Chapter 192. Pria Bertopeng
“Baiklah, sepertinya menaikkan levelnya sudah cukup, aku rasa sekarang waktunya untuk membasmi para bandit. Kita bisa melanjutkan menaikkan level lagi setelah mengambil harta karun mereka.”
“Tunggu! Apa yang kau rencanakan setelah mengambil hasil curian mereka?” Kata Ksatria Wanita yang mempermasalahkan rencanaku.
Di pagi esok harinya.
Kita telah beristirahat dalam camping plant dan sedang mempersiapkan diri disekitar jalan pegunungan yang merupakan tempat bandit beraksi.
Ngomong-ngomong, keluhan Ksatria Wanita aku hiraukan. Hasil curian bandit merupakan milikku.
“Mengenai para bandit itu, mereka pasti berlevel 40.”
Jika tidak memiliki reputasi yang baik, maka Kenaikan Kelas tidak bisa dilakukan. Jadi level para bandit tidak memiliki level tinggi.
Tentunya, seorang pengembara bisa melakukan Kenaikan Kelas di Zeltoble atau negara lain, tapi sekarang pun aku masih belum bertemu dengan orang yang melakukan itu.
Mungkin orang yang mau melakukan itu harus mendapatkan kemenangan dulu di Colosseum.
Namun, sulit untuk dimengerti alasan orang yang menang dalam pertandingan Colosseum menjadi seorang bandit.
Tapi ya, bukan urusanku jika itu terjadi.
“Sebaiknya, sekarang kalian berpencar menjadi 2 kelompok untuk mencari tempat persembunyian itu. Mungkin kita bisa mendapatkan informasi tambahan tentang ketua mereka.”
Mendapatkan informasi dari para bandit dengan mengancam mereka sangat diperlukan jika tidak, kita tidak akan mendapatkan apapun.
Banyak bandit yang sudah tertangkap sejak awal.
“Hmm, Rishia bersama Atla, lalu Ksatria Wanita dengan Taniko. Kalian lakukan pencarian secara berkelompok.”
“Alasannya?”
“Tidak ada alasan tertentu. Jika kau tidak mau, maka buat kelompok sesuai keinginanmu saja.”
“Kenapa Gaelion bersamamu?”
“Karena kita mengincar ketuanya, jadi Gaelion harus mengitari wilayah ini dan aku akan menjadi umpan yang kuat.”
“Oh, jadi begitu.”
“Jika kalian menemukannya, segera tembakan mantra sihir api. Aku akan segera menuju kesana bersama Gaelion.”
“Jangan sampai membuat Gaelion melakukan hal yang berbahaya.”
“Dia hanya akan terbang di langit saja, tugas utama Gaelion adalah mengumpulkan kalian.”
“KyuA.”
“Baiklah, aku mengerti. Kalau begitu, ayo kita lakukan.” Ksatria Wanita menepuk Taniko yang mulai mengerti dengan keadaan saat ini dan mulai berjalan bersama Ksatria Wanita.
“Atla, kemampuan penglihatan Kii milikmu sangat tinggi, aku mengandalkanmu.”
“Serahkan saja kepadaku.”
“Baiklah, sampai nanti.” Kemampuan Rishia juga ikut membantu, dia dan Atla mulai melakukan pencarian bersama-sama.
“Baiklah....”
Gaelion dan aku juga memulai pencarian persembunyian para bandit.
“Hmm... tangan manusia telah memasuki pegunungan ini.”
“Itu karena jalur utama berada didekat sini, apa ada hal yang aneh mengenai hal itu?”
“Diriku merasa ada gua alami, atau itu merupakan benteng yang dibuat oleh mereka?”
“Tempat persembunyian para bandit itu berbeda-beda. Jadi aku rasa hanya ada gua alami saja.”
“Jika demikian, maka akan sulit. Karena wilayah ini dipenuhi oleh gua.”
“Begitu.”
Kesempatan berbicara telah bertambah tanpa aku ketahui.
Aku bisa berbicara dengan tenang bersamanya, meskipun dia ini dragon yang payah tetap saja aku mungkin bisa mengandalkannya.
Atau mungkin, selain Fohl, dia juga laki-laki.
Jujur saja, pembicaraannya berjalan dengan lancar.
“Kalau begitu, diriku akan terbang lebih tinggi agar diriku bisa melihat orang yang sedang kita cari.”
“Ya, aku mengandalkanmu.”
“Iya.” Dengan suara sayap yang terbuka, Gaelion mengepak-ngepakkan sayapnya kemudian terbang.
Kurasa aku tidak akan terluka apabila menerima serangan dadakan dari bandit itu, pembasmian ini akan berjalan lancar.
Aku berjalan sendirian dengan pelan sambil menikmati angin gunung.
Tiba-tiba----
“Assassin Sword!”
“AAH!”
Tiba-tiba aku mendengar suara seseorang bersamaan dengan suara itu, aku merasa ada sesuatu yang menusukku dari belakang.
Rasanya menyakitkan sekali.
Mengalir darah dari belakangku. Zirah yang aku gunakan mengeluarkan suara kerusakan.
Apa-apaan ini!? Pertahananku berhasil dia tembus!?
Jika ini terjadi pada salah satu kedua kelompok itu, maka mereka akan segera mati, bukan?
“Sakit sekali! Untuk apa kau menyerangku secara tiba-tiba!” Dengan suara dentuman, aku berbalik dan menahan serangan dari belakang orang bodoh itu dengan perisai.
Dalam keadaan itu, aku memastikan identitas penyerang tersebut.
“Ini pertarungan adil dan benar....”
“Apa—“
Aku tidak bisa berkata apa-apa setelah melihat kehadiran dari seseorang yang tidak aku duga.
Wajahnya tersembunyikan oleh topeng tengkorak yang aneh, tapi dari tubuh, suara dan kuda-kuda yang digunakannya, identitas dari pria bertopeng ini terungkap.
Amaki Ren, Hero Pedang mengambil kuda-kuda untuk mengayunkan pedang yang terlihat sangat aneh.
“Chi--!”
Mungkin saja ini hanya imajinasiku saja, entah kenapa peralatan yang digunakannya terlihat lebih murah, dari celah topeng itu aku melihat matanya yang terlihat kesal.
Bukan, meskipun aku berkata begitu, aku rasa tidak cukup dengan kesal saja.
Mungkin dia sudah kehilangan perasaannya, terlihat dari matanya yang kosong.
“Re,Ren!?”
“....Hide.... Sword.”
Tubuh Ren menghilang seperti angin.
Apa? Apa aku baru saja melihat sebuah kejadian aneh yang disebabkan oleh mantra ilusi?
Bagaimanapun juga, aneh sekali jika dia sampai menggunakan skill penyamaran disaat seperti ini.
Jadi, aku harus mempersiapkan diri untuk bertarung.
Sebelumnya dia mengatakan ini pertarungan adil dan benar, kemudian secara tiba-tiba dia menyarang dari belakang atau dia menghilangkan keberadaannya menggunakan sebuah skill tertentu, apa yang sebenarnya ingin dia utarakan padaku?
Apa dia bermaksud mengatakan bahwa ini pertarungan yang adil dan benar secara sistem game?
Apapun maksudnya, nada suaranya terdengar tidak memiliki kekuatan.
Baiklah, sudah waktunya fokus dalam menghadapi musuh.
“Hate Reaction!”
Ini merupakan skill yang dapat menarik perhatian musuh. Sebenarnya ada satu efek lain dari skill ini yang aku ketahui ketika berada di Pulau Cal Mira.
Skill ini bisa mengungkapkan wujud asli dan memecahkan penyamaran yang dilakukan musuh dengan menggunakan mantra dan skillnya.
Aku berhasil mengetahuinya ketika Raphtalia menggunakan Phantom Sword, dan aku mengaktifkan Hate Reaction. Penyamaran yang dilakukan oleh Raphtalia terbongkar.
Jadi, penggunaan skill ini bisa mengungkapkan penyamaran yang dilakukan musuh.
Ada sesuatu yang mencoba mendekatiku dari belakang sepertinya Ren mencoba mendekatiku dari kiri belakangku.
Aku merasa sedang melihat sesuatu yang lucu, tapi tetap saja aku merasa tidak nyaman melihatnya.
Jika kau mau menggunakan skill itu, maka mundurlah sejenak lalu kembali menyerangku.
“Ku...”
“Kau... Ren, kan?”
“....”
Jika ini sebuah ilusi maka itu bukan masalah.... tapi, aku tidak pernah menduga dia akan berkeliaran disekitar sini.
Jangan bilang, Witch adalah ketua banditnya?
..... Sangat cocok sekali.
Dia itu bukan seorang putri.
Dia lebih terlihat lebih cocok menjadi bajak laut atau bandit.
“Rasetsu! Meteor Sword!” Sambil melakukan gerakan Meteor Sword, Ren mengayunkan pedangnya padaku.
Dari Meteor Sword itu, bermunculan pecahan batu hitam yang menyerupai komet, pecahan itu kemudian mengarah kepadaku.
“Chain Bind! Chain Needle!” Ren melanjutkan penyerangannya.
Gu... menahan serangan itu dengan perisai, tapi aku hanya merasa sakit.
Dalam keadaan seperti itu. Ren menggunakan skill lanjutannya padaku.
“Biarkan pendosa bodoh ini menerima hukuman eksekusi yang kuberi nama pemenggalan kepala. Tanpa ada waktu untuk berteriak, rasakan keputusasaan atas terpisahnya kepala dan tubuhmu!”
“Guillotine!”
Tiba-tiba muncul rantai dari dalam tanah yang kemudian mengikatku, rantai yang mengikatku memiliki duri disisi-sisinya, itu terasa sakit ketika menembus kulitku.
Kemudian muncul bilah mengerikan di atas kepalaku.
Serangan ini..... aura yang aku rasakan hampir sama dengan serangan Iron Maiden dari Perisai Amarah.
Ku.... Mana mungkin aku ingin menerima dan menahan serangan seperti itu.
“Jangan bercandaaa!”
Rantainya mulai terputus, dan bilah yang berada di atas kepalaku berhasil aku tahan dengan tanganku.
Sakit sekali. Darahku sampai mengalir.
Namun, serangan ini ternyata bukan sesuatu yang bisa ditahan.
Gu... tapi semua SP yang kumiliki habis.
“Ren.... sudah cukup!”
Apa aku harus menggunakan Wrath Shield? Aku membuka halaman Refining untuk mengecek statistik perisai.
Untuk bertarung, Kelangkaan +4 dengan rank R sudah cukup.
Blutofer tidak diperlukan, Iron Maiden saja sudah cukup untuk menghentikannya.
Kemudian terdengar suara kehancuran dari peningkatan kelangkaan yang gagal.
Candaan macam apa ini!
“GyaoOOOOOOOOO!”
Gaelion merasakan adanya pergerakan yang aneh dan menuju kemari.
Bagus, terus lakukan sampai Ren terpojokkan!
“Transfer Swaord!”
“Ah, Sialan!” Sebelum tanganku berhasil menggapainya, Ren menghilang dengan bantuan skill teleportasinya.
Apa, apa yang terjadi barusan?
Apa tadi itu monster atau manusia yang berusaha menjadi Ren?
Bukan, hanya monster kuat saja yang bisa menembus pertahananku.
Atau mungkin, serangan Nenek Tua seperti serangan yang mengabaikan pertahanan atau serangan pembalik pertahanan yang bisa melukaiku.
Assassin Sword merupakan skill yang dia gunakan dibelakangku.
Aku bisa menganggap dari nama skill dan penyamaran yang dia miliki, itu sudah dipastikan merupakan skill untuk membunuh musuh secara diam-diam.
Lalu.... aku merasa itu seperti termasuk dari Curse Series, jika aku lihat dari wujud pedangnya.
Tanpa diketahui dia menyerangku dari belakang.... apa dia PK yang sering muncul dalam game online.
Melihat yang terjadi pada Ren, aku yakin ketua bandit tidak berada disekitar sini, dan sekarang masalah ini telah menjadi Player Killer.
Sebelumnya dia pernah mengatakan game VRMMO yang memiliki pemain seperti itu.
Di kehidupan sebelumnya sudah mengalami hal seperti itu, dan kau masih mengira dunia ini adalah game.
Jika yang diseranganya bukan aku, pasti musuhnya langsung mati, bahkan sampai terbelah menjadi dua?
Sial, aku merasa mual.
“Dirimu baik-baik saja?”
“Iya... tapi.”
“Bagus, diriku melihatnya juga.”
Gaelion memasang tatapan haus darah.
Dia melihat musuh yang telah menghancurkan kehidupan tenang Taniko, dirinya dan kekasihnya.
“Apa yang terjadi di gunung ini?”
Sekarang, aku membacakan mantra penyembuhan untuk menyembuhkan luka yang aku terima.
Ah, karena efek dari kutukan dari Blutofer, serangan Guillotine terasa sangat sakit.
Belum lagi, penyembuhannya cukup memakan waktu....
Setelah berkumpul kembali dengan Taniko, aku memintanya untuk menggunakan penyembuhan air suci yang telah diajarkan Sadina padanya, dengan begini aku bisa mempersingkat waktu penyembuhannya.
Pencarian markas bandit berakhir dalam waktu 30 menit. Aku mulai merasa khawatir tentang apa yang akan terjadi pada misi pencarian ini selanjutnya.
EDITOR: Isekai-Chan
0 komentar:
Posting Komentar