Minggu, 03 November 2019

Tate no Yuusha no Nariagari Light Novel Bahasa Indonesia Volume 9 : Prolog - Gelombang di Dunia Lain

Volume 9
Prolog - Gelombang di Dunia Lain


“Pwaoooooo!”

Inter-dimensional Ganesha Shadow meraung dan mengayunkan senjata yang tampak seperti tasbih Buddha berukuran sangat besar kearahku.

“Heh!”

Aku memblokir serangannya dengan perisaiku, lalu menangkap ujung tasbihnya yang melayang di udara. Membuat senjatanya tidak bergerak, lalu monster itu mulai mengamuk dan meraung lebih keras dari sebelumnya.

“Luar biasa! Tidak aneh bila orang-orang memanggilmu Pahlawan Perisai, Bocah?” L'Arc berteriak cukup keras di sampingku ketika dia bertarung dengan Ganesha yang lain.
“Kalau tidak ya aneh, aku sebagai Pahlawan Perisai, kalau tidak bisa menahan serangan musuh untuk apa ada di medan tempur?”

Aku tidak merasa perlu untuk menjelaskan diriku kepadanya, tetapi itu benar. Karena aku datang ke dunia lain, peran utamaku dalam pertempuran adalah menggunakan status pertahananku yang tinggi untuk memblokir serangan musuh. Tetapi itu sepertinya sebuah pengecualian bagiku.

Perlu diingat, dunia lain yang aku sebut berbeda dengan dunia yang sedang aku tempati sekarang, sebab dunia ini terletak di sisi lain yang terhubung oleh celah dimensi yang terbuka saat gelombang kehancuran terjadi.

“Jangan lengah dan perhatikan pergerakan musuh, Tuan Muda!”
“Bocah! Jangan panggil aku Tuan Muda!”
“Terserah, selama kau memanggilku ‘Bocah,’ maka aku juga akan terus memanggilmu ‘Tuan Muda’!” 

Oh, bila aku perhatikan sifat dan sosok L’Arc, aku bisa memanggilnya dengan panggilan ini juga.

“Ya sudah, aku panggil kau Nobunaga saja?” 
“Hei! Bocah, dari mana kau tahu nona Kizuna pernah memanggilku itu?!”

Kukira itu cocok. Aku harus ingat untuk memuji Kizuna karena kemampuannya membuat julukan.

“Tuan Naofumi, lagi-lagi kau memanggil orang seenaknya.” tegur Raphtalia.
“Ahaha!”
“Jangan tertawa dan alihkan suasananya!” pintanya.
“Oke, aku adalah orang satu-satunya yang berani menamai seorang raja dan putri dengan nama ‘Sampah’ dan ‘Bitch’, kau mau bilang apa lagi?”
“Bocah, ternyata kau lebih buruk dari yang aku kira.” balas L’Arc.
“Itu bisa membuat orang-orang salah paham...” tambah Raphtalia.
“Memang itu yang terjadi!”
“Itu benar, memang terjadi. Tapi jelaskan juga bagaimana bisa itu terjadi.”
“Bila itu tindakan dari Bocah, pasti dia ingin membalas tindakan kotor mereka.”
“Jangan sok tahu!”

Jika dia mencoba memahami sesuatu tentang diriku, aku berharap dia akan mulai dengan sesuatu yang lain. Ini agak menyedihkan. Kenapa kami harus membicarakan hal itu dalam keadaan seperti ini?

Kami adalah musuh sampai beberapa waktu yang lalu, tetapi sekarang kami berada di tim yang sama dan bertindak seperti teman lama.

Tetapi kami menjadi terlalu nyaman, dan aku harus memastikan bahwa kami tidak melupakan alasan kami berada di sini. Aku lebih baik membahas semuanya sejak awal.

Namaku Naofumi Iwatani. Aku adalah seorang otaku, seseorang mahasiswa dari Jepang. Suatu hari aku pergi ke perpustakaan dan menemukan sebuah buku berjudul Catatan Empat Senjata Suci. Aku mulai membacanya, sesaat kemudian aku baru sadar jika aku dipanggil ke dunia yang digambarkan di dalam buku tersebut, sebagai salah satu karakter dalam buku: Pahlawan Perisai.
Orang-orang yang memanggilku, meminta diriku untuk meminjamkan kekuatanku untuk membantu menyelamatkan dunia.
Dan, banyak hal terjadi setelah itu.

“L’Arc-san, kau sangat memahami Tuan Naofumi!”
“Aku sudah sering bertemu banyak orang, sekilas melihatnya saja aku tahu Bocah bukan orang jahat.”
“Aku orang jahat!”
“Oh ya, aku rasa itu cuma cara bicaramu yang kejam.” 
“Diam!”

Ada apa dengan dia ini?
Ngomong-ngomong, pria yang pura-pura tahu semua tentangku adalah L'Arc. Ketika kami bertemu, dia menyebut namanya L'Arc Berg. Aku masih tidak tahu nama belakangnya.

Dia adalah seorang petualang berpengalaman di usia akhir dua puluhan. Jika dilihat dari penampilannya, dia adalah pria yang cukup menawan. Dia tahu bagaimana agar orang mau percaya dan berjuang bersamanya. Terkadang dia agak kekanak-kanakan, tapi itu mungkin hanya sebagian dari pesonanya.

Ketika kami pertama kali bertemu, ia mengenakan satu set armor, tetapi ketika kami bertemu lagi, di dunia ini, ia berpakaian yang aku sendiri tidak yakin harus menyebutnya apa, tetapi penampilannya itu seperti anggota Shinsengumi. Gaya itu cocok untuknya, tapi aku penasaran mana yang lebih cocok di dibandingkan dengan penampilannya yang sebelumnya.

Ya, Glass mengenakan kimono, dan Kizuna mengenakan haori di atas gaun bergaya lolita. Dia mungkin memilih pakaian berdasarkan efeknya. Mungkin pakaian Shinsengumi yang dia kenakan saat menyelinap di dunia ini sebenarnya lebih baik daripada armor. Kenapa aku begitu peduli dengan pakaiannya? Baiklah, cukup itu saja. lanjut saja ke yang lainnya.

Bagaimanapun keadaannya, kami sedang beraliansi bersyarat dengan L’Arc dan rekannya.

“Sudah, cepat kalahkan monster ini? Aku tidak bisa lama-lama terus menahannya.”

Aku terus menahan Inter-dimensional Ganesha Shadow selama kami berbicara. Itu adalah salah satu monster besar di daerah itu. Itu mungkin bos monster, tapi aku belum yakin. Serangannya intens, tapi tidak ada yang tidak bisa kami tangani. Alasan aku bisa menahan serangannya dengan mudah karena adanya perisai legendaris yang aku pegang sejak saat aku dipanggil ke dunia lain.

Aku tidak bisa melepas perisai tersebut. Itu seperti kutukan. Tapi aku bisa menyerap segala macam barang dan bahan ke dalamnya, dan dengan demikian membuka berbagai versi perisai. Dan dari semua versi baru itu muncul kemampuan baru.

Aku menjadi lebih kuat dengan membuka kemampuan itu.

Itu memang bagus, tetapi hal itu diikuti dengan kelemahan yang signifikan. Aku tidak dapat menyerang. Jadi, aku membutuhkan anggota party yang bisa menangani semua tugas penyerangan dalam pertempuran.

“Tuan Naofumi! Aku akan menyerang!”
“Baiklah, aku serahkan padamu.”
“Baik!”

Gadis yang baru saja bergegas maju untuk menyerang monster yang aku tahan adalah Raphtalia, gadis demi-human yang dulunya adalah budak. Demi-human tampak seperti manusia, tetapi mereka biasanya memiliki beberapa bagian tubuh seperti binatang juga. Raphtalia adalah demi-human yang mirip rakun, dan dia memiliki telinga dan ekor yang tampak seperti rakun, atau mungkin tanuki.

Dia juga rekan yang paling kupercaya. Dia seperti anakku.

Saat ini dia mengenakan pakaian miko, dan itu tampak sangat cocok baginya. L'Arc telah menyuruhnya untuk memakainya. Dia terlihat sangat bagus di ketika memakainya, sehingga aku berharap dia akan tetap memakainya setelah semua masalah di dunia lain ini berhasil diselesaikan.

“Hya! Instant Blade: Mist!

Raphtalia melesat menuju Inter-dimensional Ganesha Shadow, katana-nya memotong jauh ke dalam dagingnya ketika dia melewatinya.

Hanya itu yang diperlukan untuk mengalahkan monster itu. Monster itu lalu terbelah menjadi dua bagian dan menghilang.

“Baik! Mari kita kalahkan yang lain! Monster gelombang ini tampaknya lebih kuat dari yang biasanya!”
“Benar! Mereka juga tampak lebih kuat dari monster di dunia kita.”

Raphtalia memegang katana khusus. Mungkin itu adalah bagian dari takdir misteriusnya, sebab dia telah dipilih untuk menggunakan katana senjata vassal di dunia lain ini, mungkin ini ada hubungannya dengan dunia yang terhubung melalui retakan dimensi saat gelombang terjadi.

Aku akan menjelaskan semuanya nanti, tetapi itu menyatakan dia menjadi jauh lebih kuat daripada yang bisa diharapkan oleh orang biasa.

“Awas, Tuan! Monster lain akan datang!” Filo berteriak dari atas kami.

Dia adalah gadis monster muda, dan dia suka menarik kereta. Dia dulunya juga monster besar seperti burung unta yang disebut Filolial. Dia memiliki kemampuan untuk berubah menjadi seorang gadis muda dengan sayap malaikat di punggungnya, dan dia bertarung bersamaku atau lebih tepatnya, sebagai bawahanku.

Dia sebenarnya sangat kuat di medan perang. Siapa pun yang tertipu oleh penampilannya akan segera menyesalinya.

Tapi, setelah datang ke dunia lain ini, wujud monsternya telah berubah. Dia bukan lagi seorang Filolial, dan itu berarti bahwa gaya bertarungnya telah berubah juga. Di dunia ini dia adalah Humming Fairy, sejenis monster yang mampu berubah ke bentuk yang sangat berbeda saat dewasa.

Ada satu titik khususnya yang sangat berbeda antara Filolial dan Humming Fairy - Filolial tidak bisa terbang, tetapi Humming Fairy bisa. Jadi sekarang, karena Filo bisa terbang, dia terbang ke langit untuk mengamati jalannya pertempuran.

Tentu saja monster gelombang melemparkan sesuatu ke arah Filo dan mencoba untuk menyerangnya dengan sihir, tetapi dia sangat cepat dan tidak kesulitan menghindari apa pun yang mereka lemparkan padanya.

“Mari kita lakukan!” 
“Fuuuuuuuuuuueh!”

itu adalah Rishia. Dia berlari ke arahku dengan gerombolan monster yang mengikutinya. Pasti itu yang sedang diberitahukan Filo. Rishia pergi untuk bergabung dengan Glass dan Kizuna.

Nama lengkapnya adalah Rishia Ivyred, dan dia adalah seorang gadis manusia. Dia berasal dari keluarga bangsawan yang gagal di Melromarc. Dia dulu berada di anggota party Pahlawan Busur. Pahlawan Busur adalah salah satu pahlawan yang sama seperti diriku yang bernama Itsuki Kawasumi. Lalu suatu hari dia melakukan sesuatu dalam pertempuran gelombang yang membuatnya marah. Karena dendam, dia mengusir dirinya dari partynya. Saat itulah aku menemukannya, dalam kesulitan. Jadi, aku mengajaknya masuk ke partyku.

Dia sangat pemalu, tetapi dia berasal dari latar belakang yang baik dan telah menerima pendidikan yang baik. Seandainya ini game, aku akan mengatakan dia adalah jenis karakter yang status poinnya telah ditetapkan ke sebuah stats yang belum bisa aku lihat.

“Air Strike Shield!”

Aku menggunakan skill yang menyebabkan perisai muncul di udara, menghalangi serangan monster yang menyerang Rishia saat dia berlari.
Skill adalah jenis teknik khusus yang hanya bisa digunakan pahlawan seperti diriku.

“Rishia! Apa kau baik-baik saja?!”
“Fueh? Y…Ya!” 
“Bukannya kau bersama Kizuna! Apa yang terjadi?!”
“Kizuna-san dan Glass-san diserbu oleh banyak monster, jadi mereka memintaku untuk meminta bantuan darimu, Naofumi-san!”
“Oh. Yah, mereka ada di garis depan, jadi kurasa mereka butuh bantuan.”

Aku mengirim Rishia untuk bertarung dengan mereka, karena Kupikir itu akan menjadi pengalaman yang baik baginya. Namun sepertinya itu terlalu berat untuknya.

Apa yang telah kulakukan? Timku telah fokus untuk mengevakuasi siapa pun yang terjebak dalam serangan monster.

Gelombang telah tiba di dekat sebuah desa, jadi kami sangat sibuk berusaha menyelamatkan sebanyak mungkin orang. Kalau dipikir-pikir, gelombang selalu saja terjadi di dekat desa. Tapi, sekali lagi, aku baru ikut bertarung dalam tiga gelombang sejauh ini. Itu mungkin tidak cukup untuk bisa menarik kesimpulan.

Ngomong-ngomong, kelompok garis depan, saat ini, dipimpin oleh Kizuna Kazayama, yang merupakan salah satu dari Keempat Pahlawan Suci dunia ini.

Dia disebut sebagai Pahlawan Alat Berburu, yang bukan salah satu dari empat pahlawan di dunia yang memanggilku. Dia bertarung dengan berbagai macam alat dan senjata, yang semuanya terkait dengan perburuan atau memancing dengan cara tertentu. Dia bisa menggunakan berbagai macam senjata, tetapi dia juga tunduk pada batasan ketat: dia hanya bisa bertarung melawan monster dan hewan. Dia tidak berguna dalam pertempuran melawan orang. Seperti aku, dia mungkin juga memiliki beberapa cara untuk bisa melakukan serangan pada orang ketika dia benar-benar harus melakukannya, tetapi itu tidak akan mudah. Itu bukan sesuatu yang bisa dia gunakan kapan saja dia mau.

Dia tampak seperti seorang gadis muda yang menata rambutnya dengan disematkan kesamping, dan dia mengenakan haori di atas gaun gothic lolita. Tetapi dia mengatakan dia berusia delapan belas tahun.

Aku bertemu dengannya tepat setelah kami datang ke dunia baru ini. Kami mengejar musuh kami, Kyo, melalui celah antar dimensi, hanya untuk jatuh ke dalam perangkapnya dan tersadar ketika kami dipenjara di Labirin Tak Terbatas.

Dengan kerja sama Kizuna, kami akhirnya bisa melarikan diri. Setelah keluar dari labirin, kami juga menemukan cara untuk menyelinap keluar dari negara musuh yang telah memenjarakan kami berdua di labirin sebelumnya. Banyak hal terjadi di sepanjang jalan.

Ternyata soul-healing water, potion yang digunakan untuk mengisi ulang SP ketika dipakai, tidak ada di dunia ini. Jadi, kami membuat beberapa dan menjualnya dengan harga tinggi. Kami menggunakan uang itu untuk membeli earth crystal, yang merupakan bijih yang dapat memberikan poin exp kepada orang-orang dari dunia yang memanggilku. Akhirnya, kami dapat bertempur dan mengalahkan seorang pria menjengkelkan yang mencoba membunuh Raphtalia. Dia mencoba membunuhnya karena dia tidak suka bahwa Senjata Vassal Katana lebih memilih Raphtalia daripada dia.

Sesuatu hal tentang lelaki itu benar-benar mengingatkanku pada Kyo. Dia bertingkah seperti dirinya. Kukira dunia ini penuh dengan manusia sepertinya. Tidak peduli di dunia mana aku berada, selalu ada kesulitan untuk dihadapi.

“Hei L'Arc, apa Kizuna masih bisa bertarung di sana? Bila dia sampai meminta bantuan, apa itu karena dia tidak bisa menyerang monster di sana?”
“Hm... Pertanyaan bagus. Sejujurnya, aku tidak tahu.”

Musuh memiliki kata “Shadow” yang melekat pada nama mereka, yang membuatku berpikir bahwa mereka masih akan dianggap sebagai monster. Tapi siapa yang tahu jika senjata Kizuna akan setuju dengan penilaianku?

Sedangkan untuk diriku sendiri, tidak masalah jika aku menyerang seseorang atau monster, karena tidak ada seranganku yang menyebabkan damage. Aku berpikir mungkin dapat mengatasi masalah ini dengan menggunakan alat, jadi aku pernah mencoba melemparkan bom ke musuh. Itu hanya memantul dari mereka dan bergelinding di atas tanah. Namun, aku bisa menggunakan pembasmi gulma untuk membunuh monster tipe tanaman satu kali, jadi aturannya terkadang membingungkan.

Kizuna memiliki masalah yang sama. Kemampuannya untuk memberikan serangan pada musuh bergantung pada apakah musuh itu dianggap seseorang atau monster, dan terkadang itu sulit dibedakan.

“Ayo kita segera ke sana, L'Arc!”
“Benar, aku juga khawatir tentang nona Kizuna. Therese, ayo selesaikan ini!”

Itu adalah Therese Alexanderite yang bertarung berdampingan dengan L'Arc. Dia adalah crystal human. Mereka adalah tipe manusia yang hanya ada di dunia baru di sisi lain dari celah dimensi gelombang, yang akan mulai kusebut sebagai 'dunia Kizuna' agar lebih singkat.

Crystal human adalah ras orang yang dilahirkan dengan batu permata yang berfungsi sebagai semacam inti sihir. Mereka terampil dengan sihir, dan dikenal karena ketangkasan mereka. Mereka juga dikenal sangat sensitif, dan berdasarkan reaksi Therese terhadap gelang yang aku buat, aku mengerti.

Dia telah bersembunyi dengan L'Arc, jadi dia juga mengenakan hakama.

“Wahai kekuatan permata besar nan luas, dengarkanlah permohonanku dan wujudkanlah dirimu. Namaku Therese Alexanderite, wahai rekan-rekanku. Pinjamkanlah aku kekuatan untuk menghancurkan mereka!”
“Shining Stones: Crimson Flame!”
“Fusion Technique! Burning Disc!”

Sebuah Roda berputar dari api berwarna ruby melesat dari sabit L'Arc dan menghantam monster yang mengejar Rishia.
Skill terkadang dapat dikombinasikan dengan skill anggota party lain untuk membuat skill kombo. Aku telah menggunakannya beberapa kali dengan Raphtalia dan Filo.

“Ayo, Bocah! Kita pergi!”
“Jangan putuskan seenaknya. Ya, ayo kita pergi!”
“Sebetulnya jika Nona Kizuna ditemani Nona Glass, aku cukup yakin mereka dapat melawan semua yang ada di sana.”

Aku harus memberi tahu mengenai Glass selanjutnya. Dia tampak seperti hantu, mengenakan kimono, dan bertarung dengan kipas lipat. Rambutnya hitam legam, dan kulitnya begitu putih hingga hampir transparan... sebenarnya mungkin agak transparan. Kipas yang digunakan sebagai senjatanya adalah Senjata Vassal Kipas.

Kizuna berteman dekat dengan Glass, dan dia benar-benar kesal ketika dia mengetahui bahwa Glass telah mencoba membunuhku. Glass sangat dingin dan sadis — dia tampak seperti bisa membunuhmu hanya dengan tatapannya. Tapi, dia berbeda ketika bersama Kizuna. Dia santai, dia tersenyum.

Karena mediasi Kizuna, Glass dan aku sekarang bertarung bersama. L'Arc dan aku berlari untuk membantu Kizuna dan Glass.
Monster-monster mengalir keluar dari celah dimensi dalam gelombang. Kali ini mereka tampak seperti monster yang ada dalam mitologi India. Bukankah Ganesha pada dasarnya adalah percampuran antara manusia dan gajah?

Ada juga inter-dimensonal ifrits, yang tampak seperti roh api. Aku melihat beberapa monster lain yang disebut inter-dimensonal nagaraja.

Ada banyak monster seperti manusia juga. Mereka sepertinya tidak mengerti bahasa manusia, jadi kupikir mereka mungkin monster, bukan manusia — jika itu dianggap sebagai sebagian kecil dari manusia, jika itu dihadapi orang-orang di dunia lain ini. Mereka cukup kuat.

Sebagian besar monster itu kuat, sebenarnya. Gelombang ini sedikit lebih sulit daripada gelombang lain yang aku hadapi.

Selama beberapa hari terakhir pelatihan, aku berhasil mencapai level 75, dan aku telah banyak meningkatkan perisaiku, tetapi musuh masih memiliki serangan yang hampir menembus pertahananku. Aku masih belum memulihkan kemampuan yang aku miliki di dunia tempat memanggilku. Ini seperti ada perbedaan ketika ada di dunia utama dan dunia kedua. L'Arc mengatakan hal yang sama juga.

“Mungkin saja ada pemegang senjata vassal yang berniat seperti Glass datang ke duniamu?”
“Itu tidak lucu, Bocah!” 
“Aku tidak bercanda!”

Kami terus saling berteriak saat kami menahan monster. Akhirnya, celah dimensi tertutup.
Jauh di atas langit di atas kepala kami, sebuah kapal besar melayang-layang dan terlibat dalam pertempuran dengan monster terbang yang tampak seperti garuda. Pertempuran itu sengit.

Tapi, banyak orang bergabung dengan kami dalam perang melawan Gelombang, ini benar-benar membantu sekali. 

“Oh, ini sudah hampir berakhir.”
“Oh, mungkin karena ada banyak monster kali ini. Jadi, tak terasa waktu gelombang sudah berakhir saja.”
“Bocah, omonganmu tadi benar-benar membuatku terkejut.” 
“Yah, kalian sendiri yang melakukannya. Harusnya kalian tahu itu bisa terjadi pada dunia kalian juga.”
“Aku memang memikirkannya, tapi bukan lelucon bila terjadi.”

Perlu diketahui, kalian sendiri yang melakukan lelucon itu.

“Hei!” teriak Kizuna sambil berlari ke arah kami bersama dengan Glass.
“Untuk apa minta bantuan kalau nyatanya sudah kalian berdua selesaikan.”
“Yah, memang benar kami meminta Rishia-san untuk meminta bantuan dari kalian, tapi sebab banyak monster yang pergi mengikutinya, tanpa disadari kami berhasil menanganinya sisanya.”

Aku terkesan Rishia bisa menghindari semua kejaran monster itu, sebab dia itu sebenarnya sangat lemah. Statistiknya tidak pernah sesuai dengan levelnya, yang lebih aneh itu dia berhasil selamat dari semua itu.

“Kami sudah mencoba membantunya, tetapi jumlah monster yang kami hadapi sangat banyak, lalu Rishia-san hanya lari dan teriak saja menjauh dari kami.”
“Ya, ya.”

Aku yakin teriakan “Fueeeeh!” miliknya berhasil menarik perhatian banyak monster.

“Rafu!”
“Fuueh?!”

Makhluk kecil yang duduk di bahu Rishia adalah Raph-chan. Raph-chan adalah shikigamiku. Aku membuatnya dari rambut Raphtalia. Dia imut, makhluk kecil imut yang terlihat seperti campuran antara tanuki dan rakun.
Jika Raphtalia adalah binatang, aku rasa dia tampak seperti ini.
Dia adalah makhluk kecil yang bahagia dan energik yang selalu senada denganku. Tapi, dia saat ini sedang menaiki punggung Rishia.

“Mungkin saja, Raph-chan yang melindungi Rishia saat dia lari?”
“Rafu!”

Raph-chan menyalak dan mengangguk.
Raph-chan bisa menggunakan sihir ilusi yang sama dengan Raphtalia.
Ketika Raph-chan memberikan sihir ilusi pada monster, mereka tidak bisa mendaratkan serangan apapun pada Rishia.

“Kerja bagus, Raph-chan.” 
“Rafu!”
“Pen!”

Sapaan tadi berasal dari Chris. Dia adalah seekor penguin yang merupakan shikigami Kizuna dan Glass. Dia benar-benar tampak seperti seekor penguin. Chris sudah ada lebih lama dari Raph-chan.

“Kau juga, Chris. Terima kasih telah melindungi Rishia-san.”
“Kau berhasil melakukannya.”

Kizuna dan Glass memuji perbuatan Chris tadi.
Raph-chan lah yang benar-benar membantu jadi aku berusaha mengelus kepalanya saat sedang dilihat semua orang.

“Tuan Naofumi, mengapa kau mengikuti mereka juga? Masih ada hal penting lainnya yang perlu kita bahas,” kata Raphtalia, meraih pundakku. Raphtalia tampaknya tidak terlalu menyukai Raph-chan.
“Kizuna, apa kau bisa melawan sebagian besar monster itu?”
“Aku bisa melawan mereka. Tapi, ya, aku sedikit khawatir sebab monster yang muncul kali ini seperti dewa, tapi ternyata, mereka semua hanyalah monster seperti biasanya.”

Ganesha, ifrits, ular yang memiliki perwujudan seperti naga, nagaraja adalah setengah-ular-setengah- manusia... ada juga banyak monster yang berbeda.

“Lalu, monster bossnya bagaimana?”
“Namanya adalah inter-dimensional girimekhala, tapi ada perubahan mode menjadi airavata saat aku melawannya.”

Bosnya adalah gajah? Sangat membosankan! Walau aku juga tahu apa itu karena aku adalah seorang otaku.

“Mari kita serap material mosternya, lalu kembali ke kastil.”

Kizuna memanggil Ethnobalt yang sedang menunggu kami, lebih tepatnya dia berada di atas kami. Dia berasal dari dunia Kizuna, dan merupakan pemegang senjata vassal kapal. Sebab dia tidak cocok dalam bertarung jarak dekat, dia berada di belakang kami sebagai pendukung kami.
Tampaknya dia tidak suka berkelahi.

Dia seperti seorang anak laki-laki yang berpakaian seperti penyihir... atau setidaknya seperti itulah dia jika dilihat sekilas. Wujud aslinya adalah monster, seperti Filo. Aku tahu dia semacam kelinci, tetapi aku tidak tahu lebih dari itu.

Dia adalah peramal yang terampil, dan dia yang menciptakan Raph-chan untukku. Menilai dari seberapa berguna Raph-chan telah terbukti dalam pencarian Raphtalia, kemampuan Ethnobalt sebenarnya cukup mengesankan.

“Tapi, kenapa aku harus jauh-jauh kedunia ini untuk mengatasi gelombang?”
“Kau menanyakan itu sekarang?”
“Hei, aku bukan datang ke sini karena aku ingin bertarung melawan gelombang. Aku hanya ingin membantu juga karena aku masih punya waktu.”
“Ya aku tahu. Terima kasih telah berjuang atas nama dunia kami.” 
“Ya, ya... Mari kita kembali dan bersiap-siap untuk langkah selanjutnya.”

Apa yang dipikirkan orang dunia ini tentang Gelombang? Ya, gelombang terjadi di seluruh dunia, jadi sulit untuk menemukan satu penjelasan yang cocok untuk semuanya yang terkait Gelombang…

Aku jadi teringat kembali dengan dunia yang memanggilku, gelombang disana, aku menganggapnya sebagai bencana alam. Sekarang aku tahu itu tidak benar. Aku akhirnya mengetahui apa gelombang itu sebenarnya, dan aku tidak pernah tahu jika aku belum menyeberang ke dunia Kizuna.

Gelombang konon katanya adalah fenomena yang terjadi ketika dunia menyatu dan saling terhubung. Aku mengatakannya seperti itu karena ini semua hanya sesuatu yang aku dengar. Aku tidak punya satu bukti atau cara lain. Di dunia Kizuna ada catatan penggabungan antar dunia yang telah terjadi di masa lalu.

Jika dunia saling bersinggungan melebihi batas normal, dunia mereka akan hancur... atau begitulah kata mereka. Menurut legenda, cara untuk menyelamatkan duniamu dari kehancuran adalah dengan menyeberang ke dunia lain saat terjadi gelombang dan membunuh Keempat Pahlawan Suci dari dunia lain. Jika kau melakukan itu, maka dunia mereka akan hancur dan kehidupan duniamu akan diperpanjang.

Itulah sebabnya Glass menyeberang ke duniaku dan mencoba membunuhku... atau begitulah katanya.

Ketika Kizuna mengetahui apa yang terjadi, dia sangat marah. Dia memutuskan untuk menemukan cara lain untuk menyelamatkan dunianya.

Untuk lebih dalamnya, ada monster bernama Spirit Tortoise di duniaku, dan dia mengorbankan orang dan menggunakan jiwa mereka untuk menghasilkan penghalang yang akan mencegah gelombang terjadi.

Tentu saja, ada monster di dunia Kizuna yang bisa melakukan hal yang sama.
Tapi mereka sudah dikalahkan, salah satu dari empat binatang suci adalah Byakko. Aku juga mendengar mereka disebut Empat Simbol.

Ada yang disebut ilmuwan jenius, aku sendiri suka menyebutnya Sampah #2, dan ia telah menemukan cara untuk membuat tiruan binatang suci yang telah mereka kalahkan, Byakko, lalu menjadikan mereka sebagai senjata perang untuk kepentingan negaranya.

“Kita tidak bisa terus melawan gelombang. Asal kau tahu, aku tidak bisa berlama-lama di dunia ini.”
“Aku tahu! Aku melakukan semua yang aku bisa untuk membantumu,” kata Kizuna.

Ada sebuah tugas yang harus aku diselesaikan. Aku harus menghukum Kyo untuk apa yang telah dia lakukan pada dunia kami, untuk apa yang telah dia lakukan pada Ost. Kami harus merebut energi yang sudah dikumpulkan Spirit Tortoise kembali ke dunia kami.

Tidak ada waktu yang bisa aku sia-siakan.




TL: Kuaci
EDITOR: Isekai-Chan
Proofreader : Bajatsu, Hantu

0 komentar:

Posting Komentar