Senin, 30 Mei 2022

Tate no Yuusha no Nariagari Light Novel Bahasa Indonesia Volume 11 : Side Story 2 – Orang yang Dinanti-nanti oleh Mereka

 Volume 11

Side Story 2 – Orang yang Dinanti-nanti oleh Mereka


“Pemenangnya! Fohl!”

Di hari itu, aku berhasil memenangkan pertandingan di Coliseum, aku mengangkat lengan kananku setelah mendengar wasit menyatakan pemenangnya. Jika aku petarung biasa, maka hadiah yang aku dapatkan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tapi, bagiku ini tidak seberapa.

“Ini masih kurang....”

Ha... aku secara sengaja meninju dinding di hadapanku.

“Ukhu.... Onii-sama, ada masalah apa?”
“Hm? Ah... kau tidak usah khawatir. Atla.... maaf ya.”
“Baik. Onii-sama.”

Atla.... dia adalah adikku yang sudah mengidap penyakit sejak kecil, aku mengurus dia selama itu. Atla, dia dilahirkan dalam keadaan buta dan mengidap penyakit yang tidak bisa disembuhkan, sekarang pun dia masih kesulitan untuk berdiri.

“... Onii-sama, kumohon jangan terlalu memaksakan diri.”

Jika Atla tidak meminum obat secara rutin, dia bisa mati....
Separah apapun keadaannya, dia tidak pernah merengek kesakitan. Dia adalah adik satu-satunya yang kupunya, aku sangat mencintainya.
Tanpa adanya perawatan yang mumpuni untuk pengobatan penyakitnya, aku hanya bisa terus membayar tagihan obat yang mengalami kenaikan bunga. Aku bisa mengatasi ini jika aku memenangkan pertandingan Coliseum bawah tanah.... namun, aku tidak bisa mengikuti pertandingan disana sebab tidak diizinkan oleh pemilikku.

“Oke. Waktunya kakak kerja dulu. Atla, pastikan kau beristirahat ya.”
“Baik, Onii-sama... aku harap kau baik-baik saja.”


Aku pergi bekerja sebagai petarung di Coliseum, aku melakukan semua ini dengan tekad yang kuat.

“... Ugh.... uhh...”

Aku nyaris saja kehilangan kemenangan, tapi rasa sakit ini membuatku mulai kehilangan kesadaranku. Aku sudah menerima pertolongan pertama, tapi untuk perawatannya memerlukan biaya yang lebih tinggi.
Aku berdiri dan berjalan menuju kurunganku... tempat Atla berada, kakiku terasa sakit hingga akhirnya aku jatuh pingsan ketika sampai.

“Huh....”
“Onii-sama, akhirnya kau bangun? Uhuk... uhuk....”

Ketika aku bangun dari pingsan.... Atla memberiku pangkuannya dan mengurusi lukaku, dia itu padahal kesusahan untuk berdiri tapi dia melakukan itu.

“Ugh...”

Aku duduk sambil menyudahi keluhan rasa sakitku.

“Atla, jika kau tidak beristirahat dengan baik, tubuhmu bisa kena masalah!”

Sebelum aku selesai berbicara, Atla secara perlahan-lahan terhuyung. Ketika aku berusaha membantunya, dia menempatkan kedua tangannya di dadaku dan menolak bantuanku.

“Atla...?”
“Onii-sama, jika memungkinkan, aku... aku mohon sembuhkan lukamu tanpa mengkhawatirkan keadaanku saat ini.”

Atla mengatakan itu dengan tekad yang kuat sambil menempatkan lengannya di pangkuanku. Atla sepertinya mulai menyadari apa saja yang aku lakukan setiap harinya, aku juga menyadari dia mulai mengetahui semua ini.

“... Baiklah, tapi hanya untuk malam ini saja.”

Aku berbaring sesuai dengan keinginan Atla.

“Onii-sama..... aku harap, jika suatu hari aku pergi....”


Aku tertidur sebelum aku mendengar semua perkataan Atla.

“Huh? Hari ini aku tidak bekerja?”

Kemarin, Atla sudah mengurusiku, namun itu membuat keadaannya memburuk, jadi aku harus keluar dan membeli obat dengan uang seadanya yang kumiliki, tapi bawahan orang pemilikku menyuruhku untuk diam disini.
Aku segera ke sisi Atla yang sedang kesesakan bernafas.

“Atla!”
“Aku baik-baik saja. Tolong... tenang dulu.”

Dia tidak terlihat baik-baik saja! Aku harus segera membelikan dia obat secepat mungkin!

“Disini tempatnya.”

Di depan kurungan kami, pemilikku yang merupakan pedagang budak datang bersama seorang pelanggan.

“A-apa-apaan ini! Aku sudah bekerja keras! Untuk apa kalian kemari!”

Apa yang mereka inginkan dari kami!?
Lalu, detak jantungku berdetak lebih cepat dari sebelumnya.
Ada apa ini? Disaat aku melihat orang disebelahnya, perasaan aneh semakin bertambah.
Ini bukan rasa jijik atau takut darinya.... tapi ini rasa kasih sayang?
Si pelanggan dan pedagang budak saling berbicara, lalu masuk kedalam kurungan kami.

“A-apa yang kau lakukan!?”
“Iya, ya. Diam saja kau, bocah.”
“Apa!? Aku bukan bocah!”

Dalam hati aku berteriak, siapa kau sebenarnya! Apa yang kau lakukan pada pemikiran dan tubuhku!
Si pelanggan itu memperhatikan Atla.

“Kau mau melakukan apa pada Atla!?”

Kemudian, si pelanggan itu... mengeluarkan Elixir of Yggdrasil dan menyuruhku mencium aromanya. Setelah itu, aku terkejut dan semua permasalahan disini selesai. Aku sangat kebingungan sebab si pelanggan itu berhasil mengambil hati nurani Atla dalam waktu sesingkat ini. Orang ini adalah musuh!
Tubuh dan pikiranku sudah seperti terpisah dan saling melawan satu sama lain. Orang ini memutuskan untuk membeli kami, sebab dia adalah pemilik baru kami, maka aku harus menggendong Atla keluar untuk menyelesaikan transaksi, tentunya dengan menanamkan segel budak pada kami.

“Anu... pelanggan tadi... Tuan. Naofumi itu sebenarnya siapa?” tanya Atla pada pedagang budak.

Atla benar. Sebenarnya siapa itu dia?
Lalu, Elixir of Yggdrasil.... aku tidak menyangka dia akan memberikan obat mujarab itu tanpa banyak pikir.

“Beliau adalah salah satu empat pahlawan legendaris yang melindungi dunia ini, aku yakin kalian, ras Hakuko tahu pahlawan manakah dia itu. Ya.”
“I-itu berarti....”

Aku tidak bilang tidak tahu dongeng para Hakuko.
Aku hanya mengira itu hanya cerita yang digunakan untuk menidurkan anak-anak.
Tapi, tak kusangka.... orang itu adalah Pahlawan Perisai?

“Itu tidak penting...”
“Atla?”
“Onii-sama, aku... mau ikut dengannya. Aku mohon... maukah kau bersamaku untuk mengikutinya?”

Sudah pasti tidak. Mana mungkin aku mau menyerahkan Atla yang sangat berharga ini padanya! Tapi, aku tidak mau dibenci oleh Atla.
Aku... maka aku...

“B-baiklah, ayo ikut dia.”

Entah kenapa, nafasku menjadi sangat lega saat menggendong Atla keluar dari kurungan ini, aku melangkah keluar dari kurungan ini untuk terakhir kalinya.




TL: Bajatsu
EDITOR: Hantu

0 komentar:

Posting Komentar