Sabtu, 02 November 2019

Tate no Yuusha no Nariagari Light Novel Bahasa Indonesia Volume 8 : Epilog - Semuanya Berkumpul Kembali

Volume 8
Epilog - Semuanya Berkumpul Kembali


Kami kembali ke kastil di negara tempat Kizuna menyebutnya sebagai rumah dan menunggu yang lain untuk kembali. Tidak butuh waktu lama untuk menerima kabar kalau mereka sudah kembali.

“Hei, Glass, kau mengerti apa yang ingin kutanyakan sekarang?”
“Oh. Um ...”

Glass duduk dengan gaya seiza dan, tampaknya, dia dinasehati oleh Kizuna. L'Arc dan Therese berlutut di belakangnya. Sepertinya semua orang dalam kesulitan. Bagaimana bisa ini terjadi pada mereka?

“Ada apa kalian ini?”
“Hm? Apa kau ingat hal-hal yang kita dengar tentang gelombang saat sampai disini? Aku sedikit kesal dengan Glass dan mereka berdua karena hanya datang dan pergi ke dunia lain untuk mencoba membunuh pahlawan suci disana,” jawab Kizuna, menyilangkan tangannya.
“Kizuna, bukan begitu. Aku harus melakukannya demi dunia ...”
“Tapi, kau hanya membaca itu dari sebuah legenda dan menganggap itu benar, lalu kalian menyelinap melalui celah dimensi selama gelombang, dan mencoba untuk membunuh para pahlawan dunia lain. Kau yakin itu benar?”
“Iya, itu benar...”

Aku hampir tak bisa mempercayai mataku. Si keras, serius, samurai seperti Glass memalingkan wajahnya ke lantai karena malu. Aku tahu kalau dia dan Kizuna dekat, tapi sepertinya Kizuna adalah bosnya.

“Nona Kizuna. Aku tahu bagaimana perasaanmu, tapi tidakkah kau ingin mendengar penjelasan dari kami juga?” tanya L'Arc.
“Iya, kami hanya berusaha melindungi dunia yang sangat kau sayangi ini, Kizuna ...” sela Therese.

Kizuna tak terkesan. Dia menyipitkan matanya dan menyalak, “Baiklah kalau begitu, jawab pertanyaanku ini. Bisakah kalian membayangkan ada pemegang Senjata Vassal dari dunia lain yang datang melalui gelombang untuk membunuh para pahlawan di sini?”
“I-itu, um ...”
“Kau mau diam saja?” bentak Kizuna. Semua orang memalingkan muka.

Mereka bisa saja berbohong. Tapi mereka saling kenal cukup baik sehingga mereka mungkin tak bisa lolos begitu saja. Khususnya Glass, tampak seperti pembohong yang mengerikan.

“Tidak, aku tidak memikirkan itu akan terjadi. Tidak di negara ini atau di negara lain, itu belum terjadi di negara lain, jadi kami mengira itu tidak akan terjadi, meski kami tahu informasi dari negara lain akan tetap dibiarkan tertutup di negara mereka.”

Berdasarkan apa yang kupelajari di dunia ini, aku merasa ada kemungkinan kalau siapa pun yang ada di dunia di sisi lain dari celah gelombang bertanggung jawab untuk menenangkan gelombang.

“Bukankah kalian sendiri yang bilang tidak mau mengorbankan nyawa orang lain demi menyelamatkan dunia? Lalu apa yang terjadi pada perkataan kalian itu, jika kalian sendiri yang melakukan semua itu?”
“Am...”

Kizuna benar-benar menginterogasinya. Aku menyukai suaranya. Tapi mereka pasti menikmati waktu bersama sebelum Kizuna menghilang. Rumah Kizuna membuatnya sangat jelas.

“Oke, dengarkan ini baik-baik. Memang benar kalau melindungi dunia dan memperpanjang hidupnya itu penting, tapi itu tak berarti kalian bisa membunuh orang lain untuk melakukannya. Aku tahu kalau ada legenda yang mengatakan hal itu, tapi mengapa kau tidak berpikir dulu untuk mencari opsi lain sebelum terburu-buru melakukan itu?”
“Ya, tapi kami melakukan semua penelitian yang kami bisa. Tapi ...”
“Tidak kalian temukan cara lain itu, jadi kalian putuskan untuk menyelinap ke dunia lain untuk membunuh para pahlawan suci di sana? Tentu saja itu salah! Jika caranya masih belum ditemukan, kalian harus terus mencarinya! Lalu, jika pemegang Senjata Vassal dari dunia lain datang menghampiri kita, itu tidak memberi mereka alasan untuk melakukan hal yang sama!” teriak Kizuna. Glass tampak ketakutan.

Aku tidak bisa membayangkan sama sekali hubungan mereka seperti ini...
Mereka tampak seperti anak-anak yang dimarahi oleh ibu mereka. Pipiku memerah.
 
“Tuan Naofumi, kau tersenyum.”
“Apa yang kau tertawakan, Bocah? Apa senikmat itu melihat orang lain kesusahan?”

Raphtalia menegurku, dan L'Arc membalasnya, tapi Kizuna memelototinya dan dia mundur kembali.

“Memangnya kenapa? Kau mencoba membunuhku, dan sekarang kau mendapatkan ceramah. Bukankah wajar jika aku tersenyum?”
“Huh ... Glass cukup kuat, tapi kau berada ditingkat yang berbeda, Naofumi,” bisik Kizuna, sambil meletakkan tangan di dahinya. 

Aku tidak membantahnya.
L'Arc mengangguk sambil mendengarkan ceramahnya tapi terus mencuri pandang ke arahku.
Aku bisa mengerti alasannya, tapi tak perlu khawatir. Aku tak menganggap diriku seorang penegak keadilan.

“Paling tidak, sekarang aku sudah kembali dan aku dengan tegas menentang rencana kalian ini untuk pergi ke dunia lain dan membunuh para pahlawan suci mereka!”
“Um ...”
“Mengerti?!”
“Y ... Ya!”
“Itu juga berlaku untukmu, Kak L'Arc dan Kak Therese!”
“Baiklah, ya. Bagus, aku tidak benar-benar ingin bertarung denganmu, Bocah. Menghancurkan dunia lain untuk menyelamatkan duniamu sebenarnya bukan gaya kami.”

“Baiklah. Untungnya kami mencapai kesimpulan ini sebelum kami benar-benar mampu mengalahkan Naofumi-san,” kata Glass.

L'Arc melihat dan Therese lalu ke arahku. Mereka berdua tampak bahagia.
Jika mereka akan melihatku seperti itu, maka hanya ada satu hal yang bisa dikatakan.

”Maka kau seharusnya tak mencoba ini sejak awal.”
“Diam, Bocah! Berhentilah berusaha bersikap keren!”
“Kak L'Arc!” Kizuna berteriak, dan L'Arc segera menutup mulutnya.

Kizuna benar-benar menguasai ruangan ini.
Kami tidak sengaja bertemu, tapi aku agak iri dengan kehadirannya sebagai pemimpin. Begitulah seharusnya pahlawan suci. Atau mungkin dia sudah ahli dalam hal ini.

“Lalu, Glass, tolong pikirkan tentang ini. Kau tahu kalau aku bisa melawan monster tapi tidak dengan manusia. Menurutmu apa yang akan terjadi jika seorang pemegang senjata Vassal dari dunia lain datang mengincarku?”
“...”

Glass tak menjawab. Aku bisa mengerti kenapa.
Kizuna tak bisa melawan manusia. Jika seorang pemegang senjata Vassal mengejarnya, dia harus mundur dan bergantung pada rekan-rekannya. Tapi para pahlawan suci dipanggil untuk gelombang. Apakah dia benar-benar dipanggil ke dunia lain hanya untuk mati?

“Glass, kupikir ada alasan mengapa para pahlawan suci dipanggil pada saat gelombang terjadi.”
“Alasannya?”
“Iya. Kami dipanggil ke gelombang dengan kemungkinan kami terbunuh di sana. Itu membuatku berpikir kalau kami mungkin tak perlu bertarung dalam Gelombang sama sekali. Mereka memanggil kami karena mereka membutuhkan kami. Jika itu benar, maka itu mungkin karena dunia mendapat lebih banyak waktu sampai gelombang berikutnya jika para pahlawan menghentikannya, atau mungkin mereka dapat menghentikan bersatunya dunia ini.”
“...”
“Aku tak tahu apakah aku benar. Tapi berdasarkan apa yang kau bilang, jika para pahlawan suci ada untuk melindungi dunia, maka seharusnya tak ada alasan bagi mereka untuk bertarung dalam gelombang. Namun, bukankah tugas para pahlawan suci untuk melakukan hal itu?”

Kizuna bergumam kalau dia tak bertarung dalam Gelombang, karena dia terjebak di labirin tak terbatas. Lalu dia mencengkeram tangan Glass.

“Mereka tidak menulis tentang itu di legenda. Tapi aku tak percaya itu. Aku tidak percaya kalau kita seharusnya melindungi dunia kita dengan menghancurkan dunia yang lain. Kami tidak boleh melakukan itu.”
“... Baiklah. Aku minta maaf.”

Glass menoleh padaku dan menundukkan kepalanya. Aku tak bisa memikirkan alasan untuk tetap marah pada mereka. Mereka jelas melakukan apa yang mereka anggap benar, dan mereka lebih baik daripada para brengsek yang memanggilku ke Melromarc, hanya untuk membawaku ke dalam jebakan.

Aku tahu mereka orang baik. Setelah Kizuna menghilang begitu lama, keadaan rumahnya sudah cukup untuk membuktikannya. Mereka melindungi rekan-rekan mereka. Jelas kalau mereka peduli.
Aku bahkan sedikit iri dengan hubungan mereka.

Jika Raphtalia dipilih oleh senjata di dunia kami dan aku menghilang, apakah dia akan melakukan hal yang sama untukku?
Aku memandangnya. Raph-chan naik ke atas kepalanya dari bahunya.

“Ada apa?”
“Aku bisa mengerti bagaimana perasaan Glass, jadi aku tidak akan mengatakan apa-apa.”

Jika itu memungkinkan, aku ingin memiliki hubungan seperti yang dimiliki Kizuna dengan rekan-rekannya. Itu tak lebih dari sebuah harapan, tapi aku akan senang jika Raphtalia merasakan hal yang sama tentangku seperti yang mereka lakukan terhadap Kizuna.

“Selama kau tak akan mencoba menyerangku lagi, aku tidak akan bertarung dengan kalian.”
“Bocah ...”
“Naofumi ...”
“Jadi kalian mengerti. Jadi kita semua bisa berteman, kan?” kata Kizuna, mengulurkan tangannya padaku. Tapi aku menolak tawaran itu.
“Aku tak suka hal-hal semacam itu.”

Aku bukan tipe orang yang sering menatap persahabatan sentimental. Maksudku, aku suka hal semacam itu di game dan manga, tapi aku tak punya cukup pengalaman positif di dunia lain untuk membenarkan mengambil kepercayaan langsung yang membutuhkan hubungan semacam itu.

“Pokoknya, kita pasti bisa tetap bekerja bersama. Aku punya sesuatu yang harus kulakukan, aku pasti bisa membutuhkan bantuan juga.”
“Benar. Bukankah kau ingin mendapatkan kembali kekuatan binatang penjaga duniamu yang dicuri oleh seseorang?”
“Tepat. Itu sebabnya kami datang ke sini untuk mengejar orang yang mengendalikan Spirit Tortoise, untuk membuat pemegang Vassal buku, Kyo, membayar semua kekacauan yang ia bawa ke dunia kami.”

Aku tak pernah lupa. Aku harus membalaskan dendam Spirit Tortoise, untuk membalas kematian Ost.
Raphtalia mengangguk, begitu pula Rishia dan Glass, lalu L'Arc dan Therese. Semua orang berekspresi serius.

“Kizuna, aku bisa memberitahumu ini tanpa ragu. Kyo, sang pemegang Vassal buku, dia sudah tidak cocok lagi untuk menjadi pemegangnya. Senjata Vassal yang kami pegang mulai menuntut penaklukannya,” Glass menjelaskan.
“Yah, jika dia melakukan semua yang kau katakan, tentu saja dia harus diurus. Jika senjatamu menuntutnya, maka aku tidak akan menghalangi. Naofumi, aku akan membantumu, jadi tolong, izinkan kerja sama kami untuk mengkompensasi kerugian yang Glass dan rekan-rekannya coba berikan padamu di masa lalu.”
“Apa bedanya jika aku memaafkan mereka? Tujuan kita sama. Jika kita tidak menghentikan Kyo, dunia ini juga akan berada dalam bahaya.”

Ada peluang bagus kalau Kyo merencanakan sesuatu dengan kekuatan yang telah diambilnya dari Spirit Tortoise. Dia mungkin harus melakukan sesuatu sebelum dia bisa menggunakannya sesukanya. Kami harus menemukannya sebelum dia berhasil melakukannya.

Benar ... Kami seperti baru kembali lagi ke tujuan awal kami.

“Ya sudah, Bocah? Kebetulan semua orang di sini sudah lama belum berkumpul kembali. Lalu kami ingin merayakan kembalinya Kizuna! Malam ini ayo kita adakan perayaan saja!” L'Arc bertepuk tangan, dan para pelayan di kastil mulai berlarian.

Sepertinya mereka bersiap-siap untuk perayaan.
Seluruh kastil beraksi ketika dia bertepuk tangan. Seberapa besar otoritas yang dimiliki L'Arc di sini?
Tiba-tiba aku ingat raja merujuk seseorang dengan sebutan Tuan Muda. Mungkinkah? 

“Hei, Tuan Muda!”

Aku memanggil L’Arc Tuan Muda. Kemudian dia menatapku seperti ingin menangis.

“Apa? Bagaimana kau tahu tentang itu, Bocah?!”
“Sudah kuduga itu adalah kau. Kau orang yang sangat penting, bukan?”
“Bukannya aku menyukainya. Aku lebih suka kebebasanku!”

Aku hanya mendengar sedikit dari Kizuna, jadi aku tak tahu bagaimana dia akhirnya bertemu L'Arc. Ayahnya adalah raja dan mungkin meninggal, dan negara itu diserahkan kepada seorang pangeran yang kurang layak.
L'Arc tampak seperti tipe orang bawah yang akan didukung oleh rakyat.

Negara itu tampaknya berjalan cukup baik, jadi mungkin pemerintahannya berjalan baik untuk negara itu.
Dia mungkin memiliki orang-orang baik yang bekerja untuknya. Dia cukup karismatik untuk menarik orang baik. Aku ingin tahu apakah pencarian Kizuna di masa lalu ada hubungannya dengan itu.

“Jadi kau tahu, Tuan Muda, selama kau terus memanggilku Bocah maka aku akan terus memanggilmu, Tuan Muda.”
“Baiklah, Nao ... fu ... mi.”
“Hm.”

Dia menyebut namaku, tapi tampak sangat jengkel karenanya.
Lalu dia berbalik dan berteriak.
 
“Tidak, itu terdengar jelek! Kau Bocah, bukan 'Naofumi!'”
“Itu tidak masuk akal, Tuan Muda!”
“Aku tidak peduli, Bocah! Taruh barang-barang kalian saat ini. Aku akan memanggil kalian setelah semuanya sudah siap. Kizuna dan Glass, luangkan waktu untuk kalian berdua setelah sekian lama,” bentak L'Arc, menyeret kami keluar dari ruangan.

Um ... Apa selanjutnya? Aku melihat Raphtalia dan yang lain.

“L'Arc Berg memang suka perayaan.” kata Ethnobalt. Dia diam sepanjang perjalanan kembali ke kastil, tapi sekarang dia tersenyum dan berbicara. 
“Tapi, kupikir dia benar. Kita harus bersenang-senang malam ini. Kizuna, selamat datang kembali.” kata Glass pada Kizuna.
“... Terima kasih. Aku pulang ... senang sekali aku bisa kembali bersama kalian,” kata Kizuna, menatap semua orang. Dia tampak seperti akan menangis.

Berapa lama dia terjebak di labirin tak terbatas? Aku tak tahu persis, tapi itu pasti sudah sangat lama. Dia kembali ke tempat yang dia pikir tidak akan pernah dilihatnya lagi. Jika aku tak seberuntung itu, aku bisa terjebak, seperti dia.

“Perayaan? Aku ingin beeernyanyii!” teriak Filo. 
“Rafu!”

Filo dan Raph-chan masing-masing dengan senang melompat ke atas bahuku. Aku membiarkan mereka. Lalu aku berbalik menghadap Raphtalia dan Rishia.

“Mereka benar. Ada baiknya untuk bersenang-senang malam ini. Sejujurnya, aku lelah sekali.”
“Fuee ... Betapa indahnya bisa berkumpul kembali dengan teman lama!”

Ya, mereka benar.
Aku sudah lama terpisah dari Raphtalia, tapi aku merasa ketidakhadirannya mulai penting bagiku, jadi aku bisa mengerti bagaimana perasaan mereka.
Glass tampak sangat senang melihat Kizuna lagi. Dia berseri-seri seperti anak kecil. Aku tidak bisa menahan senyum juga.

“Untuk saat ini ...”
“Ada apa?”

Aku melihat katana yang dipegang tangan Raphtalia.

“Kizuna, aku tahu kita semua sedang perayaan, tapi bisakah Raphtalia memiliki sarung untuk katana-nya?”
“Oh ya,” kata Kizuna, berbalik dan melangkah mundur ke arah kami.

Ketika dia melakukannya, dia meninggalkan Glass yang berdiri di sana dengan tangannya terentang. Glass membuat wajah yang sangat kecewa, itu terlihat aneh padanya.
Aku mulai berpikir dia mungkin seorang lesbi.
<EDN : OOOH, boy~>

“Kalau begitu mari kita pergi ke toko yang aku tahu dan membuatnya. tempatnya sangat handal.”

Seandainya kami berada di Melromarc, aku akan meminta pak tua untuk melakukannya, tapi kami terjebak di dunia lain, jadi aku putuskan untuk tunduk pada penilaian Kizuna.

“Baiklah.”

Kizuna membawa kami keluar dari kastil dan menuju ke kota.

“Yah, Kizuna! Sudah lama tidak berjumpa?!”

Kizuna membawa kami ke pandai besi yang sibuk di tengah kota.
Itu dijalankan oleh seorang wanita yang sangat berotot, maskulin dengan batu permata merah di dadanya. Dia pasti salah satu dari crystal human.
Batu permata Therese ada di dahinya, jadi kurasa batu permata mereka bisa berada di tempat yang berbeda.

“Aku mendengar dari Glass kalau kau menghilang. Aku mengkhawatirkanmu! Sekarang Glass akhirnya bisa sedikit rileks. Ketika kau hilang, semua orang kesulitan untuk menghiburnya.”
“Romina, bisa kau simpan itu?!” Glass cepat-cepat berkata, mencoba untuk menutup pembicaraan secepat mungkin. Aku selalu berpikir Glass itu keren dan pendiam, tapi dia mulai terlihat lebih seperti orang normal.
“Namanya Romina. Dia pandai besi terbaik yang aku tahu.”
“Aku Iwatani Naofumi.”
“Namaku Raphtalia. Senang bertemu denganmu.”
“Firo!”
“Rafu!”
“Aku Rishia. Senang berkenalan denganmu.”
“Selalu senang bertemu pelanggan baru. Semoga kau senang dengan hasil jualanku!”

Pandai besi ini mengingatkanku pada Pak Tua di toko senjata Melromarc.

“Jika kami membawakanmu bahan dan uang, bisakah kau membuatkan kami barang pesanan?”
“Itu bisa dilakukan, tapi aku akan membuang pelanggan yang menjengkelkan!”
“Kau pikir aku menjengkelkan?”
“Tidak ...” Romina menggaruk dagunya dan menatapku dengan hati-hati. “Sebenarnya aku pikir kita akan rukun dalam hal ini.”
“Baiklah.”

Ada sesuatu yang menarik bagiku tentang profesinya, tentang gagasan menemukan potensi dalam bahan dan kemudian menggunakannya untuk membuat senjata dan peralatan khusus.

“Orang-orang dapat memahami kepribadian Tuan Naofumi dengan sekali pandang. Aku sedikit cemburu,” kata Raphtalia.
“Apa yang kau bicarakan?”

Dia seharusnya sudah tahu aku menyukai pesanan khusus.

“Jadi? Aku yakin kau mampir bukan untuk setor muka saja, kan? Pasti ada sesuatu alasan lain,  bukan?”
“Benar. Kami memiliki banyak bahan yang ingin kau lihat. Juga, kami membutuhkan sarung untuk katana-nya,” kata Kizuna, menjatuhkan setumpuk barang ke meja.
“Ah, begitu ... Oh, hei, ini barang yang cukup bagus! Waktunya asah kemampuan lagi nih.” kata Romina. Kemudian dia melihat katana Raphtalia.  “Wah, wah… ini benar-benar yang menarik.”
“Ya, itu adalah vassal katana.”
“Aku tak menyangka kalian membawa barang yang merepotkan! Baiklah kalau begitu, aku akan membuatkanmu sarung untuk itu.”
“Bisa kau lakukan?” tanya Kizuna.
“Tidak masalah, aku senang sekali melihat barang semenarik itu. Kita sudah terbilang dekat, belum lagi ada barang sebagus ini, yang ada ini malah menguntungkanku.”
“Terima kasih.”

Romina mulai mengukur katana dan membuat beberapa sketsa cepat. 

“Naofumi, sebaiknya kau meminta Romina membuatkanmu perisai atau armor?”
“Kau benar juga.”
“Oh, iya. Kau masih menyimpan armor yang kau gunakan di duniamu, kan? Aku rasa tidak masalah untuk menunjukkan itu pada Romina.”
“Hm? Ya, aku boleh juga...”

Dia mungkin berbicara tentang Barbarian Armor +1?
Aku mengambil itu yang kusimpan di tas dan menyimpannya di atas meja.

“Mungkin dia bisa melihat barang yang kau sukai, Rishia. Mungkin saja dia bisa menjadikan itu barang yang bagus di dunia ini,” kataku, menarik keluar kigurumi Filo milik Rishia dan meletakkannya di sebelah barang-barangku. “Pasti berat untukmu, hari-hari tanpa kigurumimu.”
“Fuee...”
“Aku rasa Rishia-san tidak begitu menyukai Kigurumi itu...” kata Raphtalia sambil menatap Rishia, lalu memalingkan pandangannya dan berkedip. “Oh, mungkin memang suka sekali.”
“Fuee?!”

Sulit bersimpati dengan keterkejutannya. Bagaimanapun, Rishia adalah orang yang mengatakan dia akan memakainya jadi tak ada yang bisa melihatnya menangis.

“Apa ini? Apa ini sudah tidak bekerja dengan baik?” kata Romina, mengangkat armor lama kami dan memandangnya dengan curiga.
“Tunggu, hei, Filo.”
“Apaa?”
“Apa yang terjadi pada cakarmu?”
“Uhm, pas bangun sudah hilang!”

Aku menghela nafas ... Itu bukan salahnya. Dia telah ditangkap dan diubah menjadi hewan tontonan.
Dia bisa saja melarikan diri jika mereka meninggalkan cakarnya, itupun jika masih dalam kondisi siap pakai.

Aku masih memiliki Karma Dog Claws di perisaiku, jadi aku mengeluarkannya dan meletakkannya di atas meja juga. Ketika itu berada di meja konter, aku membaca statistiknya dan keadaannya berantakan juga.

“Ini semua mungkin berhenti bekerja sebab menyeberang antar dunia. Apa kau bisa mengakalinya?”
“Hmm, aku mungkin bisa melakukannya pada armor ini, tapi aku belum pernah melihat material seperti apa yang terbuat dari kigurumi dan cakar ini, jadi ...” gumam Romina selagi melihat armor dan Kigurumi, lalu perhatiannya berpindah ketika dia menemukan batu permata yang terletak di tengah lempeng dada armor barbarian. “Menarik! Ini, ini adalah batu inti Kaisar Naga, kan?”
“Batu inti Kaisar Naga? Memangnya ada kegunaan tertentu?”
“Bukan hanya itu, aku juga terkejut sebab ini sama seperti inti Kaisar Naga yang Kizuna kalahkan dulu. Pasti ada Kaisar Naga di duniamu juga.”
“Aku tak tahu itu. Tapi aku mengerti aku mendapatkan hal yang sama ketika mengalahkan Dragon Zombie.”

Sebenarnya, ketika aku pertama kali bertemu Kizuna, dia mengatakan kalau dia awalnya dipanggil untuk mengalahkan monster kuat yang disebut Kaisar Naga. Dia sudah berhasil menaklukkannya.

“Ini memiliki efek fantastis. Lebih baik kau urus itu.”
“Yah, armor itu adalah sampah, jadi itu tak ada gunanya bagiku sekarang. Itu sebabnya aku membawanya kepadamu.”
“Ya benar juga. Apa nama baju besi ini? Aku tak bisa membacanya.”
“Barbarian Armor.”
“Barbarian? Jadi kau seorang bandit.”
“Sayangnya itu tidak bisa dibantah.” sela Raphtalia.

Kurasa aku telah mengambil bagian dari sekelompok bandit ... Eh, hei! 

“Aku bukan bandit! Itu hanya nama yang diberikan Pak Tua, dia yang membuatkan armor ini untukku!”

Faktanya, armor itu benar-benar bagus, tapi namanya membuatnya lebih buruk dari kelebihannya.

“Ini menarik perhatianku, jadi aku akan coba semua cara yang ada.”
“Berapa biayanya? Jika harganya tinggi, maka lupakan saja semua ini.”
“Tuan Naofumi, kami yang membuat permintaan di sini. Tolong sedikit lebih sopan padanya...”
“Siapa yang peduli itu? Dia berteman dengan Kizuna, jadi kita tak perlu sesopan itu. Jika memberi harga tidak masuk akal, sudah jelas untuk membatalkan semua ini!”
“... kurasa iya ...” Raphtalia menghela nafas.

Romina tertawa terbahak-bahak. 

“Kau benar-benar pedagang, bukan? Kau mungkin bisa jadi saingan kenalanku.”
“Aku rasa, Naofumi lebih baik daripada Alto.” kata Kizuna.
“Benarkah? Kau yakin dia bisa menandingi pebisnis gila itu yang selalu menjual apapun barang yang dia temukan?” curiga Romina.
“Aku mulai mencurigai ini, tapi apakah kau benar-benar berpikir begitu, Kizuna?” tanya Glass, melemparkan pandangan curiga padaku.
“Ya, dia lebih baik secara efisiensi. Alto membutuhkan banyak waktu untuk melakukan penjualan dengan keuntungan tinggi, tapi Naofumi dapat menjual hal yang sama dalam waktu singkat dan tanpa usaha. Dia benar-benar punya bakat untuk itu.”
“Putuskan apakah kau memujiku atau menghinaku.”

Kami membutuhkan uang, dan kami tak punya waktu, jadi pilihan apa lagi yang kumiliki selain bermain kotor di pelelangan soul-healing water? Pada saat itu dia tak mengeluh tentang hal itu.

Terserah. Intinya aku cukup tertarik bertemu monster bisnis yang mereka bicarakan ini. Jika dia terlihat seperti pedagang budak, aku akan lari ke arah lain.
Raphtalia menghela nafas dan terlihat kecewa padaku, tapi aku benar-benar tidak bersalah!

“Yah, jangan terlalu khawatir tentang uang. Jika kau berhubungan baik dengan Kizuna, aku akan melakukan apa pun yang aku bisa untuk menekan biaya. Aku juga mendapat uang dari negara ini.”
“Senang mendengarnya. Juga, cobalah untuk tidak menghancurkannya.”

Aku sudah tumbuh cukup dekat dengan armor itu. Pak tua yang membuatnya untukku, dia adalah orang pertama yang mempercayaiku.

“Aku tahu aku tahu. Oke, lalu pakaian aneh apa ini?” Romina bertanya sambil mengangkat Filo kigurumi.
“Firo bukan model yang aneh?!”

Filo mengepakkan sayapnya, marah atas pernyataannya. Dia pasti mengira dia sedang dihina. Itu tak begitu mengejutkan sehingga dia mengatakan itu. Tak ada seorang pun di dunia ini yang pernah melihat seekor Filolial Queen, apalagi seorang kigurumi yang tampak seperti ratu.

“Kenapa dia marah?” tanya Romina padaku.
“Dia berubah karena kami menyeberang ke dunia ini. Di tempat kami berasal, dia terlihat seperti monster yang menjadi dasar kigurumi.”
“Ah ... begitu. Dia terlihat sangat imut dan lucu, tapi maksudmu wujud aslinya adalah ...” Romina tersenyum tipis dan berbalik.

Aku tak bisa menyalahkannya. Bentuk Filolial Queen Filo adalah pemandangan yang aneh untuk dilihat. Dia bertubuh besar dan mengagumkan, jauh lebih dari Filolial normal.

“Bagaimanapun juga, jika ini adalah perlengkapan dari dunia lain, aku ingin sedikit mempelajarinya. Jika berjalan lancar, aku bisa membuatkan sesuatu yang bagus.”
“Oke. Semoga berhasil.”

Aku tak kehilangan apa-apa, mengingat kami tak bisa menggunakan peralatan tersebut di dunia ini. Jika dia bisa membuat sesuatu yang berguna dengan itu, itu mungkin akan meningkatkan peluang kami untuk bertahan hidup mulai dari sekarang.

Sebagian dari diriku masih merasa seperti aku sedang membantu musuh tumbuh lebih kuat, tapi itu adalah pilihan terbaik yang kumiliki.

“Apa ada hal lain kalian inginkan?”
“Kupikir hanya itu untuk saat ini, mungkin aku ingin melihat perisai macam apa yang kau buat.”

Aku hanya akan menggunakan Copy Weapon untuk mendapatkan versiku sendiri dari perisai apa pun yang dibuatnya, dan kemudian aku bisa menjualnya kepada seseorang atau memberikannya kepada salah satu anggota party ku.

“Tentu, tapi dengan begitu banyak perintah untuk dikerjakan, aku tidak bisa melakukan semuanya sekaligus. Kami mungkin harus memotong pesanan ini di sini. Lalu aku bisa mengerjakan hal-hal lain ketika ini semua selesai.”
“Benar sekali.”
“OK! Aku sangat tertarik dengan pesanan kalian ini. Aku sangat bosan dengan proyek yang kumiliki belakangan ini. Aku akan bersemangat sekali mengerjakan ini.”

Siapa yang tahu kalau pandai besi memiliki banyak hal yang perlu dikhawatirkan? Ketika kami kembali ke dunia tempat kami berasal, aku harus pergi mengunjungi Pak Tua di toko senjatanya. Mungkin dia juga bosan. Selain itu, dia pasti tertarik melihat Barbarian Armor setelah Romina modifikasi.

Jika dia menggunakan batu permata dari dunia ini, dia mungkin akan senang hanya dengan melihatnya. Bukankah itu hal yang membuat pengrajin senang?
Kami meninggalkan peralatan kami di toko Romina dan kemudian meninggalkan tokonya.

“Sekarang kita mau apa?” tanyaku.

Sebelum ada yang bisa menjawab, udara dipenuhi dengan bunyi ledakan. Kembang api meledak di atas kastil.
Warga kota di jalanan semua memandang semburan warna-warni dan tersenyum.

“Untuk saat ini, mari kita nikmati perayaan untuk kepulanganku?”

Glass meremas tangan Kizuna, tersenyum, dan membungkuk dalam-dalam padaku.

“Terima kasih banyak telah menemukan Kizuna yang telah lama hilang. Kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk membantumu, tapi untuk saat ini, silakan nikmati perayaannya.”

Aku tidak akan berdebat. Terkadang kami harus menikmatinya sendiri, bukan?
Sulit untuk bersantai saat di Melromarc, dan sepertinya tidak ada orang di sini yang mencoba mengambil keuntungan dari kami.

“Baiklah, mari kita istirahat malam ini. Raphtalia, Filo, Raph-chan, dan Rishia! Ayo kita pergi!”
“Oke!”
“Itu terlihat sangat menyenangkaaan!”
“Rafu!”
“Fuee ... Kita mau apa sekarang?”
“Kita akan menjarah semua stan makanan!”
“Fueee!”
“Kenapa disampaikan begitu?”
“Yay! makanaaaan!”
“RaFUUUUU!”

Kami berjalan menuju festival yang memenuhi jalanan kota. Glass dan Kizuna berjalan di belakang kami, seolah-olah mereka mengawasi kami.

Masih perlu waktu untuk mencapai apa yang akan kami lakukan, untuk menghukum Kyo karena kesalahannya. Tapi untuk saat ini, aku mencoba meyakinkan diri sendiri kalau tak ada yang salah dengan mengambil istirahat malam ini. 








TL: Ryuusaku
EDITOR: Poo
Proofreader : Bajatsu, Hantu

0 komentar:

Posting Komentar