Selasa, 18 Februari 2020

Isekai ni Tensei Shitandakedo Ore, Tensai tte Kanchigai Saretenai? Web Novel Bahasa Indonesia Chapter 33 – Tim Pengintaian Darurat, Pergi!

Chapter 33 – Tim Pengintaian Darurat, Pergi!


Author Notes:
Cerita kali ini cukup panjang, oleh karena itu aku memecahnya menjadi 2 chapter.

--- Arakawa Shuichi POV ---

Saat aku memasuki gerbang hitam, aku merasakan sesuatu yang sulit untuk di ekspresikan. Jika di suruh untuk menggambarkannya, maka itu seperti serasa menyelam ke dalam [Air Suam-Suam Kuku]. Itu sama seperti ketika kita menjalankan strategi penyisiran di Amazon, meskipun pada saat itu kita dalam air busuk dan berlumpur.
<TLN: Air Suam-Suam Kuku adalah air dengan suhu antara 29-43℃ yang mana adalah suhu rata-rata air pada hutan hujan Amazon>

Hanya dalam beberapa saat, penglihatanku menjadi jelas dan padang rumput terhampar di hadapanku. Ini tidak salah lagi sama seperti yang dijelaskan Ozaki…. Sebuah pulau yang teramat terisolasi di tengah-tengan lautan yang mana dikelilingi oleh tebing terjal.

“Apa tempat ini merupakan habitat untuk makhluk semacam burung?”(Shuichi)

Di padang rumput yang dilihat melalui kamera Suit, aku bisa melihat bulu-bulu burung besar bertebaran di segala penjuru padang rumput. Pada saat yang sama, setelah mengkonfirmasi perangkat tidak mendeteksi adanya racun pada udara dan konsentrasi oksigen yang cukup, aku membuka kokpit suit dan mencoba menghirup udara yang ada di luar.

“Nikmatnya~…. Benar-benar bersih” (Shuichi)

Aku mengeluarkan rokok yang berada di saku dadaku dan menyalakannya menggunakan korek api. Ketika menyemburkan asap keluar selagi menunggu kedatangan para anak buahku, ruang yang ada di depanku terdistorsi dan bayang-bayang yang kabur perlahan muncul. Apakah memang benar ada ketertinggalan waktu seperti yang dijelaskan di awal tadi? Aku melihat sebuah suit keluar dari ruang yang terdistorsi tersebut dengan perasaan [hangat].

Bagaimanapun juga….. cukup lama sampai para bawahanku muncul yang mana seharusnya melompat masuk secepatnya setelah aku masuk. Besok adalah jadwal masuknya Kouki kemari dari dunia lain. Menyelesaikan rokok ketiga sambil memandangi para bawahanku yang mana hanya bagian atas tubuhnya yang telah masuk, aku sekali lagi melihat pada daratan yang ada di dunia lain ini.

“Tiga jam setelah memasuki gerbang, jumlah orang yang telah berhasil bertransisi antar dunia: 20 orang” (Shuichi)

Luis yang datang setelah diriku membuka suit-nya dan duduk di padang rumput. Sebelum bertransisi, Kouki bilang padanya [Ada kemungkinan kalau ini akan menghabiskan banyak waktu, jadi lebih baik membawa 2 barang bersamamu untuk berjaga-jaga]. Jika dia tidak memberikan saran seperti itu, kemungkinan kita hanya akan membuang-buang waktu di sini. Ketika memikirkan hal semacam itu, aku menemukan sebuah suit memindahkan sesuatu dari truk.

“Luis, apa yang dimuat dalam truk itu?”(Shuichi)

“Yang ada di dalamnya adalah [Material Pembangunan Garnisun]”(Luis)

Begitu ya, jadi kau berencana untuk memulai pembangunan garnisun yah. Aku melihat ke sekitar dan melihar bawahanku yang sedang mengejar-ngejar burung layaknya orang idiot dan berteriak [Ayo buat Yakitori]. Aku mengeluarkan perintah untuk mempersiapkan pembangunan pangkalan. Mereka itu termasuk prajurit yang terlatih, aku melihat mereka segera memakai ulang suit mereka dan mulai menyelidiki sekeliling area. Aku mulai berpikir tentang penempatan pangkalan sambil mengecek terminal yang ada ditangan.
<TLN: Yakitori = Sate Ayam/Burung Jepang>

Para bawahanku yang menjelajahi pulau sambil mengejar burung menemukan sesuatu dan melaporkan bahwa pulau ini berbentuk elips dan sebesar 40 km. Kebanyakan di isi oleh padang rumput dan hanya sedikit area hutan yang berada di selatan membuat pulau ini sendiri menjadi benteng pertahanan alami. Aku memutuskan untuk membangun pangkalannya di tengah-tengah pulau sebagai tindak penanggulangan melawan musuh.

“Luis, kau bangun pangkalannya di tengah-tengah pulau. Buat pangkalannya sebesar 600m^2 untuk panjang dan luasnya. Kelilingi dengan Barier, tempatkan AA-Gun di tengah dan taruh gerbang yang kau bawa itu di sisi utara.”(Shuichi)

“Bagaimana dengan tempat pengamatannya?”(Luis)

“Tempatkan 2 pasang orang di masing-masing arah mata angin. Perlengkapi mereka dengan sniper dan lampu sorot. Mereka tidak diperbolehkan untuk menembak tanpa izin, bilang pada mereka untuk menahan diri apabila mereka menemukan sesuatu.”(Shuichi)

Setelah menerima intruksi dariku, Luis mengirimkannya lewat terminalnya. Sekarang kita akan membantu dalam tugas memindahkan supply dari truk. Setelah mendirikan pangkalan, kami akan meluncurkan satelit dan merakit Pesawat Pengintai. Kami juga perlu untuk berpikir tentang penempatan tank.

Ketika berpikir bahwa pekerjaan menurunkan bawaan dari truk hapir selesai, aku memperhatikan bahwa jumlah orang telah meningkat dengan drastis. Aku memanggil Luis sambil mengira-ngira.

“Putramu bilang [Bergerak satu persatu hanyalah buang-buang waktu maka dari itu gunakan suit untuk menarik truk dan masuk gerbang]. Ada yang bilang kalau dirinya memberikan perintah di sisi yang lain.”(Luis)

Begitu ya, itu pastinya bagus karena keamanan di sini akan terjaga sampai ke tingkatan tertentu. Seharusnya itu adalah perintah yang harus aku berikan dari awal….. Kouki, aku benar-benar menghargainya.

Terima kasih untuk peningkatan jumlah bawahan, pekerjaan dengan cepatnya berjalan dan tembok pertahanan pangkalan telah berhasil di bangun.

Satelit pengamatan telah dirakit berdasarkan intruksi yang telah diberikan. Sebuah laporan datang menyatakan bahwa ini adalah waktunya untuk mempersiapkan peluncurannya. Bagaimanapun juga, segala hal telah berjalan terlalu lancar, aku tidak bisa berhenti berpikir bahwa sesuatu yang merepotkan pasti akan terjadi. Selagi aku memikirkan hal tersebut….. Sebuah kontak darurat datang dari tim pengamatan.

“Dengan tim pengamatan timur di sini. Sebuah makhluk terbang besar mendekat dari area 0-9-3. Ketinggian 80. Jarak 2500. Bergerak pada kecepatan rendah.”(Anggota Tim Pengamatan)

“Tim Pengamatan, apakah makhluk tersebut kelihatan mempunyai kecerdasan?”(Luis)

“Tidak diketahui. Namun….. aku tidak berpikir bahwa makhluk yang terlihat seperti [Monster Daging Busuk] itu akan memiliki kecerdasan.”(Anggota Tim Pengamatan)

Meskipun Luis mengkonfirmasi jika makhluk yang dilaporkan oleh tim pengamatan [mempunyai kecerdasan], kami malah mendapatkan balasan berupa [kemungkinan tidak punya]. Lalu apa sekarang? Meskipun makhluk itu bergerak lambat, kami tidak mempunyai banyak waktu yang tersisa… itu akan segera mencapai langit pulau ini dalam kurun waktu 10 menit. Makhluk tersebut pastinya akan memperhatikan kami apabila hal itu terjadi.

“Tentunya makhluk itu akan menyadari keberadaan kita.”(Luis)

Kontak sudah pasti tak terhindarkan jika dia menyadari keberadaan kami. Haruskah kita mencoba menggunakan lampu sorot terlebih dulu untuk mengecek situasi? Tidak, ada bahaya jika bawahanku akan ditemukan apabila menggunakan hal itu. Kita bisa menembakkan tebakan peringatan pada jarak 900-an atau mengirimkan sinyal cahaya guna melihat bagaimana dia bereaksi. Aku akan tanyakan Luis guna meminta opininya sebelum memberikan keputusan kepada bawahanku.

“Kirimkan sinyal cahaya. Jika dia tetap mendekat, tembakkan 2 tembakan peringatan di permukaan laut di bawah target dan apabila masih tetap mendekat bahkan setelah itu…. Aku memberikan izinku untuk menembak jatuh target pada jarak 300.”(Shuichi)

“Roger that.”(Anggota Tim Pengamatan)

Setelah mendengar balasan mereka, aku memutus komunikasi guna mengecek para bawahanku di dekat sini. Mereka mendengarkan pada percakapan tersebut, para bawahanku berkumpul dan membuat sebuah nafas berat selagi mereka mengawasi situasi yang terjadi. Seperti yang diharapkan, rekan sesama prajurit mereka sedang melakukan [Pertempuran] pertama mereka di dunia lain. Aku tidak punya niatan memarahi mereka karena mereka menghentikan pekerjaan mereka…. Dan lalu. Komunikasi sekali lagi tersambung.

“Target di lumpuhkan.”(Anggota Tim Pengamatan)

“Dimengerti, kirim seseorang kemari untuk melapor.”(Shuichi)

Kelihatannya kontak pertama kami dengan makhluk dunia lain menghasilkan kekecewaan. Aku pergi ke pusat komando yang mana baru saja di dirikan untuk mendengar laporan pertarungan dari bawahanku yang kembali.

“Jadi…. Sniper 80mm yang kau gunakan apa berguna?”(Shuichi)

“Ya, meski itu terlalu kuat. Aku percaya bahwa masih memungkinkan untuk menembaknya bahkan apabila menggunakan senapan 20mm yang di bawa anggota infantry.”(Anggota Tim Pengamatan)

Seperti yang dikatakannya. Pada video yang di rekam dari suit, monster terjatuh kelaut setelah menerima satu kali tembakan. Struktur dasar dari makhluk hidup di sini kelihatannya tidak begitu berbeda dengan yang ada di bumi. Monster yang tertembak oleh peluru di kepala telah membuktikannya dan tidak mungkin hal itu salah.

Meskipun begitu, ketika Miki menganalisa video dari Kouki ketika dia dipindahkan ke dunia lain sebelumnya, dilaporkan bahwa makhluk di dunia tersebut menggunakan sesuatu seperti tembok anti-peluru disebut [Magic Barriers]. Apa tidak ada barrier di G-88?

“Apa kau merasa bahwa kau terhalangi oleh sesuatu di saat kau menembaknya?”(Shuichi)

“Aku tidak mengerti maksud dari pertanyaannya… tapi… yah, kelihatannya seperti ada lag pada momen dimana peluru akan mengenai target. Itu seolah-olah telah menerobos sesuatu.”(Anggota Tim Pengamatan)

Seperti yang diharapkan, lebih baik berpikir akan adanya [semacam barrier] di dunia ini. Miki bilang, [Meski hal itu disebut sihir, kemungkinan besar itu hanyalah sekumpulan besar energy. Seharusnya kau bisa menghancurkannya menggunakan energy yang lebih besar daripadanya]. Pada kasus ini, energy penghalang yang dikeluarkan monster dikalahkan oleh kekuatan dari peluru senapan.

Aku menarik kesimpulan dan membubarkan bawahanku. Yang menjadi pertanyaan adalah apa 5.56mm, yang mana kaliber umum yang di bawa oleh pasukan infantri dapat menembusnya atau tidak…. Yah. Kita tidak dapat tiba-tiba mencari target tembak lalu menembakinya untuk mengetesnya, karena itu masalah ini akan ditahan untuk saat ini.

“Kapten, kita akan meluncurkan satelit observasi karena pemasangan pesawat VSTOL yang ada bersamanya telah selesai dirakit. Kita akan memulai tes terbangnya.”(Luis)
<TN: VSTOL = Vertical/Short Takeoff and Landing. Pesawat yang bisa take off dan landing pada jalur pendek dan vertical.>

“Oke. Secepatnya setelah tes terbang selesai, mulai operasi untuk mengumpulkan informasi. Ini akan menempatkan beban kepada pilot tapi aku mengandalkan kalian untuk itu.”(Shuichi)

Setelah mengintruksikan Luis yang datang masuk keruangan, aku menyalakan rokok dan menghirup dalam-dalam asapnya. Aku paham bahwa jumlah rokok yang aku konsumsi baru-baru ini meningkat akan tetapi aku tidak bisa menghentikan diriku. Karena kita sudah selesai memasang pangkalan dan barak, kita hanya perlu untuk menunggu datangnya informasi yang tengah dikumpulkan. Aku mengira-ngira apa yang harus dilakukan selanjutnya, aku tidak mendapatkan satupun ide pada tugas yang diprioritaskan.

Jika tahunya begini, aku seharusnya membawa masuk Ellis lebih awal melalui gerbang. Selagi perasaan menyesal karena tidak adanya Ellis di sini lebih awal, sebuah ketukan terdengar datang dari pintu.

“Ellis Dauntless, melapor masuk.”(Ellis)

“Akhirnya datang juga! Untuk sementara, kami telah menyelesaikan pembangunan yang diperlukan tapi aku berpikir tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya.”(Shuichi)

Ketika aku memanggilnya, Ellis membenarkan kacamata yang dikenakannya menggunakan jarinya yang lentik sambil membuat wajah cemberut.

“Selesai? Dari apa yang sudah aku konfirmasikan sebelum aku datang ke ruangan ini, aku hanya bisa melihat bahwa pangkalannya telah didirikan. Bagaimana dengan jam kerjanya? Alokasi baraknya? Waktu makan dan penggunaan PX-nya? Fasilitas rekreasinya?.... Khususnya, pemasangan kamar mandinya. Kelihatannya ada puntung rokok di asbak dalam waktu yang lama, apa sih sebenarnya yang sedang kau lakukan?”(Ellis)

Aku lupa…. Perbedaan terbesar antara Ellis dan Claire adalah [Lidah Beracun]-nya. Claire tidak akan mengatakan apapun bahkan ketika dia memikirkan suatu hal tapi Ellis akan dengan jelas mengatakannya tanpa ragu sedikitpun. Terlebih, kebanyakan dari apa yang dikatakannya masuk akal yang mana membuatku tidak bisa mengelak dari apa yang dikatakannya. Orang yang sedang dicerahami oleh dia tidak punya pilihan selain menahannya selagi perasaan mereka diremuk-remuk olehnya.

“Salahku, aku akan meninggalkan urusan terkait fasilitas kepadamu.”(Shuichi)

“Aku mengira apakah akan baik-baik saja seperti ini, tapi tetap Kapten seharusnya mendemonstrasikan kemampuannya dalam aspek pertarungan. Apa tidak masalah untuk melepaskan burung yang ditangkap idiot A dan B sebelumnya? Semuanya membuat kebisingan dengan mengatakan [Ayo buat Yakitori] tapi aku tidak mau melakukan hal itu.”(Ellis)

Aku tidak mau memakannya, jadi tolong berikan izin untuk melakukannya. Ellis terus melanjutkan komplainnya dan mengoperasikan terminalnya pada kecepatan tinggi, mengirimkan instruksi kepada bawahannya. Jika kau membiarkan pengoperasian fasilitas di sini kepada Ellis, dia akan menunjukkan lebih banyak aspek ketimbang Claire. Walaupun, tidak bisa dihindari bahwa peraturan akan menjadi lebih ketat.

Entah kenapa, kepada seseorang yang seharusnya berperan sebagai Kapten…. Ellis mengirimkan sebuah E-Mail menuju terminalku memintaku untuk mengerjakan beberapa pekerjaan berat.

Di sela waktu istirahatku, pada waktu dimana Ellis menyediakan waktu tersebut sebagai bagian dari makan malam. Aku menerima sebuah pesan penting mengatakan [Dimohon kedatangannya ke pos komando], karena itu aku mengarah menuju pusat komando sambil memegangi hidanganku. Pada saat aku masuk, bawahanku yang tidak mencopot peralatan penerbangan mereka melakukan hormat dan menunggu balasanku untuk melakukan gerakan yang sama.

“Sikapmu buruk Kapten, aku akan menunggumu menyelesaikan makan malammu itu dalam 20 detik.”(Ellis)

Dalam rangka agar tidak membuat marah Ellis yang mempunyai kerutan diantara alisnya, aku memakan makananku dengan kecepatan penuh. 20 detik kemudian, Ellis memulai menjelaskan apa yang terjadi.

“Pilot pesawat pengintaian telah kembali setelah berhasil mengumpulkan informasi. Dengan data yang telah dianalisa dan berdasarkan kesaksian dari tim tersebut, telah dikonfirmasi bahwa tidak adanya bangunan yang dibangun secara artifisial yang dapat dipanggil sebagai kota dalam radius 400km. Baru 520km di baratlah pertama kalinya artifak yang diperkirakan sebagai mercusuar. Dari informasi ini, disimpulkan bahwa makhluk hidup di dunia ini memliliki kemampuan untuk berlayar. Tidak salah lagi bahwa itu merupakan produk hasil dari sains dan teknologi dunia ini.”(Ellis)

Dengan kata lain, makhluk hidup di dunia ini tidak sama dengan [Orang Gua] dari bumi? Aku akhirnya bisa menyelesaikan makananku ketika aku membuat pertanyaan. Semua yang berada di aula menganggukkan kepala mereka dan kali ini Coat membawa mobile screen dan memulai penjelasan mendetailnya.
<TLN: Coat = Pria bermantel, orang yang cinta kucing liar.>

“Ini salah satu gambar yang diambil dari satelit observasi yang diluncurkan. Pada saat ini, satelitnya diam tak bergerak dan hampir tepat berada diatas pangkalan ini. Hasil dari penganalisaan gambar yang di dapatkan ini….. dunia ini berada di alam semesta yang sama. Kemungkinan hukum fisika sama dengan yang ada di bumi. Tidak ada kura-kura atau sesuatu yang serupa yang mana menopang dunia ini.”(Coat)
<TLN: Semacam kepercayaan dalam hindu kalau dunia ini ditopang oleh kura-kura dan maksud semacamnya kemungkinan kayak Atlas dari mitologi Yunani.>

Jadi begitu. Tidak akan lucu apabila dunia ini adalah dunia konyol dimana air laut jatuh dari ujung dunia menuju jurang tak berdasar seperti di mitologi tertentu. Walaupun begitu, ini cukup berbeda dengan peta benua di Bumi…. Kelihatannnya ada 8 benua dan ada titik-titik yang menandakan setiap benua tersebut. Kalau begitu ada dimana kita sekarang ini? Aku menyuruh coat untuk melanjutkan lebih jauh penjelasannya.

“Lokasi kita sekarang ada di sini. Ini adalah sebuah pulau di bagian kiri atas dari benua yang terrefleksikan di tengah. Untuk lebih mudahnya, kita akan menamainya [Pulau Noah]. Di dalam gambar yang didapat dari satelit, kau bisa melihat sebuah kota besar di 920km sebelah selatan Pulau Noah. Mempertimbangkan besarnya ukuran kota-kota lain yang ada di sekitarannya, kemungkinan ini merupakan ibukotanya.”(Coat)

Meskipun kota-kota di sekitaran ibukota hanya berjarak 1000km jauhnya, tingkat budidaya disini sepertinya rendah. Tidak adanya pesawat ataupun kendaraan terbang yang dapat ditemukan. Aku ingin lebih banyak lagi informasi…. Aku bertanya pada Ellis jika ada hal lain yang dapat kita cek tapi apa yang kudapatkan adalah respon [Wakil Kapten sedang dalam tahap penganalisaan data].

Aku memutuskan untuk menungu Luis dan membiarkan para bawahan yang masih mengenakan perlengkapan penerbangan pergi dan mengambil ransum mereka. Setelah menunggu sekitar 1 jam-an, aku mendengar suara langkah kaki di aula dan Luis melompat masuk ke ruangan.

“Aku minta maaf yang sebesar-besarnya, membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pengaturan satelitnya. Video Streaming sekarang dapat dilakukan via satelit karena itu tolong lihat ini.”(Luis)

Semua orang terkejut di saat kami melihat apa yang ditampilkan di video yang diproyeksikan pada layar oleh Luis.

“Ini…. Kereta tarik, kan?”(Shuichi)

“Ya itu benar. Itu ditarik oleh makhluk semaca armadillo daripada kuda. Mereka menggunakan obor daripada listrik untuk penerangan. Juga ada bola penerangan misterius tapi aku mengira kalau itu adalah [Sihir]. Juga, ada satu hal yang telah kita temukan, berdasarkan hasil analisis…. Dunia ini memiliki ukuran 4.5 kali lebih besar daripada bumi.”(Luis)

Baiklah, mari kita simpulkan apa yang kita dapatkan…. Dunia ini, G-88, mempunyai lingkungan hidup yang sama dengan bumi meskipun ukurannya 4.5 kali lebih besar dari bumi tapi gravitasinya sama entah kenapa. Dan juga, makhluk hidup yang tinggal di dunia ini berada pada level yang sama dengan Abad Pertengahan Bumi. Itu juga memungkinkan kita untuk mengalahkan penduduk setempat dengan persenjataan yang kita bawa. Artifak terdekat adalah 520km di selatan.

Aku berpikir sambil memegangi dahiku, apa-apaan maksudnya ini!? Miki meminta kepadaku dengan senyuman tapi aku tidak mengira situasinya akan menjadi seperti ini.

Meskipun bahkan jika ada peradaban, aku berpikir bahwa semuanya paling tidak akan berada pada level abad ke-19 oleh karena itu aku mengharapkan tindakan balasan datang dari sisi sana. Aku bertanya pada bawahanku [Menurutmu apa yang harus kita lakukan?] guna mendapatkan beberapa opini.

“Bagaimana dengan mencoba membuat hubungan dengan negara yang dapat kita pastikan setelah kedatangan putramu? Aku berpikir bahwa kita harus mundur apabila mereka melawan menggunakan kekuatan militer.”(Ellis)

“Aku setuju dengan saran Ellis. Dan juga terdapat perlindungan dari pesawat yang di lengkapi dengan [Peluru Gravity Collapse] apabila skenario terburuk terjadi. Pada saat ketulusan kita tak mencapai mereka, kita bisa dengan aman mundur dan pergi meninggalkan dunia ini dengan kecepatan tinggi.”(Luis)

Apakah begitu? Kouki direncanakan datang besok pagi. Aku mulai berpikir prosedur detail untuk sedikit mengenal keadaan yang ada di dunia ini.

Pagi besoknya, aku menunggu kedatangan Kouki sambil entah kenapa linglung dikarenakan aku hanya bisa tidur 3 jam. Meski, satu hari yang kita alami di sini hanya 1 jam di bumi. Bawahan terakhir yang datang lebih dulu cukup terkejut di saat ia melihat pangkalan yang sudah selesai dibangun.

Dari sudut pandangnya, hanya sekitar 50 menitan telah terlewati sejak dia memasuki gerbang. Mengingat kata-kata dari bawahanku, ruang yang ada di hadapanku terdistorsi. Power Suit Generasi Ke-8 yang dikenakan Kouki muncul lambat…. Atau seharusnya begitu… tapi dia terlihat muncul sangat cepat, aku melihat pada Kouki di saat dirinya menampakkan diri dalam kecepatan yang mengerikan. Dalam kepanikan, aku memperingati anak buahku.

“Menjauh dari gerbang! Jika tidak sempat melakukannya ambil sikap menerima hantaman! Kouki memasuki gerbang pada kecepatan suara.”(Shuichi)

Beberapa detik setelah peringatanku, Kouki yang telah berhasil bertransisi dengan cepatnya berakselerasi dan meluncur menuju ke langit. Saat aku melihat kemunculannya di sudut pandanganku, aku membuat panggilan dengan ancang-ancang berteriak pada peralatan terminal genggamku.

“Apa kau bodoh! Apa ada orang yang memasuki gerbang dengan kecepatan suara!? Kau bisa membunuh seseorang jika kau membuat kesalahan.”(Shuichi)

“Maaf….. tapi itu tadi adalah perintah ibu. Aku akan menyerahkan dokumennya secepat mungkin”(Kouki)

Tindakan yang tidak memikirkan tentang situasi yang ada di sisi lain tidak dapat dimaafkan. Aku putuskan untuk memarahinya nanti dan melihat [Dokumen]. Setelah aku dengan dengan megahnya menjitak kepalanya, aku melihat ke dokumen yang ia serahkan. Di situ tertulis….

“Ini sudah waktunya untuk melakukan penjelajahan dalam skala penuh. Untuk investigasi kali ini, jika kau melakukan hal tidak penting seperti negosiasi, segera mundur dan hubungi aku. Apapun yang terjadi, jangan mendiskusikan hal ini semaumu sendiri. Tinggalkan urusan diskusi perjanjian padaku saja.
PS: Jika kau dengan sewenang-wenang mengendalikan peradaban tak diketahui dengan tanganmu, aku akan menceraikanmu.”(MIki)

…. Adalah apa yang tertulis. Otakku tidak terbuat dari sekumpulan otot tahu!? Bagaimana dengan perwalian Kouki apabila kau menceraikanku? Sambil memikirkan itu, aku melihat Kouki yang berada di sebelahku ketika aku membuka dokumen tersebut.

“Jika kau diceraikan, aku akan ikut dengan ibu.”(Kouki)

Aku melihat anak buahku yang mendengar kata-kata Kouki cekikikan. Ellis bilang [Itu adalah keputusan yang masuk akal], sambil mengelus kepala Kouki. Di saat masih merasa entah kenapa tak nyaman, aku memberi tahu Kouki rencananya.

“Mulai dari sekarang, kita akan pergi melakukan pengintaian ke tempat artifak berada dikonfirmasi melalui satelit. Jika memungkinkan, aku ingin mencoba berhubungan dengan penduduk setempat. Kita akan membawa 30 orang dengan perlengkapan penuh. Di saat bergerak, kita akan membuat formasi lingkaran dengan dirimu berada ditengahnya. Kami tahu benar bahwa dirimu bukanlah petarung, jadi apabila terjadi sesuatu kau harus segera pergi dengan kecepatan tinggi bahkan jika itu berarti kau sendirian, itu adalah perintah.”(Shuichi)

“Oke.”(Kouki)

Ketika aku menjelaskan, Kouki memandangi burung-burung bergemerlapan dengan senyum pahit. Jadi aku bilang [Aku tidak keberatan menunggu sampai dirimu benar-benar sudah siap] dan dia mulai berlarian dengan senyuman di wajahnya. Setelah mengatur pengawalan dengan Coat, aku memutuskan untuk pergi ke barak untuk bersiap-siap berangkat.

2 jam kemudian….. sambil melihati anak buahku berbaris di depan Pesawat VSTOL besar yang digunakan untuk memindahkan pasukan, aku menjelaskan sekali lagi prosedur misinya.

“Setelah ini, kita akan pergi menuju benua yang terletak di 520km sebelah selatan dari sini! Tujuan utama kita adalah untuk berhubungan dengan negara yang ada di pesisir benua tapi apabila pengumpulan informasi menjadi lebih sulit sampai mencapai keadaan tertentu, kita akan mundur. Pertama prosedur mendarat, kita akan mendekat ke pantai menggunakan Pesawat Pengangkut, setelah itu kita akan turun dari langit. Pada saat kita mendarat, kau akan menyembunyikan sosokmu menggunakan kamuflase optik.

Baru Setelah itu kita akan bergerak dengan suit kita pada kecepatan berlayar menuju tujuan pertama kita yang adalah sebuah [Benteng]. Dari data yang kita kumpulkan dari satelit, benteng ini bertindak sebagai semacam titik pemberhentian. Kita akan melakukan negosiasi disana dan membuat kontak dengan pegawai pemerintahan mereka.”(Shuichi)

Aku menunggu para bawahanku untuk menelan dan mencerna dulu informasi yang kuberikan, dan lalu melanjutkan penjelasan selanjutnya.

“Selanjutnya adalah Peraturan Tempur. Pada dasarnya aku tidak menyetujui penggunaan senjata selain untuk membela diri. Aku juga tidak menerima penggunaan senjata kimiawi. Jonathan[ジョナサン]! Lepaskan Peluncur Gas Air Mata yang kau pasangkan pada suitmu. Formasi kita pada saat bergerak adalah lingkaran. Karena Kouki ditempatkan di tengah, kalian semua harus melindunginya dengan segenap kemampuan kalian! Selain itu, aku menyerahkan yang lainnya pada kebijaksanaan kalian sendiri.

Aku akan terus mengatakannya…. Kau boleh menembak apabila kau perlu menembak. Jika kau berpikir kau sedang dalam bahaya, segera melarikan diri. Aku akan mengambil tanggung jawab penuh.”(Shuichi)

“Kapten, bukankah ini sama seperti biasanya?”(Anggota Tim Pengintaian)

“Untukmu, percuma saja aku menjelaskan rencana taktikal penuhnya jadi aku menyerah untuk melakukannya dari awal.”(Shuichi)

Bahkan jika aku tidak menjelaskannya padanya, karena dia adalah seseorang yang bisa menghindari peluru yang ditembakkan oleh sniper menggunakan intuisinya, itu seharusnya akan baik-baik saja. Dan juga, bergerak pada kebijaksanaan masing-masing menghasilkan hasil terbaik. Itulah bagaimana kami biasanya melakukannya dari dulu. Aku lalu memutuskan dan memerintah semuanya untuk naik ke pesawat pengangkut.

Beberapa menit kemudian, komunikasi dari pilot menuju pasukan datang.

“Bagi para penumpang sekalian, pesawat akan segera sampai pada titik penjatuhan. Dimohon untuk tidak melupakan apapun di saat kalian turun. Dan juga, Coat-sama akan lebih aman lagi bila kau bisa membayar kekalahanmu pada Poker kemarin secepatnya.”(Pilot)

Mendengarkan suara pilot yang berlagak menjadi kru kabin dalam suara pengecut, aku memberikan intruksiku kepada para bawahanku sambil memegangi jidatku.

“Pada saat lampu berubah menjadi hijau, segera melompat keluar! Jangan menunda-nunda. Kouki, apa yang akan kau lihat pada saat terjun kebawah adalah pemandangan yang sangat menakjubkan.”(Shuichi)

“Kalau begitu, aku akan melakukan Rolling Stunt dan membuat pertunjukan terjun yang keren…. Nu~a!”(Anggota Tim Pengintaian)

Aku tending bawahanku yang mengucapkan hal bodoh semacam itu, aku juga mulai mempersiapkan untuk terjun. Tidak ada masalah khusus mengenai Kouki yang menjadi bagian terakhir dari grup yang terjun. Setelah mengkonfirmasi bahwa semua bawahanku telah terjun aku juga mulai terjun. Di saat tengah-tengah penerjunan, Kouki yang mana juga terbang ke sekitar mengirimkan komunikasi.

“Pasukan milik ayah, mereka benar-benar lucu, ya.”(Kouki)

“Kouki, aku mohon padamu untuk tidak melakukan tindakan bodoh apapun. Itulah satu-satunya apa yang aku khawatirkan sekarang ini.”(Shuichi)

Ketika aku melihat ke pantai dimana para bawahanku berkumpul, aku memberikan balasanku. Saat mendarat di pantai bersama dengan Kouki, bawahanku berlari dan mendatangiku untuk melapor.

“Tim Pengintaian telah bergerak menuju selatan sejauh 5 km untuk mengamankan perimeter.”(Anggota Tim Pengintaian)

Bahkan sebelum aku memberikan perintah, kelihatannya mereka sudah bertindak dahulu menurut apa yang mereka rasa terbaik. Memang bagus untuk meninggalkan segalanya kepada keputusan individual. Aku mengambil keuntungan dari waktu bebasku dan memutuskan untuk menetapkan komunikasi antara pemasangan untuk pengumpulan dan pesawat yang menunggu di langit.

Di suatu tempat di dekatku aku menyaksikan Kouki mengejar makhluk semacam kelinci. Aku putuskan untuk menyerahkan penyelesaian pemasangan alat komunikasi kepada Coat dan Jonathan. Sebuah komunikasi masuk dari Tim Pengintaian ketika mereka menyelesaikan pekerjaan mereka.

“Dengan Tim Pengintaian di sini, kami menemukan sebuah kelompok yang sedang bertarung pada 12km di selatan…. Kami saat ini sedang memantau mereka.”(Anggota Tim Pengintaian)

Kita tiba-tiba menemui hambatan yang menyusahkan. Apa itu perampokan? Di dunia ini sama dengan Abad Pertengahan, kelihatannya seperti itulah yang terjadi. Aku mengirimkan pesan kepada para bawahanku berisi [Beritahu aku detail situasinya].

“Mereka sedang melindungi sebuah kereta dengan seseorang yang memiliki penampilan layaknya Tuan Putri. Para pengawal berjumlah 100 orang yang terlihat seperti kesatria dan sedang bertarung melawan sebuah makhluk besar seperti cacing tanah.”(Anggota Tim Pengintaian)

Aku akan pergi untuk melihat situasi dengan semua orang, karena itu aku bilang pada tim pengintaian agar tetap menunggu di tempatnya berada sekarang. Aku segera memberikan perintah kepada para bawahanku yang berada di pantai.

“Tim Pengintaian telah bertemu dengan sebuah kelompok bangsawan atau keluarga kerajaan yang diserang. Kita akan menyelamatkan mereka apabila memungkinkan! Kita akan bergerak setelah mengaktifkan Kamuflase Optik.”(Shuichi)

Kami pergi ketempat dimana Tim Pengintaian Menunggu sambil bergerak dalam formasi lingkaran dengan Kouki berada ditengahnya. Aku dapat melihat tempat dimana pertempuran terjadi, ada 3 makhluk di situ. Kelihatannya ada beberapa kerusakan diterima oleh kelompok kesatria. Di saat kami melanjutkan observasi, Kouki membuka mulutnya.

“Oooh~ Elf! Dan musuhnya…. Apa itu [Sandworm]?”(Kouki)

“Ka-Kau tahu itu apa?”(Shuichi)

Para bawahanku kelihatannya terkejut pada apa yang dikatakan Kouki. [Apa itu Elf?] dan [Apa itu nama monster itu?] adalah apa yang mereka katakan. Kenapa Kouki bisa tahu mengenai makhluk dari dunia lain?

Yah, aku akan menanyakannya nanti. Permasalahan yang perlu diurus saat ini ialah mengalahkan monster itu dengan daya serang yang kita punya saat ini. Aku mencoba bertanya pada Kouki mengenai poin tersebut.

“Elf adalah sebutan umum untuk makhluk yang memiliki [Telinga Panjang] seperti mereka yang sedang diserang itu. Sandworm sama seperti cacing tanah. Aku pikir kita dapat mengatasinya menggunakan senapan kita akan tetapi ada kemungkinan tinggi kalau makhluk itu memiliki ketahanan yang tinggi. Namun, aku yakin bahwa makhluk tersebut tak mempunyai kecerdasan.”(Kouki)

Tentunya cacing tanah tidak mempunyai kecerdasan, sebaliknya yang satu ini kelihatannya bertarung layaknya serangga. Meskipun begitu…. Kouki dengan tenangnya mengamati telinga milik orang yang diserang dan sedang dalam pertempuran meskipun dia hanya mengalami pengalaman medan perang hanya dua kali termasuk waktu ketika dia menyelamatkan Alice. Aku menyadari kehebatan putraku dan ketidakdewasaan diriku ini menyebabkan diriku tidak berpikir dengan tenang, lalu aku mengirimkan instruksi kepada bawahanku.

“Skuad pertama, targetkan cacing menggunakan senapanmu! Aku tidak peduli jika kau terus menembakinya selama target masih bergerak. Skuad ke-2 dan ke-3 akan fokus pada pertahanan. Tembak!”(Shuichi)

Bersaman dengan perintahku, 10 suit milik skuad pertama mulai menembak menggunakan senapan mereka.

--- Adrienne POV ---

Di jalan pulang selepas mengunjungi kota dermaga [Furon], kami menjumpai Sandworm. Kami-pun melawan monster Sandworm yang memiliki tingkat bencana A. Hanya ada 120 orang dari Ksatria Platinum yang berperan sebagai penjaga. Meski Ksatria Platinum yang dikatakan sebagai ordo ksatria terkuat, tidak dapat melawan hanya dengan jumlah orang sebanyak itu. Kami menghadapi pertempuran yang putus asa ini sedari awal pertempuran dimulai.

“Hime-sama! Tinggalkan kami dan larilah saja! Anda tidak boleh untuk tetap berada di sini.”(Ksatria)

“Aku tidak akan melakukannya, kalian tidak bisa menggunakan sihir penguatan, kan. Jika aku meninggalkan tempat ini, efek sihir yang berlaku di medan pertempuran akan menghilang.”(Adrienne)

Jika aku pergi meninggalkan para ksatria, kenaikan dari [Penguatan Fisik dan Kekuatan Sihir] yang aku sedang terapkan menggunakan sihir penguatan akan menghilang. Tidak lama setelah itu, mereka akan di sapu bersih….. sebagai seorang Tuan Puteri suatu negeri, itu mustahil untuk meninggalkan orang-orangku yang sedang berjuang.

Meskipun kita tidak dapat menerobos situasi ini dan yang bisa kulakukan hanyalah melihat para ksatria dikalahkan demi melindungi satu orang, yaitu aku.

Pada waktu itu, aku melihat lubang besar menganga pada Sandworm dan dari kejauhan aku mendengar suara petir menyambar.

“Sebuah lubang terbuka pada Sandworm…. Mustahil itu terjadi bahkan untuk Petualang Peringkat SSS. Apa yang sebenarnya terjadi?” (Adrienne)

“Aku tidak tahu, tapi itu masih mungkin terjadi apabila sekumpulan iblis yang melakukannya. Mohon tetap di belakangku.”(Ksatria)

Dikatakan bahwa iblis tidak pernah menolong manusia. Para ksatria menghentikan gerakan mereka selagi dirundung kebingungan…. Lalu, Sandworm yang membuat kita kesulitan itu mulai berjatuhan seolah-olah mereka kelelahan.

Tidak mungkin….. aku pikir apakah Pahlawan Legendaris telah muncul dan menyelamatkan kami? Seseorang dari Ordo Ksatria berteriak dikala diriku masih memikirkan hal bodoh semacam itu.

“Ada sesuatu di bukit itu!!!”(Ksatria)

Melihat kearah dimana ksatria itu menunjuk, sesuatu secara tiba-tiba menunjukkan dirinya dari ruang yang ter-refleksikan di mataku. Sosok itu bertambah terus menerus dan akhirnya berhenti setelah yang ke-30, yang mana merupakan makhluk terbesar diantara mereka. Sembari mengawasi situasi, aku menemukan bahwa salah satu dari mereka dengan perlahan berjalan kemari. Para ksatria dengan segera membuat ulang formasi mereka guna melindungiku. Tidak ada lebih dari 50-an orang yang masih bisa bergerak saat ini. Jika itu adalah makhluk yang dapat mengalahkan Sandworm, mereka bisa saja menghapus keberadaan kami hanya dengan mengayunkan lengannya saja. Di saat mencapai titik tengah diantara kelompok mereka dan kami, makhluk itu berhenti berjalan. Benda itu lalu meletakkan benda seperti senjata di tangannya ke tanah lalu memutar dirinya dan menunjukkan punggungnya, dan lalu pada saat ini…. dia berjalan dengan tangannya diangkat ke atas kepalanya. Itu adalah prosedur yang dilakukan prajurit apabila menyerahkan diri, dia mengatakan seolah-olah tidak mempunyai niat untuk menyerang kami.

“Semuanya, tolong jangan serang makhluk itu. Nampaknya dia berniat untuk berkomunikasi dengan kita.”(Adrienne)

Setelah aku mengatakan itu pada mereka, para ksatria berhenti menghunuskan senjata mereka tapi tetap waspada. Aku bersyukur. Jika pertarungan terjadi, tidak salah lagi bahwa kamilah yang akan kalah oleh karena itu aku merasa bersyukur kepada para ksatria yang menunjukkan keloyalan mereka padaku.

Makhluk itu dengan lambatnya berjalan dan berhenti tepat 20 meter di depan kami.

Dan area disekitaran tubuh makhluk itu mulai bergerak dan titik yang terletak pada lutut dan bagian atasnya terbuka ke atas. Seorang pria dengan wajah penuh luka turun dari dalamnya dan berjalan menuju kami. Jadi benda itu tadi adalah seperti armor yang dikenakan oleh ksatria. Sembari menilai apa itu sebenarnya, orang itu berbicara.

“Apa kau mengerti kata-kataku?”(Noah)

Aku tidak mengerti apa yang dia katakan, aku membuat sebuah gestur pada para ksatria memerintahkan mereka agar [tidak menyerang] dan dengan hati-hati menggunakan [Sihir Penerjemah] untuk mengerti apa yang dikatakan orang ini. Lalu aku perlahan mengucapkan kata.

“Bisakah kau mengerti perkataanku?”(Adrienne)

“A~Ah! Aku bisa!”(Noah)

Syukurlah, sihir penerjemah sepertinya bekerja. Terlebih lagi, meskipun wajah yang dimilikinya itu terlihat menakutkan tapi percakapan sepertinya bisa dilakukan, aku akan menyatakan rasa terima kasihku terlebih dahulu.

“Terima kasih karena sudah menyelamatkan kami di saat kami sedang mengahadapi bahaya.”(Adrienne)

“Jangan pedulikan itu, kami menilai bahwa dirimu adalah putri dari seseorang dengan peringkat tinggi… tapi apakah kami salah?”(Noah)

Apa yang dia maksud? Mungkin dia meminta imbalan karena sudah menyelamatkan kami. Kalau tentang itu aku tidak keberatan, karena sejak awal aku sudah berencana untuk menunjukkan rasa syukurku tapi aku benci dengan orang yang menuntut hal tersebut lalu meminta uang. Aku membalas orang itu dengan sedikit menyisipkan sarkasme di dalamnya.

“Kau benar. Namaku adalah Adrienne, Tuan Puteri ke-4 dari [Kerajaan Suci Merkava]”(Adrienne)

Dengan mengumukan bahwa diriku adalah Tuan Puteri, apa orang ini akan merubah sikapnya? Aku mengucapkannya dan melupakan rasa terima kasihku atas bantuan mereka. Aku terjatuh pada perasaan jijik pada diriku sendiri di saat pemikiran itu muncul.

Orang di depanku hanyalah menunjukkan pertimbangan yang sah akan statusku, aku berpikir mengapa aku melakukan itu….. aku tidak bisa meminta maaf untuk apa yang sudah aku katakan dan melihati orang itu bertindak tapi sebuah jawaban datang kembali dengan isi yang jauh dari apa yang sudah aku prediksikan.

“Begitukah? Baguslah kalau begitu. Kami adalah [Noah]. Kami ingin menciptakan hubungan diplomatis dengan negaramu.”(Noah)

Apa-apaan dengan semua ini? Di saat memproses isi perkataan yang diberikan oleh orang ini, aku tidak punya pilihan lain selain tetap tegas dan mengangkat tinggi-tinggi kepalaku.

TL: Conscriptra2
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar