Rabu, 22 September 2021

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 253. Yes Man

Chapter 253. Yes Man


 
Setelah mengantar Witch sampai gereja, aku kembali ke ruang tahta.
Acara penghargaannya telah selesai, sebagian besar dari mereka telah pergi dari ruang tahta.
Yang tersisa di ruang tahta adalah aku, ratu dan petinggi kerajaan saja.

“Baiklah, mungkin sudah saatnya aku menjelaskan semuanya.” Sebut ratu.
“Tepat sekali. Ada banyak hal yang ingin aku tanyakan juga.” Balasku.
“Oke.... biar aku mulai dari cara Witch melewati perbatasan kerajaan dan merencanakan pemberontakan ini.”
“Bagaimana dia bisa melakukan itu?”
“Sepertinya dia mengambil alat sihir penyamaran dari Shadow yang tewas dalam kejadian Reiki.”

Oh, benar juga, Shadow memang bisa menyamar dengan mudah.
Aku terkejut dia bisa menggunakan alat sihir itu.
Setelah berpisah dengan Motoyasu, Witch pasti tahu dia identitasnya akan ditanyakan jika melewati perbatasan.
Dia tidak bermaksud untuk kembali, dia juga sudah tahu cara untuk hidup dengan tenang.

“Oh iya, selain Elena, ada satu rekan Witch yang lain. Di mana dia sekarang?”
“Dia sudah ditangkap, dan kemungkinan besar hukumannya sama seperti Witch.”
“Dia juga seorang bangsawan?”
“Iya.”

Huh.... dia akan berakhir seperti Witch.
Makan itu.
Sampai saat ini aku tidak mengetahui namanya.
Dalam waktu singkat aku akan melupakanmu.... Wanita 2.

“Selanjutnya perihal segel budaknya. Permasalahannya sudah dipecahkan.”
“Jadi apa yang membuat itu tidak bekerja?”
“Sepertinya kehadiran Reiki membuat segel budak tidak berfungsi dengan baik, setelah itu dia menjaga diri dalam bangunan penghalang perintah segel budak itu.”
“Oh, jadi kau sudah menyelidiki bangunan yang aku sebutkan itu. Bagaimana, apa kau menemukan alat penghalang disana?”
“Tepat sekali. Dalam kejadian ini, aura yang dihasilkan dari cuci otak itu menyebabkan efek yang sama. Sekarang segelnya sedang dipasang ulang, pemegang segel tersebut adalah raja Faubrey.”

Jadi ada efek delay juga. Menyusahkan sekali.
Hmm? Mengapa halaman kastil berisik?
Aku melihat keluar jendela.

Kemudian aku melihat Fohl sedang menggendong Atla sambil menjauhkannya dari Sampah.
Atla merasa terheran sampai mengerutkan keningnya.
Lalu Sampah sedang mengulurkan tangannya ke atas seperti sedang ingin memberi sesuatu.

Dia seperti sedang memegang makanan?
Apa dia mau memberi Atla makanan?
Ngomong-ngomong, Sampah pingsan ketika mendengar hukuman Witch.
Apa dia mencoba mendekati Atla untuk memenuhi kekosongan dalam hatinya?

Itu bukan masalah. Akan aku biarkan saja.

“Perihal selanjutnya, telah terbukti bahwa organisasi pembebasan budak massal ternyata adalah Gereja Tiga Hero.”
“Oh, begitu.”

Perihal ini pernah dibahas di desa ketika budak seangkatan Taniko datang.
Itu merupakan organisasi amal yang memberikan kebebasan kepada budak.

“Gereja Tiga Hero melakukan kegiatan amal seperti itu? Itu sangat mencurigakan.”
“Iya, benar..... sepertinya mereka menggunakan budak itu untuk bahan eksperimen, sepertinya mereka menyebarkan informasi tentang pembebasan kontrak budak sehingga banyak yang berdatangan kesana.”

Ternyata itu memang benar.
Mereka benar-benar orang yang sudah tidak waras.

“Ketika kami menangkap mereka, ada yang berkata [Kita memang membebaskan mereka. Dari dunia ini!] dan [Mereka mengorbankan diri demi tujuan mulia kami].”

Itu perkataan yang sangat mengejutkan.
Ya, sebenarnya mereka juga sedang dalam masa pelepasan dari dunia ini.
Jika aku merasa tidak puas dengan semua ini, mungkin itu lebih tepatnya perasaan orang yang dikorbankan.

“Mereka disekap dalam bangunan seperti laboratorium yang Iwatani-sama bicarakan.”
“Hmm....”
“Banyak dari mereka yang tewas. Tapi banyak juga yang selamat.”
“... Apa keadaan mereka baik-baik saja?”

Ratu mengalihkan pandangannya.
Oh, begitu. Keadaan mereka tidak begitu baik.

“Sebagian besar perlu perawatan intensif. Tapi....”
“Aku tahu. Rawat mereka di desaku saja. Baik satu atau sepuluh tidak ada bedanya. Selama mereka tidak ada hubungan dengan kejadian itu, mereka tidak akan mendapat perlakukan buruk.”
“Untuk kesekian kalinya, aku sangat berterima kasih.”

.... Aku perlu menahan pesananku pada Pedagang Budak.
Jumlah mereka sepertinya sangat banyak.
Di Desaku ada alkemis, Rat, lalu jika mereka diberikan obatku, maka mereka pasti akan cepat sembuh.
Aku harap itu yang terjadi.

“Apa kau tahu asal mereka?” Tanyaku.
“Satu pertiga dari mereka sudah diketahui asalnya. Sisanya berasal dari desa yang sudah lama dihancurkan oleh pemburu budak.”

Kejadiannya hampir sama seperti Raphtalia.
Mengapa kerajaan ini sangat membenci Demi-Human sampai seburuk itu?
Mereka memang memiliki perbedaan masing-masing, tapi jika diajak berbicara, mereka pasti bisa mengerti perkataanmu.
Justru, mengapa pendiskriminasi itu tidak mau mengerti mereka?

Ngomong-ngomong, Rat sangat bergembira setelah aku menyerahkan laboratorium itu padanya.
Ada peralatan yang dia inginkan disana, dan beberapa hasil penelitian yang bisa dia gunakan sebagai referensi.
Tetapi, dia langsung menutup berkas mengenai duplikasi senjata hero.
Dia bilang itu tidak berguna.
Pada saat ini, prajurit kastil sedang menyelidiki laboratorium itu secara keseluruhan.

“Iwatani-sama, bagaimana keadaan Hero Busur-sama?”
“Aku menyerahkan semuanya pada Rishia..... namun keadaannya tidak baik.”

Itu terjadi ketika pembasmian cuci otak di siang hari.


Kami mendengar dari budak yang mengawasi Itsuki bahwa dia telah sadarkan diri, pada saat itu aku dan Rishia langsung menuju Camping Plant tempat dia berada, meninggalkan urusan pembasmian cuci otak.

“Itsuki-sama!”

Itsuki bangun dan duduk di atas kasurnya.
Aku menyilangkan kedua lenganku sambil memperhatikan Rishia, untuk mencegah Itsuki menyerang secara tiba-tiba, aku memerintahkan Filo, Atla dan Ren berjaga di luar.

“Bagaimana keadaanmu, Itsuki?”
“....”

Tanpa ekspresi jelas dan mata yang lelah, Itsuki melirik ke arahku dan menjawab dengan diam.

“....”

Kesunyian disini berlanjut.
Rishia juga sedang menunggu jawaban darinya, tapi sepertinya itu tidak akan segera terjadi.

“Hei, katakan sesuatu.”
“.... Sesuatu.”

Lah....!?
Nyalinya kuat juga, ingin langsung baku hantam denganku sekarang!

“Sayang sekali, Rishia. Sepertinya aku tidak bisa menjaga janjiku padamu.”

Tidak ada gunanya membiarkan orang hidup jika dia tidak ada niatan untuk menyesali perbuatannya.

“Fueeee! Tunggu dulu. Itsuki-sama, segera minta maaf padanya.”
“.... Aku minta maaf.”

Tanpa ekspresi dan nada datar Itsuki menundukkan kepalanya.
Apa? Apa dia memang sifatnya seperti ini?

“Itsuki, apa yang terjadi padamu?” Tanyaku.
“.... Aku tidak tahu.” Jawabnya.
“Apa kau mencoba menyembunyikan sesuatu lagi? Sangat jelas kau suka melakukan itu.”
“.... Apa aku sedang menyembunyikan sesuatu?”
“Hmm, Itsuki, apa kau lupa siapa dirimu?”

Aku harap bayaran Curse tidak membuatnya lupa ingatan.
Selama aku perhatikan, kemungkinan hal aneh seperti ini mungkin saja terjadi.
Tapi jika itu terjadi, pasti sangat menyusahkan.

“Tidak, namaku Kawasumi Itsuki, Hero Busur. Aku ingin menegakan keadilanku, tapi itu digagalkan.”
“Kau benar-benar tidak lupa ingatan?”
“Aku tidak tahu.”

Kenapa kau tidak tahu itu?

“Jangan sembunyikan apapun lagi. Kau pasti merencanakan sesuatu?”
“.... Apa aku sedang merencanakan sesuatu?”
“Mana kutahu! Aku bertanya karena tidak tahu! Jangan jawab pertanyaan dengan pertanyaan lain.”

Apa-apaan ini?
Itsuki memperhatikan sekitarnya tanpa ekspresi dan melamun tidak jelas.
Dia seperti kurang berambisi.
Dia tidak kena gangguan jiwa, bukan?.... aku harap.
Ketika aku menanyakan katakan sesuatu, dia mengatakan [sesuatu].
.....

“Itsuki, buka baju sambil handstand.”
“Baik....”

Itsuki mengikuti perkataanku, dia handstand sambil membuka kancing bajunya satu per satu.

“Itsuki-sama! Tolong hentikan.”
“Baik.”

Mendengar perkataan Rishia, Itsuki berdiri kembali menghentikan perintahku.
Tunggu. Dia hanya melakukan semua perkataan orang padanya saja.

“Itsuki, bunuh dirimu.”
“Baik....”

Itsuki melepaskan tali busurnya lalu mencari tempat untuk mengikatnya diatas.
Dia tidak melakukan itu sesuai keinginannya. Jika yang melakukannya Motoyasu, maka itu sudah seperti dalam anime.
Lagi pula, senjata mereka serupa.

“Fueeeee! Hentikan itu, Itsuki-sama!”
“Baik....”
“Itsuki, apa yang ingin kau lakukan?”
“Sebaiknya aku melakukan apa ya?”

... Hei, jangan bilang Itsuki mengalami...
Aku merasa ingat dia mengatakan sesuatu mengenai mengorbankan hatinya dalam curse skill.
Jika dia menggunakan hatinya sebagai bayaran skill itu.... maka dia tidak memutuskan apapun sesuai perkataan hatinya.
Dalam pemikirannya juga tidak bisa menentukan mana yang benar dan mana yang salah.

“Kenapa kau sangat tidak berekspresi? Menurutmu aku bagaimana?”
“Aku tidak berekspresi.... Naofumi-san orangnya biasa saja.......”
“Lalu, bagaimana dengan penjahat diluar sana?”
“Jika mereka ada.... itu sudah tidak bisa dihindari lagi?”
“Kau tidak merasa marah pada mereka?”
“Aku tidak merasa marah pada mereka......”

Jadi dia tak berekspresi dan tak berperasaan.
Ngomong-ngomong, mendengar Itsuki yang pendiam mengatakan hal-hal ini seterbuka itu membuatku khawatir.

“Kau kalah melawan kami. Sekarang kau tahanan kami. Rishia yang akan mengawasimu, jadi diam dan ikuti perkataannya.”
“Mengerti.”

Itsuki melihat Rishia..... lalu melihat aku lagi.

“Apa ada yang harus aku lakukan?” tanya Itsuki.
“Kau mau melakukan apa?”
“Hmm, aku harus apa ya? Apa aku harus diam saja? Jika melakukan sesuatu.....”

Dia tidak memiliki kemampuan untuk memutuskan sesuatu.
Kutukan itu mengambil semua yang ada dalam hatinya.
Sungguh, kenapa semua hero yang kembali ke desaku dalam keadaan termakan kutukan aneh?

“Itsuki, kau pikirkan apa yang ingin kau lakukan selanjutnya sekarang.”
“Aku.... aku tidak tahu.”
“Itu karena kau termakan kutukan. Suatu saat kau pasti sembuh. Pada saat itu, aku tidak tahu apa kau akan melawanku kembali atau tidak, jika terjadi ingatlah bahwa aku tidak akan sungkan.”
“.....”
“Itsuki-sama. Aku akan ikut bertarung denganmu agar kesalahanmu bisa kita tebus bersama-sama.”

Setelah Rishia mengatakan itu pada Itsuki, dia mengangguk perlahan.

“Aku menantikannya. Rishia, san.”
“Iya.”

Entah kenapa Rishia menangis disana.
Bagaimanapun juga, dia Itsuki dalam keadaan yang berbeda.
Dia juga mengikuti perkataan orang tanpa banyak tanya.

Dengan semua itu, jika Itsuki hadir dalam rapat keputusan hukuman Witch, situasi saat itu pasti kacau.
Jika dia disana, dia pasti akan memaafkan Witch seketika.




TLBajatsu
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar