Rabu, 24 Februari 2021

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 200. Bertobat

Chapter 200. Bertobat


 
Ketika kupikir waktunya tepat, aku pergi dan membuat sarapan.
Beberapa budak sudah mulai menyiapkan bahan masakan, jadi aku memasak bersama dengan mereka.
Setelah itu, kami membagikan makanannya ke penduduk desa.

Ngomong-ngomong, hal kedua yang mengejutkanku adalah jumlah budak anak-anak yang meningkat.
Ketika aku sedang pergi, sepertinya Pedagang Budak datang kemari dan menurunkan mereka disini.
Dia meninggalkan bahan yang diperlukan untuk mengukir segel budak pada Kiel dan yang lainnya.
Desa mencapai titik dimana budak akan melatih budak baru tanpa keterlibatanku secara langsung.

Sepertinya aku terlalu lembut, jadi yang memimpin mereka adalah Raphtalia, lalu ada Kiel, dan para budak yang kubeli terlebih dahulu.
Fakta bahwa aku pemimpin mereka tidaklah berubah, tapi kebanyakan latihan dan tugas-tugas diselesaikan sendiri oleh para budak, jadi aku tidak perlu melakukan hal terlalu banyak.

Mungkin karena ini, budak baru terlalu takut untuk mendekat padaku.
Itu bagus. Dalam beberapa hari, mereka akan terbiasa denganku, tapi rasanya menyenangkan ketika seseorang benar-benar mendengarkan perintahku.

“Sekarang, orang-orang di kastil seharusnya sudah bangun. Aku akan pergi sebentar. Siapapun yang ingin pergi ke kastil, ikuti aku.”
“Ah, Tuan Naofumi.” Atla mengangkat tangannya.

Ah, benar. Seharusnya sekarang Atla sudah memenuhi persyaratan Kenaikan Kelas.
Tapi sekarang levelnya sekitar 50. Akan membutuhkan waktu baginya untuk mencapai 60.

“Ada apa? Aku akan segera kembali?” Jelasku pada Atla.
“Benarkah?” Atla bertanya.
“Iya, Filo sedang tidak ada disini, jadi aku tidak akan membawa siapapun untuk Kenaikan Kelas.” Kataku padanya.
“Aku mengerti… Itu sangat disayangkan.”

Sepertinya Atla ingin dekat denganku…
Aku tidak masalah dengan beberapa bentuk persahabatan, tapi dengan dia yang naik ke ranjangku, itu sudah berlebihan.
Aku sudah memberi kelonggaran dengan membiarkan dia tidur dekat denganku.
Tapi untuk beberapa alasan… Penampilannya tidak berubah sejalan dengan levelnya.
Aku penasaran kapan dia akan tumbuh.

Dari apa yang aku lihat, Filo dan Gaelion belum harus mengusirnya dari ranjangku.
Dia tidur dengan damai bersama Sadina.
Setelah itu, aku keluar wilayah Gaelion dan mengaktifkan Portal Shield.

… Ratu sedang keluar.
Sepertinya dia pergi untuk menyelesaikan urusan kerajaan, dan dia akan kembali besok.
Tapi, dia telah menerima laporan dari Ksatria Wanita, dan meninggalkan beberapa perintah.

Hukuman Hero Pedang sekarang ditunda. Kami akan mengawasinya sampai saat itu.
Tidak ada hal yang bisa kulakukan dengan itu. Kerajaan ini dipenuhi manusia-manusia sampah.
Selanjutnya… Ini mungkin serius. Shadow yang mengawasi Itsuki melaporkan berita yang meresahkan.

Isi beritanya mereka kehilangan jejak Itsuki.
Aku punya perasaan buruk tentang ini… Apa yang harus aku lakukan?
Tepat setelah kami menangkap Ren, Itsuki menghilang.
Masalah muncul silih berganti.

Setelah itu, aku singgah di Pedagang Budak untuk menyerahkan uang, tapi aku akan mengabaikannya.
Uangku mulai menumpuk, dan kami masih kekurangan uang.
Mungkin aku harusnya membeli beberapa demi-human karena mereka murah.
Di Toko Senjata… Paman Imiya sedang menjaga toko.

“Ah, Hero Perisai,” dia menyambutku.
“Yo. Bagaimana kabar Pak Tua?” Tanyaku pada Paman Imiya.
“Oh, pria itu sedang dalam mood bagus. Dia bekerja dengan keras,” jawabnya.
“Bagaimana denganmu?”
“Aku bisa mendapatkan kemampuan yang kumiliki sebelumnya, dan mulai bekerja untuk meningkatkannya lagi.”
“Tokonya sekarang buka, kan?”

Tokonya sangat ramai akhir-akhir ini, dan semua rak sekarang sedang kosong.

“Tidak peduli seberapa banyak barang yang kami buat, semuanya akan terjual habis. Aku telah menyisihkan beberapa keuntunganku untuk keperluan peralatan penduduk desamu, Hero Perisai-sama.”
“Mereka akan sangat terbantu. Imiya, dirimu, dan budak lain yang memiliki keterampilan lainnya. Aku menyebabkan banyak masalah pada kalian semua.”
“Apa yang kau katakan? Kau memberikan pekerjaan yang bisa kunikmati. Aku seharusnya berterima kasih padamu. Aku bersenang-senang dengan eksperimen menggunakan gunungan material yang berlimpah itu.”

Jadi dia membuat perlengkapan berbahan dasar Reiki.
Kupikir aku harus menunggu dengan penuh harap.

“Ah, benar. Bisakah kau meminta Pak Tua untuk menggunakan ini pada armor yang kupesan?”

Aku mengeluarkan inti yang kudapatkan dari Gaelion dan memberikannya pada Paman Imiya.

“Apa ini?”
“Ini, Inti Dragon Zombie.”
“Aku mengerti, jadi ini dia! Ini cukup cantik, batu merak. Ini berbeda dari apapun yang pernah aku lihat di pasar.”

Seperti yang diharapkan dari ras yang terampil. Dia bisa melihat perbedaannya dalam sekejap.

“Aku berencana untuk menggabungkannya pada armor baruku. Aku mampir untuk mengetahui apakah bisa atau tidak.”
“Baiklah. Bahkan jika itu tidak mungkin, aku akan berusaha untuk membuatnya.”
“... Kuserahkan padamu.”

Sepertinya tokonya Pria Tua semakin ramai.
Setelah itu, aku kembali ke desa.
Berkat Portal Shield. Bepergian menjadi sangat mudah.


“Dan begitulah. Sebelum kita menerima perintah selanjutnya, kau akan jadi tahanan rumah.” Aku memberi tahu keadaan saat ini pada Ren yang sedang duduk dikasur.

Ksatria Wanita juga berada di kamar, menatapi kami sambil menyilangkan tangan.
Diantara aku dan Ren, aku penasaran siapa yang dia perhatikan.

“... Oh, begitu.” Ren menerima perkataanku tanpa ekspresi.
“Sekarang, kau harus memberitahuku dimana Witch berada.”
“.... Maaf. Aku tidak tahu.”
“Hentikan omong kosongmu. Bukankah kau bandit dibawah perintah Witch?”
“Kau salah. Orang yang menjadikanku bandit… tak lain adalah diriku sendiri.”

Ren mulai mengatakan semuanya.
Sepertinya, hari dimana Ren bergabung dengan Witch, dia bilang ada seseorang yang harus dia temui, kemudian mereka berdua melanjutkan ke desa tertentu.
Itu cukup dekat dengan tempat dimana mereka berteleportasi.
Dan disana, Ren dikenalkan pada seorang pria.
Dia merasa mereka pernah bertemu sebelumnya, tapi dia tidak bisa ingat dimana itu.
Pria itu menarik pedangnya, dan menawarkan untuk berlatih dengan Ren.

“Oke, jadi kau ingin berlatih denganku.”

Ren mulai bertukar pukulan-pukulan ringan dengan pria itu untuk sementara waktu… dan kemudian pria itu mulai berbicara dengan Witch.

“Jujur saja… Tidak sesua——pan. Jika dilan—“
“Oke—— begitulah.”
“Tapi, —— seperti itu, bukan?“
“Benar juga, —— keras kepala sekali, jadi sulit –— faatkan.”

Keduanya memandang kearahnya, membuatnya merasa gugup. Tapi Witch yang dia percaya tersenyum, jadi dia pikir tidak ada masalah.

“Kalau begitu, Ren-sama. Kau lelah, bukan? Mari beristirahat di penginapan.”

Dan Witch menyeret Ren masuk ke penginapan yang kelihatannya mahal.

“Sungguh, kami berharap dapat bepergian dengan Ren-sama.”
“Yah! Ren-sama itu lebih baik dari Hero Tombak-sama.”
“Be,benarkah? Aku juga bekerja keras untuk menyelamatkan dunia demi kalian semua.”

Ren memperkuat tekadnya untuk orang-orang yang mempercayainya.
Muak pada orang-orang didunia ini yang meragukannya, dia bergantung pada siapapun yang berkata mempercayainya…

Pagi harinya… semua barang miliknya hilang. Selain pedangnya, mereka membawa semuanya. Lalu dia mulai menyadari kejanggalan terjadi.
Ada sepucuk surat yang tertinggal.

“Ini adalah suratnya.”

Dia membawa surat itu?
Ren mengulurkan surat itu padaku.
Ini seperti telah di remas sebelumnya, tapi masih dapat dibaca walaupun sulit.

“Isinya… [Setelah banyak pertimbangan, kami menyadari kalau kami tidak bisa menggunakanmu, jadi kami ambil semua yang bisa kami gunakan darimu. Aku bersyukur kau membantuku lolos dari Hero Perisai dan Hero Tombak, tapi baik kepribadian dan penampilanmu bukanlah seleraku. Katakan saja… Kalau kau mengalahkan Hero Perisai, maka mungkin aku akan menunjukkan kasih sayang. Tapi kalau itu dirimu sepertinya tidak akan mungkin. Ohohoho].”

Sialan!
...Witch! kau memang tidak pantas hidup!
Dia hanya perlu waktu satu hari untuk menyerah pada Ren, wanita itu benar-benar bergerak cepat.
Mungkinkah dari awal dia mengincar peralatan Ren?

“Itulah saat kepalaku mulai menjadi sedikit aneh… Penglihatanku menjadi hitam pekat, dan seperti yang kau katakan, aku membuka Curse Series.”

Orang yang dia percayai akhirnya meragukannya seketika. Aku bisa mengerti perasaannya. Jika Raphtalia mengkhianatiku tepat setelah aku memutuskan untuk mempercayainya, maka Wrath Shieldku pasti akan terbuka lebih cepat.

“Setelah itu… Aku jatuh. Aku meninggalkan penginapan, mencari uang untuk mengganti yang hilang… Sama seperti yang diambil, aku ingin mengambilnya tapi aku tidak mau ketahuan jadi aku memakai topeng…”

Dia menyerang kereta yang sedang membawa bandit, dan menjadikan mereka bawahannya, dan membangun kelompok banditnya.
Ceritanya sangat lugas.

“Naofumi… Aku benar-benar minta maaf karena tidak mempercayaimu. Ini mungkin permintaan yang berlebihan, tapi akankah kau memaafkan perbuatanku sebelumnya?”
“Aku tidak berniat melupakannya.”
“Aku mengerti… Kalau kau tidak bisa memaafkanku dari dosa yang kulakukan, aku akan meminjamimu kekuatan untuk menebusnya. Tolong ingatlah kata-kata ini.”

Ren menghadapku dan sungguh-sungguh menundukkan kepalanya.
...Sepertinya dia amat menyesal.
Fakta bahwa aku bahkan mempertimbangkan untuk memaafkannya tadi pasti karena kelemahanku.
Aku tidak tahu apakah aku akan memaafkan orang-orang didunia ini.
Dan aku berencana untuk terus menjahilinya. Aku seharusnya punya hak untuk itu.

“Aku tidak pernah menyangka kalau Witch adalah orang yang serendah itu. Aku memang meragukannya. Tapi, dia menawarkan kebaikan sejati jadi aku percaya padanya. Itu sungguh keputusan bodoh yang tidak termaafkan. Itu mungkin kesempatan terakhir untuk menangkap wanita itu…! Tidak, aku tidak akan membiarkan itu menjadi yang terakhir kalinya.”
“Yah, dia memang punya wajah yang baik, dan dia bisa berbohong layaknya bernafas. Begitulah wanita itu.”
“Menjelek-jelekkan mantan putri? Yah bukannya aku tidak tahu masalahnya, tapi......”

Ksatria Wanita menggaruk-garuk kepalanya dan bergumam pada dirinya sendiri.

Tapi kemana memangnya wanita itu pergi?
Dari cerita Ren, dia pasti seorang konspirator.
Seseorang yang pernah kami ketahui sebelumnya… seseorang yang ada hubungannya dengan Ren.
Siapa itu?

Aku tidak tahu.
Untuk sekarang, mari lupakan surat dari Witch dan mulai memikirkan tentang Itsuki.
Setelah datang padaku, Motoyasu dan Ren, kemungkinan besar dia akan menemui Itsuki.

Aku tidak tahu apa yang akan dia lakukan, tapi itu pasti bukan hal yang baik.
Dia tidak pernah menciptakan apapun selain masalah..

“Selanjutnya… Ah, iya.”

Kupikir aku harus mengajari Ren bagaimana untuk menjadi lebih kuat.
Dia sudah menyesal, dan tidak ada salahnya menjadikan dia kawan.
Secara pribadi, aku pikir dia harus sedikit lebih menderita, tetapi jika Ren, Hero Pedang, memahami semua metode penguatan, dan jika dia bergerak sesuai perintahku maka dia akan lebih berguna daripada membiarkannya.
Tapi kurasa itu tergantung pada Ksatria Wanita.

“Aku akan menyuruhmu untuk berlatih memperkuat tubuhmu.” Perintah Ksatria Wanita pada Ren.
“Meskipun aku akan dieksekusi?” Tanya Ren dengan kebingungan.
“Memangnya kenapa? Aku ingin kau memperkuat hatimu pula.” Beritahu Ksatria Wanita.
“...Baiklah.”

Ren mengikuti ucapan Ksatria Wanita. Dia mulai latihan push-up.
Aku mulai melihat Ksatria Wanita sebagai otak otot. Aku heran entah kenapa.

“Ada apa?”
“Tidak ada…”
“Kita tidak masalah untuk bergerak selama kita masih berada didalam sihir penghalang Gaelion, kan?”
“Yah…”
“Kau bilang kau akan memberikan kekuatanmu pada Iwatani-dono. Aku akan mempercayai kata-kata itu. Jangan buat kepercayaanku menjadi kekecewaan!”
“I-Iya!”

Ren segera patuh pada Ksatria Wanita. 
Kurasa ini berarti berakhir dengan baik.

“Ren, jika aku memberimu kebebasan, apa yang akan kau lakukan?”
“...Aku akan membantu orang-orang yang mendapat masalah.”
“Bagus. Kalau begitu, keuanganmu saat ini bagaimana? Guild tidak akan membayarmu, kan?”
“Tentang itu. Ada sesuatu yang ingin kutunjukkan.”

Ren memanggilku mendekat. Aku penasaran apa itu.

“Naofumi, berikan aku satu keping perunggu.”
“Hm? Kalau pinjam boleh.”
“Aku tidak bisa mengembalikannya.”
“Hah? Kenapa tidak?”
“Tidak apa-apa, berikan saja. Aku akan menukarnya dengan drop monster.”

Ren menarik beberapa bulu dari pedang nya dan melemparkannya.
Kualitasnya buruk… 
Tapi tidak masalah. Nilainya lebih dari satu keping perunggu. 
Aku menyerahkan satu keping perunggu pada Ren.
Dan.. Begitu koin tersebut menyentuh jari Ren, perunggunya mulai menghitam dan terkikis. Itu hancur menjadi debu, dan terbawa angin.

“Apa!?”
“...Itu sepertinya bayaran karena menggunakan Curse Skill-ku.”

Blutopferku menyebabkan damage yang besar bagiku dan menurunkan statusku.
Bayaran dari skill Ren… Apa ini karena Keserakahan?
Aku pikir ketidakmampuan untuk memegang sesuatu yang berharga bisa dianggap sebagai kutukan.
Kurasa Ren tidak bisa memegang uang untuk sementara waktu.

“Dan kualitas semua drop item juga memburuk. Aku pikir itu juga menurunkan keberuntunganku.”
“Berapa lama akan seperti ini… Tunggu, bukankah kau juga menggunakan satu lagi?”
“...Ketika aku menggunakan yang satu itu, levelku turun dari 95 menjadi 85… Aku tidak tahu apakah ada efek lain atau tidak.”

Oy, harganya cukup tinggi.
Meski milikku juga begitu.
Tapi sepertinya, efek samping itu tidak akan bertahan selama Blutopfer. 

“Kau sepertinya punya banyak masalah. Jadi apa yang akan kau lakukan?”
“Jujur saja, aku berharap untuk membantumu sebagai ucapan terima kasih karena mengembalikanku seperti sedia kala. Dunia ini bukanlah game. Aku perlu meyakinkan diriku untuk tidak sombong lagi. Kalau aku membuat kesalahan, aku ingin kau memperingatkanku. Aku memutuskan untuk mempercayai perkataan Naofumi.” Jelas Ren pada Ksatria Wanita.
“Oke.....” jawab Ksatria Wanita.

...Apa-apaan perubahan yang mendadak ini?
Wajahnya menunjukkan tekad, tapi ketaatannya cukup mencurigakan.
Aku harus menangani ini dengan hati-hati. 

“Aku tidak mau lari dari kejahatanku lagi. Kalau aku akan dieksekusi dari kejahatanku yang berhubungan dengan Reiki, aku dengan senang hati akan menyerahkan leherku. Tapi, kalau aku dimaafkan, lalu, Welt, Bakter, Terishia, Feary, aku akan berjuang untuk mencapai kedamaian dunia seperti yang diinginkan oleh keempat kawanku. Hanya itu yang kuinginkan sekarang.” Kata Ren, sembari mulai melakukan push-up.




TLFujiwara-sama
EDITOR: Bajatsu
Proofreader: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar