Selasa, 19 November 2019

Tate no Yuusha no Nariagari Light Novel Bahasa Indonesia Volume 10 : Prolog - Penghalang dari Spirit Tortoise

Volume 10
Prolog - Penghalang dari Spirit Tortoise


Setelah mengucapkan selamat tinggal pada Kizuna dan yang lainnya, kami dipindahkan kembali ke tempat gelombang di Melromarc, tempat yang kami lihat sebelumnya langsung berubah.
Sekarang, kami berada di... Ya, ini adalah ladang rumput yang pernah aku lihat sebelumnya, kami juga bisa memandang Kota Kastil dar sini.

“Kita berhasil kembali.” suara Raphtalia dipenuhi dengan rasa ragu dan tenang. Kurasa kami memang seperti pulang ke rumah.
“Ya, kelihatannya kita memang berhasil kembali.” 
“Akhirnyaaa!” Filo merasakan hal yang sama juga. 
“Akhirnya kita kembali!” bahkan Rishia mulai emosional. 

Tepat saat aku mulai merasa lega, cahaya menyilaukan keluar dari perisaiku dan menjulang tinggi ke atas dan kemudian memudar seolah-olah itu larut ke langit yang luas...

“Whoa!”
“A... apa itu tadi?!”
“Aku rasa itu adalah energi Spirit Tortoise yang kembali ke dunia ini.”

Seluruh peristiwa Spirit Tortoise tak berlangsung lama. Walaupun begitu, ada sesuatu yang sangat emosional dalam kejadian itu semua. Jika diingat kembali, semua itu terjadi dalam waktu singkat, tapi sebenarnya itu adalah pertempuran yang panjang.

Spirit Tortoise adalah makhluk yang akan menciptakan penghalang untuk melindungi dunia, tapi seseorang mengambil kendali atas dirinya, sehingga Ost menemuiku untuk meminta bantuan. Ternyata Kyo, orang adalah memanipulasi Spirit Tortoise dan menimbulkan kerusakan besar pada dunia ini, sehingga kami mengejarnya sampai ke dunia lain.

Di dunia lain itu, kami bertemu Kizuna, yang merupakan salah satu dari keempat pahlawan suci sama sepertiku. Kizuna bergabung dengan kami untuk melawan Kyo, dan bersama-sama kami membuat Kyo membayar atas apa yang sudah dilakukannya. Lalu kami mengambil kembali energi Spirit Tortoise dan kembali ke dunia ini.

Spirit Tortoise adalah salah satu binatang penjaga, merupakan makhluk mengerikan yang dimaksudkan untuk memakan jiwa makhluk hidup untuk menciptakan penghalang yang akan menghentikan fenomena dunia — fenomena yang dikenal sebagai Gelombang.

Saat energi yang diperlukan untuk menghasilkan penghalang sudah terkumpul, ternyata hal itu memungkinkan untuk membuat Gelombang berhenti. Tapi jika jumlah energi kurang dari apa yang dikumpulkan, masih memungkin untuk menghentikan gelombang selama beberapa waktu... atau begitulah yang aku dengar.

Kami sudah mengambil kembali energi itu, dan sekarang sudah lepas dan kembali ke dunia ini untuk memenuhi tugas aslinya. Itu pemandangan yang indah, aku merasa kejadian itu bisa dilihat dari jauh.

Aku menatap Spirit Tortoise Heart Shield di lenganku dan tiba-tiba aku menyadari sesuatu. Dengan cepat cahaya meninggalkan perisaiku. Kurasa semua energi yang tersimpan di dalamnya sudah dilepaskan. Bahkan cahaya redup yang tetap ada untuk sesaat mulai memudar.

Kuperhatikan kalau sekarang efek khusus Energy Blast berada di nol persen. Statistik lainnya juga turun sedikit. Seolah-olah perisai itu mengatakan telah memenuhi tujuannya dan pekerjaannya sudah selesai.

“Kalau begitu, waktunya kita cek apa saja yang terjadi.”
“Setuju, Tuan Naofumi.”

Yang barusan memanggil namaku adalah Raphtalia. Dia adalah seorang gadis demi-human dan mantan budak yang menggantikan diriku bertarung, dia sudah lama melakukan itu sehingga aku mengenali suaranya tanpa harus berbalik. Aku menganggap diriku sebagai orang tua pengganti baginya, tak jarang bagiku untuk menjadi orang yang bergantung padanya dalam situasi tertentu akhir-akhir ini.

Dia telah dipilih Senjata Vassal Katana untuk menjadi pemegang barunya, semua itu terjadi di dunia lain, yang mana itu membuatnya tak bisa lagi menjadi budak. Dia memiliki kecantikan yang mirip seperti orang Jepang, dan pakaian miko sangat cocok untuknya. Mungkin karena telinga dan ekornya mirip dengan tanuki?

“Baiklah mari kita mulai dari waktu berapa lama lagi sampai gelombang berikutnya tiba.”

Aku melirik angka jam pasir yang melayang di sudut pandanganku. Aku bisa melihat... angka jam pasir merah berhenti. Aku juga menyadari kalau simbol jam pasir biru menjadi aktif.

Angka 8?
Aku yakin Ost pernah memberitahukan kami mengenai adanya waktu penundaan dari kemunculan binatang penjaga selanjutnya.
Kalau tidak salah itu Phoenix, ya?

Jadi begitu. Jam pasir biru menunjukkan berapa banyak waktu yang tersisa sebelum segel Phoenix rusak. Sepertinya kami punya waktu sekitar tiga setengah bulan sebelum segelnya rusak. Hanya tiga setengah bulan yang diberikan setelah pertempuran sengit kemarin? Atau mungkin, haruskah aku senang kalau kami diberikan waktu yang terbilang lama itu?

“Sepertinya kita hanya diberi waktu tiga setengah bulan sampai segel binatang penjaga berikutnya rusak.”
“Ah. Kita diberi waktu yang lebih sedikit dari yang kita harapkan.”
“Belum tentu. Dibandingkan dengan bagaimana keadaannya sampai sekarang, itu waktu yang cukup banyak.”

Gelombang pertama datang satu bulan setelah aku dipanggil ke sini. Selanjutnya satu setengah bulan. Tepat setelah itu, terjadi pemberontakan yang dilakukan Gereja Tiga Pahlawan, tak lama aku bertemu para pahlawan lainnya untuk bertukar informasi, kemudian gelombang terjadi di Kepulauan Cal Mira, dan terakhir ini insiden Spirit Tortoise.

Gelombang Melromarc berikutnya akan terjadi sebentar lagi, yang berarti... sudah sekitar empat bulan sejak aku pertama kali tiba di dunia ini.

“Itu jumlah waktu yang hampir sama dengan waktu di dunia ini, itu belum dikombinasikan dengan dua bulan yang kita dihabiskan untuk mengatasi masalah yang terjadi di dunia Kizuna.” 
“Beennaarkah?”
“Jika kita gunakan umurmu sebagai patokan, Filo, maka tiga setengah bulan seharusnya sudah lebih dari cukup.”

Filo adalah seorang gadis muda, dia sebenarnya monster yang disebut Filolial. Filolial adalah monster seperti burung aneh yang sangat senang menarik kereta, tapi Filo adalah tipe Filolial  yang unggul di antara kalangan Filolial yang lain, dia memiliki kemampuan untuk berubah menjadi gadis yang tampak seperti malaikat. Jika dia tutup mulut, kau mungkin berpikir dia hanya seorang gadis kecil yang imut dengan rambut pirang dan mata biru.

Umurnya yang sebenarnya adalah satu bulan kurang dari jumlah total waktu yang telah berlalu sejak aku dipanggil ke dunia ini. Dengan kata lain, tiga setengah bulan itu hampir sama dengan total waktu hidup Filo.

“Fuueh... kurasa tidak ada waktu untuk beristirahat.”

Yang barusan adalah Rishia, orang yang suka membuat suara “Fuuueh”. Kemampuan statistik Rishia naik turun berdasarkan kondisi emosinya, tetapi gadis itu memiliki potensi untuk menjadi pahlawan sejati. Aku harus memberikan pujian padanya karena berkontribusinya lebih dari siapa pun dalam pertempuran kami melawan Kyo.

Aku menjadikan dia rekan dalam timku sebab Itsuki, salah satu dari pahlawan suci membuangnya karena tidak berguna dalam timnya, tapi kinerjanya telah membuatnya jelas kalau dia memiliki banyak potensi. Dia masih tidak bisa menggunakan kekuatan itu tanpa menjadi sangat emosional, tapi aku yakin itu akan berubah begitu kemampuannya benar-benar berkembang. Dia hanya orang yang terlambat berkembang dan statistiknya akan terus membaik di masa depan.

“Ya, tidak juga. Kita perlu mencari cara untuk menjadi lebih kuat sebelum terlambat. Belum lagi, kita akan bertarung melawan Phoenix nanti, sebaik kita berlatih keras dari sekarang. Waktu yang kita miliki terbatas.”
“Baik!”
“Rafuuu!” Raph-chan menjawab bersama dengan Rishia.

Oh ya, Raph-chan adalah shikigami yang telah dibuat menggunakan rambut Raphtalia sebagai medianya. Dia adalah makhluk kecil imut yang terlihat seperti tanuki atau rakun. Aku membayangkan seperti inilah wujud Raphtalia jika dia berubah menjadi binatang. Raph-chan ternyata memiliki pemikiran yang sangat tajam dan terbukti berguna dalam segala situasi.

Aku perhatikan perisaiku bereaksi terhadap sesuatu.
Apa ini? Familiar Shield?

Ketika aku memeriksa ikon perisai yang berkedip, itu menunjukkan kalau Familiar Shield telah terbuka. Itu hampir sama dengan Shikigami Shield. Aku pasti membutuhkannya untuk menggunakan Raph-chan dan itulah alasannya kenapa perisai ini muncul.

Aku sangat senang kalau Raph-chan tidak menghilang atau semacamnya karena perbedaan antara dunia ini dan dunia Kizuna. Tampaknya hal-hal yang tidak kompatibel dengan kedua dunia berakhir dengan nama yang kacau di layar statistik dan berhenti berfungsi setelah menyeberang dunia. Aku berpikir tentang betapa menyedihkannya jika Shikigami Shield berakhir dengan nama yang tidak dapat dikenali dan Raph-chan berubah menjadi boneka atau sejenisnya, tapi untungnya tidak terjadi hal seperti itu.

“Tuan Naofumi? Kamu tidak sedang memikirkan hal yang aneh?”
“Aku hanya memikirkan betapa bahagianya diriku bisa melihat dan menyentuh Raph-chan di dunia ini juga.” 
“Oh...”

Sepertinya Raphtalia tidak begitu yakin bagaimana sikapnya tentang Raph-chan.

“Meskipun, sepertinya semua peningkatan kekuatan yang kulakukan telah direset ulang. Aku harus melakukannya lagi, tapi kali ini akan berada di dunia yang lebih familiar. Aku akan membuatmu lebih kuat daripada di dunia Kizuna dalam waktu singkat, Raph-chan!”
“Rafuuu!”

Aku suka bagaimana Raph-chan selalu tahu cara merespons yang baik. Dia berdiri dengan dua kaki seolah-olah menunjukkan tekadnya.

“Oh, sepertinya seseorang dari kastil datang menjemput kita.”

Sementara Raph-chan dan aku sibuk saling bertatap mata, sebuah kereta yang tampak cukup kami kenali muncul, menuju ke arah kami dari arah Kota Kastil Melromarc.

Oh yah, bangkai Spirit Tortoise terbentang di belakang kami. Kami berakhir tepat di depannya ketika kami di transfer kembali. Sebulan telah berlalu sejak kami pergi, jadi jasadnya telah dibersihkan sampai titik tertentu. Daging dan beberapa bagian lainnya telah dihilangkan, dan tanaman dari daerah pegunungan sudah mulai menyebar... atau setidaknya terlihat seperti itu.

Ost... kami berhasil kembali.

Selama sepersekian detik, aku pikir aku bisa melihat cahaya lembut memancar dari mayat Spirit Tortoise, seolah-olah itu tanggapan terhadap perkataan sentimenku... tapi pasti itu hanya imajinasiku.

“Iya... nanti kita siap-siap ditanya oleh mereka.”
“Iya.”
“Yang ingin bertanya bukan hanya mereka kita juga punya banyak hal yang ingin ditanyakan, belum lagi suvenir yang kita bawa.” 
“Kira-kira Mel-chan menyukai ini tidak ya?”
“Entahlah?” 

Filo mengenakan piyama yang menyerupai bentuk Filolialnya. Dia ingin memberikan suvenir ini kepada teman baiknya Melty, putri kedua Melromarc.

“Segalanya mungkin akan mulai sibuk dari sini, bersiaplah untuk itu, Raphtalia.”

Tepat sekali. Sama seperti Kizuna dan rekan-rekannya, kami memiliki segala macam masalah yang menunggu kami untuk ditangani, salah satunya seperti berurusan dengan tiga pahlawan suci yang kalah dari Spirit Tortoise dan ditangkap. Aku benar-benar ingin terjadi, sebuah waktu dimana mereka akhirnya mendengar apa yang aku sampaikan pada mereka.

“Baik.”
“Selain itu... Ya, kurasa kita masih bisa pergi mengurusi hal yang lain, selama kita bisa mengatur waktu dalam persiapan melawan Phoenix.”
“Pergi? Kita memangnya mau pergi ke mana?”
“Itu... Kau akan segera tahu.”
“Umm... oke.”
“Fuueh...”

Aku mengedipkan mata pada Raphtalia secara sugestif, dan tidak tahu kenapa Rishia merespons dengan rengekan ketakutan. Betapa curiganya dia padaku? Apakah benar-benar aneh bagiku untuk mengedipkan mata?

Setelah beberapa saat berlalu, kereta tadi sampai dekat kami dan para ksatria yang mengawalnya berhenti di depan kami. Ratu Melromarc melangkah keluar dari dalam kereta dan membungkuk memberi hormat.

“Aku senang melihatmu berhasil kembali, Tuan Iwatani.” 
“Lama tidak bertemu.”

Sudah sebulan sejak terakhir kali aku melihat Ratu, tapi dia kelihatannya sama seperti sebelumnya. Penampilan luarnya tidak berubah.

“Lalu, bagaimana kelanjutan masalah ini?”
“Aku yakin kau sudah memiliki prediksi mengenai ini, bukan?”
“Kami menerima konfirmasi cahaya terang yang melebur ke langit sebelum menuju ke sini. Apakah aku benar untuk berasumsi kalau itu adalah bukti bahwa kau berhasil memulihkan energi Spirit Tortoise?”
“Ya. Sepertinya kita tidak akan kedatangan gelombang untuk sementara waktu, berkat energi Spirit Tortoise.”

Ksatria di sekitarnya merespons dengan penuh kebahagiaan.

“Kita seharusnya aman sampai segel Phoenix rusak, binatang penjaga berikutnya dari empat hewan penjaga.”
“Kira-kira berapa lama itu akan hancur?”
“Sekitar tiga setengah bulan. Itu mungkin tak lama, tapi... kita harus bisa menanganinya entah bagaimana caranya.”
“Baiklah. Aku yakin kalian semua kelelahan setelah mengalami pertempuran yang begitu sulit di dunia lain, yang merupakan wilayah musuh. Tolong, ikuti kami.”
“Kedengarannya bagus. Aku juga ingin mendengar bagaimana keadaan di sini.”

Aku mengangguk, dan Ratu melangkah ke samping dan mengarahkan kami menuju kereta yang telah disiapkannya untuk kami. Kami naik kereta dan menuju kastil.





TL: Ryuusaku
EDITOR: Poo

0 komentar:

Posting Komentar