pada saat ini, level Rishia adalah 70.
Melihat kekuatannya yang tidak sesuai dengan statistiknya membuatku terkejut.
Mungkin aku harus mulai bertanya, siapa sebenarnya gadis ini?

Ini hanya kemungkinan saja, aku rasa sekarang Itsuki bisa saja berkata “Aku ingin kau kembali”.
Tapi ya, Itsuki sekarang sedang berada di Zeltoble dalam keadaan pemikirannya yang rusak dan menganggap dirinya sebagai Perfect Hide.
Aku harap dia terus menjadi Perfect Hide sampai dunia ini damai.

“Apa itu benar? Aku benar-benar tidak tahu perbedaannya.....”

Ngomong-ngomong, sekarang Rishia sedang menggunakan Kigurumi Filo.
Langsung menggunakannya pada saat kembali membuatku tidak habis pikir.

Aku rasa bantuan secara spiritual sangat dibutuhkan.
Walaupun sudah sekuat ini, dirinya tidak berubah sedikitpun.

Mungkin saja jika Itsuki mengenakan Kigurumi Filo maka dia akan kembali seperti semula.
Tidak mungkin.....

“Sebenarnya aku sudah memikirkan ini dari dulu, kenapa Rishia-oneesan berpakaian seperti Filo-chan?” Tanya Taniko sambil memiringkan kepalanya.
Ya, dari penampilan dan keterampilannya itu berbeda jauh.
Menjelaskan semua ini akan menyulitkan. Jadi aku berpura-pura tidak dengar.

“Begitukah?” Rupanya hanya Atla saja yang baru menyadari ini.
Tunggu, jika aku pikirkan dengan baik, Atla itu tidak bisa melihat jadi mana mungkin dia menyadari ini.
Sudah kuduga, dari Kigurumi itu tidak mengalirkan aliran Kii.
Walaupun mungkin tidak baik jika aliran Kii-nya keluar.

“Hanya saja, aku melihat aliran kekuatan Tuan Naofumi menuju sekitar Rishia-san.”
“Ah, apa itu benar?”
“Filo-chan dan orang-orang desa lainnya juga memiliki jenis aliran yang sama, tapi aliran dari kekuatan ini cukup besar.”

Oh.... indra keenam Atla memiliki kemampuan yang bagus.
Ketika aku merasa bangga dengan kemampuannya, Ksatria Wanita sedang mengalahkan monster dengan pedangnya.

Dia tidak sebagus Rishia tapi kemampuannya lumayan.
Setelah ini, aku akan melihat pertumbuhan Atla dan memutuskan sampai sejauh mana dia berkembang.
Ya, aku sudah pernah latihan bersamanya, jadi aku tahu kisaran kemampuannya.

“Perhatikan kemampuanku, Tuan Naofumi.”
“Iya.”

Ada monster babi hutan, Razorback yang menyerang Atla dengan cepat. Dia berhasil menghentikannya dengan satu jari saja.
Dan itu hanya dengan satu jari saja yang mengenai hidung Razorback.
Razorback menggunakan semua tenaga yang ada untuk bergerak, tapi tidak ada satu langkah pun yang terjadi.
Apa? Dia terlihat memiliki kemampuan manusia super.

“Maafkan aku.” Kata Atla sambil melompat dan menusukkan jarinya pada dahi Razorback.
Dengan pergerakan itu saja, sudah membuat mata Razorback memutih dan tubuhnya terjatuh.
Apa dia sudah mati?

Aku mendapatkan Exp.....
Serangannya seperti gerakan pembunuh bayaran.
Aku heran kenapa cara mengalahkannya itu terlihat lebih menakutkan.

“Aku berhasil!”
“Bagus....”

Menjadi genius itu sangat hebat. Dia bahkan lebih kuat dari Rishia dan Ksatria Wanita.
Dan dia melakukannya dengan tangan kosong.
Seingatku dia tidak menggunakan senjata apapun.
Tidak, dia sudah diberikan pedang tapi tidak digunakan.

Perkiraan level monster disekitar sini adalah..... 40.
Jika begini, menaikkan levelnya pasti mudah.

“KyuA!” Sama seperti Filo, Gaelion mendekati Razorback yang masih kecil kemudian dia mengunyah dan menelannya.
Ada bekas darah yang tertinggal disisi mulutnya.....
Iya. Keduanya karnivora tapi aku rasa Filo masih lebih baik. Karena burung itu tidak meninggalkan bekas darah.
Tapi aku tidak tahu jika dia melakukannya dengan cakar dan paruhnya.
<TLN: cara ayam makan biasa.>

“Apa aku selemah ini.....?” Kata Taniko yang kelelahan karena sudah menggunakan mantra sihirnya dalam pertarungan.
Dua orang pengguna seni bela diri misterius, Hengen Musou. Dan si genius dari ras Hakuko, Atla.
Si maniak monster ini memang terlihat lemah saat menyerang monster, tapi aku rasa dia berbakat juga.
Dia berbakat dalam mantra, atau Gaelion.

“Jangan khawatir. Aku hanya memperhatikan saja.”

Yang biasa aku lakukan hanya menahan serangan saja, dan sekarang sudah tidak berlaku.
Apa datang kemari ada maknanya?
Sebaiknya sekarang aku menggunakan Hate Reaction untuk memancing monster disekitar sini, dan sekalian melanjutkan perjalanan menuju tempat monster yang lebih kuat.

Setelah kita terbang menuju hutan, di dalamnya mulai muncul monster lain dan juga ada dragon disana.
Oh, seingatku dragon membuat lingkungan di sekitarnya tercemar.
Sebab ulah Fitoria, Seri Dragon tidak bisa dibuka jadi aku rasa menyerap materialnya tidak berguna.
Tapi ya, jika dilakukan bersama pertumbuhan dari Gaelion maka tidak merugikan.

Pada akhirnya peranku muncul, sekarang aku menahan monster. Dan pada saat kesempatan menyerang terbuka, rekanku akan menyerangnya.
Sisanya hanyalah mengalahkan monster lemah.

Pada saat itu aku melihat Gaelion.
Taniko berada disebelahnya, jadi aku rasa dia sedang bersembunyi. Aku perlu berbicara dengan Gaelion dewasa.
Karena jika Kaisar Naga muncul disini, maka pertarungan akan bertambah sulit.

“Ngomong-ngomong, Iwatani-dono.” Setelah mencari kesempatan yang tepat, Ksatria Wanita menanyakan sesuatu padaku.

“Ada apa?”
“Aku dengar kau suka memberikan nama panggilan aneh dalam pemikiranmu.”
“Oh, jadi itu. Baiklah, jika ada orang yang tidak memperkenalkan dirinya padaku, maka aku akan memanggilnya dengan julukan dikepalaku saja.”
“.... Apa itu benar?” Taniko melihatku dengan padangan penuh curiga.

“Mu, secara logika, aku belum memperkenalkan diriku, kau memanggilku apa?” Tanya Ksatria Wanita.
“Ksatria Wanita.”
“Itu pekerjaanku, bukan namaku.”
“Tapi di Melromarc ini tidak banyak wanita menjadi ksatria, dan di wilayahku hanya ada kau saja yang seperti itu jadi tidak masalah bukan.”
“Astaga..... Kau seperti yang dikatakan orang-orang, Iwatani-dono.” Ksatria Wanita menurunkan nada bicaranya yang terkejut.
Jika kau mau dipanggil dengan panggilan yang lain maka sebutkan saja. Apa yang ingin kau coba sebenarnya?

“Kalau aku?” Tanya Wyndia.
“Taniko.”
“Kenapa!? Kau tahu namaku, kan?”
“Namamu Wyndia, bukan? Itu sulit diucapkan jadi bukan masalah.”
“Itu masalah! Itu masalah besar!”

Sadina sudah mengatakan padaku untuk tidak menyebut panggilan itu didepan orangnya, tapi aku tidak peduli.

“Itu lebih baik dari pada Ping Pong Dash.”
“Ap-apa itu panggilan untuk Gaelion!?”

Saat Taniko mempermasalahkan panggilan Gaelion, aku berbicara pada Atla.

“Atla, kau tahu tentang ini juga, kan.”
“Iya.... aku juga ingin nama panggilan.”

.... Apa dia ini adalah orang mesum?
Memikirkan panggilan untuknya bukan masalah, tapi aku merasa itu tidak perlu.
Ya, jika dia terus mengatakan itu diperlukan, maka aku tidak memerlukan nama panggilan.

“Namamu tidak panjang, jadi tidak perlu nama panggilan. Aku ingat namamu.”

Raphtalia..... aku merasa tidak mau memanggilnya dengan panggilan lain.
Aku tidak tahu kenapa. Filo, namanya cukup pendek jadi bukan masalah.
Dari awal, nama Filo itu sendiri merupakan nama panggilan untuk Filolial.

“Tapi, aku merasa senang jika menerima nama panggilan darimu, Tuan Naofumi.”
“Yaah~..... panggilan untuk kakakmu itu sangat banyak.”

Pertama Alps, Siscon, dia seperti Ateuma jadi Ateuma.
<TLN: Ateuma bisa diartikan diperkerjakan layaknya kuda.>
Baru-baru ini dia berada dalam kondisi yang polos seperti Rishia, mungkin akan muncul panggilan yang lain.

“Begitu ya..... Onii-sama, aku cemburu. Aku sangat cemburu.”
“Ngomong-ngomong, Rishia. Panggilanmu adalah Pengejar Itsuki.”
“Fueeeee! Aku tidak menanyakan apa-apa!”
“Dan yang lain adalah ‘Fuee’.”
“Fueeee......”

Aku sudah kelelahan. Selagi membicarakan hal seperti ini, aku berbicara dengan Gaelion ketika pandangan Taniko teralihkan.
Sepertinya dragon yang berada disini sudah tidak memiliki Intinya, dia merasakan itu dari aura sekitar.
Aku menganggap ini hal yang merepotkan, tapi karena ini tahapan untuk Gaelion menjadi kuat itu bukan masalah.

Lalu, semua yang ada disini menaikkan levelnya, tapi ada satu orang yang memperlihatkan kenaikan tertinggi.
Ketika dia naik level dari 70 menjadi 71, setiap statistik yang ada pada dirinya bertambah sekitar 30 persen.

Namanya adalah Rishia Ivyred.

Apa ini karena pelatihan itu?
Bukan, karena aku yakin pelatihan fisik itu tidak akan ikut masuk dalam statistik sihir, jadi tidak mungkin bisa bertambah secara tiba-tiba seperti ini.
Di hari itu juga dia naik menjadi level 72, dan statistiknya bertambah sekitar 30 persen lagi.

Aku menghitung kembali semua itu setelah dia melepas Kigurumi Filo, dan statistiknya menjadi setengah dari Raphtalia pada saat terakhir kali aku lihat.
Sebelumnya perbedaannya adalah 1/3, jadi aku mengira jika dia terus melanjutkan perkembangan ini, maka pada saat dia mencapai level 75 dia bisa melewati Raphtalia.
Ngomong-ngomong, Nenek Tua pernah mengatakan ini pada Rishia sebelumnya.....

“Ternyata ada anak dengan bakat yang muncul hanya setiap 100 tahun sekali!”

Dia mengatakan hal semacam itu.
Apa Nenek Tua meramalkan hal seperti ini?
Baru menginjak level 70 maka perkembangannya terlihat, aku rasa ada batasnya bagi seseorang yang terlambat berkembang.

Ngomong-ngomong, Rishia dibuang oleh Itsuki dan menjadi rekanku ketika dia berada di level 68.

Bagaimanapun juga, mulai sekarang aku harus memperhatikan Rishia dengan baik.




TL: Bajatsu
EDITOR: Isekai-Chan 

0 komentar:

Posting Komentar