Sabtu, 25 September 2021

Maou-sama, Retry! Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 66. Kembalinya White

Chapter 66. Kembalinya White



— Holy Light Country, Kastil Suci.

Sesaat sebelum Maou mengamuk seenaknya di dungeon, dan Yuu mulai menanam bunga...sebuah keributan besar terjadi di Kastil Suci. Orang yang berada di tengah-tengah keributan tersebut adalah pemimpin para Gadis Suci, Angel White.

Bagaimanapun juga, terdapat cahaya bersinar megah di atas kepalanya. Angel Halo diabadikan diatasnya. Tidak mungkin hal itu tidak berubah menjadi keributan.

Bagi penduduk Holy Light Country, malaikat merupakan sosok yang sangat istimewa.

Ketika dia menunjukkan dirinya sendiri di depan gerbang utama Kastil Suci, para penjaga gerbang lah yang pertama membuka mulutnya lebar-lebar, dan kemudian, mereka dengan cepat bersujud di tanah dan menundukkan kepala mereka. Mereka tidak dapat mengangkat kepala mereka kepada cahaya suci tersebut.

Keributan semakin menjadi-jadi, dan orang-orang berlarian keluar dari Kastil Suci satu demi satu, dan berubah menjadi kerumunan besar. Masing-masing dari mereka meninggikan suaranya, dan terkadang mereka akan berlutut, dan meletakkan tangan mereka bersama-sama saat mereka menyembah White.

Pancaran dari Angel Halo yang dapat membuat semua orang bersujud, beserta kecantikannya, benar-benar seperti seorang Malaikat telah turun ke permukaan.

“White-sama!!”

“Seorang Malaikat! White-sama telah menjadi seorang Malaikat!”

“Sungguh cahaya yang suci!”

“Mataku, mataku~!”

“White-sama!! Ini aku! Menikahlah denganku!”

“Ho, hoaaa! Hoaaaaaa!”

Dalam sorakan yang besar, White tersenyum lembut dan melambaikan tangannya saat memasuki Kastil Suci. Sosok itu sangatlah indah sehingga seorang wanita pun dapat mengaguminya.

Bukan hanya karena kecantikan penampilan luarnya saja, tetapi juga batinnya yang penuh dengan kepercayaan diri.

Angel Halo yang bersinar di atas kepalanya diberikan langsung oleh makhluk yang berdimensi jauh lebih tinggi. Karena itu dia bisa bertindak dengan penuh percaya diri.

Terlebih lagi ketika dia telah menerima ‘materai persetujuannya’

(Orang itu berkata ‘itu cocok denganmu’) (White)

White menutup matanya dan memutar ulang adegan itu di kelopak matanya.

Dalam benaknya, Maou memiliki sayap hitam legam di punggungnya dan merupakan pemberontak yang melawan Cahaya Agung. Tapi tidak peduli zamannya, orang-orang yang pintar dan terhormat selalu tertarik pada orang jahat, dan akan berpikir hal-hal seperti ‘hanya aku yang dapat memahami dan melindunginya’.

(Lucifer-sama...) (White)

Mengingat sosoknya di dalam uap putih, pipi White memerah.

Otak jahatnya, sikapnya yang tidak takut pada siapapun, Raja Iblis yang bahkan dapat menguasai neraka, Malaikat Jatuh yang telah dinyanyikan sejak awal zaman; makhluk seperti itu telah menyetujuinya dan telah memberikannya sebuah Angel Halo.

Kebahagiaannya dan rasa penuh pencapaian memenuhi dirinya.

“White-sama...! Apa itu...?!”

Saat dia berjalan di koridor Kastil Suci, keributan meningkat secara sepihak, dan orang-orang yang melihat White akan berteriak kepada rekan kerja mereka tentang ‘acara menguntungkan’ ini.

Seluruh Kastil Suci telah jatuh ke dalam keributan seperti ketika sarang lebah ditusuk, tetapi saat seseorang muncul, mereka semua memperbaiki posturnya, dan menutup mulut mereka.

Orang yang disebut sebagai kamus hidup dari Kastil Suci, ‘Obaba’.
<TLN: Nyonya Tua>

Dia telah melampaui usia 90 tahun, tetapi kewibawaannya belum hilang sedikit pun, dan pendapatnya membawa tekanan yang cukup besar.

“White, keributan apa ini! Kau kira Kastil Suci ini apa—hiyooo!” (Obaba)

Namun, ketika Obaba melihat cahaya di atas kepalanya, dia terkagum pada keilahiannya, dan akhirnya kehilangan kekuatan di kakinya. White buru-buru mengangkatnya, tetapi kata-kata yang tepat tidak bisa keluar dari mulut Obaba.

“White...d-di ke-kepalamu...!” (Obaba)

“—Ini adalah sesuatu yang kuterima dari sosok tertentu.” (White)

White memperlihatkan senyuman, dan menyilangkan tangannya di depan dua bola besarnya.

Itu benar-benar sosok seorang Malaikat.

“So-Sosok seperti apa...?!” (Obaba)

White tidak menjawab pertanyaan tersebut. Dia hanya tersenyum.

Itu karena dia diberitahu berulang kali bahwa ‘ini adalah rahasia’.

Obaba melihat sikapnya dan menebak sesuatu. Tidak, dia tidak punya pilihan selain melakukannya.

Dia tidak dapat berbicara dengan mudah tentang makhluk yang telah memberikannya sebuah Angel Halo.

Sudah lama sejak Malaikat menghilang dari dunia ini. Jika mereka mengecewakan makhluk itu, meskipun hanya sedikit, itu dapat menjadi sesuatu yang mengerikan. Bagaimanapun juga, ini adalah hubungan yang telah lama mereka tunggu.

“Di-Dimengerti... Aku tidak akan banyak bertanya. Namun, tolong beritahu aku sedikit saja. Sosok itu ada di negara kita, kan? Tidak mungkin dia akan pergi ke negara lain, kan?

Raut wajah Obaba sangat putus asa.

Benang yang akhirnya mendekati tangan malah tersangkut di negara lain tidak dapat diizinkan.

Namun, White menjawab dengan jelas pertanyaan tersebut.

“Aku tidak akan membiarkan hal seperti itu terjadi. Aku akan memastikan sosok itu berada di negara kita.” (White)

“Ba-Baiklah...” (Obaba)

“Ya, aku akan melayani sosok itu di sisinya...” (White)

White tersipu malu setelah mengatakan hal tersebut.

Dia pasti telah mengingat kembali ketika dia bersama dengannya di pemandian terbuka.

Namun, penampilan itu membuat Obaba membuka matanya lebar-lebar.

Karena dia menangkap ‘aroma seorang pria’.

“Hohoh! Sulit dipercaya... Kurasa dari situasi itu, mu-mungkinkah kau sedang mengandung anak seorang dewa?! Dengan Gadis Suci? Bagaimana ini bisa terjadi...! (Obaba)

“Ti-Tidak! ...Ti-Tidak mungkin aku...!” (White)

“Aku mengerti. Aku mengerti. Ini terlalu serius...” (Obaba)

Obaba segera memutuskan untuk mengeluarkan kata sandi terhadap sejumlah informasi tertentu.

—Gadis Suci akhirnya telah dikaruniai Angel Halo.

Merupakan hal yang bagus. Sangat bagus.

Ini akan menjadi berita heboh di negara lain, dan juga akan membawa harapan besar bagi rakyat mereka. White telah memiliki popularitas tinggi di kalangan masyarakat.

Tetapi jika mereka akan membuat keributan tentang makhluk yang memberikannya sebuah halo, dia mungkin akan terganggu dan menghilang ke suatu tempat. Bagaimanapun juga, kepribadian makhluk yang lebih tinggi memiliki banyak perbedaan.

Dalam hal itu, mereka tidak berbeda dari manusia. Terdapat beberapa yang pendiam, dan juga beberapa yang liar, dan terkadang ada yang membenci kontak dan menjalani kehidupan dengan tenang.

“Mengenai tokoh itu, White, aku akan menyerahkannya padamu. Jangan biarkan dia pergi dengan cara apapun, ok?” (Obaba)

“Ya, aku akan memastikan...ti-tidak, uhm, aku akan berada di dekatnya.” (White)

“Fufu! Tekad yang bagus!” (Obaba)

White biasanya tertutup, tapi dia meneriakkan kata-kata penuh tekad sambil tersipu malu. Mendengar ini, Obaba tersenyum.

Obaba mengenal White sejak dia kecil, tetapi beliau berpikir dia adalah yang terjauh dari hal percintaaan, ini pasti membawa suatu kegembiraan untuknya.

■■□□■■□□

Ketika White kembali ke ruangannya yang biasa, Queen meletakkan kakinya di atas meja bundar seperti biasa dan melingkari tangan di belakang kepalanya seakan-akan dia sedang bosan.

Namun, di saat dia melihat cahaya di atas kepala White, dia terjatuh dari kursinya dan membuat suara yang aneh.

“Ka-Kakak! A-Apa itu?! Ke-Kepalamu...!” (Queen)

“Fufu!” (White)

White membuat senyuman nakal yang jarang terlihat.

Dia biasanya akan terkejut atau terganggu karena adik perempuannya. Dan sekarang dia telah membuatnya terjatuh dari tempat duduknya karena kaget, jadi dia pasti merasa seakan-akan telah naik level.

“Bukankah itu sebuah Angel Halo?! Apa yang terjadi?!” (Queen)

“Ya, aku...diberikan ini oleh sosok tertentu.” (White)

White mengatakan hal yang sama, tetapi kondisi mentalnya agak berbeda. Kali ini, gambaran seorang pria muncul dengan jelas di benaknya.

Itu tidak mengherankan.

Interaksi White dengan Maou mungkin sedikit, tetapi isinya terlalu dalam.

Memperlihatkan tubuhnya yang telanjang, melakukan ciuman tidak langsung, ditarik pinggangnya dan berbagi sebuah ‘keajaiban’, dikaruniai sebuah Angel Halo, diberitahu bahwa ‘itu sangat cocok denganmu’ dengan senyuman, bahwa dia menjanjikan ‘kita akan bertemu lagi’ kepadanya.

Setiap saat dia mengingat hal tersebut, dada White menjadi sedikit lebih hangat.

Meski hanya dalam waktu yang singkat, semua itu tersimpan di dalam hatinya, mengalami ketakutan yang belum pernah dia alami sebelumnya, dan ketika dia melihatnya kembali, itu akan membuat jantungnya berdebar-debar.

Namun, ketika Queen melihat sosok saudarinya, dia ‘mengendus’ sesuatu.

“Ada apa...? Mengapa kakak melakukan ekspresi ‘wajah seorang wanita’?” (Queen)

“Wajah seorang wanita?! Kau...!” (White)

“Aku tidak peduli lagi tentang Angel Halo. Siapa orangnya? Aku bisa mencium aroma kuat dari seorang ‘pria’.” (Queen)

“Ke-Kenapa aku harus mengatakannya padamu...?” (White)

Ini merupakan kesalahan kata-kata White, kemungkinan terjadi karena dia sedang menghadapi adik perempuannya.

Kalimatnya seperti mengatakan secara tidak langsung bahwa dia memiliki seseorang. Dan itu adalah seorang pria.

“Oi oi...menaklukkan orang yang kaku seperti kakak, apakah orang itu memiliki pukulan suci atau semacamnya? Atau mungkinkah...seseorang seperti naga...” (Queen)

“Itu seleramu sendiri! Aku memang berterima kasih kepada orang itu, tapi aku-” (White)

“Huuh?! Kau punya masalah dengan Zero-sama?! Bahkan jika itu kakak, aku tidak akan membiarkannya begitu saja, oi!” (Queen)

“Bu-Bukannya aku seperti memiliki masalah... Hanya saja, seleraku cenderung ke orang dewasa yang tenang...” (White)

“Kau bodoooooh! Tidakkah kau mengerti kehebatan senyuman anak muda, kekuatan, gerakan dan pakaiannya Zero-sama?! Dia adalah yang terkuat di surga, kau tahu?! Yang terkuat di surga!” (Queen)

“Apa itu yang terkuat di surga... Orang itu dapat melakukan keajaib-ti-tidak, itu bukanlah apa-apa.” (White)

Dia hendak mengatakan kata ‘keajaiban’ sebagai perlawanan, tapi dengan cepat menutup mulutnya. Bahkan jika itu Queen, dia tidak dapat mengatakan hal seperti itu dengan mudah.

“Pokoknya, biarkan aku bertemu dengannya. Jika dia bisa menahan ujianku, aku akan memberinya tanda kelulusan.” (Queen)

“Mengapa dia harus membutuhkan tanda kelulusanmu?!” (White)

“Huuuh? Aku hanya tidak menyukainya. Biarkan aku memukulnya.” (Queen)

“Memukulnya... apakah kau benar-benar sadar akan posisimu sebagai Gadis Suci?! (White)

“Pastinya tidak~.” (Queen)

“Kau tidak?!” (White)

Dan dengan begitu, hal-hal menjadi gaduh diantara kedua saudari tersebut sementara hari di Kastil Suci berlalu.

Namun, tidak ada waktu bagi White untuk istirahat.

Untuk menyelidiki ‘kebenaran’, dia menjadwalkan pertemuan dengan seseorang.

Karena keduanya merupakan orang yang sibuk, membutuhkan cukup banyak waktu sebelum mereka bisa bertemu, tetapi penjadwalan akhirnya dibuat, dan pertemuan itu akan segera berlangsung.

Sudah waktunya baginya untuk melakukan kontrak terhadap seseorang yang mampu mempengaruhi Holy Light Country sendirian, Madam Butterfly.

TL: Ao Reji
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar