Jumat, 08 November 2019

Tate no Yuusha no Nariagari Light Novel Bahasa Indonesia Volume 9 : Chapter 5 - Diperbolehkan Untuk Bersama dengan Syarat

Volume 9
Chapter 5 - Diperbolehkan Untuk Bersama dengan Syarat


“Sebaiknya kita bawa dia ke kastil sekarang.”
“Iya, dia perlu dimasukkan ke dalam penjara. Penjaganya perlu yang kuat juga.”

Aku merasa statistiknya cukup tinggi untuk bisa keluar kabur dari penjara. Di dunia yang memanggilku, mereka akan mereset level seseorang bila dia dimasukkan ke dalam penjara. Sepertinya itu tidak diterapkan dalam dunia ini.

“Tepat saat dia sampai kastil, kita harus menyiksa dan mendapatkan informasi darinya.” 
“Entah kenapa kau sangat melakukan itu? Tapi kau ada benarnya.”
“Alasan mudahnya kita perlu memenangkan perang. Gadis ini datang membawa kreasi senjata pertama Kyo. Ini adalah kesempatan terbaik untuk mencari tahu apa yang kita hadapi sekarang, bukan?”
“Daripada membeberkan semuanya! Aku akan memotong lidahku dan bunuh diri!” Yomogi berteriak, dan mencoba menggigit lidahnya.
“Zweite Heal.”

Aku segera menyentuh wajahnya dan menyembuhkannya dengan mantra penyembuhan. 

“Ugh! Kau mencegahku bunuh diriku! Keparat!” 
“Sekarang kita perlu menutup mulutnya dengan kain.”
“Kepmaghfm!”

Aku memasukkan membulatkan kain ke dalam mulutnya untuk mencegahnya mencoba bunuh diri. Oh, aku baru tahu itu adalah kain yang kotor. Penyiksaan sudah dimulai sejak dini. Baiklah, aku merasa menyesal melakukannya sekarang.
Yomogi menggeliat tidak nyaman.

“Mantra penyembuhan ternyata berguna untuk waktu seperti ini juga,” kata Kizuna.

Dia tidak melihatku aku menggunakan kain kotor untuk membuat Yomogi diam. Raphtalia dan Glass menyadarinya, dan mereka berdua mencari kesempatan untuk menyebar luaskannya...

“Iya juga.”

Saat itu bala bantuan dari kastil tiba.

“Nona Kizuna! Nona Glass! Tuan Pahlawan dari Dunia Lain! L’Arc-sama mengirim kami kemari untuk meminta bantuan kalian!”
“Apa yang terjadi?”
“Pasukan musuh menyerang kastil dan mereka sangat kuat. L’Arc-sama sendiri saja tidak cukup menahannya mereka semua!”

Mereka pasti pembunuh yang dikirim Kyo. Dia juga mengirimi L’Arc sebuah kejutan. Dia merencanakan semua serangan ini bukan untuk sebuah candaan. Dia pasti serius mencoba membunuh kami. Aku memandangi Yomogi, dia tampak kaget. Mengapa dia sangat terkejut?

Apa dia tidak sadar bahwa dia menyerang kami layaknya babi hutan? Ataukah dia tahu Kyo punya rencana lain? Kyo benar-benar merahasiakan rencananya. Dia tampak seperti orang yang menjalankan orang-orang dengan mulutnya. Dia seperti bos yakuza, mungkin memperlakukan pembunuhnya sebagai benda sekali pakai.

“Ayo kita segera bantu ke sana!”
“Ya... Tapi ada sesuatu aneh...”

Atas perkataanku tadi, Glass mengangguk dan mengeluarkan pendapatnya.

“Yang kau katakan ada benarnya. Sebaiknya kita berhati-hati menanggapi ini. Bisa dipastikan ada rencana lain yang sedang dia lakukan.”

Kyo pintar. Dia akan berpikir panjang dan keras tentang rencana untuk membunuh kami. Berpikirlah! Serangan seperti apa yang direncanakan untuk melawan kami?

Jika aku adalah Kyo, aku akan mencoba menggunakan semua teknologi yang tersedia di negara yang telah kukendalikan. Dia adalah orang yang menciptakan alat untuk mengambil alih Spirit Tortoise. Ambisinya adalah hal yang harus diperhitungkan, tidak diragukan lagi rencana yang sebenarnya akan melampaui apa pun yang aku pikirkan. Aku hanya menebaknya, tetapi Kupikir dia akan mencoba melakukan sesuatu untuk mengganggu kami, untuk membuat kami terganggu dan bingung.

Jika ada satu hal yang aku pelajari sejak datang ke dunia ini, adalah orang- orang di sini selalu datang dengan penemuan baru untuk mengatasi keterbatasan mereka.

“Apapun rencananya, kita pasti akan menuju kastil untuk membantu L’Arc, bukan?” 
“Ya.”
“Kita pasti ke sana menggunakan Portal Shield milikku atau Return Transcript milik Kizuna, kan?”
“Iya, kau benar.”

Aku putuskan untuk mencoba menggunakan Portal Shield agar bisa berteleportasi ke kastil, namun yang terjadi adalah munculnya layar teleportasi gagal sebab ada yang menghalangi skillku bekerja.

“Barusan, aku coba menggunakan Portal Shield namun ada yang menghalanginya. Kita bisa yakin situasi buruk sedang terjadi di sana.”
“Kalau begitu, bagaimana bisa kita sampai sana dalam waktu singkat!”

Aku merentangkan tanganku menggapai Kizuna dan Glass yang terburu-buru ingin segera pergi menuju kastil.

“Tenang dulu. Bagaimana kita bisa yakin ini bukan bagian dari rencananya?”
“Kita tidak bisa menghabiskan waktu lagi!”
“Kizuna, Glass. Tenang dan pikirkan. Semua negara yang bersekutu dengan Kyo memiliki pemegang senjata Vassal, bukan?”

Raphtalia telah mengambil senjata Vassal katana dari negara pemiliknya, yang telah merampas kekuatan negaranya. Tapi, negara dengan senjata Vassal cermin telah jatuh di bawah kendali Kyo. Berarti dia bisa memanfaatkan teknologi dari negara tersebut. Kalau begitu ... 

“Yang sebenarnya dia incar adalah... Jam Pasir Naga?”
“Hah?”
“Kizuna, kau pasti sudah melihat ini sebelumnya. Orang yang mengejar Raphtalia waktu itu adalah seorang peneliti yang melakukan percobaan teleportasi menggunakan Jam Pasir Naga? Bagaimana jika ternyata mereka sedang melakukan percobaan secara langsung di negara musuh mereka?”

Aku tidak tahu bagaimana cara kerjanya, tetapi mereka telah menemukan sebuah cara untuk meniru kemampuan teleportasi dari Return Dragon Vein. Mereka mungkin menggunakannya untuk menyerang kastil.

Jam Pasir Naga biasanya ditempatkan di ibu kota suatu negara. Jika mereka dapat menggunakan teknologi baru ini untuk mengirim pasukan sebanyak yang mereka inginkan langsung ke jantung kota, maka kemungkinan kehancuran sangat besar. Mereka tidak perlu bertarung dalam perjalanan kesini, sehingga mereka dapat mendedikasikan semua sumber daya mereka untuk serangan itu sendiri.

Memang, aku tidak tahu banyak mengenai perang di dunia lain ini sebab masih ada faktor dari level dan kekuatan sihir seseorang. Tetapi jika mereka bisa diteleportasikan sebanyak mungkin melewati pertahanan kami, maka mereka pada akhirnya akan mengalahkan kami, tidak peduli seberapa tinggi level yang kami miliki, pertempuran mungkin sudah berakhir sebelum kusadari.

Ini semua hanya hipotetis pada titik ini, tetapi aku tidak bisa menyangkal kemungkinan Kyo sudah memiliki akses ke teknologi yang akan membuat semuanya menjadi mungkin. Bila iya, maka negara mana yang mau menghadapinya?

“Kizuna, apa syarat yang diperlukan untuk menggunakan Return Dragon Vein?”
“Pertama harus mengunjungi dan mengambil pasir agar bisa mendaftarkan Jam Pasir Naga tersebut, baru setelah itu kau bisa menggunakan skill itu.”
“Untuk mereplikasi semacam itu, pasti ada bahan tertentu yang diperlukan, belum lagi kekuatan besar untuk menopang keberhasilannya.”
“Kami sudah mengetahui ancaman itu. Keamanannya seharusnya sangat kuat di titik itu”

Ya, Glass dan yang lainnya memikirkan itu.
Jam Pasir Naga di semua negara tertutup untuk umum. Penjaganya pun hanya memperbolehkan pemegang senjata suci atau senjata vassal yang bersekutu dengan mereka untuk mendekatinya.

“Jika mereka berhasil menembus pertahanan dan berhasil mendaftarkan jam pasir di sana, kita akan dalam masalah serius... Bagaimana jika itu sudah terjadi!”
“Jewel yang ikut menjaga telah membuat sistem khusus untuk mencegah orang yang tidak dikenal menggunakan jam pasir naga untuk berteleportasi.”

Jadi begitu cara mereka mencegah kami menggunakan Return Transcript.

“Apapun cara pengamanannya, aku rasa penyerangan ke kastil hanya sebuah pengalihan saja. Bila L’Arc dan pasukannya disibukkan untuk menjaga kastil, maka tidak aneh jika mereka tidak tahu apa yang terjadi di Jam Pasir Naga.”
“Ya sudah, ayo kita ke Jam Pasir Naga menggunakan Return Transcript untuk melihat apa yang terjadi disana, setelah itu baru kita ke kastil,” saran Kizuna.
“Ide bagus. Lalu bagaimana dengan dia?”

Aku melihat ke arah Yomogi, yang duduk diam dengan ekspresi tenang di wajahnya.

“Apa kau mau ikut? Kau bisa saja mendapatkan kesempatan untuk kabur dari kami.”

Dia tidak suka mendapat provokasi lain dariku. Dia mencondongkan tubuh ke depan dan berjuang melepaskan ikatan talinya.

“Dia seperti ingin berbicara, tapi jika dibuka aku khawatir dia akan menggigit lidahnya sendiri.” kata Kizuna.
“Benar. Tapi, agar dia bisa ikut diteleportasikan, kita harus memasukkannya kedalam party. Rasanya cukup menyusahkan. Bagaimana kita tinggalkan dia disini dalam penjagaan prajurit?”
“Iya, kurasa itu saja yang bisa kita lakukan.”

Aku ingin memprovokasi dia sekali lagi, jadi kuberikan dia undangan masuk kedalam party. Huh? Dia menerimanya?
Ya, tentu saja aku tidak akan membawanya, jadi aku langsung mengusirnya dari party. Kemudian dia merengek dan mulai menendang dan menggeliat.

“Dia ini kenapa?”
“Oh. Aku kirimkan dia undangan masuk kedalam party, sebab aku mengira ada baiknya kita membawanya juga, tapi ternyata dia menerimanya jadi aku langsung mengeluarkannya.”
“Jika kau ingin membawanya juga, aku rasa itu bukan masalah.”
“Kau ini bicara apa? Tadi kita baru saja melawannya, untuk apa kita membawa orang yang berusaha membunuh kita?”
“Aku tahu...” 
“Mugh! Mugguh!”
“Itu dia ingin menyampaikan sesuatu. Apa yang harus kita lakukan?” tanya Kizuna.

Sebaiknya kami dengarkan saja. Dia tidak bisa berbicara melalui kain yang kotor itu.
Jika dia mencoba bunuh diri atau melantunkan mantra, aku cukup memasukkannya kembali.
Aku menarik kain itu, dan segera, dia menjulurkan lidah ke arahku dan melotot dengan tatapan penuh dendam.

“Apa? Jika ada hal yang ingin kau bicarakan, sekaranglah waktunya.”
“Apa yang sedang terjadi?!”
“Entahlah. Mungkin saja pembunuh yang Kyo kirimkan bukan hanya kau.”
“Itu tidak mungkin! Ini adalah hal yang harus aku selesaikan!”
“Dia pasti tidak percaya padamu. Entah karena itu, atau dia menggunakanmu untuk menghambat kami.”

Bagaimanapun, kreasi senjata pertamanya menjadi tak terkendali dan membuat semua ini terjadi. Jika Yomogi lengah pada saat itu, dia pasti akan terlibat ledakan pedang itu dan mati. Aku tidak tahu pandangan Kyo padanya, tapi aku yakin Kyo berhasil membujuk dan memanfaatkannya.

“Biarkan aku ikut mencari tahu apa yang terjadi!”
“Ha! Apa kau tidak ingat posisimu saat ini?”

Dia mencoba membunuh kami di tengah malam, dan sekarang dia pikir aku akan membawanya tanpa banyak pikir dan membiarkannya mencari tahu apa yang terjadi saat ini?
Namun, dia sepertinya mengatakan semua yang ada di pikirannya, yang merupakan semacam kejujuran. Dia juga serius.

“Kyo tidak mungkin melakukan itu! Aku tahu dia kadang-kadang memiliki ide-ide yang bertentangan dengan hukum alam, tetapi dia menyelamatkan banyak orang! Dia orang yang baik!”
“Orang yang kau sebut itu siapa sebenarnya?”

Dia sepertinya benar-benar mengagumi Kyo, semacam apa yang Raphtalia lakukan ketika dia memikirkanku. Aku ingin menjadi orang tua seperti yang dia pikirkan.
Tapi Kyo tidak seperti itu. Aku ingat betapa marahnya dia ketika Rishia menceramahi dia. Aku cukup yakin dia bukan orang baik yang menurut Yomogi sebutkan.

“Sekarang kita harus bagaimana, Tuan Naofumi?”
“Hm...”
“Aku rasa dia bisa ikut selama dia mau mendengarkan apa yang kita katakan? Sepertinya itu cukup menguntungkan untuknya.” saran Kizuna.
“Bila kau melakukan sesuatu yang membahayakan, kita tidak akan menangkapmu lagi tapi membunuhmu langsung, tak apa, kan?” tanyaku pada Yomogi.
“Iya, tak masalah. Aku sendiri tidak meminta hal itu karena besar kepala, apalagi setelah dikalahkan oleh kalian. Apapun yang terjadi disana, aku siap untuk menerimanya”

Sungguh, sebenarnya siapa gadis ini? Masih saja berani setelah kami kalahkan.
Kami sebenarnya tidak perlu melakukan apa pun untuknya. Apakah dia tidak mengerti itu?

“Aku yakin, dia berpikiran untuk menyelamatkan Kyo ketika tahu apa yang kita lihat mengenai tindakan Kyo salah, pasti eksekusi yang akan terjadi akan dia halangi.”
“Kau bisa membaca pikiranku?! Aku tidak percaya kau memiliki kemampuan untuk membaca pikiran orang lain!”

Dia sangat mudah dikelabui. Jika aku memiliki kemampuan itu, aku tidak akan menggunakannya untuk membaca pikiran miliknya.

“Ya sudah, kita buat kesepakatan saja. Kami akan memberimu kebebasan untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi. Tapi jika ternyata kebenaran yang kau temukan tidak sesuai dengan apa yang kau perkirakan, kau harus memberitahukan semua yang kau ketahui pada kami, bagaimana menurutmu?”
“Baiklah. Aku adalah seorang samurai, aku pasti menjaga janjiku.”

Dia sangat ceroboh dan jujur. Dia tidak mengerti kesulitan dari posisinya saat ini, tapi dia tidak bisa menahan diri untuk berjanji dan sumpah untuk menepatinya.

“Kizuna, Glass, jika dia mencoba melakukan sesuatu yang berbahaya, jangan ragu untuk membunuhnya. Aku tidak akan merasa berbelas kasihan.”
“Aku tahu.”
“Namamu Yomogi, kan? Ketika kau menemukan kebenarannya, dan ternyata itu bukan hal yang bisa kau terima, maka jangan lari dari kebenaran itu dan terima apa adanya. Jika kau melakukannya, kami akan menyiksamu untuk mendapatkan informasi.”
“Aku tidak akan melakukannya!”

Dia mungkin belum mengerti maksudku. Dia terobsesi dengan kehormatan, seperti orang dalam dongeng saja.
Jika kami membiarkannya tetap berkeliaran pasti akan jadi masalah nanti. Kalau saja ada sesuatu yang disebut segel budak di dunia ini! Pasti semuanya akan mudah.

“Tuan Naofumi! Tolong jangan melihat Rishia seperti itu,” Raphtalia memarahiku seolah menyadari pemikiranku.

Mau bagaimana lagi? Saat ini hanya Rishia yang bisa aku atur melalui segel budak.

“Aku yakin kau berharap ada segel budak disini, pasti semuanya akan mudah.” komentar Glass.

Dia membaca pikiranku seperti buku. Tapi itu akan sangat membantu.

“Oh, hal yang kau sebutkan waktu itu. Ya sudah...” kata Kizuna, berlari kedalam gudang dan kembali membawa ofuda, “Ini dia! Ofuda Pengendali. Aku kira ini tidak akan ada kesempatan menggunakannya. Tapi sekarang mungkin cukup berguna.”
“Kizuna, kau yakin...?” tanya Glass.
“Demi membuat Yomogi-san menepati janjinya, kita perlu sebuah bukti dari perkataannya bukan? Aku rasa ini bisa kita gunakan untuk itu.”

Yomogi memandangi ofuda di tangan Kizuna dan mengangguk.

“Baiklah. Jika memasangkan ofuda itu padaku dapat membuat kalian percaya dengan janjiku, maka dengan senang hati akan aku terima.”

Hah? Dia sangat mudah diatur.
Pasti itu seperti servant ofuda yang menempel pada Filo sebelumnya.

“Apa itu?”
“Itu ofuda yang menggunakan sihir untuk mengendalikan orang. Kata orang-orang ini tidak begitu bagus. Untuk mudahnya, ini seperti ofuda untuk vampir Tiongkok.”

Oh... maksudnya itu ofuda yang menempel pada topi atau dahi zombie. 

“Ofuda dapat meminjamkanmu kendali alam bawah sadar seseorang. Jika penggunaannya tepat, kau dapat mengendalikan orang saat kau perintahkan saja.”
“Kedengarannya sangat berbahaya. Bagaimana jika seseorang menggunakannya untuk mengendalikan kita?”
“Ada kemungkinan untuk melawan kekuatan ofuda ini, dan untungnya, ini tidak bekerja pada pahlawan suci atau pemegang senjata Vassal. Tapi, ini bisa sangat berbahaya di tangan pengguna yang kuat.”

Hal-hal tentang ofuda ini mungkin lebih baik daripada segel budak yang biasa kugunakan.

“Apa yang terjadi ketika seseorang mencoba menolaknya?”
“Mereka harus menggunakan semua energi mereka untuk mencoba melepaskannya. Sementara mereka melakukannya, ada kesempatan untuk membunuh mereka.”

Heh… itu terdengar seperti sistem yang sempurna.
Jadi Yomogi akan berada di bawah kendaliku, seperti budak, tapi dia bisa melepas ofuda jika dia benar-benar mencoba. Tapi itu butuh waktu untuk melakukannya, dan aku selalu bisa menghabisinya saat dia berjuang melepaskan itu.

“Mari kita atur sehingga dia tidak bisa lari jauh dari kita,” kata Kizuna, menamparkan ofuda ke dahi Yomogi.

Aku bisa melihat bahwa banyak kekuatan sihir terkandung di dalamnya. Mengeluarkan bunyi derakan listrik, dan perlahan-lahan melekat di dahinya. Kemudian sebuah pola sihir Tiongkok berkedip dan bersinar di sekitar kaki Yomogi.

Glass dan Kizuna melantunkan mantra, dan pola mirip mandala di tanah tampaknya bereaksi terhadapnya. Akhirnya, Kizuna menulis beberapa karakter di atas ofuda dengan darah. Yomogi menggeliat tidak nyaman.
<TLN : Mandala = https://idseducation.com/articles/apa-itu-desain-mandala/>

“Sekarang kita hanya perlu menetapkan aturan dan... semuanya selesai. Itu memang terlalu menarik perhatian jika dilakukan di depan banyak orang, jadi kita harus mencoba untuk tidak menggunakannya di depan umum.”
“Bayangkan jika orang menggunakan benda-benda ini untuk mengendalikan pasukan mereka.”
“Ofuda ini cukup tangguh, tetapi lemah terhadap api dan air. Ini tidak sekuat yang kau harapkan.”
“Jika ini dapat meyakinkan kalian untuk aku bisa ikut bersama kalian, maka aku tidak punya alasan untuk melepasnya. Sekarang, ayo kita pergi!”

Aku tidak yakin apakah aku bisa mempercayai ofuda ini untuk beroperasi seefektif segel budak. Tapi sekali lagi, kami hanya menggunakannya sebagai jaminan jika Yomogi melakukan pengkhianatan.

“Ayo pergi.”
“Ya, ayo pergi,” kata Kizuna.

Dia mulai melantunkan mantra Return Transcript. Sesaat kemudian kami semua berdiri di depan jam pasir naga.
Ada banyak penjaga yang berkeliaran, tetapi aku tidak melihat tanda-tanda serangan saat ini atau yang akan datang. Para penjaga di sekitar jam pasir naga telah diperintahkan untuk tetap waspada disetiap tindakan, jadi meskipun segala sesuatu terjadi di kastil, mereka tidak meninggalkan pos mereka. Mereka bisa diandalkan untuk itu.

Berbanding terbalik dengan duniaku, kau tidak bisa benar-benar mengandalkan penjaga untuk bertahan. Jika seorang penjaga tidak benar-benar menjaga sesuatu, lalu untuk apa mereka ada?

“Semuanya terlihat baik-baik saja?”
“Musuh mungkin ada di sekitar sini, mengawasi para penjaga untuk mencari kesempatan menyerang mereka.”
“Kau tidak mengira perkiraanmu terlalu berlebihan?”
“Itu yang akan aku lakukan jika aku adalah Kyo, sudah pasti begitu. Seseorang harus tetap di sini untuk berjaga-jaga.”
“Sudah kubilang semua yang kau katakan itu salah! Kyo bukan orang pengecut seperti yang kau kira.” Yomogi berteriak.

Glass dan Kizuna menyilangkan tangan mereka dan mengerutkan alis mereka sambil berpikir.

“Tetapi, kita harus meninggalkan seseorang yang bisa kita percayai di sini. Raphtalia, maukah kau tinggal dan menjaga tempat ini?” aku bertanya pada Raphtalia.
“Tapi aku…”
“Raphtalia, kau cukup kuat dan bisa aku percaya. Aku sedikit khawatirmu, tapi aku yakin bisa mengandalkan ini padamu.”
“... Aku akan tinggal disini dan mengawasinya.”
“Glass?!”

Glass mengangkat tangannya untuk menjadi relawan pada posisi yang aku tawarkan pada Raphtalia, dan Kizuna berteriak karena terkejut.
Kami bisa mempercayai Glass, dia cukup berpengalaman untuk menangani apa pun yang muncul. Selain itu, dia berasal dari dunia ini. Lebih masuk akal untuk membiarkannya dia saja yang melakukannya.

“Aku yakin apa yang dikatakan Naofumi benar. Kyo sedang membuat keributan besar disana-sini, belum lagi mengenai penemuan barunya yang tiada akhirnya. Bila dipikir-pikir, kita memang harus menjaga tempat Jam Pasir Naga berada.”
“Tapi...” Kizuna mencoba memprotes.
“Jika kau ternyata membutuhkan bantuanku di sana, maka minta pada prajurit untuk menembakkan suar sebanyak tiga kali, maka aku akan segera ke kastil.” kata Glass pada Kizuna.
Kizuna memandangi kastil yang berasap di kejauhan dan mengangguk.

“Baiklah. Glass, kami serahkan tempat ini padamu.”
“Chris, tolong lindungi dia menggantikan tempatku.” 
“Pen!”

Aku merasa sulit untuk percaya Chris akan banyak berguna, tetapi dia membungkuk menanggapi Glass yang membungkuk pula dan berjalan untuk berdiri di dekat Kizuna.

“Baiklah, Naofumi. Sebab kita meninggalkan Glass di sini, kau harus berjuang lebih keras lagi,” Kata Kizuna.
“Aku tahu. Ayo kita pergi!” 
“Baiklah!” Semua orang berteriak serempak.

Dengan Raph-chan dan Filo di pundakku, aku berlari. Semua orang mengikutiku.
Aku khawatir Rishia akan tersandung dan jatuh, tetapi dia berhasil mengikutiku.

Kami berlari menuju kastil yang berasap. Kota yang kami lewati dalam perjalanan sepertinya tidak rusak. Tapi terlihat seperti ada beberapa penjarahan, ada saja orang-orang yang mencoba mengambil keuntungan dari kekacauan ini, tapi mereka telah ditangkap dan diikat.

Apa yang sedang terjadi?
Kami berlari melalui gerbang kastil dan menemukan L’Arc, Therese, dan sejumlah prajurit yang sedang bertempur. Tapi, apa yang mereka lawan? Mereka adalah monster, tetapi mereka juga tampak seperti manusia. Itu pertempuran yang sengit.

Halaman kastil dipenuhi dengan asap, dan tampaknya ada pertempuran terjadi di mana-mana secara bersamaan.

“Hyaa!”

Therese memberikan sihir dukungan pada L’Arc, dan dia menembakkan skill pada musuh.
Tetapi monster-monster itu cepat, dan mereka menghindari serangannya. Apakah monster ini lebih cepat dari L’Arc yang merupakan pemegang senjata vassal?
Salah satu dari mereka muncul di belakangnya, mencoba memanfaatkan celah di pertahanannya. Aku dengan cepat menggunakan skill.

“Air Strike Shield!”

Perisai muncul tepat waktu untuk bisa melindungi L’Arc dari cakar monster. Monster itu terhempas, yang membuatnya mudah untuk diserang, sebuah peluang yang tidak akan dilewatkan oleh L’Arc. Dia mengayunkan sabitnya.
...Tapi monster itu menghindar lagi! 

“Bocah! Nona Kizuna! Semuanya!”
“Kami sangat terbantu oleh kalian!”

L’Arc dan Therese tersenyum. Mereka tampak lega. 

“Shooting Star Shield!”

Penghalang muncul dan melindungi kami semua, melindungi kami dari monster. Ketika penghalang muncul, musuh berhenti menyerang dan menatap lurus ke arahku.

“Pahlawan dari dunia lain! Sungguh luar biasa bisa melawanmu sekarang!”

Hah? Apa? Musuh berbalik dan menatap kami dengan mata penuh kebencian. Apa yang mereka incar adalah kami?
Aku memperhatikan mereka. Di tempatnya agak gelap, jadi aku belum melihat monster dengan baik. Tapi mereka bukan manusia yang berubah menjadi monster ...
Apa ?! Wajah mereka aneh, setengah binatang, setengah manusia. Tubuh mereka juga tampak terbelah menjadi dua bagian ada bagian manusia dan binatang.

Sepertinya mereka terbuat dari dua hal yang saling menempel. Sejujurnya mereka benar-benar menjijikkan.

Pemimpin kelompok itu tampak seperti setengah harimau putih. Setengah lainnya adalah seorang wanita dengan kuncir kuda. Mata manusianya memandang sangat tajam, dan mata lainnya adalah mata kucing. Mereka mengenakan armor ringan, dan itu robek di beberapa tempat, mungkin akibat dari pertempuran.

Wajah setengah manusia sebenarnya cukup menarik.
Pasukan musuh lainnya serupa, tetapi beberapa dari mereka memiliki bulu dan bagian tubuh seperti burung, yang lain memiliki kulit kura-kura di punggung mereka. Semua dari mereka tampaknya semacam campuran dari manusia-binatang, tangan mereka seperti cakar binatang.

Mereka jelas tidak seperti setengah manusia di dunia tempatku dipanggil. Sesuatu tentang mereka sepertinya... tidak alami. Setengah manusia yang aku kenal tidak seperti itu.
Bagian manusia mereka... wajah mereka... Aku merasa seperti aku pernah melihat mereka sebelumnya, tapi di mana?

“Huh…”

Raphtalia, Rishia, dan Kizuna menunjuk ke pasukan musuh, tak bisa berkata-kata.

“Kenapa kalian sekarang jadi begini?!” Kizuna menjerit.

Sialan! Aku masih tidak tahu siapa mereka.

“Raphtalia,” kataku, memberi isyarat baginya untuk datang. Aku berbisik di telinganya, “Siapa, orang-orang ini?”
“Kau tidak ingat mereka?!”
“Kau tidak ingat kami?! Kau selalu saja menghina kami!”

Musuh bereaksi terhadap komentar Raphtalia dan berteriak dengan marah.
Mereka bergegas ke arahku, dengan senjata mereka. Seseorang menusukkan naginata padaku.

“Uh oh!”

Shooting Star Shield hancur, dan serpihan-serpihan melayang di udara di sekitar kami. Aku memblokir tusukan naginata dengan perisaiku dan meraih gagangnya. Pasukan musuh lainnya melolong marah dan datang menyerangku.

“Mati! Semuanya! Bantai mereka semua!”
“Itu mereka. Mereka adalah orang-orang yang datang dan menuduhku mencuri senjata Vassal katana,” jelas Raphtalia.

Aku akhirnya ingat mereka. Mereka adalah kelompok wanita yang bersama dengan Sampah #2. Teriakan mereka begitu keras sehingga aku tidak pernah mendengar nama Sampah #2.
Pecahan Shooting Star Shield yang hancur terbang ke arah wanita Sampah #2.

Orang-orang yang melancarkan serangan tidak dapat menghindari pecahan perisai tersebut. Beberapa dari mereka memblokir pecahan itu dan terus berlari. Yang lain memiliki perisai seperti kulit kura-kura untuk memblokirnya.

L’Arc dan Therese tidak melewatkan kesempatan mereka. Dia mengayunkan sabitnya dan dia menembakkan mantra sihir. Raphtalia menghunus katananya dan menebas melintasi medan perang.

Tidak jelas apakah Kizuna dapat menghancurkan musuh-musuh setengah manusia ini, jadi dia tetap bersama Yomogi. Aku mencoba mencegah Filo dan Rishia agar tidak terjebak dalam pertarungan. 

“Pergi, Chris!”

Kizuna mengambil Chris dan melemparkannya!
Chris berputar-putar dan meluncur melalui pertempuran, seperti Spiral Strike milik Filo.
Chris melesat melewati monster, tetapi banyak armor dan pakaian mereka robek ketika dia melaluinya, dan darah merembes melalui luka yang timbul.
Heh ... Jadi begitu caranya agar Kizuna bisa menyerang. 

“Rafu?”

Aku melihat Raph-chan. Matanya berbinar penuh pengertian.
Dia ingin mencoba hal yang sama, tetapi dia belum cukup kuat. Dia harus tetap di pundakku untuk saat ini. Atau mungkin dia bersama Raphtalia saja.

“Tuan! Firo ingin mencobanya!”

Dia bukan petarung jarak dekat terbaik hari ini. Aku pikir dia sekarang lebih cocok sebagai pendukung. Aku yakin jika dia bernyanyi, dari nyanyiannya itu bisa menjadi mantra pendukung untuk kami.

“Lain kali saja!”
“Boooo…”
“Aku ingin kau bekerja sama dengan Raph-chan untuk mendukung kita semua dengan sihir.”
“Oke!”

Dengan keduanya di pundakku, aku terus memblokir dan menghindari serangan pengikut Sampah #2.

“Shield Prison!”

Penjara perisai memberiku waktu. Aku memandang Raphtalia yang telah saling mengunci dengan pedang milik pemimpin kelompok itu.

“Mengapa kau bisa berubah seperti ini? Apa yang terjadi pada kalian semua?!” tanya Raphtalia padanya.
“Kekuatan kami sangat luar biasa, bukan? Tak lama setelah kalian membunuh pemimpin kami, kami tidak memiliki tujuan untuk hidup lagi, negara kami yang seharusnya mendominasi malah dikuasai oleh negara lain. Kami pikir sudah waktunya kami menghilang dari dunia ini, tetapi kemudian orang bernama Kyo, pemegang senjata Vassal buku, menyelamatkan kami.”
“Apa?!”
“Dia tidak bermaksud untuk memerintah kami, dia bahkan memberikan kami kesempatan untuk membalaskan dendam. Dia memberi kami kekuatan ini agar bisa membunuh kalian semua!”
“Sekarang apa tujuan kalian?”
“Sebelum-sebelumnya, kami tidak mungkin bisa bertahan melawan pemegang senjata vassal apalagi pahlawan suci. Sebenarnya kekuatan ini berasal dari penemuan Tuan kami, yaitu Empat Simbol, salinan empat binatang suci! Kyo memanfaatkan hasil penemuannya itu untuk memberikan kami kekuatan besar ini.”
“Jangan bilang, itu yang membuat kalian semua berbentuk begini?!” Kizuna berteriak bertanya.

Lalu mereka semua mengangguk.

“Benar sekali! Kyo bilang akan mengembalikan wujud kami ke seperti semula setelah mengalahkan kalian! Selama kami mengalahkan kalian, dia menyetujuinya! Dia telah membimbing kami menuju jalan yang sebelum menghilang dari hidup kami!”
““Itu sebabnya...”” mereka semua berteriak serentak, melancarkan serangan tidak manusiawi, “Matilaah!!!”

Wanita harimau itu terbungkus angin kencang, yang kemudian mulai menerbangkan senjatanya. Dia mengarahkannya ke kita.
Ada yang memiliki sayap api. Dia mengepakkannya dengan keras, mengirimkan api yang membara ke arah kami.
Wanita kura-kura mengirim batu-batu besar untuk menghujani kami dari atas. Wanita naga... sepertinya tidak ada di sana.

“Air Strike Shield! Second Shield! Dritte Shield!”

Aku mengirim tiga perisai dan segera mengikuti mereka dengan Shooting Star Shield, memblokir semua serangan mereka.
Kemudian aku fokus sebentar dan melemparkan Zwiete Aura pada semua orang, dimulai dengan Raphtalia.

“Tidak mungkin! Kyo tidak mungkin melakukan hal tidak manusiawi seperti ini!”

Yomogi berteriak di belakangku tergoyahkan. Dia mengulurkan tangannya dan meraih bahu Kizuna sambil memegang bagian belakang pedanya.

“Pahlawan Alat Berburu, aku punya permintaan. Izinkan aku bertarung. Orang- orang bodoh ini membicarakan tentang pemberian kesempatan membalaskan dendam yang dilakukan oleh Kyo! Mereka semua harus dihentikan berbicara hal omong kosong itu!”
“Jika kau mencoba menyerang kami, kau pasti hukuman. Mengerti?” 
“Aku mengerti itu!”

Kizuna mengangguk, dan Yomogi pergi berlari. Dia melompat ke medan perang, menyerang wanita yang sedang Raphtalia lawan.

“Jangan ikut campur!”
“Ha! Serangan kikuk darimu ini, mudah untuk dihindari!” kata Yomogi, melompat mundur untuk menghindari serangan wanita itu dan kemudian maju menyerang lagi dengan Raphtalia.
“Berani-beraninya kau berbohong tentang Kyo! Mana mungkin dia melakukan itu!”
“Kami tidak berbohong!” teriak wanita monster itu. Dia tampak bingung oleh tuduhan itu. “Setelah kalian berhasil kami kalahkan, dia berjanji akan menghidupkan kembali Tuan    ! Kami melihat dengan jelas, detik-detik Tuan     bergerak kembali meski sudah terbagi menjadi dua!”
<PR Note: Berhubung kami membuat PDF ini setelah anime S2 tamat, nama Sampah #2 disebut dalam animenya, tapi demi menghormati telinga Naofumi yang bagus dalam LN, kami putuskan untuk menyensor nama Sampah #2.>
“Dia berusaha menghidupkan orang mati?!”
“Kyo sekarang sudah bisa menggunakan kemampuan seperti itu?”

Itu luar biasa, sungguh. Menghidupkan kembali orang mati? Sudah pasti itu merupakan hal yang tabu di setiap dunia yang ada. Kukira pernah melihatnya dalam RPG lama dari waktu ke waktu. Tetapi jika dia bisa melakukan itu, mengapa dia tidak mengirim Sampah #2 sebagai pembunuhnya?
Ada sesuatu yang lain, ini merupakan lapisan rencana darinya.

“Orang yang kalian sebut Kyo bukanlah Kyo yang aku kenal!” Yomogi berteriak dan melanjutkan serangannya pada pengikut Sampah #2. Raphtalia tampak bingung atas tindakannya.
“Kau bodoh! Kami masih belum serius, kami masih belum memperlihatkan kekuatan sejati kami!”

Sisi wanita itu mulai bersinar, lalu perlahan-lahan mengembang, tumbuh semakin besar dan semakin besar. Aku tidak suka itu.

Aku melakukan semua yang aku bisa untuk menghentikan rentetan serangan tak berujung yang datang dari wanita lain. Jumlah mereka terlalu banyak, tetapi mereka semua sangat kuat.
Itu seperti pertempuran yang kami hadapi di ruangan inti Spirit Tortoise. Para neoguardian sekuat ini.

“Tsugumi! Ambillah ini!”

Salah satu wanita lainnya berkata dan melemparkan tombak kepada pemimpin mereka, yang terkunci dalam pertempuran dengan Yomogi dan Raphtalia. Sekali melihat tombak itu dan aku hampir tidak bisa mempercayai mataku.

“Bukankah itu?!

Benar sekali, tombak itu terlihat seperti senjata menyeramkan yang dibawa Yomogi ketika dia mencoba menyerang kami, dan sekarang, itu ada di tangan pemimpin mereka.




TL: Kuaci
EDITOR: Isekai-Chan
Proofreader : Bajatsu, Hantu

0 komentar:

Posting Komentar