Rabu, 22 Juli 2020

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 140. Pembelotan dan Penemuan

Chapter 140. Pembelotan dan Penemuan


Hari sudah mulai malam. Semuanya telah selesai makan dan Pedagang Budak sudah pulang.

"Hey? Apa kau akan melakukannya?"
"Te-Tentu saja."
"Tapi... Semua orang disini sangat baik dan makanan yang dia buat juga enak?"
"Tidak, mereka pasti mencoba menipu kita!"

Diluar rumah sangat berisik sekali.
Keadaan diluar sangat gelap dan sulit untuk melihat. Entah kenapa, para budak yang baru datang, mereka berlarian ke lapangan.

"Haa... Haa"

Sepertinya keadaan disana sangat tegang.
Apa yang mereka rencanakan?
Mereka lari menuju arah ladang Bio Plant.
............

““"Waaaaahhhhh!?"””

Ah, Mereka terkena perangkapku.
Setelah mendengar teriakan itu, para budak yang lain segera keluar dari rumah dan berlarian menuju ladang untuk melihat keadaan disana.
Huh, sepertinya aku harus kesana juga.

"Bubba perisai. Aku mendengar teriakan."

Saat aku keluar rumah, Kiel kemari dengan tampang cemas.
Sepertinya Raphtalia sudah sampai kesana duluan.

"Tenang saja. Tidak akan ada yang mati. Aku sudah mempersiapkan kemungkinan terburuk terjadi jadi aku menyiapkan beberapa perangkap kecil saja."
"Kemungkinan terburuk?"
"Aku mengikat mereka dengan kontrak budak, namun ada aturan yang tidak aku pasang karena merepotkan. Singkatnya mereka pasti akan mencoba kabur."

Ya, kontrak budak memungkinkan untuk melarang pelarian.
Pada saat mereka mencoba kabur, maka hukuman kematian bisa diterapkan. Tapi, aku sudah membayar mahal untuk budak-budak ini, kematian mereka adalah kerugian bagiku.
Lalu, aku memiliki rencana agar mereka mulai berjualan diluar desa. Itulah sebabnya aku hanya memberi hukuman rasa sakit di sekitar dada, untuk budak yang mencoba kabur.

““"Waaahhhh! To-Tolong~!"””

Tiga monster yang biasa mengurus tanah, Dune, keluar dari bawah tanah, menangkap para budak yang mencoba melarikan diri.
Aku sudah memberikan perintah kepada para Dune, untuk menangkap siapapun yang mencoba melewati batas yang aku tandai.

"Berani sekali mereka, mencoba melarikan diri dariku."
"Naofumi-sama!"

Setelah melihat keadaannya, Raphtalia menatap mereka dengan khawatir.
Aku sudah memperkirakan hal ini akan terjadi, tapi ini lebih lama dari perkiraanku.
Mungkin karena teman-teman Raphtalia menyukaiku.
Mungkin juga, karena ini adalah desa mereka sendiri.

"Jadi, apa yang kalian rencanakan setelah kabur?"

Aku menatap dan bertanya kepada para budak yang mencoba melarikan diri.

"A-Aku tidak akan memberitahukannya!"

Bocah lelaki yang menjawab adalah pemimpin mereka.
Hm... dia cukup berani.
Semangatnya seperti Kiel.

"Oh jadi begitu. Aku akan membiarkan monster itu bermain main dengan kalian, apa kalian yakin?"
"Gr..."

Lagi pula, Dune juga memiliki kepribadiannya sendiri. Meskipun penampilannya adalah menyerupai cacing tanah yang besar tapi, mereka cukup ramah dan senang diajak bermain.
Jika ada yang masih memberontak aku akan membiarkan mereka bermain dengannya semalaman.
Sejujurnya, aku tidak suka membesarkan budak yang ingin melarikan diri. Aku akan segera menjual mereka lagi ke Pedagang Budak, tapi aku akan memberikan mereka kesempatan.

"Cepat, jawab!"
"Aku tidak akan mengatakannya!"
"Kalau begitu, aku akan membiarkan ajudanku memakan kalian."

Aku memberikan isyarat kepada Filo. Para budak yang lain mulai menjauh dari Filo.

"Eh? Filo-chan memakan orang juga?"
"Dia memiliki nafsu makan yang besar."
"Kau akan menjadi makanannya jika menentang Bubba Perisai? Serius?!"

Para budak berkumpul dan berbisik.
Filo berdiri dengan wujud manusianya, setelah melihat keadaan sekitar dia beru-

"Tidak~!"

Filo menolak!
Apakah dia telah mempelajari kebiasaan orang-orang disini? Tidak mungkin. 
Raphtalia berbisik kepada para budak.

"Naofumi-sama .....meskipun dia berbicara seperti itu, tapi dia....."
"Benarkah?"
"Bubba Perisai, sangat memanjakan orang lain."
"Aku bisa mendengar kalian. Tahu!"

Sial, aku tidak bisa mengancam atau membodohi mereka lagi.

"......"

Pemimpin dari budak yang melarikan diri mulai ragu-ragu.
Kau harus bisa membaca situasinya.

"Hal tentang kau menjadi makanan monster itu benar. Jika aku memerintah mereka dengan mantra budak, maka kau akan dimakan monster-monster itu."

Baik Caterpiland dan Dune, jika aku bilang mereka untuk memakan sesuatu, maka pasti mereka akan memakannya.
Aku melihat kandang monster, Caterpiland sedang tidur.
Apakah mereka akan dapat bermetamorfosis dan berubah menjadi kupu-kupu?
Aku mulai berpikir aneh lagi.
Dune sedang bermain dengan budak yang ditangkap.
Mereka besar dan sangat cocok untuk mengancam.  Jika ini adalah adegan game 18+, maka ulat dan cacing itu digunakan untuk pelecehan seksual.

"Cepat katakan."
"Hmpp!"
"Jika kau tidak bicara, Dune akan segera lapar dan memakan kalian-"

Budak yang bertanggung jawab mengurus Dune berbisik "Mereka tidak akan memakannya, kan?"
Tentu saja, Dune tidak akan memakan mereka. Aku hanya ingin menakut-nakuti mereka.

"Mau yang lebih parah, Filolial lain yang akan memakan kalian."
"Kuue~!?"
<EDN : Ini suara Filolial>

Aku merasa ada yang aneh.
Aku menggeleng-gelengkan kepalaku.
Mereka semua ini terlalu dimanja!

"Lihat, dia sudah tidak sabar menunggu dikandangnya!"
"Kuue! Kuue!"

Teriakannya seperti mengatakan tidak. Bagi mereka yang tidak tahu seperti apa kehidupan di desa, akan mengira bahwa mereka akan benar-benar dimakan olehnya.
Akan lebih baik jika aku melakukan ini dari awal.

"Apa jawabanmu?"
".....Baiklah, tapi kau harus melepaskan yang lain!"

Pemimpin dari budak yang mencoba kabur mulai bercerita. 
Ada beberapa rumor yang tersebar di telinga para budak, bahwa di pelabuhan Melromarc dan beberapa tempat lain ada organisasi yang dapat melepaskan kontrak budak.
Organisasi tersebut mengatakan kalau budak Demi-Human dapat dihilangkan kontrak budaknya dan dibiarkan bebas di negara lain. Itulah rumor yang beredar.

Apa itu berasal dari Siltvelt?
Tidak ada yang tahu, bisa saja mereka berasal dari Siltvelt atau Shieldfreeden. Tapi jika itu benar, mana ada orang yang mau mengurus budak sampai sejauh itu.
Jika aku membantu mereka untuk melarikan diri ke negara lain, mungkin aku akan mendapatkan keuntungan yang besar.

Sangat sedikit orang yang akan melakukan hal tersebut.
Kita dapat menggunakan perahu sebagai alat transportasi.
Lalu mereka disuruh kerja paksa atau mungkin menjadi gelandangan di negara lain.
Mungkin lebih buruk dari pada menjadi budak...
Atau mungkin, itu adalah rumor lama yang disebarkan oleh Pedagang Budak.

Tentu saja, budak-budak ini tidak memiliki tujuan dan masa depan disana.
Tapi jika mereka percaya itu dan pergi kesana, maka akan menjadi bisnis yang bagus. Karena budak bisa menggunakan senyuman palsu untuk menipu pelanggan.

Ngomong-ngomong ada yang Pedagang Budak katakan sebelum dia pulang.
Setelah serangan Reiki banyak anak-anak menjadi yatim piatu.
Banyak anak-anak tersebut yang menjadi budak, sepertinya ada beberapa manusia yang dijadikan budak, aku dengar mereka dijual di negara lain.
Pedagang Budak menceritakannya kepadaku sambil makan tadi malam. Setelah selesai makan dia langsung pergi.

"Apakah kalian ingat itu?"
"Setelah kau beritahu, aku mulai mengingatnya."
"Ya, seperti ada pembicaraan mengenai itu."

Jika kalian tahu, kenapa tidak menceritakannya kepadaku.... Ya ampun!

"Tempat Bubba Perisai sangat nyaman. Aku sampai melupakannya."
"Iya!"

Itu adalah hal baik tapi..... aku merasa seperti diremehkan.

"Lain kali kalian harus memberitahuku."
“““Baik~!”””

Karena aku tidak tahu bagaimana kebenarannya.
Sekarang aku harus mencari tahu lebih banyak informasi. Hal bagus jika kita dapat mengurangi kerugian dengan informasi tersebut, apalagi jika kita dapat selangkah didepan mereka.
Informasi adalah kekuatan.

"Baiklah, melarikan diri adalah pelanggaran. Namun, aku bukan iblis. Kalian baru saja tiba hari ini, aku akan menunda hukuman kalian. Pikirkan ini dengan baik ya."

Aku memerintahkan Dune untuk melepaskan mereka, kemudian mereka dibawa Raphtalia dan teman-temannya.

"Didik mereka dengan baik dan benar."

Para budak yang melarikan diri menatapku dengan penuh kebencian.
Jika mereka tidak menyesali perbuatan ini, maka aku akan menjual mereka ke Pedagang Budak ketika ia datang lagi.
Aku bisa mendapatkan uangku kembali jika aku menaikkan level mereka. Karena jika mereka telah menjadi lebih kuat, tentu saja Pedagang Budak dengan senang hati akan membelinya.
..... Aku hanya bisa berharap kepada Raphtalia dan teman-temannya untuk mengubah pemikiran mereka.

"Tenang saja, disini bukan tempat kalian biasa disiksa, kami dengan senang hati menerima kalian di... desa kami."
"......."

Ketiga budak tersebut berbisik dengan Raphtalia, mereka sepertinya merasa tidak nyaman.

"Aku tahu akan sangat menyakitkan untuk kalian. Namun.... dengan waktu singkat yang telah kalian lalui disini, coba bandingkan dia dengan pemilik kalian sebelumnya."
".........."
"Kalian tahu tidak, kalau orang itu adalah Hero Perisai-sama."
"Eh!?"
"Kau sudah mendengar rumornya, kan? Dialah yang menyelamatkan negara ini dan menjadi legenda bagi masyarakat Demi-Human."
"Y-Ya. Aku pernah mendengarnya. Suatu hari nanti.... akan ada Saint-sama yang akan menyelamatkan kami, para budak Demi-Human."
"Ya, meskipun dia sering berkata buruk. Tapi, dia telah membangun kembali desa dan menyelamatkan kami para budak. Kami ingin kalian ikut membantunya juga."
"Tapi...."
"Tidak apa-apa, jika kalian masih belum bisa mempercayainya. Sedikit demi sedikit, kami akan membuktikannya kepada kalian."

Untuk saat ini, aku menyerahkan mereka kepada Raphtalia dan teman-temannya.
Aku kembali ke kamar, dan melanjutkan pembelajaran meracik obat.
Aku telah mengusai beberapa racikan yang sulit. Aku akan mencobanya terus selagi ada bahan yang tersisa.
Aku masih memiliki banyak bahan yang disediakan oleh ratu, apakah akan kucoba sekarang? 


Keesokan harinya.

"Apa Iwatani-dono disini!"

Ksatria Wanita datang pagi-pagi sekali.

"Ada apa? Apa Reiki hidup lagi?"
"Mengapa kau terus berpikir seperti itu!"

Aku sedang dalam pemulihan. Saat ini aku sangat bergantung kepada Ketujuh Hero Bintang.
Ya... Apapun yang terjadi, aku akan ikut bertarung.

"Jadi? Apa yang membuatmu kemari sepagi ini?"
"Aku mendapat pesan dari Ratu dan harus segera menyerahkannya kepadamu."
"Isi pesannya?"
"Sepertinya mereka telah menemukan rekan dari Hero Tombak-sama."

Apa? Rekan Motoyasu ditemukan?
Dari perkataannya sepertinya bukan Bitch yang ditemukan.
Mungkin itu Wanita 1 atau Wanita 2.
Kelihatannya dia juga tidak tahu siapa yang mereka temukan.
Ya, aku juga tidak tahu nama mereka.

"Apa mayat mereka yang ditemukan?"
"Bukan. Seorang ayah yang merupakan bangsawan sangat mengkhawatir keadaan putrinya. Lalu dia pergi untuk mencarinya, namun ketika ayahnya kembali ke rumah, dia melihat putrinya dengan biasanya membantu bisnis ibunya dengan raut kesal."

.....Sepertinya aku pernah mendengar cerita tersebut.
Hmm... aku rasa memang seperti itu wataknya. Jadi sekarang dia sudah membuang Motoyasu.
Pada akhirnya, dia pulang kerumah dan membantu pekerjaan orang tuanya.
Dia itu orangnya tidak suka membantu. Bukan hanya itu, dia juga sangat merepotkan.

"Bukannya dia harus ditangkap?"
"Sepertinya dia meminta beberapa syarat. Dan, Kami ingin Iwatani-dono bekerja sama dengannya untuk menangkap Hero Tombak-sama."

Jadi begitu.... ada kemungkinan Motoyasu akan bergabung kembali dengannya.
Kita akan bertaruh, mungkin ini tidak akan berjalan dengan baik. Tapi ada baiknya jika kita bisa menangkap Motoyasu.

"Apa rekan Motoyasu setuju dalam rencana itu? Dia mungkin akan mengkhianati kita, dan membocorkan rencana itu kepada Motoyasu."
"Kita sudah menempatkan Shadow untuk memata-matainya. Kami juga telah menerima laporan bahwa dia akan bekerja sama."
"Hmm......"

Jika asumsiku benar, dia telah berpikir jernih saat berpisah dengan Motoyasu.
Dan sekarang dia akan bekerja sama untuk menjaga posisinya.

"Baiklah. Kemana kita pergi?"
"Ah, Aku akan memberitahumu lokasinya."

Aku menerima peta dari Ksatria Wanita, lalu memerintahkan Raphtalia dan Filo untuk bersiap-siap.

"Kalian, bantu budak yang baru datang menaikkan level."
"Baik!"
"Aku mengerti!"

Rishia mengangguk.

"Maaf, Rishia aku tidak mengajakmu sekarang. Jika nanti ada informasi terkait Itsuki aku akan mengajakmu."
"Ya. Aku akan menunggunya."

Saat ini Rishia telah level 35.
Sudah hampir waktunya dia untuk Kenaikan Kelas.
Sebenarnya, Aku ingin Kenaikan Kelasnya ditunda sebentar untuk menunggu budak yang lain memasuki waktu Kenaikan Kelas. Untuk sekarang, aku memprioritaskan penangkapan Motoyasu. 




TL: Chopin
EDITOR: Bajatsu
PROOFREADER: Bajatsu

0 komentar:

Posting Komentar