Chapter 12-21. Malam Yang Panjang di Royal Capital (2)
Satou di sini. Ada banyak ketenangan sesaat sebelum sungai yang dibendung banjir melebihi batasnya. Namun, kalau melihat kebelakang, aku perhatikan bahwa ada banyak pertanda.
◇
Aku melewati Julberg-shi dan melangkah maju di depan pemimpin ksatria yang telah datang, mantan lost thieves king, Rudaman.
"Heya, Rudaman. Apakah kau mengubah pekerjaanmu dari budak kriminal?"
"--Tsk, Pendragon『 Woundless 』ya. Jadi kau adalah kandidat dari Shiga Eight Sword juga .... Tidak heran aku tidak bisa melihat orang yang terluka dalam bencana ini."
Meskipun aku mendekatinya secara baik-baik, Rudaman mendecakkan lidahnya dengan wajah yang jengkel.
Ngomong-ngomong, alasan kenapa tidak ada yang terluka adalah karena ada orang yang bisa menggunakan magic penyembuhan diantara para pelayan, dan aku membagikan beberapa potion magic.
Rudaman dengan santai mengangkat tangannya di atas kepalanya, dan kemudian mengayunkannya ke depan.
Pada saat yang sama, setiap anggota dari ksatria ke-12 mulai mengambil tindakan pertempuran.
Pria yang memiliki perisai besar membuat dinding, tombak fire yang terlihat di antara celah menembakkan [Fire Bolts].
Aku bahkan bisa mendengar chant spell di belakang mereka.
Rudaman merendahakn posturnya dan mencoba berlari melewatiku, tetapi kakinya tersandung olehku, membuatnya terjatuh.
Namun, Rudaman dengan mahir melakukan roll ke depan dan mengayunkan kapaknya ke arah tangan kosong Julberg-shi.
Julberg-shi mengambil tindakan menghindar untuk menghindari kapak, tetapi tampaknya masih ada efek terlalu lama menggunakan magic sword, gerakannya jauh lebih lambat dari biasanya.
Namun, sisi tajam kapak tidak pernah sampai padanya.
Liza menerobos masuk sambil memegang tombak magic edge merah.
Dengan gesit aku melemparkan puing-puing di bawah kakiku ke arah [Fire Bolts] yang terbang, mengincarnya hanya dengan membaca arah di radar.
Melihat lintasan fire bolt, sepertinya mereka membidik Jizon untuk menyegel mulutnya.
Mereka mungkin juga mencoba untuk memusnahkan holy knight yang telah melepaskan senjata mereka untuk penyembuhan, dan samurai-san dari Shiga Eight Sword bersamaan.
"…… ■■■『 Light Boost 』"
Jeril yang telah menggunakan magic light untuk penguatan fisik bergegas menuju pemberontak untuk berurusan dengan mereka.
Dia sepertinya telah melihat Rudaman di Kota Labyrinth juga, dia mulai chant spell dari awal ketika Liza menyerang Rudaman.
Jeril melompati pengguna perisai di garis depan, dan menginjak-injak pengguna tongkat yang memiliki tongkat fire.
Pada saat yang sama, chant spell para pemberontak di belakang juga berhenti. Rupanya, dua Shiga Eight Swords yang mengejar monster-monster jinak menyerang dari belakang mereka.
Keduanya adalah prajurit level tinggi, mereka menyerang pemberontak yang dianggap sebagai unit ordo kesatria ke-12.
Tentu saja, Rudaman yang anggota tubuhnya ditusuk oleh ujung tombak magic Liza juga telah ditangkap.
Tampaknya menahan dengan tombak magic edge benar-benar sulit baginya, salah satu lengan Rudaman akan robek.
"Tidak mungkin, kita seimbang saat itu ...."
"Ini adalah hasil dari pendidikan dan pelatihan Master."
Liza dengan acuh tak acuh menepis Rudaman yang mengatakannya dengan kesal.
Selama kejadian itu, gerakan mencurigakan dari beberapa titik bercahaya tercermin pada radar.
Mereka berada di taman rumah tetangga yang berbatasan dengan mansion ini.
Rupanya, ada lima orang guild kriminal yang berdiri di sampingnya. Mereka mungkin ditugaskan untuk membunuh orang selama kekacauan.
Sepertinya mereka kehilangan kesempatan untuk keluar karena pertarungan di sini berakhir terlalu cepat.
Aku akan menyerahkannya pada yang lain untuk berurusan dengan orang-orang ini.
Aku melihat sekeliling, karena Ms. Ryouna [Mower] dari Shiga Eight Swords terlihat bosan, aku memutuskan untuk melemparkannya ke dia.
"Ryouna-sama, aku ingin kau mendengar sesuatu--"
Setelah memberitahunya bahwa aku merasakan beberapa kehadiran mencurigakan di perbatasan rumah tetangga, dia dengan cepat setuju untuk pergi menyelidiki sambil tersenyum ganas.
Sepertinya Julberg-shi dan Heim-shi dari Shiga Eight Swords akan menginterogasi para pemberontak yang ditangkap.
Aku akan serahkan itu pada mereka, aku akan melakukan hal yang hanya bisa aku lakukan.
Aku hanya meninggalkan para pemberontak yang dianggap sebagai ordo kesatria ke-12, dan orang-orang [Light of Liberty] untuk ditampilkan di peta, dan memeriksanya.
Di antara [Light of Liberty] orang, tiga orang berlevel tinggi bersembunyi bersama-sama di rumah bangsawan, tetapi orang-orang yang kurang dari level 10 bertindak bersama-sama dengan ordo kesatria ke-12.
--Tidak, mereka tidak bersama.
Aku memperbesar peta dan melihat bahwa anggota [Light of Liberty] ada di terowongan bawah tanah. Semua anggota ksatria ke-12 berdiri di pintu masuk terowongan.
Aku mengatakan kepada sekeliling bahwa aku pergi untuk panggilan alam dan pergi ke bayangan kebun, dan melihat para anggota secara bergantian dengan [Clairvoyance].
Tampaknya para anggota dengan cepat bergerak menuju pintu keluar terowongan bawah tanah.
Aku memeriksa arah yang mereka tuju, tetapi tidak ada fasilitas magic tool khusus atau sesuatu.
Slime menggeliat di atas kotoran, tetapi mereka tidak berubah atau semacamnya.
Ketika aku mengubah pandanganku ke depan terowongan bawah tanah, aku melihat mayat baru.
Aku mencoba mencari mayat di terowongan dan menemukan banyak. Setiap mayat telah ditikam secara berlebihan dengan benda-benda tajam, dan mati dengan ekspresi sedih.
Tertarik oleh bau darah, slime, serangga, dan tikus telah berkumpul, itu adalah adegan yang kejam.
Setiap mayat mengenakan pakaian lusuh seperti orang-orang dari daerah kumuh atau budak.
Usia dan jenis kelamin mereka berbeda-beda, tidak ada kesamaan khas di antara mereka. Sepertinya mereka dipukuli sebelumnya, ada banyak memar hitam.
Tepat pada saat itu, sebuah [Telepon] dari Arisa datang.
"Apa ada masalah, apakah sesuatu terjadi di sana juga?"
『A-ada masalah juga kau bilang, apakah terjadi sesuatu? Apakah kau terluka? 』
Aku memberi tahu Arisa yang dengan ceroboh kuatir untuk tidak mengkhawatirkanku, dan mendesaknya untuk melanjutkan.
"Kami berdua baik-baik saja, mengesampingkan itu, apa yang terjadi."
『Ada surat dari Sera di kastil. Bendahara yang membawanya mengatakan "ASAP", apa yang ingin kau lakukan? 』
--Dari Sera-san?
<TLN: ASAP = As Soon As Possible = Secepatnya>
"Arisa, segera buka dan bacalah."
『Eh? Apakah itu baik-baik saja? Tunggu sebentar. Oke, aku membacanya - "Mimpi Buruk akan mendatangi Royal Capital, Black Calamity turun dari surga." 』
Inilah yang aku benci dari ramalan ....
Tolong buat lebih mudah dimengerti.
Seharusnya tidak ada ramalan dari demon lord yang muncul di Royal Capital, jadi kurasa itu mungkin demon yang lebih besar atau sesuatu semacamnya.
Namun, itu bukan dari bawah tanah. Dari langit ya.
- Tolong biarkan perkembangannya tidak seperti manga pertempuran inflasi yang merepotkan, seperti "Kali ini musuhnya adalah Dewa."
Aku bisa saja tertinggal jika aku tidak mendengar ramalan. Aku harus berterima kasih kepada Sera entah bagaimana setelah masalah ini selesai.
Tidak tertulis bahwa itu akan terjadi hari ini, tetapi ramalan itu tampak sangat berbahaya. Aku tidak ingin menjadikan ini menjadi sesuatu yang akan aku sesali nanti karena aku terlalu santai.
Kita harus bersiap sehingga kita bisa mengatasi apa pun yang mungkin terjadi.
"Arisa, beritahu semua orang untuk mempersenjatai diri mereka. Aku tidak tahu apa yang akan muncul hari ini, jadi gunakan peralatan terbaik."
『Dengan peralatan terbaik, berarti Kau mengizinkan penggunaan peralatan tersembunyi?』
"Ya, tolong. Pastikan untuk menggunakan topeng atau sesuatu untuk menyembunyikan identitasmu, oke."
『Okkey!』
Baiklah, sekarang seharusnya baik-baik saja selama beberapa demon lord tidak menyerang.
◇
Aku memberitahu Julberg-shi bahwa aku akan kembali ke rumah untuk mengambil peralatanku dan meninggalkan tempat itu.
Pelayan yang aku selamatkan berterima kasih kepadaku dengan mata berkilau, tapi itu bukan waktunya untuk memelototi mereka, jadi aku hanya menyapa mereka kembali dengan jelas dan pergi.
Setelah kembali ke rumah, aku berubah menjadi Kuro dan menuju ke Echigoya untuk menyelesaikan urusanku di sana.
Liza pergi ke ruangan tempat semua orang memakai peralatannya.
"Tifaliza, tolong siapkan ruang komando di lantai. Apakah manajer di sini?"
"Tentu saja. Aku pikir manajer ada di kantornya sendiri."
Aku membawa manajer dan pergi ke ruang bawah tanah.
"Seharusnya tidak masalah dengan ruang sebesar ini."
Aku mengumpulkan semua barang selain yang untuk pertempuran di dalam lemari besi bawah ke Storageku melalui Item Box.
Aku juga mengumpulkan perlengkapan perang di salah satu sudut ruangan.
"U-um, Kuro-sama, memangnya apa?"
"Dalam keadaan darurat, tempatkan warga tetangga di brankas bawah tanah ini. Aku akan mempercayakanmu hak untuk memerintah para golem di ruangan ini."
Setelah mengatakan itu kepada manajer, aku memberinya [Command Rod] untuk memberi perintah pada Orichalcum Golem.
Tempat ini seharusnya dapat bertahan bahkan melawan advance magic, selama itu hanya satu tembakan.
◇
Aku berubah menjadi Nanashi dan teleport ke istana kerajaan untuk melaporkan, meskipun aku pikir mereka sudah tahu.
Kali ini aku tidak berteleportasi ke Perpustakaan Terlarang, tetapi ke sebuah pekarangan taman kerajaan di dekat kantor raja.
Raja telah menawariku untuk secara eksklusif menggunakan tempat ini untuk melakukan teleportasi.
Aku pergi ke kantor raja, dan melihat raja dan perdana menteri mengadakan pertemuan tentang sesuatu.
"Yang Mulia, maaf karena datang tanpa peringatan, apakah tidak masalah?"
"Bukankah itu Nanashi-sama."
Jadi dia sudah tahu. Ini bagus karena pembicaraan berlangsung cepat.
Perdana menteri yang berdiri di samping raja membuat pejabat sipil lainnya keluar.
"Apakah ini kebetulan, tentang insiden di rumah Julberg-shi?"
"Heya, Perdana Menteri. Ada masalah itu juga, tapi aku punya info lain--"
Aku mengatakan kepada mereka bahwa ordo kesatria ke-12 bertindak bersama dengan para pemuja demon, [Light of Liberty], dan orang-orang yang menyerang rumah Julberg-shi dari langit adalah anggota [Light of Liberty].
Karena tampaknya tamer yang ditangkap bunuh diri sebelum mereka dapat diinterogasi, perdana menteri terkejut ketika dia mendengar info ini.
Selanjutnya, aku mengatakan kepada mereka bahwa anggota [Light of Liberty] membunuh orang miskin di terowongan bawah tanah Royal Capital, mereka mungkin melakukan semacam ritual.
"Seperti yang diharapkan dari Nanashi-sama. Kami juga memiliki sesuatu yang kami ingin katakan padamu--"
Hal yang Perdana Menteri katakan sebagian besar sama dengan ramalan Sera.
Itu tidak hanya dari Sera, banyak kuil di Royal Capital melaporkan sesuatu yang mirip juga sepertinya.
Namun, ramalan yang sedikit berbeda berasal dari miko tua kuil Parion saja, "Bencana itu ada di bawah pohon sakura."
Fumu, di bawah pohon sakura itu berarti istana kerajaan kurasa?
"Kemudian, jika Royal Capital diserang oleh greater demon atau monster raksasa yang tidak dapat ditangani oleh tentara kerajaan, silakan umumkan kepada orang-orang untuk segera melindungi diri mereka dengan berlindung atau sejenisnya. Aku akan mengalahkannya secepat mungkin sehingga tidak akan ada korban. Mungkin ada korban jika mereka sembarangan melibatkan diri. "
"Sesuai keinginanmu. Perdana Menteri, berapa kekuatan magic yang tersisa dari『 City Core 』."
"Pasokan mana yang menurun dari Source telah menjadi lebih baik selama beberapa hari terakhir, jadi, mengesampingkan magic ritual dengan area luas, seharusnya tidak ada masalah jika itu hanya untuk perlindungan Royal Capital."
Setelah aku mengatakan hal itu kepada raja, dia mengkonfirmasi beberapa informasi kepada perdana menteri.
... Atau lebih tepatnya, apa itu [City Core]?
Apakah itu sesuatu seperti [Dungeon Core]?
Yah, aku kira aku bisa menanyakannya nanti.
"Kalau begitu, tolong bertindak dengan cara yang akan membuat para korban tidak muncul darimana saja."
Aku mengatakannya pada mereka dan meninggalkan istana kerajaan.
◇
Meskipun bahkan belum 30 menit setelah serangan di rumah Julberg-shi, tiga monster dengan pola seperti tali merah dari sebelumnya telah muncul di Royal Capital.
Perbedaannya adalah setiap monster lemah pada level 10-20 saja.
Karena itu, para kesatria patroli memusnahkan mereka secara efisien.
Setelah kembali ke rumahku, aku mengubah nadaku ke Kuro dan memberi tahu [Porina] di pabrik dengan magic [Telepon] untuk mengungsi ke tempat penampungan bawah tanah.
"Ya, aku mengerti. Apa yang harus aku lakukan dengan fasilitas pabrik?"
"Tinggalkan fasilitas. Evakuasi para pekerja pabrik bersama dengan keluarga mereka ke tempat penampungan. Jika masih ada ruang di tempat penampungan, aku tidak keberatan jika Porina menerima orang-orang sekitar juga dengan penilaianmu."
Aku lupa menghubungi Nell, tapi Porina mungkin akan memberitahunya.
Bocah Aoi dan Prof. Rotasi berada di laboratorium Echigoya bersama-sama, jadi mereka mungkin akan mengungsi dengan karyawan lain.
Lalu, aku juga menghubungi orc dibawah tanah dengan magic [Telepon].
Kali ini aku mengubah nadaku ke Nanashi. Mengalihkannya saat keadaan darurat menjengkelkan.
"Ri Fuu, demon mungkin datang menyerang Royal Capital. Evakuasi ke tempat yang aman jika ada. Jika gerbang teleport bisa digunakan, itu lebih baik."
『Jangan meminta hal yang tidak masuk akal. Dibutuhkan tiga hari untuk mengaktifkan gerbang teleport. 』
Jadi gerbang teleport memiliki semacam batasan.
『Selain itu, tidak ada tempat yang lebih aman daripada tempat kita sekarang. Kalau tidak, kami tidak bisa membesarkan anak-anak. 』
"Lalu bisakah kau menaruh barikade di pintu masuk desa? Selama sekitar tiga hari paling lama."
"Baik. Kami tidak bisa menolak Nanashi. Apakah ada yang bisa kami bantu? 』
Aku melihat peta, dan memeriksa tempat-tempat di mana mayat-mayat pengorbanan berada.
Ada dua tempat seperti itu di dekat Ri Fuu. Aku kira aku akan meminta mereka untuk membantuku.
"--Bisa?"
『Serahkan pada kami. Ada priest Heraruon juga, jadi kita bisa melakukan ritual pemurnian. 』
Aku berterima kasih kepada Ri Fuu yang handal dan mengakhiri telepon.
Ketika insiden telah diselesaikan, aku akan mentraktirnya dengan minuman dan makanan.
◇
Tepat ketika aku mengakhiri telepon--
Beberapa perasaan tidak nyaman yang aneh muncul dari bawah kakiku.
"Nyu!"
Tama merasakan hal aneh yang sama mengangkat ekornya, berlari dan menempel ke tubuhku.
Sangat menyakitkan ketika kau memakai armor seperti ini, jadi tolong hentikan.
"Ada yang terasa gatal nodesu."
"Satou."
Sepertinya Pochi dan Mia juga merasakan hal yang aneh.
Aku cepat membuka peta.
Titik bercahaya merah muncul satu demi satu di Royal Capital.
Melihat status mereka, masing-masing dari mereka mungkin adalah monster berpola tali merah.
"Lihat! Di luar jendela!"
"Master, benda berbentuk lingkaran magic telah muncul di langit, jadi aku laporkan."
Arisa dan Nana melaporkan, aku melihat ke luar jendela.
Lingkaran magic raksasa yang menutupi seluruh Royal Capital telah muncul.
Rupanya, insiden itu telah terjadi sepenuhnya.
- Kurasa aku akan menjadi Nanashi dan menghancurkannya dengan cepat.
0 komentar:
Posting Komentar