Kamis, 07 November 2019

Tate no Yuusha no Nariagari Light Novel Bahasa Indonesia Volume 9 : Chapter 4 - Si Penyerang Layaknya Babi Hutan

Volume 9
Chapter 4 - Si Penyerang Layaknya Babi Hutan


Tiba-tiba aku terbangun karena suara ledakan yang mengguncangkan tanah. 

“Ada apa?!”
“Rafu?!”
“Apa yang sedang terjadi?” 
“Feh! Tuan Itsuki?!”

Kami sedang tidur di rumah Kizuna. Kami melompat dari tempat tidur dan segera mengambil posisi bertahan. Aku segera mendekati jendela untuk melihat ke luar. Kami berada di lantai tiga, dan ada suara berisik dari lantai bawah.

“Aku tidak tahu apa yang terjadi, tetapi itu kedengarannya tidak bagus. Hati-hati.” Semua orang mengangguk.

Kami meninggalkan ruangan dan menuju lantai pertama, di mana kami menemukan Kizuna, Glass, dan Chris. Mereka sudah siap dengan memegang senjata dan mereka menghadap ke pintu masuk.

Selain mereka bertiga, kami adalah satu-satunya party di rumah itu.
L'Arc dan Therese berada di kastil, dan Ethnobalt bekerja di perpustakaan.

Saat ini aku menggunakan perisai yang aku terima setelah pertempuran dengan Sampah #2, Byakko Clone Shield. Levelku akhirnya cukup untuk membukanya, tetapi aku terkejut dengan betapa lemahnya itu. Spirit Tortoise Heart Shield memiliki pertahanan yang lebih tinggi, tapi aku tidak bisa membuka perisai itu sejak menyeberang ke dunia ini.

Byakko Clone Shield (Awakened) 
Kemampuan Terbuka: Bonus Pemakaian: Skill [Chain Shield]
Efek Spesial: [Agility Up (Menengah)] [Impact Absorption (Rendah)] [Fend Off (Rendah)]

Skill dan efeknya tidak terlalu menarik. Kukira hanya itu yang bisa kuharapkan, karena musuh hanya tiruan dari Byakko asli. Peningkatan kelincahan akan bermanfaat, tetapi ada masalah dengan penyerapan benturan dan menangkis serangan. Jika aku bersikap positif tentang hal itu, aku akan mengatakan bahwa perisai itu mungkin bermanfaat melawan serangan pengabai pertahanan, seperti yang digunakan oleh Glass dan L'Arc.

Kalau saja aku bisa mendapatkan bahan dari monster aslinya, semuanya mungkin akan berbeda. Tetapi menurut Romina, hampir tidak ada lagi yang tersisa di dunia ini, karena begitu banyak orang dan negara telah menggunakannya. L'Arc mengelola gudang nasional, dan tidak ada yang tersisa.

Tetapi mereka berjanji akan mempersiapkannya untukku sebelum pertempuran terakhir datang.
L'Arc berpikir bahwa levelku tidak akan cukup tinggi untuk bisa mengakses perisai apa pun yang materialnya tidak tersedia untuk sementara waktu, dan aku tidak bisa berdebat dengan logikanya itu.

Intinya, perisai ini tidak memiliki efek serangan balasan, jadi aku tidak benar-benar ingin menggunakannya. Tetap saja, itu bisa menutupi celah antara perisai sampai aku mencapai level di mana aku bisa mengakses Spirit Tortoise Heart Shield.

Aku sudah lama tidak menggunakan Wrath Shield, namun kurasa aku selalu bisa beralih ke perisai itu jika aku membutuhkannya. Tetapi sekali lagi, itu memiliki efek yang kuat pada Filo juga, dan karena dia telah banyak berubah ketika kami melintasi dunia, aku agak khawatir tentang bagaimana perisai itu akan mempengaruhinya sekarang.

Bulu Fitoria membuatnya tidak kehilangan akal, tetapi aku tidak berpikir itu akan berhasil di dunia ini.
Jadi itu sebabnya aku menggunakan perisai ini. Meskipun itu tidak memiliki efek terbaik, aku setidaknya bisa bergantung padanya jika melihat dari level pertahanannya.

Oh, dan Chain Shield sepertinya merupakan versi yang berbeda dari Change Shield.
Ketika aku menggunakan Air Strike Shield, lalu Second Shield, dan sebagainya, aku bisa menggunakan Chain Shield untuk menghubungkan mereka semua bersama-sama seperti rantai. Itu cukup berguna karena aku bisa memindahkan semuanya sekaligus. Jika aku bisa mencari cara untuk memanfaatkan itu dengan efisien, itu mungkin merupakan skill yang bagus, tetapi karena keadaan sekarang, aku tidak begitu yakin bagaimana cara menggunakannya.

“Oh, kau bawa rekan baru. Tapi, mereka semua tidak ada apa-apanya di hadapanku!” seseorang berteriak. Siapa pun itu, Kizuna dan Glass menghadangnya di pintu masuk, yang sekarang telah hancur total.

Seorang wanita dengan hakama berdiri di reruntuhan.
Rambutnya diikat kuncir kuda. Dia setinggi Glass.
Dia memiliki wajah yang cukup menarik dari kelihatannya, sepertinya aku telah cukup sering mengatakan hal ini berkali-kali. Tapi bagaimanapun, dia cantik. Sekarang dia melihat kami dengan waspada, tapi terlihat sekali dia memiliki mata seorang yang rajin.

“Apa yang sedang terjadi? Kizuna, apakah dia teman lamamu?”

Aku tidak melihatnya di salah satu foto grup Kizuna. Mungkin dia sakit hari itu? Dia tidak terlihat seperti ingin mampir untuk memberi kabar.

“Dia bukan temanku.”
“Kami baru saja mau tidur, tapi tiba-tiba ada seseorang yang mengedor-dor pintu dan membuat keributan ini.” 
“Kira-kira kau bisa menebak apa kemauannya?”
“Menilai cara dia masuk, pastinya bukanlah hal yang baik.” 
“Benar sekali.”

Kembali ke dunia tempatku berasal, ada banyak orang yang membenciku, begitu banyak sehingga aku tidak dapat menghitungnya jika aku mencobanya. Aku yakin ada juga yang memiliki dendam terpendam yang tidak aku ketahui.

“Siapa kau!?” Kizuna menanyakan itu pada si penyerang. 


Mana mungkin dia mau menjawab itu.

“Namaku Yomogi Emarl! Atas nama Kyo, aku datang kemari untuk memberikan hukuman kepada pemegang senjata suci dan senjata vassal!”
“...”

Hah. Jadi dia mengatakan yang sebenarnya. Itu agak membingungkanku.
Kizuna tidak terkejut atau membiarkannya lengah, tapi dia tampak kesal pada kebodohan lawannya.
Iya, aku senang dia perkenalannya tanpa rasa keberatan, tapi itu menandakan betapa bodoh dan jujurnya dia ini? Apakah dia benar-benar seorang pembunuh yang dikirim Kyo?

“Aku akan menghukum kalian semua! Ayo maju lawan aku!” Yomogi berteriak, menghunuskan pedang yang tampak aneh dan berlari melewati ruangan ke arah kami.
“Kau minta kami maju melawanmu tapi malah kau sendiri yang maju? Kau ini maunya apa!” 

Gadis ini benar-benar membingungkan kami.

“Hya!”

Dia cepat! Dia sungguh sangat cepat sehingga jika bukan karena pelatihanku baru- baru ini dan level pertumbuhanku, aku mungkin tidak akan bisa bereaksi dalam waktu sesingkat ini.

Aku secara refleks melesat melintasi ruangan itu, melompat di depan Kizuna dan Glass, dan mengangkat perisaiku tepat pada waktunya untuk memblokir pedangnya, yang menghantam perisai. Itu membuat tanganku bergetar.

“Ugh...”

Dia tidak cukup kuat untuk menembus pertahananku, tetapi aku membutuhkan semuanya yang aku miliki untuk menjaga pijakanku.
Aku yakin Byakko Clone Shield tidak cukup untuk bisa melewati pertarungan ini.

“Thunder Sword!”

Serangan kilat dari pedangnya.

“Tidak semudah itu!” Raphtalia berteriak, menarik katananya dari sarungnya yang terisi penuh. Serangan Iaigiri, tapi...

“Pijakanmu salah!” Yomogi memotong, melompat mundur dan menangkis serangan Raphtalia dengan pedangnya.

Dia bisa melihat ke mana Raphtalia pergi yang bergerak secepat itu. Padahal Kizuna dan aku kesulitan melihatnya. Bagaimana bisa orang biasanya sepertinya bisa melakukan itu!?

“Raphtalia-san! mundurlah!” Glass berteriak, membuka kipasnya, “Circle Dance Attack Formation: Flower Wind!”

Glass berputar dan menghempaskan Yomogi dengan kipasnya. Bunga yang terbuat dari tembakan cahaya murni dari kipas, efek aksesorisku diaktifkan pada saat yang sama, membuat dia terhempas sekitar tiga meter darinya. Dia sudah menggunakan skill itu sebelumnya.

Kami bertempur di dalam rumah Kizuna, yang membuat aku menahan diri. Jika tidak maka rumah yang bertahun-tahun dibuat oleh mereka akan hancur dalam pertempuran ini.

“Ugh!”

Yomogi bergegas untuk menyerang Raphtalia, tetapi dia harus berputar untuk menghindari serangan Glass.

“Menyerang aku secara bersamaan adalah hal yang licik! Seperti perkataan Kyo, kalian sudah dipastikan orang jahat!”
“Apakah kau bercanda? Kau sendiri yang mencoba menerobos masuk rumah kami di tengah malam.” bantahku.
“Ha?!” Yomogi memelototiku. Kemudian dia berkeringat. “Benar! Aku terlalu fokus untuk menyelesaikan misi ini hingga menggunakan cara seorang pengecut!”

Hah? Apakah dia bercanda? Apakah dia idiot?

Dia benar-benar membingungkan.
Namun, dia bisa mengikuti serangan Raphtalia, menghindari serangan Glass, bergerak sangat cepat, dan serangannya sangat kuat.
Pedang miliknya itu menarik minatku. Itu terlihat aneh. Desainnya mengingatkanku pada Spirit Tortoise Heart Shield.
Bentuknya juga aneh. Permata di gagang, bentuk pelindung senjatanya... Banyak hal tentang hal pedang itu mengingatkanku Pahlawan Pedang, Ren. Dia tampaknya bisa menggunakan skill yang dimilikinya juga.

“Tapi, meski aku kalah jumlah dari kalian! Akan aku buktikan, bahwa aku bisa mengalahkan kalian!”
“Memangnya kau bisa menang melawan jumlah kami yang banyak ini?” aku tertawa, terdengar seperti bajak laut murahan. Baiklah.
“Naofumi, itu perkataan dari orang yang akan kalah.”
“Diam. Seseorang yang tidak bisa menyerang orang, diam di belakang dan bantu kami dengan sihir saja.”
“Jahat sekali!”

Kizuna tidak bisa bertarung melawan manusia lain, dan aku cukup yakin musuh yang ada di hadapan kami adalah manusia. Dia tidak terlihat seperti Grass human, atau Spirit.

“Akan kutunjukkan!” Yomogi menyalak, bergegas ke arahku dengan pedangnya.

Aku adalah satu-satunya lelaki dalam kelompok itu, dan aku berdiri di garis terdepan, jadi wajar saja kalau dia datang padaku terlebih dahulu.

“Whoa! Air Strike Shield!

Perisai itu muncul didepannya dan pedang Yomogi menghantamnya.

“Kau merencanakan sesuatu! Tapi itu tidak akan berhasil!”

Dia bergegas ke arahku, tetapi sekarang dia memutuskan untuk berhati-hati, dan dia mulai mundur.
Aku pernah melihat hal semacam ini sebelumnya. Aku ingin tahu apa yang Kyo katakan kepadanya tentang Pahlawan Perisai.

“Second Shield.”

Tepat sebelum dia bisa melompat, aku mengirim perisai lain, dan itu muncul di belakangnya tepat di belakangnya.

“Hah?!”
“Dritte Shield.”

Yomogi hampir tidak bisa berdiri, dan untuk mengakhirinya, aku mengirim perisai ketiga ke arahnya, semua itu muncul di depan dadanya. Dia harus memutar dirinya ke posisi yang tidak wajar untuk menghindari perisai. Dia tidak akan bisa tahan lama, kecuali dia adalah manusia karet profesional atau semacamnya.
Lututnya tertekuk karena perisai di belakangnya, dia tidak bisa berdiri untuk menghindarinya, karena perisai di depannya. Dia terjebak.

“Pe-pengecut!”

Dia belum terjatuh, tetapi sepertinya dia membutuhkan seluruh energi untuk menghindarinya.

“Aku terkesan kau masih dapat bertahan.”
“L'Arc memberitahuku saat kau melakukan itu padanya. Dia mengatakan sangat sulit untuk melawan balik,” kata Glass.
“Pahlawan Perisai memang hebat ya,” tambah Kizuna.

Mereka membahas kejadian masa lalu dengan santai di saat seperti ini.

“Apa maksud kalian?! Jangan diam saja, lawan dia!”
“Aku akan maju!” 
“Firo juga!”
“Feh... cukup membantu saja?”

Raphtalia berlari maju untuk mengambil keuntungan dari ketidakstabilan Yomogi, sementara Filo mulai melantunkan mantra.
Rishia mengambil ofuda dengan gugup dan bersiap-siap untuk melemparkannya.
Aku meraih pedang Yomogi, hanya untuk memastikan, tetapi aku tidak akan berhasil tepat waktu. Jadi hanya ada satu hal yang harus dilakukan.

“Chain Shield!”

Sebuah rantai muncul dan menghubungkan Air Strike Shield, Second Shield serta Drite Shield, menjadi satu.
Karena posisi ketiga perisai itu, Yomogi mendapati dirinya terjerat dalam rantai. Kemudian perisai mulai berputar mengelilinginya.

“Ugh...”

Itu kombo yang bagus. Benar-benar sempurna. Aku akan menangkapnya dan mencoba memeras informasi tentang Kyo darinya.

“Ha!”

Yomogi menusukkan pedangnya ke tanah. Dengan letusan bunga api, rantai itu hancur, dan semua perisai lenyap.
Itu adalah pedang yang sangat bagus. Kalau saja seorang Tuan Pahlawan Pedang tertentu dapat melakukan hal yang sama...
... Ini bukan waktu dan tempat untuk membicarakannya. 

“Kau cukup hebat. Tapi aku tidak akan kalah!” Yomogi berteriak.

Tapi Raphtalia sudah terbang ke arahnya. Kizuna menggunakan serangan Lure Needle, itu akan menggandakan efek dari serangan berikutnya.

“Instant Blade: Mist!”

Dengan sedikit keberuntungan, pertempuran ini akan berakhir.
Raphtalia, dengan kecepatan yang menyilaukan, mengayunkan katananya tepat kearah Yomogi, mengakhiri...

“Rasakan ini! Dragon Point Technique!”

Yomogi lenyap dalam sekejap, meninggalkan bayangannya sebelum muncul di sisi lain dari serangan Raphtalia, sambil menghunuskan pedangnya.

“Apa...”

Pedang mereka berbenturan dan menghujani tanah dengan bunga api. 

“Belum selesai!”
“Ugh!”

Yomogi menangkis katana Raphtalia ke samping dan menusuk ke depan saat Raphtalia memiliki celah.
Itulah Kesempatan bagiku! 

“Shooting Star Shield!”

Penghalang muncul seketika. Pedang Yomogi berbenturan dengannya, melindungi Raphtalia dan memukul mundur Yomogi. Filo bergegas melakukan serangan balik.

“Zweite Wind Cutter!”

Filo mengepakkan lengan dan muncul bilah angin yang menembaki Yomogi, dia menggunakan pedangnya untuk mempertahankan diri dari serangan itu.

“Wow! Tuan! Wanita ini tangguh!” 
“Aku tahu. Tetap fokus!”
“Serangan yang aneh! Benar-benar serangan dari dunia lain!”
“Ha! Aku bisa mengatakan hal yang sama!”
“Naofumi, bukankah menurutmu ada yang aneh dengan pedangnya?” teriak Kizuna. 

Aku menatapnya dengan susah payah.
Ada batu permata di pegangannya, tapi sekarang lebih mirip bola mata. Itu berputar-putar di tempatnya. Benda apa itu?

“Lebih! Lebih banyak kekuatan! Kyo yang membuatkan senjata ini, aku yakin layak menggunakannya!”

Pedang itu menyala merah dan sepertinya mendesis panas sebelum serangan seperti bulan sabit melesat dari ujung pedangnya dan terbang ke arahku.

“Ugh...”

Bahkan dengan penghalang Shooting Star Shield, aku tidak yakin apakah aku bisa memblokirnya.
Aku menyiapkan perisaiku saat penghalang hancur di sekitarku. Sabit-sabit cahaya terus berdatangan, dan mereka menabrak perisaiku. Dengan keras.

“Argh!”

Aku terus maju dengan sekuat tenaga dan menangkis serangan itu, menghempaskannya ke kanan.
Serangan itu menembus dinding rumah dan terbang ke langit.
Aku baru saja mengejek skill parray dari perisai ini, dan sekarang itu menyelamatkan hidupku. Sungguh ironi! Tidak ada perisai yang tidak berguna.

“Tak kusangka kau masih bisa selamat. Tapi, aku tidak akan kalah dari penjahat seperti kalian!”

Apakah dia akan menggunakan serangan yang sama lagi?
Lalu aku menyadari sesuatu yang aneh. Potongan Shooting Star Shield yang hancur masih mengambang di hadapanku. Mengapa? Apakah ada hubungannya dengan aksesori baruku? Apakah itu efeknya?

Aku tidak punya waktu untuk bertanya-tanya terlalu lama, karena potongan yang masih mengambang tiba-tiba maju semakin cepat dan melesat ke arah Yomogi.

“Apa?!”

Yomogi terkaget dan menggunakan pedangnya untuk memblokir potongan penghalang yang datang itu. Dia bisa menghentikannya, tapi itu membuat dirinya mudah di serang.
Kurasa itu adalah efek dari akesoris sehingga Shooting Star Shield yang hancur akan berubah menjadi serangan udara.

“Diawal, kau sudah menggunakan serangan aneh. Sekarang ini adalah serangan yang mengorbankan pertahananmu untuk menyerang musuh dengan serpihan pesat. Kau memang aneh dan menyusahkan.”

Pasti ada cara yang lebih baik untuk menggunakan skill baru ini agar lebih efisien.
Hal terbaik tentang Shooting Star Shield adalah waktu cooldown yang singkat dan penggunaan SP yang efisien. Sekarang itu akan berubah menjadi serangan setelah hancur, karena perisaiku saat ini tidak memiliki skill serangan balasan. Aku menyukai bagian itu!

Tapi pertempuran ini mulai membuatku stres. Aku khawatir tentang Filo, tetapi pada saat yang sama, aku juga siap menggunakan Wrath Shield untuk membakar gadis ini menjadi abu.

“Glass, jika kau tidak segera mengakhiri serangan darinya, aku akan membakar semua yang ada disini, tak masalah kan?”
“Tuan Naofumi, jangan-jangan kau berencana untuk melakukan itu...”
“Iya. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi pada Filo, jadi lebih baik kalian awasi dia.”
“Firo akan berusaha!” Filo berkicau.
“Jangan lakukan itu!” Glass berteriak, memahami apa yang aku maksud, “Apa kau mau membakar hangus rumah yang aku dan Kizuna bangun?!”
“Jika tidak dilakukan, serangan lemah yang kita berikan tidak akan cukup untuk mengalahkannya!”

Bukankah dia sudah mengetahuinya? Dia memblokir setiap serangan kami.
Jika Rishia tidak berhati-hati, dia akan terbunuh. Gadis ini mungkin memiliki serangan yang tidak bisa aku blokir. Untuk melengkapi semua ini, Kizuna tidak ada gunanya dalam pertempuran melawan manusia lain.

Jika pertempuran berlanjut lebih lama, kami mungkin akan menarik perhatian dari kastil, lalu mereka akan mengirim bantuan.
Semua orang sedang sibuk meningkatkan kemampuan pertempuran mereka. Melompat ke situasi seperti ini tidak terlalu bagus.
Apa pun yang terjadi, kami akan membutuhkan serangan yang cukup kuat untuk menyingkirkan idiot bodoh ini.

Atau…

“Raphtalia, bisakah kau menggunakan Illusion Sword?”
“Aku seharusnya bisa, tapi sepertinya dia akan menyadariku.”

Raphtalia memiliki kekuatan serangan yang hampir sama dengan yang dimiliki Filo di dunia sebelumnya.
Dia telah menggunakan banyak skill, tetapi tidak satupun dari mereka yang cukup kuat untuk mengakhiri pertarungan ini. Apakah dia kehilangan skill untuk menggunakan serangan yang dia tahu?

“Bagaimana dengan Ying-Yang Sword, atau Eight Trigrams Blade of Destiny? Masih bisa kau gunakan itu?”
“Ya aku bisa.”
“Baik. Aku akan memberimu waktu. Kau harus menebas gadis ini.”
“Ah... Baiklah,” kata Raphtalia, memutar pedangnya secara horizontal dan mengisi daya sihirnya.
“Kesempatan!” Teriak Yomogi, menyerang.
“Itu bukan celah, Dia sedang mempersiapkan serangan besar. Aku akan melindunginya sampai dia selesai mengisi energi.”
“Kalau begitu aku akan menang dengan mengalahkanmu!”
“Heh, jangan kira kroco sepertimu bisa mengalahkanku?” kataku merendahkannya, aku mencoba membuatnya kesal. Wajah Yomogi menjadi merah padam dan dia mengencangkan cengkeramannya pada pedangnya.

“Apa katamu!”

Yess. Itu berhasil. Selama dia lebih terfokus padaku daripada Raphtalia, rencanaku akan berhasil. Aku tidak mengandalkan sepenuhnya pada serangan Raphtalia. Filo dan Glass dan Kizuna semua memiliki serangan juga.

Aku hanya harus memastikan bahwa serangan gadis gila ini tidak mencapai rekan timku. Aku harus memprovokasi dia. Aku membutuhkan semua perhatiannya terpusat padaku.
Itulah ideku. Aku tertawa merendahkan dan menatap Yomogi. 

“Apa yang lucu?”
“Hah? Oh tidak ada. Aku hanya memikirkan betapa bodohnya penampilan Kyo. Itu membuatku tertawa, itu saja.”
“Apa!”
“Apakah si pembual lemah itu sehat? Pastinya tidak, sebab dia sampai mengirimu untuk mengalahkan kami, aku terbayangkan betapa ketakutannya dia sampai tidak bisa mengalahkan kami dengan tangannya sendiri, lalu meminta padamu sambil berkata ‘Ah mereka ini mengerikan sekali~ Tolong aku!’ Ahahaha!’”
“Kau keparat!”

Berhasil! Wajahnya memerah karena marah, dia memelototiku. Pada saat itu, dia sangat ingin menyerangku.

“Naofumi, kau benar-benar pandai dalam hal semacam itu.” kata Kizuna.
“Ya, Kizuna, tetapi itu juga sangat membantu,” komentar Glass. 
“Ya aku tahu.”

Aku ingin berteriak, “Sudah cepat kalahkan saja dia!” Tapi aku tidak mendapatkan kesempatan mengatakannya karena Yomogi mengayunkan pedangnya ke arahku dan aku memblokirnya dengan perisaiku. Untuk sesaat, kami saling terkunci, perisaiku menempel pada pedangnya, tak satu pun dari kami bisa mengalahkan satu sama lain.

Tiba-tiba aku menyadari bahwa aku tidak pernah mencoba mengubah perisaiku dalam situasi seperti itu. Itu adalah saat yang tepat untuk mencobanya. Aku memutuskan untuk beralih dari Byakko Clone Shield, menjadi perisai aku buka dari bos monster yang Kizuna lawan selama pertempuran gelombang terakhir: Demon Elephant Shield.

Tentu saja, aku sudah menaikkannya. Glass dan yang lainnya telah membantuku mengumpulkan bahan yang aku butuhkan untuk meningkatkannya, jadi prosesnya berjalan cepat.

Demon Elephant Shield C

Kemampuan Terbuka: Bonus Pemakaian: [Defense 30] [Shadow Defense (Meningkat Ketika Digunakan)] [Rickshaw Up 4] [Kemampuan Membawa Barang (Menengah)]
Efek Spesial [Demon Elephant Tusk (Critical)]

Seri Filolial memiliki penyesuaian skill (tinggi) dengan efek yang berbeda, jadi agar tidak tumpang tindih dengan perisai itu, perisai ini menawarkan peningkatan pertahanan sebagai gantinya.

Aku tidak tahu apa-apa tentang efek lainnya. Apakah aku harus mengendarai kereta? Kupikir tidak! Itu mungkin berarti bahwa siapa pun yang aku bawa akan mendapatkan peningkatan skill, tetapi aku tidak akan membawa siapa pun, jadi kurasa aku tidak akan pernah tahu.

Apakah aku seharusnya membawa Raphtalia di pundakku dalam pertempuran? Ha!
Aku terganggu, membayangkan keanehan itu, tapi aku cepat-cepat tersadar kembali ke pertempuran yang sedang berlangsung, dan aku baru saja mengubahnya menjadi perisai baru.

Perisai baru muncul secara instan menggantikan perisai sebelumnya, dan ketika pedang Yomogi berdentang melawannya, efek serangan Demon Elephant Tusk (Critical) diaktifkan.

“Apa?!”

Pola gading gajah di bagian luar perisai mulai bersinar. Itu kemudian menembakkan bola cahaya hitam pada Yomogi.

“Ugh! Tapi ... Kau belum mengalahkanku.”

Dia terlalu dekat untuk menghindari serangan itu, mungkin karena pedangnya terkunci pada perisaiku. Efeknya diaktifkan beberapa kali lagi. Bola gelap cahaya menghantamnya dengan kekuatan dan suara yang memuaskan.

“Ugh...”

Yomogi mencoba menyerangku lagi, tetapi dia gagal dan terpaksa melompat mundur untuk mengambil jarak. Dia terengah-engah, memegang bahu yang telah terkena bola cahaya. Apakah aku berhasil melakukan serangan?

“Serangan macam apa itu? Bisa-bisanya mengenaiku.”

Sepertinya Demon Elephant Tusk (Critical) dapat membuat serangan critical dari waktu ke waktu.

“Ah Tuan! Firo merasa bisa membantu!” 
“Rafu!”

Raph-chan dan Filo, dalam bentuk Humming Falcon, melompat ke pundakku dan mulai melantunkan mantra.

“Firo lakukan sekarang ya! Raph-chan, lakukan bersamaku!” 
“Rafu!”

Mereka melantunkan mantra begitu cepat! Apa yang mereka lakukan?
Aku tidak punya waktu untuk bertanya. Mereka menggabungkan kekuatan mereka untuk mantra baru.

“Cooperative Magic! Pinwheel!”

Ketika Filo dan Raph-chan melantunkan mantra mereka, semua cahaya di sekitar kami mulai menyilaukan dan tiba-tiba padam, kemudian ruangan itu jatuh ke dalam kegelapan. Cahaya itu sangat menyilaukan sehingga aku kesulitan untuk melihat.
Kemudian empat bilah yang terbuat dari angin, seperti Shuriken, menghujani Yomogi dari segala arah.

“Menarik! Aku belum pernah mendengar serangan seperti itu!” teriak Yomogi. Apakah dia malah menikmati pertarungan ini?
“Glass! Jangan diam saja, cepat bantu serang dia!”
“Ya, aku tahu!” teriaknya, membuka kipasnya dan menari dalam kegelapan, sekali lagi memicu Circle Dance Attack Formation: Flower Wind. Yomogi tidak bisa mengimbangi. Dia terpaksa terhempas lebih jauh ke belakang.
“Kau pikir bisa mengalahkanku dengan itu?!” Yomogi berteriak, menusukkan pedangnya ke tanah. Apakah dia akan menggunakan serangan itu lagi?

Tidak, dia sepertinya punya rencana lain.
Dekorasi seperti bola mata di gagang pedangnya membuka kelopak matanya dan menembakkan sinar pada kami. Aku bergegas ke depan untuk memblokir sinar laser itu sebelum bisa mengenai siapa pun.

“Terima ini!”
“Ya, aku siap!” teriak Raphtalia, melompat keluar dari bayang-bayang dan menebas secara horizontal dengan katananya.

Dia tampak sangat keren ketika melakukannya, muncul dari kegelapan di belakang Yomogi dan mengayunkan pedangnya seperti itu.

“Eight Trigrams Blade of Destiny!”

Lingkaran bercorak Ying-yang muncul di sekitarnya. Pola hitam dan putih yang berputar-putar tumbuh semakin rumit dan kompleks, kemudian bola itu terbelah menjadi dua. Aku tidak menyadari ada begitu banyak detail rumit sebelumnya. Apakah serangannya berubah? Atau apakah ini semacam efek dari senjata Vassal?

“Argh!”

Apakah dia meleset?
Tidak — Yomogi menggunakan pedangnya untuk memblokir serangan, membuat udara di sekitarnya dipenuhi dengan hujan bunga api.

“Ugh... Aku tidak akan menyerah begitu saja! Jika aku menyerah sekarang, aku tidak punya muka untuk menemui Kyo!”
“Memangnya untuk apa kau punya muka untuk bertemu dia?”
“Penghinaan pada Kyo tidak akan aku maafkan!” 
“Tuan Naofumi!”

Yomogi baru saja akan mengejar Raphtalia sebagai serangan balasan, tetapi penghinaan baruku telah sangat membuatnya marah sehingga dia malah menoleh padaku, menebasku dengan pedangnya. Tentu saja, aku memblokirnya dengan perisai, tetapi sesuatu tentang serangannya terasa berbeda dari yang terakhir kali.

“Hei, pedangmu itu...”

Batu permata seperti bola mata itu tampak berbeda dari sebelumnya. Matanya terbuka lebar. Itu tampaknya mengeluarkan aura jahat. Aku tidak mengatakan aku memiliki skill pengrajin tingkat tinggi, tetapi ada sesuatu yang salah. Aku merasa sesuatu yang mengerikan akan datang, bila kami tidak menyingkirkan pedang itu sesegera mungkin.

“Pedangmu mulai tak terkendali! Cepat kau jatuhkan!”
“Apa? Tidak mungkin kreasi senjata pertama buatan Kyo mulai tak terkendali!”

Aku merasakannya ketika bilah terkunci pada perisaiku. Rasanya seperti ada detak jantung dari pedangnya. Apakah hanya aku yang membayangkannya? Hal buruk yang aku rasakan adalah dekatnya yang semakin bertambah cepat. Itu seperti menghitung mundur untuk meledakkan sebuah bom.

“Cepat kau lepaskan pedangmu!”

Aku tidak peduli apa yang terjadi pada Yomogi, aku hanya tidak ingin terjebak dalam ledakan yang mungkin terjadi.

“Tidak ada orang bodoh manapun yang akan menjatuhkan senjatanya di hadapan musuh!”

Dia sangat keras kepala. Dia berbalik lari mendekati Raphtalia, siap untuk menyerangnya. Tapi kemudian…
Sebuah ofuda terbang melintasi ruangan dan mengenai tangannya. Yomogi dan aku sama-sama memandanginya, lalu mengamati ruangan itu untuk melihat dari mana asalnya.

“Oh, aku berhasil mengenainya!”

Ya. Satu-satunya cara Rishia bisa menyerang! Dia benar-benar melakukan tembakan yang akurat!

“Ah panas?!”

Ofuda itu menempel di tangannya dan terbakar, memaksanya untuk menjatuhkan pedang.
Yomogi berteriak, tapi sudah terlambat. Aku berlari untuk menendang pedang tersebut ke ruangan sebelah, tetapi aku terlambat.
Sesuatu seperti batang pohon ramping dari pedang tersebut mengikatkan dirinya pada lengan Yomogi.

“Apa ini!”

Yomogi terkejut, ketakutan atas yang terjadi, seolah-olah dia tidak menyadari betapa aneh senjatanya sampai detik ini.

“Ughhhhh.”

Batang pohon ramping melilit erat di pergelangan tangannya. Sepertinya mengisap sesuatu darinya. Apakah itu... Darah? Pasti mencuri kekuatan sihirnya juga, dan mungkin bahkan meracuni dia hingga seperti itu.

“Ughhh... Huargh....”

Yomogi menatapku dengan mata merah, lalu mengangkat pedang tinggi-tinggi di atas kepalanya.

“Tubuhku! Mulai bergerak sendiri!”

Aku mengangkat perisaiku untuk memblokir serangan itu, tetapi dia menyerangku dengan kekuatan yang sangat besar sehingga dampaknya membuatku meluncur mundur.
Untungnya, aku dapat bertahan dengan kakiku, tetapi jika aku tidak beruntung, dia akan menenggelamkanku ke tanah sekarang.
Sinar cahaya di gagang pedangnya semakin kuat. 

“Cepat kau lepaskan itu!”

Menyadari bahaya itu, dia menggunakan tangannya yang bebas untuk mencoba dan mencabut jari-jarinya dari pegangan pedang. Tapi tanaman merambat itu melilit dan mencengkeramnya lebih erat.

“Ugh...”

Ini sangat berbahaya. Sepertinya itu akan meledak kapan saja.
Aku menyiapkan perisaiku untuk melindungi semua orang dari ledakan yang akan datang. Aku juga memikirkan Yomogi, tetapi aku tidak bisa melihat cara untuk menyelamatkannya dari apa yang akan terjadi. Satu-satunya hal yang dapat aku lakukan adalah melindungi teman-temanku dan mencoba mengurangi kerusakan.

“Lure Needle!” Kizuna memukul pedangnya yang bercahaya dengan umpannya dan berkata, “Jangan menyerah!” saat dia mengubah senjatanya menjadi pisau tuna dan bersiap untuk menyerang.
“Blood Flower Strike!”

Itu adalah serangan favorit Kizuna. Itu tidak bekerja melawan lawan manusia, tapi itu dapat menghancurkan monster. Dia mengirim serangannya ke pedang tersebut.
Itu adalah serangan yang kuat, tetapi itu tidak cukup untuk menghancurkan pedang, yang lebih keras dari yang Kukira. Yomogi sendiri tidak terluka, tetapi tanaman merambat yang melingkari lengannya telah dihancurkan oleh serangan Kizuna. Dia dengan cepat menjatuhkan pedangnya.

“Yosh! Bagus!” aku berteriak, meraih pedang di tempat pedang itu berada.

Itu pasti telah memutuskan bahwa aku adalah target barunya, karena ia menembakkan lebih banyak batang pohon ramping ke arahku.
Heh... Aku tidak cukup bodoh untuk jatuh cinta pada itu. Aku tidak seperti Yomogi. Aku tidak akan membiarkan diriku diambil alih oleh semacam pedang monster!

“Aaarrrggh!” aku mundur dan melemparkan pedang dengan sekuat tenaga. Aku menerbangkannya langsung melalui lubang di dinding.
“Serahkan saja padaku!” Glass berteriak, mengirimkan Circle Dance Attack Formation: Flower Wind attacks yang meluncur mengikuti pedang.

Serangannya menghantam pedang saat masih di udara, dan itu meluncur ke langit.
Itu adalah serangan yang bagus. Apakah serangannya memiliki skill mengarah pada targetnya?
Akhirnya, pedang itu meledak di udara.

“Siapa yang tahu apa yang akan terjadi bila pedang itu meledak di hadapannya.”
“Aku tidak mengira kreasi senjata pertama Kyo akan berakhir seperti ini...” Yomogi bergumam sambil memegang lengannya yang terluka dan meringis kesakitan.
“Nah, sekarang apa yang akan kau lakukan tanpa senjata kesayanganmu itu? Sepertinya pedang itu cukup menguras banyak kekuatan sihirmu, aku yakin kau bersusah payah untuk berdiri sekarang ini.” Apakah dia pikir kami akan membiarkannya melarikan diri? “Bila kau berpikiran untuk melarikan diri, maka kau harus ingat, seseorang yang pandai dalam melacak kemana perginya mangsa utamanya, Pahlawan Alat Berburu serta senjata sucinya siap untuk mencari tahu kemana perginya kau nanti. Jika kau ingin lari, silakan saja. Ini akan menjadi waktu yang tepat untuk berburu.”
“Kau membuat senjataku terdengar sangat jahat, aku tidak tahu harus bagaimana sekarang,” kata Kizuna.
“Jangan khawatir tentang itu, Kizuna. Dia ini memang memiliki hobi untuk memberikan ancaman pada orang dengan cara itu,” kata Glass.

Komentarnya itu sangat menjengkelkan, tetapi dia juga tidak salah. 

“Ahh... baiklah, mari kita serahkan saja pada Tuan Naofumi, oke?”
“Rafu.”
“Itu ledakan tadi. Oh lihat! Cahaya itu kembali ke Tuan.”

Cahaya dari ledakan jatuh seperti salju, perlahan-lahan kembali ke arahku. Apa artinya itu?

“Jadi apa yang akan kau lakukan?”

Bagaimanapun juga, kami harus menghukum orang yang berusaha membunuh kami di tengah malam begini. kami bisa mengikatnya dan menyiksanya untuk mendapatkan informasi. Dia terlihat seperti akan mengatakan yang sebenarnya tanpa paksaan.

“Ugh... Bunuh aku!” teriak Yomogi, mengangkat tangannya ke udara dan mengatakan hal yang luar biasa.
“Baiklah, kita biarkan orang tua keringatan itu memperkosanya. Raphtalia, bukankah ada monster seperti babi demi-human di sekitar sini?”
“Penyiksaan apapun yang kau berikan, aku akan bertahan selamanya!”
“Hehehe. Jangan anggap kau bisa kembali dalam keadaan utuh.” 
“Bagaimana kau bisa memikirkan hal-hal ini?” komentar Raphtalia.
“Naofumi, kau pasti menggunakan referensi otaku mengenai hukuman ini? Pastinya yang 18 plus keatas,” Kizuna menatapku dari samping.

Tapi, bukankah itu sudah jelas?
Justru itu yang sebenarnya akan dikatakan Eclair bila berada diposisi Yomogi, aku yakin dia akan mengatakan hal yang serupa ketika ditangkap oleh musuh.

“Sudah, namamu Yomogi, kan? Kami akan menahanmu sekarang.”

Itulah yang terjadi. Kami berhasil menangkap pembunuh wanita yang melancarkan serangannya tengah malam, dia dikirim dalam keadaan hidup oleh Kyo namun dia berencana untuk membiarkannya mati di hadapan kami.




TL: Kuaci
EDITOR: Isekai-Chan
Proofreader : Bajatsu, Hantu

0 komentar:

Posting Komentar