Selasa, 26 November 2019

Isekai ni Tensei Shitandakedo Ore, Tensai tte Kanchigai Saretenai? Web Novel Bahasa Indonesia Chapter 25 – Mari Kita Buat Pemandian Air Panas

Chapter 25 – Mari Kita Buat Pemandian Air Panas



--- Arakawa Kouki POV ---

「Haa~aa」(Shingo)

Alice dan Aikawa-san pulang ke rumah dari gedung penelitian setelah sekolah usai sementara Shingo membuat suara desahan besar. Aku bertanya pada Shingo sembari memberi makan Kon es krim.

「Ada apa?」(Kouki)

「Aku tidak dapat memikirkan satupun hadiah untuk ulang tahun Emi-chan.」(Shingo)

『Berakhir sudah!』 Dia menjatuhkan diri ke meja sambil melirikku dan Kon. Seharusnya dia cukup membelikan sesuatu yang kelihatan mahal yang dapat membuat Aikawa-san senang.... Itulah yang kupikirkan tapi aku tidak bisa mengatakannya pada Shingo yang sedang dirundung penderitaan. Aku harus mempertimbangkan perasaan miliknya. Kapan kira-kira ulang tahunnya, ya? Waktu yang dibutuhkan untuk mempersiapkannya juga merupakan faktor penentu.

「Kapan ulang tahunnya?」(Kouki)

「20 Juli.」(Shingo)

Hmm.... masih ada 3 minggu. Mungkin apabila kau memesan sesuatu, masih ada cukup waktu untuk mendapatkan berbagai macam benda menarik. Setelah itu, hobi dan kesukaan Aikawa-san lah yang akan menjadi pilihan terbaik agar membuat sang penerima senang dengan hadiahnya. Aku menanyakan Shingo tentang kesukaan dan hobinya(Aikawa-san) tapi aku mendapatkan sebuah jawaban tak terduga sebagai balasannya. 

「Soal itu.... Aku tidak tahu karena aku tidak pernah menanyakannya.」(Shingo)

Oi~! Beneran kau nggak tahu!? Perhatianlah sedikit pada pacarmu itu! Aku mengoyang-goyangkan pundak Shingo sembari mengeluh dan dia meminta maaf sambil meneteskan air mata.

「Maafkan aku! Aku terlalu malu untuk menanyakan padanya tentang hal ini. Ah....., tapi dia pernah bilang padaku bahwa dia suka onsen.」(Shingo)
<EDN : Onsen = pemandian air panas>

Hoo~ Onsen, kah? Ini onsen loh.... Aku juga suka onsen. Yosh! Sudah diputuskan! Aku meraih pundak Shingo lagi dan menyatakan.

「Ayo kita gali sumber air panas!」(Kouki)

「Fuhi!?」(Shingo)

『Apa sih yang dikatakan anak ini?』 adalah apa Shingo katakan sembari menatapku. Untuk Aikawa-san yang menyukai onsen, apabila Shingo menggalikan sebuah sumber air panas sebagai hadiah, dia pasti akan lebih menyukaimu.

Dan jika kita menggali onsen dengan tangan kita sendiri, tidak perlu khawatir tentang uang untuk kedepannya karena kau bisa berendam di dalamnya kapanpun dimanapun tanpa perlu mengganggu yang lain. Inilah yang dinamakan sekali mendayung 2-3 pulau terlewati! Shingo memunculkan sebuah permasalahan tertentu selagi menenangkan dirinya.

「Tapi, bagaimana dengan tanahnya? Selain itu, kita membutuhkan tenaga kerja yang perlu dibayar untuk pengerjaannya.」(Shingo)

Tentu saja, aku sudah memikirkannya dengan baik-baik sampai titik itu. Kau hanya perlu membeli sebidang tanah. Kelihatannya Shingo tidak pernah mengkonfirmasi jumlah uang yang ada pada rekeningnya, hadiah untuk pengembangan obat『Tragedi Eropa』 kemarin telah di transferkan pada masing-masing rekening kita hari ini. 

Itu berjumlah 500 juta dollar. Jika kau menggabungkan hadiahku dan milik Shingo, maka akan memungkinkan untuk membangun sebuah kastil. Aku juga dapat melakukan sesuatu jika aku bekerja menggunakan Power Suit-ku. Power suitku juga mempunyai keahlian yang diperlukan guna menggali sumber air panas, aku jelaskan padanya.

「Fuhi, aku merasa kalau kita dapat melakukan ini.」(Shingo)

Dan dengan begitulah Shingo termotivasi, dia bertanya padaku dengan wajah yang kesulitan di saat aku sedang memikirkan tentang perencanaan kedepannya.

「Apa ini akan baik-baik saja? Apa kau tidak ingin menggunakan uang hadiahmu pada hal yang lain?」(Shingo)

「Shingo, apa yang akan kau lakukan apabila kau tidak menggunakan uang pada saat seperti ini. Jangan khawatir, aku akan membuat sebuah rencana.」(Kouki)

Di saat aku tertawa dan mengatakan demikian, Shingo kembali pada wajah bahagianya sambil mengatakan 『Terima Kasih』. Oke oke, kau benar-benar tidak perlu memikirkannya. Soalnya aku juga dapat membiarkan Alice menggunakan onsen jika sudah selesai dibangun.

「Jaa~ kalau begitu, aku mau tempat yang ada di Hakone.」(Kouki)

「Fuhi, itu akan menjadi tempat yang aman, kan?」(Shingo)

Kami berpindah ke rumahku untuk membuat rancangannya. Rencananya kami akan membeli sebidanh tanah di Hakone dengan pemandangan dikelilingi pegunungan. Ini juga agar kami tidak menganggu orang lain. Selanjutnya, aku memutuskan desain bangunannya sama seperti bangunan yang ada di luar negeri meskipun terdapat onsen di dalamnya.... Lalu, sebuah masalah terjadi.

「Mari kita buat seperti kastil bergaya Baroque.」(Kouki)
<EDN : https://en.wikipedia.org/wiki/Baroque_architecture>

「Fuhi, betapa buruknya seleramu. Gaya Gothic seperti Katedral Cologne-lah yang lebih bagus.」(Shingo)
<EDN : https://en.wikipedia.org/wiki/Gothic_architecture>

Gambaran kami tentang bangunannya benar-benar berbeda. Aku putuskan untuk mengkonsultasikannya pada Ibuku sebagai jalan terakhir karena aku tidak mau menyerah, tapi dia menjawabnya sambil melihat kami seolah-olah melihat sekumpulan sampah.

「Kau tahu, bukankah ini adalah onsen yang akan kau berikan kepada gadis sebagai hadiah? Kenapa kau membuat sebuah bangunan berselera buruk yang mana vampir ataupun hantu akan tinggal di dalamnya? Itu seharusnya menjadi sesuatu yang megah seperti Istana Haussmann.」(Miki)

Tidak tidak, aku pikir bukan itu yang dipermasalahkan sekarang. Pada akhirnya, Shingo dan aku memutuskan bertanya pada Claire-san untuk membuat keputusan. Dia adalah 『Onee-san roket』 yang seringkali aku repotkan dari waktu ke waktu pada saat kerusuhan yang terjadi dulu. Aku menuliskan 3 opini dan mengirimkannya padanya. Setelah 10 menit berlalu, aku menerima balasannya. 

「Semuanya ditolak, jika kau menunjukkan bangunan seperti itu padaku, aku pasti akan menolaknya jadi aku pikir lebih baik untuk menghentikannya. Buat itu lebih ke suasana nyaman dan hangat seperti halnya rumah kayu.」(Claire) 

Dengan suara bagaikan bangau yang memekik dari Claire-san, aku putuskan untuk memesan rumah kayu dari perusahaan importir. Terakhir, masalah tanahnya. Karena prosedur legal dibutuhkan, aku putuskan untuk meminta Ibuku bertindak sebagai perwakilan pemilik tanah.

Setelah ini, aku tidak bisa melakukan apapun sampai aku benar-benar pergi ke lokasi penggalian sumber air panas.... Aku memberikan usulan pada Shingo untuk mengunakan hari libur guna melakukan pekerjaan tapi apa yang kudapatkan adalah jawaban yang tak terduga.

「Hmmm, aku bisa saja bolos, karena periode UAS sudah berakhir. Lagipula, kau tidak perlu masuk kelas, kan?」(Shingo)

Kami mengirimkan e-mail ke masing-masing gadis kami yang berisikan 『Kami akan melakukan penelitian tentang ekologi serangga untuk 3 minggu kedepan』. Kami bersiap-siap dan segera meluncur ke gunung yang ada di Hakone tiga hari kemudian.

Kami terbang menggunakan Power Suit-ku dari kota di kaki gunung menuju tanah yang telah dibeli. Tentu saja, aku memegangi Shingo yang juga mengenakan Power Suit-nya sendiri. Tidak lupa ada cukup ruang untuk di isi dengan peralatan yang diperlukan. Selain itu, kami sedang berada di tengah-tengah gunung dan apa yang dapat dilihat sejauh mata memandang hanyalah lautan pohong yang tak berujung. Yah, ini membuat segalanya mudah bagiku.

「Kouki, sudah waktunya kita mendarat. Naikkan ketinggian di atas tempat yang sudah ditandai.」(Shingo)

Komunikasi dikirimkan oleh Shingo yang sedang melihat-lihat peta. Aku menaikkan ketinggian lebih dari 200 meter menuruti apa katanya. Kami akan menjatuhkan dinamit agar lebih cepat. Selagi memeganginya di tangannya, dia berkata 「Aku jatuhkan sekarang」.

Dinamitnya telah di atur untuk meledak di saat mencapai ketinggian 5 meter dari tanah dan bekerja sesuai dengan yang diharapkan. Itu menghempaskan pepohonan yang ada di 10 meter sekelilingnya. Mendarat di titik ledakan, kami memasang lebih banyak lagi dinamit di sekitaran area dan segera terbang ke langit lagi.
.
「Fuhi! Fuhihihihihi!」(Shingo)

Setiap kali Shingo memencet tombol peledakan, dia membuat suara yang aneh, pepohonan yang ada di bawah terhempas menjauh dan selesai dengan cepat. Shingo.... jangan hancurkan segala sesuatu secara berlebihan, kita dapat memakai pohon-pohon itu nanti.

「Ekskavatornya di taruh sini nggak masalah, kan?」(Kouki)

「Yap, tolong sangga ekskavatornya agar tidak jatuh dan aku juga bisa dengan mudah mengendalikannya jika seperti itu.」(Shingo)

Karena tanahnya sudah selesai dibersihkan, kami pasangkan sebuah ekskavator besar dan mulai menggali untuk mencari sumber air panas. Untuk ini, kami meminta bantuan geolog dari Divisi Pengembangan Logam Baru yang tergabung dalam Laboratorium Sains Generasi Selanjutnya. Mereka memperkirakan dimana tepatnya letak sumber air panas berada. 

Pekerjaan hari ini berakhir ketika bor menyelam masuk ke tanah. Setelahnya kami hanya perlu meninggalkannya dan berharap sumber air panas akan menyebur keluar keesokan harinya. Membawa Shingo kembali dan membumbung tinggi ke langit, aku memulai penerbanganku menuju kota di kaki gunung dimana kami telah memesan penginapan untuk akomodasi.

--- Arakawa Miki POV ---

Aku mendatangi Cabang Eksekutif Nasional untuk mengurus perizinan tanah bagi Kouki dan Saito-kun. Meskipun Kouki sepertinya berpikir bahwa tidak akan menjadi masalah jika aku yang memiliki tanahnya, sebenarnya ada prosedur rumit lainnya yang perlu diurus. Izin untuk menggunakan air panas dan izin untuk membangun sebuah bangunan, aku harus menyelesaikan berbagai berbagai macam prosedur.

「Aku kira dia sudah tahu segalanya, namun dia memang masih anak-anak, yah.」(Miki)

Karena dia bisa memecahkan berbagai macam masalah sendiri, aku sebagai seorang Ibu yang dimintai untuk mengurusinya menjadi sangat bahagia. Karena itu, aku lupa untuk membuat janji pertemuan kepada orang yang bertanggung jawab, dan tiba-tiba sampai pada titik di mana aku harus datang secara langsung ke cabang eksekutif.

「Aku adalah Arakawa Miki, maksud kedatanganku kemari ialah untuk bertemu dengan orang yang bertanggung jawab pada urusan tanah.」(Miki)

Karena aku tahu bahwa aku tidak bisa bertemu dengan orang yang bertanggung jawab apabila aku berkunjung secara tiba-tiba, Aku berikan nama 『Arakawa』 diawal sebagai tindak pencegahannya. Seperti yang diharapkan, aku diperbolehkan masuk untuk bertemu dengan orang yang bertanggung jawab. Kenapa orang yang bertanggung jawab kelihatan ketakutan dan bercucuran keringat, ya?

「Apa anda ingin melakukan kudeta? Maka dari itu tolong pergi ke Kantor Kabinet dan Markas Besar SDF daripada kemari.」(Perwakilan Urusan Tanah)

Aku heran dengan apa yang membuatnya salah paham seperti ibu? Aku datang bertujuan untuk berkonsultasi mengenai tanah demi kepentingan Kouki. Itulah yang kujelaskan padanya. 

「Saya mengerti, karena itu tolong ampuni nyawa saya.」(Perwakilan Urusan Tanah)

Sambil berkata begitu, dia memberikan stempel pembayaran kepadaku. Jika ini terus berlanjut, kelihatan seperti aku memerasnya dan memaksanya untuk memberikan persetujuan. Tentu saja, aku memberikan nama 「Arakawa」 untuk memaksa bertemu, tetapi bukan hanya diriku saja, Saito-kun akan disalahpahami juga.

Setelah itu aku jelaskan secara menyeluruh selama lebih dari 2 jam dan mampu memecahkan kesalahpahaman, aku diminta untuk menandatangani semua dokumen dan lalu meninggalkan ruang pertemuan. Setelah berdiri di pintu keluar dari cabang eksekutif, akhirnya aku mengerti mengapa orang yang bertanggung jawab sangat ketakutan.

「Itu karena ini, ya.」(Miki)

Aku tak bisa berkata-kata dengan apa yang kulihat, sosok skuad penjaga yang mana telah diperkuat sejak insiden terakhir terjadi. Meski itu adalah milik PBB, ada 200-an pasukan bersenjata lengkap, 15 tank dan mobil ber-armor dan juga helikopter tempur yang beterbangan di atas.

「Aku kira ini terlalu berlebihan.」(Miki)

Di saat memikirkan hal seperti itu, aku mengirimkan e-mail kepada Kouki yang menyatakan 『Semuanya sudah beres』.

--- Arakawa Kouki POV ---

「Itu muncul!」(Kouki)

「Fuhi, kau akhirnya berhasil!」(Shingo)

Dua minggu telah berlalu semenjak aku menggali sumber air panas.... Aku akhirnya puas dengan hasil yang kami capai. Mula-mula, tidak ada sumber air panas di tempat yang kami bor pertama kalinya. Itu membutuhkan 3 tempat baru lagi sampai kami bisa menemukannya yang membuat jadwal kami meleset jauh. Setelah air menyembur keluar, aku membuatkannya tembok yang terbuat dari kayu yang diledakkan sebelumnya. Aku buat pipa di dasarnya dan menyambungkannya dengan pipa yang lain untuk membuatnya menjangkau ke dasar sumber air panas. Aku sesuaikan airnya agar warnanya seperti buah plum yang diawetkan.

Setelah itu, kami rakit rumah kayunya di tempat yang tidak akan mengganggu. Kami juga menempatkan batu sambil membuat bak mandinya.... Aku tidak ingin mengingat kembali kesulitan yang kami hadapi jadi aku akan menghilangkannya. Satu hal untuk menggambarkannya adalah bahwa 『Itu bukan pekerjaan yang harus dilakukan oleh dua orang』.

「Yang tersisa hanyalah tempat tidur dan kebutuhan hidup, apakah mereka akan bolak-balik untuk memindahkannya?」(Shingo)

「Tidak, Claire-san mengatakan bahwa dia akan bekerja sama dengan rekan kerjanya untuk membawanya dengan helikopter. Mari kembali ke Akademi untuk menjemput Alice dan Aikawa-san.」(Kouki)

Aku tidak memberitahu Shingo tapi dalam email dari Claire-san lusa kemarin, 「Membuat Kouki-kun mengatur barang-barang yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari akan memiliki kesempatan untuk mempersiapkan sesuatu yang licik sehingga aku saja yang akan melakukannya」 adalah apa yang dia katakan.

Hal licik apa yang kau bicarakan! Aku tidak akan pernah melakukan hal seperti itu. Aku hanya berpikir untuk membeli kasur berkanopi atau sesuatu yang lain.... Aku hampir mengeluh pada Shingo soal itu ketika....

「Kouki, Aku sudah siap!」(Shingo)

Dengan itu sebagai ancang-ancangnya, kami dengan halus terbang menjauh menuju ke Akademi.

「Huh! Apa? Onsen?」(Aikawa)

Karena kita sudah mempersiapkannya terlebih dahulu, kita harus menghubungi keduanya dan membuat mereka menunggu di gedung penelitian. Setelah itu, aku hanya memberi tahu mereka garis besarnya saja. Shingo terlihat malu-malu ke Aikawa-san sambil membicarakan tentang hadiah pemberiannya sambil tersenyum.

「Yap, aku ingat bahwa Emi telah mengatakan kepadaku kalau kau menyukai onsen sebelumnya. Aku membuatnya bersama-sama dengan Kouki. Aku tadinya mengatakan bahwa kami sedang meneliti serangga tapi sebenarnya kami sedang menggali sumber air panas untuk waktu yang lama. Itu ... apakah kau mau menerimanya sebagai hadiah ulang tahunmu?」(Shingo)

Dikarenakan semangat yang tinggi atau mungkin kesalahpahaman, Dalam bahasa jepang terdapat istilah「Aku akan pergi menggali sumber air panas untukmu」. Aikawa-san memeluk Shingo dengan perasaan gembira dan itu membuat Shingo tampaknya bahagia. Aku merasa itu bayaran yang pantas untuk usahanya. Sambil melihat mereka, Alice bertanya kepadaku dengan senyuman.

「Apa yang akan aku dapatkan saat ulang tahunku?」(Alice)

Karena aku tidak bisa memikirkan apapun, aku hanya bisa mengatakan 『Rahasia』.

Aku menempatkan Alice pada Suit-ku dan Aikawa-san memaksakan dirinya merangkak ke dalam Suit Shingo. Lalu kami terbang kembali ke Onsen.

Ketika kami tiba, barang-barang sudah dimasukkan kedalam. Aku mendapatkan sepucuk surat di atas meja jadi akupun membacanya.

「Kami membawa barang-barang yang dipilih oleh kakakku Ellis dan para teman perempuanku. Jangan khawatir soal uang, karena itu telah dikurangi dengan benar dari rekening Kouki-kun.」 

Setelah membacanya, seperti yang kulihat ... memang, peralatan makan dan meja dipenuhi dengan 'feminitas'. Seperti yang diharapkan, bukankah ini terlalu mewah? Selagi aku khawatir tentang itu.

「Megumin! Ini imut banget, deh!」(Alice)

「Itu benar, itu karena Shin-kun mempunyai selera yang bagus.」(Aikawa)

Jadi aku memutuskan untuk meremas-remas suratnya dengan halus dan membersihkan tanganku. Shingo juga memberikan isyarat kepadaku menggunakan matanya, Kau tidak perlu memberi tahu mereka! Aku tidak akan pernah membocorkannya. Berikutnya adalah onsen namun akan lebih baik lagi jika mereka melihatnya sendiri ... ketika aku mengatakan itu.

「Aku akan berendam dengan Alice tapi jangan berani-berani kalian mengintip loh!」(Aikawa)

Aikawa-san memerintahku. 『Tentu saja aku tidak akan melakukan hal seperti itu』, aku mengatakan kepada mereka itu berulang-ulang kali dan menegaskan bahwa aku tidak akan melakukannya. Lagipula aku sudah punya rencana untuk dilakukan dengan Shingo. Alice 
percaya dengan kata-kataku dan melihat mataku sambil memikirkan semacam ide yang berbahaya..

「Itu benar. Jika ada seekor kelinci yang mesum dan mencoba untuk mengintip Megumin, maka aku akan membuatnya babak belur.」(Alice)
<TLN: Di sini yang dimaksudkan sebagai kelinci adalah Kouki soalnya Kouki kan punya tubuh yang kecil terus rambutnya berwarna putih yang persis kayak kelinci. Bayangin Kouki tuh kayak Bell Cranel dari Danmachi yang dipanggil temen-temennya kelinci.>

Hah? Apa yang mau kau lakukan? Bagian di bawah perutku menjadi kesakitan karena rasa takut. Aikawa-san juga mengatakan hal yang sama.

「Coba kita lihat, jika Shin-kun malah melihat Alice dibandingkan aku. Aku juga akan membuatnya babak belur.」(Aikawa)

『Fuhi!?』 Shingo-pun membuat suara ketakutan. Mereka mengatakan kata-kata itu tepat di depan kami dan menghilang menuju pemandian bak terbuka. Kami tidak dapat bergerak seincipun dari tempat kami berdiri. Apakah Alice itu sebenarnya gadis yang menakutkan?

Aku mati-matian mencoba untuk mengingat kata-kata mereka tapi aku tidak bisa mengingatnya. Namun ada sekilas maksud tersirat ... 「Jika kau coba-coba mengintipku, aku pastikan dirimu akan mati」 Mungkin itulah maksudnya ... Apakah Shingo juga ingat bahwa Aikawa-san mengatakan hal yang sama? Melihat satu sama lain, senyum meluap diantara kami berdua.

Kelihatannya akan ada banyak kesenangan di liburan musim panas kali ini.

TL: Conscriptra2
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar