Rabu, 20 Januari 2021

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 189. Markas Rahasia

 Chapter 189. Markas Rahasia




“Oh.... jadi tempat ini adalah markas rahasiamu.”

Setelah selesai berbicara, Sadina memintaku menuju pinggir pantai. Aku mengikuti keinginannya.
Dia bilang padaku untuk memegang pundaknya dengan erat, kemudian dia mulai berenang.
Dengan kecepatan Sadina berenang, kita sampai pada tujuannya dalam waktu 30 menit.
Aku melihat sebuah pulau dari kejauhan. Pulaunya cukup gelap untuk dilihat secara keseluruhan, tapi pulau itu tidak begitu besar.
Bentuk pulaunya seperti bulan sabit, sebelumnya aku pernah melihat ini dalam poster wisata liburan.

Aku tidak melihat adanya monster.
Bulan menyinari pulau ini, pemikiranku tidak seperti Motoyasu, tapi aku bisa mengatakan pulau ini cukup romantis.
Setelah kita sampai, Sadina berjalan menuju bukit kecil untuk menyalakan obor. Kemudian dia memanduku menuju tempat seperti gua.
Ini adalah gua buatan, bahkan sampai ada jendelanya.

“Tempat ini terlindungi dengan baik, jadi bisa bertahan melawan badai.”
“Jika kita datang ke tempat sejauh ini, aku rasa Atla tidak akan mengejar sampai sejauh ini.”
“Tepat sekali.”

Jika dia memutuskan untuk mengarungi lautan ini, baik dengan kapal atau sesuatu yang lain, maka tidak ada yang bisa aku lakukan untuk menghentikannya.
..... Justru jika hal seperti itu terjadi, maka itu sudah membuatku ketakutan.

“Kau pasti bisa kembali dengan perisaimu. Jadi, bagaimana menurutmu tempat ini?”
“Jika aku gunakan untuk tidur saja, maka itu sudah cukup.”

Lokasinya cukup strategis. Karena yang menjadi masalah adalah caraku membawa peralatan untuk meracik obat, itu pasti akan sangat susah.
Keadaan pulaunya cukup sunyi, dan cocok untuk digunakan untuk bekerja.
Mungkin saja, Rat mau memindahkan laboratoriumnya kemari.

“Baiklah, Naofumi-chan.”

Sadina menuju bagian dalam gua lalu kembali dengan sebuah botol besar.
Kemungkinan besar isinya adalah alkohol.

“Darimana kau dapatkan itu?”
“Aku mengamankannya dari kapal yang karam. Umur minuman ini sudah cukup tua.”

Oh, begitu. Entah kenapa, aku beranggapan itu merupakan minuman ilegal.
Karena tempat ditemukannya adalah disini, yang merupakan tempat tertutup.

“Mau tidak melakukan lomba minum denganku?”
“Kenapa aku harus melakukannya?”
“Oneesan ingin Naofumi-chan mabuk, sehingga bisa mengeluarkan semua isi pemikirannya.”
“Apa kau kira aku akan mengizinkan hal seperti itu terjadi begitu saja! Lagi pula, aku tidak bisa mabuk.”
“Sebelumnya kau juga pernah mengatakan hal yang sama~” Kata Sadina yang senang sambil membuka tutup botol. Kemudian dia menuangkan isinya ke dalam sebuah gelas sebelum meminumnya.
Sepertinya aku akan menemaninya. Menurutku aku bisa tidur dengan tenang disini.

“Kau bilang ini berasal dari kapal karam?”
“Iya.”
“Memangnya kau diizinkan mengambil barang seperti itu? Di Melromarc?”
“Itu bukan masalah~, botol ini jatuh di luar Hukum Salvage.”
“Hukum Salvage?”
“Barang siapa yang mengambilnya akan mendapatkan bagian 70%, dan 30% sisanya akan dibagikan pada yang lain. Hukum seperti itu memang tidak berguna, tapi sisanya akan tetap jatuh ke Melromarc, aku mengambil ini di perairan internasional.”

Tidak banyak orang yang akan menanyakan sumber barang yang dimiliki orang lain, aku rasa itu akan baik-baik saja selama kita tidak memberitahukannya.

“Mantra sihir tipe air bisa membuat orang bernafas dalam air untuk sementara waktu, tapi itu tidak bisa menyamai kemampuan bernafas dari ras air. Melromarc merupakan negara yang mengutamakan ras manusia, jadi kalaupun mereka membuat kapal khusus untuk mengamankan barang seperti ini, maka semakin dalam barangnya maka semakin tidak mungkin untuk mereka mendapatkannya.”
“Oh...”
“Nelayan manusia akan menyerang Demi-Human dan Beastmen tipe air. Tapi mereka berhasil dikalahkan dengan mudah.”

Lautan ternyata tempat yang cukup berbahaya.

“Baru-baru ini, gelombang laut Melromarc semakin tinggi dan arusnya juga semakin cepat, perairan Melromarc merupakan target utama saat ini.”

Jadi gelombang malapetaka mempengaruhi gelombang laut juga.
Aku merasa Nakhoda kapal yang membawaku ke Pulau Cal Mira pernah mengatakan hal yang sama.

“Jika ada waktu, maukah kau ikut bersamaku mencari harta karun? Sebaiknya kita lakukan itu setelah aku menaikkan level sedikit lagi, jika tidak kita bisa dalam bahaya.”
“Ya, levelmu bertambah cukup cepat..... jika menurutmu kau bisa melakukannya, maka aku mengandalkanmu.”

Harta karun yang berada di dasar laut pasti sangat berharga.
Kemudian Sadina mengeluarkan peta lautan dengan salah satu tangannya, karena dia memberikan ini sambil minum alkohol.

“Umm.... Naofumi-chan peminum yang kuat.”

Kita sedang meminum botol kedua, Sadina sudah mulai kehilangan kesadarannya.

“Oh? Ternyata kau memiliki buah Rukoru disini.” Aku penasaran, jadi aku melewati Sadina yang sedang mabuk kemudian mencari itu di dalam gua.
Aku memakan sebagian buah Rukoru pada saat berjalan kembali menuju Sadina.
Karena tingkat alkoholnya cukup tinggi, sangat penting untuk tidak menyia-nyiakannya.
Yang aku makan ini sudah cukup tua. Rasa yang dihasilkan lebih dalam dari biasanya.
Melakukan produksi masal buah ini merupakan ide bagus karena pasti akan menghasilkan banyak uang, tapi kurasa juga tidak baik untuk meminta para budak untuk membuatnya. Aku bisa membayangkan beberapa dari mereka akan menjadi pemabuk berat.

“Uu....” Setelah melihat aku menelan buah Rukoru, Sadina membuka jendela gua kemudian muntahkan isi perutnya ke laut.

“Kau benar-benar kuat. Oneesan sangat terkejut. Hic.”
“Iya, iya.”
“.... Naofumi-chan. Maukah kau menjadi pasanganku?”
“Tidak. Mau.”
“Ara. Oneesan pernah bersumpah untuk menikahi siapapun yang bisa minum lebih banyak dariku sendiri. Aku rasa tidak ada orang yang lebih kuat lagi daripada Naofumi-chan.”
“Orang macam apa yang mau menikahimu.”
“Dasar jahat~. Tapi ya, itu merupakan bagian menarik dari Naofumi-chan.”

Tak lama kemudian kita berbincang.....

“—— Tuan.....“
“Apa ini hanya imajinasiku saja, atau memang ada suara mengerikan yang kudengar?”
“Kebetulan sekali. Aku juga mendengar suara Atla-chan dari sana. Hic.”

Aku mengalihkan perhatian menuju pantai.
..... Atla sedang mendekati pulau, dengan menaiki Gaelion.

“Gaelion! Cepat pulang!”

Masih ada jarak 100 meter sebelum mereka sampai di bibir pantai.
Dalam jarak sejauh itu, Atla mana mungkin melakukan hal yang bodoh.

“KyuA!?”

Sepertinya kali ini adalah Gaelion kecil.
Sial. Aku tidak pernah menduga dia akan menggunakan Gaelion untuk mengejarku.
Atla tidak bodoh sepenuhnya. Dia menggunakan semua sumber yang ada, meskipun itu dengan membangunkan Gaelion yang sedang tidur.
Sepertinya aku akan mengurus Gaelion nanti.
.... Dengan keberadaannya saat ini, kemanapun aku pergi, pasti aku akan diikuti olehnya.
Pilihan yang tersisa saat ini hanya kastil saja?

“Ah, Gaelion-chan. Kenapa kau malah berbalik arah!? Tuan Naofumi ada tepat didepan mata kita.”
“KYUAAA!”
“Jadi kau memaksaku untuk menjauh darinya. Tei,” kata Atla sambil menekankan jarinya pada Gaelion.
“KyuA!? KYUAAAAAAAAA!” Gaelion berteriak kesakitan.
“Apa!? Dia terus berusaha tebang meskipun merasa sakit!?” 

Dia mungkin mengira aku akan membencinya jika terus mendekat.
Dengan penuh rasa kepanikan, Gaelion menahan Atla, dia melakukannya dengan terbang menuju arah sebaliknya.
Sepertinya kekuatan perlawanan kita mulai meningkat.

“.... Kita langsung ketahuan.”
“Duh~...... dia itu memang penuh masalah.”
“Apa yang akan kita lakukan selanjutnya?”
“Gaelion dewasa mungkin menolak keinginannya. Gaelion kecil sudah menyadari kesalahannya jadi aku rasa semuanya akan baik-baik saja.”
“Oh, benar juga.”
“Tapi aku rasa akan lebih baik jika kau menginap di kota lain.”
“... Dia mungkin akan datang dengan Filolial atau monster lain.”
“Bisa saja.”

Tak lama kemudian, Gaelion kembali sendirian.
Kali ini hanya Gaelion dewasa saja.

“.... Gadis itu tidak tahu waktu untuk menyerah. Mungkin dirimu bisa menyebutnya sebagai Gadis yang bertekad besar.”
“Aku telah merepotkanmu.”
“Bukan masalah. Sekalian ada yang diriku bicarakan, oh... apa itu sake? Diriku juga menginginkannya.”
“Bukankah tubuhmu masih kecil? Apa itu tidak berbahaya?”
“Iya,iya~ Naofumi-chan peminum yang kuat, dan Oneesan ini dalam masalah karena itu. Gaelion-chan sini ikut minum juga.”

Setelah mengabaikan perkataanku, Sadina menawarkan botol sakenya pada Gaelion.

“Hmm, ternyata rasanya tidak begitu buruk.”
“Jadi apa yang ingin kau bicarakan? Cepat katakan sebelum kau mabuk berat.”
“Diriku tidak akan mencoba bersaing dengan dirimu yang sudah memakan buah Rukoru. Diriku kemari untuk membicarakan soal Kenaikan Kelas.”
“Oh, sebelumnya kau pernah mengatakan hal seperti itu.”

Dari segi efisiensi, aku akan mengutamakan monster untuk berdagang terlebih dahulu. Dan sekarang, tinggal menunggu level Gaelion naik.
Setelah berburu sejenak, tanda ★ muncul disebelah level Gaelion. Sepertinya, jumlah level yang dia ambil dari Filo telah membuatnya melewati Kenaikan Kelas pertama, namun setelah melakukan perburuan kembali, levelnya sudah berhenti lagi. 

“Sadina, bagaimana denganmu?”
“Hmm, Oneesan sebentar lagi bisa mengikuti Kenaikan Kelas.”

Sepertinya dia, menyembunyikan sesuatu yang penting dariku. Atau dia hanya tidak akan mengatakannya sebelum aku menanyakannya.
Baiklah, akan aku tanya saja.

“Apa sebelumnya kau pernah melakukan reset level? Sebelum melakukannya denganku?”
“Ah? Kau bisa mengetahui itu~?”

Yang kutanyakan hanya gertakan saja, tapi dia menjawabnya dengan jujur.
Aku menemukan hal yang aneh darinya sekarang.

“Sebelumnya, aku level 75, tapi aku terpaksa harus merisetnya. Alasannya sangat rahasia. Aku rasa itu terjadi ketika Raphtalia-chan baru saja lahir.... umurku juga masih kecil waktu itu.”
“Begitu, berarti kau melakukan kejahatan?”
“Jika kau memandangnya dari sisi lain, maka aku seorang penjahat.”

Setelah itu dia mulai tertawa dengan keras. Apa yang terjadi ketika dia masih kecil?

“Sebenarnya berapa umurmu?”
“Tidak sopan sekali, menanyakan hal seperti itu pada wanita. Umurku 23.”

Matanya yang berkaca-kaca itu membuatku jengkel.
Jadi.... dia itu lebih muda dari yang aku kira. Aku kira dia sudah cukup dewasa. Aku beranggapan umurnya sekitar 30-an.
Umur Raphtalia yang sebenarnya itu cukup muda, jadi apabila itu terjadi ketika dia lahir maka umur Sadina saat itu sekitar 13.

“Pada saat itu, aku adalah seorang Miko Naga Air.”
“Jadi kau diberhentikan lalu levelmu direset setelah itu?”
“Ya, bisa dibilang begitu.”

Lalu, apa yang sebenarnya dia lakukan?
Menggali masa lalu seseorang sangat menyusahkan, dan itu perbuatan yang tidak baik jadi aku tidak mau melakukannya, tapi jika masa lalu seorang penjahat.....

“Apa?”
“Apa yang kau lakukan sebelumnya?”
“Aku hanya melawan keyakinanku saja. Bukan berati aku melakukan pembunuhan atau semacamnya. Aku hanya bisa mengatakan sampai situ saja.”

Kali ini dia menjawabnya dengan bersungguh-sungguh. Aku merasakan hal yang dia rahasiakan itu akan terus disembunyikan sampai akhir hayatnya.
Aku mulai memikirkan tentang Raphtalia, Sadina membawa-bawa namanya sejak tadi.
Ngomong-ngomong, dia sama seperti orang tua Raphtalia, dia seorang pengembara juga.
Apa dia sudah mengenal orang tua Raphtalia sejak lama?
..... Terkadang Raphtalia memperlakukannya seperti ibunya sendiri.... atau mungkin hanya perasanku saja?
Sepertinya dia tidak ada keinginan untuk membahas ini lagi, jadi menanyakannya juga tidak berguna.

“Gaelion, Kenaikan Kelas macam apa yang kau bicarakan?”
“Pada saat ini, dirimu memiliki anugerah dari Ratu Filolial, bukan?”
“Iya, aku rasa Ahoge Filo merupakan Kenaikan Kelas darinya. Jadi selama ini aku sudah diberi anugerah?”

Sepertinya Filolial itu memiliki berbagai macam kekuatan.
Itulah yang kuketahui saat ini.

“Aku tidak tahu cara kerjanya, tapi setiap kali Upacara Kenaikan Kelas dilakukan, maka Ahoge itu akan mengganggu.”

Terkadang itu juga tergantung dari keinginan masing-masing.

“Anugerah itu akan berlaku pada tempat dilakukannya Kenaikan Kelas, dan itu sangat berpengaruh besar.”

Berlaku pada tempat dilakukannya kenaikan kelas...?
Itu bisa dibilang sebagai Exp. Aku yakin yang dia katakan adalah sesuatu yang berpengaruh pada level dan statistik.

“Kenaikan Kelas itu sendiri adalah penguatan kemampuan diri sendiri. Tentu saja, anugerah yang diberikan Hero membantu penguatannya juga, tapi yang diriku lakukan itu berbeda.”
“Maksudnya?”
“Sudah menjadi hal yang biasa untuk pemilik anugerah dari Filolial tidak bisa menggunakan The Way of Dragon Vein, dan monster lainnya. Penyebabnya sudah jelas bukan.”
“Mu....”

Jadi baik Taniko dan Sadina tidak bisa mendapatkan Kenaikan Kelas spesial dari Ahoge.
Sekarang mereka hanya bisa bergantung pada kekuatan mereka sendiri.... itu cukup menyusahkan.

“Alasan lain diriku kemari adalah untuk mengingatkan sesuatu yang lain. Sebelumnya diriku mengatakan hanya dua orang saja yang bisa melakukan Kenaikan Kelas dariku.”
“Iya.”
“Termasuk diriku, maka itu menjadi tiga. Diriku mungkin bisa memberikan anugerah yang sama seperti Filolial itu. Jika dirimu mau melakukan Kenaikan Kelas ini pada monster maka dirimu pertimbangkan terlebih dahulu.”
“Apakah anugerah yang kau berikan itu berbeda dengan Filolial?”
“Iya.... diriku lupa perbedaannya. Jika dirimu mau melakukan Kenaikan Kelas spesial, maka.... ah diriku mulai lupa lagi.” Informasi dari pecahannya hanya sampai sini saja.

“Sepertinya akan berbahaya jika itu dilakukan sebelum melakukan Kenaikan Kelas.”

Ada kemungkinan ia tidak bisa melakukannya.

“Sadina, apa kau tahu sesuatu?”
“Tidak~. Ketika aku melakukan itu, aku mendapatkan anugerah dari Kaisar Naga Air untuk melakukan Kenaikan Kelas spesial.”
“Jika dia yang melakukannya, maka anugerah diriku tidak ada apa-apanya.” Penjelasan tambahan dari Gaelion. Jadi sebelumnya Sadina telah melakukan Kenaikan Kelas spesial.

“Baiklah. Aku akan bertanya pada monster yang memahami bahasa binatang, jadi aku akan menanyakan ini kepada mereka sebelum melakukan kenaikan kelas.”

Jika mereka ingin menjadi kuat, maka kita bisa menggunakan anugerah dari Gaelion.
Monster yang menuju ke Rat agar semakin kuat pasti akan menyetujuinya.

“Aku rasa Filo dan Gaelion akan aku ajak ketika kita akan melakukan Kenaikan Kelas.”

Atla.... masih lama. Karena Hakuko memiliki batas Kenaikan Kelas yang berbeda dari Demi-Human lain.
Tapi untuk Sadina dan Taniko, aku rasa budak yang lain juga sudah siap.


“Jadi begitu.“ Aku menjelaskan apa yang dikatakan oleh Gaelion kepada monster berlevel 40.
Aku sama sekali tidak tahu apakah monster disini bisa mengerti bahasa manusia atau tidak, tapi setidaknya aku mencoba untuk menjelaskan semua ini kepada mereka.
Sekarang aku merasa seperti orang bodoh.

“Meskipun begitu, ikutlah denganku jika kalian menginginkannya. Hari ini kami akan menuju Kota Kastil untuk melaksanakan Kenaikan Kelas.” .... Tidak ada satu dari monster disini yang bergerak. Jadi mereka benar-benar tidak mengerti bahasa manusia.

“Mereka yang ingin menjadi kuat, majulah.”
“Kyu!”
“Domomo....”
“Pyon!”
“Garu!”

Hampir semua monster disini melangkah maju.
Wow.... ternyata mereka mengerti apa yang aku katakan.
Bahkan Usapill juga ikut melangkah.
Ngomong-ngomong, Usapill di desa ini tumbuh besar. Ukurannya sudah cukup untuk ditunggangi.
Semua monster yang maju ke depan menginginkan kekuatan.

“Hmm.... Baiklah. Kalian harus menunggu Gaelion melakukan Kenaikan Kelas sebelum kita pergi kesana. Kalian semua harus menunggu disini.” Para monster mendengarkan perintahku dan kembali menuju kandang mereka masing-masing.
Kepalaku pusing.

Setelah berbicara dengan para monster, aku pergi bersama Taniko, Sadina dan Gaelion menuju Kota Kastil untuk melakukan Kenaikan Kelas mereka.
Kurasa aku tidak perlu menjelaskan semua kejadian dalam Kenaikan Kelas lagi.
Ketika Gaelion melakukan Kenaikan Kelas, dia mulai membacakan mantra kemudian Upacara Kenaikan Kelas tiba-tiba bertambah cepat dan berakhir begitu saja.
Ketika aku melihat statistiknya, aku melihat hasil yang sama ketika Filo melakukan Kenaikan Kelas.
Statistik Sadina juga bertambah dengan pesat.
Apa itu terjadi karena dia adalah seorang kakak yang bisa diandalkan? Dia tidak begitu hebat di daratan....

“Apa kau sudah mengerti apa anugerah yang diberikan saat melakukan Kenaikan Kelas?”
“Iya, kekuatan yang ayah miliki diberikan melalui perantara Gaelion, kemudian itu akan memberikan kita kekuatan?”
“Tidak, ayahmu itu masih hidup dalam jelmaan Gaelion.”
“Apa katamu? Sekali lagi kau mengatakan itu, aku akan marah.”

Taniko mempercayai ayah dalam wujud Gaelion itu sudah mati sepenuhnya.
Orang yang aku maksud itu berpaling dan mulia bersiul, lalu bukti apa lagi yang perlu diperlihatkan?
Aku rasa itu tidak mungkin terjadi.

.... Siapa itu? Orang yang memanggilku boomer?

Demikianlah, cara kami mendapatkan anugerah Kenaikan Kelas Dragon untuk mereka berdua.




TL: Bajatsu
EDITOR: Isekai-Chan 

0 komentar:

Posting Komentar