Senin, 03 Februari 2020

I Became Hero’s Bride! Novel Bahasa Indonesia Chapter 31 – Jadilah Milikku! Hero!

Chapter 31 – Jadilah Milikku! Hero!


Note: 
Raja Iblis Biella berbicara dalam sudut orang ketiga ya!

Sesungguhnya,

Dia 'akan menikah'.

"Ho! Apakah pangeran suatu bangsa akan menyangkal suamimu yang sah dan telah disaksikan oleh surga?! ”
“Bahkan jika mulutmu bengkok, setidaknya ucapkan kebenaran! Saksinya bukanlah surga melainkan kau sendiri sang raja iblis?! Ditambah lagi apakah kau pikir 'hanya' dengan bersenggama dalam gaun pernikahan bisa kau sebut pernikahan? ”

Setidaknya jika mereka berpikir jernih.

Akan lebih akurat untuk menyebutnya permainan kostum. Mungkin akan sah jika dokumen pernikahan telah ditandatangani, tetapi bagaimana bisa hanya dengan menempatkannya (yang dulunya pria) ke dalam gaun pengantin, melemparkannya ke tempat tidur dan mengatakan “Orc ini sekarang adalah suamimu! Lahirkanlah Seorang anak orc!" Dan mencoba untuk 'mengawinkannya' dengan orc.

Clarice baru saja akan berteriak "Guuaa/aaa/aaa/aaaah!" Syukurlah waktu itu Hero-nim masuk di saat yang tepat.
"Tapi bukankah menurutmu hebat?! Seorang pangeran muda dibesarkan seperti anggrek yang berada di rumah kaca tunduk kepada batang daging kasar orc liar dan dilahirkan kembali sebagai pengantin budak seks pribadi orc! Double peace ahegao (TLN: pls jangan cari di google)!! menghancurkan cangkang kepolosanmu dan membangunkan kejalangan batinmu!!! Dan tentu saja malam pertamanya!! Apalagi kalau bukan seks malam pertama?!?!”

Biella menyemburkan mimisan besar, dan membayangkannya saja membuatnya basah kuyup. Tidak heran mengapa dia ditulis dalam buku-buku sejarah sebagai raja iblis yang haus.

"……Bajingan;;;;"

Clarice mengeluarkan kata-kata yang tersimpan di dalam dirinya. Terlepas dari kenyataan bahwa sang putri, yang seharusnya membawa dan menegakkan martabat keluarga kerajaan telah mengeluarkan kata-kata kotor seperti itu, tidak ada yang menegurnya. Semua orang yang hadir hanya berempati dan berpikiran hal yang sama.

"Bajingan;;;;" "

"Hai, Clarice. Apa yang terjadi dengan suaramu? Kau dulu terdengar lebih seperti anak laki-laki, tetapi sekarang kenapa terdengar seperti wanita anggun. "
"Karena aku menjadi seorang wanita."

Dia penasaran mengapa dia menanyakan hal yang begitu jelas. Jika dia tahu bahwa dia sedang mengadakan pernikahan dengan sang hero dan menyerbu masuk ke sini, itu seharusnya merupakan suatu pertanda bahwa dia tahu tentang perubahan gendernya.

"A... Apa ?! K, Kau menjadi seorang wanita?!!!!”

Dia serius. Dia sama sekali belum mengetahuinya. Mata Biella kaget saat dia menunjuk payudara Clarice dengan tangan yang bergetar.

"Ma, maka payudara sapi perah itu bukan crossdressing tetapi benar-benar asli?!!"
"Sapi perah?!!"

Clarice memerah dan menutupi dadanya. Itu perbandingan yang memalukan, tapi karena itu tidak sepenuhnya salah, itu bahkan lebih memalukan. Sang ratu diam-diam menggigit bibirnya saat dia menutupi payudaranya sendiri yang ukurannya melampaui sapi perah di wilayah Holstein.
<TLN: Sapi Holstein adalah sapi penghasil susu perah tertinggi di dunia>

“Bagaimana kau bisa berubah seperti itu ?! Kenapa kau menikah bukan sebagai pria tapi wanita !! Apakah kau tidak malu kepada surga!!! ”
"Dan kau tidak berubah sama sekali sejak saat itu. Tidak, aku pikir kau menjadi lebih buruk. "

Dia pasti ingat dia pernah menjadi bintang di langit setelah dihajar sampai babak belur oleh sang hero, tetapi mengesampingkan fakta bahwa bagaimana dia bisa selamat dan kembali, tampaknya dia meninggalkan akal sehatnya di langit.

“Beraninya kau menipu Biella...”

Dia bergetar. Biella tidak bisa menahan amarahnya dan mulai menangis. Hul. Raja Iblis menangis. Semuanya kehilangan kata-kata. Tetapi Biella mendengus, menghapus air matanya, menunjuk ke Clarice dan berteriak.

“Kau pikir bagaimana Biella bisa ke sini!! Apakah kau tidak tahu betapa susahnya untuk kembali setelah dikalahkan oleh sang Hero!! Dan kau berani menipu Biella?!”

Dan siapa yang menipu siapa sekarang. Yang benar saja, apakah dia menerima pernikahannya dengan Hero-nim karena dia pikir itu pernikahan antar sesama pria? Logika macam apa itu.

“Karena kau menjadi seorang perempuan, pernikahanmu dengan orc Biella dibatalkan!! Biella tidak akan merestuinya!! Apa yang Biella inginkan adalah pangeran muda yang menjadi pengantin orc, bukan seorang putri! Biella tidak butuh dirimu lagi!”

Clarice hampir menunduk di tempat dan berteriak “terima kasih banyak karena sudah tidak dibutuhkan lagi!”

“Karena keadaan sudah menjadi begini, Biella akan mengambil sang Hero!!”

Jika Biella tidak mengatakan kata tersebut.

“Ap, Apa?!”

Minwoo berteriak kaget, setelah lama berdiam menunggu Biella mengeluarkan sifat aslinya. Omong kosong macam apa ini?!

“Alasan kenapa Biella rela untuk datang ke tempat menyedihkan ini adalah untuk mengambil Clarice! Tapi karena Clarice sudah menjadi wanita Biella sudah tidak butuh dirinya! Maka dari itu, Biella akan mengambil sang Hero!”
“Tunggu dulu, jika kau tidak butuh maka enyahlah! Kenapa kau melakukan ini?!”
“Karena belum ada sang Hero di koleksi Biella! Sampai sekarang Biella telah mengkoleksi semua jenis laki-laki, Biella bahkan dulu punya pangeran, Clarice! Tapi tidak pernah seorang Hero. Hero, dari awal pertama Biella melihatmu, Biella berpikir bahwa ingin melihat wajahmu yang rupawan memerah karena kepuasan! Bagaimana kalau sang Hero, yang terkuat dari umat manusia, menjadi ladang bibit untuk goblin terlemah?! Wahaha! Sangat menggoda bukan?!
<TLN: mbak, tolong itu delusinya dikurangi, WTF did i just read T-T>

“.....................”

Masalah besar. Ada banyak hal yang ingin kau komentari. Orleia akhirnya angkat bicara dan dengan dingin menggeram.

“Beraninya kau berucap kotor kepada ‘barang?’ ku. Orang yang akan mengambil bagian belakang Sayangku hanyalah aku. Aku tidak akan menyerahkannya kepada siapapun.”
“Omong kosong apa yang kau ucapkan hah!”
“Ha! Gadis Suci, kau masih mesum seperti dulu.”
“Berkacalah sebelum berbicara!”

Clarice sudah berada pada titik puncaknya.

“Semuanya diam!”

Aula tersebut akhirnya sunyi. Semua mata mengarah ke Clarice, Clarice dengan cepat melingkarkan tangannya ke Minwoo dan menunjukkan haknya sebagai pengantin wanita.

“Hero-nim adalah milikku! Dia suamiku!!”

Ah, aaaah... Minwoo menutupi wajahnya dengan tangan satunya. Ding~ dia bisa merasakan sakit kepala datang merayapinya. Kau juga Clarice. Namun dirinya yang menempel erat ke lengannya dengan penuh air mata, takut kehilangannya, sangat terlihat imut dan tidak baik untuk hatinya.

“Jalang ini?! Wanita kotor sepertimu, berani-beraninya kau menyentuh koleksi Biella?! Tidak bisa diampuni!”

Tidak, bukankah kau juga seorang wanita?! Tapi Clarice tidak dapat mengatakannya. Dia terhempas oleh sebuah kekuatan yang mendorongnya ke belakang.

“Clarice?! Urk!!”

Sebuah asap hitam muncul dibawah kaki Minwoo dan mengikat kakinya. Sial. Dia terlalu lengah. Kyahahahahahaa!! Tertawa seperti orang gila, Biella muncul di depan Minwoo.
“Jadilah milikku! Sang Hero!”
“A, Aku menolaknya...!”
“Biella menolak penolakanmu!”
“Dasar jalang gil-!!”

Ckerrrrrrrr!!! Meninggalkan teriakan putus asa, Biella dan Minwoo tersedot ke dalam kumparan asap tersebut,

...dan hilang.

“H,Hero-nim? Heroo-nim?!”

Clarice menggapai udara tempat Minwoo berada sebelum menghilang.

Di hari pernikahan, Clarice kehilangan Minwoo karena Raja Iblis hanya dengan seperti itu. Pikir semua yang ada di sana.

“Apa-apaan. Alur kejadian ini terlalu tiba-tiba.”

***

Situasi menjadi genting, sebuah dewan darurat dibentuk. Kembalinya raja iblis. Sang Hero yang diculik. Putri yang ditinggalkan. Semuanya terjadi saat hari pernikahan yang sangat ditunggu datang, sang raja melampiaskan amarahnya ke penasihatnya.

“Selamatkan sang hero sebelum dia menjadi ladang bibit dari para goblin!! Kalau tidak, kita akan lihat dari kalian semua mana dulu yang akan menjadi ladang bibit!!”

Sialan. Selain tiba-tiba kembali, dia mengacungkan jari tengah terbesarnya kepada kerajaan.

Mendapat perintah dari sang raja, korps penyihir melacak kekuatan sihir yang tersisa dan mendapati bahwa raja iblis membawa sang hero ke kastil raja iblis. Dulu pada saat raja iblis masih tersegel, kastil itu adalah sebuah atraksi turis dan dibuka untuk umum. Namun sejak seorang turis tidak sengaja membuka segel tersebut dan melepaskan raja iblis, tempat tersebut menjadi tempat terlarang.

Dengan respon yang cepat, sebuah tim penyelamat akan dibentuk dan pergi ke kastil untuk menghajar sang raja iblis. Tentu saja. Sebagai mantan anggota party sang hero, semua yang pernah menyerang kastil, dan sebagai wanita yang kebal terhadap sihir khusus untuk pria.

Ketika para wanita sedang mempersiapkan diri, seseorang dengan terburu-buru mendatangi mereka. Dia adalah Clarice. Gaun pengantin telah hilang digantikan dengan baju yang dilapisi pelindung dari kulit. Bak dia bersiap untuk melakukan petualangan.

“Bawa aku bersama kalian!”

Hul. Mendengar permintaan konyol tesebut, Senyun melompat-lompat.

“Yang mulia! Anda tidak bisa! Terlalu berbahaya!”
“Dia benar. Yang mulia. Saya paham perasaan Anda untuk menyelamatkan Minwoo, tapi tidak ada yang tahu bahaya apa yang menanti di kastil itu.”

Ericia dengan dingin menjawabnya. Kecewa, Clarice berkata.

“Tapi...”
“Clee. Ini bukanlah sebuah permainan anak-anak. Apa yang akan dilakukan putri yang tidak berdaya di sana?”

Bahkan Orleia pun mengomentarinya. Clarice menggelengkan kepalanya dan mengepalkan tangannya. Lebih dari apapun dia merasa jijik dengan ketidakberdayaannya. Pada akhirnya, dia tidak bisa melakukan apa-apa ‘lagi.’ Saat ini ‘juga,’ dia hanya bisa menunggu bantuan orang lain.

Orleia, yang sedari tadi mengerutkan keningnya kepada Clarice, menghela napas dan mengangkat bahunya.

“Ha. Yah, selama dia tidak mengganggu kita aku tidak terlalu peduli.”
“Ah?”
“”Orleia?!””

Orleia, yang seharusnya paling menolak, di luar dugaan yang paling cepat menyetujuinya. Apa yang terjadi dengannya?

‘Kenapa kalian memandangiku seperti itu? Karena Clee pernah diculik sebelumnya, dia bisa menjadi sangat berguna dalam menyelamatkan Sayangku?’
“Ini kesempatanku! Jika sesuatu terjadi pada Clee di kastil maka Sayangku akan sepenuhnya menjadi milikku! Hohohohooo!!”
“”......””

Hei, monologmu berlawanan dengan perkataanmu.

“P,pokoknya aku tidak mengizinkannya! Aku tidak bisa membiarkan Putri terekspos bahaya-!!”

Senyun menolak keras. Jadi Clarice menggunakan senjata terakhirnya.

“Senyun, jika kau mengizinkanku ikut, akan membiarkanmu untuk melakukan sesuatu sesuka hatimu.”
“Lalu bolehkah saya menjadi adik Yang mulia?”
“Ya.”
“U, unni!!”
<TLN: Unni itu dalam korea artinya kakak perempuan tua, pasangannya Oppa>

Clarice tersenyum cerah bak seorang kakak perempuan yang terbaik. Pyo~ sebuah hati muncul di mata Senyun dan dia lari ke pelukan Clarice. Guhehehe. Guhehe. Clarice mengelus kepala Senyun yang terkubur di payudaranya dan dengan susah payah menahan senyumnya.

Wow. Rasanya sangat tidak enak.

“Ha! Apa yang kalian semua lakukan?! Apakah kalian melupakan kewajiban kalian dan membiarkan sang putri menemui ajalnya?!”

Ericia menolak dengan keras. Jadi, Clarice terpaksa menggunakan senjata terakhirnya lagi.

“Eri. Jika kau mengizinkanku ikut, mulai dari sekarang kau boleh menggunakan namaku untuk mempromosikan Kekuatan Rahim.”

Setelah membuka jubahnya dan memperlihatkan baju zirah bikininya, Ericia mengambil sikap setia Ksatria. Tampaknya simbol ‘♀’ di perut bawah Ericia bersinar dengan terang hari ini.

.....Sejujurnya, dia ingin menolaknya sedikit. Persetan.

“Tapi bagaimana caranya kita ke kastil raja iblis? Apakah kalian menyewa kereta kuda?”

Jarak menuju kastil raja iblis dari istana raja sangatlah jauh. Karena keduanya adalah markas iblis dan ibukota manusia, akan terasa aneh jika lokasinya berdekatan. Mereka tidak akan tahu apa yang akan dilakukan raja iblis gila itu terhadap kesucian Hero-nim jika mereka memakai cara ini. Sebagai yang pernah mengalaminya secara langsung(?) dia tahu betul.

Senyun yang sedari tadi menyelam di payudara Clarice berkata dengan terkikik.

“Kita akan menggunakan teleportasi, Unni.”
“Benarkah?”

....Eh?

“Te, Teleportasi?”
“Ya! Hanya akan memakan waktu beberapa menit dengan teleportasi, tidak perlu pergi dengan kereta kuda, kan?”
“Apakah itu mungkin? Untuk berteleportasi sejauh itu...”
“Unni. Walaupun aku terlihat seperti ini, aku adalah Senyun! Cucu dan murid dari ahli sihir! Membuat ulang jalan dengan sisa sihir raja iblis adalah hal yang mudah untukku!”

Senyun dengan percaya diri menghenduskan hidungnya tinggi-tinggi. Ibarat dia minta untuk dipuji. Jadi Clarice mengelus kepalanya dan memujinya. Elus-elus. Kerja bagus, Senyun kita yang imut. Jika bukan karena hal ini, dia tidak ingin memujinya.

“Bahkan jika dia adalah seorang raja iblis, dia tidak akan mengatisipasi kita yang dapat melacak dan membuntutinya dengan cepat. Jika kita bergerak dengan teleportasi, maka ketika yang lain mengalihkan perhatiannya, kita bisa menyelamatkan Minwoo dan mengantarkannya pedang suci. Bahkan sekalipun dia adalah raja iblis, di hadapan pedang suci, dia dapat dikalahkan seperti sebuah pinata.”
Ericia menjelaskan strateginya ke Clarice dan ketika semua persiapan telah selesai, ketika mereka akan melakukan teleportasi. Seperti yang dikatakan dia, rencana yang bagus, raja iblis akan dikalahkan seperti pinata oleh pedang suci. Semuanya sudah menganggap kemenangan ada ditangan mereka.

Dan juga.

Mereka sadar ada satu ‘Kelemahan Besar’ pada rencana mereka.

“Eh? Pedang Suci?”

Clarice bertanya, berkedip. Dan dengan mata yang bergetar. Apa-apaan ini, Clarice bertanya kepada Orleia dengan tatapan matanya. Kenapa kau memandangiku seperti itu? Orleia memincingkan matanya kepada Clarice, sebelum akhirnya mulutnya ternganga dan dia juga, menyadari kesalahannya.

Tidak mengerti apa yang keduanya lakukan, Senyun dan Ericia melihat mereka dengan bingung, sebelum akhirnya mereka juga ‘menyadarinya’ dan hampir pingsan.

.....Pedang Suci.

Orleia telah menghancurkannya beberapa waktu yang lalu!!!


Note :
Hayoloh rusuh lagi kan jadinya, wkwkwkwk




TL: MobiusAnomalous
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar