Jumat, 21 Februari 2020

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 97. Kebohongan

Chapter 97. Kebohongan


“Eh?”

Saat Raphtalia sedang menjelaskan kejadian itu. Aku merasakan aura yang tidak terduga dari dirinya.
Filo juga mempunyai kemampuan untuk merasakan suatu aura.
Ya, dia lebih seperti orang yang hidup dengan insting, jadi dia bisa merasakan hal-hal semacam itu.
Raphtalia bisa menyambungkan semua kejadian tidak beruntung yang sudah terjadi, dan membuat deduksi dari semua kejadian itu.

“Apa yang membuatmu berpikiran seperti itu?”

Karena itu, bukan?
Itsuki tidak akan melakukan apapun sampai Raphtalia dan Filo mengalami masalah besar. Hal yang seperti itu...
Dalam anime bergenre aksi, ketika rekan hero sedang dalam ambang kematian, karakter utama akan membuat gerakan cepat untuk menyelamatkannya. Hal seperti itu terlintas di benakku.
Sebelum aku sampai didunia ini Aku itu seorang otaku, Aku memang mengira kejadian seperti itu sangatlah keren.
Tapi kejadian seperti itu tidak akan terjadi di dunia nyata.

“Kau pikir Firo tidak akan menyadarinya? Sejak awal, orang busur hanya memperhatikan kita tanpa melakukan apapun, kan”
“Memangnya kenapa jika Aku menahan seranganku.”
“Orang tombak, orang pedang, Raphtalia-oneechan dan Goshujin-sama juga pernah menahan serangnya. Tapi orang busur menahaaaan terus serangannya dari tadi, kan? Saking menahannya, sampai tidak bisa mengalahkan monsternya, kan? Anak panahnya juga bertebaran begitu saja.”

Filo mengebaskan sayapnya dan mulai menirukan hujan anak panah tadi.
Jadi dari tadi Itsuki hanya bermalas-malasan sambil menunggu kejadian yang keren muncul.

“Aku tidak menahan seranganku!”
“Terus kenapa kau tidak menggunakan skill tadi?”
“I-Itu karena SP-ku dan waktu cooldownnya...”
“Apa kau sudah memperkirakan itu sebelumnya? Menurutku itu akan membuat pertarungan menjadi lebih mudah.”

Filo memulai interogasinya.
Raphtalia mulai menemukan titik temu yang sama, jadi dia tidak memberhentikan Filo.

“Firo tahu kok. Orang busur, tidak menyiapkan anak panah itu sampai Raphtalia-oneechan dalam bahaya.”
“Apa kau bilang?”
“Kau salah. Mana mungkin Aku melakukan hal seperti itu.”
“Terus kenapa kau tidak menembakkan anak panah dengan serius?”
“Tidak, Aku menembaknya dengan serius kok.”
“Kau tidak melakukannya. Karena dari tadi, kau menarik busur dengan tarikan yang pendek dibandingkan ketika kau mau menembakkan skill.’

Filo menyudutkan Itsuki dengan banyak pertanyaan.
Dan dari mulutnya Filo, terus keluar keluhan yang saling berhubungan.

“Awalnya Aku mengira itu cara kerja dari senjatanya saja. Namun ketika kau menembakkan skill tadi, Aku menyadari kalau itu salah. Hei, hei, kenapa kau menahan seranganmu?”
“Sudah kubilang kalau Aku itu tidak menahan seranganku!”
“Dan juga, ketika oneechan terlihat sedang dalam bahaya, kenapa kau merasa senang?”
“... Memangnya kenapa?”

Otakku sudah mulai mendidih, dan sebentar lagi Aku akan meluapkan amarah ini. Sepertinya Raphtalia merasakan ini dan mulai menenangkanku.
Dan tidak ada tanda-tanda dari Filo yang akan berhenti menginterogasinya.

“Kau salah. Kenapa anak ini sampai mengatakan hal seperti ini?”
“Hei, hei, kenapa kau tidak mau memberitahuku?”

Filo terus melanjutkan pertanyaan yang menyudutkan Itsuki, sambil memiringkan wajahnya dengan ekspresi penasaran.
Akhirnya, Raphtalia, yang merasa sudah muak, mulai mengikuti Filo yang sedang bertanya.

“... Jika kau bisa menembakkan serangan yang sangat kuat, mengapa kau tidak melakukannya dari awal?”
“Seperti yang sudah kubilang sebelumnya itu karena SP-ku dan waktu cooldownnya jadi—“
“Kita sudah memberikanmu waktu yang banyak untuk mengisi ulang Mana-mu, kan? Jika dari awal kau sudah menembakkannya, maka pertarungan sebelumnya akan lebih mudah. Dan juga, jika kau sekuat itu, seharunya kau menembakkan anak panah itu, apa kau tidak punya keinginan untuk menang?”
“Te-tentu saja Aku punya. Dengan menggunakan busurku, SP-ku akan berkurang.”
“Hei, hei, kenapa kau tidak memberitahu kami yang sesungguhnya? Orang busur itu sedang berbohong. Firo bisa mengetahuinya.”
“... Itulah yang dia katakan. Apa maksudmu?”

Raphtalia sangat marah dan Aku bisa merasakan kekuatan sihirnya mulai bertebaran.
Aku rasa Itsuki merasakan kemarahan Raphtalia.

“Apa itu benar, ketika kau menembakkan busurmu, kau merasakan ada yang berkurang?”
“I- iya.”
“Jika iya, maka itu bisa di isi ulang juga. SP itu penyembuhannya cukup cepat, itulah yang dikatakan Naofumi-sama kepadaku.”

Walaupun itu berkurang dengan cepat, maka pasti ada batasannya juga.
Seharusnya ia memiliki SP yang cukup banyak untuk melakukan serangan beruntun. Tapi sudah tidak ada alasan untuknya menahan serangan itu terlalu lama.

“Hei, Hei, apa kau sama seperti orang Tombak yang mencoba bertingkah keren?”
“I-Itu salah. Apa aku terlihat seperti Motoyasu-san yang mencoba bertingkah keren!”

Kewibawaan Itsuki telah hilang, dan ia berusaha keras untuk menyangkal tuduhan itu.
Akan tetapi, Raphtalia hanya menanggapi pernyataan yang pasti saja.

“Um, sebenarnya. Ketika Firo ataupun onee-chan sadang dalam bahaya, matamu terlihat berkilau. Itulah yang Firo pikirkan.”

Filo menirukan cara Itsuki menarik busurnya dengan baik. Dengan matanya yang ikut berkilau.
Dan yang berada di depan Itsuki adalah Raphtalia.

“Lalu ketika kita berhasil keluar dari ambang bahaya dengan kekuatan kita sendiri, kau terlihat sedih sambil menurunkan busurmu.”
“Mana mungkin Aku melakukan hal seperti itu, Aku itu hero, tahu!”
“Maka beritahu Aku, jumlah pemakaian SP dalam penggunaan setiap skill, dan waktu cooldown yang kau perlukan?”
“Um... Setiap tembakkan menghabiskan setengah SP-ku, dan waktu cooldownnya 15 menit.”
“Matamu melihat kebawah. Orang busur, itu adalah ekspresi orang yang sedang berbohong.”

Kebencian Raphtalia terus bertambah.
Sepertinya dia akan menebasnya bila ia berbohong lagi.
Ya, mungkin Raphtalia tidak akan melakukan hal sejauh itu...

“Aku tidak berbohong! Ini anak ngomong apaan sih?”
“... Baiklah, setelah ini kita akan kembali berburu, jadi tolong gunakan seranganmu di awal pertarungan. Dan ketika 15 menit sudah berlalu, seharusnya kau sudah bisa melakukan serangan itu. Kita akan melakukannya bersama jadi kita bisa menjagamu.”
“Apa yang kau maksud?!”
“Aku ingin membuktikan kebenarannya. Aku mempercayaimu. Tolong gunakan semua anak panahmu sampai seluruh SP-mu habis. Setelah itu, kita akan melindungimu. Jadi kau bisa mundur ke tempat aman sambil menunggu SP-mu kembali.”
“Apa kalian menyuruhku untuk bertarung sendirian?”
“Itu bukan masalah besar. Kita ingin melihat seberapa kuat Hero Busur-sama dalam bertarung. Hero Tombak-sama juga melakukan hal yang sama.”

Setelah itu, Raphtalia memaksa Itsuki untuk bertarung.
Dan muncullah Karma Squirrel Familiar yang baru.
Raphtalia pergi untuk bersembunyi dan mulai menghitung waktu dengan detak jantungnya.
Karma Squirrel Familiar menyerang mangsanya, Itsuki yang sedang bernasib baik... kemudian Ia melepaskan hujan anak panah pada musuhnya. Dan itu menghasilkan damage yang cukup besar.

“Serangan itu lebih baik dari pada serangan yang ia lakukan bersama kami.”
“I-Itu cuma kebetulan. Aneh sekali ya.”
“Seranganmu yang sebelumnya lebih baik tahu.”

Filo terus mendesak Itsuki.
Kemudian....

“Falcon Strike!”

Dalam sekali tembak, setiap Karma Squirrel Familiar berjatuhan ke atas tanah.
Itsuki mengelap keringatnya.

“Keluar kau.”
“Hah?”
“Ini masih 6 menit berlalu sejak serangan terakhirmu. Dan walau kau berbincang selama 5 menit itu juga masih kurang dari 15 menit.”
“A-Apa kau yakin? Itu mungkin hanya imajinasimu saja.”
“Sudah cukup. Aku sudah tidak bisa mempercayai seorang pembohong sepertimu.”

Dengan demikian, Raphtalia meninggalkan party-nya.

“Ap- apa kau pergi begitu saja?”
“Selama kau terus berbohong, maka Aku tidak bisa mempercayakan punggungku padamu. Dan Aku bertarung di depanmu bukan untuk melindungimu.”

Jalan untuk kembali cukup berbahaya, tetapi Raphtalia berhasil kembali dengan mudahnya.
Filo yang masih penasaran dengan alasan Itsuki menahan serangannya, dia menetap di party dan terus mengganggunya.

“Oneechan, Firo akan tetap bertarung dengan Orang Busur.”
“Iya, itu mungkin akan meringankan masalah Naofumi-sama. tapi kau jangan mempercayai orang itu.”
“Mengerti!”

Dan demikianlah, hanya dalam satu hari, Raphtalia sudah meninggalkan party-nya dan pergi menaikkan level sendirian.
Dia mencurahkan semua amarahnya kepada monster lemah, dan ternyata itu membuatnya tenang.
Sepertinya dia sangat benci kebohongan.
Raphtalia itu seorang pekerja keras, jadi dia membenci orang yang membebaninya.


“Hanya dalam satu jam, kau sudah berbohong kepada rekanmu. Aku tidak bisa mempercayaimu. Aku tidak punya keinginan untuk mempercayakan punggungku pada busurmu lagi.”

Dengan perkataan seperti itu, Raphtalia menantang Itsuki.
Ketika itu perasaannya lebih dingin dari pada es.
Untuk lebih tepatnya, matanya sudah mati.
Baru pertama kalinya aku melihat Raphtalia yang seperti ini.

“Itsuki-sama! Beraninya kau mengatakan hal seperti itu kepada Itsuki-sama!? Tak akan kumaafkan kau!”

Si Zirah mencoba meluapkan rasa amarahnya kepada Raphtalia.
Raphtalia menatapnya tanpa ekspresi apapun.

“Aku membenci orang yang hanya memikirkan harga dirinya saja.”

Raphtalia menangkap lengan Zirah dan mulai menggenggamnya dengan erat.
Dari gauntlet-nya terdengar suara besi yang retak.
Jujur saja, Aku merasa ketakutan sekarang.
Itulah wujud Raphtalia yang sedang marah besar.

“Gadis ini, sangat kuat sekali.”

Meskipun tubuhnya biasa, Raphtalia memiliki kekuatan yang besar.
Itulah yang terjadi, ketika kau mencari masalah dengan orang yang selalu latihan fisik.

“Sudah, lepaskan saja.”

Sesuai dengan peringatanku, Raphtalia mulai melemaskan genggamannya, dan melepaskan lengan rekan Itsuki.




TL: Bajatsu
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar