Rabu, 15 Juli 2020

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 138. Hanya Jenis Kelamin yang Sama

Chapter 138. Hanya Jenis Kelamin yang Sama


"Aku sangat bingung sekarang. Untuk apa laki-laki dan perempuan itu harus dibedakan!?"

Selama ini dia mengetahui dirinya adalah laki-laki, tentu saja Kiel menjadi sangat kesal, kan?
Hm?
Filo? Kenapa kau malah mendekatinya.

"Alasan untuk membedakan laki-laki dan perempuan, adalah agar mereka bisa kawin. Lalu..."

Filo menjawab Kiel yang kebingungan.
Filo? Kenapa kau ikut campur.
Dengan begitu...  Filo menjelaskan arti dari laki-laki dan perempuan dengan suara cemprengnya.
Terlihat jelas dari tampang bingungnya itu mulai menurun setelah mendengar penjelasan Filo, bahkan sampai mengerti keseluruhan penjelasannya.

Aku langsung melihat Raphtalia dan menggelengkan kepalaku.
Berarti, Rishia? Lalu aku melihat ke arah Rishia, tapi dia berteriak "Bukan aku!".

"Kenapa kau sangat paham semua ini? Burung!"
"Entah? Tapi, Firo tahu semua ini dari awal."

Apa itu ingatan genetik?
Tidak, tidak... mungkin terjadi sesuatu dengan Filolial jantan yang dia temui di hutan.

"Pasti ada hal aneh yang Goushujin-sama pikirkan—!“

Filo teriak tidak terima dengan apa yang aku pikirkan.
Terserah. Saat ini aku harus memikirkan Filo yang mungkin akan segera bertelur.

"Booo!!"

Ini mulai menjadi sangat menjengkelkan.
Wajah semua orang termasuk Raphtalia berubah menjadi merah.
Kebanyakan dari budak laki-laki sedang di laut, apa mereka tenggelam? Apa mereka baik-baik saja?

"Aku tidak suka!... Aku tidak akan melakukan hal itu... Aku tidak akan melakukan itu dengan Bubba."
"Kenapa kau berpikiran aku akan melakukan hal seperti itu?"

Aku ingin mereka berhenti berpikir kalau aku membesarkan mereka untuk menjadi budak seks.
Sial. Ini benar-benar menyebalkan.
Itulah kenapa topik percintaan yang dimulai oleh anak-anak membuatku gugup. 
Aku ingin Bitch ditangkap dan dihukum mati.
<TLN : Ini mengingatkan Naofumi saat awal dituduh memperkosa Bitch>

"Hentikan pembicaraan bodoh ini. Sekarang, aku akan menambahkan satu peraturan lagi, hubungan percintaan dilarang!"
“““EH?!”””

Para budak mulai protes.
Apapun yang mereka katakan, itu tidak akan berguna.
Kita disini bertarung melawan gelombang bukan untuk meningkatkan angka kelahiran.
Aku disini bukan untuk mengurus kalian, tidak ada tempat untuk pengemis.

"Jangan memikirkan hal konyol seperti itu, lakukan saja itu disaat dunia telah damai dan aku sudah pergi dari sini."
"Memangnya kenapa?"
"Kenapa? Itu karena aku sudah memutuskan untuk tidak menyukainya. Bahkan Raphtalia tidak menyukainya."
"Itu benar, Raphtalia-chan?"
"EH?!"

Tanpa kusadari Raphtalia meninggikan suaranya juga.
Ah!... dia mencoba memberitahuku untuk mengubah topik pembicaraan. Baiklah.

"Tujuan kita adalah untuk melawan gelombang. Tiga setengah bulan dari sekarang aku akan mengajak kalian yang ingin bertarung melawan gelombang. Tentu saja aku tidak akan memaksa kalian jika tidak mau."
"EH?! Gelombang?"
"Iya. Tujuanku dipanggil kedunia ini adalah untuk melawan gelombang yang telah mengambil nyawa keluarga kalian. Jadi beritahu aku jika kalian ingin bertarung."

Hanya ada 8 orang. Aku akan menambahnya lagi. Aku ingin membuat beberapa divisi juga.
Orang yang mengajukan diri untuk divisi pertarungan akan lebih cocok. Tapi, mereka ini masih belum dapat bertarung.
Setelah mendengar pernyataanku, Kiel yang dari tadi diam saja membuka mulutnya.

"Karena aku perempuan, jadi aku tidak boleh bertarung?"
"Hah? Itu tidak benar, lihat sekelilingku?"

Aku menunjuk Raphtalia, Filo, dan Rishia.

"Kebanyakan dari mereka perempuan? Katanya hubungan percintaan dilarang, ternyata kau berbohong!"

Kiel baru menyadari ini! Memangnya apa yang membuatnya kesal.

"Kau...  Kau ingin ikut bertarung atau tidak?"
"Hubungan percintaan dilarang. Tapi kau hanya ingin perempuan untuk menjadi rekanmu saja!"
"Bukan masalah jika Raphtalia adalah laki-laki."
"EH?!"
"HAH!?"
"Bagaimana dengan Firo?”
"Jantan juga tidak apa-apa."
“Boo!”

Apa yang membuat mereka semua tidak puas.
Benar juga. Aku harus memberitahu mereka kali ini.

"Laki-laki dan Perempuan itu setara, Aku akan menggunakan mereka yang kuat. Jangan salah sangka."
"Aku mengerti... Kak Perisai, menyukai keduanya!"
<EDN: Awkk, naofumi dikira biseksual alias suka laki-laki maupun perempuan>

Salah satu budak perempuan berbicara sendiri.
Dari mana kau bisa mengerti hal itu?

"Bukan..."
"Apa? Maksudnya menyukai keduanya?"

Filo tidak mengerti.
Lagi pula yang ia pahami hanya ingatan genetiknya.

"Begini. Saat aku dijual aku mendengar ini."
"Jangan dijelaskan lagi! Intinya jika kalian memiliki hubungan percintaan dengan seseorang akan membawa pengaruh buruk pada saat bertarung. Jadi hubungan percintaan dilarang!"

Dengan perasaan kurang puas, Kiel dan budak lain mengangguk.

"Aku mengerti... jika aku berusaha dengan baik, maka aku bisa bertarung."
"Ah, karena setelah pertarungan itu.... tidak juga, mungkin kita akan segera memerlukannya, jadi Kiel kau harus berlatih berdagang."
"Memangnya kenapa!"
"Wajahmu terlihat menarik dari yang lain, jadi aku berpikir untuk memanfaatkannya. Lalu kau begitu pemalu jadi akan sangat cocok untuk berdagang."
"Aku? T-Tidak mau!"
"Jangan khawatir. Kau hanya perlu terbiasa dengan berdagang saja. Manusia itu memiliki selera buruk untuk bersenang-senang."
"Dari caramu mengatakannya, itu terdengar lebih menakutkan, Bubba Perisai."

Apakah itu aneh?
Bagaimanapun juga, jika aku membawa Kiel untuk ikut berdagang keliling. Aku yakin akan menjual banyak aksesoris kepada perempuan.
Dan jika aku mengajak Raphtalia maka laki-laki akan berbaris membeli semua aksesoriku.

"Ah! Kiel."
"Apa lagi?"
"Aku menerima hubungan sesama jenis. Jadi bersenang-senanglah dengan Raphtalia sebanyak yang kau mau."

Itu membuatku terlihat cemburu padanya.

"Jika hal itu terjadi, maka Raphtalia-chan bisa membunuhku!?"
"Kau mungkin akan bersenang-senang dengannya. Dari manga yang aku baca, Raphtalia adalah tipe orang yang suka dengan hal itu."
"Manga itu apa?"
"Itu adalah hal bagus. Alasan kau menentangku pasti karena menyukai Raphtalia, kan?”
“T-t-tidak~!”

Kiel mulai ketakutan.
Dan alasannya adalah....

"...Naofumi-sama?"

Dengan tatapan membunuh, Raphtalia menghampiriku sambil tersenyum.
Kurasa aku telah menginjak ranjau... Lain kali jangan membahas ini lagi.

"Jadi sudah selesai, semuanya bubar. Bawa ikan yang banyak."
"Ya!"


Kemudian Ksatria Perempuan datang ke pantai.

"Kudengar kau sedang di pantai, jadi aku kemari."
"Aku sedang memberikan mereka hadiah, mereka sudah bekerja dengan sangat baik."
"Kurasa kau sudah memberikan mereka banyak hadiah."

Itu memang benar. Tapi, aku juga ingin bersantai dan makan ikan di pinggir pantai.

"Aku juga akan ikut bersenang-senang dengan mereka."

Ksatria Perempuan menggunakan pakaian renangnya.
Lalu dia berenang bersama Raphtalia. Mereka begitu lihai berenang.
Tapi aku harus bilang apa dengan baju renang yang mereka gunakan.... apa yang dilakukan oleh pembuat baju renang dunia ini?

Ngomong-ngomong, perempuan ini memiliki hubungan yang baik dengan Raphtalia.
Mungkin akan sedikit berhubungan dengan topik sebelumnya. Mungkin hubungan seperti itu.
Sebenarnya, untuk mencintai orang lain adalah hal baik.
Meskipun dapat meningkatkan kekhawatiran tapi, dia akan ada disana menemanimu...

"Naofumi-sama!"

Raphtalia melambaikan tangannya.

"Ada apa? Apa kau tenggelam?"
"Aku tidak akan berbicara jika tenggelam! Lupakan itu, apa kau sedang memikirkan hal tidak sopan lagi?"

Raphtalia, Kenapa kau bisa mengetahuinya?
Filo juga terlihat mengetahuinya.
Ada apa dengan ekspresi mereka? Aku harap mereka tidak mengetahui rencana bisnisku...

"Berbohong tidak akan ada gunanya."
"Ah! Ya. Ya! Untungnya kau baik-baik saja!"

Ini akan menjadi masalah. Jadi aku menggunakan siasat agar bisa selamat dari kecurigaannya.

"Bubba Perisai!, Aku mendapatkan ikan!"

Kiel sangat senang saat mendapatkan ikan yang banyak dengan jaring.

"Ya, ya."

Panggangan sudah panas, dan siap digunakan. Tinggal memanggangnya saja.
Lalu, dengan suasana seperti itu... hari ini aku memasak. Sudah cukup, aku ingin berhenti memasak.
Sudah waktunya untuk menetaskan telur monster.
Masalah persediaan makanan sudah selesai, jadi tidak masalah.

"Mari kita makan, setelah itu kita kembali ke desa."
"Dimengerti."


Hari sudah siang, semua orang di pantai sudah siap untuk pulang ke desa.
Pertama aku akan segera menetas telur monster.
Kemarin masa inkubasi telur sudah hampir selesai.
Jadi aku segera memeriksa status telur monster yang aku taruh di gudang.

"Bubba Perisai, Apa yang kau lakukan?"
"Sedang memeriksa persediaan makanan saja, mungkin telur monster akan segera menetas?"
"Wow!"
"Masalahnya adalah... ini telur Filolial."

Monster itu sangat baik dalam menarik kereta, tapi aku bisa stres jika ada dua monster dengan nafsu makan yang luar biasa.

"Firo?"

Filo memiringkan kepalanya sambil bertanya.

"Bukan. Itu adalah telur baru Filolial."
"Bisa saja Filo-chan memiliki adik perempuan atau laki-laki?”
“Hebat!"
"Wow!"

Berisik sekali mereka... Jika melihat penampilannya, mereka sudah seperti anak SMP atau SMA yang masih kekanak-kanakan.
Tidak juga, mungkin mereka memang seperti itu?

"Secara ilmiah, itu benar. Tapi..."
"Goushujin-sama. Tidak mau telur yang menetas ini seperti Firo?"

Sulit sekali untuk menjawab pertanyaan Filo.
Yaa terserahlah.

"Aku ingin monster yang dapat menarik kereta, tapi jika makannya terlalu banyak akan merepotkan."
"Hmm, mungkin telur ini akan baik-baik saja."

Aku melihat Filo yang menjawab seperti itu.

"Jika Goushujin-sama tidak menginginkannya, mungkin dia tidak akan berubah menjadi seperti Firo."

Ahoge Filo bergerak ke arah telur Filolial.
Terjadi sesuatu disana.

"Apakah pengikutku akan segera menetas?"

Pengikut!
Sepertinya Filolial biasa akan menjadi pengikut Ratu Filolial.

"Jadi Goushujin-sama ingin dia seperti apa. Firo dapat mengubahnya."
"Kau dapat melakukannya?"
"Ya."

Filo memberikan sihir ke telur Filolial tersebut.

"Telur ini tidak akan sama denganku."
"Ah! Terima kasih."

Tapi masih ada kemungkinan kalau telur ini akan menjadi sama seperti Filo.
Jika ada banyak Filolial seperti Filo hanya akan menambah kebisingan saja. Apa boleh buat.
Tergantung hasilnya. Aku mungkin akan menyerahkan tanggung jawab Filolial ini kepada Filo.
Tak lama kemudian, telurnya menetas.

"Telurnya menetas."
"Pii!"

Salah satu telurnya adalah anak Filolial dengan warnanya keungu-unguan.
Berikutnya adalah dua Ulat raksasa... Jika sudah besar mereka akan mampu menarik kereta. Aku memanggil mereka Caterpiland, aku menyerap pecahan telurnya ke dalam perisaiku. Namun, tidak terjadi apa-apa.
Berikutnya ada tiga Cacing Tanah. Mereka biasa dipanggil Dune. Aku bisa membiarkan para budak merawatnya?
Aku menetapkan larangan dasar pada mereka....

"Jadi begitu ya, kalian yang bertanggung jawab untuk menaikkan level mereka."
““"Ya!"””

Seperti orang tua yang baru membelikan peliharaan kepada anaknya, mereka langsung mengendong dan pergi bersama monster itu dengan menaiki kereta.
Anak Filolial yang baru saja lahir sudah ikut pergi dengan menaiki kepala Filo dan berkicau "Pyaa!" dengan semangat.
Beberapa hari ini aku hanya mengawasi anak-anak itu terus.

..... Aku, yang dari dunia lain, malah menjadi orang tua mereka?
Jangan sampai teralihkan.... Aku harus percaya diri. Ini semua kulakukan untuk melawan gelombang.

"Oh, ada satu hal lagi..."
"Apa?"
"Aku akan membentuk divisi memasak, jadi jika diantara kalian ada yang tertarik untuk belajar memasak, bicaralah. Siapa pun yang tidak suka bertarung akan lebih baik untuk tidak melakukannya."
"Aku mau, memasak...."

Budak perempuan tersebut turun dari kereta dan menghampiriku.

“Apa kau yakin?”

Kalau tidak salah, dia budak yang meminta camilan malam bersama Raphtalia.

“Iya... Aku, suka memasak, kalau bertarung.... aku....”
"Begitu ya. Mungkin ini akan sulit, tapi berjuanglah."
"Iya."

Budak ini mengangguk dan berdiri di sampingku. 

"Aku pergi dulu."

Raphtalia melambaikan tangannya.

"Ya, hati-hati di jalan!"
"Raphtalia-chan. Kau tidak perlu khawatir, karena semuanya akan baik-baik saja.”
"Ha?"

Saat melambaikan tangan, budak yang ingin belajar memasak ini bergumam.
Apa yang kalian bicarakan?

"Iya, kan?"
"Jangan khawatir."

Apa yang mereka bicarakan?

“Kalau begitu, kita pergi dulu.”
“Berangkat~!”

Suara kereta mulai menghilang di kejauhan.

"Kalau begitu, bantu aku."
"Ya!"

Aku mulai mengajarinya memasak.
Meskipun, biasanya masakan pria tidak enak.
Tapi, dengan menggunakan perisai, aku dapat membuatnya menjadi lebih lezat.

"Kak Perisai, kau sangat hebat dalam memasak."
"Benarkah?"
“Iyaa, ikan dan daging monster yang kau masak sangat lezat."
"Begitukah."

Aku tidak merasa bersalah mengatakannya.

"Ini terasa lezat karena dibantu oleh kekuatan sihir dari perisaiku saja. Jadi kau hanya perlu membayangkan masakan yang orang tuamu masak."
"Iya. Kalau begitu, aku akan mengajari Kak Perisai membuat masakan yang enak."

Aku mungkin menginjak ranjau, tapi aku menjawabnya dengan tersenyum.
Selama dia tertawa itu bukan masalah....
Pada akhirnya, malah aku yang diajari olehnya.... ya, itu bukan masalah.
Dia ini suka memasak, dan ketika ada yang harus dimasak, maka dia yang akan melakukannya.




TL: Chopin
EDITOR: Bajatsu
PROOFREADER: Bajatsu

0 komentar:

Posting Komentar