Jumat, 31 Juli 2020

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 143. Permasalahan Monster

Chapter 143. Permasalahan Monster


Ketika aku ingin naik ke dalam kereta untuk kembali ke desa, Shadow muncul dihadapanku.

"Sudah lama tidak bertemu degojaru."
"Meskipun kau berkata seperti itu, sebenarnya kau selalu mengawasiku, kan?"
"Iya, kau bisa menganggapnya begitu, degojaruga."

Seperti dugaanku, dia pasti melakukan itu.

"Perihal mengenai percobaanmu untuk menangkap Hero Tombak, akan segera aku laporkan hasilnya kepada Ratu degojaru."
"Benar juga. Sejujurnya, aku belum mengetahui cara untuk menangkapnya karena dia bisa menggunakan skill teleportasi. Apa kita bisa mengenakan kalung yang digunakan oleh Sampah kepadanya?"

Jika kalung tersebut bisa membuatnya tidak bisa berbicara, mungkin juga kita dapat membuatnya tidak bisa menggunakan skill tersebut.

"Memang benar, kalung tersebut dapat mencegah seseorang berbicara degojaru, tapi efeknya tidak bertahan lama degojaruyo."

Oh, jadi ada kelemahannya. Kecuali, kita menggunakan segel seperti kontrak budak, karena ada kemungkinan dia akan menghancurkannya.
Kurasa Sampah tidak menghancurkan kalungnya, karna dia tidak ingin membuat Ratu marah...

"Kalau begitu, aku permisi dulu degojaru."

Shadow menghilang. Sepertinya permasalahan ini cukup darurat dan harus segera diselesaikan.
Dalam game yang pernah kumainkan, ada beberapa tempat dan skill yang dapat menahan pengiriman pesan dan teleportasi, apakah hal tersebut ada di dunia ini?
Aku tidak begitu yakin dengan mantra sihir, menangkapnya akan sangat merepotkan.
Tapi, karena aku belum pernah melihat dia menggunakannya pada saat pertarungan, pasti itu skill yang memerlukan waktu banyak untuk penggunaannya.

Sepertinya kita harus menunda rencana penangkapan ini sampai Ratu mendapatkan rencana yang efektif dalam penangkapannya.
Akan lebih merepotkan lagi kalau dia pergi ke negara lain dan mengasingkan diri disana.


Saat sampai didesa, aku melihat para budak baru sudah mulai beradaptasi dengan kehidupan disini. Mereka semua mulai terlihat lebih bahagia saat bekerja.

"Ah, kau sudah kembali."

Ksatria Wanita datang menyambut kedatangan kami.
Aku berbicara dengannya setelah memberikan tugas kepada para budak melalui Raphtalia dan Filo.

"Kudengar rencanamu gagal."
"Beritanya cepat sekali tersebar.... Ya, dia kabur menggunakan Skill Teleportasi."
"Para Hero memiliki beberapa skill yang sangat berguna. Apakah Iwatani-dono memilikinya juga?"
"Jika aku mempunyai perisai yang cocok dengan persyaratannya, mungkin aku dapat menggunakannya... Tapi aku belum mengetahui cara mencegah skill tersebut...."

Pekerjaan ini akan sangat sulit. Aku tidak tahu apapun tentang skill itu.
Jika aku sedang dikejar, tentu aku akan menggunakan skill tersebut tanpa berpikir dua kali.

“Saat ini, kita hanya bisa membiarkannya saja....”

Aku merasa kesal karena tidak bisa melanjutkan penyelidikan itu, tapi sekarang aku sedang kesulitan dalam persiapan melawan gelombang.

"Apa yang dilakukan Rishia?"

Jika dia menyebarkan agama Itsuki, aku harus memecatnya.

"Dia sedang melatih para budak dengan penuh semangat."
"Begitu..."
"Ngomong-ngomong, apakah Iwatani-dono akan memperbaiki kota yang merupakan tempat tinggal dari penguasa tempat ini?”
"Ah, kota itu."
<EDN: Penguasa ini bisa dimaksudkan ke rumah para bangsawan>

Setelah gelombang pertama terjadi, semua kota di sekitarnya menjadi kota mati. Kota yang dibicarakan oleh Ksatria Wanita adalah kota di sebelah desa ini.
Kerusakannya lebih parah daripada desa Raphtalia. Bangunan dan tembok kota yang kokoh, semuanya telah hancur. Dan rumah milik penguasa tersebut telah terbakar habis. Kerusakan kota tersebut sangat parah.

"Ratu bertanya kepadaku, apakah kau akan merekonstruksi kota tersebut atau tidak."
"Aku masih membutuhkan tempat untuk para budak dan orang-orang tinggal. Jika kau memiliki waktu, kau dapat merekonstruksi wilayah tersebut."
"Aku sudah menduga kau akan mengatakan itu, jadi aku sudah menyebarkan pengumuman. Jika ada orang yang ingin berimigrasi kesini."
"Imigrasi kesini?"
"Karena keberhasilan Iwatani-dono, ada beberapa orang yang ingin tinggal bersamamu."
"Hmm... mereka orang yang cukup cepat percaya padaku."
"Aku sudah merangkum datanya disini."

Ksatria Wanita memberikanku data yang berisi nama dari orang-orang yang ingin berimigrasi ke daerahku.
....Cukup banyak orang yang berasal dari Desa Ryuuto. Dan ada juga orang yang berasal dari desa yang dihancurkan Reiki.

"Ya, bukankah ini bagus?"
"Kurasa kau harus pergi dan berbicara dengan mereka secara langsung."
"Hmm..."

Aku iseng mengelus leher Filolial yang beristirahat di dekatku.

"Kueee..."

Bukankah Filolial seharusnya berbunyi [Guaa].
Cara mengurus Filo itu seperti apa. Apa karena menjadi anak buah Ratu Filolial, dia menjadi begini?
Atau memang ini adalah kepribadiannya yang memang berbeda?
Setelah mengelus Filolial. Aku menyadari Filo menatapku dengan cemburu.

"Kenapa Goushujin-sama mengelus-elus dia?"
“Hmm? Aku tidak memiliki motif apapun."
"Kalau begitu elus Firo juga."

Filo mendatangiku sambil mengancam.
Akan merepotkan berurusan dengannya...
Huh, aku mulai mengeluskan tanganku dibawah paruh Filo. Bulunya lebih tebal dari Filolial biasa.

"Oh, iya."
"Hm?"
"Kenapa Filolial ini berbunyi [Kuee], bukannya [Guaa]?"
"Dia adalah pengikut Filo, jadi aku sedikit bermain-main dengannya."

Bermain-main.... Apakah dia juga bisa memodifikasi objek sepertiku?

"....Secara spesifik, apa yang kau lakukan?"
"Firo memberinya makan sampai perutnya penuh."

Kalau itu, aku sangat tidak peduli.

"Firo juga.... mengajarinya berenang... Dia sedikit lebih kuat dari pada Filolial lain, dan dapat menarik kereta dengan baik. Tapi dia cepat lapar."

Jadi, ini spesies baru dari Filolial?

"Jika Goushujin-sama mau, aku dapat lebih mempermainkannya."
"...Aku akan pikirkan dulu."

Jadi penggunaan tenaganya lebih boros dari Filolial lain... itu akan menjadi masalah. Aku penasaran, apa Filo bisa membuat modifikasi lain seperti yang aku lakukan dengan Bio Plant.

"KUEEEeEE." 
<TLN : suara Filolial dengan huruf kecil adalah Filolial yang berbeda yang ini.>

Filolial yang lain mulai menggosokkan kepalanya kepadaku. Filo mengikutinya.
Namanya siapa ya.
Kurasa aku pernah mendengar namanya dari para budak...

"Dan agar tidak bingung membedakannya dengan Filolial lain, Firo membuatnya bersuara [KUE]. Jadi Goushujin-sama bisa mengetahuinya meskipun dia tidak berbicara."

Apakah itu seperti sebuah sinyal yang hanya dapat didengar oleh telinga manusia?
Kurasa di duniaku juga ada hewan seperti itu.
Meskipun aku tidak tahu jenis hewan tersebut.

"Lalu kenapa bunyinya tidak [Gua]?"
"Itu suara untuk pengikut Fitoria."

Ohh, Begitu...

"Aku penasaran, jika terjadi sesuatu kepadamu. Apa dia akan berubah menjadi Raja atau Ratu?"
"Firo akan baik-baik saja!"

Filo mulai cemberut.
Apa dia tidak menduganya? Ya, seharusnya dia sudah memikirkan kematiannya sendiri. 

"Bukan begitu, kita membicarakannya sekarang untuk berjaga-jaga saja."
"Boo...."

Filo mengembungkan pipinya.

"Um, jika Goushujin-sama memintanya... maka mungkin dia akan melakukannya."
"Begitu..."

Jadi pengikut Filo akan mengambil alih kekuasaannya jika terjadi sesuatu padanya.
Sebenarnya bukan itu yang ingin kucari tahu.
Aku ingin mengetahui apakah dia akan berubah menjadi seperti Ratu Filolial.

"KUE!?KUEEEEE!?"

Bulu-bulu Filolial mendadak mulai berdiri.

"Goushujin-sama. Apa yang kau pikirkan!?"

Sepertinya refleksnya lumayan cepat. Kurasa aku harus berhenti sampai sini. 
Bulu-bulunya mulai turun dengan sangat cepat.

"Boo..."

Filo menginjak-injak tanah.

"Goushujin-sama, kenapa akhir-akhir ini menjadi sangat kejam kepada Firo?"
"Tidak, aku tidak kejam kepadamu. Menurutku suara [Kue] lebih baik dari pada kau yang terus menerus berbicara. Jika kau mulai bersuara [Kue] dan berhenti membicarakan banyak hal. Mungkin aku akan lebih memanjakanmu."
"Tidak!"

Aku tidak mengerti, kenapa dia sangat ingin berbicara.
Jadi, hanya pengikut Filo yang bersuara [Kue].

"Hei... Apa barusan aku mendengar informasi yang sangat penting?"

Ksatria Wanita mulai berbicara dengan wajah polos.

"Benarkah?"
"Kau tahu, Filolial adalah hewan yang masih misterius."
"Mereka adalah Burung Suci, kan?"
"Beberapa orang memanggilnya seperti itu... Tetapi, aku masih belum yakin apa itu benar."

Aku harus mulai memikirkan hal tersebut, Ksatria Wanita mulai berbicara sendiri.
Aku mulai terbiasa Filo menjadi seperti ini. Tapi, Filolial biasa sering dianggap seperti kuda.

"Baiklah. Kembali ke topik pembahasan. Apakah kau bersedia merekonstruksi kota sebelah?"
"Ya, aku percaya itu akan menjadi aset yang sangat penting. Aku adalah Count disini, jadi sebaiknya baik kau mengawasi semua kegiatan rekonstruksi disana."
"Sepertinya akan merepotkan, tapi kurasa aku harus melakukannya."

Aku juga harus mengawasi rekonstruksi disini.
...Oh, Iya. Aku ingat ada sesuatu yang menggangguku.

"Hei, Filo."
"Ada apa~?"
"Caterpiland tidak melakukan apapun, kan. Mereka tidak mempunyai struktur kepemimpinan seperti Filolial?"
"Aku tidak tahu?"

Caterpiland juga mulai tumbuh dengan sangat aneh...
Walaupun levelnya 25, mereka lebih besar dari Caterpiland biasanya.
Mereka hanyalah ulat yang besar saja, para budak menggunakan tiga Caterpiland untuk menjaga tanaman Bio Plant yang tumbuhnya melewati batas.
....Tunggu dulu.

Satu. Dua. Tiga!?

Jumlahnya bertambah satu!

"Ayo mengakulah! Siapa yang menambahkan Caterpiland tanpa seizinku!?"

Para budak mulai panik, dan mencoba untuk menyembunyikan Caterpiland tersebut dibelakang mereka. Caterpiland yang mereka coba sembunyikan adalah yang terbesar.

"Sudah terlambat untuk menyembunyikannya!"

Kapan monster itu muncul?

"Sial, dia mengetahuinya!"
"Kenapa kau pikir aku tidak akan mengetahuinya!"

Aku bisa melihat Statistiknya terdaftar sebagai budakku. Berarti monster tersebut ada dibawah kendaliku.
Seorang gadis dari kelompok budak mencoba untuk menyembunyikan monster, tapi aku masih dapat melihatnya dengan jelas. Di belakangnya adalah ladang Bio Plant.
Kurasa aku pernah melihat adegan seperti ini sebelumnya.

"Tidak ada! Disini tidak ada apa-apa!"
"Ukuran nya sangat besar! Kenapa kau masih mencoba menyembunyikannya!?”

Aku bisa melihatnya dengan jelas. Dari lembah mana gadis ini berasal?
Caterpiland di belakangnya lebih besar dari Caterpiland lain yang pernah kulihat.

"Sekarang, jelaskan!"

Para budak menundukkan pandangan mereka.

"Sekarang jelaskan kepadaku, apa yang terjadi disini."
"Begini, sebenarnya kita tidak bermaksud membuat Bubba Perisai marah..."

Kiel maju kedepan si Gadis itu.
Kau terlibat juga.

"Bagaimana caramu mendaftarkannya menjadi budakku?"
"Kami mencampurkannya adukkan pendaftarannya ketika budak baru datang."
"Kalian itu..."
“Kami memintanya kepada orang yang menjual budak.”
“Pedagang Budak!”

Kapan dia memiliki kesempatan untuk mendaftarkannya! Aku tidak pernah sadar kalau dia melakukan pendaftaran budak kepadaku.
Apakah saat dia sedang makan, lalu diam-diam mendaftarkannya kepadaku?

"Kenapa Pedagang Budak melakukannya..."
"Ini adalah telur pertama yang kita temukan bersama-sama!"
"Apa?"

Sepertinya beginilah kejadiannya.
Saat semuanya pergi untuk menaikkan level, mereka melewati sarang monster. Kemudian mereka membawa pulang telur tersebut sebagai sebuah kenang-kenangan.
Saat mereka membawa pulang, tidak ada yang tahu bagaimana cara membesarkan monster tersebut.

"Raphtalia, apa kau tahu ini?"
"Aku tidak tahu."
"Jika kami memberitahu Raphtalia-chan, pasti dia akan memberitahukannya kepadamu, Bubba."
“Jadi kau ya...”

Memiliki telur monster liar adalah hal yang sangat berbahaya, jadi mereka semua mulai khawatir dan bingung. Kebetulan Pedagang Budak datang.
Jadi mereka semua mengumpulkan semua uang yang mereka punya, dari hasil penjualan, untuk meminta Pedagang Budak mendaftarkannya.
Kemudian Pedagang Budak mengalihkan perhatianku, sementara asistennya diam-diam mendaftarkan telur tersebut. Semua budak bekerja sama untuk membesarkannya, dan....
inilah yang terjadi.
Jadi begitu. Aku telah mengawasi level Caterpiland agar mereka tidak menjadi terlalu besar dan mudah diatur. Itulah kenapa monster ini, memiliki ukuran yang sangat besar.
Ini 1/5 lebih besar dari biasanya. Dan levelnya juga cukup tinggi.

"Aku mohon, jangan bunuh dia!"
"Hei, kau si peniru Tani. Berisik tahu."
"Bubba, Apa maksudmu dengan Tani?"

Astaga, dasar budak-budak ini telah melakukan banyak hal tanpa persetujuanku.
Namun, aku tidak mengalami kerugian apapun, tapi akan menjadi masalah jika mereka menjadi terbiasa dengan hal-hal seperti ini. Si budak ini mencoba menyembunyikan Caterpiland dengan lagak menirukan kalimat yang dikatakan oleh putri Tani.

"Jika kalian bertindak seenaknya sendiri, maka akan menjadi masalah untukku! Jika kau ingin membesarkannya, seharusnya kau memberitahukannya kepadaku."

Aku juga sudah meminta Pedagang Budak untuk membeli beberapa monster. Jika seperti ini, maka akan dapat menghemat pengeluaranku.

"Jika ingin mengurusnya, urus dengan baik. Jika aku melihat kau menelantarkannya. Akan langsung aku jual."
"Y-Ya!"

Masalah mulai muncul satu per satu.

"Apa kubilang! Bubba Perisai akan membiarkan kita merawatnya."
"Tapi Kiel-chan bilang kalau Kak Perisai akan menjualnya. Kau bilang dia mata duitan, dan akan langsung menjual saat melihatnya. Itulah kenapa kita mencoba menyembunyikannya..."
"Jangan panggil aku dengan Kiel–chan!"
"....."

Budak-budak ini...
Tunggu, aku menyadari sesuatu. Mereka mengatakan 'Telur pertama”....

"Telurnya bukan cuma satu, kan?"
"Umm... Iya..."
"Iya! katamu?"

Para budak memiringkan kepala mereka.
Sial, kepalaku mulai sakit melihat kelakuan mereka....
Aku tidak menyadarinya kalau anak-anak ini cukup mahir dalam menemukan sarang monster. Aku masuk kedalam rumah dimana para budak tinggal. Dan saat aku melihat dibawah lantai, ada banyak sekali telur monster disana.

"Saat kami mempunyai lebih banyak uang, kami berencana untuk membawanya ke Pedagang Budak..."
"Ini ada banyak sekali... jika mereka menetas tanpa didaftarkan, apa yang akan kalian lakukan!?"

Tentu saja itu akan menjadi sebuah bencana.
Tidak juga, melawan monster yang baru menetas tidak akan menjadi masalah yang sulit...

"Iya, tapi..."
"Huh... Ya sudah, sekarang ayo kita cari tahu ini terlur monster apa."

Tunggu sebentar, ada beberapa telur monster liar juga disana? Yah mungkin wajar karena ini ditemukan di alam liar.
Kurasa aku bisa membuat makanan berbahan dasar telur sekarang. Tapi, jika aku mengatakannya, mereka pasti marah kepadaku.

"Apa semuanya telur Caterpiland?"
"Kemungkinan tidak, kami mendapatkannya dari tempat-tempat yang berbeda."
"Baiklah."

Mereka mulai banyak membuat masalah. Kuharap monster-monster ini tidak membutuhkan banyak uang untuk dirawat. Kurasa aku dapat membatalkan pesanan telur monster kepada Pedagang Budak.


Note:
Referensi dari putri Tani itu berasal dari Anime Nausicaa of the Valley of the Wind.
Sebagai pembeda WN dan LN, kami memutuskan untuk menggunakan panggilan Jepangnya, yaitu Taniko, untuk budak ini. Nama aslinya nanti disebut di cahpter yang akan datang. Kalau artinya mungkin kalian sudah pada tahu, bagi belum tahu artinya Gadis Lembah.
Sedikit tambahan, kalau di LN karakternya yang muncul sudah banyak.




TL: Chopin
EDITOR: Bajatsu
PROOFREADER: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar